Analisis Jaringan LAN, Wifi, dan Komputer PT. Pos Indonesia (Persero) Jl. Banda No.30
JL.BANDA NO 30
KERJA PRAKTEK Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program sastra satu jurusan Teknik informatikaFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
Allegra S A
10109181
Ryan Septiawan
10109195
Nendang Kacikal Medal T.O.
10109204
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2013
(2)
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR LAMPIRAN ... v
BAB I PENDAHULUAN ... vi
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 1
1.3 Maksud dan Tujuan... 2
1.3.1 Maksud ... 2
1.3.2 Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 2
1.5 Metodo Pengumpulan data ... 2
1.6 Sistematika Pelaporan Kerja Praktek ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... 4
2.1.1 Sejarah Instansi ... 4
2.1.2 Logo Instansi ... 4
2.1.3 Badan Hukum Instansi ... 5
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description ... 6
2.2 Landasan Teori... 7
2.2.1 Topologi Jaringan ... 7
(3)
2.2.5 Cara Mendeteksi gejala dan kerusakan Pada Komputer ... 16
BAB III PEMBAHASAN ... 24
3.1 Analisis Fakta Wifi dan Lan PT.Pos Indonesia Jl Banda no 30 ... 24
3.2 Analisis Fakta Perangkat Komputer PT. Pos Indonesia Jl Banda no 30 ... 26
3.3 Faktor Masalah Wifi dan LAN ... 26
3.4 Analisis Kebutuhan Wifi dan LAN ... 26
3.5 Analisis Kebutuhan Perangkat Komputer ... 28
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 31
4.1 Kesimpulan ... 31
4.2 Saran ... 31
(4)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah–Nya Laporan Kerja Praktek ini dapat tersusun hingga selesai. Laporan ini merupakan laporan hasil kegiatan Kerja Praktek di Kantor Pusat PT Pos Indonesia Jalan Banda No. 30 Bandung.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek dan menyusun laporan ini, kami telah melibatkan berbagai pihak, untuk itu tidak lupa mengucapkan terimakasih kami sampaikan kepada :
1. Manager IT Network – Bapak Fikri Subhan 2. FP Jaringan IT – Bapak Iip Saripudin
3. FP Penelitian dan Solusi TI – Bapak WK. Dibangarna P 4. Help desk E-office – Asep Dicky S
5. Help desk dan Operational Support - Muhammad Luthfi Junaedi 6. Segenap rekan – rekan Mahasiswa seangkatan
Kami berharap Laporan Kerja Praktek ini dapat membantu serta menambah wawasan pembaca.
(5)
32 [1]
Sejarah Pos . http://www.posindonesia.co.id/index.php/profil-perusahaan/sejarah-pos (diakses september,22,2012).
[2]
visi,misi dan moto . http://www.posindonesia.co.id/index.php/profil-perusahaan/visi-misi dan-moto (diakses september,22,2012).
[3]
Struktur organisasi .
http://www.posindonesia.co.id/index.php/profilperusahaan/organisasi/struktur-organisasi (diakses september,22,2012).
[4]
Topologi jaringan komputer. http://www.it-artikel.com/2012/04/macam-macam-topologi-jaringan-komputer.html (diakses september,22,2012).
[5]
Perangkat keras Jaringan Komputer. http://www.it-artikel.com/2012/04/hardware-jaringan komputer.html (diakses september,22,2012).
[6]
Diagnosa Kerusakan Pada Komputer. (http://www.ilmu-komputer.org/tag/diagnosa-kerusakan-pada-komputer, (diakses september,22,2012)
(6)
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sebagai sebuah perusahan yang melayani kebutuhan masyarakat, tentunya PT Pos Indonesia Jl Banda no 30 memiliki teknologi jaringan yang sangat berperan penting dalam hal pendistribusian data dan komunikasi arus data. Teknologi tersebut tentunya memerlukan perawatan dan pemeliharaan yang serius, agar dapat berjalan dengan baik ketika proses komunikasi dilakukan. Bukan hanya jaringan tetapi perangkat keras juga memerlukan perawatan dan peliharaan yang serius.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada jaringan PT Pos Indonesia Jl Banda no 30 dan wawancara yang dilakukan terhadap beberapa staf karyawan di divisi jaringan dan penjualan di PT Pos Indonesia Jl Banda no 30, memerlukan perbaikan jaringan dan implementasi perawatan juga pemeliharaan jaringan LAN, jaringan wi-fi dan perangkat keras di PT.Pos Indonesia Jl Banda no 30 belum memiliki jadwal yang teratur, sehingga jaringan yang ada di PT Pos Indonesia sering kali terjadi down, komputer mengalami kerusakan, hubungan antar komputer sering terganggu, kabel UTP yang tidak berfungsi juga banyak sspesifikasi komputer yang belum memenuhi standar. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat menghambat kinerja yang ada di PT Pos Indonesia Jl Banda no 30.
Berdasarkan masalah yang terjadi di PT.Pos Indonesia Jl Banda No 30, maka kami mengangkat judul: “ANALISIS JARINGAN LAN, WIFI DAN KOMPUTER PT.POS INDONESIA (PERSERO) JL.BANDA NO 30”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka muncullah masalah bagaimana cara perawatan dan pemeliharaan jaringan perangkat keras yang baik dan benar
(7)
2 1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dilakukannya analisis ini agar jaringan dan perangkat keras di PT Pos Indonesia jl Banda no 30 dapat dirawat dan dipelihara dengan terjadwal dan membuat jaringan yang terbebas dari gangguan.
