BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Dioda Germanium
Dioda adalah komponen aktif semikonduktir yang terdiri dari persambungan junction P-N. Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju
dan menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan
arus searah saja forward, sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup,
dimana katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air
dari depan katup.
Gambar 2.1 Spesifikasi Dioda Germanium Simbol Umum Dioda
Gambar 2.2 Simbol Umum Dioda
Universitas Sumatera Utara
Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara
kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda kaki positif = P dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda kaki negatif = N.
Fungsi Dioda antara lain sebagai berikut: 1.
Sebagai penyearah, untuk dioda bridge. 2.
Sebagai penstabil tegangan voltage regulator, untuk dioda zener. 3.
Pengamansekering. 4.
Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkasmembuang level sinya yang ada di atas atau dibawah level tegangan tertentu.
5. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada
suatu sinya AC. 6.
Sebagai pengganda tegangan. 7.
Sebagai indikator, untuk LED light emiting diode. 8.
Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier. 9.
Sebagai sensor cahaya, untuk dioda photo. 10.
Sebagai rangkaian VCD voltage controlled oscilator, untuk dioda varactor
2.2 Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering juga disebut dengan
single chip microcomputer. Mikrokontroler biasa dikelompokkan dalam satu
Universitas Sumatera Utara
keluarga masing-masing mikrokontroler mempunyai spesifikasi tersendiri namun masih kompatibel dengan pemrogramannya.
Pada saat ini penggunaan mikrokontroler dapat kita temui pada berbagai peralatan, misalnya peralatan yang terdapat dirumah, seperti telepen digital,
microwave oven, televisi, mesin cuci, sistem keamanan rumah, PDA, dll. Mikrokontroler dapat kita gunakan untuk berbagai aplikasi misalnya untuk
pengendalian, otomasi industri, akusisi data, telekomunikasi dan lain-lain. Keuntungan menggunakan mikrokontroler yaitu harganya murah, dapat
diprogram berulang kali, dan dapat kita program sesuai dengan keinginan kita. Saat ini keluarga mikrokontroler yang ada dipasaran yaitu Intel 8084 dan 8051
MCS
51
, Motorola 68HC
11
, Micochip PIC, Hitachi H8, dan Atmel AVR.
2.2.1 Sejarah Mikrokontroler
Mikrokontroler dikembangkan dari mikroprosesor. Berikut ini sejarah perkembangan teknologi mikroprosesor dan mikrokontroler.
Tahun 1617, John Napier menemukan sistem untuk melakukan perkalian dan
pembagian berdasarkan logaritma.
Tahun 1694, Gottfriend Wilhelm Leibniz membuat mesin mekanik yang dapat melakukan operasi +, -, , , dan akar kuadrat.
Tahun 1835, Charles Babbage mengusulkan computer digital pertama didunia
menggunakan punched card untuk data dan instruksi, serta program control dengan unit aritmatika dan unit penyimpanan.
Tahun 1850, George Boole, mengembangkan symbolic logic termasuk
operasi binari AND, OR, dll
Universitas Sumatera Utara
Tahun 1946, Von Neuman menyarankan bahwa instruksi menjadi kode
numerik yang disimpan pada memori. Komputer dan semua desain mikrokontroler didasarkan pada komputer Von Neuman.
Tahun 1948, Transistor ditemukan. Dengan dikembangkannya konsep
software, pada tahun 1948 mulai adanya perkembangan hardware penting untuk transistor.
Tahun 1959, IC Integrated Circuit pertama dibuat.
Tahun 1971, Intel 4004 dibuat, yang merupakan Mikroprosesor pertama.
Terdiri dari 2250 transistor. Kemudian intel membuat Intel 8008, mikroprosesor 8 bit. Semakin besar ukuran bit berarti mikroprosesor dapat
memproses lebih banyak data.
Tahun 1972, TMS 1000, buatan Texa Instrumen, Mikrokontroler pertama yang dibuat.
