Strategi Public Relation Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 Dalam Menarik Masyarakat Kota Bandung Untuk Manjadi Pendengarnya

(1)

v

Public Interest Attractive To Become Listeners. Name : Ria Septiani

NIM : 41806054

This thesis is under the Guidance: Rismawaty, S.Sos,. M.Si

This study aims to find out "How Strategic Public Relations Department Mobile Unit Ardan 105.9 FM Radio in Bandung City Public Interest Attractive To Become a listener?". so the researchers wanted to see the activities of the Public Relations Department Mobile Unit Radio Ardan 105.9 FM, researchers try to analyze, explain and describe the purpose, activities, messages and media in attracting people to become listeners in Bandung city.

The subjects in this study is the Public Relations Department Mobile Unit Radio Ardan 105.9 FM and the informant is an advanced Mobile Unit Supervisor Department. The research approach used was qualitative descriptive method, where researchers only describe a characteristic of the object being studied.

From the research that has been done was the Public Relations Department Mobile Unit Radio Ardan 105.9 FM is the purpose of the Mobile Unit of the Department. So that every activity Mobile Unit Department give the best to the people of Bandung. These activities directly implemented by the crew Mobile Unit of the Department and has a unique concept that every mobilenya.

The conclusions of the research has been done is that the desire to make the Mobile Unit Department of Radio Ardan 105.9 FM as a ranking No. 1 which focuses on services that maksimak, want to make the Mobile Unit of the Department of Radio Ardan 105.9 FM as a vehicle for the development of the existence of Indonesian music and serve as a medium of information, entertainment and education, especially for the citizens of Bandung. And strategies of the Public Relations Department Mobile Unit Ardan 105.9 FM Radio is having the purpose of each activity in conveying its message is also considered to use the media to attract the citizens of Bandung to listen and come to the event Ardan.

From the research that has been done there are a few suggestions for the Mobile Unit of the Department which should be better in the delivery of messages among the community of Bandung and to give directives to the crew Mobile Unit for the show event can run smoothly so that the community was keen to give good response.


(2)

iv ABSTRAK

Strategi Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM Dalam Menarik Minat Masyarakat Kota Bandung Untuk Menjadi Pendengarnya.

Nama : Ria Septiani NIM : 41806054

Skripsi ini di bawah Bimbingan: Rismawaty, S.Sos,. M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Strategi Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM Dalam Menarik Minat Masyarakat Kota Bandung Untuk Menjadi Pendengarnya. maka peneliti ingin melihat kegiatan Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM, peneliti mencoba untuk menganalisa, menjelaskan dan mendeskripsikan tentang Tujuan, Kegiatan, Pesan dan Media dalam menarik minat masyarakat kota Bandung untuk menjadi pendengarnya.

Subjek pada penelitian ini adalah Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dan yang menjadi Informan adalah Supervisor Mobile Unit Departement. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif, dimana peneliti hanya menggambarkan suatu karakteristik objek yang diteliti.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan ternyata Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM adalah Tujuan dari Mobile Unit Departement. Sehingga setiap kegiatan Mobile Unit Departement memberikan yang terbaik kepada masyarakat kota Bandung. Kegiatan tersebut langsung dilaksanakan oleh crew Mobile Unit Departement dan mempunyai konsep yang unik setiap Mobilenya.

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah bahwa adanya keinginan untuk menjadikan Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM sebagai rangking No. 1 yang berfokus pada layanan yang maksimak, ingin menjadikan Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM sebagai wahana pengembangan eksistensi musik Indonesia dan dijadikan sebagai media informasi, hiburan dan pendidikan khususnya bagi warga Bandung. Dan strategi dari Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM adalah dengan memiliki tujuan dari setiap kegiatan dalam menyampaikan pesannya juga memanfaatkan media yang dinilai dapat menarik minat warga Bandung untuk mendengarkan dan datang ke acara Ardan.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran untuk Mobile Unit Departement yaitu sebaiknya lebih baik lagi dalam penyampaian pesan dikalangan masyarakat kota Bandung dan dapat memberikan arahan kepada crew Mobile Unit agar acara event bisa berjalan dengan lancar sehingga masyarakat pun antusias memberikan respon yang baik.


(3)

1 1.1Latar Belakang Penelitian

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Setiap perusahaan media audio (radio), baik itu cetak maupun elektronik harus selalu mempunyai strategi untuk mencapai tujuannya. Begitu juga dengan Radio Ardan, bagian Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM harus dapat menyusun suatu strategi agar tujuan dari Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM ini tercapai yaitu untuk menarik minat perhatian masyarakat khususnya di kota Bandung agar pendengar Radio Ardan tambah meningkat.

Hal tersebut dapat menjadi strategi perusahaan yang menjadi menarik minat masyarakat agar datang dan mendengarkan siaran tersebut yang diadakan oleh Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM. Sebagai peneliti yang memposisikan sebagai masyarakat awam juga akan merasa tertarik untuk datang ke tempat tersebut, misalnya : mall, cafe, dan acara event yang diadakan oleh Public Relations Mobile Unit Departement Radioa Ardan 05.9 FM ini untuk menarik minat pendengar Radio Ardan


(4)

2

melalui berbagai macam media terutama media audio (radio), Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM yang juga sudah dikenal oleh masyarakat luas dan memiliki banyak pendengarnya.

Tetapi selain strategi, bagaimana bagian Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9FM tersebut agar dapat menarik minat masyarakat dalam mencapai tujuan, sehingga dengan adanya Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM, masyarakat kota Bandung akan lebih mengenal lagi siaran Radio Ardan.

Definisi strategi secara umum pada website Lucian Marin adalah “bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan.”

Public Relations (humas) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperoleh setiap organisasi yang bersifat komersial (Perusahaan) maupun organisasi yang non komersial, Praktisi Public Relations senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu hitam, putih atau abu-abu. Public Relations terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Arti penting humas sebagai sumber informasi terpercaya terasa pada era globalisasi dan “banjir informasi” seperti saat ini.


(5)

Pentingnya Public Relations memang tidak perlu diragukan lagi, karena Public Relations merupakan salah satu fungsi strategi dalam suatu Perusahaan. Situasi seperti itu merupakan “tantangan” bagi Public Relations untuk menjawabnya dengan strategi dan teknik Public Relations tertentu. Dengan strategi Public Relationsnya, ia akan mampu mengatasi situasi dan persoalan, bagaimanapun bentuknya, khususnya kalau tengah berhadapan dengan situasi krisis kepercayaan, krisis manajemen, dan kritis lainnya.

Public Relations pada umumnya dianggap sebagai bagian penting dari suatu strategi Perusahaan, strategi sendiri pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan Manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. (Effendy, 2003:300). Akan tetapi. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Strategi komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berada sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Individu dan organisasi memang bisa lestari tanpa Public Relations, tapi dengan program Public Relations yang terencana, suatu perusahaan bisa mengharapkan hasil yang lebih baik dan reputasi yang semakin meningkat.


(6)

4

Dalam rangka penyebarluasan pesan dalam perusahaan, komunikasi sangat penting karena dengan berkomunikasi manusia dapat memberikan pesan kepada orang lain baik verbal maupun non verbal, komunikasi tidak berlangsung begitu saja, melainkan dalam suatu situasi tertentu, situasi tersebut dengan konteks komunikasi.

Konteks komunikasi dapat dilihat dari sejumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Seperti yang dikemukakan G.R Miller yang telah dikutip oleh Deddy Mulyana bahwa salah satu pendekatan untuk membedakan konteks komunikasi adalah pendekatan situasional (situasional approach), yakni komunikasi massa, komunikasi organisasi, komunikasi publik, komunikasi kelompok kecil, komunikasi antar pribadi, dan komunikasi intrapribadi. (Mulyana, 2003:70).

Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia terhadap informasi dengan kemajuan teknologi, dunia siaran di Indonesia telah berkembang begitu pesat, berbagai stasiun Radio khususnya di kota-kota besar banyak bermunculan.

Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games dan personal cassette players. (Ardianto, Erdinaya, 2004:115)

“Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya”. (Dominick, 2000:242, pada Ardianto, Erdinaya, 2004 : 115)


(7)

Pangsa pasar Radio siaran adalah orang-orang yang secara potensial mau mendengarkan siaran Radio. Secara teoritis, semakin banyak orang yang menjadi pendengar dari sebuah Radio siaran, maka akan semakin besarlah kemungkinan bagi Radio tersebut untuk dapat meraih keuntungan, sebab hidup matinya sebuah Radio siaran akan sangat ditentukan oleh jumlah pemasang iklan, untuk memasang iklan pada sebuah Radio siaran terlebih dahulu akan memperhatikan pangsa pasarnya.

Tentunya ini menjadi sebuah ujian yang berat bagi seorang Public Relations pada stasiun Radio, untuk menarik minat masyarkat, agar tetap loyal mendengarkan dan mengikuti program-program yang disajikan oleh stasiun Radio tempat dia bekerja.

Oleh karena itu seorang Public Relations dituntut untuk mengetahui situasi-situasi yang terjadi di lingkungan sekitar, itu dimaksudkan agar seorang Public Relations biar merasakan apa yang disukai oleh para pendengarnya, dan membuatnya bisa lebih dekat kepada pendengarnya.