1.3.2 Tujuan
1. Menstabilkan Jaringan di kantor PT Pos Indonesia Jl Banda no 30
2. Membuat lancar komunikasi arus data antar computer di kantor PT Pos Indonesia Jl Banda no 30.
1.4 Batasan masalah
Ada pun batasan-batasan dari analisis yang dilakukan di PT Pos Indonesia jl Banda no 30 yaitu:
a. Jaringan yang dianalisa hanya di PT.Pos Indonesia Jl banda no 30. b. Jaringan yang dianalisa hanya jaringan wi-fi dan LAN.
c. Memeriksa kelayakan wi-fi. d. Memeriksa kelayakan LAN.
e. Memeriksa kelayakan komputer yang digunakan setiap karyawan.
1.5Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan suatu data yang akurat pada PT Pos Indonesia Jl Banda no 30 maka dalam penyusunan laporan ini menggunakan 3 metode
1. Metode Observasi.
Pengamatan secara langsung terhadap objek dilakukan untuk mendapatkan data sesuai dengan keadaan sebenarnya dilapangan.
(8)
3 2. Metode Interview
Melakukan wawancara dengan staf kerja PT Pos Indonesia Jl Banda no 30
3. Metode Study literature
Dari data jaringan dan perangkat keras yang di PT Pos Indonesia.
1.6Sistematika Pelaporan Kerja Praktek
Untuk memudahkan serta mengarahkan dalam penulisan, maka dibuat sistematika penulisan laporan kerja praktek ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan kerja praktek, system pelaksanaan kerja praktek, dan sistematika pelaporan kerja praktek.
BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN
Bab ini berisi tentang sejarah perusahaan, tempat dan kedudukan perusahaan, bentuk dan badan hukum perusahaan, bidang pekerjaan perusahaan, bidang pekerjaan divisi atau departemen tempat kerja praktek struktur organisasi instansi.
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTEK
Bab ini berisi jadwal kerja praktek, cara atau teknik kerja praktek serta data kerja praktek.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
(9)
4 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi
PT.Pos Indonesia (persero), bergerak dalam bidang jasa seperti pos dan giro, bisnis komunikasi, bisnis logistik, bisnis keuangan dan filateli, jasa keagenan atau pihak III serta jasa lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pendirian PT pos Indonesia berdasarkan akta notaris Sutjipto, SH tanggal 20 juni 1995 no. 117 yang telah dilakukan perubahan pada anggaran dasarnya dengan akta notaris Sutjipto, SH tanggal 21 September 1999 no. 89 yang mengukuhakn ijin pendirian perusahaan dengan surat keputusan mentri kehakiman RI nomor : M-13.HT.03.05.TH.1998. Kantor pusat PT Pos Indonesia berada si JL Banda No. 30 gedung Wahana Bhakti Pos Bandung 40115 dan mempunyai Brancg office di JL.gedung Kesenian 2 Jakarta, dan mempunyai 3914 kantor cabang [1].
2.1.2 Logo Instansi
Dibawah ini adalah logo PT Pos Indonesia
Gambar 2.1 PT Pos Indonesia
Ukuran merpati yang lebih besar daripada bola dunia melambangkan bahwa Pos Indonesia diharapkan bisa menguasai (memimpin) usaha perposan di dunia internasional. Warna dasar jingga yang terdapat di gambar merpati dan bola dunia menunjukkan
(10)
5 bahwa Pos Indonesia itu penting (warna jingga memiliki arti penting serta perlu diperhatikan, seperti yang terdapat di pembatas-pembatas jalan, pakaian pendaki gunung, seragam para penerbang, dan lain sebagainya).
Tulisan „POS INDONESIA‟ dengan tipografi bold ini memberikan ketegasan identitas perusahaan dan juga identitas negara. Tulisan ini berada di bawah gambar merpati yang sedang mengelilingi dunia dengan kecepatan tinggi. logo ini ingin menunjukkan bahwa Pos Indonesia lebih mengutamakan profesionalitas dalam pelayanan untuk pelanggan-pelanggannya.
Slogan Pos Indonesia „Untuk Anda kami ada‟ yang ditulis dengan huruf latin (tegak bersambung) memperlihatkan keluwesan, keramahan, dan fleksibilitas dalam melayani pelanggan-pelanggannya. [2]
2.1.3 Badan Hukum Instansi
Bentuk badan hukum perusahaan ini adalah PT ( Perseroan Terbatas). Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai Perseroan Terbatas (UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat, tetapi setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun 1982) (dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri, dan perkembangan tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban
(11)
6 pendaftaran di Kantor Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia ( BNRI ) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang bersangkutan tetapi sesuai dengan UU NO. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan HAM.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
Gambar 2.2 Struktur Organisasi[3]
Sebagai BUMN, Pos Indonesia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat. Pelayanan yang khas, diberikan Pos Indonesia melalui pengembangan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi rakyat Indonesia untuk tidak menggunakan produk Pos Indonesia. Dunia bisnis nasional maupun internasional terus tumbuh seiring perkembangan teknologi. Salah satu kebutuhanpenting untuk menunjang pertumbuhan dunia usaha tersebut adalah memberikan dukungan
(12)
7 dalam kelancaran lalu lintas informasi, dokumen, barang dan uang.Dengan latar belakang kondisi tersebut dan masih banyaknya orang yang membutuhkan layanan pos, telah menjadikan bisnis pos tidak akan lapuk oleh zaman bahkan menjadi sangat penting dan strategis.[3]
2.2 Landasan Teori
2.2.1. Topologi Jaringan
Topologi Jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Macam Topologi Jaringan ada 5 macam yaitu Topologi star, Topologi ring, Topologi Bus, Topologi Mesh, Topologi tree. Semua ini merupakan Topologi Jaringan Komputer.
