statistik koperasi 2007 data th 2005 2006 01 narasi dan data
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, dan
merupakan salah satu pilar ekonomi, selayaknya perlu
mendapat perhatian serius dari pemerintah. Di sisi lain, salah
satu upaya pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan
mengentaskan kemiskinan dilakukan melalui
program-program pemberdayaan ekonomi rakyat. Dengan demikian,
melalui pemberdayaan koperasi diharapkan akan mendukung
upaya pemerintah tersebut. Dalam upayanya, pemerintah
dalam hal ini Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah dituntut untuk dapat menghasilkan program
dan kebijakan yang dapat mendukung tumbuh dan
berkembangnya koperasi.
Untuk dapat menghasilkan kebijakan pemberdayaan
koperasi yang tepat, diperlukan adanya dukungan data yang
akurat dan aktual yang menggambarkan kondisi yang
sebenarnya dilapangan, sehingga dari data yang ada akan
tergambar potret pembinaan koperasi yang memerlukan
dukungan pembinaan lebih lanjut. Dalam kaitan dengan hal
tersebut, Kementerian Negara Koperasi dan UKM berusaha
untuk menyajikan data dan informasi perkoperasian yang
(2)
ii
Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
dibutuhkan, khususnya data dan informasi perkembangan
perkoperasian di I ndonesia melalui penyusunan Statistik
Perkoperasian Tahun 2007. Dalam buku ini memuat
gambaran tentang angka dan grafik perkembangan
kelembagaan dan usaha perkoperasian nasional dari tahun
2005 hingga 2006.
Akhir kata, ketersediaan data dan informasi dalam
buku ini, diharapkan dapat menjadi bahan analisa dan
referensi terhadap berbagai hal yang terkait dalam kebijakan
pengembangan dan pembinaan perkoperasian di tanah air.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sekretaris
Kementerian Negara
(3)
DAFTAR I SI
Kata Pengantar ...
i
Daftar I si ... iii
Pengertian dan Batasan ... 1
Sumber dan Cara Pengumpulan Data ...
2
Perkembangan Kelembagaan Koperasi Secara Nasional
Periode 2005-2006 ... 3
Perkembangan Usaha Koperasi Secara Nasional Periode
2005-2006 ... 11
(4)
29
Bagian Data – Biro PerencanaanWebsite : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
2005 ( Rp. Juta) 2006 ( Rp. Juta) JML ( Rp. Juta) %
1 2 3 4 5 6
1 NAD 24.197,00 56.960,00 32.763,00 135,40 2 Sumatera Utara 111.918,99 288.777,77 176.858,78 158,02 3 Sumatera Barat 57.774,45 70.716,26 12.941,81 22,40 4 Riau 57.725,00 92.002,00 34.277,00 59,38 5 Jambi 30.555,90 17.736,18 (12.819,72) (41,95) 6 Sumatera Selatan 73.096,00 86.012,00 12.916,00 17,67 7 Bengkulu 15.922,00 15.946,00 24,00 0,15 8 Lampung 45.058,81 46.841,25 1.782,44 3,96 9 Bangka Belitung 7.222,93 11.214,95 3.992,02 55,27 10 Kepulauan Riau 10.582,05 10.582,00 (0,05) (0,00) 11 DKI Jakarta 146.752,00 302.163,00 155.411,00 105,90 12 Jawa Barat 716.304,64 987.767,36 271.462,72 37,90 13 Jawa Tengah 114.650,40 122.594,24 7.943,84 6,93 14 DI Yogyakarta 21.119,25 25.641,06 4.521,81 21,41 15 Jawa Timur 281.386,52 381.038,94 99.652,42 35,41 16 Banten 65.279,63 63.286,61 (1.993,02) (3,05) 17 Bali 53.400,33 64.569,80 11.169,47 20,92 18 Nusa Tenggara Barat 20.377,00 25.813,00 5.436,00 26,68 19 Nusa Tenggara Timur 20.134,00 17.589,58 (2.544,42) (12,64) 20 Kalimantan Barat 31.313,42 37.900,00 6.586,58 21,03 21 Kalimantan Tengah 11.362,31 18.875,30 7.512,99 66,12 22 Kalimantan Selatan 27.347,00 21.109,00 (6.238,00) (22,81) 23 Kalimantan Timur 133.987,47 235.532,57 101.545,10 75,79 24 Sulawesi Utara 15.749,00 16.830,29 1.081,29 6,87 25 Sulawesi Tengah 10.848,00 12.807,00 1.959,00 18,06 26 Sulawesi Selatan 41.082,61 47.726,83 6.644,22 16,17 27 Sulawesi Tenggara 18.237,00 35.786,00 17.549,00 96,23 28 Gorontalo 6.167,59 48.438,26 42.270,67 685,37 29 Sulawesi Barat 1.271,16 1.271,16 - -30 Maluku 12.338,00 32.872,00 20.534,00 166,43 31 Papua 8.542,37 11.223,24 2.680,87 31,38 32 Maluku Utara 4.322,47 6.899,00 2.576,53 59,61 33 Papua Barat 2.295,00 2.295,00 -
-2.198.320,31
3.216.817,65 1.018.497,34 46,33
TABEL - 8
Jumlah
TAHUN
PERKEMBANGAN JML SI SA HASI L USAHA KOPERASI AKTI F PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2005 S/ D 2006
(5)
2005 ( Rp. Juta) 2006 ( Rp. Juta) JML ( Rp. Juta) %
1 2 3 4 5 6
1 NAD 280.689,00 780.107,00 499.418,00 177,93 2 Sumatera Utara 1.506.377,52 1.390.661,90 (115.715,63) (7,68) 3 Sumatera Barat 878.093,76 953.882,06 75.788,30 8,63 4 Riau 1.260.795,00 966.490,00 (294.305,00) (23,34) 5 Jambi 795.810,40 457.624,11 (338.186,29) (42,50) 6 Sumatera Selatan 1.889.017,00 2.246.885,00 357.868,00 18,94 7 Bengkulu 213.719,00 213.777,00 58,00 0,03 8 Lampung 1.078.846,86 1.104.421,01 25.574,16 2,37 9 Bangka Belitung 85.950,24 102.163,23 16.212,99 18,86 10 Kepulauan Riau 136.817,00 117.844,00 (18.973,00) (13,87) 11 DKI Jakarta 3.245.747,00 4.901.747,00 1.656.000,00 51,02 12 Jawa Barat 7.459.416,96 8.878.128,56 1.418.711,60 19,02 13 Jawa Tengah 7.505.528,19 8.686.179,04 1.180.650,84 15,73 14 DI Yogyakarta 731.205,30 939.872,07 208.666,77 28,54 15 Jawa Timur 5.936.339,03 21.060.197,23 15.123.858,20 254,77 16 Banten 565.722,39 1.521.409,74 955.687,35 168,93 17 Bali 2.185.927,72 2.507.522,08 321.594,36 14,71 18 Nusa Tenggara Barat 526.344,00 699.089,00 172.745,00 32,82 19 Nusa Tenggara Timur 174.785,00 167.116,53 (7.668,47) (4,39) 20 Kalimantan Barat 439.693,59 592.360,00 152.666,41 34,72 21 Kalimantan Tengah 168.636,43 177.494,21 8.857,78 5,25 22 Kalimantan Selatan 246.245,00 336.869,00 90.624,00 36,80 23 Kalimantan Timur 476.903,71 754.264,32 277.360,61 58,16 24 Sulawesi Utara 977.596,00 511.867,31 (465.728,69) (47,64) 25 Sulawesi Tengah 133.290,00 154.257,00 20.967,00 15,73 26 Sulawesi Selatan 1.360.284,31 1.498.926,86 138.642,55 10,19 27 Sulawesi Tenggara 144.205,00 251.794,00 107.589,00 74,61 28 Gorontalo 111.235,83 233.136,83 121.901,00 109,59 29 Sulawesi Barat 40.445,31 40.445,31 - -30 Maluku 109.526,00 216.327,00 106.801,00 97,51 31 Papua 81.120,44 124.770,57 43.650,13 53,81 32 Maluku Utara 55.147,57 94.588,02 39.440,45 71,52 33 Papua Barat 30.233,00 36.282,79 6.049,79 20,01
40.831.693,56
62.718.499,78 21.886.806,22 53,60
PERKEMBANGAN JML VOLUME USAHA KOPERASI AKTI F PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2005 S/ D 2006
TABEL - 7
PERUBAHAN
Jumlah
TAHUN
No PROPI NSI
PENGERTI AN DAN BATASAN
a.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas azas kekeluargaan.
b.
