Ta’ziyyah Melayat Ziarah Kubur

44 Kelas XI SMAMASMKMAK

F. Ta’ziyyah Melayat

Ta’ziyyah atau melayat adalah mengunjungi orang yang sedang tertimpa musibah kematian salah seorang keluarganya dalam rangka menghibur atau memberi semangat. Para mu’azziy ³n orang laki-laki yang ber-ta’ziyyah atau mu’azziyāt orang perempuan yang ber-ta’ziyyah hendaknya memberikan dorongan kekuatan mental atau menasihati agar orang yang tertimpa musibah tetap sabar dan tabah menghadapi musibah ini. Umayah ra. mengatakan bahwa anak perempuan Rasulullah saw. menyuruh seseorang untuk memanggil dan memberi tahu beliau bahwa anaknya dalam keadaan hampir mati. Lalu, beliau bersabda, “Kembalilah engkau kepadanya. Katakan bahwa segala yang diambil dan yang diberikan, bahkan apa pun yang ada di hadapan kita kepunyaan Allah. Dialah yang menentukan ajalnya, maka suruhlah ia sabar dan tunduk kepada perintah.” HR. Bukhari Muslim Adab etika orang ber-ta’ziyyah antara lain seperti berikut. 1. Menyampaikan doa untuk kebaikan dan ampunan terhadap orang yang meninggal serta kesabaran bagi orang yang ditinggal. 2. Hindarilah pembicaraan yang menambah sedih keluarga yang ditimpa musibah. 3. Hindarilah canda-tawa apalagi sampai terbahak-bahak. 4. Usahakan turut menyalati mayat dan turut mengantarkan ke pemakaman sampai selesai penguburan. 5. Membuatkan makanan bagi keluarga yang ditimpa musibah. Demikian diperintahkan Rasulullah saw. kepada keluarganya sewaktu keluarga Ja’far ditimpa kematian HR. Lima Ahli Hadis kecuali Nasai.

