Pembangunan learning management system di SMP Bina Dharma 2 Bandung
2
BIODATA PENULIS
DATA PRIBADI Nama Lengkap : BAGUS ADI PRABOWO Nama Panggilan : Bagus Tempat,Tgl Lahir : Jakarta, 14 Oktober 1990 Jenis kelamin : Laki - Laki Agama : Islam Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jalan Raya Duren Sawit No.24 Rt.03/007 Klender, Jakarta
Timur NO. HP/Tlp : 0857 2016 7246 Email : DATA KELUARGA Nama Ayah : Gardjito Pekerjaan Ayah : - Nama Ibu : Eni Rusiani Pekerjaan Ibu : - Nama Kakak : Bagus Ari Nugroho Pekerjaan Kakak : Karyawan Swasta
Alamat : Jalan Raya Duren Sawit No.24 Rt.03/007 Klender, Jakarta
Timur PENDIDIKAN FORMAL 1996 : SDN 04 Pagi Jakarta- – 2002 2002 – 2005 : SMPN 167 Jakarta 2005 : SMA Pusaka 1 Jakarta – 2008 2008 : UNIKOM Bandung (Teknik Informatika)
- – Sekarang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah SMP Bina Dharma 2 adalah salah satu SMP swasta yang ada di kota Bandung yang beralamat di jalan Babakan Sari No.131. SMP Bina Dharma 2
berada di bawah naungan Yayasan Bina Dharma Bandung. Metode pembelajaran
di sekolah ini menggunakan metode pembelajaran espositori yang dikenal dengan
pembelajaran langsung yang artinya semua materi yang ada di sekolah
disampaikan langsung kepada siswa di dalam kelas.Di dalam pendistribusian materi di dalam kelas, materi diberikan kepada
siswa dengan cara dijelaskan di papan tulis dan dengan cara membagikan handout
berupa materi pelajaran yang harus digandakan terlebih dahulu. Dalam
pendistribusian materi menggunakan handout ditemukan satu kendala yang
dikarenakan siswa harus menggandakan handout terlebih dahulu sebelum dapat
mempelajari materi yang diberikan yang berakibat berkurangnya waktu belajar
siswa di dalam kelas.Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diberikan, diakhir waktu belajar guru bisa memberikan tugas berupa pekerjaan
rumah yang akan dikumpulkan pada saat pertemuan selanjutnya, dalam hal ini
juga ditemukan kendala ketika siswa yang menerima tugas tidak dapat hadir di
2
sekolah karena sakit atau ada keperluan mendesak lainnya yang berakibat siswa
terlambat mengumpulkan tugas yang diberikan guru mata pelajaran.Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi
pelajaran, guru mata pelajaran akan melakukan perhitungan nilai yang bersumber
pada nilai tugas, nilai UTS, dan nilai UAS. Dalam hal pengukuran pemahaman
siswa ini ditemukan kendala yang disebabkan banyaknya jumlah siswa yang
diajar oleh satu guru mata pelajaran yang menyebabkan perhitungan nilai
memakan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasilnya.Di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas peran aktif siswa dan guru
sangatlah penting. Komunikasi antara siswa dan guru menjadi salah satu kunci
keberhasilan suatu sistem belajar mengajar. Dalam hal komunikasi antara guru
dan siswa di temukan kendala ketika siswa mengerjakan tugas yang bertempat di
luar lingkungan sekolah, siswa kesulitan untuk berkomunikasi secara langsung
dengan guru yang bersangkutan yang hasilnya siswa harus menunggu sampai
pertemuan selanjutnya. Hal ini berakibat siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas
yang diberikan karena kurangnya informasi yang ingin diketahui.Perumusan Masalah
I.2 Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di latar belakang, maka dapat
disimpulkan masalah yang terdapat di SMP Bina Dharma 2 adalah bagaimana
cara membangun Learning Management System di SMP Bina Dharma 2 Bandung.
3
I.3 Maksud Dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Learning Management System di SMP Bina Dharma 2 Bandung.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan Learning Management System di SMP Bina Dharma 2 Bandung adalah : 1. Memfasilitasi guru untuk memberikan materi pelajaran kepada siswa.
2. Memberikan layanan kepada guru untuk mendistribusikan tugas kepada siswanya dan juga memberikan layanan kepada siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah diberikan.
