statistik koperasi 2006 data th 2004 2005 01 narasi dan data

(1)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, dan merupakan salah satu pilar ekonomi, selayaknya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Di sisi lain, salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan dilakukan melalui program-program pemberdayaan ekonomi rakyat. Dengan demikian, melalui pemberdayaan koperasi diharapkan akan mendukung upaya pemerintah tersebut. Dalam upayanya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dituntut untuk dapat menghasilkan program dan kebijakan yang dapat mendukung tumbuh dan berkembangnya koperasi.

Untuk dapat menghasilkan kebijakan pemberdayaan koperasi yang tepat, diperlukan adanya dukungan data yang akurat dan aktual yang menggambarkan kondisi yang sebenarnya dilapangan, sehingga dari data yang ada akan tergambar potret pembinaan koperasi yang memerlukan dukungan pembinaan lebih lanjut. Dalam kaitan dengan hal tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM berusaha untuk menyajikan data dan informasi perkoperasian yang


(2)

ii

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id dibutuhkan, khususnya data dan informasi perkembangan perkoperasian di I ndonesia melalui penyusunan Statistik Perkoperasian Tahun 2006. Dalam buku ini memuat gambaran tentang angka dan grafik perkembangan kelembagaan dan usaha perkoperasian nasional dari tahun 2004 hingga 2005.

Akhir kata, ketersediaan data dan informasi dalam buku ini, diharapkan dapat menjadi bahan analisa dan referensi terhadap berbagai hal yang terkait dalam kebijakan pengembangan dan pembinaan perkoperasian di tanah air.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sekretaris Kementerian Negara

TTD


(3)

DAFTAR I SI

Kata Pengantar ... i

Daftar I si ... iii

Pengertian dan Batasan ... 1

Sumber dan Cara Pengumpulan Data ... 2

Perkembangan Kelembagaan Koperasi Secara Nasional Periode 2004-2005 ... 3

Perkembangan Usaha Koperasi Secara Nasional Periode 2004-2005 ... 11


(4)

25

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id

2004 ( Rp. Juta) 2005 ( Rp. Juta) * ) JML ( Rp. Juta) %

1 2 3 4 5 6

1 NAD 21.403,00 24.197,00 2.794,00 13,05 2 Sumatera Utara 76.666,95 111.918,99 35.252,04 45,98 3 Sumatera Barat 52.884,27 57.774,45 4.890,18 9,25 4 Riau 54.427,00 57.725,00 3.298,00 6,06 5 Jambi 20.696,97 30.555,90 9.858,94 47,63 6 Sumatera Selatan 38.780,00 73.096,00 34.316,00 88,49 7 Bengkulu 15.885,23 15.922,00 36,77 0,23 8 Lampung 43.120,25 45.058,81 1.938,56 4,50 9 Bangka Belitung 909,49 7.222,93 6.313,44 694,17 10 Kepulauan Riau 22.628,00 10.582,05 (12.045,95) (53,23) 11 DKI Jakarta 152.539,00 146.752,00 (5.787,00) (3,79) 12 Jawa Barat 922.215,43 716.304,64 (205.910,79) (22,33) 13 Jawa Tengah 102.079,94 114.650,40 12.570,47 12,31 14 DI Yogyakarta 16.190,43 21.119,25 4.928,82 30,44 15 Jawa Timur 257.971,09 281.386,52 23.415,44 9,08 16 Banten 51.120,83 65.279,63 14.158,80 27,70 17 Bali 38.840,28 53.400,33 14.560,05 37,49 18 Nusa Tenggara Barat 14.159,54 20.377,00 6.217,46 43,91 19 Nusa Tenggara Timur 10.735,28 20.134,00 9.398,72 87,55 20 Kalimantan Barat 31.313,42 31.313,42 - -21 Kalimantan Tengah 12.545,59 11.362,31 (1.183,28) (9,43) 22 Kalimantan Selatan 12.318,00 27.347,00 15.029,00 122,01 23 Kalimantan Timur 48.487,86 133.987,47 85.499,61 176,33 24 Sulawesi Utara 14.763,00 15.749,00 986,00 6,68 25 Sulawesi Tengah 11.513,00 10.848,00 (665,00) (5,78) 26 Sulawesi Selatan 42.134,62 41.082,61 (1.052,01) (2,50) 27 Sulawesi Tenggara 44.015,00 18.237,00 (25.778,00) (58,57) 28 Gorontalo 4.256,61 6.167,59 1.910,99 44,89 29 Sulawesi Barat 2.243,38 1.271,16 (972,22) (43,34) 30 Maluku 10.221,00 12.338,00 2.117,00 20,71 31 Papua 9.451,08 8.542,37 (908,71) (9,61) 32 Maluku Utara 5.334,00 4.322,47 (1.011,53) (18,96) 33 I rian Jaya Barat 2.385,00 2.295,00 (90,00) (3,77)

2.164.234,54

2.198.320,31 34.085,78 1,57

* ) Angka Sementara

TABEL - 8

Jumlah

TAHUN

PERKEMBANGAN JML SI SA HASI L USAHA KOPERASI AKTI F PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2004 S/ D 2005


(5)

2004 ( Rp. Juta) 2005 ( Rp. Juta) * ) JML ( Rp. Juta) %

1 2 3 4 5 6

1 NAD 234.308,00 280.689,00 46.381,00 19,79

2 Sumatera Utara 998.379,59 1.506.377,52 507.997,94 50,88 3 Sumatera Barat 1.058.485,58 878.093,76 (180.391,82) (17,04)

4 Riau 986.840,00 1.260.795,00 273.955,00 27,76

5 Jambi 645.756,38 795.810,40 150.054,03 23,24

6 Sumatera Selatan 1.578.332,00 1.889.017,00 310.685,00 19,68 7 Bengkulu 112.792,38 213.719,00 100.926,63 89,48 8 Lampung 1.046.507,23 1.078.846,86 32.339,63 3,09 9 Bangka Belitung 21.852,57 85.950,24 64.097,67 293,32 10 Kepulauan Riau 136.817,00 136.817,00 - -11 DKI Jakarta 4.585.363,00 3.245.747,00 (1.339.616,00) (29,22) 12 Jawa Barat 6.219.902,58 7.459.416,96 1.239.514,38 19,93 13 Jawa Tengah 7.054.105,66 7.505.528,19 451.422,53 6,40 14 DI Yogyakarta 517.092,09 731.205,30 214.113,21 41,41 15 Jawa Timur 5.651.761,82 5.936.339,03 284.577,21 5,04 16 Banten 1.101.132,99 565.722,39 (535.410,61) (48,62)

17 Bali 876.379,07 2.185.927,72 1.309.548,65 149,43

18 Nusa Tenggara Barat 524.800,97 526.344,00 1.543,03 0,29 19 Nusa Tenggara Timur 120.995,43 174.785,00 53.789,57 44,46 20 Kalimantan Barat 439.693,59 439.693,59 - -21 Kalimantan Tengah 131.587,45 168.636,43 37.048,98 28,16 22 Kalimantan Selatan 176.194,00 246.245,00 70.051,00 39,76 23 Kalimantan Timur 438.657,67 476.903,71 38.246,04 8,72 24 Sulawesi Utara 898.042,00 977.596,00 79.554,00 8,86 25 Sulawesi Tengah 128.431,00 133.290,00 4.859,00 3,78 26 Sulawesi Selatan 1.365.921,06 1.360.284,31 (5.636,75) (0,41) 27 Sulawesi Tenggara 151.738,00 144.205,00 (7.533,00) (4,96) 28 Gorontalo 111.040,15 111.235,83 195,68 0,18 29 Sulawesi Barat 65.926,03 40.445,31 (25.480,73) (38,65) 30 Maluku 93.908,00 109.526,00 15.618,00 16,63 31 Papua 96.096,75 81.120,44 (14.976,31) (15,58) 32 Maluku Utara 50.018,00 55.147,57 5.129,57 10,26 33 I rian Jaya Barat 30.233,00 30.233,00 -

-37.649.091,04

40.831.693,56 3.182.602,52 8,45

* ) Angka Sementara

PERKEMBANGAN JML VOLUME USAHA KOPERASI AKTI F PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2004 S/ D 2005

TABEL - 7

PERUBAHAN

Jumlah

TAHUN No PROPI NSI

PENGERTI AN DAN BATASAN

a.

Koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan

orang-orang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.

b.

Perkoperasian

adalah sesuatu yang menyangkut

kehidupan Koperasi.

c.

Koperasi Aktif

adalah koperasi yang dalam dua tahun

terakhir mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) atau koperasi yang dalam tahun terakhir melakukan kegiatan usaha.

d.

Anggota Koperasi

adalah pemilik sekaligus pengguna

jasa koperasi serta tercatat dalam buku daftar anggota.

e.

Rapat Anggota Tahunan ( RAT)

adalah rapat anggota

koperasi yang pelaksanaannya sesuai dengan AD/ ART koperasi.

f.

Manager

adalah orang yang di angkat oleh pengurus

untuk mengelola usaha koperasi.

g.

Karyaw an

adalah orang yang dipekerjakan koperasi baik

dalam menangani organisasi maupun usaha dan mendapatkan gaji dari koperasi.


(6)

2

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id

h.

Modal Sendiri

adalah modal yang menanggung resiko

(modal equity) atau merupakan kumulatif dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah.

i.

Modal Luar

adalah modal yang dipinjam koperasi yang

berasal dari anggota, koperasi lainnya, bank/ lembaga keuangan, penerbitan obligasi/ surat berharga dan sumber-sumber lainnya.

j.

Volume Usaha

adalah total nilai penjualan/ pendapatan

barang dan jasa pada tahun buku yang bersangkutan.

k.

Sisa hasil Usaha ( SHU)

adalah pendapatan koperasi

yang di peroleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku, yang bersangkutan.

SUMBER DAN CARA PENGUMPULAN DATA

Data dalam buku ini bersumber dari laporan Dinas/ Badan/ I nstansi yang membidangi pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) seluruh I ndonesia.

23

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id

2004 ( Rp. Juta) 2005 ( Rp. Juta) * ) JML ( Rp. Juta) %

1 2 3 4 5 6

1 NAD 225.119,00 187.222,00 (37.897,00) (16,83)

2 Sumatera Utara 503.100,10 922.399,07 419.298,97 83,34 3 Sumatera Barat 339.315,88 389.944,42 50.628,54 14,92

4 Riau 531.002,00 576.717,00 45.715,00 8,61

5 Jambi 299.542,91 285.318,53 (14.224,38) (4,75) 6 Sumatera Selatan 624.559,00 764.139,00 139.580,00 22,35 7 Bengkulu 45.973,99 102.692,00 56.718,01 123,37 8 Lampung 588.848,98 609.762,06 20.913,08 3,55 9 Bangka Belitung 12.748,26 20.736,66 7.988,40 62,66 10 Kepulauan Riau 43.049,00 28.466,27 (14.582,73) (33,87) 11 DKI Jakarta 478.765,00 476.915,00 (1.850,00) (0,39) 12 Jawa Barat 3.932.269,46 3.502.745,20 (429.524,26) (10,92) 13 Jawa Tengah 2.350.712,94 2.599.426,42 248.713,48 10,58 14 DI Yogyakarta 174.801,22 189.540,58 14.739,36 8,43 15 Jawa Timur 3.620.682,88 3.978.219,87 357.536,99 9,87 16 Banten 422.413,71 430.620,50 8.206,79 1,94

17 Bali 475.914,68 1.010.310,32 534.395,64 112,29

18 Nusa Tenggara Barat 211.058,57 254.958,00 43.899,43 20,80 19 Nusa Tenggara Timur 78.545,37 79.334,00 788,63 1,00 20 Kalimantan Barat 311.140,98 311.141,28 0,30 0,00 21 Kalimantan Tengah 102.365,15 40.870,03 (61.495,12) (60,07) 22 Kalimantan Selatan 304.010,00 234.616,00 (69.394,00) (22,83) 23 Kalimantan Timur 77.835,31 82.950,29 5.114,98 6,57 24 Sulawesi Utara 437.275,00 416.709,00 (20.566,00) (4,70) 25 Sulawesi Tengah 182.250,00 123.201,00 (59.049,00) (32,40) 26 Sulawesi Selatan 229.251,37 237.680,02 8.428,65 3,68 27 Sulawesi Tenggara 65.009,00 75.462,00 10.453,00 16,08 28 Gorontalo 115.030,70 115.055,70 25,00 0,02 29 Sulawesi Barat 9.711,77 8.592,61 (1.119,16) (11,52) 30 Maluku 37.909,00 56.229,00 18.320,00 48,33 31 Papua 39.086,11 40.858,53 1.772,42 4,53 32 Maluku Utara 21.146,00 19.669,01 (1.476,99) (6,98) 33 I rian Jaya Barat 6.609,00 6.694,00 85,00 1,29

16.897.052,35

18.179.195,39 1.282.143,04 7,59

* ) Angka Sementara

TABEL - 6

Jumlah

TAHUN No PROPI NSI

PERKEMBANGAN JML MODAL LUAR KOPERASI AKTI F PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2004 S/ D2005


(7)

2004 ( Rp. Juta) 2005 ( Rp. Juta) * ) JML ( Rp. Juta) %

1 2 3 4 5 6

1 NAD 211.940,00 135.601,00 (76.339,00) (36,02)

2 Sumatera Utara 636.702,52 779.837,79 143.135,28 22,48 3 Sumatera Barat 323.474,22 577.839,00 254.364,78 78,64

4 Riau 199.787,00 235.480,00 35.693,00 17,87

5 Jambi 89.444,25 666.415,85 576.971,60 645,06

6 Sumatera Selatan 465.128,00 655.775,00 190.647,00 40,99 7 Bengkulu 32.622,63 165.428,00 132.805,37 407,10 8 Lampung 180.889,05 189.462,26 8.573,20 4,74 9 Bangka Belitung 11.332,62 30.987,91 19.655,29 173,44 10 Kepulauan Riau 66.297,00 41.937,88 (24.359,12) (36,74) 11 DKI Jakarta 452.946,00 452.603,00 (343,00) (0,08) 12 Jawa Barat 2.296.994,37 3.129.072,59 832.078,22 36,22 13 Jawa Tengah 1.667.920,29 2.083.690,54 415.770,25 24,93 14 DI Yogyakarta 253.410,17 185.343,82 (68.066,35) (26,86) 15 Jawa Timur 2.810.273,52 3.025.549,49 215.275,97 7,66 16 Banten 231.040,19 238.444,09 7.403,90 3,20

17 Bali 329.544,34 419.028,10 89.483,76 27,15

18 Nusa Tenggara Barat 163.384,35 187.073,00 23.688,65 14,50 19 Nusa Tenggara Timur 125.700,83 172.494,00 46.793,17 37,23 20 Kalimantan Barat 133.746,74 133.746,74 - -21 Kalimantan Tengah 58.419,65 69.842,46 11.422,82 19,55 22 Kalimantan Selatan 107.242,00 119.897,00 12.655,00 11,80 23 Kalimantan Timur 17.285,74 28.555,15 11.269,40 65,19 24 Sulawesi Utara 317.670,00 326.166,00 8.496,00 2,67 25 Sulawesi Tengah 128.180,00 126.055,00 (2.125,00) (1,66) 26 Sulawesi Selatan 339.294,90 356.179,57 16.884,66 4,98 27 Sulawesi Tenggara 158.004,00 93.562,00 (64.442,00) (40,79) 28 Gorontalo 42.350,10 42.365,45 15,34 0,04 29 Sulawesi Barat 16.611,98 16.368,78 (243,20) (1,46) 30 Maluku 31.588,00 55.190,00 23.602,00 74,72 31 Papua 50.813,02 53.082,52 2.269,50 4,47 32 Maluku Utara 26.603,00 30.283,08 3.680,08 13,83 33 I rian Jaya Barat 12.811,00 12.851,00 40,00 0,31

11.989.451,50

14.836.208,06 2.846.756,56 23,74

* ) Angka Sementara

PERKEMBANGAN JML MODAL SENDI RI KOPERASI AKTI F PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2004 S/ D 2005

TABEL - 5

PERUBAHAN

Jumlah

TAHUN No PROPI NSI

Irjabar Babel

Mal-Ut

Maluku

32.05% 30.56%

12.24%

11.72%

0 5 10 15 20 25 30 35

Grafik 2. Propinsi dengan Peningkatan Jumlah Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 11%) 130.730

134.963

2004 2005 Grafik 1. Jumlah koperasi tahun 2004 - 2005 (dalam unit)

PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI SECARA

NASI ONAL PERI ODE 2004- 2005

Kelembagaan Koperasi periode 2004 – 2005 mengalami perkembangan secara signifikan dengan

laju perkembangan sebanyak 4.233 unit atau

3,24 persen.