Perkoperasian adalah sesuatu yang menyangkut
kehidupan Koperasi.
c.
Koperasi Aktif adalah koperasi yang dalam dua tahun
terakhir mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) atau
koperasi yang dalam tahun terakhir melakukan kegiatan
usaha.
d.
Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna
jasa koperasi serta tercatat dalam buku daftar anggota.
e.
Rapat Anggota Tahunan ( RAT)
adalah rapat anggota
koperasi yang pelaksanaannya sesuai dengan AD/ ART
koperasi.
f.
Manager adalah orang yang di angkat oleh pengurus
untuk mengelola usaha koperasi.
g.
Karyaw an adalah orang yang dipekerjakan koperasi baik
dalam menangani organisasi maupun usaha dan
mendapatkan gaji dari koperasi.
(6)
2
Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
h.
Modal Sendiri adalah modal yang menanggung resiko
(modal equity) atau merupakan kumulatif dari simpanan
pokok, simpanan wajib, dana cadangan dan hibah.
i.
Modal Luar adalah modal yang dipinjam koperasi yang
berasal dari anggota, koperasi lainnya, bank/ lembaga
keuangan, penerbitan obligasi/ surat berharga dan
sumber-sumber lainnya.
j.
Volume Usaha adalah total nilai penjualan/ pendapatan
barang dan jasa pada tahun buku yang bersangkutan.
k.
Sisa hasil Usaha ( SHU)
adalah pendapatan koperasi
yang di peroleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan
biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak
dalam tahun buku, yang bersangkutan.
SUMBER DAN CARA PENGUMPULAN DATA
Data dalam buku ini bersumber dari laporan
Dinas/ Badan/ I nstansi yang membidangi pembinaan Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) seluruh I ndonesia.
27
Bagian Data – Biro Perencanaan
Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
2005 ( Rp. Juta) 2006 ( Rp. Juta) JML ( Rp. Juta) %
1 2 3 4 5 6
1 NAD 187.222,00 263.224,00 76.002,00 40,59 2 Sumatera Utara 922.399,07 1.214.633,23 292.234,16 31,68 3 Sumatera Barat 389.944,42 417.119,52 27.175,10 6,97 4 Riau 576.717,00 445.602,00 (131.115,00) (22,73) 5 Jambi 285.318,53 266.890,67 (18.427,86) (6,46) 6 Sumatera Selatan 764.139,00 1.409.272,00 645.133,00 84,43 7 Bengkulu 102.692,00 102.814,00 122,00 0,12 8 Lampung 609.762,06 625.111,12 15.349,06 2,52 9 Bangka Belitung 20.736,66 24.797,50 4.060,83 19,58 10 Kepulauan Riau 28.466,27 28.465,00 (1,27) (0,00) 11 DKI Jakarta 476.915,00 719.444,00 242.529,00 50,85 12 Jawa Barat 3.502.745,20 4.020.663,96 517.918,76 14,79 13 Jawa Tengah 2.599.426,42 2.824.117,24 224.690,82 8,64 14 DI Yogyakarta 189.540,58 376.068,53 186.527,95 98,41 15 Jawa Timur 3.978.219,87 5.199.695,13 1.221.475,25 30,70 16 Banten 430.620,50 320.783,37 (109.837,12) (25,51) 17 Bali 1.010.310,32 1.206.276,71 195.966,39 19,40 18 Nusa Tenggara Barat 254.958,00 270.196,00 15.238,00 5,98 19 Nusa Tenggara Timur 79.334,00 194.358,39 115.024,39 144,99 20 Kalimantan Barat 311.141,28 339.620,00 28.478,72 9,15 21 Kalimantan Tengah 40.870,03 49.940,49 9.070,46 22,19 22 Kalimantan Selatan 234.616,00 260.538,00 25.922,00 11,05 23 Kalimantan Timur 82.950,29 142.850,48 59.900,19 72,21 24 Sulawesi Utara 416.709,00 502.585,00 85.876,00 20,61 25 Sulawesi Tengah 123.201,00 130.711,00 7.510,00 6,10 26 Sulawesi Selatan 237.680,02 322.212,22 84.532,19 35,57 27 Sulawesi Tenggara 75.462,00 73.519,00 (1.943,00) (2,57) 28 Gorontalo 115.055,70 177.752,51 62.696,81 54,49 29 Sulawesi Barat 8.592,61 8.592,61 - -30 Maluku 56.229,00 30.679,00 (25.550,00) (45,44) 31 Papua 40.858,53 46.556,68 5.698,15 13,95 32 Maluku Utara 19.669,01 40.428,66 20.759,64 105,54 33 Papua Barat 6.694,00 6.694,00 -
-18.179.195,39
22.062.212,00 3.883.016,62 21,36
TABEL - 6
Jumlah
TAHUN
No PROPI NSI
PERKEMBANGAN JML MODAL LUAR KOPERASI AKTI F PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2005 S/ D 2006
(7)
2005 ( Rp. Juta) 2006 ( Rp. Juta) JML ( Rp. Juta) %
1 2 3 4 5 6
1 NAD 135.601,00 201.605,00 66.004,00 48,68 2 Sumatera Utara 779.837,79 899.186,05 119.348,26 15,30 3 Sumatera Barat 577.839,00 637.909,86 60.070,86 10,40 4 Riau 235.480,00 209.813,00 (25.667,00) (10,90) 5 Jambi 666.415,85 101.662,25 (564.753,60) (84,74) 6 Sumatera Selatan 655.775,00 704.148,00 48.373,00 7,38 7 Bengkulu 165.428,00 165.560,00 132,00 0,08 8 Lampung 189.462,26 194.462,75 5.000,50 2,64 9 Bangka Belitung 30.987,91 33.412,38 2.424,47 7,82 10 Kepulauan Riau 41.937,88 50.099,00 8.161,12 19,46 11 DKI Jakarta 452.603,00 820.155,00 367.552,00 81,21 12 Jawa Barat 3.129.072,59 3.326.150,14 197.077,55 6,30 13 Jawa Tengah 2.083.690,54 2.552.216,14 468.525,60 22,49 14 DI Yogyakarta 185.343,82 223.100,78 37.756,96 20,37 15 Jawa Timur 3.025.549,49 3.764.873,66 739.324,17 24,44 16 Banten 238.444,09 268.387,35 29.943,26 12,56 17 Bali 419.028,10 539.533,00 120.504,90 28,76 18 Nusa Tenggara Barat 187.073,00 215.041,00 27.968,00 14,95 19 Nusa Tenggara Timur 172.494,00 196.602,09 24.108,09 13,98 20 Kalimantan Barat 133.746,74 163.970,00 30.223,26 22,60 21 Kalimantan Tengah 69.842,46 108.464,02 38.621,56 55,30 22 Kalimantan Selatan 119.897,00 135.435,00 15.538,00 12,96 23 Kalimantan Timur 28.555,15 50.777,91 22.222,76 77,82 24 Sulawesi Utara 326.166,00 267.802,00 (58.364,00) (17,89) 25 Sulawesi Tengah 126.055,00 147.065,00 21.010,00 16,67 26 Sulawesi Selatan 356.179,57 443.503,67 87.324,11 24,52 27 Sulawesi Tenggara 93.562,00 99.916,00 6.354,00 6,79 28 Gorontalo 42.365,45 75.011,93 32.646,48 77,06 29 Sulawesi Barat 16.368,78 16.368,78 - -30 Maluku 55.190,00 89.640,00 34.450,00 62,42 31 Papua 53.082,52 50.332,09 (2.750,43) (5,18) 32 Maluku Utara 30.283,08 25.805,68 (4.477,40) (14,79) 33 Papua Barat 12.851,00 12.851,00 -
-14.836.208,06
16.790.860,53 1.954.652,48 13,17
PERKEMBANGAN JML MODAL SENDI RI KOPERASI AKTI F PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2005 S/ D 2006
TABEL - 5
PERUBAHAN
Jumlah
TAHUN
No PROPI NSI
Kepri
Maluku
Gorontalo
Kaltim 27,57 %
18,07 %
16,82 %
15,48 %
-5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00
Grafik 2. Propinsi dengan Peningkatan Jumlah Koperasi terbesar Periode 2005-2006 (diatas 15%) 134.963
141.326
2005 2006
Grafik 1. Jumlah koperasi tahun 2005 - 2006 (dalam unit)
PERKEMBANGAN KELEMBAGAAN KOPERASI SECARA
NASI ONAL PERI ODE 2005- 2006
Kelembagaan Koperasi
periode 2005 – 2006
mengalami perkembangan
secara signifikan dengan
laju perkembangan
sebanyak 6.363 unit atau
4,71 persen.