Tahun 1974, beberapa pabrikan IC menawarkan mikroprosesor dan
pengendalian menggunakan mikroprosesor yang ditawarkan pada saat itu yaitu 8080, 8085, Motorola 6800, signetic 6502, Zilog z80, dan Texas
Instrumens 9900 16 bit.
Tahun 1978, mikroprosesor 16 bit menjadi lebih umum digunakan yaitu Intel 8086, Motorola 68000 dan Zilog Z8000. Sejak saat itu pabrik mikroprosesor
terus mengembangkan mikroprosesor dengan berbagai keistimewaan dan asristektur. Mikroprosesor yang dikembangkan termasuk mikroprosesor 32
bit seperti Intel Pentium, Motorola Dragon Ball, dan beberapa mikrokontroler yang menggunakan ARM core.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Mikrokontroler ATMEG 8
Atmega 8 adalah low power mikrokontroler 8 bit dengan arsitektur RISC. Mikrokontroler ini dapat mengeksekusi perintah dalam satu periode clock untuk
setiap instruksi. Berikut ini adalah contoh gambar Atmega 8 yang terdapat pada gambar 2.3 dibawah ini.
Gambar 2.3 AT MEGA 8 Mikrokontroler ini diproduksi oleh atmel dari seri AVR. Untuk seri AVR
ini banyak jenisnya, yaitu Atmega 8, Atmega 8535, Mega 8515, Mega 16, dan lain-lain. Mikrokontroler Atmega 8 ini sangat murah dan mempunyai fasilitas
yang sangat memadai untuk mengembangkan berbagai aplikasi. Keuntungan lainnya dalam menggunakan ATMEGA 8 ini, jika ada
perubahan cara kerja sistem maka kita tidak perlu merubah rangkaiannya, tetapi hanya dengan merubah program-program yang lama dengan memasukkan
program-program atau instruksi yang baru.
2.2.3 Fitur ATMEGA 8
Beberapa fitur dari Atmega 8 adalah sebagai berikut: 1.
Mikrokontroler AVR 8 bit yang memiliki kemampuan tinggi, dengan daya rendah.
2. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 8 MIPS pada frekuensi 8 Mhz.
Universitas Sumatera Utara
3. Memiliki kapasitas Flash Program 8 Kbyte, EEPROM 512 Byte dan SRAM 1
Kbyte. 4.
Saluran IO sebanyak 22 buah yaitu Port B, Port C, dan Port D. 5.
CPU yang terdiri dari 22 register. 6.
Unit interupsi internal dan eksternal. 7.
Port USART untuk komunikasi serial. 8.
Fitur Peripheral
Tiga buah TimerCounter dengan kemampuan perbandingan -
2 dua buah TimerCounter 8 bit dengan Presculer terpisah dan Mode Compare.
- 1 satu buah TimerCounter 16 bit dengan Presculer terpisah dan
Mode Compare, dan Mode Capture.
Real Time Counter dengan Oscilator tersendiri.
4 chanel PWM.
8 chanel, 10 bit ADC.
Byte-oriented Two-wire Serial Interface
Programmable Serial USART.
Antarmuka SPI.
Whatchdog Timer dengan oscilator internal.
On-chip Analog Comparator.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Pin AVR ATMEGA 8
Kaki pin Atmega 8 dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah ini :
Gambar 2.4 Kaki pin ATMEGA 8 ATmega 8 memiliki 28 pin, yang masing-masing pinnya memiliki fungsi
yang berbeda-beda baik sebagai port maupun sebagai fungsi lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing kaki ATmega 8.
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.