Pendengar sendiri bisa dikatakan dengan istilah „audiens’. Tetapi audiens media berlaku universal dan secara sederhana dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa dari berbagai media atau komponen isinya. Tetapi pada arti yang tampaknya sangat sederhana itu mengandung berbagai cara yang berbeda


(8)

6

untuk mengkaji kumpulan dan variasi itu sepanjang waktu dan diantaranya berbagai tempat dalam realitas dan konsep audiens.

Menurut Dennis McQuail dalam bukunya teori komunikasi massa, sumber paling penting yang menimbulkan masalah tentang audiens adalah hakikat dualitasnya. Ia merupakan kolektivitas yang terbentuk baik sebagai tanggapan terhadap isi media dan didefinisikan berdasarkan perhatian pada isi itu maupun sesuatu yang sudah ada dalam kehidupan sosial dan kemudian dilayani provisi media tertentu. Tidak sering memang, tapi keduanya tidak dapat dipisahkan pada saat yang sama. (McQuail, 1987 :201).

Pada penelitian ini, peneliti ingin menegaskan bahwa strategi Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM yang menjadi fokus penelitian adalah menarik minat masyarakat Kota Bandung, peneliti ingin menegaskan bahwa menarik minat pendengarnya karena Public Relations Mobile Unit Departement hanya membantu siaran Radio Ardan.

Mobile Unit Departement adalah sebuah Departement yang masuk dalam struktur organisasi perusahaan yang dikepalai oleh seorang Manager Unit yang selanjutnya disebut sebagai Mobile Unit Departement Manager dan bertanggung jawab langsung kepada General Manager. Mobile Department terkait erat dengan PR & Promotion, Event Promo, Marketing & KBI, Program Departement. Dengan kekuatan ini Mobile Departement berharap dapat mewujudkan sebuah kinerja yang profesional untuk selalu memuaskan keinginan semua pihak.


(9)

Adanya Mobile Departement para audience dapat melihat dengan nyata replika ruang siaran ardan yang selalu mobile Selain itu juga, dapat menjadi sarana bersosialisasi para pendengar dan reporter dengan audience Ardan. Sebagai image dari Radio itu sendiri Bisa dijadikan sebagai tools event. Dengan Mobile unit semua venue acara / Siaran luar dan order liputan dapat lebih terjangkau dari segi branding dan image.

Dengan adanya Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya, sehingga dengan adanya acara-acara tersebut yang ada di Kota Bandung dan Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM di Kepalai oleh seorang Supervisor yang menggerakkan semuanya crewnya agar bisa bekerja sama dengan pihak-pihak yang mengadakan acara tersebut.

Sehingga Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM senantiasa bisa membantu siaran Radio Ardan 105.9 FM di luar kegiatan dan dapat menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya. Adapun berbagai kegiatan Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM bekerjasama dengan para reporter untuk diwawancarai sehubungan dengan adanya kegiatan.

Dengan demikian fasilitas yang ada di Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dapat membantu dan mengakses jaringan di Radio itu sendiri adanya microwave dapat berfungsi sebagai pengirim sinyal (transmitter) dan dapat pula sebagai penerima sinyal (receiver), stasiun transmisi (relay station)


(10)

8

dapat juga difungsikan sebagai pemancar/TX (fungsi ganda). Penyiar Radio memiliki sifat point to point audience, akan tetapi untuk mencapai khalayak dapat disiatkan dengan cara langsung , yaitu pada siaran yang bersifat local, maupun dengan cara tidak langsung, yaitu pada siaran regional dan internasional dengan menggunakan cara point to point, untuk mengantarkan sinyal audio atau audiovisual yang bermuatan mata acara atau rangkaian mata acara ke stasiun penyiaran atau pemancar lain yang dituju.

ARDAN adalah sebuah stasiun Radio anak muda yang dilengkapi fasilitas-fasilitas berupa Music Room (Musro), Tempat Bilyar, Caravan (DJ’s Show), Mobil Frontier yang selalu dipakai untuk meliput laporan kegiatan sehari-harinya dan Moving Stage yaitu mobil yang digunakan sebagai panggung dengan fasilitas perlengkapan audio dan alat musik (band). Smart, cuek, positif, kreatif, low profile dan peduli terhadap sekeliling adalah gaya siaran Radio Ardan untuk mewujudkan tema “Stay Cool and Lovely”.

Dari Uraian di atas tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Bagaimana Strategi Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya ?’’


(11)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan dalam latar belakang permasalahan di atas, maka identifikasi masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana tujuan Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya ?

2. Bagaimana kegiatan Public Relations yang dilaksankan oleh Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya ?

3. Bagaimana pesan yang disampaikan oleh Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya ?

4. Bagaimana media yang digunakan Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya ?

5. Bagaimana strategi Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa lebih jauh tentang tujuan, kegiatan, pesan, media, dan mendeskripsikan bagaimana strategi Public Relations Mobile Unit


(12)

10

Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sementara, untuk tujuan penelitian yang didasarkan pada rincian di identifikasi masalah adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana tujuan dari Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya.

2. Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang diadakan Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya.

3. Untuk mengetahui pesan yang disampaikan oleh Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya. 4. Untuk mengetahui media yang disampaikan oleh Public Relations

Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya.

5. Untuk mengetahui strategi Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya.


(13)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan memberikan kontribusi dalam pengembangan Ilmu Komunikasi pada umumnya dan Konsentrasi Humas pada khususnya, yakni pada strategi Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat kota Bandung untuk menjadi pendengarnya.

1.4.2 Kegunaan Praktis a. Bagi Peneliti

Dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu serta pengetahuan baik dari segi teoritis ataupun praktisnya bagi peneliti, untuk mengetahui lebih jauh mengenai materi dari penelitian itu sendiri serta hal-hal yang berkaitan dengan kajian ilmu yang sesuai dengan bidang ilmu yang peneliti dapatkan selama perkuliahan. Dengan penelitian ini juga memberikan wawasan kepada peneliti, bahwa dalam setiap Perusahaan Radio bagian Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM harus mempunyai strategi agar dapat terus meningkatkan minat masyarakat Kota Bandung.

b. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan dijadikan literatur dalam mendukung materi-materi perkuliahan bagi Universitas, Program Studi, dan mahasiswa-mahasiswi Ilmu


(14)

12

Komunikasi, khususnya bidang kajian Humas yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.

c. Bagi Instansi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dan pedoman untuk perusahaan agar dapat terus menjaga dan terus menarik perhatian Radio Ardan yang ada di dalam Moblie Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM khususnya di bagian siaran, diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pihak Radio Ardan 105.9 FM Bandung sehingga dapat menarik pendengarnya sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak Mobile Unit Departementnya Radio Ardan 105.9 FM juga dapat melaksanakan strategi Mobile Unit Departement untuk menairk minat para pendengarnya.

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Teoritis

Pada bagian kerangka teoritis peneliti akan menjelaskan secara teori mengenai strategi.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.(Effendi, 2003:32)


(15)

Strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, terutama memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak. Itulah sebabnya maka langkah pertama yang diperlukan adalah mengenal khalayak atau sasaran. Kemudian berdasarkan pengenalan serta komunikator dipilih, sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada. Hal ini dimaksudkan selain agar kekuatan panangkalan yang dimiliki khalayak dapat “dijinakkan”, juga untuk mengalahkan kekuatan pengaruh dari pesan-pesan lain yang berasal dari sumber (komunikator) lain. Cara seperti ini menurut susanto (1974) merupakan persuasi dalam arti yang sesungguhnya.

PR (Public Relations) sebagai unsur umum (Public Affairs), dengan menentukan definisi PR (Public Relations) maka akan mudah bagi kita memberikan definisi urusan umum (Public Affairs).

“Public Affairs adalah kegiatan tertentu dalam ruang lingkup PR (Public Relations) kegiatan tersebut berkenaan dengan hubungan yang terlibat dalam pengembangan kebijakan Publik, undang-undang dan peraturan yang dapat mempengaruhi organisasi, kepentingan organisasi dan operasional organisasi”. (Suryadi, 2007 :3).

Untuk dapat bertindak secara strategis, kegiatan public relations harus menyatu dengan visi dan misi organisasinya, yakni alasan organisasi atau perusahaan untuk tetap hidup. Dari sinilah seorang praktisi public relations dapat menetapkan objektifnya dan bekerja berdasarkan objektif tersebut. ( Effendy, 2003 : 300-301 )


(16)

14

Setelah mengenal khalayak dan situasinya, maka langkah selanjutnya dalam perumusan strategi, ialah menyusun pesan, menetapkan metoda atau cara penyampaian pesan dan penggunaan media yang tepat untuk menyampaikan pesan. (Arifin,1984:68)

Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadannya, Radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games dan personal cassette players. (Ardianto, Erdinaya, 2004:115)

“Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya”. (Dominick, 2000:242, pada Ardianto, Erdinaya, 2004 : 115)

Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan yang dimaksud dapat dimengerti.

Minat adalah merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan.

(Sujipto : 2001)

Begitupun dengan Public Relations Mobile Unit Departement untuk menarik minat masyarakat agar bisa mendengarkan langsung maka harus memiliki strategi pada Mobile Unit Departement tersebut.


