PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SD

(1)

i

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPS

DENGAN MODEL

PROBLEM BASED LEARNING

BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SD

TESIS

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Oleh:

GALIH YANSAPUTRA 0103513008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR (PGSD)

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015


(2)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar karya sendiri, bukab jiplakan dari karya tulis dari orang lain atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.

Semarang, 2015 Yang membuat pernyataan

Galih Yansaputra NIM. 0103513008


(3)

iv MOTTO

“Perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru, motivasi dan hasil

belajar pada siswa kelas IV SD.”

PERSEMBAHAN

Karya yang tersusun dengan ketulusan dan kesungguhan hati ini kupersembahkan kepada:

 Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi PGSD.


(4)

v ABSTRAK

Galih Yansaputra.2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPS dengan Model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SD. Tesis, Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi PGSD. Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Dr. Purwadi Suhandini, SU, II. Dr. Tri Suminar, M. Pd.

Kata Kunci : IPS, Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep, Kualitas Pembelajaran

Berdasarkan Hasil observasi awal di kelas IV SDN VII Wonogiri banyak ditemukan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPS khususnya rendahnya kualitas pembelajaran di SD. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 14 siswa dari 29 siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM (KKM=70). Atas dasar tersebut, penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS kelas IV. Perbaikan dilakukan melalui pengembangan perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model 4D yang dimodifikasi menjadi 3D. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N VII Wonogiri dan SD N I Wonogiri. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, tes, observasi, FGD dan angket. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis deskriptif kualitatif, analisis ketuntasan klasikal, analisis ketuntasan rata-rata uji t, analisis uji banding sample t test, dan analisis peningkatan uji Normalized Gain.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai validator untuk Silabus, RPP, LKS, Bahan Ajar, dan Soal Tes dengan kriteria sangat baik. Rata-rata hasil angketmotivasi diperoleh siswa kelas eksperimen 7 siswa kurang dan 22 siswa termotivasi sedangkan kelas kontrol 18 siswa kurang termotivasi dan 11 siswa termotivasi.Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen 80,89 melebihi batas KKM 70, sehingga siswa tuntas secara klasikal dan individual. Rata-rata siswa kelas eksperimen adalah 80,89 Lebih baik daripada kelas kontrol yang memperoleh rata-rata 70,21 Uji Normalized Gain menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar0,49 kategori sedang. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran valid dan efektif.

Saran yang direkomendasikan adalah pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep dapat diterapkan guru karena terbukti dapat meningkatkaan kualitas pembelajaran dan masih mungkin untuk dikembangkan lagi seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan.


(5)

vi ABSTRACT

Galih Yansaputra.2015. IPS Learning Tool Development with Model-aided Problem Based Learning Concept Map to Improve the Quality of Learning in Elementary School. A Thesis, Primary of education learning of PGSD. Post Graduate Program, Universitas Negeri Semarang. Under Supervision of: Dr. I. Purwadi Suhandini, SU, II. Dr. Tri Suminar, M. Pd.

Keywords: IPS, Problem Based Learning assisted Map Concept, Quality Learning.

Based on the results of preliminary observations in class IV SDN VII Wonogiri found many problems that occur in social studies learning, especially the poor quality of teaching in primary schools. There are indicated by the 14 students of the 29

students who received grades ≥ KKM (KKM = 70). On only basis, this study aimed

to improve the quality of teaching fourth grade social studies. Repairs done through the development of learning tools with the IPS-aided model of Problem Based Learning Concept Map.

This research is the development of the 4D models were modified into 3D. The subjects of this study were students in fourth grade VII N NI Wonogiri Wonogiri and SD. Techniques of data collection using interviews, tests, observation, focus group discussions and questionnaires. The data analysis was conducted on the descriptivequalitative analysis, analysis of classical completeness, thoroughness of the analysis of the average t test, analysis of comparative test sample t test, and analysis of improvement Gain Normalized test.

