PEMBELAJARAN INSTRUMEN PIANIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH KENANGA PADANG BULAN MEDAN.

PEMBELAJARAN INSTRUMEN PIANIKA PADA ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH KENANGA
PADANG BULAN MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

PETRA VISI E. PANJAITAN
NIM. 2113142058

JURUSAN SENI DRAMA TARI DAN MUSIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
PETRA VISI ECLLESIA PANJAITAN, NIM 2113142058. Pembelajaran
Instrumen Pianika Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Kenanga
Padang Bulan Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

2016
Penelitian ini merupakan Pembelajaran Instrumen Pianika Pada Anak
berkebutuhan khusus di Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui proses pembelajaran instrumen pianika pada anak
berkebutuhan khusus di Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan, untuk
mengetahui jenis musik yang dipelajari di Sekolah Kenanga Padang Bulan
Medan, untuk mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam
pembelajaran instrumen pianika pada anak berkebutuhan khusus di Sekolah
Kenanga Padang Bulan Medan, untuk mengetahui tingkat keberhasilan anak
dalam pembelajaran instrumen pianika pada anak berkebutuhan khusus di Sekolah
Kenanga Padang Bulan Medan, dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi
dalam proses pembelajaran instrumen pianika pada anak berkebutuhan khusus di
Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan.
Penelitian berdasarkan landasan teoritis yang menjelaskan teori pembelajaran,
metode pembelajaran, kendala pembelajaran, hasil belajar, pengertian anak
berkebutuhan khusus, teori instrumen musik, teknik bermain pianika, teori jenis
musik dan sarana dan prasarana.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh anak autisme dan keterlambatan belajar berjumlah 12
orang anak. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode observasi atau

pengamatan, wawancara, dokumentasi, instrumen tes dan kajian pustaka.
Setelah menganalisis keseluruhan data, ditemukan beberapa kesimpulan. Langkah
Pembelajaran instrumen pianika pada anak berkebutuhan khusus diawali dengan
guru membuka kelas dengan menyapa siswa, diikuti dengan doa yang dipimpin
oleh salah satu anak secara bergiliran,kemudian berlatih tangga nada C Mayor,
lalu berlatih lagu dengan materi lagu berjudul “twinkle twinkle little star”
pembelajaran ini dilakukan dengan metode prompting, communication, dan
cardboard. Jenis Musik yang dipelajari untuk anak berkebutuhan khusus adalah
semangat, ceria dan melow. Sarana dan Prasarana berupa pianika, ruangan kelas
dan Gedung Sekolah. Pembelajaran pianika bagi anak berkebutuhan khusus di
Sekolah Kenanga digolongkan berhasil dengan tingkat keberhasilan 100 persen.
Kendala yang dihadapi akan dapat diatasi jika ada kerjasama orangtua, guru dan
sekolah.
Kata kunci : Pembelajaran, Instrumen Pianika, Anak Berkebutuhan Khusus.

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena

berkat dan perlindungan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini hingga
dalam bentuk Skripsi. Penelitian ini mengambil judul “Pembelajaran Instrumen
Pianika Pada Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Kenanga Padang Bulan
Medan”, yang bertujuan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Musik, Fakultas
Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis
menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi
penulisan maupun penyampaian ide penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan juga saran dari para pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Skripsi ini.
Dalam penyelesaian Skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal dan
seoptimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun dalam pelaksanaan
penelitian dan proses bimbingan, tidak terlespas dari bantuan berbagai pihak.
Maka untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati,M.Hum. Dekan FBS UNIMED
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik UNIMED dan Dosen
Pembimbing Skripsi I
4. Dr. Pulumun Ginting, M.Sn. Ketua Program Studi Pendidikan Musik

UNIMED.
5. Danny Ivano Ritonga, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi II.