Terdapat 4

( empat) propinsi dengan

peningkatan jumlah

koperasi terbesar ( di atas 11 persen)

periode

2004-2005

adalah :

c

I rian Jaya Barat

sebesar 32,05 persen;

c

Bangka Belitung

sebesar 30,56 persen;

c

Maluku Utara sebesar

12,24 persen; dan

c

Maluku sebesar 11,72

persen.

Sedangkan propinsi yang mengalami penurunan

jumlah

koperasi adalah :

d

Kepulauan Riau sebesar 6,63 persen; dan


(8)

4

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id Irjabar Babel Mal-Ut Maluku Sultra 31.96% 26.32% 15.43% 13.80% 10.16% 0 5 10 15 20 25 30 35

Grafik 4. Propinsi dengan Peningkatan Jumlah Koperasi Aktif terbesar Periode 2004-2005 (diatas 10%) 93.402

94.818

2004 2005 Grafik 3. Jumlah koperasi Aktif

tahun 2004 - 2005 (dalam unit) Perkembangan jumlah

koperasi aktif untuk periode yang sama secara nasional, tercatat mengalami peningkatan sebanyak 1.416 unit

atau 1,52 persen.

Ada 5

( lima) propinsi dengan

peningkatan jumlah koperasi

aktif

terbesar ( di atas 10 persen)

adalah :

c

I rian Jaya Barat

sebesar 31,96 persen;

c

Bangka Belitung

sebesar 26,32 persen;

c

Maluku Utara sebesar

15,43 persen;

c

Maluku sebesar 13,80

persen; dan

c

Sulawesi Tenggara sebesar 10,16 persen.

Propinsi dengan penurunan jumlah koperasi aktif secara berturut-turut adalah :

d

DI Yogyakarta sebesar 18,31 persen;

d

Sulawesi Selatan sebesar 13,98 persen;

d

Kepulauan Riau sebesar 10,51 persen;

21

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 NAD 937 5.028 5.965 1.497 5.791 7.288 1.323 22,18

2 Sumatera Utara 1.172 6.365 7.537 1.248 6.594 7.842 305 4,05

3 Sumatera Barat 501 4.103 4.604 559 4.191 4.750 146 3,17

4 Riau 533 4.058 4.591 557 4.543 5.100 509 11,09

5 Jambi 799 5.552 6.351 549 4.714 5.263 (1.088) (17,13)

6 Sumatera Selatan 546 6.667 7.213 397 8.161 8.558 1.345 18,65

7 Bengkulu 178 1.943 2.121 165 2.263 2.428 307 14,47

8 Lampung 993 10.283 11.276 1.011 10.442 11.453 177 1,57

9 Bangka Belitung 30 1.073 1.103 117 993 1.110 7 0,63

10 Kepulauan Riau 215 1.345 1.560 215 2.286 2.501 941 60,32

11 DKI Jakarta 742 22.998 23.740 754 22.783 23.537 (203) (0,86)

12 Jawa Barat 3.597 33.773 37.370 2.739 39.465 42.204 4.834 12,94

13 Jawa Tengah 1.915 31.861 33.776 2.227 35.696 37.923 4.147 12,28

14 DI Yogyakarta 346 4.424 4.770 292 4.157 4.449 (321) (6,73)

15 Jawa Timur 3.215 41.172 44.387 3.682 47.780 51.462 7.075 15,94

16 Banten 2.429 6.360 8.789 2.324 6.407 8.731 (58) (0,66)

17 Bali 624 8.774 9.398 805 10.714 11.519 2.121 22,57

18 Nusa Tenggara Barat 494 5.482 5.976 526 5.816 6.342 366 6,12

19 Nusa Tenggara Timur 489 2.300 2.789 489 2.300 2.789 -

-20 Kalimantan Barat 393 2.255 2.648 393 2.255 2.648 -

-21 Kalimantan Tengah 105 8.204 8.309 221 2.883 3.104 (5.205) (62,64)

22 Kalimantan Selatan 456 3.111 3.567 477 3.133 3.610 43 1,21

23 Kalimantan Timur 391 6.460 6.851 384 6.523 6.907 56 0,82

24 Sulawesi Utara 837 8.078 8.915 970 10.023 10.993 2.078 23,31

25 Sulawesi Tengah 483 2.364 2.847 291 2.607 2.898 51 1,79

26 Sulawesi Selatan 3.434 13.374 16.808 3.129 12.278 15.407 (1.401) (8,34)

27 Sulawesi Tenggara 813 4.848 5.661 661 7.327 7.988 2.327 41,11

28 Gorontalo 187 1.017 1.204 188 1.017 1.205 1 0,08

29 Sulawesi Barat 307 1.173 1.480 297 1.157 1.454 (26) (1,76)

30 Maluku 910 2.501 3.411 910 2.633 3.543 132 3,87

31 Papua 266 1.320 1.586 257 1.306 1.563 (23) (1,45)

32 Maluku Utara 354 1.075 1.429 255 1.390 1.645 216 15,12

33 I rian Jaya Barat 150 407 557 150 407 557 -

-28.841

259.748 288.589 28.736 280.035 308.771 20.182 6,99

* ) Angka Sementara

TABEL - 4

Jumlah TAHUN MANAJER ( Org) KARYAWAN ( Org) MANAJER ( Org) KARYAWAN ( Org) JUMLAH ( Org) JUMLAH

( Org) %

PERKEMBANGAN PENYERAPAN TENAGA KERJA OLEH KOPERASI PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2004 S/ D 2005

No PROPI NSI

2004 2005 * )

PERUBAHAN


(9)

2004 ( unit) 2005 ( unit) * ) JUMLAH %

1 2 3 4 5 6

1 NAD 1.044 915 (129) (12,36) 2 Sumatera Utara 2.124 2.218 94 4,43 3 Sumatera Barat 1.103 1.250 147 13,33 4 Riau 1.099 1.139 40 3,64 5 Jambi 1.153 1.003 (150) (13,01) 6 Sumatera Selatan 1.301 1.314 13 1,00 7 Bengkulu 440 576 136 30,91 8 Lampung 623 580 (43) (6,90) 9 Bangka Belitung 217 191 (26) (11,98) 10 Kepulauan Riau 246 246 - -11 DKI Jakarta 2.829 2.714 (115) (4,07) 12 Jawa Barat 5.628 4.924 (704) (12,51) 13 Jawa Tengah 5.953 5.889 (64) (1,08) 14 DI Yogyakarta 828 854 26 3,14 15 Jawa Timur 5.587 5.943 356 6,37 16 Banten 2.016 2.118 102 5,06 17 Bali 1.222 1.626 404 33,06 18 Nusa Tenggara Barat 1.100 1.123 23 2,09 19 Nusa Tenggara Timur 887 813 (74) (8,34) 20 Kalimantan Barat 520 383 (137) (26,35) 21 Kalimantan Tengah 680 587 (93) (13,68) 22 Kalimantan Selatan 571 580 9 1,58 23 Kalimantan Timur 1.007 1.051 44 4,37 24 Sulawesi Utara 1.254 839 (415) (33,09) 25 Sulawesi Tengah 405 361 (44) (10,86) 26 Sulawesi Selatan 4.295 3.900 (395) (9,20) 27 Sulawesi Tenggara 975 1.044 69 7,08 28 Gorontalo 229 263 34 14,85 29 Sulawesi Barat 337 297 (40) (11,87) 30 Maluku 211 234 23 10,90 31 Papua 200 227 27 13,50 32 Maluku Utara 102 182 80 78,43 33 I rian Jaya Barat 124 124 -

-46.310

45.508 ( 802) ( 1,73) * ) Angka Sementara

TABEL - 3

Jumlah

TAHUN

No PROPI NSI

PERKEMBANGAN JML RAT KOPERASI AKTI F PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2004 S/ D 2005

PERUBAHAN

37.328

40.145

2004 2005

Grafik 5. Jumlah koperasi Tidak Aktif tahun 2004 - 2005 (dalam unit)

d

Sulawesi Tengah sebesar 9,44 persen;

d

Lampung sebesar 6,46 persen;

d

Papua sebesar 6,33 persen;

d

NAD sebesar 5,04 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 3,12 persen;

d

Jawa Tengah sebesar 1,89 persen; dan

d

Sumatera Selatan sebesar 0,30 persen.