(17)

1.5.2 Kerangka Konseptual

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.(Effendi, 2003:32)

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada kerangka teoritis bahwa untuk menimbulkan strategi Public Relations Mobile Unit Departement dalam menarik masyrakat pada sebuah Radio. Oleh sebab itu peneliti ingin fokus kepada empat unsur yaitu :

a. Tujuan adalah kita mempunyai tujuan yang dampaknya akan menarik minat masyarakat, tujuan mengadakan kegiatan.

b. Kegiatan adalah sebuah kegiatan yang sebelumnya sudah terencana, agar kegiatan tersebut lebuh baik lagi.

c. Pesan adalah isi atau informasi yang akan disampaikan melalui proses komunikasi.

d. Media merupakan saluran komunikasi, seperti televise, radio dan surat kabar.

e. Strategi adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan.


(18)

16

Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM.sudah dinilai tepat untuk menarik minat masyarakat pendengarnya.

1.6 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana tujuan dari Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat kota Bandung untuk menjadi pendengarnya?

a. Apa tujuan dari Public Relations Mobile Unit departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat kota Bandung untuk menjadi pendengarnya ?

f. Siapa yang berperan melaksanakan tujuan tersebut ?

g. Bagaimana mengaplikasikannya agar tujuan itu tercapai ?

h. Apa dampaknya jika tujuan tersebut tidak tercapai ?

2. Bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations Mobile Unit Departement dalam menarik minat masyarakat kota Bandung untuk menjadi pendengar Radio Ardan 105.9 FM?

a. Bagaimana kegiatan acara siaran Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM?

b. Siapa yang bertugas dalam kegiatan siaran di Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM?


(19)

c. Kegiatan apa saja yang dilakukan Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM agar menarik minat masyarakat kota Bandung untuk menjadi pendengarnya?

3. Bagaimana pesan yang disampaikan oleh Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat kota Bandung untuk menjadi pendengarnya ?

a. Siapa yang menyusun pesan yang disampaikan oleh Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat kota Bandung untuk menjadi pendengarnya ?

b. Siapa yang yang menyampaikan pesan tesebut?

c. Jenis pesan apa saja yang disampaikan oleh Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat kota Bandung untuk menjadi pendengarnya ?

4. Bagaimana media yang digunakan oleh Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat kota Bandung untuk menjadi pendengarnya ?

a. Seperti apa bentuk media yang digunakan oleh Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM ?

b. Seberapa besar frekuensi dari penggunaan media yang digunakan oleh Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM ?


(20)

18

1.7 Subjek Penelitian dan Informan

1.7.1 Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan subjek penelitian sebagai tolak ukur untuk mengetahui permasalahan yang akan diteliti dari suatu Public Relations Mobile Unit Departement untuk menarik minat masyarakat kota Bandung khususnya Radio Ardan 105.9 FM.

Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya (“attribute”-nya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian.

1.7.2 Informan

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Di antara sekian banyak informan tersebut, ada yang disebut narasumber kunci (key informan) seorang ataupun beberapa orang, yaitu orang atau orang-orang yang paling banyak menguasai informasi (paling banyak tahu) mengenai objek yang sedang diteliti tersebut.

Informan dalam penelitian ini yaitu berasal dari wawancara langsung yang disebut sebagai narasumber. Adapun definisi narasumber menurut Bagong Suyatna adalah: “Peranan informan dalam mengambil data yang akan digali dari orang-orang tertentu yang dinilai menguasai persoalan yang


(21)

hendak diteliti, mempunyai keahlian dan berwawasan cukup” (Suyatna, 2005 : 72).

Yang menjadi informan pada penelitian ini adalah Kepala Bagian Unit Supervisor. Alasannya adalah karena Kepala Bagian Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM adalah orang yang ke lapangan langsung dalam proses menarik minat masyarakat Kota Bandung.

1.7.3 Metode penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif, dimana peneliti hanya menggambarkan suatu karakteristik objek yang diteliti. Krisyantono dalam bukunya Teknik Praktis Riset Komunikasi menjelaskan bahwa :

Jenis riset ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu, Periset sudah mempunyai konsep dan kerangka konseptual. (Krisyantono,2008:67).

Sedangkan metode deskriptif adalah menafsirkan, dan menuturkan data yang ada kemudian dianalisis sebagai mana dikemukakan oleh Jalaludin Rakhmat dalam metode penelitian komunikasi “Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta dan cermat “.(Rakhmat, 1997:22)

Melalui metode ini, peneliti menggambarkan masalah berdasarkan data relevan serta menafsirkan data-data sebagai suatu proses analisa untuk


(22)

20

mencari relevansi antara variabel penelitian, dan mendeskripsikan fakta dan data tantang bagaimana strategi Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM untuk menarik minat masyarakat Kota Bandung untuk menjadi pendengarnya.

1.8 Tekhnik pengumpulan data

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. (Riduwan, 2006:56)

Teknik pengambilan data dengan menggunakan Tanya jawab langsung kepada Public Relations Mobile Unit Departement , serta orang-orang yang dianggap mempunyai data dan dapat dijadikan sumber informasi tentang penelitian ini, dengan tujuan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang opini, persepi, pengalaman dan perasaan.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu, mencari sumber dari literatur atau referensi lain yang relevan untuk meperoleh konsep atau teori yang diperlukan. Studi pustaka merupakan satu cara mendapatkan sumber dengan cara menemukan sumber tepat dari suatu spesialis tertentu.


(23)

Dalam melengkapi data yang mendukung dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dan mencari informasi dari buku-buku. Selain itu untuk mendukung penelitian ini, peneliti juga menggunakan artikel dari website yang isinya berhubungan dengan penelitian ini.

3. Internet searching

Penelusuran data online menurut Burhan Bungin adalah :

“Tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data informasi online yang berupa data maupun informasi teori, secepat atau semudah mungkin dan dapat dipertanggung jawabkan secara akademis”.(Bungin,2008:148)

1.9 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah pengolahan data yang dikumpulkan untuk dibahas lebih lanjut. Secara garis besar data yang telah diperoleh dikumpulkan dan dianalisis. Berikut tahapan proses analisis data:

1. Semua data yang telah diperoleh dari narasumber, catatan harian peneliti, studi pustaka dan internet searching dikumpulkan.

2. Data diseleksi, pemeriksaan kelengkapan, dan kejelasan data. 3. Mengklasifikasikan data agar mudah untuk di analisa.


(24)

22

1.10 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.10.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Radio Ardan Swaratama 105.9 FM Bandung, Jalan Cipaganti No. 159 Bandung. No. Telepon : 022 2033256 , Fax 022 2033267 , Website : www.ardanradio.com

1.10.2 Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini kurang lebih selama 4 bulan, yaitu mulai dari bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Januari 2011. Adapun waktu penelitian ditampilkan dalam tabel :


(25)

TABEL 1.1

Waktu dan Jadwal Penelitian

No Kegiatan September November Desember Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan judul 2 Penulisan Bab 1

Bimbingan 3 Seminar UP 4 Penulisan Bab II

Bimbingan 5 Penulisan Bab III

Bimbingan 6 Pengumpulan Data

Wawancara Bimbingan 7 Pengolahan Data

Penulisan Bab IV

Bimbingan 8 Penulisan Bab V

Bimbingan 9 Penyusunan Bab 10 Sidang kelulusan


(26)

24

1.11 Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penelitian ini, membagi ke dalam 5 bab yaitu:

BAB 1: PENDAHULUAN

Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang adanya strategi Public Relations Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dalam menarik minat masyarakat kota Bandung untuk menjadi pendengarnya, perumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, subjek penelitian dan informan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, waktu dan tempat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB 2: TIJAUAN PUSTAKA

Menjelaskan tinjauan teoritis mengenai komunikasi, Strategi, pengertian minat, tujuan, kegiatan, pesan, dan media.

BAB 3: OBJEK PENELITIAN

Bab ini menjelaskan latar belakang perusahaan, struktur perusahaan, job description, sarana dan prasarana yang ada di perusahaan.

BAB 4 : ANALISIS HASIL PENELITIAN

Pada bab ini, penelitian mendeskripsikan hasil dari penelitian peneliti yang didukung oleh data-data dan teori yang diperoleh.


(27)

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Peneliti memberikan kesimpulan dari seluruh data penelitian serta saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua pihak.


(28)

26 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Tinjauan Tentang Public Relations 2.1.1 Pengertian Public Relations

Public Relations yang biasa ditulis dengan singkat PR atau yang juga lazim disebut Purel atau Hubungan Masyarakat, masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Berhubung dengan meningkatnya perhatian terhadap public relations, terutama dari perusahaan-perusahaan besar, timbul kebutuhan akan orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus dalam bidang itu.

Istilah Public Relations diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, istilah itu mengandung arti hubungan dengan publik. Pengertian “Publik” adalah sekelompok orang yang menaruh perhatian pada sesuatu hal yang sama, mempunyai minat dan kepentingan yang sama. Sedangkan istilah “relations” (dengan istilah jamak) penting sekali jika dilihat dalam hubungannya dengan pengertian : Public Relations. Istilah “relations” merupakan prinsip dari pada Public Relations. Penggunaan istilah “relations” mengandung arti adanya hubungan yang timbal balik atau two-way-communication.