6. Dra. Pita H.D . Silitonga,M.Pd. Dosen Pembimbing Akademik.
7. Ruth Ita Apulina Sembiring. Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah Kenanga
Padang Bulan Medan
8. Elvina Tarigan, Debora Sebayang, Testy Simanjuntak, dan Sherly Depari.
Selaku Guru Anak berkebutuhan Khusus di Sekolah Kenanga dan
Narasumber Penulis.
9. Seluruh Siswa Kelas Berkebutuhan Khusus yang mengikuti Pembelajaran
Instrumen Pianika.
10. Seluruh Dosen Sendratasik FBS UNIMED
11. Kedua orang tua penulis Bapak Ir.Richard Panjaitan dan Ibu Ruth Sembiring,
atas dukungan serta motivasi baik secara moril maupun materil, serta doa
restu demi tercapainya cita-cita.
12. Adik-adik penulis yang terkasih, Daniel Panjaitan, Sifra Panjaitan dan
Jonathan Panjaitan yang selalu memberikan semangat dan doa.
13. Rekan-rekan mahasiswa dan sahabat penulis Tika Gazah, Garce Gultom, Ade
Sitorus, Nancy Simanjuntak, Hanna Manalu, Tinton Siburian, Maria Fabiola,
Rizka Ajeng, Yesaya Siregar dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, dan semoga Skripsi

ini bermanfaat bagi para pembaca.
Medan,
Penulis

Maret 2016

Petra Visi Ecllesia Panjaitan

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 5
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah............................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah .................................................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 10
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Landasan Teoritis ................................................................................................. 11
1. Pengertian Pembelajaran .............................................................................. 11
2. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ........................................................ 16
3. Teori Instrumen Musik .................................................................................. 19
4. Teknik Bermain Pianika ................................................................................ 21
5. Teori Psikologi Musik ................................................................................... 23

6. Sarana Dan Prasarana .........................................................................26
B. Kerangka Konseptual ........................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN


A. Metode Penelitian ......................................................................................31
B. Lokasi danWaktu Penelitian ......................................................................31
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................................32

iv

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................33
E. Teknik Analisis Data .................................................................................37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A .Sekolah Kenanga ...................................................................................... 39
B. Pembelajaran Instrumen Pianika Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di
Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan ................................................... 41
C. Tema Musik Yang Diajarkan Pada Anak Berkebutuhan Khusus ............. 50
D. Sarana Dan Prasarana Yang Digunakan Dalam Proses Pembelajaran
Pianika ....................................................................................................... 51
E. Tingkat Keberhasilan Siswa Dalam Memainkan Instrumen Pianika Pada
Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan 53
F. Kesulitan Ataupun Kendala Yang Dihadapi Dalam Proses Pembelajaran
Instrumen Pianika Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Kenanga

Padang Bulan Medan ............................................................................... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................... ..,.........58
B. Saran ...............................................................................................,..........59
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................60
LAMPIRAN ....................................................................................................................67

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kisi-Kisi Soal ........................................................................................ 37
Tabel 4.1 Biodata Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Kenanga .................. 41
Tabel 4.2 Daftar Anak Berkebutuhan Khusus yang mengikuti Pembelajaran
Pianika ................................................................................................ 43
Tabel 4.3 Data Kemampuan Anak ....................................................................... 46
Tabel 4.4 Tema Musik ......................................................................................... 55
Tabel 4.5 Hasil Tes Pianika ................................................................................. 58

vi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Nada-Nada Pada Pianika ................................................................ 25
Gambar 2.2 Skema Kerangka Konseptual.......................................................... 32
Gambar 4.1 Siswa Memimpin Doa ..................................................................... 45
Gambar 4.2 Guru membantu anak slow learner menyusun pianika ................... 46
Gambar 4.3 Guru Mengarahkan Cara Meniup Pianika ....................................... 47
Gambar 4.4 Pembelajaran Pianika di Dalam Kelas ............................................. 48
Gambar 4.5 Guru Sedang mengajarkan Pianika dengan teknik modelling ......... 49
Gambar 4.6 Guru Mengajarkan Pianika dengan Teknik Card Board ................. 50

vii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Musik adalah sesuatu yang dekat dengan kehidupan manusia. Kondisi
batin seseorang dapat berubah karena dipengaruhi oleh musik. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa musik dapat merelaksasi hati dan pikiran seseorang,

membuat kondisi hati menjadi semakin bergairah dan semangat dalam menjalani
hidup.
Pada dasarnya musik adalah seni yang menggambarkaan pemikiran dan
perasaan manusia melalui lantunan suara, yang berarti musik memiliki fungsi
dalam kehidupan manusia seperti : sebagai hiburan, meningkatkan kecerdasan,
menjaga kesehatan, media komunikasi, mata pencaharian, pengiring untuk
upacara adat, dan pendidikan.

