Misi 1 “Mengembangkan perekonomian masyarakat

ketersediaan sarana prasarana transportasi yang berkualitas mutlak harus diwujudkan. Hal ini sebagai antisipasi dan penyeimbang dari dinamika perkembangan kota yang cukup pesat. Apalagi diakhir tahun perencanaan, Kota Bogor akan naik status menjadi Kota Metropolitan. Ketersediaan infrastruktur transportasi menjadi sebuah keniscayaan yang harus diwujudkan. Untuk mewujudkan Kota yang nyaman, dukungan yang kuat juga dibutuhkan dari sektor kebersihan. Peningkatan pertumbuhan penduduk dan naiknya tingkat ekonomi masyarakat akan berbanding lurus dengan peningkatan produksi sampah. Perubahan paradigma pengelolaan sampah harus cepat dilakukan oleh pemerintah untuk mengajak seluruh pemangku kepentingan terlibat aktif didalamnya. Terobosan- terobosan perlu dilakukan dengan mengupayakan pengelolaan sampah dari sumber hingga tingkat pengolahan akhir sampah, selain peningkatan SDM dan pemenuhan sarana prasarana penunjang operasionalisasi persampahan.

5.2. MISI

5.2.1. Misi 1 “Mengembangkan perekonomian masyarakat

yang bertumpu pada kegiatan jasa perdagangan” RPJMD Kota Bogor 2010 - 2014 V-4 Dalam kurun waktu 2004-2008, kontribusi sektor- sektor ekonomi dalam Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Bogor atas dasar harga berlaku yang memperlihatkan kecenderungan terus meningkat adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran serta industri, sektor pengangkutan dan komunikasi memperlihatkan kontribusi yang stabil sedangkan sektor lainnya cenderung menurun dalam kurun waktu tersebut. Hal lain yang turut mempengaruhi struktur perekonomian Kota Bogor adalah kemampuan daya beli masyarakat yang diukur berdasarkan konsumsi per kapita riil yang menggambarkan tingkat keberdayaan masyarakat di dalam memenuhi kebutuhan hidup sesuai dengan konsumsi riilnya tanpa memperhatikan asal atau sumber penerimaannya. Hal tersebut juga merupakan alat ukur yang dianggap lebih dapat mewakili tingkat kesejahteraan penduduk sesuai dengan pola, kebiasaan dan kemampuan untuk dapat mengakses setiap tingkatan kebutuhan berdasarkan kemampuannya. Usaha untuk meningkatkan kemampuan daya beli penduduk ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena kemampuan daya beli seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian wilayah seperti inflasi. Namun tetap harus diupayakan peningkatannya dengan memperhatikan faktor-faktor pendukungnya seperti meningkatkan produktifitas dengan meningkatkan PDRB per kapita, RPJMD Kota Bogor 2010 - 2014 V-5 peningkatan pendidikan yang meliputi persentase penduduk tamat SMA atau lebih tinggi, penyediaan lapangan pekerjaan yang dapat menampung angkatan kerja. Berdasarkan evaluasi pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa diketahui bahwa banyak dari fasilitas perdagangan dan jasa yang dikembangkan berada di lokasi yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan dan daya dukung prasarana. Pengembangan fasilitas ini juga kurang memperhatikan kelayakan jarak, seperti dibangun terlalu dekat dengan fasilitas perdagangan dan jasa lainnya. Pengembangan perdagangan dan jasa masih menjadi beban pusat Kota Bogor. Sebagai contoh, alih fungsi lahan untuk perdagangan dan jasa paling tinggi terdapat di kecamatan Bogor Tengah, selain itu Kota Bogor terutama pada kecamatan Bogor Tengah adalah alternatif wisata belanja oleh warga di kota-kota sekitarnya. Alasan- alasan itulah yang memberikan gambaran bahwa kegiatan dan pengembangan perdagangan dan jasa masih menjadi beban pusat Kota Bogor dan pola pengembangan perdagangan dan jasanya masih bersifat linear pada jalan- jalan utama, yang merupakan jalur strategis untuk pengembangan perekonomian. Berdasarkan kondisi, dan permasalahan perekonomian Kota Bogor diatas, kebijakan pengembangan RPJMD Kota Bogor 2010 - 2014 V-6 perekonomian Kota Bogor ke depan diarahkan menuju penciptaan kesejahteraan dan keadilan sosial ekonomi kerakyatan. Kemudian paradigma ekonomi pertumbuhan harus digeser menjadi ekonomi keberlanjutan. Hal-hal yang perlu segera dilakukan dalam rangka percepatan laju pertumbuhan ekonomi kota Bogor adalah pertama, mengidentifikasi potensi yang ada di Kota Bogor dan memfokuskan pada sumberdaya ekonomi yang memiliki kontribusi dominan terhadap PDRB dan penyerapan tenaga kerja. Kedua melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur ekonomi regional perhubungan, drainase, air minum dll serta pelibatan secara aktif seluruh pemangku kepentingan ekonomi dengan penerapan good governance. Misi ini dilaksanakan dengan tujuan dan sasaran sebagai berikut : 1. Meningkatkan pengembangan perekonomian khususnya sektor perdagangan, dengan sasaran: meningkatnya daya saing pada sektor perdagangan. 2. Meningkatkan pengembangan perekonomian pada sektor industri, dengan sasaran: a. Meningkatnya kegiatan industri rumah tangga, industri kecil dan menengah yang tangguh mandiri dan berdaya saing, b. Tersedianya informasi sentra-sentra IKM 3. Meningkatkan peran koperasi dan UKM, dengan sasaran meningkatnya ketangguhan dan kemandirian koperasi dan UKM. RPJMD Kota Bogor 2010 - 2014 V-7 4. Meningkatkan penanaman modal, dengan sasaran meningkatnya nilai dan jumlah investasi. 5. Mengembangkan pariwisata daerah, dengan sasaran meningkatnya kunjungan wisatawan. 6. Meningkatkan kesempatan kerja, dengan sasaran meningkatnya perluasan kesempatan kerja. 7. Meningkatkan ketahanan pangan, dengan sasaran meningkatnya ketahanan pangan. 8. Meningkatkan pengembangan sektor pertanian berbasis agribisnis, dengan sasaran berkembangnya usaha agribisnis.

5.2.2. Misi 2 “Mewujudkan kota yang bersih dengan sarana