2. GND merupakan pin Ground.
3. Port B PB7...PB0
Didalam Port B terdapat XTAL 1, XTAL 2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat
digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi- directional IO dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin yang
terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat
digunakan sebagai input Kristal inverting oscillator amplifier dan input ke
Universitas Sumatera Utara
rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai
output Kristal output oscillator amplifier bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang
dapat dipilih oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai IO atau jika menggunakan Asyncronous TimerCounter 2 PB6 dan PB7 TOSC2
dan TOSC1 digunakan untuk saluran input timer. Fungsi-fungsi Port B dapat dilihat lebih mudah seperti pada table di bawah ini :
Table 2.1 Fungsi Khusus Port B
Pin Fungsi Khusus
PB7 Merupakan pin masukan clock eksternal TOSC1 Timer Oscillator Pin 1
PB6 Merupakan pin masukan clock eksternal TOSC2 Timer Oscillator Pin 2
PB5 SCK SPI Bus Serial Clock
PB4 MISO SPI Bus Master Input Slave Output
PB3 MOSI SPI Bus Master Output Slave Output
OC2 Timer Counter 2 Output Compare Match Output PB2
ŜŜ SPI Slave Select Input OCI B TimerCounter 1 Output Compare B Match Output
PB1 OCI A TimerCounter 1 Output Compare A Match Output
PB0 ICP TimerCounter 1 Input Coapture Pin
4. Port C PC6….PC0
Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional IO port yang di dalam masing- masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari
pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaranoutput port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus sink ataupun
mengeluarkan arus source. Jika RSTDISBL Fuse di program, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin IO. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda
Universitas Sumatera Utara
dengan pin-pin yang terdapat port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika
level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun
clock-nya tidak berkerja. 5.
Port D PD7…PD0 Port D merupakan 8-bit bi- directional IO dengan Internal pull-up resistor.
Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada portini hanya berfungsi
sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan IO. Fungsi- fungsi Port D dapat dilihat lebih mudah seperti pada table di bawah ini :
Table 2.2 Fungsi Khusus Port B
Pin Fungsi Khusus
PD7 AIN1 Analog Comparator Negative Input
PD6 AIN0 Analog Comparator Positive Input
PD5 T1 TimerCounter 1 External Counter Input
PD4 XCK USART External Clock InputOutput
T0 Timer Counter 0 External Counter Input PD3
INT 1 External Interrupt 1 Input PD2
INT 0 External Interrupt 0 Input PD1
TXD USART Output Pin PD0
RXD USART Input Pin
6. AVcc
Pin ini berfungsi sebagai supplytegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk
analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja
Universitas Sumatera Utara
disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.
7. AREF
Merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
2.2.5 Blok Diagram ATMEGA 8
Gambar 2.5 Blok Diagram Atmega 8
Universitas Sumatera Utara
2.2.6 Arsitektur Mikrokontroler AVR RISC
Gambar 2.6 Arsitektur Mikrokontroler AVR RISC
Gambar 2.7 Arsitektur Harvard
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar diatas AVR, menggunakan arsitektur Harvard dengan memisahkan antara memori dan bus untuk program dan data untuk menghasilkan
kemampuan dan kecepatan. Instruksi dalam memori program dieksekusi dengan pipelining single level. Dimana ketika satu instruksi dieksekusi, intruksi
berikutnya diambil dari dari memori program. Konsep ini mengakibatkan instruksi dieksekusi setiap clock cycle. CPU terdiri dari 32 x 8 bit purpose register
yang dapat diakses dengan cepat dalam satu clock cycle, yang mengakibatkan operasi Arithmetic Logic Unit ALU dapat dilakukan dalam satu cycle. Pada
operasi ALU, dua operand berasal dari regester, kemudian operasi dieksekusi dan hasilnya disimpan kembali pada regester dalam satu clock cycle. Operasi
aritmatika dan logic pada ALU akan mengubah bit-bit yang terdapat pada Status Register SREG. Proses pengambilan instruksi dan pengeksekusian instruksi
berjalan secara parallel, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.8 Proses pengambilan instruksi dan pengeksekusian instruksi secara pararel
Instruksi 1 : Fetching 1
Executing 1 Instruksi 2 :
Fetching 2 Executing 2
Gambar 2.9 Prinsip kerja Pipelining
Universitas Sumatera Utara
2.2.7 General Purpose Register AVR
Gambar 2.10 General Purpose Register AVR Gambar diatas menunjukkan struktur 32 general purpose register yang
terdapat di dalam CPU, masing-masing register ditentukan juga dalam alamat memori data, dipetakan kedalam 32 lokasi pertama data user. Walaupun tidak
secara fisik diimplementasikan sebagai lokasi SRAM, namun pengaturan ini memberikan flexsibilitas dalam mengakses register, seperti register pointer X, Y,
dan Z dapat diset menuju index dari register file manapun.
