PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI ZAT ADITIF DALAM MAKANAN.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA
BERBASIS LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI
ZAT ADITIF DALAM MAKANAN

Oleh:
Dyah Tri Renartika
NIM 4123131024
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

iii

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS

LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI ZAT ADITIF DALAM
MAKANAN

Dyah Tri Renartika (NIM 4123131024)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan modul pembelajaran IPA
berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanan berdasarkan
standar yang ditetapkan, (2) Mengetahui kelayakan modul pembelajaran IPA
berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makananyang
dikembangkan, dan (3) mengetahui respon dari siswa terhadap modul
pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam
makanan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and
Development/R&D), dilakukan di SMP Cerdas Murni dan MTsAl-Jam’iyatul
Washliyah Tembung. Instrumen yang digunakan adalah angket penilaian
kelayakan modul berdasarkan BSNP, angket komponen learning cycle 5E dalam
modul pembelajaran IPA, dan angket tanggapan siswa terhadap rancangan modul.
Modul pembelajaran IPA dikembangkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran learning cycle 5E yang terdiri dari lima tahap yaitu (1)
pembangkitan minat (engagement), (2) eksplorasi (exploration), (3) penjelasan

(explantion), (4) elaborasi (elaboration), dan (5) evaluasi (evaluation). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan layak digunakan
menurut BSNP karena telah divalidasi dan memperoleh rata-rata skor kelayakan
isi 3,55, kelayakan bahasa 3,63, kelayakan penyajian 3,60, dan kelayakan
kegrafikaan 3,72. Sedangkan respon siswa terhadap modul pembelajaran IPA
berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanan yang telah
dikembangkan mendapatkan skor 3,54.
Kata kunci: pengembangan, modul IPA, learning cycle 5E, zat aditif dalam
makanan

iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., atas segala rahmat dan
hidayah-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis
Learning Cycle 5E pada Materi Zat Aditif dalam Makanan”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir.
Nurfajriani, M.Siselaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan dan saran-saran sejak awal penelitian
hingga selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada,Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, Bapak Drs. Kawan Sihombing,
M.Si, dan Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan tugas
akhir ini.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing
Akademik, Bapak (Alm) Drs. Rahmat Nauli, M.Si, yang telah membimbing
penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si dan Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si yang
telah membantu penulis dalam standarisasi rancangan modul yang dibuat. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf
pegawai Jurusan Kimia, Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Yusnar Yakub, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SMP. Swasta Cerdas Murni, kepada
Bapak Rahmad Danil, M.Si dan Ibu Ratnawita, S.Pd selaku Guru Bidang Studi
IPA di SMP. Swasta Cerdas Murni serta Bapak M. Zubir Nasution, S.Ag selaku

Kepala Sekolah MTs. Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung, kepada Ibu Dian Suri
Ulina, S.Pd dan Ibu Sumiarsih, S.Pd selaku Guru Bidang Studi IPA di MTs. Al-

iv

v

Jam’iyatul Washliyah Tembung yang telah banyak membantu dan memberi
masukan kepada penulis.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua terkasih,
Papa Pelda (Purn) Sunarko dan khususnya Mama tersayang Retno Wahyu
Widayati, yang menjadi motivator terhebat dan senantiasa mendoakan serta
mendukung penulis baik secara moril maupun materi. Teristimewa juga penulis
ucapkan terima kasih kepada Mbak Dampit Ika Pratiwi, Am. Keb dan Mas Pratu
Ahmad Fitriadi serta Mas Pratu Dampit Dwi Pratomo dan Kak Sarah Fadilah,
S.Pd yang memberi semangat, dukungan dan doa demi terselesainya studi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada yang teristimewa Mas Ridho
Khairi yang senantiasa memberi dukungan dan memberi semangat. Tak lupa pula
terima kasih kepada sahabat-sahabat tercinta, yaitu Dwi Endah Larasati (satu PA
dan PS), Aida Husni,Derin Putri Sianipar, Devi Lestari, Dini Oktavianti, dan