Sedangkan Topologi jaringan dalam telekomunikasi adalah suatu cara menghubungkan perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugian dari masing ‐masing topologi berdasarkan karakteristiknya masing topologi berdasarkan karakteristiknya. Berikut ini adalah jenis atau Macam - macam Topologi dari jaringan tersebut.[4]
1. Topologi bus
Gambar 2.3 Topologi Bus
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada
(13)
8 ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal
terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.[4]
2. Topologi ring
Gambar 2.4 Topologi Ring
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.[4]
(14)
9 3. Topologi Star
Gambar 2.5 Topologi Star
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke centralpoint. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang lainnya (jaringan).[4]
4. Toplogi tree
Gambar 2.6 Topologi Tree
Topologi jaringan/tree ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .[4]
(15)
10 5. Topologi mesh
Gambar 2.7 Topologi Mesh
Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicatedlinks).[4]
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Perlu diketahui sebelumnya bahwa ada 2 cara menghubungkan antar PC melalui jaringan internet, yaitu :
1. Mode Ad-hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada adhoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan receiver wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Kekurangan
(16)
11 dari mode ini adalah computer tidak dapat berkomunikasi dengan computer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua computer tersebut.
2. Mode Infrastruktur
Kedua jaringan paling umun dan lebih mudah saat ini dengan system accesspoint dengan bentuk PCI card atau sebuah unit hardware yang memiliki fungsi accesspoint untuk melakukan broadcast ke beberapa computer client pada jarak radius tertentu.
2.2.2. Hardware Jaringan Komputer
Pengertian Perangkat Keras/Hardware Jaringan Komputer adalah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke komputer lainnya dalam suatu jaringan yang bertujuan untuk berbagi data, informasi dan peralatan lainnya.
berikut ini beberapa perangkat keras/hardware Jaringan Komputer sebagai berikut.[5]
1. Modem
Gambar 2.8 modem
Satu-satunya saat modem tidak diperlukan adalah saat telephone tombol digunakan sebagai terminal. Semua saluran jaringan komputer lain memerlukan modem pada tiap ujungnya. Modem dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tertentu biasanya 300, 1200, 2400, 4800 atau 96000 bit per detik dan
(17)
12 seterusnya kecepatan modem menentukan kecepatan transmisi data.
ADSL adalah type modem untuk penggunaan accses internet kecepatan tinggi. Umumnya modem ADSL merupakan integrasi dari modem, firewall dan ethernet switch serta router dan mungkin juga dengan transiever. Modem ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda dengan frekwensi yang digunakan dalam percakapan telephon sehingga saluran telephon dapat digunakan untuk percapapan bersamaan dengan penggunaan transmisi data melelalui modem ADSL.[5]
2. HUB
Gambar 2.9 HUB
Hub adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk menghubungkan Node atau titik sehingga membentuk jaringan yang saling terhubung dalam topologi star. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link.[5]
(18)
13 Gambar 2.10 kabel UTP
Ada beberapa jenis kabel yang digunakan dalam jaringan network, namun yang paling banyak dipakai pada private network/Local Area Network saat ini adalah kabel UTP.[5]
4. Bridge
Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama. Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga dapat digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda. Contoh jaringan yang menggunakan fiber obtik dengan jaringan yang menggunakan coacial.
Bridge mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya dan mengarahkan ke tujuan. Juga digunakan untuk menyekat jaringan. Jika jaringan diperlambat dengan adanya lalulintas yang penuh maka jaringan dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.[5]
5. Swich
Gambar 2.11 Swich
Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tijuannya, sedangkan switch store and forward merupakan kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk
(19)
14 memeriksa satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.[5]
6. Cluster Control Unit
Gambar 2.12 cluster control unit
Cluster Control Unit membangun hubungan antara terminal yang dikendalikannya dengan perlatan-peralatan dan jaringan. Alat ini memungkinkan beberapa terminal berbagi satu printer atau mengakses beberapa komputer melalui jaringan yang bebeda. Cluster Control Unit dapat pula mengerjakan pemeriksaan kesalahan dan pengubahan kode.[5]
7. Mikrotik Router RB750
Mikrotik RB750 adalah generasi terbaru routerboard keluaran Mikrotik yang sangat mungil dan diperuntukkan bagi pengguna SOHO. Memiliki 5 buah port Ethernet 10/100, dengan prosesor baru Atheros 400MHz. mikrotik RB750 memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 2.1 Spesifikasi Mikrotik RouterBoard 750
Product Code : RB750
RAM : 32Mb
Architecture : MIPS-BE
LAN ports : 5
Gigabit : No
MiniPCI : 0
(20)
15
USB : 0
Memory Cards : 0
Power Jack : 10-28V
802.3af support : No
PoE : 10-28V
Voltage Monitor : No
Operating System : Router OS Temperature range : -40C to +55C RouterOS License : Level 4
2.2.3 IP Address
IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah system komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima diseluruh dunia. Kelas IP address yang dipakai dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu kelas A, kelas B dan kelas C. Berikut adalah penjelasan tiap-tiap kelas IP address.