3. Memfasilitasi guru untuk memonitoring kemampuan siswa berdasarkan hasil dari ujian online.
4. Menyediakan sarana komunikasi antara guru dan murid di luar sekolah dengan layanan forum diskusi.
I.4 Batasan Masalah
Batasan masalah yang terdapat dalam pembangunan Learning Management System di SMP Bina Dharma 2 Bandung adalah :
1. Tipe Pembelajaran yang dipakai dalam Learning Management System di SMP Bina Dharma 2 Bandung ini menggunakan tipe pembelajaran asynchronous learning dan synchronous learning.
2. Pendekatan analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pendekatan terstruktur.
4
3. Ujian online yang terdapat pada Learning Management System ini hanya sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah, bukan sebagai pengganti UTS (Ujian Tengah Semester) atau UAS (Ujian Akhir Semester).
Metodologi Penelitian
I.5 Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk
mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan
dalam membangun Learning Management System ini adalah metodologi analisis
deskriptif. Metodologi analisis deskriptif merupakan metode yang
menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian sekarang
secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua
tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak.
I.5.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data, teknik yang digunakan adalah metode
penelitian secara deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang memberikan
gambaran secara obyektif tentang suatu permasalahan yang ada. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Wawancara Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan
Bapak Drs. Mohammad Haris selaku bagian Kuriakulum SMP Bina Dharma 2
Bandung dan beberapa siswa-siswi SMP Bina Dharma 2.5
2. Studi Literatur Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data melalui
literatur, jurnal, buku, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul
penelitian. Proses ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan segala
informasi untuk pembangunan Learning Management System di SMP Bina
Dharma 2 Bandung.3. Observasi Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan
langsung terhadap permasalahan yang diambil. Teknik ini dilakukan dengan cara
memperhatikan kegiatan belajar mengajar yang di lakukan di kelas.[6]I.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode yang digunakan untuk membangun sistem ini mengadopsi dari model
Waterfall. Tahap-tahap yang dilalui pada model waterfall adalah sebagai berikut:
1. Pendefinisian kebutuhan (Requirements definition) Pada tahap ini pengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
2. Desain sistem dan perangkat lunak (System and software design) Pada tahap ini desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai didefinisikan secara lengkap. Desain sistem merupakan perancangan sistem yang
6 dilakukan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya.
3. Implementasi dan pengujian perangkat lunak (Implementaion and unit
testing) Implementasi perangkat lunak dilakukan dengan cara mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak ke dalam kode program yang dimengerti oleh bahasa mesin. Pengujian perangkat lunak yaitu memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai dengan hasil yang diinginkan setelah proses.4. Integrasi dan pengujian sistem (Integration and sistem testing) Pengujian perangkat lunak yaitu memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai dengan hasil yang diinginkan setelah proses. Pengujian sistem merupakan penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan.
5. Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance) Pemeliharaan yaitu penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun hardware.[1] Untuk gambaran waterfall model dapat di lihat di gambar 1.1.
7 Gambar I.1 Waterfall Model
I.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dibuat agar rangkaian penyajian dari laporan skripsi
tentang pembangunan Learning Management System menjadi lebih terarah. Oleh
karena itu laporan skripsi tentang pembangunan Learning Management System
disusun bab per bab dengan susunan sebagai berikut.1. BAB 1 Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, batasan-batasan masalah, maksud dan tujuan, metode pembangunan dan sistematika penulisan dalam pembangunan Learning Management System.
2. BAB 2 Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas tentang berbagai konsep pembangunan Learning Management System dan data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini.
8
3. BAB 3 Analisis dan Perancangan Sistem
Bab ini berisi tentang analisis seluruh sistem untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi serta perancangan aplikasi meliputi perancangan database, DFD, flowchart, dan atribut-atribut perancangan sistem yang lainnya yang mendukung pembangunan Learning Management System.
4. BAB 4 Implementasi dan Pengujian Sistem
Bab ini menjelaskan tentang implementasi pembangunan perangkat lunak dan metode pengujian dengan menggunakan balckbox untuk menguji sistem yang telah dibangun.