Amru Daulay, terima kasih atas segala ukiran persahabatan yang kita buat dari
awal hingga terselesainya pendidikan S1 ini. Terima kasih pula kepada Lanni
Febriani Lubis, Dini Arliza Lubis, dan Sri Agustina Sinaga (sahabat yang penulis
temukan saat PPL) atas semua dukungan dan bantuan yang diberikan selama ini.
Terakhir, penulis hendak menyapa teman-teman seperjuangan Kimia Dik-B 2012
dan setiap nama yang tidak dapat penulis cantumkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini.
Namun,

penulis

telah

berupaya

dengan

semaksimal

mungkin


dalam

menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Medan,

Agustus 2016

Penulis

Dyah Tri Renartika
NIM. 4123131024

v

i

DAFTAR ISI


Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi


vi

Daftar Gambar

viii

Daftar Tabel

ix

Daftar Lampiran

x

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang


1

1.2. Identifikasi Masalah

4

1.3. Batasan Masalah

4

1.4. Rumusan Masalah

5

1.5. Tujuan Penelitian

5

1.6. Manfaat Penelitian


5

1.7. Definisi Operasional

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kerangka Teoritis

7

2.1.1. Kurikulum

7

2.1.2. Defenisi Belajar

7

2.1.3. Media Pembelajaran


11

2.1.4. Sumber Belajar

12

2.1.5. Bahan Ajar

14

2.1.6. Modul

17

2.1.7. Siklus Belajar

19

ii

2.1.8. Tinjauan Materi Zat Aditif dalam Makanan
2.2.Kerangka Konseptual

BAB III METODE PENELITIAN

22
26

28

3.1. Metode Penelitian

28

3.2. Lokasi dan Waktu penelitian

28

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

28

3.4. Data, Sumber Data, Instrument, dan Analisis Data Penelitian

29

3.5. Prosedur Penelitian

30

3.6. Teknik Analisis Data

31

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Peninjauan Buku IPA SMP

33
33

4.2. Hasil Analisis Materi Zat Aditif dalam Makanan pada Buku IPA SMP 33
4.3. Pengembangan Modul IPA Berbasis Learning Cycle 5E

36

4.4. Standarisasi Modul IPA Berbasis Learning Cycle 5E

42

4.5. Hasil Tanggapan oleh Siswa

46

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

49

4.1. Kesimpulan

49

4.2. Saran

49

DAFTAR PUSTAKA

50

LAMPIRAN

53

i

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

27

Gambar 3.1. Skema Prosedur PenelitianPengembangan Modul
Pembelajaran IPA Kimia Berbasis Learning Cycle 5E pada
Materi Zat Aditif dalam Makanan

31

Gambar 4.1. CoverModul Sebelum dan Setelah Perbaikan

40

Gambar 4.2. Peta Konsep Modul Sebelum dan Setelah Perbaikan

41

Gambar 4.3. Keterangan Gambar pada Modul Sebelum dan Setelah
Perbaikan

41

Gambar 4.4. Gambar Cara menghitung Tingkat Pemahaman Siswa
pada Modul Sebelum dan Setelah Perbaikan

42

Gambar 4.5. Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Modul oleh Dosen dan
Guru

44

Gambar 4.6. Grafik Hasil Penilaian Kelayakan Modul oleh Dosen dan
Guru
Gambar 4.7. Grafik Hasil Tanggapan Siswa terhadap Modul

46
48

i

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1. Data, Sumber Data, Instrument, dan Analisis Data Penelitian

29

Tabel 3.2. Skala Kriteria Kelayakan Modul Pembelajaran Berdasarkan
Responden

32

Tabel 4.1. Hasil Analisis Buku A

34

Tabel 4.2. Hasil Analisis Buku B

35

Tabel 4.3. Saran Perbaikan dari Validator

39

Tabel 4.4. Hasil Penilaian Kelayakan Modul oleh Dosen dan Guru

43

Tabel 4.5. Hasil Penilaian Komponen Learning Cycle 5E pada Modul

45

Tabel 4.6. Hasil Tanggapan Siswa terhadap Modul

47

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1

Silabus Mata Pelajaran IPA Kimia

53

Lampiran 2

Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran

54

Lampiran 3

Angket Penilaian Rancangan Modul Pembelajaran IPA
Berbasis Learning Cycle 5E pada Materi Zat Aditif dalam
Makananuntuk Validator