1. Kelas A
Range IP Address : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah Network ID : 126
Jumlah Host ID (IP) : 16.777.214 pada tiap jaringan kelas A Network ID : IP Address kelompok satu
Host ID : IP Address kelompok dua, tiga dan empat Subnet Mask : 255.0.0.0
2. Kelas B
Range IP Address : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx Jumlah Network ID : 16.384
Jumlah Host ID (IP) : 65.532 pada tiap jaringan kelas B Network ID : IP Address kelompok satu dan dua Host ID : IP Address kelompok tiga dan empat Subnet Mask : 255.255.0.0
(21)
16 3. Kelas C
Range IP Address : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx Jumlah Network ID : 2.097.152
Jumlah Host ID (IP) : 254 pada tiap jaringan kelas C Network ID : IP Address kelompok satu, dua dan tiga Host ID : IP Address kelompok empat
Subnet Mask : 255.255.255.0
Dan kelas IP address yang digunakan di kantor pusat PT Pos Indonesia (Persero) adalah tipe kelas C dengan range IP address 192.168.2.xxx sampai 192.168.255.xxx .
2.2.4 Access Point
Access Point adalah perangkat yang digunakan untuk membuat koneksi wireless pada sebuah jaringan. Access Point berfungsi sebagai pemancar dan penerima sinyal radio 2.4GHz atau 5GHz atau sering disebut sebagai Wireless Access Point. AP digunakan untuk membuat jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) ataupun untuk memperbesar cakupan jaringan wifi yang sudah ada. Modem DWL-8500 dan sswitch DWS-3024L merupakan modem access point acces poin
Gambar 2.13 Modem DWL-8500 dan switch DWS-3024L
2.2.5 Cara Mendeteksi Gejala dan Kerusakan Pada Komputer Untuk mendiagnosa kerusakan pada komputer memang gampang-gampang susah kerena terdapat beberapa komponen yang
(22)
17 memiliki gejala kerusakan yang sama dengan yang dialami oleh komponen lainnya.
Untuk mengenali gejala kerusakan pada komputer setidaknya dapat dikategorikan menjadi 2 bagian
1.Kerusakan pada Hardware 2.Kerusakan pada Software
Untuk kasus kerusakan pada software anda dapat menginstall ulang driver pada hardware yang bersangkut. Berikut ini adalah beberapa cara mengenali kerusakan pada komputer beserta gejala dan cara mengenalinya.[6]
1. Cara mengenali kerusakan Pada Power Supply
Gambar 2.14 Power Supply
a. Gejala :
1. Komputer tidak merespon pada saat tombol power dinyalakan.
2. LED pada CPU tidak menyala.
3. Kipas Fan pada Power supply (lihat pada bagian belakang) tidak berputar.
(23)
18 b. Diagnosa :
Pastikan agar kabel power supply terhubung dengan baik dengan socket motherboard dan tombol on/off dalam keadaan On (tidak semua model power supply ada tombol On/Off). Jika semua dalam keadaan m=normal cobalah untuk mengganti kabel power yang terhubung langsung dengan listrik dengan kabel power komputer lain yang masih baik. Jika tetap tidak menyala maka anda dapat mengganti power supply baru.[6]
Cara tambahan :
jika kerusakan hanya terjadi pada power supply, maka komputer anda akan kembali menyala seperti sedia kala terkecuali terdapat kersakan pada komponen lainnya seperti pada motherboard, VGA card atau memory RAM.[6]
2. Cara Mengenali Kerusakan Pada Motherboard
Gambar 2.15 Motherboard a. Gejala :
1. Tidak ada gamba pada monitor ketika dinyalakan. (lampu LED berkedip)
(24)
19 3. Kipad power supply dan processor tetap berputar.
4. Tidak terdengar suara beep pada saat dinyalakan.
b. Diagnosa :
Lepaskan semua kabel yang terhubung dengan listrik seperti kabel power supply dan monitor. Kemudian bukalah casing CPU anda dan lepaskan kabel yang menghubungkan power supply dengan motherboard (care cable) bahwa keempat terang dan perhatikan pada bagian CHIP (IC), transitor, Elko, Bios CMOS dsb apakah terdapat tanda seperti kehitaman atua bercak keputihan? Umumnya kerusakan pada motherboard adalah terjadi arus atau juga terbakarnya komponen-komponen kecil yang disebutkan diatas.[6]
3. Cara Mengenali Kerusakan Pada Hard disk
Gambar 2.16 Harddisk a. Gejala :
1. Sering muncul pesan error pada saat mengkopi fiel seperti bad sector dsb (gejala awal).
2. Pada saat booting terdapat pesan “disk error, disk failure” setelah itu terdapat pesan “Press F1 to continue” bila menekan F1 berikutnya akan muncul pesan “Operating system not found”
(25)
20 3. Terdapat banyak sebab terjadinya bad sector seperti voltase yang tidak stabil yang menyebabkan putusnya aliran listrik secara tiba-tiba atau sesaat yang secara kebetulan terjadi pada saat komputer sedang membaca data/hardisk. Terdapat 2 jenis bad sector yaitu physical dan software. Anada dapat mencoba untuk mendiagnosa dengan menggunakan software terlebih dahulu seperti bad sector romover, HDD bad sector repair dsb.