2.2.8 Stack Pointer
Stack digunakan untuk menyimpan data sementara, untuk menyimpan variable local dan untuk menyimpan return address setelah interrupt dan
pemanggilan subrutin. Stack pointer selalu menunjukkan ke puncak stack. Stack diimplementasi mulai dari lokasi memori tertinggi ke lokasi memori terendah,
sehingga perintah PUSH akan menurangi Stack Pointer.
Gambar. 2.11 Stack Pointer
Universitas Sumatera Utara
2.2.9 Peta Memori AVR ATmega 8
Gambar 2.12 Peta Memori AVR ATmega 8
Memori atmega terbagi menjadi tiga yaitu : 1.
Memori Flash Memori flash Adalah memori ROM tempat kode-kode program berada.
Kata flash menunjukkan jenis ROM yang dapat ditulis dan dihapus secara elektrik. Memori flash terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian aplikasi
dan bagian boot. Bagian aplikasi adalah bagian kode-kode program aplikasi berada. Bagian boot adalah bagian yang digunakan khusus untuk
booting awal yang dapat diprogram untuk menulis bagian aplikasi tanpa melalui programmerdownloader, misalnya melalui USART.
2. Memori data
Memori data adalah memori RAM yang digunakan untuk keperluan program. Memori data terbagi menjadi empat yaitu: 32 GPR General
Purphose Register adalah register khusus yang bertugas untuk membantu eksekusi program oleh ALU Arithmatich Logic Unit, dalam instruksi
Universitas Sumatera Utara
assembler setiap instruksi harus melibatkan GPR. Dalam bahasa C biasanya digunakan untuk variabel global atau nilai baik fungsi dan nilai-
nilai yang dapat memperingan kerja ALU. Dalam istilah processor komputer sehari-
hari GPR dikenal sebagai “chace memory”, IO register dan Aditional IO register yang difungsikan khusus untuk mengendalikan
berbagai pheripheral dalam mikrokontroler seperti pin port, timercounter, usart dan lain-lain. Register ini dalam keluarga mikrokontroler MCS51
dikenal sebagai SFR Special Function Register 3.
EEPROM EEPROM adalah memori data yang dapat mengendap ketika chip mati
off, digunakan untuk keperluan penyimpanan data yang tahan terhadap gangguan satu daya.
2.2.10 Status Register SREG
Pada AVR status register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari kebanyakan hasil eksekusi instruksi aritmatik. Informasi ini digunakan untuk
altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa pengoperasian. Register ini di-update setelah operasi ALU Arithmetic Logic
Unit hal tersebut seperti yang tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian Instruction Set Reference. Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang
penggunaan kebutuhan instrukasi perbandingan yang telah didedikasikan serta dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dank ode yang lebih
sederhana dan singkat. Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah
Universitas Sumatera Utara
setelah kembali dari interupsi. Namun hal tersebut harus dilakukan melalui software. Berikut adalah gambar status register.
Gambar 2.13 Status Register Atmega 8
Bit 7 I Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bitini harus di-set agar semua
perintah interupsi dapat dijalankan. Untuk perintah interupsi individual akan di jelaskan pada bagian yang lain. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah
interupsi baik yang individual maupun yang secara umum akan di abaikan. Bit ini akan dibersihkan atau cleared oleh hardware setelah sebuah interupsi
di jalankan dan akan di-set kembali oleh perintah RETI. Bit ini juga dapat di- set dan di-reset melalui aplikasi SEI dan CLL.