Dalam kehidupan sehari-hari beberapa fungsi

musik yang diterapkan adalah musik untuk pendidikan. Musik mampu
menstimulasi dan mengoptimalisasikan kecerdasan anak dan memberikan dampak
positif pada kepribadian anak. merangsang anak untuk berpikir tenang, kreatif
serta imajinasi. Begitu juga halnya dengan pembelajaran musik pada anak yang
memiliki kebutuhan khusus. Musik tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak yang
normal, musik juga efektif bagi anak-anak berkebutuhan khusus seperti autisme,
keterbelakangan mental (down syndrome), dan cedera otak .
Anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki kelainan khusus baik itu
kelainan fisik, mental maupun perilaku sosial. Anak berkebutuhan khusus adalah
yang secara pendidikan memerlukan layanan yang spesifik dan berbeda dengan


1

2

anak-anak pada umumnya, karena anak berkebutuhan khusus memiliki hambatan
belajar dalam perkembangannya dan dalam proses pembelajarannya tidak bisa
disamakan dengan anak normal lainnya. Oleh sebab itu harus memilki tenaga
pengajar yang sudah ahli dalam menangani dan menghadapi kesulitan ataupun
kendala dalam proses belajar untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus di Indonesia saat

ini

menyediakan fasilitas pendidikan khusus yang disesuaikan dengan derajat dan
jenis ketidakmampuannya yang disebut dengan Sekolah Luar Biasa (SLB) dan
tanpa disadari sistem pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB) telah membangun
tembok ekslusifisme bagi anak berkebutuhan khusus.
Tembok esklusifisme ini telah menghambat proses pengenalan satu dan
yang lain antara anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak-anak tidak
berkebutuhan khusus. Akibatnya sebagian besar masyarakat masih memandang
mereka sebagai orang yang merepotkan, mengganggu kenyamanan, sulit belajar,
tidak produktif, dan membebani masyarakat. Walaupun sejarah kehidupan
manusia justru menunjukkan hal yang berbeda, banyak temuan di bidang ilmu
pengetahuan, karya seni

dihasilkan oleh orang-orang berkebutuhan khusus.

Merela memerlukan dukungan keluarga dan masyarakat agar Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) dapat hidup lebih baik. Keterbatasan fisik, mental dan kemampuan
interaksi sosial, bukan halangan untuk menjadi manusia yang berharga bagi orang
lain.
Anak berkebutuhan khusus mengalami kelainan atau ketunaan yang
berbeda-beda pula dan dengan belajar musik dapat membantu anak berkebutuhan

3

khusus untuk bisa berkonsentrasi, meningkatkan percaya diri, dan sebagai media
ekspresi diri. Beberapa karakter anak berkebutuhan khusus antara lain:
mengedepankan perasaan malu, rendah diri, dalam bermasyarakat mereka selalu
diletakkan pada urutan terbelakang. Untuk menyiapkan anak berkebutuhan khusus
agar bisa mandiri, salah satu medianya adalah melalui bermain musik.
Lembaga pendidikan tidak hanya dikhususkan untuk anak yang memiliki
kelengkapan fisik, tetapi juga kepada anak yang memiliki keterbelakangan mental.
Beberapa sekolah telah dibuka bagi anak berkebutuhan khusus dan sistem
pembelajarannya menjadi salah satu keunggulan yang ditawarkan sekolah-sekolah
ini. Salah satu pendidikan formal yang dapat menangani anak berkebutuhan
khusus ini yaitu Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan. Sekolah Kenanga ini
sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu, dan membuka kelas untuk Taman Kanakkanak (TK), Sekolah dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk
kelas VII dan VIII, dan lima tahun belakang sangat tergerak untuk masuk kedalam
kegiatan mendidik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), maka Sekolah Kenanga
membuka kelas untuk Anak Berkebutuhan Khusus, baik itu untuk anak penderita
Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa, Tunalaras, Autisme dan anak Hyperaktif.
Dan yang menjadi pusat perhatian peneliti adalah untuk anak penderita autisme.
Pelajaran musik yang ada di Sekolah Kenanga cukup beragam, namun
rata-rata diperuntukkan untuk anak normal, seperti Marching Band dan paduan
suara. Satu-satunya yang diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus adalah
pelajaran pianika. Salah satu faktor yang mendorong terpilihnya pianika sebagai
instrumen pilihan di sekolah kenanga adalah karena sebagian daripada anak