G. Ziarah Kubur

Ziarah artinya berkunjung, kubur artinya kuburan. Ziarah kubur artinya berkunjung ke kuburan. Awalnya Rasulullah saw. melarang umat Islam untuk berziarah kubur karena dikhawatirkan akan melakukan sesuatu hal yang tidak baik, misalnya menangis di atas kuburan, bersedih, meratapi, bahkan yang lebih bahaya adalah mengultuskan mayat yang ada di kuburan. Akan tetapi, karena Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 3.12 Suasana ber- ta’ziyyah di rumah duka Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 45 mengingat mati itu penting, dan di antara mengingat mati adalah ziarah kubur, Rasulullah saw. menganjurkan berziarah dengan tujuan untuk mengingat mati. Rasulullah saw. bersabda: Artinya: “Dari Abdullah bin Buraidah berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke kubur.” HR. Nasā’i Di antara hikmah dari ziarah kubur ini antara lain seperti berikut. 1. Mengingat kematian. 2. Dapat bersikap zuhud menjauhkan diri dari sifat keduniawian. 3. Selalu ingin berbuat baik sebagai bekal kelak di alam kubur dan hari akhir. 4. Mendoakan si mayat yang muslim agar diampuni dosanya dan diberi kesejahteraan di akhirat. Apabila kita mau berziarah kubur, sebaiknya perhatikan adab atau etika berziarah kubur, yaitu seperti berikut. 1. Ketika mau berziarah, niatkan dengan ikhlas karena Allah Swt., tunduk hati dan merasa diawasi oleh Allah Swt. 2. Sesampai di pintu kuburan, ucapkan salam sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw.: Artinya: “Keselamatan semoga tetap bagimu wahai ahli kubur dan Insya Allah kami akan bertemu dengan kamu semua.” HR. Tarmidy 3. Tidak banyak bicara mengenai urusan dunia di atas kuburan. 4. Berdoa untuk ampunan dan kesejahteraan si mayat di alam barzah dan akhirat kelak. 5. Diusahakan tidak berjalan melangkahi kuburan atau menduduki nisan tanda kuburan. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 3.13 Seorang peziarah sedang berdoa di samping kuburan Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 46 Kelas XI SMAMASMKMAK Kita sebagai muslim harus peduli dengan orang lain, terutama yang berada di sekitar kita. Ketika ada orang yang meninggal atau musibah lainnya, selayaknya kita harus memperlihatkan perilaku-perilaku mulia. Perilaku mulia yang dimaksud antara lain seperti berikut. 1. Segera mengunjungi keluarga yang terkena musibah, mendoakan mayat, mengucapkan turut berduka kepada keluarga yang ditinggalkan. 2. Membantu persiapan pengurusan jenazah seperti memandikan, mengafani, menyalati, dan menguburkan. 3. Memberikan bantuan kepada keluarga korban untuk memperingan bebannya sesuai kemampuan kita. 4. Menghibur keluarga korban dengan ungkapan-ungkapan optimistis dan nasihat tentang kesabaran dan ketabahan. Malaikat Izrail Berkunjung ke Rumah Rasulullah saw. Pada suatu saat, terdengar seseorang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Fatimah menyahutnya: “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah sambil menutup pintu. Kemudian, ia kembali menemani ayahnya. “Siapakah itu, wahai anakku?” “Tak tahu, ayahku, sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah saw. menatap putrinya. “Ketahuilah anakku, dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah saw. Malaikat maut datang, Rasulullah saw. menanyakan kenapa Jibril tidak ikut. Kemudian, dipanggillah Jibril dan Rasulullah saw. bertanya kepadanya: “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah dengan suara lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu, ya, Rasul,” kata Jibril. Tapi, itu ternyata tidak membuat Rasulullah saw. lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi. “Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai Rasul Aku pernah mendengar Allah berirman kepadaku: “Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril. Detik-detik makin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah saw. ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah saw. bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. Menerapkan Perilaku Mulia Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 47 Rangkuman 1. Kewajiban terhadap jenazah antara lain: memandikan, mengafani, menyalati, dan menguburnya. 2. Yang berhak memandikan jenazah adalah keluarga terdekat, bapak, ibu, suami, istri dan anak. 3. Bagi laki-laki disunahkan tiga helai kain kafan, bagi perempuan lima helai kain kafan. 4. Tata cara ṡalat jenazah berbeda dengan ṡalat biasa. Pada ṡalat jenazah, tidak ada ruku dan sujud, hanya empat kali takbir dan diselingi doa. 5. Cara mengingat mati adalah dengan menjenguk atau ber-ta’ziyyah dan berziarah kubur. 6. Mengurus jenazah hukumnya farḍu kifāyah, yaitu kewajiban secara bersama-sama atau gotong royong. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah saw. mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk makin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu, Jibril?” tanya Rasulullah saw. pada malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah saw. mengaduh karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.” Badan Rasulullah saw. mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya. “ Ūṡ³kum bi ṡalāti, wa mā malakat aimānukum” “Peliharalah ṡ alat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.” Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah saw. yang mulai kebiruan. “ Ummat³, ummat³, ummat³” - “Umatku, umatku, umatku” dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kisah-kisah-teladan-Rasulullah saw.-dan- para-sahabat Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 48 Kelas XI SMAMASMKMAK A. Berilah tanda silang x pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat 1. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut. 1 Jenazah laki-laki sebaiknya dibungkus dengan tiga helai kain kafan, dan wanita dengan lima helai. 2 Jika jenazahnya laki-laki hendaknya orang yang mengafaninya juga laki- laki. 3 Tiap helai kain kafan dihamparkan di atas tikar dan diberi harum-haruman. 4 Jenazah diletakkan di atas kain kafan dengan posisi tangan diangkat seperti sedang takbir ihram. 5 Seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan kecuali muka dibiarkan terbuka. Dari pernyataan tersebut, pernyataan yang termasuk ketentuan syariat dalam mengafani jenazah ialah .… a. 1, 2, dan 4 b. 2, 3, dan 5 c. 1, 2, 4, dan 5 d. 1, 2, dan 3 e. 3, 4, dan 5 2. Perhatikan pernyataan berikut. 1 Yang ṡalat jenazah harus orang Islam. 2 Merendahkan suara bacaan ketika ṡalat. 3 Salat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan. 4 Membaca surah setelah al-Fatihāh. 5 Letak jenazah di sebelah kiblat dari yang menyalatkan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut, pernyataan yang termasuk syarat-syarat sah ṡalat jenazah adalah .… a. 1, 2, dan 3 b. 1, 3, dan 5 c. 3, 4, dan 5 d. 1, 2, dan 4 e. 2, 3, dan 4 3. Salah satu ucapan doa dalam ṡalat jenazah berbunyi: Evaluasi Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 49 Artinya …. a. gantikanlah rumahnya, dengan yang lebih baik dari rumahnya ketika di dunia b. gantikanlah kaum keluarganya dari kaum keluarganya dahulu c. ampunilah segala dosanya yang telah lalu d. Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, sejahterakanlah ia, maafkanlah kesalahannya e. peliharalah dia dari siksa kubur dan azab neraka 4. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut 1 Seorang muslimah tidak boleh menyalatkan jenazah laki-laki muslim. 2 Bila jenazahnya laki-laki, letak imam ṡalat jenazah sejajar dengan kepala jenazah. 3 Laki-laki muslim tidak boleh menyalatkan jenazah wanita muslimah. 4 Bila jenazahnya wanita, letak imam ṡalat jenazah sejajar dengan bagian tengah badan jenazah. 5 Ṡalat jenazah gaib harus menghadap di mana jenazah itu dimakamkan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut, pernyataan yang termasuk ke dalam ketentuan syariat tentang ṡalat jenazah adalah … a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 2 dan 4 e. 1, 3, dan 5 5. Berikut ini termasuk perbuatan-perbuatan sunah pada waktu pemakaman, kecuali ... a. meninggikan kubur sekadarnya b. menandai kubur dengan batu atau kayu c. menaruh kerikil di atas kubur d. menyiram kubur dengan air e. penguburan jenazah sebaiknya jangan disegerakan

B. Jawablah soal-soal berikut dengan benar dan tepat