The results showedthe averagevaluevalidationfor thesyllabus, lesson plans, worksheets, Instructional Materials, and Problemsverygoodtestcriteria. The average resultsobtained bystudents'motivation questionnaireexperimental class7studentsand22 studentslessmotivatedwhile thecontrol class18and11students are lessmotivatedstudentsmotivated. The averagestudent learning outcomesexperimental classKKM80.89exceeds the limitof 70,so that thestudents completedthe classicaland individually. The averagestudentexperiment classwas80.89Better thanthe control classwhoearnan average of70.21GainNormalizedTestshowed an increaselearning outcomes0,49medium category. Based on these resultsit can be concludedthat the deviceis validandeffectivelearning.

The proposed recommendation is learning social studies with a model-aided Problem Based Learning Map concept can be applied to teachers as proven and improve the quality of learning and it is still possible to be developed along with the development of science and technology in the field of education.


(6)

vii PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPS dengan Model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SD”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pendidikan Dasar (PGSD) Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing: Dr. Purwadi Suhandini, SU. (Pembimbing I) dan Dr. Tri Suminar (Pembimbing II). Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah membantu selama proses penyelesaian studi, di antaranya:

1. Direksi Program Pascasarjana Unnes, yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan penulisan tesis ini.

2. Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Unnes yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

3. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Unnes, yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama menempuh pendidikan.


(7)

viii

4. Dr. Purwadi Suhandini, SU. selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan tesis ini,

5. Dr. Tri Suminar, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan tesis ini,

6. Kepala Sekolah dan Guru-guru SD Negeri Wonogiri yang telah memberikan izin tempat penelitian,

7. Bapak Saryanto dan Ibu Tri Rahajeng yang telah mendoakan saya.

8. Teman-teman S2 Pendidikan Dasar (PGSD) angkatan 2013 yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan semangat pada penulis dan terima kasih atas kerja samanya,

9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian tesis ini.

Dalam menyusun tesis ini penulis menyadari masih ada kekurangan dan kelemahan, karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Penulis tetap berharap tesis ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 10 November2015


(8)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRAK ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 8


(9)

x

1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Pengertian Pembelajaran ... 11

2.1.2 Teori Belajar ... 12

2.1.3 Pengertian Perangkat Pembelajaran ... 14

2.1.4 Hakikat Problem Based Learning (PBL) ... 17

2.1.5 Pengertian Problem Based Learning ... 18

2.1.6 Karakteristik Problem Based Learning (PBL) ... 19

2.1.7 Peran Guru dan siswa dalam Problem Based Learning (PBL) ... 20

2.1.8 Melaksanakan Pelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 21

2.1.9 Pelaksanaan Pembelajaran PBL ... 23

2.1.10 Pengertian Peta Konsep ... 25

2.1.11 Ciri-ciri Peta Konsep ... 27

2.1.12 Cara membuat Peta Konsep ... 28

2.1.13 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 29

2.1.14 Tujuan Pembelajaran IPS ... 29

2.1.15 Pengertian Keefektifan ... 30

2.1.16 Kualitas Pembelajaran ... 31

2.2 Kerangka Berfikir ... 35


(10)

xi BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 39

3.2 Prosedur Pengemabangan ... 30

3.3 Uji Coba Produk ... 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.5 Teknik Analisis Data ... 48

3.6 Analisis Instrumen Tes ... 50

3.7 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Uji Pihak Kiri... 55

3.8 Uji Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar siswa... 56

3.9 Kriteria Kevalidan dan Keefektifan Perangkat Pembelajaran ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Tahap investigasi awal ... 59