4. Untuk mendiagnosa kerusakan bad sector secara physical, periksa kabel power hardisk dan kabel yang terhubung dengan hard disk secara langsung. Cobalah untuk mencabut dan mengencangkan kembali kabel tersebut dan ganti dengan kabel lain yang masih berfungsungsi baik. Bila tetap tidak menyala cobalah bahwa harddisk anda ke ahli recovery data untuk menyelamatkan data anda sebelum membeli kardisk baru.[6]
b. Gejala Kedua:
Pada saat dinyalakan muncul pesan “Operating system not found”
c. Solusi:
Ada kemungkinan terjadi kerusakan pada operating system yang anda pakai. Biasanya terjadi file corrupt. Cobalah melakukan repair dengan menggunakan CD/DVD windows anda atau menginstal ulang OS anda.[6]
(26)
21 4. Cara Mengenali Kerusakan Pada VGA Card
Gambar 2.17 VGA (Video Graphics Adapter) a. Gejala :
1. Gambaran menunjukan bayangan/ warna warni yang menganggu pemandangan (gejala awal)
2. PC menyala tapi monitor tidak ada gambar (lampu LED berkedip)
Diagnosa :
Cobalah untuk menyalakan PC anda lalu lepas kabel yang menghubungkan monitor dengan VGA anda. Umumnya kerusakan pada VGA dapat dikenali apabila monitor tidak menyala pada saat kabel terhubung dan akan menyala dengan tuisan “No SIgnal” pada saat kabel dilepas dari VGA.[6]
(27)
22 5. Cara mengenali kerusakan pada CD/DVD RW & Floppy Disk
Gambar 2.18 DVD RW
a. Diagnosa:
1. Copy file selalu gagal diitengah (umumnya disebakan oleh optik CD/DVD/Floppy yang melemah)
2. Burning CD/DVD memakan waktu yang lebih lama atau gagal ditengah jalan (gejala awal)
3. Tutup cover CD/DVD ROM sulit terbuka
4. Dapat membaca CD/DVD tapi tidak dapat mengcopy atau mengakses isi CD/DVD. Biasanya komputer akan lama merespon bila file didalamnya diklik.
Solusi:
Periksa kekencangan kabel yang terhubung pada hardware CD/DVD. Periksa pada BIOS, apakah hardware CD/DVD ROM mulai sulit terbuka, maka terjadi kerusakan / aus pada roda karet yang menggerakan tutup cover. Anda dapat menggunakan benda runcing seperti peniti untuk menusuk lubang kecil pada kanan bawah tutup cover untuk membukannya. Cara mengenali problem pada batrai CMOS.[6]
b. Gejala :
Muncul pesan CMOS Checksum Vailure / battery low waktu/jam pada windows sering error atau kembali ke default setiap kali komputer dinyalakan.[6]
(28)
23 c. Solusi :
Anda dapat mengganti baterai CMOS / BIOS pada motherboard untuk mengatasi masalah ini.[6]
(29)
24 BAB 3
PEMBAHASAN
3.1Analisis Fakta Wifi dan LAN PT Pos Indonesia Jl. Banda no. 30
Di kantor PT.Pos Indonesia Jl Banda no 30. Perangkat yang digunakan untuk membuat koneksi wireless pada sebuah jaringan / Access Point menggunakan Modem D-Link DWL-8500 dan menggunakan switch tipe DWS-3024L. Gambar 3.1 merupakan denah penempatan Access Point yang digunakan di Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero), Jl. Banda no 30, kota Bandung.
Gambar 3.1 Letak Penempatan Access Point di Kantor Keterangan :
: Letak Access Point
kelas IP address yang digunakan di kantor pusat PT Pos Indonesia (Persero) adalah tipe kelas C dengan range IP address 192.168.2.xxx sampai 192.168.255.xxx .
(30)
25 Jaringan LAN yang berada di kantor pos menggunakan topologi star, Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah jaringan didesain, ini sangat erat kaitannya dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan.
Kabel yang digunakan menggunakan kabel UTP ketegori 5e. Kabel UTP category 5e dipilih dikarenakan kabel UTP 5e mampu mentrasmisikan data dengan kecepatan sampai 1000Mbps, frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz sehingga dapat membantu komunikasi data di PT.Pos Indonesia dapat berjalan dengan cepat dan lancar.
Router yang digunakan di kantor pos pusat PT Pos Indonesia (Persero) adalah Mikrotik RouterBoard 750, atau yang biasa disebut dengan Mikrotik RB750. Memiliki 5 buah port Ethernet 10/100, dengan prosesor baru Atheros 400MHz. mikrotik RB750 yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 3.1 Spesifikasi Mikrotik RouterBoard 750
Product Code : RB750
RAM : 32Mb
Architecture : MIPS-BE
LAN ports : 5
Gigabit : No
MiniPCI : 0
Integrated Wireless : 0
USB : 0
Memory Cards : 0
Power Jack : 10-28V
802.3af support : No
PoE : 10-28V
Voltage Monitor : No
Operating System : Router OS
Temperature range : -40C to +55C
(31)
26 3.2Analisis Fakta Perangkat Komputer PT Pos Indonesia Jl. Banda no. 30
Berdasarkan analisis di PT.Pos Indonesia Jl. Banda no.30. Sebagian komputer di sana belum memiliki spesifikasi yang baik, seperti kurangnya RAM dimana RAM dibeberapa komputer masih dibawh 512 MB. Kapasitas harddisk yang kecil dibeberapa komputer ditambah banyak terinstal aplikasi yang tidak dibutuhkan dalam pekerjaan, sehingga kinerja komputer sangat lambat dan mengganggu kelancaran dalam transfer data.