Bit 6T
Merupakan bit Copy Storage. Instruksi bit Copy Instructions BLD Bit Load and BST Bit Store menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk bit
yang telah dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah register dalam RegisterFile dapat disalin ke dalam bit ini dengan menggunakan instruksi BST, dan
sebuah bit di dalam bit ini dapat disalin ke dalam bit di dalam register pada Register File dengan menggunakan perintah BLD.
Bit 5 H
Merupakan bit Half Carry Flag.Bit ini menandakan sebuah Half Carry dalam beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatika BCD.
Universitas Sumatera Utara
Bit 4 S
Merupakan Signbit. Bit ini selalu merupakan sebuah ekslusif di antara Negative Flag N dan
two’s Complements Overflow Flag V
Bit 3 V Merupakan
bitTwo’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan fungsi aritmatika dua komplemen.
Bit 2 N
Merupakan bitNegative Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil negative di dalam sebuah fungsi logika atai aritmatika.
Bit 1Z
Merupakan bit Zero Flag . Bit ini mengindikasikan sebuah hasil nol “0” dalam
sebuah fungsi aritmatika atau logika.
Bit 0 C Merupakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah Carry atau sisa
dalam sebuah aritmatika atau logika.
2.2.11 TimerCounter 0
Timercounter 0 adalah sebuah Timercounter yang dapat mencacah sumber pulsaclock dari dalam chip timer ataupun dari luar chip counter
dengan kapasitas 8-bit atau 256 cacahan. Timercounter dapat digunakan untuk: 1.
Timercounter biasa 2.
Clear timer on compare match selain atmega 8 3.
Generator frekuensi selain atmega 8 4.
Counter pulsa eksternal
Universitas Sumatera Utara
2.2.12 Komunikasi Serial pada Atmega 8
Komunikasi serial merupakan komunikasi yang relative lambat dibandingkan dengan komunikasi parallel. Oleh karena itu, komunikasi serial
sering melibatkan interupsi untuk mengetahui apakah pengiriman mampu menerima data yang telah selesai atau yang belum selesai dikirim.
Metode yang paling aman untuk proses pengiriman dan penerimaan saat serial adalah dengan menyediakan buffer untuk kedua proses tersebut. Data yang
akan dikirim tidak secara langsung diberikan kepada SBUF, melainkan diberikan kepada buffer. Demikian juga dengan pengambilan data yang tidak langsung dari
SBUF, melainkan diambil dari buffer, perpindahan keduanya diserahkan kepada prosedur dalam intrupsi serial.
Pada mikrokontroler AVR Atmega 8 memiliki Port USART yang terdapat pada pin 2 dan pin 3 untuk melakukan komunikasi data antara mikrokontroler
dengan mikrokontroler ataupun mikrokontroler dengan komputer. USART dapat difungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron. Sinkron berarti clock
yang digunakan antara transmiter dan receiver satu sumber clock. Sedangkan asinkron berarti transmiter dan receiver mempunyai sumber clock sendiri-
sendiri.USART terdiri dalam tiga blok yaitu clock generator, transmiter, dan receiver.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.14 Blok USART
Clock generator
Clock generator berhubungan dengan kecepatan transfer data baud rate register yang bertugas menentukan baud rate adalah register pasangan.
USART transmiter
Usart transmiter berhubungan dengan data pada Pin TX. Perangkat yang sering digunakan seperti register UDR sebagai tempat penampungan data
yang akan ditransmisikan. Flag TXC sebagai akibat dari data yang ditransmisikan telah sukses complete, dan flag UDRE sebagai indikator jika
UDR kosong dan siap untuk diisi data yang akan ditransmisikan lagi.