4.1.2 Tahap Perancangan ... 61

4.1.3 Tahap Realisasi ... 62

4.1.4 Tahap Tes, Evaluasi dan Revisi ... 63

4.2. Karakteristik produk pengembangan perangkat pembelajaran ... 64

4.2.1 Silabus ... 64

4.2.2 RPP ... 65

4.2.3 LKS ... 66

4.2.4 Bahan Ajar ... 67


(11)

xii

4.3. Tahap Validasi dan Revisi Perangkat Pembelajaran ... 68

4.3.1 Validasi Silabus ... 69

4.3.2 Validasi RPP ... 70

4.3.3 Validasi Buku siswa ... 70

4.3.4 Validasi LKS ... 70

4.3.5 Validasi Soal Tes ... 71

4.4. Hasil Uji coba soal tes IPS Siswa ... 71

4.4.1 Validitas Butir Soal ... 71

4.4.2 Reliabilitas Butir Soal ... 72

4.4.3 Tingkat kesukaran Butir Soal ... 72

4.4.4 Daya Beda ... 73

4.5. Hasil Uji Coba Terbatas Perangkat... 74

4.5.1 Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran ... 74

4.5.2 Hasil Respon Siswa ... 75

4.6. Hasil Uji Coba Lapangan ... 75

4.6.1 Uji Normalitas ... 75

4.6.2 Uji Homogentitas ... 76

4.6.3 Uji Ketuntasan Klasikal ... 76

4.6.4 Uji ketuntasan Individual ... 77

4.6.5 Uji beda rata-rata ... 78


(12)

xiii

4.8. Pembahasan ... 80

4.8.1 Karakteristik Produk pengembangan perangkat pembelajaran yang efektif ... 80

4.8.2 Penilaian Motivasi Siswa ... 82

4.8.3 Hasil Belajar Siswa ... 83

4.8.4 Penilaian Kompetensi Pedagogik Guru... 84

4.8.5 Bagan perangkat pembelajaran model PBL berbantuan Peta Konsep ... 86

4.7Kriteria Keberhasilan Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 88

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 89

5.2. Keterbatasan Produk ... 91

5.3. Implikasi ... 92

5.4. Saran ... 92


(13)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran PBL ... 22

Tabel 3.1Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 52

Tabel 3.2 Kriteria Indeks Kesukaran Soal ... 53

Tabel 3.3 Kriteria Daya Pembeda ... 54

Tabel 3.4 Kriteria kevalidan perangkat pembelajaran ... 57

Tabel 3.5 Kriteria Respon Positif Guru ... 58

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... 69

Tabel 4.2Hasil Tingkat Kesukaraan Soal Tes ... 72


(14)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 37

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian ... 39

Gambar 4.1 Silabus PBL ... 65

Gambar 4.2 RPP PBL berbantuan Peta Konsep ... 66

Gambar 4.3 Bahan Ajar PBL berbantuan Peta Konsep ... 67

Gambar 4.4 LKS PBL berbantuan Peta Konsep ... 67

Gambar 4.5 Soal Tes ... 68

Gambar 4.6 Bagan Perangkat Pembelajaran PBL berbantuan Peta Konsep ... 86

Gambar D1. Forum Group Discussion ... 225

Gambar D2. Forum Group Discussion ... 225

Gambar D3. Guru Mengorientasikan siswa pada permasalahan ... 226

Gambar D.4 Guru mengorganisasikan siswa untuk berkelompok ... 226

Gambar D5. Siswa berkelompok ... 227

Gambar D6. Guru membimbing kelompok dalam berdiskusi ... 227

Gambar D7. Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan ... 228

Gambar D8. Guru meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok ... 228

Gambar D9. Guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah menggunakan peta konsep ... 229


(15)

xvi

Gambar D10. Guru mengorientasikan siswa pada permasalahan

pada kelas eksperimen ... 230

Gambar D11. Siswa membentuk kelompok dengan arahan guru pada kelas eksperimen ... 230

Gambar D12. Siswa membagi tugas kelompok ... 231

Gambar D13. Siswa berdiskusi ... 231

Gambar D14. Siswa berdiskusi dengan bimbingan dan arahan guru ... 232

Gambar D15. Guru meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk presentasi ... 232

Gambar D16. Guru Guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah menggunakan bantuan peta konsep ... 233