4

berkebutuhan khusus memiliki keterbatasan dalam berbicara dan lambat dalam
kemampuan motoriknya. Sehingga instrumen yang lebih mudah didapat dan
dipelajari agar anak berkebutuhan khusus dapat berhasil dalam memainkan
instrument tersebut adalah pianika .
Berdasarkan pengamatan peneliti di Sekolah Kenanga, pembelajaran
pianika yang berlangsung di kelas cukup kreatif walaupun memiliki dampak yang
tergolong sedikit bagi para anak berkebutuhan khusus. Hal ini sangat
memungkinkan terjadi dikarenakan guru yang mengajar anak berkebutuhan
khusus di Sekolah Kenanga adalah guru khusus anak berkebutuhan spesial, dan
bukan berlatar belakang pada musik dan juga metode pembelajaran yang
digunakan untuk setiap anak berbeda-beda sesuai dengan berat atau ringannya
autisme anak tersebut. Maka dari itu peneliti ingin meneliti pembelajaran pianika
pada anak berkebutuhan khusus (autisme), bagaimanakah anak berkebutuhan
khusus (autisme) dapat menerima pembelajaran pianika tersebut, dimana anak
berkebutuhan khusus memiliki kemampuan dalam menerima pelajaran yang
dibawah rata-rata dari anak-anak lainnya dan bagaimana strategi dalam
mengajarkan instrumen pianika untuk anak berkebutuhan khusus.
Dari

latar

belakang

tersebut,

peneliti

tertarik

untuk

meneliti

“Pembelajaran Instrumen Pianika pada Anak Berkebutuhan Khusus di
Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan.

5

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah.
Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan
paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas
dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut
penelitian atau tidak. Menurut Sugiyono (2012:52), masalah dapat diartikan
sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar
terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara
rencana dengan pelaksanaan.
Tujuan dari identifikasi adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi
terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Setelah masalah
diindentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan ditentukan masalah yang akan
diangkat dalam suatu penelitian.

Adapun masalah-masalah yang dapat

diidentifikasikan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembelajaran instrumen pianika pada anak berkebutuhan
khusus di Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan ?
2. Apa saja sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam proses pembelajaran
instrumen pianika pada anak berkebutuhan khusus di Sekolah Kenanga Padang
Bulan Medan ?
3. Bagaimana cara mengatasi kesulitan ataupun kendala yang dihadapi dalam proses
pembelajaran instrumen pianika pada anak berkebutuhan khusus di Sekolah
Kenanga Padang Bulan Medan ?

6

4. Apa tema musik yang diajarkan kepada anak berkebutuhan khusus dalam
pembelajaran instrumen pianika di Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan?
5. Apa saja kesulitan ataupun kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran
instrumen pianika pada anak berkebutuhan khusus Sekolah Kenanga Padang
Bulan Medan ?
6. Bagaimana tingkat keberhasilan anak dalam memainkan instrumen pianika pada
anak berkebutuhan khusus di Sekolah Kenanga Padang Bulan, Medan ?
7. Metode apa yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran instrumen pianika ?
8. Bagaimanakah tanggapan orang tua anak mengenai pembelajaran isntrumen
pianika ?

C. Pembatasan Masalah
Melihat situasi, kondisi dan keterbatasan biaya serta waktu yang relatif
singkat maka sebagaimana yang sudah disebutkan diatas maka peneliti perlu
membatasi permasalahan yang ada dan yang akan diteliti sehingga penelitian
skripsi ini dapatlebih terarah sesuai dengan Moleong (Lincoln & Guba :
2010)yang mengatakan bahwa :
“Dalam merumuskan ataupun membatasi masalah permasalahan
dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada
peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam
mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian dan dirangkum
kedalam beberapa pertanyaan yang jelas”.
Berdasarkan pendapat tersebut, dengan demikian kajian penelitian ini
terbatas pada beberapa hal yaitu :

7

1. Bagaimana proses pembelajaran instrumen pianika pada anak berkebutuhan
khusus di Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan ?
2. Apa tema musik yang diajarkan kepada anak berkebutuhan khusus dalam
pembelajaran instrumen pianika di Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan?
3. Apa saja sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam proses pembelajaran
instrumen pianika pada anak berkebutuhan khusus di Sekolah Kenanga Padang
Bulan Medan ?
4. Bagaimana tingkat keberhasilan anak dalam memainkan instrumen pianika pada
anak berkebutuhan khusus di Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan ?
5. Apa saja kesulitan ataupun kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran
instrumen pianika pada anak berkebutuhan khusus di Sekolah Kenanga Padang
Bulan Medan ?

