Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Operasi
47 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
3.5.1 Sistem Proteksi Pasif,
3.5.1.1 Umum.
1 Proteksi pasif meliputi elemen konstruksi bangunan, seperti : a proteksi struktur bangunan yang dinyatakan dengan Tingkat Ketahanan Api
TKA; dan b kompartemenisasi yang membatasi kebakaran dan asap.
2 Proteksi pasif terutama untuk menahan dan membatasi penjalaran api, asap dan panas, dengan demikian akan memberikan lingkungan yang aman untuk evakuasi dan
penyelamatan.
Gambar 3.5.1.1.2 – Penjalaran api internal dalam gedung
3 Ketentuan kompartemen api dengan periode tingkat ketahanan api TKA, untuk memastikan bahwa kebakaran tidak akan menjalar ke kompartemen lain di dalam
periode tertentu, artinya membolehkan penghuni untuk meninggalkan bangunan yang terbakar.
Gambar 3.5.1.1.3 – Kemampuan memikul beban struktur bangunan, kemampuan menahan
penjalaran api dan kemampuan menahan panas
Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Operasi
48 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI Pada sisi lain tingkat ketahanan api terhadap struktur bangunan akan memastikan
bahwa struktur stabil jika terpapar ke api, dan penghuni serta regu pemadam kebakaran tidak terpapar ke risiko akibat keruntuhan struktur bangunan.
4 Sistem pengendalian asap pada suatu kompartemen akan memaksa asap mengalir ke luar bangunan baik secara alamiah atau mekanis.
Gambar 3.5.1.1.4 – Efek cerobong dan gerakan asap, Lantai 4 bebas asap
5 Sistem presurisasi udara diterapkan pada tangga eksit untuk menahan asap tidak masuk ke jalur utama penyelamatan, dan juga memberikan waktu lebih banyak untuk
penghuni meninggalkan bangunan.
Gambar 3.5.1.1.5 - Presurisasi tangga
3.5.1.2. Proteksi pasif pada komplek ruang operasi.
1 Pada kompleks ruang operasi, banyak terdapat peralatan-peralatan medik lampu operasi, mesin anestesi, ceiling pendant, meja operasi, instrumen-instrumen bedah,
monitor, mobile x ray, dan sebagainya, yang tidak diinginkan untuk disiram air pada saat terjadinya kebakaran.
2 Sesuai ketentuan yang berlaku, sistem springkler otomatik, boleh tidak digunakan, asalkan seluruh dinding, lantai, langit-langit dan bukaan-bukaan pintu, jendela dan
sebagainya menggunakan bahanmaterial yang mempunyai Tingkat Ketahanan Api minimal 2 dua jam.
Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit, Ruang Operasi
49 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI 3 Apabila kompleks ruang operasi berada menyatu dengan ruang lain di dalam
bangunan, maka kompleks ruang operasi harus dianggap sebagai satu kompartemen, sehingga segala ketentuan yang menyangkut tingkat ketahanan api strukturnya harus
dipenuhi.
3.5.1.6 Ketentuan dan Standar.