5. BAB 5 Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan tentang pencapaian tujuan yang telah dicapai dalam pembuatan Learning Management System dan berisi saran-saran pengembangan sistem untuk masa yang akan d
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Profil SMP Bina Dharma 2 Bandung II.1 SMP Bina Dharma 2 adalah salah satu SMP swasta yang berada di Bandung
dan berada di bawah naungan yayasan Bina Dharma. SMP Bina Dharma 2
berlokasi di Jl. Babakan Sari 1 No. 131 Bandung. Sekolah ini pertama beroperasi
pada tahun 1982. Sekolah yang di pipin oleh Bapak Abdul Waris, S.Pd. ini
termasuk kategori sekolah SSN (Sekolah Standar Nasional). SMP Bina Dharma 2
pada tahun ajaran ini yaitu tahun ajaran 2012/2013 memiliki jumlah siswa
keseluruhan sejumlah 584 siswa.Gambar 0.1 Struktur Organisasi Berdasarkan struktur organisasi SMP Bina Dharma 2 yang terlihat padagambar 2.1, berikut adalah fungsi dan tugas dari komponen-komponen struktur
organisasi SMP Bina Dharma 2 BandungTabel 0.1 Fungsi Komponen Struktur OrganisasiJabatan Fungsi / Tugas Kepala Sekolah Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas
tambahan untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Keberadaan Komite Sekolah harus bertumpu pada landasan
Komite Sekolah
partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, pembentukannya harus memperhatikan pembagian peran sesuai posisi dan otonomi yang ada. Tugas dari komite sekolah adalah pemberi pertimbangan, pengkontrol, dan pendukung dari sistem pendidikan yang ada di SMP Bina Dharma 2 Bandung.
Tata Usaha Tata usaha adalah bagian dari unit pelaksana teknis penyelenggaraan
sistem administrasi dan informasi pendidikan di sekolah. Tugas dari tata usaha sekolah sendiri yaitu untuk melaksanakan administrasi kepegawaian, keuangan, kehumasan, persuratan, pengarsipan, dan kesiswaan.
Wakasek Kurikulum Wakil kepala sekolah bidang kurikulum bertugas untuk membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Wakasek Kesiswaan Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan bertugas untuk membantu kepala sekolah dalam urusan kesiswaan. Wakasek Sarana Wakil kepala sekolah bidang Sarana bertugas untuk membantu
Kepala Sekolah dalam urusan yang berhubungan dengan sarana/prasarana sekolah. Wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat bertugas untuk
Wakasek Humas
membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan masyarakat. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
Guru
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Dan berikut adalah logo dari SMP Bina Dharma 2 Bandung.
Gambar 0.2 Logo SMP Bina Dharma 2Landasan Teori
II.2 Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk
menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi
sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
diajukan, serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang
digunakan tersebut, bukan sekedar pendapat dari pengaran saja, melainkan teori
yang sudah teruji kebenarannya.II.2.1 Sistem Informasi Kata sistem mengandung arti ‘kumpulan dari komponen-komponen yang
memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya’. Sistem informasi
merupakan kumpulan dari komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan
proses penciptaan dan pengaliran informasi.Suatu sistem informasi tidaklah harus memiliki komponen teknologi
informasi. Keandalan suatu sistem informasi dalam organisasi terletak pada
keterkaitan antar komponen yang ada, sehingga dapat dihasilkan suatu informasi
mengesampingkan teknologi informasi tentu informasi yang dihasilkan sistem
informasi tidak optimal. Teknologi informasi sendiri merupakan pengembangan
dari teknologi komputer yang dipadukan dengan teknologi telekomunikasi.Dengan melihat perbedaan antara sistem informasi dengan teknologi
informasi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah manajemen kegiatan
sehari-hari sedangkan teknologi informasi adalah penyedia kebutuhan dalam
organisasi tersebut.[2]E-learning dan Learning Management System (LMS)
II.2.2 LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah
suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi,
laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online
(terhubung ke internet), E-learning dan materi-materi pelatihan. Dan semua itu
dilakukan dengan online [4].Learning Management System (LMS) adalah perangkat lunak yang
digunakan untuk membuat materi perkuliahan on-line berbasiskan web dan
mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. Di dalam LMS juga
terdapat fitur-fitur yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam
hal pembelajaran. Saat ini ada banyak jenis LMS yang ditawarkan, setiap jenis
LMS memiliki fitur-fiturnya masing-masing yang digunakan dapat berbeda
fiturnya .LMS memenuhi persyaratan penyebaran pendidikan, administrasi.