Terdapat 4
( empat) propinsi dengan
peningkatan jumlah koperasi terbesar ( di atas 15
persen)
periode 2005- 2006 adalah :
c
Kepulauan Riau
sebesar 27,57
persen;
c
Maluku sebesar
18,07 persen;
c
Gorontalo sebesar
16,82 persen; dan
c
Kalimantan Timur
sebesar 15,48 persen.
d
Sedangkan propinsi yang mengalami
penurunan
jumlah
(8)
4
Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
94.818
98.944
2005 2006 Grafik 3. Jumlah koperasi Aktif
tahun 2005 - 2006 (dalam unit)
Kepri DKI Sulteng Malut Kalteng 41,11 % 20,27 % 19,40 % 17,11 % 15,86 % -5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00
Grafik 4. Propinsi dengan Peningkatan Jumlah Koperasi Aktif terbesar Periode 2005-2006 (diatas 15%)
Perkembangan jumlah koperasi
aktif untuk periode yang sama
secara nasional, tercatat
mengalami peningkatan
sebanyak 4.126 unit atau 4,35
persen.
Ada 5 ( lima) propinsi
dengan
peningkatan jumlah koperasi aktif
terbesar
( di atas 15 persen)
adalah :
c
Kepulauan Riau
sebesar 41,11 persen;
c
DKI Jakarta sebesar
20,27 persen;
c
Sulawesi Tengah
sebesar 19,40 persen
c
Maluku Utara sebesar
17,11 persen; dan
c
Kalimantan Tengah sebesar 15,86 persen.
Propinsi dengan
penurunan jumlah koperasi aktif
secara
berturut-turut adalah :
d
Papua Barat sebesar 12,98 persen;
d
Banten sebesar 10,63 persen;
25
Bagian Data – Biro Perencanaan
Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 NAD 1.497 5.791 7.288 1.649 5.010 6.659 (629) (8,63) 2 Sumatera Utara 1.248 6.594 7.842 776 7.695 8.471 629 8,02 3 Sumatera Barat 559 4.191 4.750 643 12.542 13.185 8.435 177,58 4 Riau 557 4.543 5.100 455 4.648 5.103 3 0,06 5 Jambi 549 4.714 5.263 549 3.893 4.442 (821) (15,60) 6 Sumatera Selatan 397 8.161 8.558 436 7.397 7.833 (725) (8,47) 7 Bengkulu 165 2.263 2.428 165 2.260 2.425 (3) (0,12) 8 Lampung 1.011 10.442 11.453 1.014 10.655 11.669 216 1,89 9 Bangka Belitung 117 993 1.110 126 1.239 1.365 255 22,97 10 Kepulauan Riau 215 2.286 2.501 255 2.186 2.441 (60) (2,40) 11 DKI Jakarta 754 22.783 23.537 1.878 19.346 21.224 (2.313) (9,83) 12 Jawa Barat 2.739 39.465 42.204 5.069 71.055 76.124 33.920 80,37 13 Jawa Tengah 2.227 35.696 37.923 2.350 34.307 36.657 (1.266) (3,34) 14 DI Yogyakarta 292 4.157 4.449 303 4.217 4.520 71 1,60 15 Jawa Timur 3.682 47.780 51.462 3.721 47.664 51.385 (77) (0,15) 16 Banten 2.324 6.407 8.731 1.827 6.827 8.654 (77) (0,88) 17 Bali 805 10.714 11.519 867 12.848 13.715 2.196 19,06 18 Nusa Tenggara Barat 526 5.816 6.342 564 6.501 7.065 723 11,40 19 Nusa Tenggara Timur 489 2.300 2.789 515 2.340 2.855 66 2,37 20 Kalimantan Barat 393 2.255 2.648 398 3.084 3.482 834 31,50 21 Kalimantan Tengah 221 2.883 3.104 293 2.519 2.812 (292) (9,41) 22 Kalimantan Selatan 477 3.133 3.610 450 3.000 3.450 (160) (4,43) 23 Kalimantan Timur 384 6.523 6.907 562 6.313 6.875 (32) (0,46) 24 Sulawesi Utara 970 10.023 10.993 877 9.583 10.460 (533) (4,85) 25 Sulawesi Tengah 291 2.607 2.898 342 2.869 3.211 313 10,80 26 Sulawesi Selatan 3.129 12.278 15.407 3.264 12.646 15.910 503 3,26 27 Sulawesi Tenggara 661 7.327 7.988 449 6.874 7.323 (665) (8,32) 28 Gorontalo 188 1.017 1.205 351 1.202 1.553 348 28,88 29 Sulawesi Barat 297 1.157 1.454 297 1.157 1.454 - -30 Maluku 910 2.633 3.543 647 2.923 3.570 27 0,76 31 Papua 257 1.306 1.563 331 1.411 1.742 179 11,45 32 Maluku Utara 255 1.390 1.645 390 1.854 2.244 599 36,41 33 Papua Barat 150 407 557 150 407 557 -
-28.736
280.035 308.771 31.963 318.472 350.435 41.664 13,49
PERKEMBANGAN PENYERAPAN TENAGA KERJA OLEH KOPERASI PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2005 S/ D 2006
No PROPI NSI
2005 2006
PERUBAHAN
JUMLAH
TABEL - 4
Jumlah TAHUN MANAJER ( Org) KARYAWAN ( Org) MANAJER ( Org) KARYAWAN ( Org) JUMLAH ( Org) JUMLAH
(9)
2005 ( unit)
2006 ( unit)
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
1
NAD
915
1.079
164
17,92
2
Sumatera Utara
2.218
2.073
(145)
(6,54)
3
Sumatera Barat
1.250
1.291
41
3,28
4
Riau
1.139
949
(190)
(16,68)
5
Jambi
1.003
717
(286)
(28,51)
6
Sumatera Selatan
1.314
1.489
175
13,32
7
Bengkulu
576
481
(95)
(16,49)
8
Lampung
580
593
13
2,24
9
Bangka Belitung
191
206
15
7,85
10
Kepulauan Riau
246
351
105
42,68
11
DKI Jakarta
2.714
1.668
(1.046)
(38,54)
12
Jawa Barat
4.924
6.396
1.472
29,89
13
Jawa Tengah
5.889
6.255
366
6,21
14
DI Yogyakarta
854
890
36
4,22
15
Jawa Timur
5.943
6.111
168
2,83
16
Banten
2.118
996
(1.122)
(52,97)
17
Bali
1.626
1.438
(188)
(11,56)
18
Nusa Tenggara Barat
1.123
1.152
29
2,58
19
Nusa Tenggara Timur
813
812
(1)
(0,12)
20
Kalimantan Barat
383
392
9
2,35
21
Kalimantan Tengah
587
658
71
12,10
22
Kalimantan Selatan
580
623
43
7,41
23
Kalimantan Timur
1.051
1.049
(2)
(0,19)
24
Sulawesi Utara
839
1.469
630
75,09
25
Sulawesi Tengah
361
457
96
26,59
26
Sulawesi Selatan
3.900
3.805
(95)
(2,44)
27
Sulawesi Tenggara
1.044
1.190
146
13,98
28
Gorontalo
263
288
25
9,51
29
Sulawesi Barat
297
297
-
-30
Maluku
234
273
39
16,67
31
Papua
227
262
35
15,42
32
Maluku Utara
182
228
46
25,27
33
Papua Barat
124
119
(5)
(4,03)
45.508
46.057
549
1,21
TABEL - 3
Jumlah
TAHUN
No
PROPI NSI
PERKEMBANGAN JML RAT KOPERASI AKTI F PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2005 S/ D 2006
PERUBAHAN
40.145
42.382
2005
2006
Grafik 5. Jumlah koperasi Tidak Aktif
tahun 2005 - 2006 (dalam unit)
d
Kalimantan Timur sebesar 7,18 persen;
d
Lampung sebesar 3,31 persen;
d
Sulawesi Utara sebesar 1,75 persen;
d
Jambi sebesar 0,49 persen; dan
d
Riau sebesar 0,11 persen.