Sedangkan perkembangan jumlah koperasi tidak aktif secara nasional tercatat sebanyak 2.817 unit atau 7,55 persen. Propinsi dengan

peningkatan jumlah

koperasi tidak aktif

terbesar ( diatas 50 persen)

, adalah :

c

DI Yogyakarta sebesar 111, 76 persen; dan

c

Bali sebesar 61,88 persen.

Propinsi yang mengalami

penurunan jumlah koperasi

tidak aktif

, adalah :

d

Kalimantan Timur sebesar 26,45 persen;

d

Riau sebesar 12,06 persen;

d

Sulawesi Tenggara sebesar 9,73 persen;


(10)

6

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id

27.523.053 27.286.784

2004 2005

Grafik 6. Anggota Koperasi tahun 2004 - 2005 (dalam orang)

d

Jawa Timur sebesar 5,58 persen;

d

Kalimantan Tengah sebesar 4,01 persen;

d

Nusa Tenggara Barat sebesar 2,84 persen;

d

Sulawesi Utara sebesar 2,33 persen; dan

d

Gorontalo sebesar 0,53 persen.

Gambaran rinci perkembangan jumlah koperasi, koperasi aktif dan koperasi tidak aktif disajikan pada tabel–1.

Perkembangan jumlah anggota koperasi periode 2004-2005

mengalami

penurunan

sebanyak 236.269 orang atau 0,86 persen.

Propinsi dengan

penurunan jumlah

anggota terbesar adalah :

d

Sumatera Selatan sebesar 24,44 persen;

d

Jawa Tengah sebesar 13,97 persen;

d

Sulawesi Selatan sebesar 6,50 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 6,16 persen;

d

Sulawesi Tengah sebesar 4,00 persen;

d

Sumatera Utara sebesar 3,39 persen; dan

d

Jambi sebesar 2,39 persen.

19

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id

2004 ( Org) 2005 ( Org) * ) JUMLAH %

1 2 3 4 5 6

1 N A D 415.827 441.494 25.667 6,17 2 Sumatera Utara 1.024.461 989.699 (34.762) (3,39) 3 Sumatera Barat 532.571 534.160 1.589 0,30 4 Riau 535.074 553.856 18.782 3,51 5 Jambi 284.153 277.375 (6.778) (2,39) 6 Sumatera Selatan 946.469 715.180 (231.289) (24,44) 7 Bengkulu 99.473 135.577 36.104 36,30 8 Lampung 805.843 841.607 35.764 4,44 9 Bangka Belitung 57.346 59.579 2.233 3,89 10 Kepulauan Riau 121.958 154.084 32.126 26,34 11 DKI Jakarta 1.716.756 1.717.152 396 0,02 12 Jawa Barat 5.123.430 5.318.497 195.067 3,81 13 Jawa Tengah 4.718.584 4.059.587 (658.997) (13,97) 14 DI Yogyakarta 580.056 581.606 1.550 0,27 15 Jawa Timur 4.593.960 4.805.356 211.396 4,60 16 Banten 737.543 770.593 33.050 4,48 17 Bali 646.201 736.271 90.070 13,94 18 Nusa Tenggara Barat 517.081 533.197 16.116 3,12 19 Nusa Tenggara Timur 355.479 357.771 2.292 0,64 20 Kalimantan Barat 340.809 341.529 720 0,21 21 Kalimantan Tengah 169.037 171.290 2.253 1,33 22 Kalimantan Selatan 287.683 292.196 4.513 1,57 23 Kalimantan Timur 367.571 378.109 10.538 2,87 24 Sulawesi Utara 429.778 453.554 23.776 5,53 25 Sulawesi Tengah 227.236 218.152 (9.084) (4,00) 26 Sulawesi Selatan 1.133.976 1.060.243 (73.733) (6,50) 27 Sulawesi Tenggara 175.563 184.667 9.104 5,19 28 Gorontalo 98.579 98.990 411 0,42 29 Sulawesi Barat 82.775 77.675 (5.100) (6,16) 30 Maluku 148.967 160.440 11.473 7,70 31 Papua 138.633 143.175 4.542 3,28 32 Maluku Utara 51.243 53.660 2.417 4,72 33 I rian Jaya Barat 58.938 70.463 11.525 19,55

27.523.053

27.286.784 ( 236.269) ( 0,86)

* ) Angka Sementara 27.660.905

TAHUN

Jumlah

No PROPI NSI

PERKEMBANGAN JML ANGGOTA KOPERASI PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2004 S/ D 2005

PERUBAHAN


(11)

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 N A D 3.153 1.683 4.836 2.994 2.017 5.011 (159) (5,04) 334 19,85 175 3,62

2 Sumatera Utara 4.672 2.885 7.557 4.882 2.991 7.873 210 4,49 106 3,67 316 4,18

3 Sumatera Barat 2.195 767 2.962 2.233 862 3.095 38 1,73 95 12,39 133 4,49

4 Riau 2.549 1.236 3.785 2.782 1.087 3.869 233 9,14 (149) (12,06) 84 2,22

5 Jambi 1.886 521 2.407 2.055 552 2.607 169 8,96 31 5,95 200 8,31

6 Sumatera Selatan 2.683 689 3.372 2.675 868 3.543 (8) (0,30) 179 25,98 171 5,07

7 Bengkulu 827 170 997 845 202 1.047 18 2,18 32 18,82 50 5,02

8 Lampung 1.873 830 2.703 1.752 1.064 2.816 (121) (6,46) 234 28,19 113 4,18

9 Bangka Belitung 361 120 481 456 172 628 95 26,32 52 43,33 147 30,56

10 Kepulauan Riau 723 423 1.146 647 423 1.070 (76) (10,51) - - (76) (6,63)

11 DKI Jakarta 3.576 3.141 6.717 3.596 3.141 6.737 20 0,56 - - 20 0,30

12 Jawa Barat 13.283 5.612 18.895 13.671 6.088 19.759 388 2,92 476 8,48 864 4,57

13 Jawa Tengah 11.778 3.494 15.272 11.555 4.244 15.799 (223) (1,89) 750 21,47 527 3,45

14 DI Yogyakarta 1.644 306 1.950 1.343 648 1.991 (301) (18,31) 342 41111,76 2,10

15 Jawa Timur 11.685 5.182 16.867 12.282 4.893 17.175 597 5,11 (289) (5,58) 308 1,83

16 Banten 3.261 1.740 5.001 3.489 1.626 5.115 228 6,99 (114) (6,55) 114 2,28

17 Bali 2.165 160 2.325 2.286 259 2.545 121 5,59 99 61,88 220 9,46

18 Nusa Tenggara Barat 2.024 422 2.446 2.119 410 2.529 95 4,69 (12) (2,84) 83 3,39

19 Nusa Tenggara Timur 1.076 168 1.244 1.090 174 1.264 14 1,30 6 3,57 20 1,61

20 Kalimantan Barat 2.142 633 2.775 2.168 644 2.812 26 1,21 11 1,74 37 1,33

21 Kalimantan Tengah 1.228 624 1.852 1.255 599 1.854 27 2,20 (25) (4,01) 2 0,11

22 Kalimantan Selatan 1.315 504 1.819 1.317 576 1.893 2 0,15 72 14,29 74 4,07

23 Kalimantan Timur 2.640 363 3.003 2.815 267 3.082 175 6,63 (96) (26,45) 79 2,63

24 Sulawesi Utara 3.072 1.845 4.917 3.250 1.802 5.052 178 5,79 (43) (2,33) 135 2,75

25 Sulawesi Tengah 922 344 1.266 835 450 1.285 (87) (9,44) 106 30,81 19 1,50

26 Sulawesi Selatan 5.244 1.238 6.482 4.511 1.599 6.110 (733) (13,98) 361 29,16 (372) (5,74)

27 Sulawesi Tenggara 1.674 329 2.003 1.844 297 2.141 170 10,16 (32) (9,73) 138 6,89

28 Gorontalo 445 188 633 473 187 660 28 6,29 (1) (0,53) 27 4,27

29 Sulawesi Barat 417 104 521 404 145 549 (13) (3,12) 41 39,42 28 5,37

30 Maluku 1.065 292 1.357 1.212 304 1.516 147 13,80 12 4,11 159 11,72

31 Papua 900 645 1.545 843 724 1.567 (57) (6,33) 79 12,25 22 1,42

32 Maluku Utara 486 200 686 561 209 770 75 15,43 9 4,50 84 12,24

33 I rian Jaya Barat 438 470 908 578 621 1.199 140 31,96 151 32,13 291 32,05

93.402

37.328 130.730 94.818 40.145 134.963 1.416 1,52 2.817 7,55 4.233 3,24

* ) Angka Sementara 93.978 15.654 109.632 2005 ( Unit) * )