Sementara sebuah LMS untuk “Corporate learnig” misalnya, dapat berbagi
banyak karakteristik VLE, atau lingkungan belajar virtual , yang digunakan oleh
lembaga pendidikan, mereka masing-masing memenuhi kebutuhan yang unik.
Lingkungan belajar virtual yang digunakan oleh universitas dan perguruan tinggi
memungkinkan Dosen atau Guru untuk mengelola program mereka dan
pertukaran informasi dengan siswa untuk kegiatan belajar mengajar mereka
selama beberapa minggu tersebut. Dan akan bertemu beberapa kali selama
minggu-minggu. Dalam kegiatan belajar online bisa ditempuh dalam waktu
singkat, diselesaikan dalam sesi online.kegiatan belajar online ini kemudian
dikenal dengan E-learning [3]. Fitur-fitur yang terdapat dalam LMS pada
umumnya antara lain :1. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar a. Tujuan dan sasaran
b. Silabus
c. Metode pengajaran
d. Jadwal kuliah
e. Tugas
f. Jadwal ujian
g. Daftar referensi atau bahan bacaan
h. Profil dan kontak pengajar i. Pelacakan/tracking dan monitoring
2. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi
a. Diktat dan catatan kuliah
b. Bahan presentasi
c. Contoh ujian yang lalu
d. FAQ (Frequently Asked Questions)
e. Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas
f. Situs-situs bermanfaaat
g. Artikel-artikel dalam jurnal online
3. Penilaian
4. Ujian online dan pengumpulan feedback
5. Komunikasi
a. Forum diskusi online
b. Mailing list diskusi
c. Chat
II.2.3 Dashboard
Dashboard adalah sebuah tampilan antar muka yang mengkonsolidasikan
dan menyajikan informasi penting untuk mencapai tujuan tertentu yang
ditampilkan dalam satu layar. penerapan dashboard pada kalangan institusi
akademik dapat memberikan dua manfaat yaitu memberikan bukti empiris dalam
mendukung pengambilan keputusan yang dibentuk berdasarkan data program
studi/institusi serta dapat menggambarkan komitmen institusi dalam memberikan
pengukuran performa institusional secara multidimensional kepada orang yang
membutuhkannya, termasuk para akreditor.Setelah meninjau hal tersebut, diperlukan visualisasi dashboard untuk
memperhitungkan posisi performa prodi/institusi dengan kondisi lebih mudah
diukur, dihitung dan diawasi sehingga pihak intern dapat mengetahui posisi
penilaian mereka pada periode tertentu dan mampu memperbaikinya jika kurang
dari target yang ditetapkan oleh standar.Ada beberapa macam tipe dari Dashboard, menurut Rasmussen, Bansal dan Chen mengemukakan 3 buah tipe Dashboard, yaitu:
1. Dashboard strategis Dashboard strategis digunakan untuk mendukung manajemen level strategis memberikan informasi dalam membuat keputusan bisnis, memprediksi peluang, dan memberikan arahan pencapaian tujuan strategis.
2. Dashboard taktis Dashboard tipe ini berfokus pada proses analisis untuk menentukan penyebab dari suatu kondisi atau kejadian tertentu.
3. Dashboard operasional Dashboard operasional yang berfungsi sebagai pendukung monitoring dari aktifitas proses bisnis yang spesifik. Fokus pada monitoring aktifitas dan kejadian yang tidak berubah secara konstan.
Keuntungan menggunakan dashboard 1. Meningkatkan pengambilan keputusan dan performa.
a. Kemampuan dengan mudah mengidentifikasi dan memeriksa kecenderungan yang negatif.
b. Kemampuan untuk menciptakan pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan kumpulan BI.
c. Kemampuan untuk mengukur efisiensi dan inefisiensi organisasi/instansi.
d. Kemampuan untuk melakukan peningkatan analisis melalui gambaran visual dari ukuran performa.
e. Kemampuan untukmenyelaraskan strategi dan tujuan instansi/organisasi.
2. Efisiensi pendapatan karyawan/guru a. Meningkatkan produktifitas.
b. Menyimpan waktu dengan mengeliminasi kebutuhan untuk laporan yang banyak.
c. Mengurangi kebutuhan untuk menciptakan dan menjaga laporan statis dalam jumlah besar.
3. Motivasi guru/karyawan
a. Pengguna sistem menghasilkan laporan secara detail yang menampilkan kecenderungan baru.
b. Waktu yang digunakan lebih banyak untuk menganalisis data daripada untuk mencari, meng-compile, dan memformat data.
c. Desain dalam bentuk dashboard lebih menarik jika dibandingkan dengan bentuk tabel.