Sedangkan perkembangan
jumlah koperasi tidak
aktif secara nasional
tercatat sebanyak 2.237
unit atau 5,57 persen.
Propinsi dengan
peningkatan jumlah
koperasi tidak aktif
terbesar ( diatas 50
persen)
, adalah :
c
Kalimantan Timur sebesar 254, 31 persen;
c
Maluku sebesar 52,63 persen; dan
(10)
6
Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
27.286.784 27.776.133
2005 2006
Grafik 6. Anggota Koperasi tahun 2005 - 2006 (dalam orang)
Propinsi yang mengalami
penurunan jumlah koperasi
tidak aktif
, adalah :
d
DKI Jakarta sebesar 19,36 persen;
d
Jawa Timur sebesar 16,31 persen;
d
Papua Barat sebesar 11,43 persen;
d
Kalimantan Tengah sebesar 9,52 persen;
d
Bali sebesar 9,27 persen;
d
Sulawesi Tengah sebesar 6,67 persen; dan
d
Nusa Tenggara Barat sebesar 4,63 persen.
Gambaran rinci perkembangan jumlah koperasi, koperasi
aktif dan koperasi tidak aktif disajikan pada tabel–1.
Perkembangan jumlah
anggota koperasi periode
2005-2006 mengalami
peningkatan
sebanyak
489.349 orang atau 1,79
persen.
Propinsi
Kepulauan Riau memberikan kontribusi terbesar dalam
peningkatan jumlah anggota koperasi aktif, yaitu mencapai
23
Bagian Data – Biro Perencanaan
Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
2005 ( Org)
2006 ( Org)
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
1
N A D
441.494
460.537
19.043
4,31
2
Sumatera Utara
989.699
926.524
(63.175)
(6,38)
3
Sumatera Barat
534.160
536.058
1.898
0,36
4
Riau
553.856
515.037
(38.819)
(7,01)
5
Jambi
277.375
318.536
41.161
14,84
6
Sumatera Selatan
715.180
718.996
3.816
0,53
7
Bengkulu
135.577
129.988
(5.589)
(4,12)
8
Lampung
841.607
875.500
33.893
4,03
9
Bangka Belitung
59.579
67.147
7.568
12,70
10
Kepulauan Riau
154.084
319.850
165.766
107,58
11
DKI Jakarta
1.717.152
1.068.682
(648.470)
(37,76)
12
Jawa Barat
5.318.497
6.154.406
835.909
15,72
13
Jawa Tengah
4.059.587
4.252.760
193.173
4,76
14
DI Yogyakarta
581.606
605.186
23.580
4,05
15
Jawa Timur
4.805.356
4.612.071
(193.285)
(4,02)
16
Banten
770.593
871.544
100.951
13,10
17
Bali
736.271
755.004
18.733
2,54
18
Nusa Tenggara Barat
533.197
537.156
3.959
0,74
19
Nusa Tenggara Timur
357.771
357.871
100
0,03
20
Kalimantan Barat
341.529
349.836
8.307
2,43
21
Kalimantan Tengah
171.290
206.976
35.686
20,83
22
Kalimantan Selatan
292.196
290.992
(1.204)
(0,41)
23
Kalimantan Timur
378.109
379.269
1.160
0,31
24
Sulawesi Utara
453.554
451.567
(1.987)
(0,44)
25
Sulawesi Tengah
218.152
233.445
15.293
7,01
26
Sulawesi Selatan
1.060.243
1.080.197
19.954
1,88
27
Sulawesi Tenggara
184.667
176.799
(7.868)
(4,26)
28
Gorontalo
98.990
104.567
5.577
5,63
29
Sulawesi Barat
77.675
77.675
-
-30
Maluku
160.440
82.975
(77.465)
(48,28)
31
Papua
143.175
137.767
(5.408)
(3,78)
32
Maluku Utara
53.660
55.472
1.812
3,38
33
Papua Barat
70.463
65.743
(4.720)
(6,70)
27.286.784
27.776.133
489.349
1,79
TAHUN
Jumlah
No
PROPI NSI
PERKEMBANGAN JML ANGGOTA KOPERASI PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2005 S/ D 2006
PERUBAHAN
(11)
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 N A D 2.994 2.017 5.011 3.352 2.181 5.533 358 11,96 164 8,13 522 10,42 2 Sumatera Utara 4.882 2.991 7.873 4.932 3.153 8.085 50 1,02 162 5,42 212 2,69 3 Sumatera Barat 2.233 862 3.095 2.351 903 3.254 118 5,28 41 4,76 159 5,14 4 Riau 2.782 1.087 3.869 2.779 1.229 4.008 (3) (0,11) 142 13,06 139 3,59 5 Jambi 2.055 552 2.607 2.045 623 2.668 (10) (0,49) 71 12,86 61 2,34 6 Sumatera Selatan 2.675 868 3.543 2.816 980 3.796 141 5,27 112 12,90 253 7,14 7 Bengkulu 845 202 1.047 861 288 1.149 16 1,89 86 42,57 102 9,74 8 Lampung 1.752 1.064 2.816 1.694 1.309 3.003 (58) (3,31) 245 23,03 187 6,64 9 Bangka Belitung 456 172 628 474 174 648 18 3,95 2 1,16 20 3,18 10 Kepulauan Riau 647 423 1.070 913 452 1.365 266 41,11 29 6,86 295 27,57 11 DKI Jakarta 3.596 3.141 6.737 4.325 2.533 6.858 729 20,27 (608) (19,36) 121 1,80 12 Jawa Barat 13.671 6.088 19.759 14.211 6.351 20.562 540 3,95 263 4,32 803 4,06 13 Jawa Tengah 11.555 4.244 15.799 11.761 4.775 16.536 206 1,78 531 12,51 737 4,66 14 DI Yogyakarta 1.343 648 1.991 1.379 652 2.031 36 2,68 4 0,62 40 2,01 15 Jawa Timur 12.282 4.893 17.175 13.201 4.095 17.296 919 7,48 (798) (16,31) 121 0,70 16 Banten 3.489 1.626 5.115 3.118 2.192 5.310 (371) (10,63) 566 34,81 195 3,81 17 Bali 2.286 259 2.545 2.579 235 2.814 293 12,82 (24) (9,27) 269 10,57 18 Nusa Tenggara Barat 2.119 410 2.529 2.201 391 2.592 82 3,87 (19) (4,63) 63 2,49 19 Nusa Tenggara Timur 1.090 174 1.264 1.094 174 1.268 4 0,37 - - 4 0,32 20 Kalimantan Barat 2.168 644 2.812 2.261 758 3.019 93 4,29 114 17,70 207 7,36 21 Kalimantan Tengah 1.255 599 1.854 1.454 542 1.996 199 15,86 (57) (9,52) 142 7,66 22 Kalimantan Selatan 1.317 576 1.893 1.376 582 1.958 59 4,48 6 1,04 65 3,43 