Aktif Tidak Aktif

TABEL - 1

Jumlah

No PROPI NSI

TAHUN

JML Tidak Aktif

Aktif JML

Aktif Tidak Aktif JML Koperasi

PERKEMBANGAN KOPERASI PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2004 S/ D 2005

2004 ( Unit)

PERUBAHAN

Bengkulu Kepri

Irjabar Bali 36.30 %

26.34 %

19.55 % 13.94 %

-12.00 24.00 36.00 48.00

Grafik 7. Propinsi dengan peningkatan Keanggotaan Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 13%)

Namun demikian terdapat beberapa propinsi yang mengalami perkembangan keanggotaan koperasi yang cukup

signifikan. Propinsi dengan

peningkatan jumlah anggota

terbesar ( di atas 13 persen)

adalah:

c

Bengkulu sebesar

36,30 persen;

c

Kepulauan Riau

sebesar 26,34 persen;

c

I rian Jaya Barat

sebesar 19,55 persen; dan

c

Bali sebear 13,94

persen.

Gambaran rinci perkembangan jumlah anggota koperasi disajikan pada tabel-2.

Hal menarik yang menjadi catatan kami dalam menganalisis perkembangan jumlah koperasi, pertumbuhan koperasi aktif, perkembangan koperasi tidak aktif dan perkembangan jumlah anggota. Propinsi dengan pertumbuhan jumlah koperasi terbesar tidak selalu diikuti menjadi propinsi dengan pertumbuhan koperasi aktif terbesar dan propinsi dengan perkembangan jumlah anggota terbesar. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa peningkatan jumlah koperasi aktif dimungkinkan karena sebagian besar disumbang oleh tumbuhnya koperasi baru, bukan dari berkembangnya koperasi tidak aktif menjadi aktif. Hal tersebut berdampak juga pada perkembangan jumlah anggota.


(12)

8

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id

46,310

45,508

2004 2005

Grafik 8. Pelaksanaan RAT Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam unit)

Disisi lain dengan adanya otonomi daerah yang berdampak terjadinya pemekaran daerah kabupaten/ kota, sehingga berdampak juga pada terkendalanya laporan perkembangan koperasi dari daerah. Kabupaten/ kota yang pada tahun 2004 belum sempat melaporkan ke propinsi, pada tahun 2005 sudah dapat melaporkan, sehingga berdampak adanya peningkatan yang cukup signifikan. Untuk lebih spesifik perlu dilakukan kajian lebih lanjut.

Perkembangan

pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) periode 2004-2005 mengalami penurunan sebesar 1,73 persen; dari 46.310 unit pada tahun 2004 menjadi 45.508 unit pada tahun 2005. Pada

periode tersebut,

penurunan pelaksanaan RAT terjadi di 14 ( empat

belas) propinsi dari 33 Propinsi/ DI yaitu :

d

Sulawesi Utara sebesar 33,09 persen;

d

Kalimantan Barat sebesar 26,35 persen;

17

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id


(13)

Propinsi dengan penurunan nilai SHU adalah :

d

Sulawesi Tenggara sebesar 58,57 persen;

d

Kepulauan Riau sebesar 53,23 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 43,34 persen;

d

Jawa Barat sebesar 22,33 persen;

d

Maluku Utara sebesar 18,96 persen;

d

Papua sebesar 9,61 persen;

d

Kalimantan Tengah sebesar 9,43 persen;

d

Sulawesi Tengah sebesar 5,78 persen;

d

DKI Jakarta sebesar 3,79 persen;

d

I rian Jaya Barat sebesar 3,77 persen; dan

d

Sulawesi Selatan sebesar 2,50 persen.

Gambaran rinci perkembangan nilai SHU koperasi aktif disajikan tabel-8.

Mal-ut

Bali

Bengkulu 78.43%

33.06%

30.91%

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Grafik 9. Propinsi dengan Peningkatan RAT Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 30%)

d

Kalimantan Tengah sebesar 13,68 persen;

d

Jambi sebesar 13,01 persen;

d

Jawa Barat sebesar 12,51 persen;

d

NAD sebesar 12,36 persen;

d

Bangka Belitung sebesar 11,98 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 11,87 persen;

d

Sulawesi Tengah sebesar 10,86 persen;

d

Sulawesi Selatan sebesar 9,20 persen;

d

Nusa Tenggara Timur sebesar 8,34 persen;

d

Lampung sebesar sebesar 6,90 persen;

d

DKI Jakarta sebesar 4,07 persen; dan

d

Jawa Tengah sebesar 1,08 persen;

Disisi lain, terdapat 17 propinsi mengalami peningkatan

pelaksanaan RAT, bahkan ada

3 ( tiga) propinsi yang

mencapai peningkatan RAT di atas 30 persen

; yaitu :

c

Maluku Utara sebesar 78,43 persen;

c

Bali sebesar 33,06 persen; dan

c

Bengkulu sebesar 30,91 persen.

Gambaran rinci pelaksanaan RAT disajikan pada tabel-3.


(14)

10

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id

288,589

308,771

2004 2005

Grafik 10. Penyerapan Tenaga Kerja oleh Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam orang)

Kepri Sultra Sulut Bali NAD 60.32% 41.11% 23.31% 22.57% 22.18% 0 10 20 30 40 50 60 70

Grafik 11. Propinsi dengan Penyerapan Tenaga Kerja Koperasi terbesar Periode 2004-2005

(diatas 20%)

Dari empat indikator perkembangan koperasi yang telah dijelaskan, keberadaan koperasi sebagai badan usaha di

seluruh daerah diharapkan dapat memberikan peluang bagi terbukanya lapangan kerja baru di sebagian anggota masyarakat. Hal ini

ditunjukkan dengan

perkembangan penyerapan tenaga

kerja oleh koperasi

periode

2004-2005 secara nasional yang

mengalami peningkatan sebanyak 20.182 orang atau

6,99 persen; dari 288.589 orang (28.841 manajer dan 259.748 karyawan) pada tahun 2004 menjadi 308.771 orang (28.736

manajer dan 280.035 karyawan) pada tahun 2005.

Terdapat

5 ( lima)

propinsi dengan peningkatan penyerapan

tenaga kerja koperasi terbesar ( di atas 20 persen) ,

adalah :

c

Kepulauan Riau sebesar 60,32 persen;

c

Sulawesi Tenggara sebesar 41,11 persen;

c

Sulawesi Utara sebesar 23,31 persen;

c

Bali sebesar 22,57 persen; dan

c

NAD sebesar 22,18 persen.

15

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id

Babel Kaltim Kalsel Sumsel NTT 694.17% 176.33% 122.01% 88.49% 87.55% 0 100 200 300 400 500 600 700

Grafik 19. Propinsi dengan peningkatan nilai SHU Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 50%)

2. 164. 234, 54 2. 198. 320, 31 2004 2005

Grafik 18. Nilai SHU Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam Rp Juta)

Propinsi dengan penurunan jumlah volume usaha

adalah :

d

Banten sebesar 48,62 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 38,65 persen;

d

DKI Jakarta sebesar 29,22 persen;

d

Sumatera Barat sebesar 17,04 persen;

d

Papua sebesar 15,58 persen;

d

Sulawesi Tenggara sebesar 4,96 persen; dan

d

Sulawesi Selatan sebesar 0,41 persen.