Dengan pengertian diatas tadi, maka public relations pada dasarnya berfungsi untuk menghubungkan publik-publik atau pihak-pihak yang berkepentingan didalam suatu instansi atau perusahaan. Hubungan yang efektif


(29)

antara pihak-pihak yang berkepentingan itu adalah penting sekali demi tercapainya kepentingan dan kepuasan bersama.

Dapat di uraikan disini beberapa definisi Public Relations yang di kemukakan oleh pakar komunikasi. Public Relations, yang didefinisikan oleh Frank Jefkins adalah :

“Semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” (Jefkins, 2003:10)

Definisi Public Relations menurut J. C., Seidel dalam buku dasar-dasar Public Relations adalah :

Public relations is the continuing process by which management endeavors to obtain goodwill and understanding of its customers, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and correction, outwardly through all means of expression”.(proses yang kontinu dari usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan publik umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.) (Abdurrachman, 2001:24)

Jadi, berdasarkan definisi-definisi tadi terdapatlah didalam public relations itu suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good-will, kepercayaan, penghargaan pada dan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat umumnya. Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara sesuatu badan dengan publiknya, usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang


(30)

28

menyenangkan; sehingga akan timbul opini public yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu.

2.1.2 Ciri-ciri Public Relations

Ciri dan fungsi sangat erat kaitannya, fungsi atau dalam Inggris fuction, bersumber pada perkataan bahasa latin, factio yang berarti penampilan, perbuatan pelaksanaan atau kegiatan. Dalam kaitannya dengan humas dalam suatu instasi berfungsi apabila humas itu menunjukkan kegiatan yang jelas, yang dapat dibebaskan dari kegiatan lainnya.

Berfungsi tidaknya humas dalam organisasi dapat diketahui dari ada tidaknya yang menunjunkkan ciri-cirinya. Ciri-ciri humas adalah :

a. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.

b. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajement suatu organisasi.

c. Public yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah Publik eksternal dan Publik Internal. (Effendy, 1993:31).

Operasional humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan Publik mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.


(31)

2.1.3 Fungsi Public Relations

Fungsi Public Relations menurut Cutlip & centre and Candflield dalam Ruslan pada bukunya “Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (konsepsi dan aplikasi)” fungsi Public Relations yaitu :

a. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen organisasi).

b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

c. Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang di wakilinya, atau sebaliknya.

d. Melayani keinginan public dan memberikan sumbang saran kepada pemimpin organisasi demi tujuan dan manfaat bersama.

e. Menciptakan komunikasi dua arah atau timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan, 2006:19).

2.1.4 Tujuan Public Relations

Adapun tujuan dari Public Relations menurut Oemi Abdurrachman adalah mengembangkan good will dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan


(32)

30

berbagai public, kegiatan public Relations harus dikerahkan kedalam dan keluar.”(Abdurrachman, 2001:34)

2.2 Tinjauan Tentang Strategi 2.2.1 Pengertian Strategi

Istilah strategi berasal dari kata Yunani Strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi jaman dulu yang sering diwarnai perang, di mana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga bisa dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi.

Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia bisnis, misalnya konsep Sun Tzu, Hannibal, dan Carl von Clausewitz. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi.


(33)

Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut (Jain, dalam Tjiptono, 1997:3) :

1. Sumber daya yang dimiliki terbatas

2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi 3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi

4. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu 5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif

Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr. (dalam Tjiptono 1997:3), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu :

1. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), dan

2. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplimentasikan misinya. Makna yang terkandung dari strategi ini adalah bahwa para manajer memainkan peranan yang aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi organisasi. Dalam lingkungan yang turbulen dan selalu mengalami perubahan, pandangan ini lebih banyak diterapkan.

Sedangkan pada perspektif kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.


(34)

32

Pada definisi ini, setiap organisasi pasti memiliki strategi, meskipun strategi tersebut tidak pernah dirumuskan secara eksplisit. Pandangan ini diterapkan bagi para manajer yang bersifat reaktif, yaitu hanya menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan secara pasif manakala dibutuhkan.

Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan berrsifat subjektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain. Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu : level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level fungsional (Hayes dan Wheel wright, 1984 dalam Tjiptono, 1997:4).

2.2.2 Strategi Public Relations

Menurut Robson, 1997:4 strategi adalah formula berbasis luas mengenai cara bisnis bersaing : tujuan apa yang ingin dicapai dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan Ahmad S. Adnanputra pakar humas mengatakan bahwa strategi adalah bagian dari suatu rencana (Plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. Mengacu pada pola strategi Public Relations tersebut, maka menurut Ahmad S. Adnanputra memebrikan batasan pengertian tentang


(35)

strategi Public Relations, antara lain “alternative optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations dalam kerangka suatu rencana Public Relations (Public Relations Plan)”. (Ruslan, 1999:101)

S.B. Hari Lubis, 1992 : 2 strategi Public Relations adalah bagaimana seorang Public Relations officer dapat menganalisa lingkungan, strategi, mengimplementasikan startegi, mengendalikan strategi. Wheelen dan Hunger, 1995 : 9 bahwa startegi Public Relations ialah suatu proses kegiatan dengan melakukan Scanning lingkungan, formulasi strategi, Implementasi strategi, evaluasi dan control.

Public Relations memberikan suatu fungsi manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan. Public Relations dalam tujuan strategi, yaitu untuk membaca rintangan yang muncul dari luar serta dapat mengatasinya agar sasaran perusahaan dapat tercapai.

Public Relations memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perusahaan dengan mengembangkan hubungan-hubungan harmonis dengan sasaran publiknya.

Peace dan Robinson yang dikutip oleh Rhenald Kasali, mengembangkan langkah-langkah strategi Public Relations, sebagai berikut :

1. Menentukan misi perusahaan. Termasuk pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian, filosofi dan sasaran Perusahaan


(36)

34

2. Mengembangkan profile Perusahaan (Company Profile) yang mencerminkan kondisi internal Perusahaan dan kemampuan Perusahaan yang dimilikinya

3. Penilaian terhadap lingkungan eksternal Perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum

4. Analisa terhadap peluang yang tersedia pada lingkungan

5. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat dilengkapi untuk memenuhi tuntutan misi Perusahaan

6. Pemilihan strategi atas objektif jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk mencapai objektif tertentu

7. Objektif tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dengan objektif jangka panjang dan garis besar objektif

8. Implementasi atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada anggaran dan mengawinkan rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur teknologi dan sistem balas jasa yang memungkinkan

9. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap jangka pendek sebagai masukan begi pengambilan keputusan di masa yang akan datang. (Kasali, 2000:43)


(37)

2.3Tinjauan Tentang Mobile Unit Departement 2.3.1 Tinjauan Tentang Mobile Unit

Mobile Unit (OB VAN) dalam sebuah Radio diperlukan sebagai image dan eklusifitas Radio tersebut Radio sebagai media penghubung antara organisasi, audience, acvertiser, dan segala kalangan dan segmen secara on air/ auditif/ lisan, tetapi dengan adanya Mobile Unit (OB VAN) dapat dilihat secara langsung dan nyata, baik dari tampilan, gaya dan bentuk Unit itu sendiri.

Sarana pendukung baik on air ataupun off air, dan keberadaan Mobile Unit (OB VAN) dalam sebuah Radio diperlukan sebagai image dan eklusifitas Radio tersebut Radio sebagai media penghubung antara organisasi, audience, acvertiser, dan segala kalangan dan segmen secara on air/ auditif/ lisan, tetapi dengan adanya Mobile Unit (OB VAN) dapat dilihat secara langsung dan nyata, baik dari tampilan, gaya dan bentuk Unit itu sendiri.

2.3.2 Tinjauan Tentang Mobile Unit Departement

Mobile Unit Departement adalah sebuah Departement yang masuk dalam struktur organisasi perusahaan yang dikepalai oleh seorang Manager Unit yang selanjutnya disebut sebagai Mobile Unit Manager dan bertanggung jawab langsung kepada General Manager. Mobile Department terkait erat dengan PR & Promotion, Event Promo, Marketing & KBI, Program Departement. Dengan


(38)

36

kekuatan ini Mobile Departement berharap dapat mewujudkan sebuah kinerja yang profesional untuk selalu memuaskan keinginan semua pihak.

Adanya Mobile Unit Departement para audience dapat melihat dengan nyata replika ruang siaran ardan yang selalu mobile Selain itu juga, dapat menjadi sarana bersosialisasi para penyiar dan reporter dengan audience Ardan. Sebagai image dari Radio itu sendiri Bisa dijadikan sebagai tools event. Dengan Mobile Unit semua venue acara / Siaran luar dan order liputan dapat lebih terjangkau dari segi branding dan image. Sebagai perwujudkan komitmen untuk selalu inovatif, memberikan pelayanan yang memuaskan dan menghasilkan yang terbaik bagi klien, Mobile Department juga mengembangkan dirinya untuk tidak hanya berfungsi sebagai sebuah Department, tetapi juga membuat berbagai program penunjang baik untuk membantu promosi para client, maupun untuk memuaskan pendengar setia Ardan sendiri (Insan Muda).

