Mikrokontroler ATMEG 8 Fitur ATMEGA 8 Pin AVR ATMEGA 8

2.2.2 Mikrokontroler ATMEG 8

Atmega 8 adalah low power mikrokontroler 8 bit dengan arsitektur RISC. Mikrokontroler ini dapat mengeksekusi perintah dalam satu periode clock untuk setiap instruksi. Berikut ini adalah contoh gambar Atmega 8 yang terdapat pada gambar 2.3 dibawah ini. Gambar 2.3 AT MEGA 8 Mikrokontroler ini diproduksi oleh atmel dari seri AVR. Untuk seri AVR ini banyak jenisnya, yaitu Atmega 8, Atmega 8535, Mega 8515, Mega 16, dan lain-lain. Mikrokontroler Atmega 8 ini sangat murah dan mempunyai fasilitas yang sangat memadai untuk mengembangkan berbagai aplikasi. Keuntungan lainnya dalam menggunakan ATMEGA 8 ini, jika ada perubahan cara kerja sistem maka kita tidak perlu merubah rangkaiannya, tetapi hanya dengan merubah program-program yang lama dengan memasukkan program-program atau instruksi yang baru.

2.2.3 Fitur ATMEGA 8

Beberapa fitur dari Atmega 8 adalah sebagai berikut: 1. Mikrokontroler AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi, dengan daya rendah. 2. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 8 MIPS pada frekuensi 8 Mhz. Universitas Sumatera Utara 3. Memiliki kapasitas Flash Program 8 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1 Kbyte. 4. Saluran IO sebanyak 22 buah yaitu Port B, Port C, dan Port D. 5. CPU yang terdiri dari 22 register. 6. Unit interupsi internal dan eksternal. 7. Port USART untuk komunikasi serial. 8. Fitur Peripheral  Tiga buah TimerCounter dengan kemampuan perbandingan - 2 dua buah TimerCounter 8 bit dengan Presculer terpisah dan Mode Compare. - 1 satu buah TimerCounter 16 bit dengan Presculer terpisah dan Mode Compare, dan Mode Capture.  Real Time Counter dengan Oscilator tersendiri.  4 chanel PWM.  8 chanel, 10 bit ADC.  Byte-oriented Two-wire Serial Interface  Programmable Serial USART.  Antarmuka SPI.  Whatchdog Timer dengan oscilator internal.  On-chip Analog Comparator. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Pin AVR ATMEGA 8

Kaki pin Atmega 8 dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah ini : Gambar 2.4 Kaki pin ATMEGA 8 ATmega 8 memiliki 28 pin, yang masing-masing pinnya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun sebagai fungsi lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing kaki ATmega 8. 1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya. 2. GND merupakan pin Ground. 3. Port B PB7...PB0 Didalam Port B terdapat XTAL 1, XTAL 2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi- directional IO dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal inverting oscillator amplifier dan input ke Universitas Sumatera Utara rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal output oscillator amplifier bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dapat dipilih oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai IO atau jika menggunakan Asyncronous TimerCounter 2 PB6 dan PB7 TOSC2 dan TOSC1 digunakan untuk saluran input timer. Fungsi-fungsi Port B dapat dilihat lebih mudah seperti pada table di bawah ini : Table 2.1 Fungsi Khusus Port B Pin Fungsi Khusus PB7 Merupakan pin masukan clock eksternal TOSC1 Timer Oscillator Pin 1 PB6 Merupakan pin masukan clock eksternal TOSC2 Timer Oscillator Pin 2 PB5 SCK SPI Bus Serial Clock PB4 MISO SPI Bus Master Input Slave Output PB3 MOSI SPI Bus Master Output Slave Output OC2 Timer Counter 2 Output Compare Match Output PB2 ŜŜ SPI Slave Select Input OCI B TimerCounter 1 Output Compare B Match Output PB1 OCI A TimerCounter 1 Output Compare A Match Output PB0 ICP TimerCounter 1 Input Coapture Pin 4. Port C PC6….PC0 Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional IO port yang di dalam masing- masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaranoutput port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus sink ataupun mengeluarkan arus source. Jika RSTDISBL Fuse di program, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin IO. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda Universitas Sumatera Utara dengan pin-pin yang terdapat port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak berkerja. 5. Port D PD7…PD0 Port D merupakan 8-bit bi- directional IO dengan Internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada portini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan IO. Fungsi- fungsi Port D dapat dilihat lebih mudah seperti pada table di bawah ini : Table 2.2 Fungsi Khusus Port B Pin Fungsi Khusus PD7 AIN1 Analog Comparator Negative Input PD6 AIN0 Analog Comparator Positive Input PD5 T1 TimerCounter 1 External Counter Input PD4 XCK USART External Clock InputOutput T0 Timer Counter 0 External Counter Input PD3 INT 1 External Interrupt 1 Input PD2 INT 0 External Interrupt 0 Input PD1 TXD USART Output Pin PD0 RXD USART Input Pin 6. AVcc Pin ini berfungsi sebagai supplytegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja Universitas Sumatera Utara disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter. 7. AREF Merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

2.2.5 Blok Diagram ATMEGA 8