23 Kalimantan Timur 2.815 267 3.082 2.613 946 3.559 (202) (7,18) 679 477254,31 15,48 24 Sulawesi Utara 3.250 1.802 5.052 3.193 2.037 5.230 (57) (1,75) 235 13,04 178 3,52 25 Sulawesi Tengah 835 450 1.285 997 420 1.417 162 19,40 (30) (6,67) 132 10,27 26 Sulawesi Selatan 4.511 1.599 6.110 4.761 1.607 6.368 250 5,54 8 0,50 258 4,22 27 Sulawesi Tenggara 1.844 297 2.141 1.841 314 2.155 (3) (0,16) 17 5,72 14 0,65 28 Gorontalo 473 187 660 486 285 771 13 2,75 98 52,41 111 16,82 29 Sulawesi Barat 404 145 549 446 150 596 42 10,40 5 3,45 47 8,56 30 Maluku 1.212 304 1.516 1.326 464 1.790 114 9,41 160 52,63 274 18,07 31 Papua 843 724 1.567 944 820 1.764 101 11,98 96 13,26 197 12,57 32 Maluku Utara 561 209 770 657 217 874 96 17,11 8 3,83 104 13,51 33 Papua Barat 578 621 1.199 503 550 1.053 (75) (12,98) (71) (11,43) (146) (12,18)
94.818
40.145 134.963 98.944 42.382 141.326 4.126 4,35 2.237 5,57 6.363 4,71
Jumlah
No PROPI NSI
TAHUN
JML Tidak Aktif
Aktif JML
2005 ( Unit) 2006 ( Unit)
Aktif Tidak Aktif
TABEL - 1
Aktif Tidak Aktif JML Koperasi
PERKEMBANGAN KOPERASI PER PROPI NSI SELURUH I NDONESI A TAHUN 2005 S/ D 2006
PERUBAHAN
Kalteng Jabar
Jambi Banten
Babel 20,83 %
15,72 %
14,84 % 13,10 %
12,70 % 10,00
12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 22,00
Grafik 7. Propinsi dengan peningkatan Keanggotaan Koperasi terbesar Periode 2005-2006 (diatas 12%)
107,58 persen. Sedangkan propinsi lainnya, perkembangan
jumlah anggota cukup berfluktuatif.
Propinsi dengan
peningkatan jumlah anggota terbesar ( di atas 12
persen)
adalah :
c
Kalimantan Tengah
sebesar 20,83 persen;
c
Jawa Barat sebesar
15,72 persen;
c
Jambi sebesar 14,84
persen;
c
Banten sebesar 13,10
persen; dan
c
Bangka Belitung sebesar 12,70 persen.
Sedangkan propinsi yang mengalami
penurunan
jumlah anggota terbesar
adalah:
d
Maluku sebesar 48,28 persen;
d
DKI Jakarta sebesar 37,76 persen;
d
Riau sebesar 7,01 persen;
d
Papua Barat sebesar 6,70 persen;
d
Sumatera Utara sebesar 6,38 persen;
(12)
8
Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
d
Bengkulu sebesar 4,12 persen;
d
Jawa Timur sebesar 4,02 persen;
d
Papua sebesar 3,78 persen;
d
Sulawesi Utara sebesar 0,44 persen; dan
d
Kalimantan Selatan sebesar 0,41 persen.
Gambaran rinci perkembangan jumlah anggota koperasi
disajikan pada tabel-2.
Hal menarik yang menjadi catatan kami dalam
menganalisis perkembangan jumlah koperasi, pertumbuhan
koperasi aktif, perkembangan koperasi tidak aktif dan
perkembangan jumlah anggota. Propinsi dengan
pertumbuhan jumlah koperasi terbesar tidak selalu diikuti
menjadi propinsi dengan pertumbuhan koperasi aktif terbesar
dan propinsi dengan perkembangan jumlah anggota terbesar.
Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa peningkatan jumlah
koperasi aktif dimungkinkan karena sebagian besar
disumbang oleh tumbuhnya koperasi baru, bukan dari
berkembangnya koperasi tidak aktif menjadi aktif. Hal
tersebut berdampak juga pada perkembangan jumlah
anggota.
21
Bagian Data – Biro Perencanaan
(13)
Sedangkan propinsi dengan penurunan nilai SHU
koperasi
adalah :
d
Jambi sebesar 41,95 persen;
d
Kalimantan Selatan sebesar 22,81 persen;
d
Nusa Tenggara Timur sebesar 12,64 persen;
d
Banten sebesar 3,05 persen; dan
d
Kepulauan Riau sebesar 0,0004 persen.
Gambaran rinci perkembangan nilai SHU koperasi aktif
disajikan tabel-8.
45.508
46.057
2005 2006
Grafik 8. Pelaksanaan RAT Koperasi Tahun 2005 - 2006 (dalam unit)
Disisi lain dengan adanya otonomi daerah yang
berdampak terjadinya pemekaran daerah kabupaten/ kota,
sehingga berdampak juga pada terkendalanya laporan
perkembangan koperasi dari daerah. Kabupaten/ kota yang
pada tahun 2005 belum sempat melaporkan ke propinsi,
pada tahun 2006 sudah dapat melaporkan, sehingga
berdampak adanya peningkatan yang cukup signifikan. Untuk
lebih spesifik perlu dilakukan kajian lebih lanjut.
Dengan mengacu pada
gambaran di atas,
menunjukkan bahwa animo
masyarakat terhadap
keberadaan koperasi mulai
meningkat terutama pada
daerah-daerah yang memiliki
potensi besar untuk berkembang. I ndikator peningkatan
animo masyarakat terhadap keberadaan koperasi juga
dibarengi dengan tingkat kesadaran masyarakat dalam
berkoperasi, hal ini dapat terlihat juga pada pelakasanaan
RAT, dimana pada periode 2005 – 2006 pelaksanaan
(14)
10
Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
Sulut Kepri Jabar Sulteng Malut 75,09% 42,68%
29,89% 26,59 %
25,27 % -10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00
Grafik 9. Propinsi dengan Peningkatan RAT Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 30%)
RAT mengalami peningkatan sebanyak 549 unit koperasi
atau 1,21 persen; dari 45.508 unit pada tahun 2005
menjadi 46.057 unit pada tahun 2006.