(Sumber : www.ardanmobileunit.com) 2.4Tinjauan Tentang Radio

Radio mendapat julukan sebagai kekuasaan atau “the fifth estate”, setelah pers (surat kabar) dianggap sebagai kekuasaan keempat atau “the four estate”.

Dibandingkan dengan televise, televise lebih sempurna daripada radio, karena kalau radio sifatnya “auditif” (hanya dapat didengar) maka televise selain “auditif”, juga visual (dapat dilihat). Tetapi meskipun televise melebihi


(39)

radio pada umumnya sudah cukup tua sampai sekarang belum pernah diberi julukan “the sixth estate”.

Itulah sebabnya maka kalau dalam suatu Negara terjadi revolusi atau kudeta atau pemberontakan, maka yang pertama dikuasai adalah radio. Radio siaran dalam arti kata broadcast dimulai pada tahun 1920 oleh stasiun radio KDKA Pittsburg di amerika serikat, memang pada waktu itu radio dirasakan sebagai penemuan yang penting artinya bagi kehidupan manusia yang pengaruhnya dapat dirasakan dalam berbagai bidang. Tetapi sampai tahun tiga puluhan belum terlihat gejala yang menjadikan radio mendapat julukan kekuasaan kelima.

Pada tahun-tahun sesudah ditemukannya radio itu, medium tersebut hanya mempunyai tiga fungsi, yakni sebagai berikut :

- Sarana hiburan - Sarana penerangan - Sarana pendidikan

Demikian pula sesudah radio siaran meluas ke Negara-negara eropa, dimana Inggris merupakan Negara termaju dalam bidang ini, fungsinya masih tiga itu. Inggris menggunakan medium tersebut untuk kepentingan penjajahnya menanamkan kebudayaan Inggris pada Negara-negara jajahannya dan mengadakan hubungan batin antar warga Negara berdiam di Negara-negara jajahannya diseluruh dunia.


(40)

38

Akan tetapi sejak nazi Jerman kuat dibawah pimpinan Adolf Hitler, Radio siaran bertambah fungsinya yakni bukan saja sebagai sarana hiburan, penerangan dan pendidikan, tetapi juga sebagai sarana propaganda.

Medium radio oleh Hitler dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempropagandakan ide-idenya, lagu-lagu Deutchland-deutchland uber alles in der wett”, sebuah lagu yang mengandung propaganda ke dalam, yakni kepada rakyat Jerman sendiri, dengan perantara radio siaran dapat dibuat lebih menata kepada seluruh bangsa Jerman, propaganda bahwa bangsa Jerman dengan bentuk badannya yang gagah, matanya yang biru cemerlang dan rambutnya yang kuning keemasan turunan dewa adalah bangsa yang terbaik yang ditakdirkan harus menguasai dunia dengan medium radio dapat lebih diintesifkan

Hitler bersama mentri propagandanya Goebbels menyadari keampuhan radio, maka dari itu radio siaran dalam susunan kementrian propaganda dijadikan bagian khusus. Dengan demikian, dengan alat yang ampuh itu propaganda tidak saja terbatas dalam wilayah Jerman sendiri, akan tetapi dapat diperluas secara intensif dan ekstensif ke luar batas wilayah Negara Jerman raya, sejak tahun 1936 terasalah oleh rakyat Negara-negara eropa betapa hebatnya propaganda Jerman yang dilancarkan ke luar Negeri.


(41)

2.4.1 Karakteristik Radio

Radio memiliki karakteristik yang berbeda dengan media massa lainnya. Dibandingkan dengan media massa lain, media Radio memiliki karakteristik khas sebagai berikut :

1. Auditori : Radio adalah “suara”, untuk didengar, karena isinya siaran bersifat “sepintas lalu” dan tidak dapat diulang.

2. Transmisi : Proses penyebarluasannya atau disampaikan kepada pendengar melalui pemancar (transmisi).

3. Ada gangguan : Seperti timbul-tenggelam (fading) dan gangguan teknis “chanel noise factor”.

4. Theatre of mind : Radio menciptakan gambar dalam Imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi, pendengar melalui kata dan suara.

5. Identik music : Radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media massa utama untuk mendengarkan music. Dalam hal music, Radio memiliki daya surprise seketika atau member kejutan, karena biasanya pendengar tidak tahu lagu apa yang disajikan. (Romli, 2004:22-23).

2.4.2 Kelebihan Radio

Radio memiliki kelebihan yang salah satunya adalah “cepat dan mudah dibawa kemana-mana “(Cangara, 2004:124). Namun selain itu Radio siaran juga memiliki kelebihan lainnya yaitu “sifatnya yang santai” (Effendy, 1990:19).


(42)

40

Oleh karena itu Radio dapat dinikmati sambil mengerjakan kegiatan lain. Pada radio siaran, manusia menjadi modal utama, yang mana ini menjadi kelebihan radio siaran menurut Eric Barnouw, menurutnya “dengan suara orang bias mendramatisir sesuatu siaran dan lebih berkesan” (Palapa & Syamsudin, 1983:76).

Selain itu Radio mendapat julukan “kekuasaan kelima” (the fifth estate), terdapat beberapa factor yang mendukungnya, yaitu:

1. Radio siaran bersifat lanngsung

Makna langsung sebagai sifat Radio siaran ialah, bahwa suatu pesan yang akan disiarkan dapat dilakukan tanpa proses yang rumit.

2. Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan

Begitu suatu pesan diucapkan oleh seseorang penyiar atau orator, pada saat itu juga dapat diterima oleh khalayak dan bagaimanapun jauhnya sasaran yang dituju, radio dapat mencapainya.

3. Radio siaran memiliki daya tarik

Daya tarik yang dimiliki oleh Radio siaran disebabkan oleh unsur yang melekat padanya yaitu :

a. Kata – kata lisan (Spoken Words) b. Musik (Music)

c. Efek suara (Sound Effect) (Effendy, 1993:107)


(43)

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan, penyampaian pesan melalui media massa lainnya, dan juga kelebihannya yang dapat dibawa dan didengarkan dimana saja pendengarnya

2.4.3 Kelemahan Radio

Seperti media yang lainnya, Radio juga memiliki kelemahan atau kekurangan. Kekurangannya yaitu “bahwa radio tidak bias mempertunjukkan sesuatu, tidak bias melakukan show seperti media massa lainnya”. (Palapa & Syamsudin, 1983:75).

Bagi Radio siaran, tempat untuk mengutarakan pesannya terletak pada setiap jam para pendengarnya, yang merupakan Imajinasi seseorang setelah mendengarkan sesuatu siaran, inilah yang menjadi kelemahan utama Radio menurut Eric Barnouw yaitu Radio tidak dapat mempertunjukkan (demonstrate) pesan yang disampaikan secara jelas.

2.5Tinjauan Tentang Minat

Pada hakikatnya praktek antara minat dan perhatian pada umumnya hampir sama selalu bergandengan tangan antara satu dengan yang lain. Apabila seseorang tertuju pada suatu objek, sebenarnya dimulai dengan adanya minat terhadap objek tersebut. “Minat mempunyai peranan besar dalam menentukan apa yang kita lihat dan amati dilingkungan kita, bukan hanya alat pengamatan dan kecerdasan kita (Gerungan, 1991 : 146).


(44)

42

Lita. L. Atikson mengatakan apa yang kita kenali tidak bergantung pada stimuli tetapi pada proses kognitif yang merefleksikan minat, tujuan, harapan kita pada saat itu, kontras dan gerakan variable internal terdapat dalam motif berupa harapan dan minat yang juga menentukan stimulus yang menarik perhatian.

Antara minat dan perhatian pada prakteknya selalu berhubungan yang menarik minat dapat menyebabkan adanya perhatian. Apa yang menyebabkan adanya perhatian terhadap sesuatu tentu disertai dengan minat. Proses penatahapan minat dapat dijadikan acuan bagi seorang komunikator dalam usaha menumbuhkan minat pada komunikan, yaitu dimana komunikator menyampaikan pesan yang dapat disesuaikan dengan tahapan-tahapan yang dapat menimbulkan minat itu sendiri.

Adapun yang dimaksud dengan minat primitive dan minat cultural tersebut adalah :

a. Minat primitive

Minat yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan jaringan dalam diri dan kebebasan unsur tersebut dapat memuaskan dorongan untuk dapat mempertahankan organisme meskipun secara langsung tidak ada sangkut pautnya pada diri seseorang.


(45)

b. Minat Kultural

Minat yang timbul dari dorongan social yakni perbuatan, belajar dengan tarap yang lebih tinggi, karena tarap yang lebih tinggi merupakan sesuatu yang lebih penting bagi manusia terdidik yang dimulai oleh adanya minat yang benar-benar luas terhadap hal-hal yang ternilai. (Buchari, 1985 : 136).

2.5.1 Proses Terbentuknya Minat

“Minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu objek seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut pautnya dengan dirinya, serta minat dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar. Kalau tidak demikian minat tidak mempunyai arti sama sekali”. (Buchori, 1985:35).