Lampiran 4

55

Angket Penilaian Komponen Learning Cycle 5E dalam
Modul Pembelajaran IPA pada Materi Zat Aditif dalam
Makanan untuk Validator

Lampiran 5

59

Angket Penilaian Rancangan Modul Pembelajaran IPA
Berbasis Learning Cycle 5E pada Materi Zat Aditif dalam
Makananuntuk Siswa

Lampiran 6

62

Hasil Penilaian Rancangan Modul Pembelajaran IPA
Berbasis Learning Cycle 5E pada Materi Zat Aditif dalam
Makanan oleh Validator Dosen

Lampiran 7

65

Hasil Penilaian Rancangan Modul Pembelajaran IPA
Berbasis Learning Cycle 5E pada Materi Zat Aditif dalam
Makanan oleh Validator Guru

Lampiran 8

68

Hasil Penilaian Rancangan Modul Pembelajaran IPA
Berbasis Learning Cycle 5E pada Materi Zat Aditif dalam
Makanan oleh Validator

Lampiran 9

71

Hasil Penilaian Komponen Learning Cycle 5E dalam
Modul Pembelajaran IPA pada Materi Zat Aditif dalam
Makanan oleh Validator Dosen

74

ii

Lampiran 10 Hasil Penilaian Komponen Learning Cycle 5E dalam
Modul Pembelajaran IPA pada Materi Zat Aditif dalam
Makanan oleh Validator Guru

75

Lampiran 11 Hasil Penilaian Komponen Learning Cycle 5E dalam
Modul Pembelajaran IPA pada Materi Zat Aditif dalam
Makanan oleh Validator

76

Lampiran 12 Hasil Tanggapan terhadapRancangan Pengembangan
Modul Pembelajaran IPA Berbasis Learning Cycle 5E
pada Materi Zat Aditif dalam Makanan oleh Siswa di
SMP. Cerdas Murni

77

Lampiran 13 Hasil Tanggapan terhadapRancangan Pengembangan
Modul Pembelajaran IPA Berbasis Learning Cycle 5E
pada Materi Zat Aditif dalam Makanan oleh Siswa di
MTs. Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung

79

Lampiran 14 Hasil Tanggapan terhadapRancangan Pengembangan
Modul Pembelajaran IPA Berbasis Learning Cycle 5E
pada Materi Zat Aditif dalam Makanan oleh Siswa

81

Lampiran 15 Jadwal Kegiatan Penelitian

83

Lampiran 16 Surat-surat

84

Lampiran 27 Dokumentasi Penelitian

96

Lampiran 28 Modul Pembelajaran IPA Berbasis learning cycle 5E

98

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan
yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP bahwa
“IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta,
konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. Selain
itu, IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta
serta gejala alam.Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA
tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan
dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih keterampilan proses bagaimana
cara produk sains ditemukan.Pendidikan IPA (Listyawati. 2012) diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agarmenjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Endang Tri Hastuti, dkk (2014),
pembelajaran IPA yang diterapkan oleh guru di lapangan saat ini cenderung
dilaksanakan secara klasikal yakni hanya bergantung pada buku teks, dan metode
pengajaran

dititikberatkan

pada

proses

menghafal

konsep,

teori,

dan

hukum.Akibatnya IPA sebagai proses, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam
pembelajaran.Berdasarkan pengalaman peneliti sewaktu melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL), pembelajaran IPA yang dilakukan hanya
menggunakan bahan ajar yang ditetapkan. Selain itu penyajian materi dalam
bahan ajar kurang aplikatif.
Bahan ajar dalam konteks pembelajaran merupakan salah satu komponen
yang penting karena bahan ajar merupakan suatu komponen yang harus dikaji,