USART receiver
Usart receiver berhubungan dengan penerimaan data dari Pin RX. Perangkat yang sering digunakan seperti register UDR sebagai tempat penampung data
yang telah diterima, dan flag RXC sebagai indikator bahwa data telah sukses complete diterima.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Analog to Digital Converter ADC
ADC adalah suatu alat yang mampu untuk mengubah sinyal atau tegangan analog menjadi informasi digital. Resolusi ADC selalu dinyatakan sebagai jumlah
bit-bit dalam kode keluaran digitalnya. Misalnya, ADC dengan resolusi n-bit memiliki 2
n
kode digital yang mungkin dan berarti juga memiliki 2
n
step level. Jika resolusi ADC semakin tinggi, maka semakin banyak kemungkinan nilai-nilai
analog yang bisa disajikan.Misalnya ADC dengan resolusi 8 bit menghasilkan bilangan 0 samapi 225 256 bilangan 255 step
, dengan demikian tidak mungkin menyajikan semua kemungkinan nilai-nilai analog.
Jika sekarang resolusinya menjadi 10 bit maka akan menghasilkan bilangan 0 dengan 1023 1024 bilangan dan 1023
step.
V
ADC
=
� �� � ��
x V
REF
Nilai Digital =
�
x 256
Fitur-fitur pada arsitektur ADC mikrokontroler AVR adalah sebagai berikut :
Resolusi maksimum 10 bit dapat dipilih resolusi 8 bit
0.5 LSB Integral Non Linearity
Akurasi mutlak ± 2 LSB
Waktu konversi 13 – 260 µs
Pengambilan sampel sampai 15 kilo sampel per detik pada resolusi
maksimum
8 kanal masukan single ended termultipleks
Universitas Sumatera Utara
7 kanal masukan differensial dan 2 kanal masukan differential dengan opsi
penguatan 10 x dan 200x
Jangkauan tegangan masukan ADC 0-VCC
Tegangan refrensi 2,56 V internal yang dipilih
Mode konversi tunggal Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital yang nilainya proposional. Jenis ADC yang biasa digunakan dalam perancangan adalah jenis successive approximation convertion
atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktu konveksi jauh lebih singkat dan tidak tergantung pada nilai masukan analognya atau sinyal yang akan diubah.
Diagram blok pengubah sinyak analog ke dalam digital ditunjukkan pada gambar 2.21 berikut ini :
Gambar 2.15 Diagram blok ADC
Prinsip kerja rangkaian pada gambar 2.21 tersebut adalah jika sinyal masukan mulai konversi dari unit kendali diberi logika “0”, maka register SAR
successive approximation register akan direset. Sehingga keluaran V
out
unit
Universitas Sumatera Utara
DAC Digital to Analog menjadi nol. Pada waktu sinyal “mulai konversi”
kembali menjadi tinggi operasi konversi segera dimulai. Proses konversi diawali dengan pengesetan bit paling berarti MSB
register SAR oleh kendali. Selanjutnya data digital dalam register SAR di konversi ke analog oleh DAC. Hasil konversi V
out
oleh unit dibandingkan dengan sinyal masukan V
in
oleh unit pembanding. Bila V
out
lebih besar dari pada V
in
maka unti pembanding akan mengirimkan sinyal negative ke unit kendali. Dengan adanya sinyal negative ini, unit kendali akan mereset bit paling berarti MSB
register SAR. Sebaliknya, jika V
out
lebih kecil dari V
in,
unit pembanding akan mengirimkan sinyal positif ke unit kendali. Dengan sinyal positif ini, unit kendali
tetap mengeset bit paling berarti MSB. Pada pulsa clock berikutnya uit terkendali akan mengeset bit yang lebig
rendah yaitu bit ke 7 register SAR. Kemudian data dikonversikan oleh unit DAC dan hasil konversi V
out
dibandingkan dengan sinyal masukan V
in.
Sinyal hasil perbandingan akan menentukan unit kendali untuk mengeset dan mereset register
SAR. Demikian proses ini berlangsung sampai diperoleh nilai V
in
sama dengan nilai V
out .
Apabila konversi telah selesai, unit kendali mengirimkan sinyal ‘selesai konversi’ yang berlogika rendah.
2.4 Pemrograman Mikrokontroler Menggunakan Code Vision Avr