Oleh karena itu informasi tentang seseorang atau suatu objek, pasti harus terlebih dahulu pada minat seseorang terhadap orang tatau objek tertentu. Minat timbul karena aanya perhatian, rasa tertarik akan sesuatu hal yang menjadi stimulus atau rangsangan yang kemudian dilanjutkan oleh suatu keinginan. Kesemuanya itu sebagai suatu tahap awal terbentuknya minat. “Minat adalah sikap yang membuat orang senang akan objek, situasi atau ide-ide tertentu”. (As’ad, 1987:4). Hal tersebut akan dapat diikuti oleh perasaan senang dan cenderung untuk mencari objek yang disenanginya itu.


(46)

44

2.6Tinjauan Tentang Pendengar

Seperti ditulis oleh Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul “Radio Siaran Teori dan Praktek” bahwa :

“Pendengar adalah sasaran komunikasi massa melalui media radio siaran komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pendengar terpikat perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengenai, tergerak hatinya dan melakukan kegiatan apa yang diinginkan si pembicara”.

Selain itu bukunya yang sama Onong Uchjana Effendy menulis beberapa sifat dari pendengar yang antara lain adalah sebagai berikut :

1. Heterogen

Artinya adalah pendengar radio tersebar diseluruh jangkauan pemancar, mengingat radio adalah seperangkat radio yang dapat dibawa kemana-mana dan setiap orang memilikinya dengan demikian pendengar terpencara di berbagai tempat dan golongan sosial.

2. Pribadi

Artinya adalah Radio menempati ruangan-ruangan si pemiliknya baik itu dikamar, dihotel, diwarung kopi dan sebagainya. Keadaan tersebut mengharuskan si penyiar tidak mungkin menguraikan isi siarannya dengan semangat yang berapi-api seperti seorang ocator yang sedang berbicara di mimbar yang ditonton langsung oleh hiburan pendengarnya.


(47)

3. Aktif dan selektif

Artinya adalah walaupun pendengar tidak mungkin menyalahkan langsung kepada penyiar tentang kesalahan atau kekeliruan yang dilakukan si penyiar tetapi pendengar dapat memilih, menyeleksi dan berpindah saluran sesuai dengan keinginannya.

Pendengar sendiri biasa dilakukan dengan istilah “audiens media” tetapi audiens media berlaku universal dan secara sederhana dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa dari berbagai media atau komponen isinya. Tetapi pada arti yang tampaknya sangat sederhana itu mengundang berbagai cara yang berbagai tempat realitas konsepsi audiens.

Menurut Dennis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa, sumber paling penting yang menimbulkan masalah tentang audiens adalah hakikat dualitasnya, ia merupakan kolektivitas yang terbentuk baik sebagai tanggapan terhadap isi media dan didefinisikan berdasarkan perhatian pada isi itu maupun sesuatu yang sudah ada dalam kehidupan social dan kemudian dilayani provinsi media tertentu tidak sering memang, tapi keduanya tidak dapat dipisahkan pada saat yang sama (McQuail, 1987:201).


(48)

46 BAB III

OBYEK PENELITIAN

3.1Tinjauan Tentang Radio Ardan Swaratama 3.1.1 Sejarah Radio Ardan Swaratama

Pendirian PT.Radio Ardan Swaratama dengan surat keputusan Direktorat Jendral Hukum dan Perundangan-undangan Departement Kehakiman N0.C2.01.01 –A dengan call sign PM 3 BGB. Sebelum berdirinya nama PT. Radio Ardan Swaratama diawali dengan berdirinya PT. Radio Bonk-Kens pada tanggal 22 April 1977, yang didirikan di JL.Westoff No. 18 Bandung dengan menggunakan Frekuensi AM 234 M (1278 Khz).

Selanjutnya pada tanggal 14 April 1984 bertepatan dengan beralihnya nama PT. Radio Bonk-Kenks menjadi PT. Radio Ardan Swaratama maka studio menempati lokasi yang baru di JL. Jurang No. 80 Bandung, dan masih mempergunakan freukensi yang sama. Perpindahan frekuensi dari AM ke FM untuk mendapatkan kualitas suara yang lebih baik dan peningkatan mutu siaran dilakukan oleh Ardan pada tanggal 26 Desember 1989 dengan gelombang 105.8 Mhz.

Awal tahun 2000 Radio Ardan menempati lokasi yang lebih representative dengan bangunan yang lebih luas yaitu di JL. Cipaganti No.159 Bandung. Pada awal tahun 2004 keluarnya keputusan dari pemerintah adanya perubahan frekuensi untuk seluruh stasiun Radio di


(49)

Indonesia, maka frekuensi Radio Ardan berubah dari 105.8 Mhz menjadi 105.9 Mhz.

Berdasarkan data survey Research Indonesia (SRI) tahun 2001, Radio Ardan sebagai radio bersegmentasi remaja antara usia 15-19 tahun di Bandung. Sebagai stasiun radio terkemuka, Radio Ardan menempati posisi teratas dalam meraih jumlah pendengar terbanyak jika dibandingkan dengan semua Radio swasta di Bandung (menurut data SRI sejak tahun 2001).

Pada tahun 70-an Ir. Arifin Gandawijaya (Owner Radio ARDAN) yang masih kuliah di jurusan Arsitek UNPAR bersama rekan rekannya mendirikan sebuah pemancar radio yang diberi nama “Bongkenk”. Nama yang cukup unik pada masa itu yang berarti “bongkok kerempeng” (Pada tahun 70-an anak mudanya lebih banyak yang kerempeng). Radio Bongkenk mendapat respon yang cukup baik karena konsep radionya berusaha memutarkan lagu-lagu baru dan lagu-lagu yang belum beredar di kota Bandung sehingga anak muda saat itu mendapat pencerahan dan pengetahuan musik yang lebih maju dari radio ini. Lokasi studio Bongkeng saat itu ada di Jalan Westhof. (Rumah kediaman Orang tua Ir. Arifin Gandawijaya).

Pada tahun 1984 Bapak Ir. Arifin Gandawijaya semakin serius menggarap usaha Radio pemancar ini sehingga dengan tujuan untuk lebih meningkatkan bisnis ini, Radio Bongkeng berubah nama menjadi Radio ARDAN yang bekerja pada frek. 1178 AM dengan lokasi studio di Jalan Jurang 80 Bandung. Nama ARDAN dalam kamus bahasa arab adalah


(50)

48

“yang lancarr” atau “yang mulus” nama ARDAN juga merupakan singkatan dari para pemilik saham radio ardan pada saat itu yaitu Arifin dan Daniel (alm). Tahun 1985 Radio ARDAN mulai menjadi salah satu

Radio Favorite di kota Bandung yang selalu berani memberikan hadiah –hadiah kepada para pendengarnya dan sempat dijuluki Radio Raja Kuis.

Pada Tahun 1990 frekuensi Radio Ardan yang semula bekerja di 1178 AM berubah ke 105.9 FM mulai tahun inilah radio Ardan semakin menancapkan cakarnya di bisnis Radio. Untuk memenangkan persaingan dengan station lain Ardan berani membuat sesuatu yang berbeda yaitu dengan mengusung konsep “The Bird Station “ dimana semua announcer-nya menggunakan nama burung seperti Rick Falcon, Jack Eagles, Peter Hawk, Andy Seaguls, Jeff Flamingo, Sam Sparrow, Cindy Colibry, Kiki Kaswari, Anna Muray dll. Liputan Konser Artis menjadi menu utama, baik konser yang ada di dalam negeri maupun mancanegara hingga liputan konser musik terbesar didunia yaitu Woodstock di Amerika pernah diliputnya.

Pada Tahun 1992, Ir. Arifin Gandawijaya yang hobi dengan peralatan siar mutakhir mulai menyalurkan hobinya dengan melengkapi semua peralatan siar Radio mulai dari ruang siaran hingga ruang produksi audio menggunakan sistem komputerisasi yang terbaru produk USA, sehingga pada saat itu Ardan mempunyai slogan “ARDAN BANDUNG HI-TECH FM” .


(51)

Dengan usaha yang terus menerus dan kerja keras serta konsisten dalam membangun infrastruktur, teknologi, pengembangan SDM dan fasilitas lainnya, akhirnya Radio Ardan yang sampai saat ini dipimpin oleh Ir. Arifin Gandawijaya dengan menempati gedung kantor yang representative di Jl. Cipaganti 159. Mulai tahun 1993 selalu menjadi radio anak muda terdepan di kota Bandung (SRI, Frank Small, AC Nielsen, Cakram edisi Januari 2008 dan beberapa survey lainnya). Kini Radio Ardan telah memiliki group dan berhasil melahirkan radio sister company-nya yaitu : Radio Cosmo 101,9 FM Bandung, Radio B 95,6 FM Bandung dan Solo Radio Jawa Tengah.

Berdasarkan data Survey Research Indonesia (SRI) tahun 2001, Radio Ardan sebagai Radio bersegmentasi remaja antara usia 15 – 19 tahun di Bandung. Sebagai stasiun radio terkemuka, Radio Ardan menempati posisi teratas dalam meraih jumlah pendengar terbanyak jika dibandingkan dengan semua radio swasta di Bandung (menurut data SRI sejak tahun 2001).