Gambar D17. Guru menerangkan pembelajaran pada kelas kontrol ... 234

Gambar D18. Guru membentuk kelompok pada kelas kontrol ... 234

Gambar D19. Siswa berdiskusi pada kelas kontrol ... 235

Gambar D 20. Siswa mengerjakan soal postest pada kelas eksperimen ... 236


(16)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Materi FGD Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 96

Lampiran 2 Pedoman Penilaian Validasi Silabus ... 109

Lampiran 3 Pedoman Penilaian Validasi RPP ... 114

Lampiran 4 Pedoman Penilaian Validasi Bahan Ajar ... 120

Lampiran 5 Pedoman Penilaian Validasi LKS ... 124

Lampiran 6 Pedoman Penilaian Validasi Soal Tes ... 128

Lampiran 7 Lembar Validasi Instrumen ... 131

Lampiran 8 Hasil perhitungan Uji Kelayakan Instrumen Pretest ... 166

Lampiran 9 Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 167

Lampiran 10 Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 168

Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas ... 169

Lampiran 12 Hasil Uji Homogenitas ... 173

Lampiran 13 Hasil Uji Ketuntasan Klasikal ... 174

Lampiran 14 Hasil Uji Beda Rata-Rata ... 175

Lampiran 15 Hasil Uji N-Gain Kelas Kontrol ... 176

Lampiran 16 Hasil Uji N-Gain Kelas Eksperimen ... 177

Lampiran 17 Hasil Rekapitulasi Angket Motivasi Kelas Kontrol ... 178

Lampiran 18 Hasil Rekapitulasi Angket Motivasi Kelas Eksperimen ... 179

Lampiran 19 Hasil Rekapitulasi Angket Respon Siswa ... 180


(17)

xviii

Lampiran 21 Angket Respon Siswa ... 183

Lampiran 22 Angket Penilaian Kompetensi Pedagogik Guru ... 185

Lampiran 23 Hasil Angket Respon Guru ... 192

Lampiran 24 Hasil Penilaian Kompetensi Pedagogik Guru ... 194

Lampiran 25 Hasil Motivasi Siswa ... 208

Lampiran 26 Hasil Respon Siswa ... 214


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Permasalahan utama dalam pembelajaran IPS pendidikan formal dewasa ini adalah masih rendahnya motivasi dan hasil belajar peserta didik. Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar IPS Tes Kemampuan Dasar Kelas IV di SD yang masih kurang maksimal. Hasil belajar ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan kurang maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran. Arti yang lebih substansial bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih banyak didominasi oleh guru dan kurang memberikan akses bagi peserta didik untuk berkembang secara mandiri melalui pemecahan masalah dalam proses berpikirnya.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut kreativitas guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kreativitas tersebut diantaranya meliputi kreatif dalam memilih model yang tepat yang sesuai dengan materi yang disajikan. Kegiatan yang diharapkan oleh kurikulum KTSP adalah pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa. Siswa dituntut untuk aktif dan senantiasa ambil bagian dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat berfungsi sebagai fasilitator dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa selama pembelajaran.

Tujuan dari kurikulum KTSP yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Untuk mencapai tujuan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik tersebut maka diperlukan perangkat pembelajaran yang


(19)

2

meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, dan alat evaluasi yang terukur. Tersedianya perangkat pembelajaran merupakan salah satu alat penunjang keberhasilan pembelajaran dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, akhir-akhir ini ditemukan bahwa masih banyak guru menyusun perangkat pembelajaran yang belum memenuhi ketentuan standar proses, yakni pada umumnya perangkat yang disusun belum tepat dalam memilih dan menentukan metode pembelajaran, sehingga dalam proses belajar peserta didik belum mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.

Pendidik lebih sering menyampaikan ilmu sebagai fakta bukannya sebagai peristiwa atau gejala yang harus diamati, diukur dan didiskusikan, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas hanya diarahkan pada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi, peserta didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu apalagi menghubungkan informasi yang di peroleh dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika peserta didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Kenyataan ini juga berlaku untuk kelompok mata pelajaran IPS dimana proses pembelajaran yang dilakukan selama ini tidak dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah, karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas.