Propinsi dengan peningkatan pelaksanaan RAT
terbesar ( diatas 25 persen)
adalah :
c
Sulawesi Utara
sebesar 75,09 persen;
c
Kepulauan Riau
sebesar 42,68 persen;
c
Jawa Barat sebesar
29,89 persen;
c
Sulawesi Tengah
sebesar 26,59 persen;
dan
c
Maluku Utara sebesar 25,27 persen.
Sedangkan 11 ( sebelas) propinsi lainnya mengalami
penurunan pelaksanaan RAT koperasi
, yaitu :
d
Banten sebesar 52,97 persen; dan
d
DKI Jakarta sebesar 38,54 persen;
d
Jambi sebesar 28,51 persen;
19
Bagian Data – Biro Perencanaan
Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
Gorontalo Maluku Sumut NAD DKI Jakarta 685,37 % 166,43 % 158,02 % 135,40 % 105,90 % -100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00
Grafik 19. Propinsi dengan peningkatan nilai SHU Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 50%)
2.
198.
320,
31
3.
216
.81
7,
6
5
2005
2006
Grafik 18. Nilai SHU Koperasi
Tahun 2005 - 2006 (dalam Rp Juta)
Seiring dengan peningkatan
volume usaha koperasi,
perkembangan Sisa Hasil
Usaha ( SHU)
koperasi
nasional periode 2005-2006
mengalami peningkatan
sebesar 46,33 persen atau
Rp. 1.018.497,34 juta.
Propinsi dengan
peningkatan nilai SHU
koperasi terbesar
( di
atas 100 persen)
adalah :
c
Gorontalo sebesar 685,37 persen;
c
Maluku sebesar 166,43 persen;
c
Sumatera Utara sebesar 158,02 persen;
c
N. Aceh Darussalam sebesar 135,40 persen; dan
(15)
Jatim NAD
Banten
Gorontalo 254,77 %
177,93 %
168,93 %
109,59 %
-50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00
Grafik 17. Propinsi dengan peningkatan volum e usaha Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 100%)
c
Jawa Timur sebesar
254,77 persen;
c
Nanggroe Aceh
Darussalam sebesar
177,93 persen;
c
Banten sebesar
168,93 persen; dan
c
Gorontalo sebesar 109,59 persen.
Namun
demikian
terdapat
beberapa propinsi yang
mengalami penurunan jumlah volume usaha koperasi,
diantaranya adalah :
d
Sulawesi Utara sebesar 47,64 persen;
d
Jambi sebesar 42,50 persen;
d
Riau sebesar 23,34 persen;
d
Kepulauan Riau sebesar 13,87 persen;
d
Sumatera Utara sebesar 7,68 persen; dan
d
Nusa Tenggara Timur sebesar 4,39 persen.
Gambaran rinci perkembangan volume usaha koperasi aktif
disajikan tabel-7.
308.771
350.435
2005 2006
Grafik 10. Penyerapan Tenaga Kerja oleh Koperasi Tahun 2005 - 2006 (dalam orang)
d
Riau sebesar 16,68 persen;
d
Bengkulu sebesar 16,49 persen;
d
Bali sebesar 11,56 persen;
d
Sumatera Utara sebesar 6,54 persen;
d
Papua Barat sebesar 4,03 persen;
d
Sulawesi Selatan sebesar 2,44 persen;
d
Kalimantan Timur sebesar 0,19 persen; dan
d
Nusa Tenggara Timur sebesar 0,12 persen.
Gambaran rinci pelaksanaan RAT disajikan pada tabel-3.
Dari empat indikator
perkembangan koperasi
yang telah dijelaskan,
keberadaan koperasi
sebagai badan usaha
di seluruh daerah
diharapkan dapat
memberikan peluang
bagi terbukanya
lapangan kerja baru di sebagian anggota masyarakat. Hal
ini ditunjukkan dengan perkembangan penyerapan
(16)
12
Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
Jabar Malut
Kalbar Gorontalo
Babel 80,37 %
36,41 %
31,50 % 28,88 %
22,97 %
-10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00
Grafik 11. Propinsi dengan Penyerapan Tenaga Kerja Koperasi terbesar Periode 2005-2006
(diatas 20%)
tenaga kerja oleh koperasi periode 2005-2006 secara
nasional yang mengalami peningkatan sebanyak 41.664
orang atau 13,49 persen; dari 308.771 orang (28.736
manajer dan 280.035 karyawan) pada tahun 2005 menjadi
350.435 orang (31.963 manajer dan 318.472 karyawan) pada
tahun 2006. Kontribusi terbesar propinsi dalam penyerapan
tenaga kerja oleh koperasi hanya terjadi di propinsi
Sumatera Barat, yaitu mencapai 177,58 persen. Sedangkan
propinsi lainnya berfluktuatif.
Lima propinsi dengan
peningkatan penyerapan tenaga kerja koperasi
terbesar ( di atas 20 persen) ,
adalah :
c
Jawa Barat sebesar
80,37 persen;
c
Maluku Utara sebesar
36,41 persen;
c
Kalimantan Barat
sebesar 31,50 persen;
c
Gorontalo sebesar
28,88 persen; dan
c
Bangka Belitung sebesar 22,97 persen.
17
Bagian Data – Biro Perencanaan
Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
40.
831.
693,
56
62.
7
18.
4
99,
78
2005
2006
Grafik 16. Volume Usaha Koperasi
Tahun 2005 - 2006 (dalam Rp Juta)
d
Banten sebesar 25,51 persen;
d
Riau sebesar 22,73 persen;
d
Jambi sebesar 6,46 persen;
d
Sulawesi Tenggara sebesar 2,57 persen; dan
d
Kepulauan Riau sebesar 0,004 persen.
Gambaran rinci perkembangan modal luar koperasi aktif
disajikan tabel-6.
Disisi lain,
perkembangan
transaksi usaha koperasi yang
dicerminkan oleh besarnya nilai
volume usaha koperasi
mengalami peningkatan yang
cukup signifikan sebesar 53,60
persen atau Rp. 21.886.806,22
juta.
Terdapat
4 ( empat) propinsi dengan
peningkatan volume usaha koperasi terbesar
( di atas
(17)
NTT Malut
DIY Sumsel Kaltim
Gorontal o DKI
Jakarta 144,99 %
105,54 % 98,41 % 84,43 %
72,21 %
54,49 % 50,85 %
-20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00
Grafik 15. Propinsi dengan peningkatan modal luar Koperasi terbesar Periode 2005-2006 (diatas 50%)
Propinsi dengan
peningkatan jumlah
modal luar koperasi
terbesar ( di atas 50
persen) adalah:
c
NUsa Tenggara Timar sebesar 144,99 persen;
c
Maluku Utara sebesar 105,54 persen;
c
DI Yogyakarta sebesar 98,41 persen;
c
Sumatera Selatan sebesar 84,43 persen;
c
Kalimantan Timur sebesar 72,21 persen;
c
Gorontalo sebesar 54,49 persen; dan
c
DKI Jakarta sebesar 50,85 persen.
Sedangkan propinsi dengan penurunan jumlah
modal luar koperasi
adalah :
d
Kalimantan Tengah sebesar 60,07 persen;
d
Kepulauan Riau sebesar 33,87 persen;
d
Maluku sebesar 45,44 persen;
Walaupun secara nasional terjadi peningkatan jumlah
penyerapan tenaga kerja, namun masih terdapat beberapa
propinsi yang mengalami penurunan penyerapan
tenaga kerja koperasi
seperti;
d
Jambi sebesar 15,60 persen;
d
DKI Jakarta sebesar 9,83 persen;
d
Kalimantan Tengah sebesar 9,41 persen;
d
N. Aceh Darussalam sebesar 8,63 persen;
d
Sumatera Selatan sebesar 8,47 persen;
d
Sulawesi Tenggara sebesar 8,32 persen;
d
Sulawesi Utara sebesar 4,85 persen;
d
Kalimantan Selatan sebesar 4,43 persen;
d
Jawa Tengah sebesar 3,34 persen;
d
Kepulauan Riau sebesar 2,40 persen;
d
Banten sebesar 0,88 persen;
d
Kalimantan Timur sebesar 0,46 persen;
d
Jawa Timur sebesar 0,15 persen; dan
d
Bengkulu sebesar 0,12 persen.