Gambaran rinci perkembangan volume usaha koperasi aktif disajikan tabel-7.

Dari perkembangan volume usaha koperasi,

perkembangan Sisa Hasil

Usaha ( SHU)

koperasi

nasional mengalami peningkatan sebesar 1,57

persen atau Rp. 34.085,78 juta.

Terdapat 5 ( lima) propinsi dengan perkembangan

nilai SHU terbesar

( di atas 50 persen)

adalah :

c

Bangka Belitung sebesar

694,17 persen;

c

Kalimantan Timur sebesar

176,33 persen;

c

Kalimantan Selatan

sebesar 122,01 persen;

c

Sumatera Selatan sebesar

88,49 persen; dan

c

Nusa Tengara Timur


(15)

Babel Bali

Bengkulu Sumut 293.32%

149.43%

89.48%

50.88%

0 50 100 150 200 250 300

Grafik 17. Propinsi dengan peningkatan volum e usaha Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 50%)

37.

649.

091,

04

40.

831.

693,

56

2004 2005 Grafik 16. Volume Usaha Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam Rp Juta)

d

Jambi sebesar 4,75 persen;

d

Sulawesi Utara sebesar 4,70 persen; dan

d

DKI Jakarta sebesar 0,39 persen.

Hal yang menarik untuk dikaji lebih mendalam, bagaimana hubungan modal luar koperasi dengan Program Bantuan Perkuatan (PBP) yang sudah diberikan Kementerian Negara KUKM, mengingat perkembangannya yang hanya 7,59% . Gambaran rinci perkembangan modal luar koperasi aktif disajikan tabel-6.

Disisi lain,

perkembangan

transaksi usaha koperasi

yang dicerminkan oleh

besarnya nilai

volume

usaha

koperasi pada

periode yang sama, tercatat mengalami perkembangan sebesar 8,45 persen atau Rp. 3.182.602,52 juta.

Terdapat 4 ( empat) propinsi dengan perkembangan

volume usaha koperasi terbesar

( di atas 50 persen)

adalah :

c

Bangka Belitung sebesar

293,32 persen;

c

Bali sebesar 149,43

persen;

c

Bengkulu sebesar 89,48

persen; dan

c

Sumatera Utara sebesar

50,88 persen.

11.

9

89.

451,

50

14.

836.

208

,06

2004 2005 Grafik 12. Modal Sendiri Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam Rp Juta)

Walaupun secara nasional terjadi peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja, namun masih terdapat beberapa

propinsi yang mengalami penurunan penyerapan

tenaga kerja koperasi seperti;

d

Kalimantan Tengah sebesar 62,64 persen;

d

Jambi sebesar 17,13 persen;

d

Sulawesi Selatan sebesar 8,34 persen;

d

DI Yogyakarta sebesar 6,73 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 1,76 persen;

d

Papua sebesar 1,45 persen;

d

DKI Jakarta sebesar 0,86 persen; dan

d

Banten sebesar 0,66 persen.

Gambaran rinci perkembangan penyerapan tenaga kerja koperasi disajikan tabel-4.

PERKEMBANGAN USAHA KOPERASI SECARA

NASI ONAL PERI ODE 2004- 2005

Perkembangan usaha koperasi yang dicerminkan oleh indikator keuangan koperasi seperti, modal sendiri, modal luar, volume usaha dan sisa hasil usaha koperasi periode 2004 – 2005 memberikan gambaran perkembangan yang tidak jauh

berbeda dengan perkembangan kelembagaan.

Modal

sendiri

koperasi

meningkat sebesar Rp. 2.846.756,56


(16)

12

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id Jambi Bengkulu B abel Sumbar M aluku Kaltim 645.06% 407.10% 173.44% 78.64% 74.72% 65.19% 0 100 200 300 400 500 600 700

Grafik 13. Propinsi dengan peningkatan modal sendiri Koperasi terbesar Periode 2004-2005

(diatas 50%)

Terdapat 6 ( enam) propinsi dengan perkembangan

jumlah modal sendiri terbesar ( di atas 50 persen)

adalah :

c

Jambi sebesar 645,06

persen;

c

Bengkulu sebesar 407,10

persen;

c

Bangka Belitung sebesar

173,44 persen;

c

Sumatera Barat sebesar

78,64 persen;

c

Maluku sebesar 74,72 persen; dan

c

Kalimantan Timur sebesar 65,19 persen.

Propinsi yang mengalami penurunan modal sendiri adalah :

d

Sulawesi Tenggara sebesar 40,79 persen;

d

Kepulauan Riau sebesar 36,74 persen;

d

NAD sebesar 36,02 persen;

d

DI Yogyakarta sebesar 26,86 persen;

d

Sulawesi Tengah sebesar 1,66 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 1,46 persen; dan

d

DKI Jakarta sebesar 0,08 persen.

Gambaran rinci perkembangan modal sendiri koperasi aktif disajikan tabel-5.

13

Bagian Data – Biro Perencanaan dan Data Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id Bengkulu Bali Sumut Babel 123.37% 112.29% 83.34% 62.66% 0 20 40 60 80 100 120 140

Grafik 15. Propinsi dengan peningkatan m odal luar Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 50%)

16 .8 97 .05 2 ,35 18 .1 79 .1 95 ,3 9 2004 2005

Grafik 14. Modal Luar Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam Rp Juta)

Dalam hal

modal luar

koperasi

, perkembangannya

dirasakan sangat kecil, dimana pada periode yang

sama perkembangan

modal

luar

secara nasional tercatat

hanya mencapai

7,59 persen

atau Rp. 1.282.143,04 juta.

Terdapat 4 ( empat)

propinsi dengan

perkem-bangan jumlah modal luar

terbesar ( di atas 50 persen)

adalah:

c

Bengkulu sebesar 123,37

persen;

c

Bali sebesar 112,29 persen;

c

Sumatera Utara sebesar 83,34 persen; dan

c

Bangka Belitung sebesar 62,66 persen.

Propinsi dengan penurunan jumlah modal luar

adalah :

d

Kalimantan Tengah sebesar 60,07 persen;

d

Kepulauan Riau sebesar 33,87 persen;

d

Sulawesi Tengah sebesar 32,40 persen;

d

Kalimantan Selatan sebesar 22,83 persen;

d

NAD sebesar sebesar 16,83 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 11,52 persen;

d

Jawa Barat sebesar 10,92 persen;


(1)

Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 N A D 3.153 1.683 4.836 2.994 2.017 5.011 (159) (5,04) 334 19,85 175 3,62 2 Sumatera Utara 4.672 2.885 7.557 4.882 2.991 7.873 210 4,49 106 3,67 316 4,18 3 Sumatera Barat 2.195 767 2.962 2.233 862 3.095 38 1,73 95 12,39 133 4,49 4 Riau 2.549 1.236 3.785 2.782 1.087 3.869 233 9,14 (149) (12,06) 84 2,22 5 Jambi 1.886 521 2.407 2.055 552 2.607 169 8,96 31 5,95 200 8,31 6 Sumatera Selatan 2.683 689 3.372 2.675 868 3.543 (8) (0,30) 179 25,98 171 5,07 7 Bengkulu 827 170 997 845 202 1.047 18 2,18 32 18,82 50 5,02 8 Lampung 1.873 830 2.703 1.752 1.064 2.816 (121) (6,46) 234 28,19 113 4,18 9 Bangka Belitung 361 120 481 456 172 628 95 26,32 52 43,33 147 30,56 10 Kepulauan Riau 723 423 1.146 647 423 1.070 (76) (10,51) - - (76) (6,63) 11 DKI Jakarta 3.576 3.141 6.717 3.596 3.141 6.737 20 0,56 - - 20 0,30 12 Jawa Barat 13.283 5.612 18.895 13.671 6.088 19.759 388 2,92 476 8,48 864 4,57 13 Jawa Tengah 11.778 3.494 15.272 11.555 4.244 15.799 (223) (1,89) 750 21,47 527 3,45 14 DI Yogyakarta 1.644 306 1.950 1.343 648 1.991 (301) (18,31) 342 41111,76 2,10 15 Jawa Timur 11.685 5.182 16.867 12.282 4.893 17.175 597 5,11 (289) (5,58) 308 1,83 16 Banten 3.261 1.740 5.001 3.489 1.626 5.115 228 6,99 (114) (6,55) 114 2,28 17 Bali 2.165 160 2.325 2.286 259 2.545 121 5,59 99 61,88 220 9,46 18 Nusa Tenggara Barat 2.024 422 2.446 2.119 410 2.529 95 4,69 (12) (2,84) 83 3,39 19 Nusa Tenggara Timur 1.076 168 1.244 1.090 174 1.264 14 1,30 6 3,57 20 1,61 20 Kalimantan Barat 2.142 633 2.775 2.168 644 2.812 26 1,21 11 1,74 37 1,33 21 Kalimantan Tengah 1.228 624 1.852 1.255 599 1.854 27 2,20 (25) (4,01) 2 0,11 22 Kalimantan Selatan 1.315 504 1.819 1.317 576 1.893 2 0,15 72 14,29 74 4,07 23 Kalimantan Timur 2.640 363 3.003 2.815 267 3.082 175 6,63 (96) (26,45) 79 2,63 24 Sulawesi Utara 3.072 1.845 4.917 3.250 1.802 5.052 178 5,79 (43) (2,33) 135 2,75 25 Sulawesi Tengah 922 344 1.266 835 450 1.285 (87) (9,44) 106 30,81 19 1,50 26 Sulawesi Selatan 5.244 1.238 6.482 4.511 1.599 6.110 (733) (13,98) 361 29,16 (372) (5,74) 27 Sulawesi Tenggara 1.674 329 2.003 1.844 297 2.141 170 10,16 (32) (9,73) 138 6,89 28 Gorontalo 445 188 633 473 187 660 28 6,29 (1) (0,53) 27 4,27 29 Sulawesi Barat 417 104 521 404 145 549 (13) (3,12) 41 39,42 28 5,37 30 Maluku 1.065 292 1.357 1.212 304 1.516 147 13,80 12 4,11 159 11,72 31 Papua 900 645 1.545 843 724 1.567 (57) (6,33) 79 12,25 22 1,42 32 Maluku Utara 486 200 686 561 209 770 75 15,43 9 4,50 84 12,24 33 I rian Jaya Barat 438 470 908 578 621 1.199 140 31,96 151 32,13 291 32,05

93.402

37.328 130.730 94.818 40.145 134.963 1.416 1,52 2.817 7,55 4.233 3,24 * ) Angka Sementara 93.978 15.654 109.632

2005 ( Unit) * ) Aktif

Tidak Aktif

TABEL - 1

Jumlah No PROPI NSI

TAHUN

JML Tidak Aktif Aktif JML

Aktif Tidak Aktif JML Koperasi PERKEMBANGAN KOPERASI PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A

TAHUN 2004 S/ D 2005 2004 ( Unit)

PERUBAHAN

Bengkulu Kepri

Irjabar Bali 36.30 %

26.34 %

19.55 % 13.94 %

-12.00 24.00 36.00 48.00

Grafik 7. Propinsi dengan peningkatan Keanggotaan Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 13%)

Namun demikian terdapat beberapa propinsi yang mengalami perkembangan keanggotaan koperasi yang cukup signifikan. Propinsi dengan

peningkatan jumlah anggota

terbesar ( di atas 13 persen)

adalah:

c

Bengkulu sebesar

36,30 persen;

c

Kepulauan Riau

sebesar 26,34 persen;

c

I rian Jaya Barat

sebesar 19,55 persen; dan

c

Bali sebear 13,94

persen.

Gambaran rinci perkembangan jumlah anggota koperasi disajikan pada tabel-2.

Hal menarik yang menjadi catatan kami dalam menganalisis perkembangan jumlah koperasi, pertumbuhan koperasi aktif, perkembangan koperasi tidak aktif dan perkembangan jumlah anggota. Propinsi dengan pertumbuhan jumlah koperasi terbesar tidak selalu diikuti menjadi propinsi dengan pertumbuhan koperasi aktif terbesar dan propinsi dengan perkembangan jumlah anggota terbesar. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa peningkatan jumlah koperasi aktif dimungkinkan karena sebagian besar disumbang oleh tumbuhnya koperasi baru, bukan dari berkembangnya koperasi tidak aktif menjadi aktif. Hal tersebut berdampak juga pada perkembangan jumlah anggota.


(2)

46,310

45,508

2004 2005

Grafik 8. Pelaksanaan RAT Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam unit)

Disisi lain dengan adanya otonomi daerah yang berdampak terjadinya pemekaran daerah kabupaten/ kota, sehingga berdampak juga pada terkendalanya laporan perkembangan koperasi dari daerah. Kabupaten/ kota yang pada tahun 2004 belum sempat melaporkan ke propinsi, pada tahun 2005 sudah dapat melaporkan, sehingga berdampak adanya peningkatan yang cukup signifikan. Untuk lebih spesifik perlu dilakukan kajian lebih lanjut.

Perkembangan

pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) periode 2004-2005 mengalami penurunan sebesar 1,73 persen; dari 46.310 unit pada tahun 2004 menjadi 45.508 unit pada tahun 2005. Pada

periode tersebut,

penurunan pelaksanaan RAT terjadi di 14 ( empat

belas) propinsi

dari 33 Propinsi/ DI yaitu :

d

Sulawesi Utara sebesar 33,09 persen;

d

Kalimantan Barat sebesar 26,35 persen;


(3)

Propinsi dengan penurunan nilai SHU

adalah :

d

Sulawesi Tenggara sebesar 58,57 persen;

d

Kepulauan Riau sebesar 53,23 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 43,34 persen;

d

Jawa Barat sebesar 22,33 persen;

d

Maluku Utara sebesar 18,96 persen;

d

Papua sebesar 9,61 persen;

d

Kalimantan Tengah sebesar 9,43 persen;

d

Sulawesi Tengah sebesar 5,78 persen;

d

DKI Jakarta sebesar 3,79 persen;

d

I rian Jaya Barat sebesar 3,77 persen; dan

d

Sulawesi Selatan sebesar 2,50 persen.

Gambaran rinci perkembangan nilai SHU koperasi aktif disajikan tabel-8.

Mal-ut

Bali

Bengkulu 78.43%

33.06%

30.91% 0

10 20 30 40 50 60 70 80

Grafik 9. Propinsi dengan Peningkatan RAT Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 30%)

d

Kalimantan Tengah sebesar 13,68 persen;

d

Jambi sebesar 13,01 persen;

d

Jawa Barat sebesar 12,51 persen;

d

NAD sebesar 12,36 persen;

d

Bangka Belitung sebesar 11,98 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 11,87 persen;

d

Sulawesi Tengah sebesar 10,86 persen;

d

Sulawesi Selatan sebesar 9,20 persen;

d

Nusa Tenggara Timur sebesar 8,34 persen;

d

Lampung sebesar sebesar 6,90 persen;

d

DKI Jakarta sebesar 4,07 persen; dan

d

Jawa Tengah sebesar 1,08 persen;

Disisi lain, terdapat 17 propinsi mengalami peningkatan

pelaksanaan RAT, bahkan ada

3 ( tiga) propinsi yang

mencapai peningkatan RAT di atas 30 persen

; yaitu :

c

Maluku Utara sebesar 78,43 persen;

c

Bali sebesar 33,06 persen; dan

c

Bengkulu sebesar 30,91 persen. Gambaran rinci pelaksanaan RAT disajikan pada tabel-3.