Dashboard menyediakan darana untuk berbagi strategi, taktik dan data operasional
yang memberdayakan karyawan/guru untuk mengerti tujuan dan untuk
menciptakan kputusan yang dianggap benar.II.2.4 Tools Pendukung Pembangun Perangkat Lunak Dalam pembangunan perangkat luank dibutuhkan beberapa tools pendukung.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan analisis terstruktur yang
membutuhkan tools pendukung sebagai berikut.1. Diagram Konteks Pengertian diagram kontek adalah suatu diagram alir yang tingkat tinggi
yang menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. sistem yang
dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan.
mengidentifikasikan awal dan akhir data awal dan akhir yang masuk dan keluaran
sistem.Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita
buat. secara uraian mah dapat dikatakan bahwa diagram kontek itu berisi siapa
saja yang memberikan data (inputan) kesimstem serta kepada siapa data informasi
yang harus dihasilkan sistem. Di dalam diagram ini yang dibutuhkan adalah : a. siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem.b. Data apa saja yang diberikannya ke sistem
c. kepada siapa sistem harus memberikan informasi atau laporan d. apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem. kata siapa diatas dilambangkan dengan kotak persegi atau disebut dengan
terminator, dan kata "apa" diatas dilambangkan dengan aliran data, dan kata
sistem dilambangkan dengan lingkaran atau disebut dengan proses.2. Basis Data Basis Data adalah kumpulan data (elementer) yang secara logic berkaitan
dalam mempresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu
untuk mendukung aplikasi pada system tertentu. Basis data merupakan komponen
utama system informasi karena semua informasi untuk pengambilan keputusan
berasal dari data di basis data. Pengolahan basis data yang buruk dapat
mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk
menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.[5]3. ERD ERD adalah suatu pemodelan dari basisdata relasional yang didasarkan atas
persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek
yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut
entity dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Suatu entity bersifat
unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya. Contoh: entity
siswa, mempunyai atribut nis (nomor induk siswa) yang bersifat unik, nama,
alamat dan atribut yang lainnya. ERD tersebut akan dijelaskan dalam tabel
berikut.4. DFD Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu
jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data,
baik secara manual maupun komputerisasi. DFD adalah salah satu alat pembuatan
model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan
bagian yang lebih penting dan kompleks daripada data yang dimanipulasi oleh
sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan
penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem
yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan
untuk menggambarkan analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat
program. [1]BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Sistem III.1 Pada bagian bab ini akan dilakukan analisis sistem yang sedang berjalan .
hasilnya akan digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah yang
terdapat pada sistem yang sudah dimiliki SMP Bina Dharma 2 Bandung. Hasil
proses analisis ini akan menghasilkan berbagai saran perbaikan terhadap sistem
yang sudah ada yang dapat dijadikan dasar dalam membangun Learning
Management System yang akan dibangun.Analisis Masalah
III.1.1
SMP Bina Dharma 2 Bandung memiliki sistem pengajaran satu arah yang
artinya proses pembelajaran hanya di lakukan didalam kelas. Pemberian materi
yang dilakukan didalam kelas dilakukan oleh guru dengan cara menjelaskan dan
menulis materi di papan tulis. Dalam hal pemberian tugas, penyebarannya hanya
ada didalam kelas saja. Dari konsep pembelajaran diatas, maka muncul beberapa
masalah yang ada di SMP Bina Dharma 2 Bandung, diantaranya :1. Distribusi materi terhambat ketika siswa harus menggandakan materi yang berupa handout.
2. Terhambatnya pendistribusian tugas yang dikarenakan ketidakhadiran salah satu komponen Kegiatan Belajar Mengajar..
3. Guru mata pelajaran merasa kesulitan dalam menyimpulkan dan memonitoring perkembangan siswanya karena harus menghitung seluruh nilai siswa yang jumlahnya tidak sedikit.