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan titik fokus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik,
sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan.Berdasarkan
uraian diatas hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2011 : 31) , yang
mengatakan bahwa rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data, dan setiap rumusan masalah haruslah
didasari oleh masalah”.

8

Berdasarkan uraian baik latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta
pembatasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut
:“Bagaimanakah

Pembelajaran

Instrumen

Pianika

Pada

Anak

Berkebutuhan Khusus di Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan”

E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, pada umumnya pasti
memiliki tujuan. Kegiatan dalam merumuskan tujuan penelitian sangat
mempengaruhi keberhasilan penelitian yang akan dilaksanakan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009: 32) yang mengatakan bahwa
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data yang antara lain dapat
digunakakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian yang
dilakukan harus selalu berangkat dari masalah
`

Dengan mengetahui tujuan, maka kegiatan yang dilakukan akan semakin

jelas dan terarah sesuai dengan maksud peneliti. Tujuan penelitian ini yakni :
1. Untuk mengetahui

proses pembelajaran instrumen pianika pada anak

berkebutuhan khusus di Sekolah Kenanga Padang Bulan, Medan.
2. Untuk mengetahui tema musik yang diajarkan kepada anak berkebutuhan khusus
di Sekolah Kenanga Padang Bulan, Medan.
3. Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran
instrumen pianika pada anak berkebutuhan khusus (autisme) di Sekolah Kenanga
Padang Bulan, Medan.

9

4. Untuk mengetahui serta mengukur tingkat keberhasilan anak berkekbutuhan
khusus dalam memainkan instrumen pianika .
5. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapai dalam pembelajaran
instrumen pianika pada anak berkebutuhan khusus (autisme) di Sekolah Kenanga
Padang Bulan Medan.

F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian baiklah memiliki suatu manfaat dan kegunaan dari
penelitian tersebut. Dan dapat dijadikan sumber informasi dan referensi dalam
mengembangkan penelitian selanjutnya. Menurut pendapat Sugiyono (2009 : 32)
yang mengatakan untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat
teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun juga tidak menolak manfaat
praktisnya untuk memecahkan masalah.
Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :
1.

Manfaat Teoritis.

a.

Sebagai bahan informasi bagi para pembaca tentang pembelajaran pianika
untuk anak berkebutuhan khusus (autisme).

b.

Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang memiliki
keterkaitan dengan topik ini.

c.

Sebagai bahan referensi dan masukan bagi Program Studi Pendidikan
Musik, Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri
Medan.

2.

Manfaat Praktis

10

a.

Sebagai masukan bagi para guru yang ingin mengajarkan pianika bagi anak
berkebutuhan khusus ( autisme ).

b.

Sebagai bahan referensi bagi para orang tua yang mempunyai anak
berkebutuhan khusus (autisme).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, kesimpulan di sebutkan sebagai
berikut :
1. Pembelajaran instrumen pianika pada anak-anak berkebutuhan khusus di
Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan, diantaranya: mempersiapkan
kelas dengan berdoa yang dipimpin oleh salah satu anak, berlatih tangga
nada C mayor, yang dipimpin dan diarahkan oleh guru, diikuti dengan
berlatih lagu , dan sebagai penutup pembelajaran mereka merapikan
instrumen masing masing dan berdoa.
2. Metode pembelajaran pianika bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah
kenanga padang bulan Medan, adalah dengan metode Mengulang
(repeating), mencontohkan (Modelling), dan Papan kartu (Card Board)
3. Tema Musik untuk Materi Pembelajaran praktek instrumen pianika adalah
lagu anak-anak berjudul “Twinkle Twinkle Litlle Star”
4. Sarana yang harus disediakan siswa selama pembelajaran adalah
instrumen pianika. Sarana yang disediakan sekolah adalah Meja, kursi
belajar, media pembelajaran berupa card board, spidol, papan tulis.
Sedangkan, prasaranan nya adalah kelas belajar, gedung sekolah, taman
sekolah.