Pengembangan perangkat pembelajaran merupakan suatu lingkaran yang dilakukan secara terus menerus. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan


(20)

3

langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut. Pengembangan perangkat pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi: silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, lembar lerja siswa (LKS), dan instrument hasil belajar dengan materi pokok ‘Kegiatan Ekonomi Memanfaatkan Sumber Daya

Alam”. Dengan demikian, perlu dilakukan pengembangan komponen pembelajaran

yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran dan memberi suatu pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam lingkunganya dan lebih bermakna.

Uraian tersebut menggambarkan perlu adanya suatu pengembangan perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan salah satunya pengembangan perangkat pembelajaran IPS dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL) berbantuan peta konsep. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa belajar menganalisis masalah yang ditemukan merupakan model pembelajaran yang efektif di sekolah dasar dan model ini dianjurkan untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS. Namun berdasarkan kenyataan banyak pengajar yang menerapkan model pembelajaran kompetisi dalam pengajarannya. Model ini mendidik siswa senantiasa berkompetisi memperoleh suatu pembelajaran yang bermakna. Untuk memotivasi siswa, seorang guru sering memberikan imbalan dan ganjaran kepada siswa. Model Problem Based Learning (PBL) siswa tidak hanya sekedar menerima informasi dari guru saja, karena dalam hal ini guru sebagai motivator dan fasilitator yang mengarahkan siswa agar terlibat secara aktif dalam seluruh proses pembelajaran dengan diawali pada masalah


(21)

4

yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari. Karateristik PBL lebih mengacu pada aliran pendidikan kontruktivmisme, dimana belajar merupakan proses aktif dari pembelajaran untuk membangun pengetahuan. proses aktif yang dimaksud tidak hanya bersifat secara mental tetapi juga secara fisik. Artinya, melalui aktivitas secara fisik pengetahuan siswa secara aktif dibangun berdasarkan proses asimilasi pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengetahuan yang telah dimiliki dan ini berlangsung secara mental Matthews (dalam Suparno.1997:56).

Peta konsep ini berisi konsep-konsep tentang cerpen, mulai dari ciri-ciri, sampai pada unsur-unsur suatu cerpen. Media ini disajikan dalam bentuk gambar dua dimensi. Masing-masing konsep yang disajikan digambarkan dengan bobot yang tidak sama. Media peta konsep ini disusun secara hierarki, konsep yang lebih inklusif diletakkan di puncak peta, semakin ke bawah konsep-konsep diurutkan menjadi konsep yang kurang inklusif (Trianto, 2010: 159).

Pembelajaran IPS ini digunakan peta konsep jenis pohon jaringan. Peta konsep jenis ini cocok digunakan dalam pembelajaran IPS karena peta konsep tersebut mampu memuat konsep yang banyak dalam satu sajian. Konsep-konsep tentang kegiatan ekonomi jika dijabarkan dengan cara tradisional akan memakan waktu yang lama sehingga dapat membosankan bagi siswa.

Peta konsep digagas dan dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog Inggris, yang meyakini bahwa penggunaan Peta Konsep tidak hanya mampu melejitkan proses memori tetapi juga dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan menganalisis, dengan mengoptimalkan fungsi belahan otak. Peta


(22)

5

Konsep dapat mengubah informasi menjadi pengetahuan, wawasan dan tindakan. Informasi yang disajikan fokus pada bagian-bagian penting, dan dapat mendorong orang untuk mengeksplorasi dan mengelaborasinya lebih jauh.