Produk utama dari Radio Ardan ialah program on-air dan off-air, dengan pendengar sasaran 55% wanita dan 45% pria yang berusia 15 – 29 tahun, komposisi musik 75% barat 30% Indonesia. Aktivitas utama yang dilakukan peruasahaan yaitu menyiarkan acara agar sampai kepada pendengar dan mampu memuaskan pendengar. Untuk acara-acara on-air Radio Ardan antara lain acara music, talk show, informasi, kuis, drama, seni drama dan sebagainya.


(52)

50

Ardan diperkuat oleh 70 staff yang terdiri dari tim Marketing,personalia, administrasi dansebagai penunjang utama Ardan juga diperkuat oleh 12 orang penyiar bersama dengan musik director. Dengan kekuatan ini ardan berharap dapat mewujudkan sebuah kerja yang professional untuk selalu memuaskan keinginan semua pihak, baik pendengar radio, klien, maupun staff ardan sendiri selain itu ardan memilki sumber daya yang dapat dijadikan penawaran dan juga keunggulan bersaing dibandingkan Radio lain, Yaitu :

1. Sebagai Production house ardan memproduksikan jingle, sandiwara, paket program, dan paket sindikasi radio.

2. sebagai sebuah tempat bergaul, ardan membuat café “ruang tengah ardan “ yang menyuguhkan minuman beraneka ragam, berbagai jenis, menu makanan, warnet, TV BIG SCREEN.

3. Ardan juga menyediakan fasilitas musro (Music Room Studio) yang biasa digunakan untuk live music, indie live on-air, live band untuk langsung recording band.

Inilah ada beberapa gambaran umum Radio Ardan sebagai berikut : 1. Fasilitas Outdoor

Ardan adalah sebuah stasiun radio anak mudah yang dilengkapi fasilitas-fasilitas Caravan (DJ’s Show), kendaraan khusus yang selalu dipakai untuk meliputi laporan kegiatan sehari-harinya dan Moving Stage yaitu mobil yang digunakan sebagai panggung dengan fasilitas perlengkapan audio dan alat music (band).


(53)

2. Positioning

Secara global, positioning Radio Ardan terarah pada anak-anak muda yang berusia antara 15-29 tahun suka”curhat” dan cerita dengan teman -temannya tentang trend dikalangan anak muda jaman sekarang, senang bergaul, memiliki banyak teman, aktif dan dinamis. Atas pertimbangan itu maka program-program di Radio Ardan 105.9 FM Bandung banyak mengangkat tema tentang segala hal yang menjadi pembicaraan dikalangan anak muda.

3. Sumber Daya

Radio Ardan diperkuat 70 orang staff yang terdiri dari tim marketing, personalia, administrasi dan sebagai penunjang utama Radio Ardan juga diperkuat oleh 16 orang pada divisi Program terdiri dari Penyiar, Produser, Music Director & Program Director. Dengan Infra struktur ini Radio Ardan berharapkan dapat mewujudkan sebuah kinerja yang professional untuk selalu memuaskan keinginan semua pihak baik pendengar Radio, klien maupun staff Radio Ardan sendiri.

4. Prestasi

5 tahun berturut-turut sebagai radio no 1 untuk anak muda 3 tahun berturut-turut sebagai radio no 1 untuk semua kalangan 5. Pendengar Radio Ardan

Pendengar Radio Ardan terdiri dari : 40% pria & 60% wanita


(54)

52

Golongan ABC

Gaya hidup pendengarnya Koran/majalah, pengguna internet. Dengan kepribadian kompleksitas remaja.

3.1.2 Identitas Radio Ardan

Nama Badan Hukum : PT. Radio Ardan Swaratama Nama di udara : ARDAN FM

Penaggung Jawab : Ir. Arifin Gandawijaya Frekuensi : 105.9 FM

Call Sign : PM3 FHI No. Anggota PRSSNI : 033-1/1977

Alamat : Jl. Cipaganti No. 159 Bandung No. telp : 022-2033256, 2034094

Fax : 022-2033267

Website : www.ardanradio.com Slogan Radio : Stay Cool & Lovely Contact Person : Mufti Muchtiar

Jangkuan Siaran : Bandung & Sekitarnya Format Siaran : Hiburan 52%

Informasi 28% Pendidikan 29% Format Musik : Barat Top : 40% Indonesia : 50% Indie : 10%


(55)

3.1.3Profil Pendengar 1. Jenis Kelamin

Pria 40% Wanita 60% 2. Usia

15 kebawah 15% 15-20 tahun 50% 20-29 tahun 35% 3. Status Sosial Ekonomi

A 20% B 30% C 50%

4. Status Pendidikan

SD Kelas 5 & 6 10% SLTP & SMU 60% Mahasiswa 20% Biasa 10% 5. Status Pekerjaan

Pelajar 60% Mahasiswa 25% Swasta 10% Wiraswata 5%


(56)

54

3.2 Struktur Organisasi PT. Ardan Radio Swaratama. Tabel 3.1

Struktur Organisasi PT. Ardan Radio Swaratama

No. Nama Jabatan

1. Ir. Arifin Gandawijaya Director

2. Mufti Muchtiar General Manager

3. Roni Patoroni Head of Business Development 4. Edwin wibisana Event Promo Manager

5. Marketing Manager 6. Dewan Indrayoga PR Manager

7. Tedi Kurniawan, SE Chief of Mobile Unit 8. Endang Karlianti Head of Advertisement 9. Dinar Permadi Program Director 10. Awan Yudha Music Director 11. Arfantyas, SE Finance

12. Indah Septarina, SE Ak Auditor

13. KBI (Kepala Bagian Iklan)

14. Eksekutif Sekertaris

15. Shcedulling

16. Bagian Produksi

17. Cyber

18. Penyiar/Produser


(57)

Struktur organisasi suatu Perusahaan harus memungkinkan adanya kerjasama dan koordinasi usaha di antara semua unit organisasi dalam mengambil tindakan untuk mencapai tujuan umum perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu organisasi yang jelas dan tegas agar dapat menunjang pengawasan dan kelancaran aktivitas dalam perusahaan. Hal ini disebabkan tiap unit organisasi perlu mengetahui secara jelas mengenai apa-apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab serta wewenang dari setiap unit yang lainnya. Selain itu struktur organisasi adalah bagian yang menunjukkan hubungan-hubungan formal dalam organisasi.

Struktur organisasi yang terdapat di PT. Radio Ardan Swaratama menggunakan stuktur organisasi line and staff, dimana kekuasaan tinggi dipegang oleh seorang direktur dan dibantu oleh seorang sekertaris. Direktur dibawahi lima kepala bagian, yaitu:

1. Kepala bagian sumber daya manusia 2. Kepala bagian keuangan

3. Kepala bagia pemasaran 4. Kepala bagian umun

5. Kepala bagian riset dan teknologi

Kelima kepala bagian ini langsung bertanggung jawab kepada direktur. Dimana untuk setiap kepala bagian membawahi staf bagian masing-masing.


(58)

56

3.3 Job Description PT. Ardan Radio Swaratama 1. Direktur

Menentukan kebijaksaan perusahaan

Mengawasi jalannya penyelenggaraan perusahaan Melakukan evaluasi atas hasil yang diperoleh perusahaan 2. HRD Manager

Bertanggung jawab atas semua hal yang berhubungan dengan kepegawaian

Mengatur jadwal operator

Mengatur jadwal penggunaan kendaraan operasional kantor Mengatur serta mengontrol absensi seluruh karyawan ardan Memberikan laporan absen kepada direktur setiap harinya

Berhak menegur atau memberikan surat peringatan kepada karyawan yang melanggar atau lalai dalam pekerjaan

Memberikan laporan bulanan absensi kepada bagian keuangan untuk diproses dalam penggajian

3. Marketing Manager

Membuat program jangka panjang dan jangka pendek dalam hal pemasaran produk

Memelihara dan menjaga hubungan baik dengan klien

Menjaga Company image dan brand image serta memberikan kepusaan kepada klien


(59)

4. IT Director&Technical Maintenance

Membuat jadwal untuk control dan perawatan semua peralatan seperti ruang pemancar, ruang siaran, ruang produksi dan semua unit komputer kerja dan dengan membuat laporan tertulis secara berkala 1 minggu sekali

Merespon dengan segera bila ada hal-hal yang harus segera diperbaiki dan melaporkannya ke GM

Mendata semua equipment Arrdan untuk dikontrol secara rutin Menyimpan dan merawat semua perlatan siaran untuk back up. Bila ada divisi yang memerlukan maka keluar masuk barang menjadi tanggung jawab Technical Maintenance dan ada data file traffic equipment

Membuat jadwal rutin utnuk membersihkan pemancar di studio maupun setiap hari sabtu menunggu ke 1 setiap bulannya

Mengontrol dan memanaskan genset di studio ardan setiap 3 hari sekali serta cek bahan bakar

5. Station Manager

Bertanggung jawab secara penuh kepada semua pelaksaan program/acara radio siaran yang sudah disepakati dan disahkan oleh GM sesuai dengan visi dan misi perusahaan, dan secara langsung bertanggung jawab untuk mengawasi kinerja bagian production manager dan program director agar melaksanakan kerja


(60)

58

secara maksimal,professional, tepat, waktu dan sesuai dengan standar operating procedure (SOP).