Standar minimum perangkat keras yang ada di PT Pos Indonesia:
Processor Core2duo
RAM 1 GB
Harddisk 100 GB
3.3Faktor – faktor Masalah Wi-Fi dan LAN
Berdasarkan analisis yang kami lakukan, penyebab dari masalah yang terjadi pada jaringan wifi dan LAN di PT.Pos Indonesia Jl Banda no 30 adalah jaringan down, komputer mengalami kerusakan, hubungan antar komputer sering terganggu, hal itu dikarenakan :
1. IP address yang di konfigurasi di server menggunakan DHCP, namun pada komputer client masih banyak yang melakukan konfigurasi IP address menggunakan static, sehingga jaringan tidak efektif
2. Pembagian bandwidth yang belum merata sehingga jaringan dibagian komputer client berjalan lambat.
3. Terjadi gangguan pada driver PC, baik itu driver Ethernet atau driver Wifi, gangguan dapat berupa driver rusak atau driver belum ter-instal.
4. Terjadinya konflik IP address antar client.
3.4Analisis Kebutuhan Wifi dan LAN
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan maka solusi yang harus dilakukan, diantaranya :
1. Mengubah konfigurasi komputer client dari konfigurasi IP static ke konfigurasi IP DHCP dengan cara double klik local area connection yang
(32)
27 ada pada status bar, klik kanan --> properties pilih TCP/IP, lalu dibagian general karena ip statis menggunakan use the following ip address dan DNS menggunakan use the following DNS server address ubah setting ip ke obtain an IP address automatically dan pada DNS ubah ke obtain DNS server address automatically. Kemudian kembali pada local area connection lalu klik kanan dan pilih status dan pilih bagian support lalu klik repair, tunggu beberapa menit dan ip address sudah menjadi DHCP.
2. Menutup port situs yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, sehingga karyawan tidak bisa mengakses situs tersebut pada jam kerja dan bandwith tidak berkurang, juga menutup port-port yang disinyalir menjadi jalan masuknya virus.
3. Melakukan instalasi ulang driver Ethernet dan driver Wi-Fi pada komputer yang belum menginstalkan driver Ethernet dan driver Wi-Fi atau pada komputer yang mengalami kerusakan pada driver Ethernet dan driver Wi-Fi.
4. Untuk beberapa tindakan untroubleshooting yang digunakan untuk menangani beberapa masalah pada jaringan :
a. Melakukan install ulang Sistem Operasi pada PC yang mengalami gangguan pada Opersi Sistemnya.
b. Melakukan install driver PC yang mengalami gangguan drive, baik itu driver Ethernet atau driver wifi.
c. Konflik IP address bisa terjadi karena adanya PC yang terkoneksi dengan jaringan yang menggunakan metode wired yang seharusnya mengguunakan pangaturan IP address secara otomatis, namun dengan sengaja user PC tersebut mengganti pengaturan address dengan pengaturan secara static. Sehingga alamat IP yang telah di atur secara statis tersebut terjadi kesamaan dengan PC lain yang mengganti pengaturan alamat IP dari pengaturan static menjadi pengaturan otomatis.
5. Pembuatan titik user jaringan baru. Pembuatan titik user baru ini dilakukan ketika ada karyawan yang baru masuk dan menggunakan
(33)
28 komputer Thin Client sebagai saran kerjanya, sehingga jaringan yang dibutuhkan oleh komputer Thin Cient tersebut harus melalui jaringan wired.
6. Melakukan monitoring pada traffic jaringan.
3.5Analisis Kebutuhan Perangkat Komputer Berdasarkan masalah tersebut, maka dilakukan
1. Pemeriksaan komponen-komponen di setiap karyawan seperti RAM,harddisk, motherboard, dan processor.
2. Penginstalan ulang system operasi di setiap komputer yang bermasalah di system operasinya.
Pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 menunjukan data komputer karyawan dari divisi ritail dan penjualan di PT.Pos Indonesia Jl.Banda no.30 yang telah dilakukan pendataan komponen-komponen perangkat keras.
a) Pendataan di divisi ritel
Tabel 3.2 Pendataan di divisi ritel
No Nama Jabatan Status
RAM
Status
harddisk Prosesor 1 Akhmad Fauzi Manager Pengawasan dan
Operasi Outlet OK OK OK
2 Sanggar Puspitowening
FP Pengawasan dan Operasi
Outlet NOT OK OK OK
3 Bombom Guntur FP Poshop OK OK OK
4 Edi Sukarso FP Pengawasan dan Operasi
Outlet OK OK OK
5 Yose Rizal FP eCommerce OK OK OK
6 Liana Soedianty FP Pengaduan dan Solusi
Pelanggan OK OK OK
7 Pudjo Mulyono Staff OK OK NOT OK
(34)
29 b) Pendataan di divisi penjualan
Tabel 3.3 Pendataan di divisi ritel Pelanggan
9 Carletta sacharissa
Staff Pengaduan dan Solusi
Pelanggan OK OK OK
No Nama Jabatan Status
RAM
Status Harddisk
Status Prosesor
1 Yayat Sudrajat SVP Penjualan OK OK OK
2 M. Said Haryadi VP Pos Internasional OK OK OK
3 Herbon Opnalto VP Pengelolaan
Penjualan OK OK OK
4 Widodo Trisaktiono Man. Lokin Penjualan OK OK OK 5 Zaenal Asikin Man. Bangprod. Pos
Internasional NOT OK OK OK
6 Irfan Setiana LM
Man. Inquiry Dan Pengelolaan
Hutang Piutang Pos Internasional
OK OK OK
7 Noorce Deges Staf Div Kolekting dan
Antaran OK OK OK
8 Yuyun Rahayu Staf Div Bangbis Paket OK OK OK
9 Like G Staf Div Bangbis Surat OK OK OK
10 Hartoni Staf Bag. Tuhop OK OK OK
11 Rochaeti FP Pos Internasional NOT OK OK OK
12 Teddy Eko P FP Penjualan OK OK OK
13 Agus Ramdani FP Pos Internasional NOT OK OK OK
14 Rohendi FP Pos Internasional OK OK OK
(35)
30 Keterangan tabel:
- OK = Spesifikasi memenuhi standar perangkat komputer PT POS Indonesia jl. Banda no. 30.
