IV - 88 pada tempat dop. Tuas mendorong dua silinder besi yang terpisah secara bersamaan
sehingga akan terasa berat. Motor yang dipakai pada mesin awal adalah motor AC 125 watt, 1600 rpm.
Berdasarkan pengalaman operator, motor ini merupakan motor yang paling tepat digunakan untuk proses pemotongan. Motor yang memiliki daya di bawah 125 watt akan
mudah rusak jika digunakan pada mesin ini karena motor harus on-off terus selama melakukan pemotongan. Sedangkan untuk memutar motor digunakan saklar injak yang
kendalinya terdapat pada kaki kanan. Biaya yang dibutuhkan untuk merancang alat ini maliputi biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja adalah sebesar Rp 650.000,00 sampai dengan Rp 700.000,00.
5.2. ANALISIS MESIN PEMOTONG DOP HASIL RANCANGAN
Mesin pemotong dop hasil rancangan merupakan perbaikan dari mesin pemotong dop awal. Beberapa dimensi mesin ini dihitung berdasarkan data anthropometri operator.
Dimensi tersebut adalah tinggi mesin, lebar mesin, panjang dan lebar pegangan tuas pemotong, serta tinggi kursi yang disarankan untuk dipakai.
Penggunaan data anthropometri diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi operator. Penggunaan data anthropometri pada perhitungan tinggi mesin
menyebabkan operator yang memiliki tinggi siku duduk kecil tidak perlu mengangkat bahu pada saat melakukan proses pemotongan dop. Sedangkan operator yang memiliki
tinggi siku duduk yang lebih besar juga dapat melakukan proses pemotongan dengan nyaman. Penggunaan data anthropometri pada perhitungan lebar mesin menyebabkan
operator yang memiliki panjang siku ke ujung jari tengah yang kecil dapat menjangkau ujung mesin dengan nyaman. Sedangkan operator yang memiliki panjang siku ke ujung
jari tengah yang panjang tidak terlalu melipat lengan atasnya ke belakang saat melakukan pemotongan. Penggunaan data anthropometri pada perhitungan pegangan tuas pemotong
menyebabkan operator dapat dengan nyaman menggenggam tuas pemotong dalam waktu yang lama.
Mesin pemotong dop awal merupakan mesin pemotong dop yang dipakai oleh operator pada industri dop milik Bapak Soeroto. Mesin ini memiliki tinggi 68 cm,
IV - 89 panjang 40 cm, dan lebar 38 cm. Mesin ini memiliki lima bagian utama, yaitu bagian
rangka, pemotong, tempat dop, ejector, dan motor. Rangka mesin pemotong dop hasil rancangan dibedakan menjadi dua yaitu
rangka pada bagian kaki mesin yang terbuat dari besi dan rangka bagian atas yang terbuat dari kayu. Besi dipakai karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu kuat menahan beban,
rigid atau stabil, dan mudah dibentuk dapat disekrup, dibaut, dikeling, dan dilas. Sedangkan kayu digunakan untuk meredam getaran yang timbul akibat adanya putaran
motor. Selain itu, terdapat penampungan dop sementara. Pemotong pada mesin hasil rancangan terdiri dari tuas pemotong dan pisau
pemotong. Tuas pemotong digerakkan dengan arah horisontal. Pisau pemotong memiliki mata pisau yang miring. Bentuk mata pisau ini dapat mengurangi luas permukaan pisau
yang bergesekan dengan dop sehingga akan mengurangi usaha yang diperlukan untuk melakukan proses pemotongan. Berkurangnya usaha yang diperlukan dapat memperingan
proses pemotongan dop serta dapat memperpanjang umur pakai pisau dan motor. Tempat dop pada mesin hasil rancangan terbuat dari stainless steel. Stainless steel
memiliki sifat yang licin dan memiliki kelenturan yang baik. Kedua sifat inilah yang dimanfaatkan dalam pembuatan tempat dop pada mesin hasil rancangan. Sifat licin akan
memperingan kerja operator saat memasukkan dan mengeluarkan dop serta mengurangi kemungkinan kain pelapis dop rusak karena goresan dengan tempat dop. Sedangkan sifat
kelenturan yang baik dimanfaatkan untuk mangakomodasi adanya diameter dop yang membesar akibat adanya pemuaian saat dipanaskan.
Ejector pada mesin hasil rancangan terbuat dari plat besi yang dihubungkan dengan silinder pendorong. Ejector ini digerakkan menggunakan kaki kanan dengan cara
ditekan ke bawah. Hal ini akan mengurangi jumlah gerakan yang dilakukan oleh tangan sehingga tangan hanya memiliki satu tugas pokok. Tangan kanan bertugas menggerakkan
tuas pemotong dan tangan kiri bertugas untuk memasukkan dan mengambil dop. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa perbedaan alat perancangan lama
dengan alat baru seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Perbedaan Mesin Awal dengan Hasil Rancangan
Letak Perbedaan Alat Perancangan Lama
Alat Perancangan Baru
Dimensi rangka Panjang = 37 cm
Panjang = 40 cm
IV - 90 alat
Lebar = 25 cm Tinggi = 58 cm
Lebar = 38 cm Tinggi = 68 cm
Rangka Besi
Besi dan Kayu Tuas pemotong
Posisi : vertikal Mata pisau : lurus
Posisi : horisontal Mata pisau : miring
Tempat dop Posisi : horisontal
Bahan : besi Posisi : vertikal
Bahan : stainlesssteel Ejector
Dua silinder besi Plat besi dan silinder besi
Motor Saklar injak
Saklar di depan tuas pemotong Penambahan
fungsi alat Tidak terdapat penampungan
dop sementara
sebelum dipotong
Terdapat penampungan
dop sementara sebelum dipotong
5.3. ANALISIS RULA