2

dicermati, dipelajari, dan dijadikan sebagai bahan materi yang harus dikuasai oleh
siswa dan sekaligus dapat memberikan pedoman untuk mempelajarinya. Bahan
ajar merupakan salah satu faktor yang mampu memperkuat motivasi siswa untuk
belajar.Bahan

ajar

yang

didesain

secara

lengkap

dan

memadai

akan

mempengaruhi suasana pembelajaran sehingga proses belajar yang terjadi pada
diri siswa menjadi lebih optimal. Dengan bahan ajar yang didesain secara bagus
dan dilengkapi isi dan ilustrasi yang menarik akan menstimulasi siswa untuk
memanfaatkan bahan pembelajaran sebagai bahan belajar atau sebagai sumber
belajar.
Salah satu alternatif bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru untuk
pembelajaran IPA adalah modul.Modul merupakan suatu bahan ajar yang
dirancang secara sistematis, menarik dan mengacu pada tujuan pembelajaran yang
jelas dan terukur sehingga dapat dipelajarai oleh siswa secara mandiri.Modul
pembelajaran mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan
siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.Dengan menggunakan modul
siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, sehingga pembelajaran
semakin efektif dan efisien.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menurut Hani Irawati (2015),
pengorganisasian materi yang baik dalam modul diharapkan dapat membantu
siswa untuk memahami materi dengan lebih baik, sehingga diharapkan siswa
mampu mencapai ketuntasan belajar.Selain itu menurut Anis Nur Rosyidah, dkk
(2013), pengembangan moduljuga dapat digunakan untuk mengatasi kejenuhan
siswa dalam pembelajaran. Guru harus memiliki kemampuan mengembangkan
bahan ajar yang bervariasi agar pembelajaran yang akan diterapkan tidak monoton
dan cenderung membosankan bagi peserta didik.
Salah satu materi pada kelas VIII SMP adalah zat aditif dalam bahan
makanan, materi ini membutuhkan penyajian yang aplikatif karena materi ini
sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.Oleh karena itu, diperlukan
suatu bahan ajar yang dapat menyajikan materi secara aplikatif, menyediakan
pengetahuan dasar tentang zat aditif dalam makanan dan dikembangkan dengan

3

menerapkan strategi pembelajaran tertentu yang dapat membangkitkan minat dan
mengajak siswa untuk aktif membangun pengetahuannya sehingga mancapai
tujuan

pembelajaran.Salah

satu

strategi

pembelajaran

yang

mampu

membangkitkan motivasi siswa serta menjadikan siswa lebih aktif adalah learning
cycle 5E.
Learning cycle 5E merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada
siswa.Model pembelajaran siklus belajar (learning cycle 5E) merupakan salah
satu model pembelajaran yang dikembangkan untuk memberikan kesempatan
kepada siswa untuk membangun pemahaman melalui serangkaian kegiatan yang
berulang. Fokus pembelajaran tidak hanya ditekankan pada pemahaman konsep
tetapi lebih kepada proses perolehan konsep, perluasan, sampai pada aplikasi
konsep dalam konteks yang nyata. Model learning cycle5E adalah model
pembelajaran yang terdiri dari tahap–tahap kegiatan yang diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang
harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.Tahapan yang
terdapat dalam learning cycle 5E yaitu: (1) pembangkitan minat (engangment),
(2) eksplorasi

(exploration),

(3) penjelasan

(explantion),

(4) elaborasi

(elaboration), (5) evaluasi (evaluation).
Penelitian Marek (2008), menunjukkan bahwa pendekatan siklus belajar
membantu siswa memahami ide-ide ilmiah, meningkatkan penalaran ilmiah
mereka, dan meningkatkan mereka keterlibatan di kelas sains.Selain itu menurut
Hanuscin dan Lee (2008), siklus belajar sebagai alur cerita konseptual yang
membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman yang lebih untuk memilih
dan kegiatan urutan belajar untuk pengajaran mereka sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, modul merupakan salah satu alternatif yang baik
digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam menerapkan modul sebagai bahan
ajardiperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat membantu proses belajar
mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu strategi
pembelajaran

yang

dapat

digunakan

adalah

learning

cycle

5E.Dalam

pembelajaranlearning cycle 5E siswa dituntut untuk melalui beberapa tahap, yaitu

4

pembangkitan

minat

(engangment),

eksplorasi

(exploration),

penjelasan

(explantion), elaborasi (elaboration), evaluasi (evaluation). Penggunaan modul
dapat diterapkan dalam pembelajaran learning cycle 5E.Dengan adanya modul
berbasis learning cycle 5E maka siswa dapat melalui tahapan yang ada pada
learning cycle 5E.
Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul
“Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Learning Cycle 5E pada
Materi Zat Aditif dalam Makanan”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

