ANALISIS MESIN PEMOTONG DOP AWAL

IV - 87

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Pada bab ini akan dilakukan analisis dan interpretasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil tersebut akan diuraikan dalam sub bab di bawah ini.

5.1. ANALISIS MESIN PEMOTONG DOP AWAL

Mesin pemotong dop awal merupakan mesin pemotong dop yang dipakai oleh operator pada industri dop milik Bapak Soeroto. Mesin ini memiliki tinggi 58 cm, panjang 37 cm, dan lebar 25 cm. Mesin ini memiliki lima bagian utama, yaitu bagian rangka, pemotong, tempat dop, ejector, dan motor. Rangka mesin awal terbuat dari besi. Besi mempunyai kekuatan yang tinggi namun dapat menyebabkan timbulnya getaran yang besar. Getaran ini dapat mengganggu proses pemotongan dan menyebabkan hasil pemotongan kurang bagus. Pemotong pada mesin awal mempunyai dua bagian utama yaitu bagian tuas pemotong dan pisau pemotong. Tuas pemotong digerakkan dengan arah vertikal dari atas ke bawah oleh lengan kanan. Pisau pemotong memiliki mata pisau yang lurus. Hal ini berakibat pada area gesek yang besar antara pisau dengan dop yang dipotong. Semakin besar area gesek tersebut berarti semakin besar pula usaha yang diperlukan untuk memotong dop. Selain itu, juga dapat menyebabkan kerusakan pada mata pisau, motor, maupun dop yang dipotong. Tempat dop mesin awal terbuat dari silinder besi yang terpasang menghadap ke arah kanan mesin secara horisontal. Tempat dop yang terbuat dari besi dan tidak dicat sangat riskan dengan masalah karat. Apabila berkarat maka akan mengotori kain pelapis dop serta dapat merusakkan kain pelapis dop tersebut saat proses pengeluaran dop. Tempat dop tidak boleh di cat karena cat dapat mengotori kain pelapis dop. Posisi tempat dop ini tepat berada di bawah tuas pemotong sehingga operator tidak dapat melihatnya dengan jelas. Ejector merupakan komponen yang berfungsi untuk mengeluarkan dop dari tempat dop. Ejector mesin awal terbuat dari silinder besi yang didorong oleh tuas menggunakan tangan kiri. Silinder besi tersebut kemudian mendorong batang penyodok IV - 88 pada tempat dop. Tuas mendorong dua silinder besi yang terpisah secara bersamaan sehingga akan terasa berat. Motor yang dipakai pada mesin awal adalah motor AC 125 watt, 1600 rpm. Berdasarkan pengalaman operator, motor ini merupakan motor yang paling tepat digunakan untuk proses pemotongan. Motor yang memiliki daya di bawah 125 watt akan mudah rusak jika digunakan pada mesin ini karena motor harus on-off terus selama melakukan pemotongan. Sedangkan untuk memutar motor digunakan saklar injak yang kendalinya terdapat pada kaki kanan. Biaya yang dibutuhkan untuk merancang alat ini maliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja adalah sebesar Rp 650.000,00 sampai dengan Rp 700.000,00.

5.2. ANALISIS MESIN PEMOTONG DOP HASIL RANCANGAN