4. Siswa mengalami kesulitan berkomunikasi kepada gurunya ketika berada di luar lingkungan sekolah.
Analisis Sistem yang sedang Berjalan
III.1.2
Dari hasil wawancara dengan Bapak Drs. Mohammad Haris selaku bagian
kurikulum, dapat disimpulkan mengenai prosedur sistem pembelajaran
konvensional yang sedang berjalan. Secara garis besar, ada tiga prosedur yang
sedang berjalan di SMP Bina Dharma 2 Bandung, yaitu prosedur kegiatan belajar
mengajar, prosedur prosedur pemberian tugas dan prosedur pemberian pekerjaan
rumah. Seluruh prosedur yang sedang berjalan ini, digambarkan menggunakan
flowmap.1. Prosedur Pendistribusian Materi
Prosedur kegiatan belajar mengajar ini melibatkan guru dan siswa, karena
kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru kepada siswanya saat di sekolah. Pada
prosedur ini diasumsikan guru telah memiliki dokumen materi pelajaran. Prosedur ini
dijelaskan sebagai berikut : a. Guru menyampaikan materi mata pelajaran yang akan disampaikan kepada KM.b. Kemudian KM menggandakan dokumen materi pelajaran.
c. Setelah digandakan hasil penggandaan dibagikan kepada siswa yang lainnya. Materi pelajaran yang sudah diberikan disimpan oleh guru sebagai arsip d. materi.
e. dokumen materi yang telah digandakan oleh KM lalu disimpan siswa sebagai arsip catatan materi.
Prosedur pendistribusian materi pelajaran tersebut dapat dilihat pada gambar III.1.
Prosedur Pendistribusian Materi Pelajaran
Guru Ketua Kelas Siswa
Materi Pelajaran Materi Pelajaran Penggandaan Materi Pelajaran
Materi pelajaran Materi pelajaran Materi Pelajaran Materi Pelajaran hasil hasil penggandaan penggandaan A1
Gambar 0.1Flowmap distribusi materi
Keterangan : A1 : Arsip materi guru2. Prosedur Pemberian Tugas Prosedur pemberian tugas ini melibatkan guru dan siswanya. Prosedur
pemberian tugas ini biasanya dilakukan guru kepada siswanya saat setelah guru
memeberikan materi mata pelajaran sebagai evaluasi pembelajaran siswanya.
Pada prosedur ini diasumsikan siswa telah menerima tugas dari guru dengan cara
mencatat soal yang diberikan oleh guru dan mengerjakan di kertas yang sama,
Prosedur ini meliputi :a. Siswa mengerjakan soal latihan yang telah diberikan guru di lembar soal yang diberikan.
b. Setelah selesai mengerjakan, jawaban soal diserahkan kepada guru untuk diperiksa.
c. Guru memeriksa pekerjaan siswa kemudian memberikan penilaian.
Setelah itu, guru memasukkan ke dalam daftar nilai tugas dan menjadikan daftar nilai sebagai arsip daftar nilai tugas.
d. Setelah guru memberikan penilaian,guru menyerahkan hasil jawaban yang sudah dinilai kepada siswa.untuk dijadikan arsip.
Penggambaran flowmap prosedur pemberian tugas kepada siswa dapat dilihat
pada Gambar III.2.Prosedur Pendistribusian Tugas
Siswa Guru
TugasPengisisan jawaban tugas Tugas yang sudah selesai Pemeriksaan dan penilaian tugas Tugas yang sudah selesai dan sudah dinilai Daftar nilai yang Daftar Nilai Tugas sudah diisi Tugas yang sudah selesai dan sudah dinilai A3 Tugas yang sudah selesai A3
Gambar 0.2 Flowmap Pendistribusian Tugas Keterangan :A3 : Arsip nilai guru
3. Prosedur Pelaksanaan Ujian Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan ujian yang terjadi di SMP Bina Dharma 2 Bandung, Prosedur ujian ini biasanya dilakukan pada pertengahan semester atau pada akhir semester. Untuk sekenario pelaksanaan ujian adalah sebagai berikut : a. Diasumsikan guru telah membuat soal ujian.
b. Guru membagikan soal ujian kepada siswa.
c. Siswa menerima soal ujian lalu mengerjakannya pada lembar jawaban sesuai batas waktu yang ditentukan.
d. Ketika waktu habis siswa mengumpulkan lembar jawaban kepada guru.
e. Guru memeriksa dan menilai lembar jawaban siswa.
f. Kemudian guru memasukkan nilai ujian ke dalam daftar nilai ujian siswa.
g. Setelah selesai memasukkan nilai guru membagikan lembar jawaban yang telah dinilai kepada siswa untuk di simpan.