yang

telah

diuraikan,

maka

peneliti

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran IPA cenderung klasikal yakni hanya bergantung pada buku
teks, dan metode pengajaran dititikberatkan pada proses menghafal
konsep, teori, dan hukum.
2. Pembelajaran yang berorientasi pada tes/ujian hanya ditinjau dari aspek
produk saja.
3. Pembelajaran IPA yang dilakukan hanya menggunakan buku yang
ditetapkan.
4. Penyajian materi dalam buku kurang aplikatif serta kurangnya ilustrasi
dalam penyajian materi.

1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitian ini, maka
diperlukan batasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan dan pengembangan modul pembelajaran pada materi zat aditif
dalam makanan sesuai dengan standar.
2. Penyusunan modul pembelajaran akan dikembangkan dari buku-buku IPA
SMP yang ada.

5

3. Modul pembelajaran akan dikaji dan direvisi oleh dosen kimia, guru IPA,
dan siswa sampai diperoleh modul pembelajaran standar.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakahpengembanganmodul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E
pada materi zat aditif dalam makanan berdasarkan standar yang
ditetapkan?
2. Apakah modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi
zat aditif dalam makanan yang dikembangkanlayak digunakan?
3. Bagaimanakah tanggapansiswa terhadap modul pembelajaran IPA berbasis
learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanan?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari
pengembangan modul ini adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkanmodul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada
materi zat aditif dalam makanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
2. Mengetahui kelayakan modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle
5E pada materi zat aditif dalam makananyang dikembangkan.
3. Mengetahui tanggapan darisiswa terhadap modul pembelajaran IPA
berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makanan.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil pengembangan modul ini adalah sebagai
berikut:
1. Menambah pengetahuan peneliti dan bermanfaat untuk menambah
pengetahuan dan informasi untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.
2. Menambah informasi dan masukan serta memberikan alternatif bahan
pengajaran bagi guru untuk menunjang proses pembelajaran.

6

3. Modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif
dalam makanan diharapkan dapat melatih kemandirian belajar siswa.

1.7. Defenisi Operasional
1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
2. Modul adalah suatu bahan ajar yang dirancang secara sistematis,
menarik dan mengacu pada tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur
sehingga dapat dipelajarai oleh siswa secara mandiri.
3. Learning

cycle

5Emerupakan

rangkaian

tahap-tahap

kegiatan

(engagement, exploration, explaination, elaboration, dan evaluation)
yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai
kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan
jalan berperanan aktif.
4. Zat aditif pada makanan merupakan materi pelajaran di kelas VIII SMP
semester genap yang membahas pewarna, pemanis, penyedap, pengawet
dan antioksidan pada makanan.

49

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penilaian ini adalah:
1. Modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif
dalam makanansudah berdasarkan standar yang ditetapkan.
2. Rancangan modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi
zat aditif dalam makanan yang disusun oleh peneliti telah memenuhi standar
kelayakan BSNP sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian
yang diberikan oleh dosen dan guru diperoleh nilai 3,63 dimana hasil untuk
kelayakan isi rata-rata 3,55, kelayakan bahasa 3,63, kelayakan penyajian
3,60, dan kelayakan kegrafikaan 3,72.yang berarti bahwa bahan ajar valid
dan tidak perlu direvisi dan layak digunakan.
3. Tanggapan siswa terhadap rancangan modul pembelajaran IPA berbasis
learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam makananmelalui angket yang
disusun oleh peneliti diperoleh nilai 3,56 yang artinya modul mendapat
respon yang positif dari siswa.

5.2. Saran
1. Modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E disarankan untuk
digunakan dalam pembelajaran IPA SMP pada materi zat aditif dalam
makanan.
2. Modul pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif
dalam makanan yang telah dikembangkan dapat digunakan sebagai alternatif
acuan dalam penyusunan modul materi IPA SMP yang lain.
3. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan guna mengetahui efektifitas modul
pembelajaran IPA berbasis learning cycle 5E pada materi zat aditif dalam
makanan terhadap hasil belajar siswa.

