Kompresi Metode Difference Coding

Rasio kompresinya adalah: 17 -12 byte 17 byte x 100 = 29 Contoh lain adalah sebagai berikut: Diketahui sample audio 0 0 0 0 0 2 4 5 2 0 0 0 0 7 8 9 1 adalah 17 byte 52 48 46 46 24 08 00 00 57 41 56 45 66 6d 74 20 10 00 00 00 01 00 02 00 22 56 00 00 88 58 01 00 04 00 10 00 64 61 74 61 00 08 00 00 -1 0 0 0 129 129 0 0 0 -1 -1 3d 0 12 07 3d 3d 0 3d 0 2 9a 2a 4f 3e 3d 0 0 -1-10 -1 3 3d 10 0 2 f 10 10 -1 0 12 - 10 5 -3 13 0 0 4 11 23 0 0 0 -1 -1 -3 -2 9a 2a 9 f 5 10 -1 0 12 -10 5 -3 13 0 0 -6 11 6 23 0 f 10 10 -1 0 12 -10 5 -3 13 7 0 -6 11 6 23 0 0 0 -1 -1 -3 -2 8 9a 2a f 10 10 - 1 0 12 -10 5 -3 9 0 -6 11 23 0 0 0 -1 -1 -3 0 -3 -2 9a 2a 10 3d 10 0 2 f 10 10 -1 0 12 -10 11 -3 13 0 0 - 07 3d 10 0 2 f 10 10 12 Gambar 2.7 Nilai Sample Audio Putra, 2010 Keterangan: 1. Data audio dengan tulisan miring italic adalah sample audio yang dikompres. 2. Data audio dengan tulisan normal adalah header-header file audio. Dari data hasil pembacaan sample audio diperoleh data mulai dari sample ke 1 dengan tanda -1 sampai sample ke 23 dengan tanda 12 pada blok terakhir data sample audio. Misalnya dari nilai sample 1 audio -1 di atas yang akan di-encoding adalah: -1 0 0 0 129 129 0 0 0 -1 -1 3d 0 sama dengan 13 byte. Coding sampel audio hasil kompresi adalah: -1 03 129 129 03 -1 -1 3d 01 adalah 9 byte. Rasio kompresinya adalah: 13 -9 byte 13 byte x 100 = 30

2.9 Kompresi Metode Difference Coding

Pada metode Difference Coding kompresi file audio dilakukan pada sampel audio dengan mengurangi nilai sampel dengan nilai sampel sebelumnya. Ada dua tahap utama kompresi dengan metode Difference Coding untuk data audio, yaitu data difference dan coding. Data difference adalah pengurangan nilai sampel audio dengan nilai sampel audio sebelumnya ke dalam nilai eksak. Coding adalah menuliskan kode yang berisi nilai sampel dengan hasil pengurangannya Putra, 2010. Universitas Sumatera Utara Sebagai contoh diberikan sampel audio sebagai berikut: 40 40 40 40 40 43 43 100 102 102 102 adalah 11 byte x 8 bit adalah 88 bit. Data difference adalah selisih data ke dua dengan pertama yaitu 40 – 40  0. Data pertama dilakukan coding yaitu 40 ditambah hasil selisih menjadi: 40 0. Selanjutnya lakukan cara difference untuk data 3, 4 dan seterusnya sehingga menghasilkan kode hasil kompresi sebagai berikut: 40 0 0 0 0 3 0 57 2 0 0 0 adalah 4 byte dan 8 bit yaitu 4 byte adalah 4 x 8 bit = 32 bit. Jadi ada 36 bit hasil kompresi. Langkah: 1. Baca nilai sampel audio dari awal sampai akhir. 2. Bandingkan data sampel pertama dengan kedua. 3. Hitung selisihnya. 4. Coding data sebagai nilai sampel dengan selisihnya. 5. Ulangi langkah 2 sampai 4 sampai sampel habis. 6. Simpan hasil coding  data terkompresi Contoh sampel audio adalah sebagai berikut: 40 40 40 40 40 43 43 100 102 102 102 Sampel audio ke: n1= 40 n2= 40 n3= 40 n4= 40 n5= 40 n6= 43 n7= 43 n8= 100 n9= 102 n10= 102 n11= 102 Rasio kompresinya adalah: 88 -32 byte 88 byte x 100 = 63 3 57 2 40 0 0 0 0 3 0 57 2 0 0 0 = 32 bit Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Analisis adalah penguraian dari suatu permasalahan kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dengan metode tertentu dan mengevaluasi permasalahan serta kebutuhan untuk mencapai sebuah kesimpulan. Dalam melakukan analisis diperlukan pengetahuan tentang permasalahan yang dihadapi serta teori-teori yang mendukung pemecahan masalah. 3.3 Analisis Dalam penelitian ini dilakukan analisis hasil kompresi file audio menggunakan algoritma Zero Compression dan Difference Coding. Ide kompresi data didasarkan pada perulangan pada komponen data yang dimilikinya, misalnya di dalam suatu data audio akan terdapat pengulangan frekuensi penggunaan angka 0 sampai 9 atau huruf a sampai huruf z. Untuk melakukan kompresi, frekuensi setiap komponen dikodekan dengan cara tertentu sehingga bentuk komponen yang terbentuk akan lebih pendek untuk suatu komponen yang sering muncul. Pada metode Zero Compression, kompresi file audio dilakukan pada sampel audio yang bernilai nol 0 berurutan. Ada dua tahap utama kompresi dengan metode Zero Compression untuk data audio, yaitu reading redudance data dan coding. Reading redudance data adalah merepresentasikan frekuensi kemunculan setiap sampel audio kedalam bilangan eksak sedangkan Coding adalah menuliskan kode yang berisi nilai sampel dengan frekuensi kemunculannya. Sedangkan kompresi dengan metode Difference Coding adalah data difference yaitu adalah pengurangan nilai sampel audio dengan nilai sampel audio sebelumnya serta coding. 3.3.1 Sampel Audio WAV Pada file audio WAV yang akan dikompresi, terlebih dahulu dilakukan pembacaan file audio untuk mendapatkan data berupa header dalam ukuran byte 8 bit bentuk Universitas Sumatera Utara