- NOT OK= Spesifikasi belum memenuhi standar perangkat komputer PT POS Indonesia jl. Banda no. 30.
Menurut data dari tabel 3.2 dan tabel 3.3, perangkat komputer seperti prosesor, harddisk dan RAM yang belum memenuhi standar perangkat komputer PT POS Indonesia jl. Banda no. 30 harus diganti supaya kinerja dari komputer menjadi lebih baik dan tidak menganggu dalam kelancaran transfer data pada jaringan.
16 Nano Jakalalana FP Pos Internasional OK OK OK 17 Ika Mustika FP Pos Internasional NOT OK OK OK
18 Asep Gunawan Staf NOT OK NOT OK OK
19 Bawuk
Dwianggaraini
FP Pos Internasional
OK OK OK
20 Kanaidi FP Penjualan OK OK OK
(36)
31 Setelah dilakukan analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yang dapat menyelesaikan permasalahan dari penelitian ini dan dari kesimpulan itu, dapat dibuat suatu saran untuk memberi masukan kepada PT.Pos Indonesia Jl.Banda no.30.
4.1 Kesimpulan
Setelah analisis berlangsung di PT.Pos Indonesia Jl.Banda no 30 dan menghasilkan beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
1. Dengan melakukan pemblokiran situs yang tidak berhubungan dengan pekerjaan dan membagi bandwidth yang merata pada tiap client, jaringan di PT POS Indonesia menjadi lebih stabil.
2. Setelah melakukan konfigurasi server dari IP statik ke IP dinamik pada komputer-komputer client, komunikasi arus data di kantor PT.Pos Indonesia Jl. Banda no 30 menjadi lebih lancar dari sebelumnya
4.2 Saran
Implementasi perawatan, pemeliharaan dan perbaikan jaringan LAN,wifi dan harus dilakukan secara rutin dan terjadwal agar dapat meningkatkan kinerja karyawan dan pelayanan di PT POS Indonesia jl. Banda no 30.
(1)
26 3.2Analisis Fakta Perangkat Komputer PT Pos Indonesia Jl. Banda no. 30
Berdasarkan analisis di PT.Pos Indonesia Jl. Banda no.30. Sebagian komputer di sana belum memiliki spesifikasi yang baik, seperti kurangnya RAM dimana RAM dibeberapa komputer masih dibawh 512 MB. Kapasitas harddisk yang kecil dibeberapa komputer ditambah banyak terinstal aplikasi yang tidak dibutuhkan dalam pekerjaan, sehingga kinerja komputer sangat lambat dan mengganggu kelancaran dalam transfer data.
Standar minimum perangkat keras yang ada di PT Pos Indonesia:
Processor Core2duo
RAM 1 GB
Harddisk 100 GB
3.3Faktor – faktor Masalah Wi-Fi dan LAN
Berdasarkan analisis yang kami lakukan, penyebab dari masalah yang terjadi pada jaringan wifi dan LAN di PT.Pos Indonesia Jl Banda no 30 adalah jaringan down, komputer mengalami kerusakan, hubungan antar komputer sering terganggu, hal itu dikarenakan :
1. IP address yang di konfigurasi di server menggunakan DHCP, namun pada komputer client masih banyak yang melakukan konfigurasi IP address menggunakan static, sehingga jaringan tidak efektif
2. Pembagian bandwidth yang belum merata sehingga jaringan dibagian komputer client berjalan lambat.
3. Terjadi gangguan pada driver PC, baik itu driver Ethernet atau driver Wifi, gangguan dapat berupa driver rusak atau driver belum ter-instal.
4. Terjadinya konflik IP address antar client.
3.4Analisis Kebutuhan Wifi dan LAN
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan maka solusi yang harus dilakukan, diantaranya :
1. Mengubah konfigurasi komputer client dari konfigurasi IP static ke konfigurasi IP DHCP dengan cara double klik local area connection yang
(2)
27 ada pada status bar, klik kanan --> properties pilih TCP/IP, lalu dibagian general karena ip statis menggunakan use the following ip address dan DNS menggunakan use the following DNS server address ubah setting ip ke obtain an IP address automatically dan pada DNS ubah ke obtain DNS server address automatically. Kemudian kembali pada local area connection lalu klik kanan dan pilih status dan pilih bagian support lalu klik repair, tunggu beberapa menit dan ip address sudah menjadi DHCP.
2. Menutup port situs yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, sehingga karyawan tidak bisa mengakses situs tersebut pada jam kerja dan bandwith tidak berkurang, juga menutup port-port yang disinyalir menjadi jalan masuknya virus.
3. Melakukan instalasi ulang driver Ethernet dan driver Wi-Fi pada komputer yang belum menginstalkan driver Ethernet dan driver Wi-Fi atau pada komputer yang mengalami kerusakan pada driver Ethernet dan driver Wi-Fi.
4. Untuk beberapa tindakan untroubleshooting yang digunakan untuk menangani beberapa masalah pada jaringan :
a. Melakukan install ulang Sistem Operasi pada PC yang mengalami gangguan pada Opersi Sistemnya.
b. Melakukan install driver PC yang mengalami gangguan drive, baik itu driver Ethernet atau driver wifi.
c. Konflik IP address bisa terjadi karena adanya PC yang terkoneksi dengan jaringan yang menggunakan metode wired yang seharusnya mengguunakan pangaturan IP address secara otomatis, namun dengan sengaja user PC tersebut mengganti pengaturan address dengan pengaturan secara static. Sehingga alamat IP yang telah di atur secara statis tersebut terjadi kesamaan dengan PC lain yang mengganti pengaturan alamat IP dari pengaturan static menjadi pengaturan otomatis.
