METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

8 belakang pendidikan umum dan siswa berlatar belakang pendidikan agama, dimana siswa berlatar belakang pendidikan umum mempunyai perilaku moral yang lebih tinggi daripada siswa berlatar belakang pendidikan agama.

2. METODE

Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan skala orientasi keberagamaan. Teknik pemilihan subjek dengan menggunakan teknik random sampling. Subjek dalam penelitian ini 50 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta dan 50 Pondok Pesantren Tradisional Al- Mu’min Sragen. Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala yang di rujuk dari skala orientasi keagamaan religion orientation scale yang disusun oleh Yahman,1991 Skala ini tersusun atas aspek-aspek sebagai berikut : a personal versus institusional, b unselfish versus selfish , c relevansi terhadap keseluruhan kehidupan, d kepenuhan penghayatan keyakinan, e pokok versus instrumental, f asosiasional versus komunal, dan g keteraturan penjagaan perkembangan iman. Adapun teknik analisis yang digunakan di dalam penelitian ini menggunakan analisis independent sampel T-test yang terdiri dari uji asumsi yang di dalamnya terdapat uji normalitas dan homogenitas dan uji hipotesis.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dilihat dari nilai rerata empirik orientasi keberagamaan menunjukkan siswa sekolah islam swasta memiliki nilai rerata empirik lebih besar daripada santri pondok pesantren tradisional meskipun tidak signifikan. Diperoleh dari nilai angka 149,32 untuk santri pondok pesantren tradisional dan 150,16 untuk sekolah islam swasta. Kemungkinan munculnya hasil tersebut karena adanya sistem kurikulum yang Hal tersebut dapat terjadi karena sekolah islam swasta memiliki waktu belajar lebih lama untuk mempelajari tentang agama lebih dalam seperti terdapat beberapa pelajaran agama tafsir al- qur’an, 9 memahami arti dari al- qur’an, mempelajari hadits, sholat berjamaah yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru, selesai sholat pun salah satu siswa diwajibkan untuk khutbah sehingga tidak berbeda dengan pondok pesantren yang hanya mengajarkan agama saja, mereka memiliki orientasi keberagamaan yang sama-sama sangat tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Jalaluddin dan Ramayulis sebagaimana dikutip oleh Yahman, 1999 menyatakan bahwa orientasi atau kesadaran beragama seseorang itu dipengaruhi oleh faktor kepribadian dan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor dari luar diri seseorang. Perpaduan antara faktor eksternal dan faktor internal tersebut akan menentukan kualitas kehidupan keagamaan seseorang. Adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Faktor psikologis, yaitu kondisi mental dan kepribadian antara lain kecerdasan kognisi dan sensitifitas afeksi. b. Faktor umur, kehidupan keagaamaan anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua cukup berbeda secara signifikan. c. Faktor jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. d. Faktor stratifikasi sosial , yaitu petani, pegawai, karyawan dan sebagainya. e. Faktor pendidikan, yaitu pendidikan keluarga dan pendidikan kelembagaan. Tidak adanya perbedaan orientasi keberagamaan antara santri pondok pesantren tradisional dan siswa sekolah islam swasta disebabkan oleh pemahaman orientasi keberagamaan yang dimiliki oleh keduanya sama sama mendalam.

4. PENUTUP

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KECEMASAN ANTARA SISWA SMP DAN SANTRI PONDOK PESANTREN KELAS I

0 3 9

PERBEDAAN RELIGIUSITAS PADA REMAJA SANTRI PONDOK PESANTREN DENGAN REMAJA SEKOLAH MENENGAH UMUM

0 5 1

PERBEDAAN ORIENTASI KEBERAGAMAAN PADA SISWA SANTRI PONDOK PESANTREN TRADISIONAL DAN SISWA SEKOLAH ISLAM Perbedaan Orientasi Keberagamaan Pada Siswa Santri Pondok Pesantren Tradisional dan Siswa Sekolah Islam Swasta.

0 3 16

PENDAHULUAN Perbedaan Orientasi Keberagamaan Pada Siswa Santri Pondok Pesantren Tradisional dan Siswa Sekolah Islam Swasta.

0 2 9

PERBEDAAN ORIENTASI KEBERAGAMAAN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN MODREN DAN SISWA SEKOLAH MADRASAH ALIYAH Perbedaan Orientasi Keberagamaan Pada Santri Pondok Pesantren Modren Dan Siswa Sekolah Madrasah Aliyah Negeri.

0 4 16

PERBEDAAN ORIENTASI KEBERAGAMAAN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN MODREN DAN SISWA SEKOLAH MADRASAH ALIYAH Perbedaan Orientasi Keberagamaan Pada Santri Pondok Pesantren Modren Dan Siswa Sekolah Madrasah Aliyah Negeri.

0 1 16

PENDAHULUAN Perbedaan Orientasi Keberagamaan Pada Santri Pondok Pesantren Modren Dan Siswa Sekolah Madrasah Aliyah Negeri.

0 3 11

PERBEDAAN PENYESUAIAN DIRI SANTRI DI PONDOK PESANTREN TRADISIONAL DAN MODERN.

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA (SANTRI) PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

2 6 16

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA PONDOK PESANTREN Hubungan Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa (Santri) Pondok Pesantren.

0 0 11