50

DAFTAR PUSTAKA

Aceh,

N.

I.,

(2015),

Pengembangan

ModelCooperative

Problem

Bahan
Based

Ajar

dan

Implementasi

Learning(CPBL)

MeningkatkanHasil
danMenumbuhkembangkanKarakterSiswadalamHidrolisis,

untuk
Belajar

Universitas

Negeri Medan, Medan.
Dahar, R.W., (2006), Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Jakarta.
Dimyati.,Mudjiono., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamalik, O., (2013), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Hanuscin, D. L., Lee, M. H., (2008), Using the Learning Cycle as a Model for
Teaching the Learning Cycle to Preservice Elementary Teachers, Journal
of Elementary Science Education 20(2): 51-66.
Hastuti, E.H., Sunarno, W., Sukarmin., (2014), Pengembangan Modul IPA
Terpadu Berbasis Penemuan dengan Tema Spaghetti, Prosiding Seminar
Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) ke-5, Surakarta.
Irawati, H., (2015), Pengembangan Modul Pembelajaran IPA dengan Tema
Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP
Kelas VII, Jurnal Bioedukatika3(3): 16-20.
Kamilati, N., (2006), Mengenal Kimia, Yudhistira, Jakarta.
Karim, S., Kaniawati, I., Fauziah, Y.N., Sopandi, W., (2008), Belajar IPA:
Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII SMP/MTs, Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Listyawati, M., (2012), Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu di
SMP, Jurnal Pendidikan IPA Inofatif1(1): 61-69.
Majid, A., (2008), Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru, Remaja Rosda Karya, Bandung.

51

Marek, E. A., (2008), Why the Learning Cycle?,Journal of Elementary Science
Education 20(3): 63-69.
Mulyasa, E., (2009), Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bumi
Aksara, Jakarta.
Rohani, A., (1997), Media Instruksional Edukatif, Rineka Cipta, Jakarta.
Rohmad, A, Suhandini, P., Sriyanto., (2013), Pengembangan Lembar Kerja Siswa
(LKS) Berbasis Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK) serta
Kebencanaan sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Geografi SMA/ MA di
Kabupaten Rembang,Jurnal Penelitian Pendidikan, 1(2).
Rosyidah, A.N., Sudarmin.,Siadi, K., (2013), Pengembangan Modul IPA Berbasis
Etnosains Zat Aditif dalam Bahan Makanan untuk Kelas VIII SMP Negeri
1 Pegandon Kendal, Jurnal Pendidikan IPA2(1): 133-139.
Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Mata pelajaran
Kimia, UNIMED, Medan
Slameto., (2013), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta.
Sugiyono., (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta,
Bandung.
Tarigan, S., (2014),Pengantar Metode dan Strategi Belajar Mengajar Ilmu Kimia,
UNIMED, Medan.
Wasis.,Irianto, S.Y., (2008), Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 2 untuk SMP dan MTs
Kelas VIII, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional, Bumi Aksara, Jakarta.

52

Widodo, T., Santoso, T.C.B., Suprayogi, B., Suharsono.,Mintayani, S., (2009),
IPA untuk SMP/MTs Kelas VIII, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.

ii

RIWAYAT HIDUP
Dyah Tri Renartika dilahirkan di Medan pada tanggal 7 Agustus 1994 merupakan
putri bungsu dari tiga orang bersaudara dengan Ayah bernama Pelda (Purn)
Sunarko dan Ibu bernama Retno Wahyu Widayati. Penulis memulai pendidikan
pada tahun 1999 di TKA. Nurul Muslimin dan lulus pada tahun 2000. Setelah itu
melanjutkan pendidikan di SD. Negeri 060874 Medan, pada tahun 2003 pindah ke
SD. Swasta Permata Sari dan lulus tahun 2006. Kemudian melanjutkan
pendidikan di SMP. Negeri 13 Medan dan lulus pada tahun 2009. Selanjutnya
melanjutkan pendidikan di SMA. Swasta Cerdas Murni dan lulus pada tahun
2012. Pada tahun 2012 juga, diterima di Program Studi Pendidikan Kimia,
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Medan melalui jalur tertulis SNMPTN.