Gambaran rinci perkembangan penyerapan tenaga kerja
koperasi disajikan tabel-4.
(18)
14
Bagian Data – Biro Perencanaan Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
1 4. 836 .2 08 ,0 6 16 .7 90 .8 6 0 ,53
2005
2006
Grafik 12. Modal Sendiri Koperasi Tahun 2005 - 2006 (dalam Rp Juta)
DKI Kaltim
Go ro ntalo M aluku
Kalteng 81,21 %
77,82 %
77,06 %
62,42 % 55,30 % 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00
Grafik 13. Propinsi dengan peningkatan m odal sendiri Koperasi terbesar Periode 2005-2006
(diatas 50%)
PERKEMBANGAN USAHA KOPERASI SECARA
NASI ONAL PERI ODE 2004- 2005
Perkembangan usaha
koperasi yang dicerminkan
oleh indikator keuangan
koperasi seperti, modal
sendiri, modal luar, volume
usaha dan sisa hasil usaha
koperasi periode 2005 – 2006
memberikan gambaran perkembangan yang tidak jauh
berbeda dengan perkembangan kelembagaan. Modal
sendiri koperasi meningkat sebesar Rp. 1.954.652,48
juta atau 13,17 persen.
Propinsi dengan peningkatan
jumlah modal sendiri koperasi terbesar ( di atas 50
persen)
adalah :
c
DKI Jakarta sebesar
81,21 persen;
c
Kalimantan Timur
sebesar 77,82
persen;
15
Bagian Data – Biro Perencanaan
Website : www.depkop.go.id; E-Mail : datin@depkop.go.id
18.
1
79.
1
95,
3
9
22
.062
.212
,00
2005
2006
Grafik 14. Modal Luar Koperasi
Tahun 2005 - 2006 (dalam Rp Juta)
c
Gorontalo sebesar 77,06 persen;
c
Maluku sebesar 62,42 persen; dan
c
Kalimantan Tengah sebesar 55,30 persen.
Sedangkan propinsi dengan
penurunan modal sendiri
koperasi
adalah :
d
Jambi sebesar 84,74 persen;
d
Sulawesi Utara sebesar 17,89 persen;
d
Maluku Utara sebesar 14,79 persen;
d
Riau sebesar 10,90 persen; dan
d
Papua sebesar 5,18 persen.
Gambaran rinci perkembangan modal sendiri koperasi aktif
disajikan tabel-5.
Dalam hal modal luar
koperasi, pada periode yang
sama perkembangan modal
luar koperasi secara
nasional mengalami
peningkatan
21,36 persen
atau Rp. 3.883.016,62 juta;
dari Rp. 18.179.195,39 pada
(1)
Sedangkan propinsi dengan penurunan nilai SHU
koperasi adalah :
d
Jambi sebesar 41,95 persen;d
Kalimantan Selatan sebesar 22,81 persen;d
Nusa Tenggara Timur sebesar 12,64 persen;d
Banten sebesar 3,05 persen; dand
Kepulauan Riau sebesar 0,0004 persen.Gambaran rinci perkembangan nilai SHU koperasi aktif disajikan tabel-8.
45.508
46.057
2005 2006
Grafik 8. Pelaksanaan RAT Koperasi Tahun 2005 - 2006 (dalam unit)
Disisi lain dengan adanya otonomi daerah yang berdampak terjadinya pemekaran daerah kabupaten/ kota, sehingga berdampak juga pada terkendalanya laporan perkembangan koperasi dari daerah. Kabupaten/ kota yang pada tahun 2005 belum sempat melaporkan ke propinsi, pada tahun 2006 sudah dapat melaporkan, sehingga berdampak adanya peningkatan yang cukup signifikan. Untuk lebih spesifik perlu dilakukan kajian lebih lanjut.
Dengan mengacu pada gambaran di atas, menunjukkan bahwa animo
masyarakat terhadap keberadaan koperasi mulai
meningkat terutama pada daerah-daerah yang memiliki potensi besar untuk berkembang. I ndikator peningkatan animo masyarakat terhadap keberadaan koperasi juga dibarengi dengan tingkat kesadaran masyarakat dalam berkoperasi, hal ini dapat terlihat juga pada pelakasanaan RAT, dimana pada periode 2005 – 2006 pelaksanaan
(2)
Sulut Kepri
Jabar
Sulteng Malut 75,09%
42,68%
29,89% 26,59 % 25,27 %
-10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00
Grafik 9. Propinsi dengan Peningkatan RAT Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 30%) RAT mengalami peningkatan sebanyak 549 unit koperasi atau 1,21 persen; dari 45.508 unit pada tahun 2005 menjadi 46.057 unit pada tahun 2006.
Propinsi dengan peningkatan pelaksanaan RAT
terbesar ( diatas 25 persen)
adalah :c
Sulawesi Utarasebesar 75,09 persen;
c
Kepulauan Riausebesar 42,68 persen;
c
Jawa Barat sebesar29,89 persen;
c
Sulawesi Tengahsebesar 26,59 persen; dan
c
Maluku Utara sebesar 25,27 persen.Sedangkan 11 ( sebelas) propinsi lainnya mengalami
penurunan pelaksanaan RAT koperasi, yaitu :
d
Banten sebesar 52,97 persen; dand
DKI Jakarta sebesar 38,54 persen;d
Jambi sebesar 28,51 persen;Gorontalo
Maluku Sumut NAD
DKI Jakarta 685,37 %
166,43 % 158,02 %
135,40 %
105,90 %
-100,00 200,00 300,00 400,00 500,00 600,00 700,00
Grafik 19. Propinsi dengan peningkatan nilai SHU Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 50%)
2.
198.
320,
31
3.
216
.81
7,
6
5
2005 2006
Grafik 18. Nilai SHU Koperasi Tahun 2005 - 2006 (dalam Rp Juta)
Seiring dengan peningkatan volume usaha koperasi,
perkembangan Sisa Hasil
Usaha ( SHU)
koperasinasional periode 2005-2006 mengalami peningkatan sebesar 46,33 persen atau
Rp. 1.018.497,34 juta.
Propinsi dengan
peningkatan nilai SHU
koperasi terbesar
( di
atas 100 persen)
adalah :c
Gorontalo sebesar 685,37 persen;c
Maluku sebesar 166,43 persen;c
Sumatera Utara sebesar 158,02 persen;c
N. Aceh Darussalam sebesar 135,40 persen; dan(3)
Jatim NAD
Banten
Gorontalo 254,77 %
177,93 %
168,93 %
109,59 %
-50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00
Grafik 17. Propinsi dengan peningkatan volum e usaha Koperasi terbesar Periode 2004-2005 (diatas 100%)
c
Jawa Timur sebesar254,77 persen;
c
Nanggroe AcehDarussalam sebesar 177,93 persen;
c
Banten sebesar168,93 persen; dan
c
Gorontalo sebesar 109,59 persen.Namun demikian terdapat beberapa propinsi yang
mengalami penurunan jumlah volume usaha koperasi,
diantaranya adalah :d
Sulawesi Utara sebesar 47,64 persen;d
Jambi sebesar 42,50 persen;d
Riau sebesar 23,34 persen;d
Kepulauan Riau sebesar 13,87 persen;d
Sumatera Utara sebesar 7,68 persen; dand
Nusa Tenggara Timur sebesar 4,39 persen.Gambaran rinci perkembangan volume usaha koperasi aktif disajikan tabel-7.
