Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

xlvi

2. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu lain satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak besar dari satu observasi ke observasi lain. Pengujian autokorelasi dengan menggunakan Durbin Watson Test . Kriteria pengambilan keputusan pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut: a. Angka D-W antara 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif. b. Angka D-W antara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W antara 2,5 sampai 4 berarti ada autokorelasi negatif. Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan bantuan progam komputer SPSS 15.0 for windows diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1,771 lihat lampiran uji autokorelasi. Dengan nilai Durbin-Watson 1,771 yang berada di antara 1,5 sampai 2,5 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak ada masalah autokorelasi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari setiap kesalahan pengganggu untuk variabel-variabel bebas yang diketahui tidak mempunyai varian yang sama untuk semua observasi. Akibatnya penaksiran ordinary xlvii least square OLS tetap tidak bias dan tidak efisien. Untuk mendeteksi masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji Park Gujarati, 2003: 186. Metode untuk menguji heteroskedastisitas dengan menggunakan metode Glejser, yang dilakukan dengan meregresikan kembali nilai absolute residual yang diperoleh yaitu [e 1 ] atas variabel dependent Gujarati, 2003: 187. Alasan memakai metode Glejser karena sifatnya yang praktis untuk menguji sebuah sampel, baik yang termasuk merupakan sampel besar maupun kecil. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: a. Menentukan tingkat signifikansi α= 5 dan derajat kebebasan df = n- k-1; b. Membandingkan hasil pengujian dengan kriteria sebagai berikut: 1 Apabila -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas; 2 Apabila t hitung -t tabel atau t hitung t tabel maka terjadi gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil pengujian heteroskedastisitas sebagai berikut: Tabel IV.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas No Variabel t hitung t tabel p 1. Firm Size X 1 -1,662 1,679 0,103 xlviii 2. Growth Opportunity X 2 -0,012 1,679 0,990 3. Liquidity X 3 -0,710 1,679 0,481 4. Profitability X 4 -0,391 1,679 0,697 Sumber: data sekunder diolah, 2010 Hasil pengujian heteroskedastisitas terlihat bahwa pada masing- masing variabel mempunyai nilai t hitung lebih kecil dari t tabel 1,679 dengan p 0,05. Sehingga diketahui bahwa model regresi tidak terdapat permasalahan heteroskedastisitas.

D. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Growth Opportunity, Liquidity, Profitability, dan Tangibility terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 60 109

Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity, Dan Profitability Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bei

1 55 90

PENGARUH PROFITABILITY, LIQUIDITY, ASSETS STRUCTURE, ASSETS GROWTH, DAN FIRM SIZE TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEl) UNTUK PERIODE 2009-2011

0 8 69

Pengaruh Size Of Firm, Growth Of Firm dan Profitability Terhadap Struktur Modal (Pada Bidang Manufaktur 2010-2012 di BEI).

0 3 14

Pengaruh Profitability, Liquidity, Free Cash Flow, dan Firm Size Terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio Pengaruh Profitability, Liquidity, Free Cash Flow, dan Firm Size Terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur

1 6 16

PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH OPPORTUNITY, LIQUIDITY dan PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity dan Profitability Terhadap Struktur Modal Perusahaan ( Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur "Food and Beverages" di

0 2 14

PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH OPPORTUNITY, Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity dan Profitability Terhadap Struktur Modal Perusahaan ( Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur "Food and Beverages" di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011- 2013).

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Firm Size, Growth Opportunity, Liquidity dan Profitability Terhadap Struktur Modal Perusahaan ( Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur "Food and Beverages" di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011- 2013).

0 2 8

SKRIPSI PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, LIQUIDITY, PROFITABILITY, DAN TANGIBILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 12

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN SIZE, PROFITABILITY DAN GROWTH OPPORTUNITY SEBAGAI MODERASI

0 0 16