(4)

288,589

308,771

2004 2005 Grafik 10. Penyerapan Tenaga Kerja oleh Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam orang)

Kepri Sultra

Sulut Bali

NAD 60.32%

41.11%

23.31% 22.57%

22.18% 0

10 20 30 40 50 60 70

Grafik 11. Propinsi dengan Penyerapan Tenaga Kerja Koperasi terbesar Periode 2004-2005

(diatas 20%)

Dari empat indikator perkembangan koperasi yang telah dijelaskan, keberadaan koperasi sebagai badan usaha di

seluruh daerah diharapkan dapat memberikan peluang bagi terbukanya lapangan kerja baru di sebagian anggota masyarakat. Hal ini

ditunjukkan dengan

perkembangan penyerapan tenaga

kerja oleh koperasi

periode

2004-2005 secara nasional yang

mengalami peningkatan sebanyak 20.182 orang atau

6,99 persen; dari 288.589 orang (28.841 manajer dan 259.748 karyawan) pada tahun 2004 menjadi 308.771 orang (28.736

manajer dan 280.035 karyawan) pada tahun 2005.

Terdapat

5 ( lima)

propinsi dengan peningkatan penyerapan

tenaga kerja koperasi terbesar ( di atas 20 persen) ,

adalah :

c

Kepulauan Riau sebesar 60,32 persen;

c

Sulawesi Tenggara sebesar 41,11 persen;

c

Sulawesi Utara sebesar 23,31 persen;

c

Bali sebesar 22,57 persen; dan

c

NAD sebesar 22,18 persen.

Babel Kaltim

Kalsel Sumsel

NTT 694.17%

176.33% 122.01%

88.49% 87.55% 0

100 200 300 400 500 600 700

Grafik 19. Propinsi dengan peningkatan nilai SHU Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 50%)

2.

164.

234,

54

2.

198.

320,

31

2004 2005

Grafik 18. Nilai SHU Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam Rp Juta)

Propinsi dengan penurunan jumlah volume usaha

adalah :

d

Banten sebesar 48,62 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 38,65 persen;

d

DKI Jakarta sebesar 29,22 persen;

d

Sumatera Barat sebesar 17,04 persen;

d

Papua sebesar 15,58 persen;

d

Sulawesi Tenggara sebesar 4,96 persen; dan

d

Sulawesi Selatan sebesar 0,41 persen.

Gambaran rinci perkembangan volume usaha koperasi aktif disajikan tabel-7.

Dari perkembangan volume usaha koperasi,

perkembangan Sisa Hasil

Usaha ( SHU)

koperasi

nasional mengalami peningkatan sebesar 1,57

persen atau Rp. 34.085,78 juta.

Terdapat 5 ( lima) propinsi dengan perkembangan

nilai SHU terbesar

( di atas 50 persen)

adalah :

c

Bangka Belitung sebesar

694,17 persen;

c

Kalimantan Timur sebesar 176,33 persen;

c

Kalimantan Selatan

sebesar 122,01 persen;

c

Sumatera Selatan sebesar

88,49 persen; dan

c

Nusa Tengara Timur


(5)

Babel Bali

Bengkulu Sumut 293.32%

149.43% 89.48%

50.88% 0

50 100 150 200 250 300

Grafik 17. Propinsi dengan peningkatan volum e usaha Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 50%)

37.

649.

091,

04

40.

831.

693,

56

2004 2005

Grafik 16. Volume Usaha Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam Rp Juta)

d

Jambi sebesar 4,75 persen;

d

Sulawesi Utara sebesar 4,70 persen; dan

d

DKI Jakarta sebesar 0,39 persen.

Hal yang menarik untuk dikaji lebih mendalam, bagaimana hubungan modal luar koperasi dengan Program Bantuan Perkuatan (PBP) yang sudah diberikan Kementerian Negara KUKM, mengingat perkembangannya yang hanya 7,59% . Gambaran rinci perkembangan modal luar koperasi aktif disajikan tabel-6.

Disisi lain,

perkembangan

transaksi usaha koperasi

yang dicerminkan oleh

besarnya nilai

volume

usaha

koperasi pada

periode yang sama, tercatat mengalami perkembangan sebesar 8,45 persen atau Rp. 3.182.602,52 juta.

Terdapat 4 ( empat) propinsi dengan perkembangan

volume usaha koperasi terbesar

( di atas 50 persen)

adalah :

c

Bangka Belitung sebesar 293,32 persen;

c

Bali sebesar 149,43

persen;

c

Bengkulu sebesar 89,48

persen; dan

c

Sumatera Utara sebesar

50,88 persen.

11.

9

89.

451,

50

14.

836.

208

,06

2004 2005

Grafik 12. Modal Sendiri Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam Rp Juta)

Walaupun secara nasional terjadi peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja, namun masih terdapat beberapa

propinsi yang mengalami penurunan penyerapan

tenaga kerja koperasi

seperti;

d

Kalimantan Tengah sebesar 62,64 persen;

d

Jambi sebesar 17,13 persen;

d

Sulawesi Selatan sebesar 8,34 persen;

d

DI Yogyakarta sebesar 6,73 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 1,76 persen;

d

Papua sebesar 1,45 persen;

d

DKI Jakarta sebesar 0,86 persen; dan

d

Banten sebesar 0,66 persen.

Gambaran rinci perkembangan penyerapan tenaga kerja koperasi disajikan tabel-4.

PERKEMBANGAN USAHA KOPERASI SECARA

NASI ONAL PERI ODE 2004- 2005

Perkembangan usaha koperasi yang dicerminkan oleh indikator keuangan koperasi seperti, modal sendiri, modal luar, volume usaha dan sisa hasil usaha koperasi periode 2004 – 2005 memberikan gambaran perkembangan yang tidak jauh

berbeda dengan perkembangan kelembagaan.

Modal

sendiri

koperasi

meningkat sebesar Rp. 2.846.756,56


(6)

Jambi Bengkulu

B abel Sumbar

M aluku Kaltim 645.06%

407.10%

173.44% 78.64%

74.72% 65.19% 0

100 200 300 400 500 600 700

Grafik 13. Propinsi dengan peningkatan modal sendiri Koperasi terbesar Periode 2004-2005

(diatas 50%)

Terdapat 6 ( enam) propinsi dengan perkembangan

jumlah modal sendiri terbesar ( di atas 50 persen)

adalah :

c

Jambi sebesar 645,06

persen;

c

Bengkulu sebesar 407,10

persen;

c

Bangka Belitung sebesar

173,44 persen;

c

Sumatera Barat sebesar

78,64 persen;

c

Maluku sebesar 74,72 persen; dan

c

Kalimantan Timur sebesar 65,19 persen.

Propinsi yang mengalami

penurunan modal sendiri

adalah :

d

Sulawesi Tenggara sebesar 40,79 persen;

d

Kepulauan Riau sebesar 36,74 persen;

d

NAD sebesar 36,02 persen;

d

DI Yogyakarta sebesar 26,86 persen;

d

Sulawesi Tengah sebesar 1,66 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 1,46 persen; dan

d

DKI Jakarta sebesar 0,08 persen.

Gambaran rinci perkembangan modal sendiri koperasi aktif disajikan tabel-5.

Bengkulu Bali

Sumut Babel 123.37%

112.29%

83.34% 62.66% 0

20 40 60 80 100 120 140

Grafik 15. Propinsi dengan peningkatan m odal luar Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 50%)

16

.8

97

.05

2

,35

18

.1

79

.1

95

,3

9

2004 2005

Grafik 14. Modal Luar Koperasi Tahun 2004 - 2005 (dalam Rp Juta)

Dalam hal

modal luar

koperasi

, perkembangannya

dirasakan sangat kecil, dimana pada periode yang

sama perkembangan

modal

luar

secara nasional tercatat hanya mencapai

7,59 persen

atau Rp. 1.282.143,04 juta.

Terdapat 4 ( empat)

propinsi dengan

perkem-bangan jumlah modal luar

terbesar ( di atas 50 persen)

adalah:

c

Bengkulu sebesar 123,37

persen;

c

Bali sebesar 112,29 persen;

c

Sumatera Utara sebesar 83,34 persen; dan

c

Bangka Belitung sebesar 62,66 persen.

Propinsi dengan penurunan jumlah modal luar

adalah :

d

Kalimantan Tengah sebesar 60,07 persen;

d

Kepulauan Riau sebesar 33,87 persen;

d

Sulawesi Tengah sebesar 32,40 persen;

d

Kalimantan Selatan sebesar 22,83 persen;

d

NAD sebesar sebesar 16,83 persen;

d

Sulawesi Barat sebesar 11,52 persen;

d

Jawa Barat sebesar 10,92 persen;

d

Maluku Utara sebesar 6,98 persen;