308.771
350.435
2005 2006
Grafik 10. Penyerapan Tenaga Kerja oleh Koperasi Tahun 2005 - 2006 (dalam orang)
d
Riau sebesar 16,68 persen;d
Bengkulu sebesar 16,49 persen;d
Bali sebesar 11,56 persen;d
Sumatera Utara sebesar 6,54 persen;d
Papua Barat sebesar 4,03 persen;d
Sulawesi Selatan sebesar 2,44 persen;d
Kalimantan Timur sebesar 0,19 persen; dand
Nusa Tenggara Timur sebesar 0,12 persen.Gambaran rinci pelaksanaan RAT disajikan pada tabel-3.
Dari empat indikator perkembangan koperasi yang telah dijelaskan, keberadaan koperasi sebagai badan usaha di seluruh daerah diharapkan dapat memberikan peluang bagi terbukanya lapangan kerja baru di sebagian anggota masyarakat. Hal
(4)
Jabar Malut
Kalbar Gorontalo
Babel 80,37 %
36,41 %
31,50 % 28,88 %
22,97 %
-10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00
Grafik 11. Propinsi dengan Penyerapan Tenaga Kerja Koperasi terbesar Periode 2005-2006
(diatas 20%)
tenaga kerja oleh koperasi
periode 2005-2006 secaranasional yang mengalami peningkatan sebanyak 41.664 orang atau 13,49 persen; dari 308.771 orang (28.736 manajer dan 280.035 karyawan) pada tahun 2005 menjadi 350.435 orang (31.963 manajer dan 318.472 karyawan) pada tahun 2006. Kontribusi terbesar propinsi dalam penyerapan tenaga kerja oleh koperasi hanya terjadi di propinsi
Sumatera Barat
, yaitu mencapai 177,58 persen. Sedangkanpropinsi lainnya berfluktuatif.
Lima propinsi dengan
peningkatan penyerapan tenaga kerja koperasi
terbesar ( di atas 20 persen) ,
adalah :c
Jawa Barat sebesar80,37 persen;
c
Maluku Utara sebesar36,41 persen;
c
Kalimantan Baratsebesar 31,50 persen;
c
Gorontalo sebesar28,88 persen; dan
c
Bangka Belitung sebesar 22,97 persen.40.
831.
693,
56
62.
7
18.
4
99,
78
2005 2006
Grafik 16. Volume Usaha Koperasi Tahun 2005 - 2006 (dalam Rp Juta)
d
Banten sebesar 25,51 persen;d
Riau sebesar 22,73 persen;d
Jambi sebesar 6,46 persen;d
Sulawesi Tenggara sebesar 2,57 persen; dand
Kepulauan Riau sebesar 0,004 persen.Gambaran rinci perkembangan modal luar koperasi aktif disajikan tabel-6.
Disisi lain,
perkembangan
transaksi usaha koperasi
yangdicerminkan oleh besarnya nilai
volume usaha
koperasimengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 53,60 persen atau Rp. 21.886.806,22 juta.
Terdapat
4 ( empat) propinsi dengan
peningkatan volume usaha koperasi terbesar
( di atas
(5)
NTT Malut
DIY Sumsel Kaltim
Gorontal o DKI
Jakarta 144,99 %
105,54 % 98,41 % 84,43 %
72,21 %
54,49 % 50,85 %
-20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00
Grafik 15. Propinsi dengan peningkatan modal luar Koperasi terbesar Periode 2005-2006 (diatas 50%)
Propinsi dengan
peningkatan jumlah
modal luar koperasi
terbesar ( di atas 50
persen) adalah:
c
NUsa Tenggara Timar sebesar 144,99 persen;c
Maluku Utara sebesar 105,54 persen;c
DI Yogyakarta sebesar 98,41 persen;c
Sumatera Selatan sebesar 84,43 persen;c
Kalimantan Timur sebesar 72,21 persen;c
Gorontalo sebesar 54,49 persen; danc
DKI Jakarta sebesar 50,85 persen.Sedangkan propinsi dengan penurunan jumlah
modal luar koperasi
adalah :d
Kalimantan Tengah sebesar 60,07 persen;d
Kepulauan Riau sebesar 33,87 persen;d
Maluku sebesar 45,44 persen;Walaupun secara nasional terjadi peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja, namun masih terdapat beberapa
propinsi yang mengalami penurunan penyerapan
tenaga kerja koperasi seperti;
d
Jambi sebesar 15,60 persen;d
DKI Jakarta sebesar 9,83 persen;d
Kalimantan Tengah sebesar 9,41 persen;d
N. Aceh Darussalam sebesar 8,63 persen;d
Sumatera Selatan sebesar 8,47 persen;d
Sulawesi Tenggara sebesar 8,32 persen;d
Sulawesi Utara sebesar 4,85 persen;d
Kalimantan Selatan sebesar 4,43 persen;d
Jawa Tengah sebesar 3,34 persen;d
Kepulauan Riau sebesar 2,40 persen;d
Banten sebesar 0,88 persen;d
Kalimantan Timur sebesar 0,46 persen;d
Jawa Timur sebesar 0,15 persen; dand
Bengkulu sebesar 0,12 persen.Gambaran rinci perkembangan penyerapan tenaga kerja koperasi disajikan tabel-4.
(6)
1
4.
836
.2
08
,0
6
16
.7
90
.8
6
0
,53
2005 2006
Grafik 12. Modal Sendiri Koperasi Tahun 2005 - 2006 (dalam Rp Juta)
81,21 %
77,82 %
77,06 %
62,42 % 55,30 % 50,00
55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00
Grafik 13. Propinsi dengan peningkatan m odal sendiri Koperasi terbesar Periode 2005-2006
(diatas 50%)
PERKEMBANGAN USAHA KOPERASI SECARA
NASI ONAL PERI ODE 2004- 2005
Perkembangan usaha koperasi yang dicerminkan oleh indikator keuangan koperasi seperti, modal sendiri, modal luar, volume usaha dan sisa hasil usaha koperasi periode 2005 – 2006 memberikan gambaran perkembangan yang tidak jauh
berbeda dengan perkembangan kelembagaan.
Modal
sendiri
koperasimeningkat sebesar Rp. 1.954.652,48
juta atau 13,17 persen
.Propinsi dengan peningkatan
jumlah modal sendiri koperasi terbesar ( di atas 50
persen)
adalah :
c
DKI Jakarta sebesar81,21 persen;
c
Kalimantan Timursebesar 77,82 persen;
18.
1
79.
1
95,
3
9
22
.062
.212
,00
2005 2006
Grafik 14. Modal Luar Koperasi Tahun 2005 - 2006 (dalam Rp Juta)
c
Gorontalo sebesar 77,06 persen;c
Maluku sebesar 62,42 persen; danc
Kalimantan Tengah sebesar 55,30 persen.Sedangkan propinsi dengan
penurunan modal sendiri
koperasi adalah :
d
Jambi sebesar 84,74 persen;d
Sulawesi Utara sebesar 17,89 persen;d
Maluku Utara sebesar 14,79 persen;d
Riau sebesar 10,90 persen; dand
Papua sebesar 5,18 persen.Gambaran rinci perkembangan modal sendiri koperasi aktif disajikan tabel-5.
Dalam hal
modal luar
koperasi
, pada periode yangsama perkembangan
modal
luar koperasi
secaranasional mengalami
peningkatan
21,36 persen
atau Rp. 3.883.016,62 juta; dari Rp. 18.179.195,39 pada