Analisis Univariat HASIL DAN PEMBAHASAN

4

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik menggunakan rancangan penelitian case control. Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Sukoharjo pada bulan Agustus-September 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 9-59 bulan yang terdiagnosis campak confirm pada Januari 2015 sampai April 2016 yang berjumlah 57 kasus. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random sampling sebanyak 43 balita . Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel bebas yaitu status imunisasi dan riwayat kontak dengan kejadian campak pada balita. Selanjutnya dilakukan pengujian dengan uji statistik chi square.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Univariat

Penelitian ini melibatkan responden sebanyak 86 responden yang terdiri dari 43 ibu balita dengan campak sebagai kelompok kasus dan 43 ibu balita dengan tidak campak sebagai kelompok kontrol. Data karakteristik ibu yang dikumpulkan meliputi status pekerjaan dan pendidikan. Data karakteristik balita yang dikumpulkan meliputi umur, ASI eksklusif, pemberian vitamin A dan status gizi. Tabel 1.Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Karakteristik Ibu Kasus Kontrol n n Pendidikan Tidak tamat SDSD 1 2,3 1 2,3 SMP 7 16,3 13 30,2 SMA 23 53,5 23 53,5 AkademiPT 12 27,9 6 14,0 Pekerjaan Tidak bekerja 16 37,2 18 41,9 Petaniburuh 3 7,0 7 16,3 Swasta 23 53,5 15 34,9 PNS 1 2,3 3 7,0 3.1.1 Data karakteristik ibu Ibu balita baik pada kelompok kasus maupun kontrol paling banyak berpendidikan SMA, dengan jumlah sebanyak 23 ibu balita 53,5. Pendidikan yang paling sedikit pada kelompok kasus maupun kontrol berpendidikan SD, dengan jumlah sebanyak 1 ibu balita 2,3. 5 Gambaran tentang pekerjaan ibu pada kelompok kasus paling banyak bekerja sebagai swasta sebanyak 23 ibu balita 53,5 dan kelompok kontrol yang paling banyak yaitu tidak bekerja sebanyak 18 ibu balita 41,9. Sedangkan pada kelompok kasus maupun kontrol paling sedikit sebagai PNS masing-masing sebanyak 1 ibu balita 2,3 dan 3 ibu balita 7,0. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Balita Karakteristik Balita Kasus Kontrol n n Umur 9-24 bulan 20 46,5 12 27,9 24-59 bulan 23 53,5 31 72,1 ASI eksklusif Ya 20 46,4 25 58,1 Tidak 23 53,5 18 41,9 Pemberian vitamin A Ya 40 93,0 37 86,0 Tidak 3 7,0 6 14,0 Status gizi Baik 43 100 43 100 Kurang baik 0 0 0 0 3.1.2. Data karakteristik balita Rata-rata umur balita pada kelompok kasus 33,6±14,45 bulan, umur termuda 9 bulan dan tertua 59 bulan, sedangkan pada kelompok kontrol 36,4±12,57. Umur balita untuk kelompok kasus dan kontrol yang paling banyak terdapat pada umur 24-59 bulan masing-masing sebanyak 23 balita 53,5 dan 31 balita 72,1. Sedangkan umur balita yang paling sedikit pada kelompok kasus dan kontrol pada usia 6-24 bulan masing-masing sebanyak 20 balita 46,5 dan 12 balita 27,9. Pemberian ASI Eksklusif pada balita menunjukkan bahwa dari 43 balita sebagai kelompok kasus terdapat 53,5 tidak diberi ASI eksklusif. Sedangkan kelompok kontrol dari 43 balita terdapat 58,1 yang diberi ASI eksklusif. Terkait dengan pemberian vitamin A pada balita menunjukkan bahwa dari 43 balita sebagai kelompok kasus terdapat 40 balita 93 yang diberi vitamin A. Sedangkan kelompok kontrol dari 43 balita terdapat 6 balita 14 yang tidak diberi vitamin A. Satus gizi pada balita menunjukkan bahwa dari 43 balita sebagai kelompok kasus maupun kontrol terdapat 43 balita 100 yang memiliki status gizi baik. Sehingga dari 43 balita dari kelompok kasus maupun kontrol tidak ada yang memiliki status gizi kurang. 6

3.2 Analisa Bivariat Tabel 3. Distribusi Kejadian Campak Pada Balita Berdasarkan Status

Dokumen yang terkait

Hubungan Status Imunisasi dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Sakit (1-5 tahun) di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

1 46 60

Hubungan Peran Kader Posyandu dengan Status Imunisasi Campak di Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014

15 113 74

HUBUNGAN STATUS IMUNISASI DAN RIWAYAT KONTAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BALITA DI KABUPATEN SUKOHARJO Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Campak Pada Balita di Kabupaten Sukoharjo.

0 6 17

BAB 1 PENDAHULUAN Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Campak Pada Balita di Kabupaten Sukoharjo.

0 4 6

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN CAMPAK Hubungan Antara Pemberian Asi Eksklusif Dan Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Campak Pada Balita Di Kabupaten Sukoharjo.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT KONTAK, KELEMBABAN, PENCAHAYAAN, DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN Hubungan Antara Riwayat Kontak, Kelembaban, Pencahayaan, dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru pada Anak Di Kabupaten Sukoharjo.

2 8 15

Hubungan Status Gizi, Imunisasi & Riwayat Kontak Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciawi Kabupaten Tasikmalaya.

0 0 35

HUBUNGAN PEMBERIAN VITAMIN A DAN UMUR SAAT PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BAYI DAN BALITA DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pemberian Vitamin A dan Umur Saat Pemberian Imunisasi Campak dengan Kejadian

0 0 14

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENGENAI IMUNISASI CAMPAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BAYI DAN BALITA DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Status Gizi dan Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Imunisasi Campak dengan

0 0 12

HUBUNGAN STATUS IMUNISASI CAMPAK DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT CAMPAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BAYI DAN BALITA DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Status Imunisasi Campak dan Perilaku Pencegahan Penyakit Campak

0 0 13