Dengan demikian, menggunakan model Problem Based Learning berbantuan petaa konsep siswa tidak hanya sekedar menerima informasi dari guru saja, karena dalam hal ini guru sebagai motivator dan fasilitator yang mengarahkan siswa agar terlibat secara aktif dalam seluruh proses pembelajaran dengan diawali pada masalah yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari dan dengan bantuan Peta konsep siswa dapat berpikir kreatif dan kritis dalam pembelajaran. Karateristik Problem Based Learning lebih mengacu pada aliran pendidikan kontruktivmisme, dimana belajar merupakan proses aktif dari pembelajaran untuk membangun pengetahuan proses aktif yang dimaksud tidak hanya bersifat secara mental tetapi juga secara fisik. 1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di depan dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Perangkat pembelajaran yang digunakan guru saat ini masih belum tepat penyusunannya.

2. Pembelajaran IPS di Sekolah meliputi materi geografi, sejarah, ekonomi. Dengan materi yang terlalu luas, peserta didik kesulitan dalam pemahaman konsep dan pembelajarannya belum banyak merangsang pengembangan kemampuan berpikirnya.


(23)

6

3. Proses pembelajaran di dalam kelas hanya diarahkan pada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi, peserta didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan paparan identifikasi masalah di atas, dalam penelitian ini akan dibatasi dalam beberapa ruang lingkup antara lain:

1. Penelitian dilakukan di SD tahun pelajaran 2014/2015 pada kelas IV semester II mata pelajaran IPS Bab VII Kegiatan Ekonomi Dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam.

2. Perangkat pembelajaran akan dibatasi pada materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam kelas IV dengan model Problem Based Learning berbantuan peta konsep untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Siswa.

3. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar berupa silabus, RPP, bahan ajar, LKS dan Soal Tes.

1.4 Rumusan Masalah

Dari penjelasan diatas, muncul permasalahan:

1. Bagaimanakah permasalahan-permasalahan pembelajaran IPS yang terjadi pada guru dan siswa di SD saat ini?

2. Bagaimanakah karakteristik perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep pada siswa kelas IV SD?


(24)

7

3. Bagaimanakah kevalidan perangakat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep pada siswa kelas IV SD?

4. Bagaimanakah keefektifan perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep terhadap kualitas pembelajaran dilihat dari kompetensi pedagogik guru, motivasi dan hasil belajar pada siswa kelas IV SD?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Menganalisis permasalahan-permasalahan yang terjadi pada guru dan siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SD.

2. Menganalisis karakteristik pengembangan perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep pada siswa kelas IV SD.

3. Menganalisis kevalidan perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep pada siswa kelas IV SD.

4. Mengevaluasi kefektifan perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep terhadap kompetensi pedagogik guru, motivasi dan hasil belajar pada siswa kelas IV SD.


(25)

8

Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kajian tentang perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep pada siswa kelas IV SD.

2. Manfaat Praktis

1) Tersedia perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep yang dapat digunakan untuk kelas IV SD.

2) Sekolah dapat mendorong kualitas pembelajaran yang lebih baik dalam kegiatan pembelajaran.

3) Sekolah dan guru dapat menggunakan perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep sebagai panduan dalam pembelajaran pada tahun berikutnya.

1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi dari produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Peta konsep (Peta Konsep). Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan Ajar, dan soal tes. Keempat komponen tersebut merupakan komponen-komponen yang saling berkaitan dan diharapkan dapat memberikan keefektifan bagi pembelajaran IPS kelas IV SD. Pembelajaran yang bersifat tematik pada perangkat terfokus pada mata pelajaran inti IPS, materi tentang kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.


(26)