5. Pembuatan titik user jaringan baru. Pembuatan titik user baru ini dilakukan ketika ada karyawan yang baru masuk dan menggunakan
(3)
28 komputer Thin Client sebagai saran kerjanya, sehingga jaringan yang dibutuhkan oleh komputer Thin Cient tersebut harus melalui jaringan wired.
6. Melakukan monitoring pada traffic jaringan.
3.5Analisis Kebutuhan Perangkat Komputer Berdasarkan masalah tersebut, maka dilakukan
1. Pemeriksaan komponen-komponen di setiap karyawan seperti RAM,harddisk, motherboard, dan processor.
2. Penginstalan ulang system operasi di setiap komputer yang bermasalah di system operasinya.
Pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 menunjukan data komputer karyawan dari divisi ritail dan penjualan di PT.Pos Indonesia Jl.Banda no.30 yang telah dilakukan pendataan komponen-komponen perangkat keras.
a) Pendataan di divisi ritel
Tabel 3.2 Pendataan di divisi ritel
No Nama Jabatan Status
RAM
Status
harddisk Prosesor
1 Akhmad Fauzi Manager Pengawasan dan
Operasi Outlet OK OK OK
2 Sanggar Puspitowening
FP Pengawasan dan Operasi
Outlet NOT OK OK OK
3 Bombom Guntur FP Poshop OK OK OK
4 Edi Sukarso FP Pengawasan dan Operasi
Outlet OK OK OK
5 Yose Rizal FP eCommerce OK OK OK
6 Liana Soedianty FP Pengaduan dan Solusi
Pelanggan OK OK OK
7 Pudjo Mulyono Staff OK OK NOT OK
(4)
29 b) Pendataan di divisi penjualan
Tabel 3.3 Pendataan di divisi ritel Pelanggan
9 Carletta sacharissa
Staff Pengaduan dan Solusi
Pelanggan OK OK OK
No Nama Jabatan Status
RAM
Status Harddisk
Status Prosesor
1 Yayat Sudrajat SVP Penjualan OK OK OK
2 M. Said Haryadi VP Pos Internasional OK OK OK
3 Herbon Opnalto VP Pengelolaan
Penjualan OK OK OK
4 Widodo Trisaktiono Man. Lokin Penjualan OK OK OK
5 Zaenal Asikin Man. Bangprod. Pos
Internasional NOT OK OK OK
6 Irfan Setiana LM
Man. Inquiry Dan Pengelolaan
Hutang Piutang Pos Internasional
OK OK OK
7 Noorce Deges Staf Div Kolekting dan
Antaran OK OK OK
8 Yuyun Rahayu Staf Div Bangbis Paket OK OK OK
9 Like G Staf Div Bangbis Surat OK OK OK
10 Hartoni Staf Bag. Tuhop OK OK OK
11 Rochaeti FP Pos Internasional NOT OK OK OK
12 Teddy Eko P FP Penjualan OK OK OK
13 Agus Ramdani FP Pos Internasional NOT OK OK OK
14 Rohendi FP Pos Internasional OK OK OK
(5)
30 Keterangan tabel:
- OK = Spesifikasi memenuhi standar perangkat komputer PT POS Indonesia jl. Banda no. 30.
- NOT OK= Spesifikasi belum memenuhi standar perangkat komputer PT POS Indonesia jl. Banda no. 30.
Menurut data dari tabel 3.2 dan tabel 3.3, perangkat komputer seperti prosesor, harddisk dan RAM yang belum memenuhi standar perangkat komputer PT POS Indonesia jl. Banda no. 30 harus diganti supaya kinerja dari komputer menjadi lebih baik dan tidak menganggu dalam kelancaran transfer data pada jaringan.
16 Nano Jakalalana FP Pos Internasional OK OK OK
17 Ika Mustika FP Pos Internasional NOT OK OK OK
18 Asep Gunawan Staf NOT OK NOT OK OK
19 Bawuk
Dwianggaraini
FP Pos Internasional
OK OK OK
20 Kanaidi FP Penjualan OK OK OK
(6)
31 Setelah dilakukan analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yang dapat menyelesaikan permasalahan dari penelitian ini dan dari kesimpulan itu, dapat dibuat suatu saran untuk memberi masukan kepada PT.Pos Indonesia Jl.Banda no.30.
4.1 Kesimpulan
Setelah analisis berlangsung di PT.Pos Indonesia Jl.Banda no 30 dan menghasilkan beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
1. Dengan melakukan pemblokiran situs yang tidak berhubungan dengan pekerjaan dan membagi bandwidth yang merata pada tiap client, jaringan di PT POS Indonesia menjadi lebih stabil.
2. Setelah melakukan konfigurasi server dari IP statik ke IP dinamik pada komputer-komputer client, komunikasi arus data di kantor PT.Pos Indonesia Jl. Banda no 30 menjadi lebih lancar dari sebelumnya
4.2 Saran
Implementasi perawatan, pemeliharaan dan perbaikan jaringan LAN,wifi dan harus dilakukan secara rutin dan terjadwal agar dapat meningkatkan kinerja karyawan dan pelayanan di PT POS Indonesia jl. Banda no 30.