Penggambaran flowmap prosedur ujian dapat dilihat pada Gambar III.3.
Prosedur Pendistribusian Ujian Lembar Jawaban Lembar Jawaban Soal Ujian Soal Ujian
Guru Siswa
Lembar jawaban yang telah diisi Pemeriksaan Soal Ujian Pengisian Jawaban Lembar Lembar jawaban A3 yang telah diisi dan dinilai hasil ujian Lembar jawaban yang telah diisi Penginputan Daftar Nilai siswa nilai Lembar jawaban Lembar jawaban yang telah diisi dan dinilai yang telah diisi dan dinilai Daftar Nilai siswa A3Gambar 0.3 Flowmap Pelaksanaan Ujian Keterangan :A3 : Arsip nilai guru
4. Prosedur Pendistribusian Rapot Berikut adalah prosedur pendistribusian rapot, rapot diberikan kepada orang tua siswa sebagai alat ukur kemampuan siswa. Berikut ini adalah sekenario pendistribusian rapot yang berjalan di SMP Bina Dharma 2 Bandung. a. Guru mata pelajaran memberikan daftar nilai kepada wali kelas
b. Wali kelas merekap nilai yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran
c. Hasil rekap nilai diberikan ke kepala sekolah untuk ditanda tangani
d. Setelah ditandatangani rekap nilai dikembalikan lagi ke wali kelas untuk
dimasukkan ke buku rapote. Setelah buku rapot terisi buku rapot kembali diserahkan ke kepala sekolah
untuk disahkanf. Setelah disahkan buku rapot kembali diserahkan ke wali kelas untuk di
tanda tangan dan didistribusikan ke wali muridPenggambaran flowmap pendistribusian rapot dapat dilihat pada gambar III.4
dan III.5Prosedur Pendistribusian Rapor Daftar Nilai Daftar Nilai
Guru Wali Kelas Kepala Sekolah Orang Tua Siswa
Akhir Akhir Akhir yang telah Akhir yang telah Daftar Nilai Daftar Nilai Nilai Akhir Pengisisandiisi diisi
Buku Raport Kosong Akhir yang telah diisi dan ditanda Daftar Nilai tangan Akhir yang telah diisi dan ditanda Daftar Nilai tangan Tangan Tanda Akhir yang telah Buku Raport Buku Raportdiisi dan ditanda Telah Diisi Nilai Telah Diisi Nilai
Daftar Nilai tangan Memasukan NilaiA7 Raport
Buku Raport yang Telah Disahkan PengesahanGambar 0.4 Flowmap Pendistribusian Rapot Prosedur Pendistribusian RaporOrang Tua Siswa Kepala Sekolah Wali Kelas Guru Buku Raport yang Telah
Disahkan Buku Raport yang Telah Disahkan Tanda Tangan
Raport Buku Raport yang Telah
Ditanda Tangan dan Disahkan Buku Raport yang Telah
Ditanda Tangan dan Disahkan A8
Gambar 0.5 Flowmap Pendistribusian Rapot (Lanjutan)III.1.3 Analisis Aturan Bisnis Analisis aturan bisnis dibagi menjadi 2 yaitu analisis yang ada di SMP Bina Dharma 2 dan analisis yang ada di dalam sistem yang akan dibangun.
III.1.3.1 Aturan Bisnis di SMP Bina Dharma 2
1. Pendistribusian Materi
a. Siswa kelas VII dapat mendapatkan materi kelas VIII dan IX dari guru yang bersangkutan. Begitu juga siswa kelas VIII dan IX.
2. Pendistribusian Tugas
a. Waktu pengumpulan tugas oleh siswa harus sesuai dengan batas waktu yang ditentukan oleh guru.
3. Ujian a. Ujian dilakukan di lingkungan sekolah di bawah pengawasan guru.
b. Soal ujian dalam bentuk pilihan ganda
c. Skala nilai ujian yaitu antara 0-100
4. Monitoring
a. Monitoring dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil perhitungan nilai ujian siswa
III.1.3.2 Aturan Bisnis di Learning Management System
1. Pendistribusian Materi
a. Learning Management System ini mendukung format file sebagai berikut : pdf, doc, docx, ppt, pptx, xls, xlsx.
b. Untuk mengunggah dan mengunduh materi siswa dan guru harus melakukan Login terlebih dahulu kedalam sistem.