9

1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi model pembelajaran Problem Based Learning berbantuanPeta konsep dalam penelitian ini. Untuk melihat kualitas pembelajaran, penelitian ini menggunakan alat bantu berupa angket dan hasil belajar siswa. Angket ini akan membantu melihat tingkat keberhasilan proses pembelejaran yang telah dilaksanakan di lapangan. Kerjasama dan keaktifan siswa sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Penggunaan model Problem Based Learning dalam pembelajaran IPS dikarenakan model pembelajaran ini pada intinya mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata sehingga pembelajaran tidak verbalistik. Banyak pembelajaran IPS ketika berlangsung hanya mengutamakan aspek menghafal agar siswa dapat menjawab soal, hal seperti inilah yang membuat kualitas pembelajaran di SD rendah. Oleh karena itu, diperlukan model IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD. Problem Based Learning memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah-masalah menurut cara-cara atau gaya belajar individu masing-masing. Dengan cara mengetahui gaya belajar masing-masing individu, kita diharapkan dapat membantu menyesuaikan dengan pendekatan yang kita pakai dalam pembelajaran IPS. Peta konsep adalah suatu ilustrasi grafis yang konkrit yang dapat menunjukkan bagaimana suatu konsep berhubungan atau terkait dengan konsep-konsep lain yang termasuk kategori yang sama. Peta konsep dapat merupakan suatu skema atau ringkasan dari hasil belajar. Peta konsep dapat digunakan untuk membantu siswa menyusun konsep dan menghindari miskonsepsi, konsep-konsep merupakan dasar


(27)

10

berpikir untuk belajar aturan-aturan dan akhirnya memecahkan masalah. Hal ini berarti bahwa konsep merupakan dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi guna merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi. Model pembeljaran Problem Based Learning pengalaman yang nyata dalam kehidupan di masyarakat berpengaruh terhadap p;erkembangan intelegensi individu, kemampuan berpikir siswa berkembang optimal melalui pemecahan masalah yang dilakukan secara berkelompok, berbantuan peta konsep dipakai karena pada dasarnya digunakan untuk membantu siswa untuk memecahkan masalah dengan cara menyusun konsep yang merupakan dasar berpikir untuk belajar. Keterbatasan pada penelitian ini adalah materi ajar yang dikembangkan terbatas pada bab VII (Kegiatan Ekonomi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam).


(1)

Konsep dapat mengubah informasi menjadi pengetahuan, wawasan dan tindakan. Informasi yang disajikan fokus pada bagian-bagian penting, dan dapat mendorong orang untuk mengeksplorasi dan mengelaborasinya lebih jauh.

Dengan demikian, menggunakan model Problem Based Learning berbantuan petaa konsep siswa tidak hanya sekedar menerima informasi dari guru saja, karena dalam hal ini guru sebagai motivator dan fasilitator yang mengarahkan siswa agar terlibat secara aktif dalam seluruh proses pembelajaran dengan diawali pada masalah yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari dan dengan bantuan Peta konsep siswa dapat berpikir kreatif dan kritis dalam pembelajaran. Karateristik Problem Based Learning lebih mengacu pada aliran pendidikan kontruktivmisme, dimana belajar merupakan proses aktif dari pembelajaran untuk membangun pengetahuan proses aktif yang dimaksud tidak hanya bersifat secara mental tetapi juga secara fisik.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di depan dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Perangkat pembelajaran yang digunakan guru saat ini masih belum tepat penyusunannya.

2. Pembelajaran IPS di Sekolah meliputi materi geografi, sejarah, ekonomi. Dengan materi yang terlalu luas, peserta didik kesulitan dalam pemahaman konsep dan pembelajarannya belum banyak merangsang pengembangan kemampuan berpikirnya.


(2)

3. Proses pembelajaran di dalam kelas hanya diarahkan pada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi, peserta didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan paparan identifikasi masalah di atas, dalam penelitian ini akan dibatasi dalam beberapa ruang lingkup antara lain:

1. Penelitian dilakukan di SD tahun pelajaran 2014/2015 pada kelas IV semester II mata pelajaran IPS Bab VII Kegiatan Ekonomi Dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam.

2. Perangkat pembelajaran akan dibatasi pada materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam kelas IV dengan model Problem Based Learning berbantuan peta konsep untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Siswa.

3. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar berupa silabus, RPP, bahan ajar, LKS dan Soal Tes.