61

62

5. Tingkat keberhasilan dari anak berkebutuhan khusus untuk pelajaran
pianika adalah 100 % atau seluruh anak lulus dengan nilai yang bervariasi.
6. Kendala belajar bagi anak berkebutuhan khusus akan dapat ditangani jika
ada kerja sama yang baik antara sekolah, guru, anak dan orang tua.

B. SARAN
Sejalan dengan kesimpulan yang dituliskan oleh peneliti, beberapa saran
dikemukakan sebagai berikut :
a. Bagi guru untuk bisa lebih dalam mengenai pianika khususnya dan musik
umumnya, agar pembelajaran musik bagi anak berkebutuhan khusus di
Sekolah Kenanga padang bulan Medan, bisa lebih menarik dan bervariasi.
b. Bagi orang tua untuk bisa memberikan perhatian yang lebih baik lagi
kepada anaknya, karena dukungan penuh orang tua dari

rumah akan

sangat mempengaruhi anak dalam belajarnya.
c. Bagi Sekolah, agar ruangan belajar anak berkebutuhan khusus, bisa
dirapikan lebih baik lagi, baik itu dari segi pemilihan warna baik dinding,
ataupun interior kelas, agar anak anak berkebutuhan khusus lebih
semangat lagi untuk datang dan belajar.
d. Kebersihan lingkungan sekolah agar lebih diperhatikan dan ditingkatkan,
karena lingkungan yang bersih akan mendukung proses pembelajaran yang
lebih baik.

63

DAFTAR PUSTAKA

Anita. 2010. Sarana Prasarana. From Anitahidayanti.blogspot.co.id, 29 oktober
2015.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Blackwood, Alan. 1979. Ward Lock’s Encyclopedia Music. London : WARD
Lock Limited
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.
Djohan, 2005. Psikologi Musik. Yogyakarta : Penerbit Buku Baik
Eko Budiman Purba, 2011, Skripsi: “Pembelajaran Instrumen Flute Pada Anak
Kelas XI SMK N 11 Medan : Universitas Negeri Medan
Hamalik, Oemar (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2013, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi
Aksara.
Hamdani (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Hasdianah. 2013. Autis pada anak (pencegahan, perawatan, dan
Yogyakarta : Nuha Medika

pengobatan).

Juli Seflina Sihite, 2014, Skripsi: “Pembelajaran Pianika Pada Ekstrakuler
Musik di SMP Eka Prasetya Medan : Universitas Negeri Medan
Moleong, Lexy J. 2010. Edisi: cet.20 Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Qathrinaida, 2014, Skripsi:”Laporan Observasi Perkembangan dan Proses
Pembelajaran Anak berkebutuhan Khusus (observasi lapangan di SDLB
Desa Labui, Kecamatan Baitturahman, Kota Banda Aceh : Universitas
Negeri Medan
Rony Lumbantoruan, 2012, Skripsi: “Pembelajaran Instrumen Keyboard Pada
Anak Tunanetra di yayasan Murni Johor Medan Tp 2011/2012 :
Universitas Negeri Medan

64

Sanjaya, wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Santoso, 2012. Cara memahami & mendidik anak berkebutuhan khusus.
Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Siipe2r007. 2012. Pengaruh Musik terhadap kesehatan jiwa fungsi dan kerja otak.
From https://siipe2r007.wordpress.com/2012/06/11/karya-ilmiahpengaruh-musik-terhadap-kesehatan-jiwa-fungsi-dan-kerja-otakmanusia. 17 november 2015.
Sugiyono, 2011.Metode Penelitian Pendidikan(
Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung
Sugiyono,2013. Metode
Bandung : Alfabet.

Penelitian

Kuantitatif,

Pendekatan.
Kualitatif

Kuantitatif,
dan

R&D.

Verawati Marbun, 2010, Skripsi: “Pembelajaran Ekstrakulikuler Seni Musik SMP
Luar Biasa Yapentra Tanjung Morawa Tahun Ajaran
2009/2010
:
Universitas Negeri Medan