Universitas Kristen Maranatha
1.5 Asumsi Penelitian
a.
Pegawai operasional restoran”X” memiliki OCB yang bervariasi
b. Bila OCB pegawai operasional restoran”X” tinggi, maka disaat melakukan
tugasnya, para pegawai bersedia berbuat lebih daripada job description, memiliki sikap membantu, tidak mengeluh akan kondisi dan situasi kerja yang
kurang ideal, menghindari terjadinya konflik, baik diantara sesama pegawai satu bagian maupun pegawai beda bagian, dan peduli terhadap kehidupan
perusahaan sehingga hal-hal tersebut dapat berdampak terhadap peningkatan
kinerja restoran.
c. Bila OCB pegawai operasional restoran”X” rendah, maka disaat melakukan
tugasnya para pegawai akan bertingkah laku sebaliknya, sehingga kinerja
restoran tidak akan memiliki nilai lebih.
d. Faktor internal yang ada dalam diri pegawai operasional restoran”X”, seperti
kepribadian yang bersahabat, dapat diandalkan, mempunyai emosi yang stabil, semangat dalam menjalankan tugasnya, dan cepat tanggap terhadap
lingkungannya, akan mempengaruhi OCB, dengan kualitas yang berbeda-beda
dalam setiap dimensinya.
e. Faktor eksternal seperti karakteristik tugas, kelompok, organisasi dan perilaku
pemimpin akan mempengaruhi dapat tidaknya OCB dimunculkan, dengan
kualitas yang berbeda-beda dalam setiap dimensinya.
78
Universitas Kristen Maranatha
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan mengenai OCB
yang dimiliki pegawai operasional restoran “X” sebagai berikut :
1. Mayoritas pegawai operasional restoran”X” memiliki tingkat OCB yang
tinggi. Dimana pegawai operasional tidak hanya melakukan pekerjaan berdasarkan job description yang sudah ditetapkan, tapi juga menunjukkan
perilaku-perilaku OCB seperti membantu rekan kerja yang membutuhkan bantuan begitu juga dengan costumer, memiliki toleransi terhadap kondisi
tempat kerja yang kurang ideal, selain itu pegawai operasional juga datang lebih awal dari waktu yang ditentukan serta pulang melebihi jam kerja
seharusnya. Pegawai operasional juga saling menghormati satu sama lain sesama rekan kerja, costumer serta atasan dan memiliki rasa peduli terhadap
kelangsungan hidup restoran”X” Bandung. 2.
Pegawai operasional restoran”X” yang mempunyai OCB tinggi memiliki tingkat altruism, conscientiousness, sportsmanship, courtesy dan civic virtue
yang tinggi. Sedangkan pegawai operasional restoran “X” yang mempunyai
Universitas Kristen Maranatha
tingkat OCB rendah maka memiliki tingkat altruism, conscientiousness, sportsmanship, dan civic virtue yang rendah juga, kecuali pada dimensi
Courtesy. 3.
Munculnya perilaku OCB pegawai operasional Restoran”X” dipengaruhi oleh faktor internal yaitu karakteristik individu neuroticsm, extraversion dan
fairness
5.2 Saran