Membuat strategi kreatif program dan mengatur serta memberikan otoritas penuh kebada bagian-bagian tersebut agar menjalankan operasional pekerjaan program on- air dengan target menghasilkan tujuan sebagai radio dengan program acara yang paling banyak pendengarnya dibandingkan dengan radio lain.

Memberan masukan/usulan program yang harus dijalankan kepada PD.

Mengawas dan membantu memberikan koreksi untuk order pekerjaan bagian produksi dan program directur.

Memberikan persetujuan dengan menandatangani order-order produksi dan program sebeum dijalankan pekerjaannya.

Memeriksa buku laporan kegiatan bagian-bagian tersebut.

Membagi tugas pekerjaan bagian-bagian tersebut, dengan membuat system kerja yang praktis, efisien dan terkontrol.

6. Production Manager

Menugaskan, membantu dan mengawasi bagian sound designer untuk melaksanakan semua kegiatan produksi audi recording baik untuk keperluan konsumen berupa pembuatan spot iklan, insert program, exspose program, opening dan closing tones, taping dan edit wawancara sesuai dengan order pekerjaan yang sudah disetujui oleh program director atau station manager.


(61)

Mengawasi dan mengatur pekerjaan operator seperti, recording program, penyaran paket program seperti hairock,Nightmare,dll. Mengecek pendataanpeserta dan pemenag kuis, data jumlah request dan mengecek kelengkapan materi siaran seperti adlips,news dan pertanyaan.

Kuis, pertanyaan, interview, laporan harian penyiar, serta mencantumkan bila ada sejumlah iklan yang tidak terputar pada saat mematikan pemancar sesuai dengan tugas operator yang berangkutan.

7. Bussines Development

Membuat Schedule perencanaan kerja dan event yang biasa dijual ke sponsor maupuan program promosi cyber stage sendiri, seperti : a. Melaksanakan kontrak yang sudah disepakati dengan extra joss

secara konsisten.

b. Membuat acara promosi cyber stage secara regular.

c. Menawaan paket-paket program cyber stage diluar extra joss. Membuat laporan kerja bulanan baik yang akan dilaksankan atau sudah dilaksanakan.


(62)

60

8. Program Director

Melaksanaan ide-ide kreatif dari station manager.

Membuat/merancang program acara yang mempunyai nilai jual dan menarik untuk pendengar radio terutama yang pasif bukan yang aktif dengan persetuuan Station Manager.

Mengawasi dan melakukan evaluasi terhadap semua regular program dan special program.

Membagi tugas dan mengarahkan staf dibawahnya agar produktif. Bertanggung jawab secara penuh untuk semua produk on-air Diradio Ardan seperti : music script/news, kreatif iklan, materi program dan penyiar.

Membuat Schedule program dan penyiar harian bertanggung jawab pada kelangsungan kerja penyiar dan programnya (recruitment&training)

Membuat kreatif program unggulan untuk morning show, afternoon show, dan night show, dan mencapai tujuan untuk menjadi program highlight baik untuk service pendengar atau kepuasan sponsor berikut laporan dan evaluasinya.

Membuat meeting evaluasi dan perencanaan kerja untuk para produser setiap 1 minggu sekali.

Membuat meeting bulanan untuk evaluasi penyiar dan staf program.


(63)

9. KBI (Kepala Bagian Iklan)

Tidak menempatkan iklan regular dan kerjasama pada jam prime time, terkecuali bila order prime time masih kosong, dan bila ada order prime time maka iklan regular dipindah dari prime time. Setiap order yang masuk harus diterima oleh KBI. Setelah dicek mengenai harga,produk,waktu, penyiaran, apakah sesuai untuk disiarkan, maka order tersebut diparaf oleh KBI dan selanjutnya order didata dan dibuat rencana penyairan iklan (konfirmasi penyiaran), selanjutnya konfirmasi penyiaran iklan diserahkan kembali ke KBI untuk dicek dan disetujui dan dikirimkan via fax ke pemaang iklan/agency. Setelah disetujui oleh pemasang iklan maka KBI memproses lebih lanjut (disiapkan penyiarannnya) Order asli diserahkan ke MM untuk disetujui dan dikirmkan kembali ke agency, dalam ha-hal khusus (urgent luar biasa) maka KBI harus berkoordinasi dengan MM sebelum order, setelah kwitansi ditandatangani ileh direktur dan sesuai denga laporan penyiaran iklannya, maka tanggung jawab pengiriman ke pemaang iklan dilakukan oleh KBI.


(64)

62

10. Music Director

Bertanggung jawab pada semua jenis lagu yang diputar d radio ardan.

Memilih lagu yang mewakili kebutuhan target pendengar dan trend anak-anak muda bandung (untuk mengetahuinya maka team music harus bergaul, beredar dilokasi club,café,show dan lain-lain, dll). 11. Eksekutif Sekertaris

Tugas Harian :

a. Menyortir, mendata dan mendistribusikan surat-surat baik melalui pos atau faximile kepada yang berkepentingan terutama surat-surat yang ditujukan untuk diretur perusahaan, GM, MM, KBI, dan BDD (event).

b. Membuat dan membalas surat terutama untuk direktur, GM dan MM, setelah ada konfirmasi dari yang berkepentngan.

c. Melakukan pengiriman semua faximle dari semua bagian sekaligus mendata.

d. Membantu mengatur jadwal pertemuan untuk direktur.

e. Menyiapkan laporan-laporan harian yang harus ada di meja direktur seperti : invoice yang harus ditandatangani (KBI) absensi karyawan, laporan harian seluruh AE (personalia). f. Mengkoordinir penggunaan telepon diluar jam kantor untuk

keperluan program (interview, Reportase, dll) g. Membuat laporan bulanan out going telepon.


(1)

viii

6. Kepada seluruh staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi & Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah ikut membantu setiap proses untuk penelitian.

7. Ibu Astri Ikawati, A.Md.Kom, selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung, yang telah membantu penulis dalam hal administrasi perkuliahan.

8. Untuk keluargaku Kakek & Nenek, Bi dewi & Bi Santi, adikku (Asti Kusrianti), dan keluarga serta untuk semua anggota keluarga yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih untuk semua doa dan dukungan yang telah diberiakan.

9. Rudianto (Mas Udith) Supervisor Mobile Unit Departement yang telah mengijinkan peneliti melakukan penelitian di Mobile Unit Departement Radio Ardan 105.9 FM dan selalu direpotkan oleh peneliti. Tetap jadi orang yang ramah ya.

10.Bapak Diki selaku Human Resource Departement (HRD) Radio Ardan yang sudah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian Mobile Unit Departement. Thanks Bapak atas sheringnya.

11.Seluruh Crew Mobile Unit Departement terimakasih informasinya

12.Mba Lusi selaku Front Office Radio Ardan, Terimakasih atas bantuannya. 13.Terima kasih peneliti ucapkan juga untuk sahabat-sahabat peneliti: Nella

“Nene” yang sudah memberikan motivasi dan semangat & keluarga, Hanny “Jenong” Mardiana (tetap preman berhati pink), Citra Erias Eka. P


(2)

ix

yang sudah memberikan motivasi Sarah “Muba” (tetap semangat, jangan pacaran aja hehe), yang telah menemani, mendukung dan menghibur peneliti.

14.Terimakasih kepada Reynold Andika yang sudah memberikan dukungan dan motivasi, meskipun suka bikin BT, kesel (tetap semangat, cepat-cepat lulus kuliah ya).

15.Terimakasih kepada “Teman-Teman Seperjuangan” di IK – humas 2006 : Adit, Cahyo, Tri, Omen, Theodorus Gapun, Eka, Dendi yang sudah tukar pikiran dalam penyusunan Laporan Penelitian

16.Terimakasih kepada anak-anak IK2 2006, Irfan “cibun”, Teguh “sinyo”, Mizan, Didin, Cahyo “odank”, yono, mas Boby, Reza “Cungkring”, imme, Made, Rahmat ”anyun”, Stephani “cerewet”, Ane “jutek” dll yang telah bertukaran pikiran, menghibur dan memberikan semangat kepada penulis. 17.Terima kasih buat teman-temanku : Citra “Cipirili”, Ronal “Prikitiw”, Yesi

“dodol”, Nining “riweuh”, Thira “kebo”, Adel, Yulia “yayank uthu”, dan Lusi “udanil” yang udah gila-gilaan bareng gara-gara stress.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu peneliti dengan segala kesabaran dan keikhlasannya dalam penyusunan laporan penelitian ini.


(3)

x

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam melakukan penulisan laporan penelitian ini dan semoga penulisan laporan praktek kerja lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Bandung, Februari 2011


(4)

(5)

“Boleh Jadi Kamu Membenci Sesuatu, Padahal Ia Amat

Baik Bagimu”

(Al

Baqarah: 126)

Kupersembahkan sebuah bukti sebagai wujud kesungguhanku

untuk Ayah dan Bunda yang telah menyertaiku dengan do’a

dah kasih sayangnya yang selalu ada disetiap nafas dan

langkahku.


(6)