2. Pendistribusian Tugas
a. Untuk mengunggah dan mengunduh tugas siswa dan guru harus melakukan Login terlebih dahulu kedalam sistem.
3. Ujian
a. Soal dan jawaban diacak untuk setiap murid
b. Waktu ujian ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan
4. Monitoring
a. Monitoring ditambilkan dalam bentuk grafik
b. Grafik ditampilkan perkelas
III.1.3.3 AnalisisPengkodean Analisis pengkodean bertujuan membahas tentang pengkodean yang ada di
SMP Bina Dharma 2 Bandung. Pengkodean di SMP Bina Dharma 2 Bandung
terdiri dari pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP), Nomor Induk Siswa (NIS).
1. Pengkodean kode guru Pengkodean kode guru terdiri dari 5 digit, dengan format sebagai berikut : L L 9 9 9
Nomor urut guru Inisial sekolah
Gambar 0.6 Pengkodean Kode guru Contoh : BD022 berarti pegawai tersebut bekerja di SMP Bina Dharma dengannomor urut 022.
2. Pengkodean NIS Pengkodean NIS terdiri dari 10 digit, dengan format sebagai berikut : 999999999
Nomor Urut Tahun masuk Tahun ajaran masuk
Gambar 0.7 Pengkodean NISIII.1.4 Analisis Monitoring Di dalam Learning Management System yang ada di SMP Bina Dharma 2
Bandung, monitoring dilakukan oleh guru dan kepala sekolah. Monitoring yang
Management System yang dibangun sudah sesuai dengan target yang telah
ditentukan. Untuk memenuhi kebutuhan monitoring yang dilakukan oleh kepala
sekolah, terdapat beberapa konten yang dapat dijadikan sebagai indikator,
diantaranya jumlah materi, tugas dan ujian yang diambil per mata pelajaran.
Adapun target jumlah dari setiap konten yang telah ditentukan adalah sebagai
berikut.Tabel 0.1 Konten Indikator Monitoring GuruKonten Target Keterangan
Materi
10 Jika jumlah materi telah melewati jumlah target maka sudah bisa dinyatakan telah memenuhi target. Tugas
5 Jika jumlah materi telah melewati jumlah target maka sudah bisa dinyatakan telah memenuhi target. Ujian
2 Jika jumlah materi telah melewati jumlah target maka sudah bisa dinyatakan telah memenuhi target.
Jika guru yang bersangkutan belum mencapai target yang telah di tentukan
maka akan di beri pengarahan langsung oleh kepala sekolah, dan jika telah
mencapai target yang ditentukan maka guru yang bersangkutan telah memenuhi
target yang diberikan.Didalam Learrning Management System yang ada di SMP Bina Dharma 2
Bandung juga dilakukan monitoring hasil belajar siswa yang ditargetkan untuk
melihat tingkatan kemampuan siswa dalam menerima pelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku. Monitoring dilakukan oleh guru yang bertujuan guru
dapat mengetahui apakah siswa sudah mengerti materi pelajaran yang diajarkan
atau belum dengan materi pelajaran yang diberikan saat ini dengan menampilkan
dalam bentuk dashboard. Informasi ditampilkan dalam sebuah antarmuka tunggal
dengan menjadikan KPI (Key Perfomance Indicator) sebagai ukuran dalam
memonitoring dan pengukuran kinerja guru untuk mencapai target yang
diinginkan sesuai dengan KPI yang telah ditentukan. Berikut analisa KPI pada
beberapa nilai mata pelajaran :Fisika Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Nilai Akhir = 0%����� ������+ 0%����� +50% ����� �
Seni Rupa Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Penjaskes Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Matematika Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
TIK Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Sejarah Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Seni Musik Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Geografi Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Ekonomi Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Tabel 0.2 Key Performace IndicatorBiologi Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Bahasa Sunda Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Bahasa Inggris Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Bahasa Indonesia
Bahasa Jepang Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Agama Islam Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
KWN Nilai : 60 Nilai Akhir melebihi nilai KKM yaitu 60 Siswa dinyatakan lulus jika nilai target diatasnilai KKM
Key Perfomance Indicator Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Result Indicator Performance Indicator
Ket : Rata-rata harian : Nilai harian, nilai praktek dan nilai tugas
Monitoring yang ada dalam Learning Management System di SMP Bina Dharma 2 Bandung ini ditampilkan perkelas dalam bentuk grafik sederhana yang ditandai dengan pewarnaan sebagai berikut :