1.4 Rumusan Masalah

Dari penjelasan diatas, muncul permasalahan:

1. Bagaimanakah permasalahan-permasalahan pembelajaran IPS yang terjadi pada guru dan siswa di SD saat ini?

2. Bagaimanakah karakteristik perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep pada siswa kelas IV SD?


(3)

3. Bagaimanakah kevalidan perangakat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep pada siswa kelas IV SD?

4. Bagaimanakah keefektifan perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep terhadap kualitas pembelajaran dilihat dari kompetensi pedagogik guru, motivasi dan hasil belajar pada siswa kelas IV SD?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Menganalisis permasalahan-permasalahan yang terjadi pada guru dan siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SD.

2. Menganalisis karakteristik pengembangan perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep pada siswa kelas IV SD.

3. Menganalisis kevalidan perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep pada siswa kelas IV SD.

4. Mengevaluasi kefektifan perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep terhadap kompetensi pedagogik guru, motivasi dan hasil belajar pada siswa kelas IV SD.


(4)

Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kajian tentang perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep pada siswa kelas IV SD.

2. Manfaat Praktis

1) Tersedia perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep yang dapat digunakan untuk kelas IV SD.

2) Sekolah dapat mendorong kualitas pembelajaran yang lebih baik dalam kegiatan pembelajaran.

3) Sekolah dan guru dapat menggunakan perangkat pembelajaran IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep sebagai panduan dalam pembelajaran pada tahun berikutnya.

1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi dari produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Peta konsep (Peta Konsep). Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Bahan Ajar, dan soal tes. Keempat komponen tersebut merupakan komponen-komponen yang saling berkaitan dan diharapkan dapat memberikan keefektifan bagi pembelajaran IPS kelas IV SD. Pembelajaran yang bersifat tematik pada perangkat terfokus pada mata pelajaran inti IPS, materi tentang kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.


(5)

1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan Peta konsep dalam penelitian ini. Untuk melihat kualitas pembelajaran, penelitian ini menggunakan alat bantu berupa angket dan hasil belajar siswa. Angket ini akan membantu melihat tingkat keberhasilan proses pembelejaran yang telah dilaksanakan di lapangan. Kerjasama dan keaktifan siswa sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Penggunaan model Problem Based Learning dalam pembelajaran IPS dikarenakan model pembelajaran ini pada intinya mengkaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata sehingga pembelajaran tidak verbalistik. Banyak pembelajaran IPS ketika berlangsung hanya mengutamakan aspek menghafal agar siswa dapat menjawab soal, hal seperti inilah yang membuat kualitas pembelajaran di SD rendah. Oleh karena itu, diperlukan model IPS dengan model Problem Based Learning berbantuan Peta Konsep untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD. Problem Based Learning memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah-masalah menurut cara-cara atau gaya belajar individu masing-masing. Dengan cara mengetahui gaya belajar masing-masing individu, kita diharapkan dapat membantu menyesuaikan dengan pendekatan yang kita pakai dalam pembelajaran IPS. Peta konsep adalah suatu ilustrasi grafis yang konkrit yang dapat menunjukkan bagaimana suatu konsep berhubungan atau terkait dengan konsep-konsep lain yang termasuk kategori yang sama. Peta konsep dapat merupakan suatu skema atau ringkasan dari hasil belajar. Peta konsep dapat digunakan untuk membantu siswa menyusun konsep dan menghindari miskonsepsi, konsep-konsep merupakan dasar


(6)

berpikir untuk belajar aturan-aturan dan akhirnya memecahkan masalah. Hal ini berarti bahwa konsep merupakan dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi guna merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi. Model pembeljaran Problem Based Learning pengalaman yang nyata dalam kehidupan di masyarakat berpengaruh terhadap p;erkembangan intelegensi individu, kemampuan berpikir siswa berkembang optimal melalui pemecahan masalah yang dilakukan secara berkelompok, berbantuan peta konsep dipakai karena pada dasarnya digunakan untuk membantu siswa untuk memecahkan masalah dengan cara menyusun konsep yang merupakan dasar berpikir untuk belajar. Keterbatasan pada penelitian ini adalah materi ajar yang dikembangkan terbatas pada bab VII (Kegiatan Ekonomi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam).