Pembangunan learning management system di SMA Negeri 2 Bandung

(1)

(2)

(3)

(4)

1. Data Pribadi

Nama : Robby Ariesa Perdana

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur, 12 Januari 1990

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah

Tinggi, Berat Badan : 177 cm, 66 kg

Kesehatan : Baik

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Kp. Pasucen RT 03/RW 04 Ds. Sukagalih, Kec.

Cikalong Kulon. Kab. Cianjur, Jawa Barat.

Telepon, HP : 085720115664

Email : robbyariesaperdana@gmail.com

2. Riwayat Pendidikan

1996 – 2002 : SD Negeri Cikalong Kulon IV

2002 – 2005 : SMP Negeri 1 Cikalong Kulon

2005 – 2008 : SMK PGRI 3 Cianjur

2008 – 2014 : Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik

Informatika, Universitas Komputer Indonesia Bandung


(5)

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

ROBBY ARIESA PERDANA

10108194

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014


(6)

iii

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Alhamdulilahi robbil alamin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, karena hanya dengan kehendak-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kehadirat Allah SWT serta kepada junjungan alam Habibana ya Nabiyana Muhammad SAW. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menempuh Ujian Sidang Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas

Komputer Indonesia dengan judul “PEMBANGUNAN LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM DI SMA NEGERI 2 BANDUNG”.

Sehubungan dengan telah selesainya penyusunan Skripsi ini, penyusun mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, kemudahan yang begitu berlimpah kepada penulis dan terima kasih yang mendalam serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Kepada Tuhan Y.M.E yang telah memberikan saya kesehatan, kelancaran,

rizki dan ilmu yang dalam menyelesaikan tugas akhir Strata-1.

2. Kedua Orang Tua, Keluarga dan Intan Puspitasari yang telah bersama-sama

memberikan dorongan, motivasi dan semangatnya kepada penulis.

3. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom., M.T., selaku Dosen Wali sekaligus

Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dengan memberikan pengarahan, petunjuk dan bimbingannya mengenai penyusunan Skripsi ini.

4. Ibu Inne Novita Sari, S.Si., M.Si., selaku Dosen Penguji I, terima kasih atas


(7)

iv

5. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.T.,selaku Dosen Penguji III, terima kasih atas

arahan dan bimbingannya.

6. Seluruh dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer

Indonesia, terima akasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia.

7. Seluruh staf tata usaha jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

8. Pihak Sekolah SMA Negeri 2 Bandung yang telah memberikan Izin

penelitian.

9. Sahabat-sahabatku anak DECADE (Agista Yuandhika, S.Kom., Ahmad

Munib, S.Kom., Arif Hikmatyar, Agung Prasetyo Nugroho, Bagus Adi Prabowo, S.Kom., Dede Patmawati, S.Kom., Dede Supriyatna, S.Kom., Cece Budiman, S.Kom., Jajang Apriansyah, S.Kom., Eka Andriana,S.Kom, dan Daud Sitompul menuju S.Kom.) terima kasih atas semua dukungan dan semangatnya yang diberikan kepada penulis.

10. Teman-teman Teknik Informatika angakatan 2008, khususnya kelas IF-5

yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.

11. Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari isi maupun susunan bahasanya. Oleh karenanya saran dan kritik guna kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan. Sebagai penutup penulis berharap semoga penyusunan skripsi ini berguna, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua. Semoga Allah SWT selalu meridhoi kita semua. Aamiin.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2014


(8)

v

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL...xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 3

I.3 Maksud dan Tujuan ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Metodologi Penelitian ... 4

I.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...9

II. 1 Profil Sekolah ... 9

II.1.1 Logo Sekolah ... 10

II.1.2 Struktur Organisasi... 10

II.1.3 Deskripsi Kerja... 11

II. 2 Landasan Teori ... 16

II.2.1 E-learning dan Learning Management System ... 16

II.2.2 Dashboard ... 18


(9)

vi

II.2.4 Tools Pendukung Perangkat Lunak ... 20

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 23

III. 1 Analisis Sistem ... 23

III.1.1 Analisis Masalah... 23

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 24

III.1.3 Analisis Aturan Bisnis ... 30

III.1.4 Analisis Pengkodean... 33

III.1.5 Analisis Monitoring ... 36

III.1.6 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 37

III.1.7 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional... 40

III.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 49

III. 2 Perancangan Sistem... 104

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 135

VI.1 Implementasi Sistem ... 135

VI.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 135

VI.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 136

VI.1.3 Implementasi Basis Data ... 136

VI.1.4 Implementasi Antarmuka ... 146

VI.2 Pengujian Sistem ... 150

VI.2.1 Rencana Pengujian ... 150

VI.2.2 Pengujian Black Box ... 151

VI.2.3 Kesimpulan Pengujian Black Box ... 171

VI.2.4 Pengujian Beta ... 172

VI.2.5 Kesimpulan Pengujian Beta... 180


(10)

(11)

185

DAFTAR PUSTAKA

[1] I. Sommerville, "Software Engineering," pp. 29-31, 2011.

[2] K. Ryan , "Learning Management System," in A Field Guide To Learning Management System, Learning Circuits American Society for Training & Development Editor, 2009.

[3] R. C. Bansal, Business Dashboard : a visual catalog for design and development, New Jersey: John Wiley & Sons, 2009.

[4] O. Candra, "Perancangan Performance Dashboard Sekolah Tinggi Sandi Negara" Perancangan Performance Dasboard STSN, Desember 2011. [5] D. M. Kroenke, "Database Prcessing", nglewood Cliffs : Prentice Hall,

1995.

[6] H. Iskandar and B. K. Saiful Pohan, "Pengantar Perancangan Sistem", Yogyakarta: Erlangga, 1997.

[7] A. Kadir, "Dasar Perancangan dan Implementasi Database", 2009. [8] A. Kristanto, "Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya".


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

SMA NEGERI 2 BANDUNG adalah salah satu instansi pendidikan yang saat ini berlokasi di Jl. Cihampelas No. 173 Bandung, Jawa Barat. SMA NEGERI 2 BANDUNG memiliki sarana dan prasarana lengkap untuk menunjang aktifitas kegiatan belajar-mengajar seperti ruang kelas, ruang laboraturium komputer dan jaringan internet, aktifitas kegiatan belajar-mengajar SMA NEGERI 2 BANDUNG 90% didalam ruang kelas.

Hasil wawancara dengan salah satu guru SMA NEGERI 2 BANDUNG Ibu Sopiah, didapatkan fakta bahwa terdapat kendala didalam aktifitas kegiatan belajar-mengajar salah satunya adalah pendistribusian materi pelajaran kepada siswa, Hal ini dikarenakan pendistribusian materi pelajaran hanya terjadi didalam ruang kelas secara langsung dengan cara menggandakan handout materi pelajaran, sehingga pada saat aktifitas kegiatan belajar-mengajar didalam ruang kelas tidak terjadi maka handout materi pelajaran tidak akan tersampaikan kepada siswa yang mengakibatkan siswa sulit mendapatkan materi pelajaran yang sesuai dengan silabus sekolah untuk dipelajari yang berasal dari sumber lain seperti internet.

Selain itu didalam aktifitas kegiatan belajar-mengajar, untuk mengamati pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah didapatkannya sejauh mana dilakukan evaluasi terhadap siswa, salah satunya dengan cara memberikan tugas sekolah diakhir aktifitas kegiatan belajar-mengajar, dalam hal ini kendala yang didapatkan adalah pengolahan data tugas siswa dimana data tugas yang diolah oleh guru hilang atau tercecer yang menyebabkan guru tidak dapat melakukan pengolahan data tugas siswa sehingga dibutuhkan alternatif penyampaian tugas yang dapat membantu mempermudah guru mengolah data tugas siswa.

Hal lain yang dilakukan untuk mengamati pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah didapatkannya dilakukan dengan cara memberikan


(13)

ujian tetulis kepada siswa, ujian ini dilaksanakan untuk mengamati perkembangan kemapuan siswa dalam menyerap isi materi pelajaran dan menjadi tolak ukur siswa dalam kesiapan menghadapi ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Dalam hal ini kendala yang didapatkan adalah pengolahan pelaksanaan ujian, dari penjadwalan ujian, proses ujian dan hasilnya, dengan jumlah siswa yang banyak guru tidak dapat mengolah dan menginformasikan pelaksanaan ujian kepada siswa dengan cepat yang mengakibatkan membutuhkan waktu lama untuk mengolah dan menginformasikan pelaksanaan ujian dan hasilnya, sehingga dibutuhkan alternatif pelaksanaan ujian yang dapat membantu guru dalam pengolahanya.

Untuk mengoptimalkan aktifitas kegiatan belajar-mengajar didalam ruang kelas siswa diwajibkan aktif bertanya untuk isi materi pelajaran yang belum dipahaminya selama aktifitas kegiatan belajar-mengajar berlangsung, tapi waktu yang tidak selalu cukup untuk membahas materi pelajaran didalam ruang kelas menjadi kendala karena pembahasan isi materi pelajaran tidak selalu tersampaikan semua yang mengakibatkan siswa kesulitan berkonsultasi dan mencari solusi dari isi materi pelajaran yang belum dipahaminya.

Dalam aktifitas kegiatan belajar-mengajar selalu dilakukan kegiatan pemantaun terhadap perkembangan siswa, salah satunya oleh kepala sekolah dimana kegiatan ini dijalankan untuk mengetahui perkembangan nilai akademik siswa pada semester yang sedang berjalan, dalam hal ini kendala yang didapatkan adalah belum adanya sistem pendukung yang dapat membantu kepala sekolah memonitoring aktifitas kegiatan belajar-mengajar dan perkembangan nilai akademik siswa selain dari rapor diakhir semester, sehingga dibutuhkan alternatif monitoring yang dapat membantu guru mengetahui perkembangan nilai akademik siswa dan aktifitas kegiatan belajar meliputi materi, tugas dan ujian di semester yang sedang berjalan.

Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, SMA NEGERI 2 BANDUNG membutuhkan media pembelajaran alternatif sebagai sarana pendukung kegiatan belajar-mengajar diruang kelas dimana media tersebut bisa membantu guru menyampaikan materi pelajaran secara tidak langsung,


(14)

mengolah data tugas, membantu guru mengolah pelaksanaan ujian, membantu siswa dan guru berkomunikasi secara tidak langsung seperti forum diskusi, memonitoring aktifitas kegiatan belajar-mengajar dan perkembangan nilai akademik siswa untuk kepala sekolah.

Gagasan utama yang diajukan adalah membangun Learning Management

System di SMA NEGERI 2 BANDUNG.

I.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang masalah yang

telah dijelaskan sebelumnya adalah bagaimana cara membangun Learning

Management System di SMA NEGERI 2 BANDUNG.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan laporan penelitian ini adalah untuk membangun

Learning Management System di SMA NEGERI 2 BANDUNG sebagai sarana pendukung kegiatan belajar-mengajar.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membantu guru mendistribusikan materi pelajaran secara tidak langsung

melalui Learning Management System.

2. Membantu guru mengolah data tugas secara digital di Learning Management

System.

3. Memfasilitasi ujian secara online yang ditujukan untuk mengukur pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran yang didistribusikan melalui Learning

Management System dan tolak ukur siswa dalam kesiapan menghadapi ujian

tengah semester dan ujian akhir semester.

4. Membantu siswa berkomunikasi secara tidak langsung dengan guru melalui

forum dsikusi di Learning Management System.

5. Memfasilitasi kepala sekolah memonitoring aktifitas belajar-mengajar dan

perkembangan nilai akademik siswa melalui dashboard di Learning


(15)

I.4 Batasan Masalah

Batasan Masalah yang tedapat dalam pembangunan Learning

Management System di SMAN 2 BANDUNG adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pendekatan

analisis terstruktur.

2. Tipe dari Learning Management System adalah Asynchronous Learning,

dimana guru dan siswa berada dikelas yang sama (kelas virtual) tetapi pada waktu dan tempat yang berbeda.

3. Ujian yang dilaksanakan secara online di Learning Management System tidak

bersifat menggantikan ujian sekolah UTS dan UAS.

4. Learning Management System dapat diakses di lingkungan sekolah.

5. Dashboard ditampilkan dalam bentuk grafik sederhana.

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian yang digunakan menggunakan metode analisis deskriptif yaitu metode pengumpulan data yang menggambarkan objek secara

real sesuai dengan fakta di lapangan

1. Metode Pengumpulan Data

Dalam tahap pengumpulan data, metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Metode ini dilakukan secara langsung dengan cara tanya-jawab dengan Ibu Dra. Enung Nurhayati selaku wakasek bidang Kurikulum di SMA NEGERI 2 BANDUNG.

b. Studi Literatur

Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti literatur, ebook, jurnal, textbook yang berhubungan dengan judul penelitian. Metode ini dugunakan untuk mencari dan mengumpulkan data

dari banyak sumber (internet) untuk membangun Learning Management


(16)

c. Kuesioner

Metode ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan

seputar pembangunan Learning Management System kepada responden dengan

tujuan untuk mengetahui informasi dengan tujuan memperbaiki bagian yang kurang tepat.

2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan untuk membangun Learning Management System

di SMANEGERI 2 BANDUNG menggunakan model waterfall dapat dilihat pada

Gambar I.1 adalah sebagai berikut:

a. Pendefinisian kebutuhan (Requirements Definition)

Pada tahap ini pengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

b. Desain sistem dan perangkat lunak (Sistem and Software Design)

Pada tahap ini desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai didefinisikan secara lengkap. Desain sistem merupakan perancangan sistem yang dilakukan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya.

c. Implementasi dan pengujian perangkat lunak (Implementaion and Unit Testing)

Implementasi perangkat lunak dilakukan dengan cara

mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak ke dalam kode program yang dimengerti oleh bahasa mesin. Pengujian perangkat lunak yaitu memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai dengan hasil yang diinginkan setelah proses.

d. Pengujian integrasi dan sistem (Integration and Sistem Testing)

Pengujian perangkat lunak yaitu memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai dengan hasil yang diinginkan setelah proses. Pengujian sistem merupakan penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (sistem testing).


(17)

e. Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)

Pemeliharaan yaitu penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan

jika terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun hardware.

Gambar I.1 Waterfall Model

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika yang dilakukan dalam penulisan laporan penelitian ini meliputi kerangka penulisan laporan dari awal sampai akhir dan berikut ini adalah penjelasannya.

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang permasalahan, merumusan inti permasalahan yang dihadapi di SMA NEGERI 2 BANDUNG, menentukan maksud dan tujuan

pembangunan Learning Management System, diikuti dengan pembahasan batasan

masalah, uraian metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: menjelaskan profil SMA NEGERI 2 BANDUNG, visi dan misi, strukutur organisasi dan deskripsi pekerjaan. Untuk landasan teori berisi informasi teori-teori yang digunakan untuk menunjang dalam

pembuatan dan perancangan Learning Management System di SMA NEGERI 2

BANDUNG, serta sebagai acuan dalam pembuatan sistem sehingga perancangan tersebut sesuai dengan teori yang sudah ada.


(18)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis membangun Learning Management System di SMA

NEGERI 2 BANDUNG, meliputi: Analisa sistem, analisa masalah, analisa sistem yang sedang berjalan, aturan bisnis, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan fungsional, spesifikasi proses dan kamus data.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi, hasil dari analisis dan perancangan Learning

Management System yang sudah dibuat sebelumnya, pengujian sistem juga dilakukan di SMA NEGERI 2 BANDUNG, pada tahap ini bertujuan agar sistem yang dibangun dapat diketahui apakah sistem sudah memenuhi syarat dan bisa digunakan dengan mudah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran untuk perbaikan sistem guna memperoleh kesempurnaan dalam menjalankan sistem yang telah dibuat.


(19)

(20)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II. 1 Profil Sekolah

SMANegeri 2 Bandung adalah salah satu instansi pendidikan yang berlokasi di Jl. Cihampelas No. 173 Bandung, Jawa Barat. Resmi berdiri pada tahun 1949. Berikut ini adalah visi dan misi, logo dan strukutur organisasi dari SMA NEGERI 2 BANDUNG.

Visi dari SMA NEGERI 2 BANDUNG adalah mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, religius, inovatif, berbudaya lingkungan, berwawasan global serta mampu bersaing di dunia internasional dan berikut ini adalah Misi dari SMA NEGERI 2 BANDUNG.

1. Menciptakan kecerdasan dan iklim edukatif pada diri pendidik, peserta didik

dan tenaga pendidikan melalui pelatihan, workshop dan lokakarya sehingga terbentuk pribadi-pribadi yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik serta berwawasan lingkungan dan berperan aktif dalam pelestarian lingkungan serta mencegah pencemaran dan perusakan lingkungan.

2. Meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia sehingga terbentuk

jiwa religius yang berdasarkan pada nilai-nilai agama, rasa kebangsaan, budaya bangsa dan berbudaya lingkungan sehat.

3. Meningkatkan kedisiplinan terhadap warga sekolah dalam meningkatkan

kewaspadaan dampak lingkungan dimasa sekarang dan akan datang.

4. Menumbuhkan jiwa inovatif, aktif dan peduli terhadap isu-isu yang

berkembang dilingkungan sekitarnya, khususnya dalam pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan hidup.

5. Menanamkan jiwa kompetitif yang berwawasan lingkungan untuk bersaing


(21)

II.1.1 Logo Sekolah

Berikut ini adalah logo dari SMANEGERI 2 BANDUNG, dapat dilihat

pada Gambar II.1 dibawah ini.

Gambar II.1 Logo SMA Negeri 2 Bandung

II.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah kumpulan fungsi-fungsi yang membentuk keseluruhan aktifitas organisasi yang saling berelasi antara fungsi satu dengan fungsi lainnya yang bertujuan menghasilkan satu tujuan yang sama. Struktur

organisasi SMANEGERI 2 BANDUNG dapat dilihat pada Gambar II.2 dibawah

ini.


(22)

II.1.3 Deskripsi Kerja

1. Tugas Komite Sekolah

a. Sebagai advisor, memberikan masukan dalam kegiatan pembelajaran dan

prasarana.

b. Supporting, memberikan dukungan bagi program sekolah, dukungan bisa

berupa dana untuk kemajuan sekolah.

c. Controlling, mengawasi sejauh mana program kegiatan sekolah, kurikulum

dan kegiatan belajar-mengajar.

d. Mediator, sebagai penampung, penerima masukan dari lingkungan sekolah

atau eksternal.

2. Kepala Sekolah

a. Memahami Visi dan Misi.

b. Mampu untuk mewujudkan Visi dan Misi.

c. Komitmen terhadap pencapaian Visi dan Misi.

d. Merencanakan program dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya

eksternal.

e. Melaksanakan program tepat waktu dan mencapai hasil yang berkualitas.

f. Melaksanakan pengawasan terhadap setiap program yang mengacu pada

pedoman yang ada (umum, pengajaran dan unit produksi).

g. Memperlihatkan komitmen terhadap tercapainya kemandirian sekolah

(melengkapi fasilitas atas usaha sendiri, mengambil inisiatif dalam mengatasi masalah, memenuhi kebutuhan terhadap tenaga kependidikan, memenuhi kebutuhan operasional sekolah atas usaha sendiri).

h. Mengetahui perkembangan siswa.

i. Mengetahui perkembangan tenaga pengajar.

3. Tata Laksana

a. Menyusun program Tata Usaha.

b. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah.

c. Penyusunan data dan statistik sekolah.

d. Penyusunan perlengkapan kantor.


(23)

f. Turut menginventarisasi barang-barang negara, dan pemeliharaan sarana dan prasarana gedung sekolah.

g. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan secara berkala

kepada Kepala Sekolah.

4. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum urusan Kurikulum

a. Membuat program Kurikulum.

b. Menyusun pembagian tugas Guru.

c. Membuat SK pembagian tugas guru, mengajar/semester, UN, praktek,

pemeriksa (SK pembuat soal semester UAS yang ada hubungan dengan kegiatan KBM (Kegiatan belajar-Mengajar).

d. Menyusun jadwal mengajar.

e. Menyusun jadwal evaluasi belajar.

f. Menyusun jadwal supervisi guru.

g. Menyusun kriteria kelulusan/ketamatan kenaikan dan tidak naik.

h. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan program pengajaran,

kepada rekan-rekan guru.

5. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum urusan Kesiswaan

a. Menyusun program OSIS bersama OSIS terpilih.

b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa

dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.

c. Memberikan pengarahan dalam rangka pemilihan pengurus OSIS.

d. Melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.

e. Menyusun jadwal pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.

f. Melaksanakan pemilihan calon peserta didik teladan dan calon peserta

didik penerima beasiswa.

g. Mengkoordinir kegiatan ekstrakurikuler.

h. Menyusun perencanaan dan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru

(PPDB).

i. Mengkoordinir lulusan (alumnus).


(24)

k. Bekerjasama dengan KOPSIS dalam rangka menggali dana dari peserta didik baru.

l. Mengkoordinir perpisahan peserta didik kelas 12.

6. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum urusan Sarana dan Prasarana

a. Membuat program.

b. Inventarisasi barang-barang milik sekolah.

c. Pendayagunaan Sarana/Prasarana pendidikan.

d. Pemeliharaan barang (penggantian pengamanan, penghapusan dan

pengembangan alat-alat pengajaran).

e. Program pengadaan alat-alat pengajaran.

f. Turut memonitor pembangunan fisik sekolah.

g. Bersama Kepala Sekolah membuat rencana pengembangan sekolah.

h. Bersama Wakil Kepala Sekolah yang lainnya memutuskan suatu

kebijakan bila Kepala Sekolah berhalangan hadir.

i. Mewakili Kepala Sekolah bila ada rapat dinas sesuai dengan tugas dan

fungsinya sebagai Wakil Kepala Sekolah urusan Sarana.

j. Menerima mutasi peserta didik.

k. Bersama Kepala Sekolah menyusun RAPBS dan Review APBS.

l. Membuat laporan berkala kepada Kepala Sekolah.

7. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum urusan Hubungan Masyarakat

a. Membuat program Humas.

b. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua /

wali peserta didik.

c. Membina hubungan yang harmonis antara sekolah dan Komite Sekolah.

d. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga

pemerintah, dunia usaha, dengan masyarakat lingkungan

sekolah/masyarakat sekitar sekolah dan lembaga sosial lainnya.

e. Penyelenggaraan peringatan Hari-hari Besar Nasional dan Peringtan Hari

Besar Islam.

f. Pembawa acara dalam rapat-rapat dinas/pertemuan-pertemuan yang


(25)

g. Melaksanakan kunjungan rumah/Home Visit bersama wali kelas kepada peserta didik yang bermasalah.

h. Membuat jadwal pertemuan dan surat undangan baik dengan guru,

ataupun dengan orang tua peserta didik dalam hal tertentu secara insidentil.

i. Bersama Wakil Kepala Sekolah yang lainnya memutuskan suatu

kebijakan bila Kepala Sekolah berhalangan hadir.

j. Mewakili Kepala Sekolah bila ada rapat dinas, sesuai dengan tugas dan

fungsinya bila Kepala Sekola berhalangan hadir.

k. Bersama Kepala Sekolah menyusun RAPBS dan Review APBS.

8. Koordinator Bidang

a. Membuat program sesuai dengah bidangnya.

b. Merencanakan pembiayaan program.

c. Melaksanakan Program.

d. Mengevaluasi Program.

e. Menyusun laporan bulanan/semester /tahunan.

f. Membuat laporan berkala kepada Kepala Sekolah.

9. Wali Kelas

a. Mengetahui tugas-tugas pokok.

b. Mewakili orangtua dan Kepala Sekolah dalam lingkungan kelasnya.

c. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

d. Membantu pengembangan ketrampilan peserta didik.

e. Mempertinggi budi pekerti luhur dan memperkuat kepribadian peserta

didik.

f. Mengetahui jumlah anak didiknya baik laki-laki maupun perempuan.

g. Mengetahui nama-nama anak didiknya.

10. Koordinator Guru Bimbingan dan Konseling

a. Penyuluhan program dan pelaksanaan bimbingan.

b. Melaksanakan program penjurusan bersama wali kelas.

c. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah yang


(26)

d. koordinasi dengan Wakasek Kesiswaan dalam rangka mengatasi masalah tata tertib peserta didik.

e. Memberikan layanan bimbingan kepada peserta didik baik yang

bermasalah maupun yang tidak bermasalah.

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada peserta didik dalam

memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai.

g. Menyusun laporan berkala kepada Kepala Sekolah.

11. Guru

a. Membuat program pembelajaran, silabus, RPP.

b. Melaksanakan PBM dengan penuh rasa tanggung jawab.

c. Melaksanakan kegiatan penilaian dan membuat analisis evaluasi.

d. Menyusun dan melaksanakan program remedial dan pengayaan.

e. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi

tanggungjawabnya.

f. Meneliti daftar hadir peserta didik sebelum mulai pelajaran.

g. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa.

h. Membantu program-program sekolah yang sudah dimusyawarahkan.

i. Turut peduli terhadap lingkungan sekolah yang sudah dimusyawarahkan.

j. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik.

k. Turut serta dalam pemecahan masalah bila terjadi masalah dengan siswa,

baik masalah belajar-mengajar maupun masalah lain diluar masalah belajar-mengajar.

12. Divisi ICT

a. Mengembangkan ICT.

b. Membuat program TIK.

c. Melaksanakan program.

d. Komitmen mencapai target program.


(27)

13. Siswa

a. Sebagai anak didik.

b. Menerima bahan ajaran dari pendidik.

c. Melaksanakan ujian

d. Mengaplikasikan ilmu yang diterima ke dalam lingkungan masyarakat.

II. 2 Landasan Teori

Landasan teori digunakan sebagai acuan yang bertujuan agar fokus penelitian sesuai dengan yang terjadi di instansi, dijadikan gambaran tentang penelitian yang dijalankan dan sebagai bahan pembahasan hasil dari penelitian.

II.2.1 E-learning dan Learning Management System

E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan media elektronik, memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk sarana pendukung kegiatan belajar-mengajar, memanfaatkan jaringan komputer ataupun komputer personal (PC) yang terhubung ke jaringan internet sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar.

E-learning harus ditunjang oleh beberapa syarat yaitu, ketersediaan

software berbasis TIK untuk menjalankan proses kegiatan belajar-mengajar, tersedianya sumber daya manusia (SDM) guru dan tenaga penunjang yang menguasai TIK, tersedianya infrastruktur TIK, akses internet, dan dukungan kebijakan penggunaan TIK dalam kegiatan belajar-mengajar.

Berikut adalah tipe-tipe dari E-Learning, E-Learning pada dasarnya

dibedakan menjadi dua tipe:

1. Synchronous Learning (secara bersamaan) pembelajaran secara langsung baik melalui jaringan internet dan intranet. Memungkinkan guru dan siswa berkomunikasi lewat video teleconference atau chatting. Metode ini adalah

pembelajaran secara langsung via media virtual class room.

2. Asynchornous Learning (tidak secara bersamaan), artinya waktu pembelajaran tidak secara langsung. Guru bisa memberikan materi bahan ajar dalam bentuk e-book atau textbook didistribusikan melalui media jaringan internet, bisa berbentuk materi, bacaan soal animasi, soal latihan yang bisa diunduh dan dipelajari oleh siswa.


(28)

Menurut Ryan K.Ellis dalam buku A Field Guide to Learning Management System, “Learning Managemet System, the basic description is a software application that automates the administration, tracking, and reporting of

training events”.

Ryan K.Ellis menjelaskan bahwa LMS adalah sebuah perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, pencarian materi, laporan sebuah kegiatan, pemberian materi-materi pelatihan kegiatan belajar

mengajar secara online yang terhubung ke internet, ilusitrasi Learning

Management System dapat dilihat pada Gambar II.3 dibawah ini.

Gambar II.3 Ilustrasi LMS

Berikut ini adalah fungsi dasar dari LearningManagement System:

1. Katalog.

LMS harus dapat menunjukkan materi pelatihan yang dimiliki,

materi dapat berupa pelajaran e- learning, hasil disukusi dan lain sebagainya,

dapat membedakan materi berdasarkan jenis materi. Katalog harus menampilkan informasi lengkap.

2. Registrasi dan Persetujuan.

Fungsi ini memungkinkan calon peserta mendaftarkan diri secara online sebagai peserta.


(29)

3. Menjalankan dan memonitor E-Learning.

LMS harus menjalankan pelajaran E-Learning dengan baik, jika

komputer para siswa tidak sesuai dengan kebutuhan konfigurasi yang sesuai maka LMS harus mengeluarkan informasi peringatan, LMS harus mempunyai kemampuan merekam kegiatan agar dapat dibuat laporan aktifitasnya.

4. Evaluasi.

LMS harus mempunyai kemampuan mengevaluasi yang baik, mengevaluasi sejauh mana para siswa dapat memahami isi materi dari materi yang telah diberikan.

5. Komunikasi.

LMS berguna sebagai sarana komunikasi antara para siswa dan guru untuk saling membagi informasi dan tanya-jawab, LMS bisa memberikan informasi kepada para siswa atau sebaliknya.

6. Laporan.

LMS harus bisa mencetak laporan secara langsung tanpa meminta bantuan administrator.

II.2.2 Dashboard

Dashboard digunakan untuk penyajian data-data akademik menggunakan antarmuka tunggal secara baik dan efisien dengan tujuan untuk mengotimalkan kinerja instansi dan menjadi bahan-bahan evaluasi untuk meningkatkan

pencapaian atau prestasi, ilsutrasi dashboard dapat dilihat pada Gambar II.4

dibawah ini.


(30)

Dashboard digunakan diberbagai macam bidang, salah satunya pendidikan, SMAN 2 Bandung memanfaatkan dashboard untuk kepentingan internal sekolah. SMAN 2 Bandung Mengaplikasikan dashboard sebagai sarana monitoring kegiatan belajar-mengajar secara keseluruhan untuk kepala sekolah mengamati perkembangan prestasi pendidikan dari mulai guru, siswa dan lingkungan sekolah.

Menurut Rasmussen, Chen, dan Bansaldashboard dapat dikategorikan

kedalam tiga tipe:

1. Strategic dashboard, yang mendukung keselarasan organisasi dengan tujuan yang strategis.

2. Tactical dashboard, yang mendukung pengukuran kemajuan.

3. Operational dashboard, yang mendukung pemantauan aktifitas bisnis yang spesifik.

4. Menurut Thompson(2004) keuntungan dashboard sebagai berikut:

a. Penghematan waktu (60%).

b. Meningkatkan strategi dan plants (57%).

c. Meningkatkan putusan taktis (56%).

d. Proses lebih efisien (55%).

e. Penghematan beaya (37%).

II.2.3 Monitoring

Monitoring adalah tinjauan atau pengawasan terus menerus atau berkala oleh para pemangku kepentingan di setiap tingkat hirarkis implementasi kegiatan, untuk memastikan bahwa penyampaian input, target keluaran, dan tindakan lain yang diperlukan berjalan sesuai dengan rencana. Monitoring memberikan informasi yang akurat, tepat waktu, dan lengkap kepada pengelola tentang efektifitas proyek sehubungan dengan input yang dipergunakan untuk menghasilkan capaian yang dinginkan.

Monitoring memungkinkan modifikasi operasi lapangan untuk

mewujudkan kombinasi dan rangkaian input yang paling efektif untuk mencapai tujuan proyek. Monitoring juga menyediakan informasi dan memungkinkan pemangku kepentingan untuk menjajaki kemajuan pelaksanaan dan mengambil


(31)

tindakan/keputusan yang tepat waktu untuk memastikan bahwa kemajuan yang dicapai dapat dipertahankan sesuai dengan jadwal. Paling tidak ada dua (2) jenis monitoring dalam konteks pengelolaan proyek.

1. Monitoring Proses

Monitoring proses adalah pengumpulan informasi mengenai penggunaan input, kemajuan kegiatan, dan cara kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan. Monitoring proses melihat pada mengapa dan bagaimana hal-hal tersebut terjadi, melihat pada relevansi, efektifitas dan efisiensi proses-proses. Melibatkan pemangku kepentingan dan penerima manfaat dalam perencanaan, memutuskan apa yang harus dipantau dalam mengembangkan dan merekam proses-proses monitoring.

Monitoring proses memerlukan dokumentasi mengenai bagaimana prosesnya dilakukan.Manfaat monitoring proses adalah:

a. Memahami perubahan.

b. Memetik pelajaran.

c. Mengidentifikasi masalah dan prioritas dalam proyek.

d. Menentukan apa yang sebenarnya terjadi dari pada apa yang sudah

direncanakan.

e. Mendorong cara pendekatan dan transparansinya.

2. Monitoring Efek

Monitoring efek adalah pengumpulan informasi mengenai kemajuan dalam pencapaian tujuan proyek dan mengenai efek-efek yang muncul dalam kaitannya dengan tujuan tersebut, monitoring efek adalah bentuk evaluasi diri yang berlanjut jika dilakukan dengan baik, evaluasi formal tidak perlu sering diperlukan dan jika evaluasi formal dilakukan.

II.2.4 Tools Pendukung Perangkat Lunak

Tools pendukung pembangunan Learning Mangement System adalah sebagai berikut:

Entity Relational Diagram (ERD), Diagram konteks (DK), Data Flow Diagram (DFD).


(32)

1. Diagram konteks (DK) adalah sebuah diagram sederhana yang melukiskan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili

keseluruhan sistem.Diagram Konteks adalah kasus khusus DFD yang

berfungsi memetakan model lingkungan, yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

2. Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut serta interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. Berikut adalah fungsional dari DFD.

a. Entitas Luar

Menggambarkan entitas eksternal yang berhubungan dengan sistem.

b. Sistem (kontek)/Proses(DFD)

Menggambarkan proses yang ada dalam suatu sistem.

c. Aliran Data/Informasi

Menggambarkan aliran data antar proses, data store dan entitas luar.

d. Data Store

Menggambarkan tempat penyimpanan data didalam sistem.

3. Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan data. Entity Relationship

Diagram(ERD) digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek. Berikut adalah fungsional dari ERD:

a. Entitas

Berfungsi menggambarkan keberadaan sebuah entitas (entitas kuat).

b. Atribut

Menggambarkan atribut yang dimiliki suatu entitas atau relasi.

c. Relasi

Menggambarkan keterhubungan antar relasi.

d. Garis Relasi


(33)

(34)

23

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

III. 1 Analisis Sistem

Analisis Sistem dapat diartikan sebagai bentuk uraian dari sebuah sistem, dibagi kedalam sub (komponen-komponen) sistem, dengan maksud agar bisa mengidentifikasi permasalahan yang ada dari setiap bagian sub (komponen-komponen) sistem untuk dievaluasi dan dilengkapi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sehingga bisa diusulkan perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan.

III.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan hasil dari analisis masalah pada sistem yang sedang berjalan di SMA NEGERI 2 BANDUNG, didapatkan fakta bahwa terdapat beberapa kekurangan dalam sistem yang sedang berjalan, diantaranya:

1. Tidak adanya sarana pendukung aktifitas kegiatan belajar-mengajar di SMA

NEGERI 2 BANDUNG untuk mendistribusikan materi pelajaran secara tidak langsung.

2. Pengolahan data tugas yang kurang optimal karena data tugas hilang atau

tercecer sehingga guru tidak dapat melakukan pengolahan data tugas.

3. Pengolahan pelaksanaan ujian, dengan jumlah siswa yang banyak guru tidak

dapat mengolah dan menginformasikan pelaksanaan ujian dari mulai penjadwalan ujian, proses ujian dan hasilnya dengan cepat.

4. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran di ruang kelas tidak selalu

optimal, tidak adanya sarana pendukung untuk siswa berkomunikasi dengan guru secara tidak langsung menjadi kendala bagi siswa untuk berkonsultasikan isi materi pelajaran yang belum dipahaminya.

5. Dalam aktifitas kegiatan belajar-mengajar perkembangan nilai akademik

siswa dan aktifitas belajar mengajar selalu dimonitoring, salah satunya oleh kepala sekolah. Tidak adanya sarana pendukung untuk memonitoring aktifitas belajar-mengajar dan perkembangan nilai akademik siswa menyebabkan kepala sekolah tidak bisa memonitoringnya secara berkala.


(35)

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Membangun sebuah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dibutuhkan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan agar aplikasi yang dibangun tidak berbeda dari inti sistem.

Berikut adalah sistem yang sedang berjalan di SMA NEGERI 2 BANDUNG, dibagi menjadi beberapa prosedur yaitu:

2.1.II.1. Prosedur Pemberian Materi

Prosedur ini dilakukan oleh guru untuk memberikan materi pelajaran kepada siswa, didalam prosedur ini guru diasumsikan telah membuat materi pelajaran sebelumnya, dengan alur sebagai berikut:

a. Guru memberikan materi pelajaran kepada ketua kelas.

b. Ketua kelas menggandakan materi pelajaran.

c. Materi pelajaran yang sudah digandakan diberikan kembali kepada guru dan

disimpan sebagai arsip.

d. Materi pelajaran yang telah digandakan dibagikan kepada para siswa.

e. Materi pelajaran disimpan sebagai arsip oleh siswa.

Gambar aliran dokumen guru memberikan materi pelajaran dalam bentuk

flowmap dapat dilihat pada Gambar III.1 dibawah ini.

Prosedur Pemberian Materi Pelajaran

Siswa Ketua Kelas

Guru

Materi Pelajaran Materi Pelajaran

Penggandaan Materi

Materi Pelajaran Yang Telah Digandakan Materi Pelajaran

Yang Telah Digandakan

A1

N 2

1

Hasil penggandaan Materi

N 2

1

Hasil penggandaan Materi

A2


(36)

Keterangan:

A1: Arsip materi pelajaran disimpan oleh guru. A2: Arsip materi pelajaran disimpan oleh siswa.

2.1.II.2. Prosedur Pemberian Tugas

Prosedur ini dilakukan oleh guru untuk memberikan tugas, didalam prosedur ini guru diasumsikan telah membuat soal tugas sebelumnya, dengan alur sebagai berikut:

a. Guru memberikan soal tugas dan lembar jawaban kepada siswa.

b. Siswa mengerjakan soal tugas.

c. Soal tugas dan lembar jawaban yang telah diisi diberikan kembalikan kepada

guru.

d. Guru menyimpan lembar soal tugas sebagai arsip.

e. Guru mengkoreksi lembar jawaban dan memberikan nilai.

f. Guru menyimpan nilai tugas kedalam daftar nilai tugas siswa dan

menyimpannya sebagai arsip.

g. Guru memberikan hasil koreksi lembar jawaban dan nilai tugas kepada siswa.

h. Siswa menyimpan hasil tugas sebagai arsip.

Gambar aliran dokumen guru pemberian tugas dalam bentuk flowmap,


(37)

Prosedur Pemberian Tugas

Siswa Guru

Soal Tugas Soal Tugas

Soal Tugas Yang Telah Dikerjakan

Mengerjakan Tugas

Mengkoreksi dan Memberikan Nilai

Daftar Nilai Tugas Siswa

B2 B3

Lembar Jawaban Soal

Lembar Jawaban Soal

Lembar Jawaban Yang Telah Diisi Soal Tugas Yang

Telah Dikerjakan

B1

Lembar Jawaban Yang Telah Diisi

Lembar Jawaban Yang Telah Diisi dan Diberi

Nilai

Memasukan Nilai

Lembar Jawaban Yang Telah Diisi dan Diberi

Nilai

Lembar Jawaban Yang Telah Diisi dan Diberi

Nilai

Gambar III.2 Prosedur Pemberian Tugas

Keterangan:

B1: Arsip soal tugas. B2: Arsip daftar nilai tugas.


(38)

2.1.II.3. Prosedur Pelaksanaan Ujian

Prosedur ini dilakukan oleh guru untuk pelaksanaan ujian, didalam prosedur ini guru diasumsikan telah membuat soal ujian sebelumnya, dengan alur sebagai berikut:

a. Guru memberikan soal ujian dan lembar jawaban kepada siswa.

b. Siswa mengerjakan soal ujian dengan batas waktu yang telah ditentukan.

c. Soal ujian dan lembar jawaban yang telah diisi diberikan kembalikan kepada

guru.

d. Guru menyimpan lembar soal ujian sebagai arsip.

e. Guru mengkoreksi lembar jawaban dan memberikan nilai.

f. Guru menyimpan nilai ujian kedalam daftar nilai ujian siswa dan

menyimpannya sebagai arsip.

g. Guru memberikan hasil koreksi lembar jawaban dan nilai ujian kepada siswa.

h. Siswa menyimpan hasil ujian sebagai arsip.

Gambar aliran dokumen SMANegeri SMANEGERI 2 BANDUNG dalam

pelaksanaan ujian dalam bentuk flowmap, dapat dilihat pada Gambar III.3 dibawah


(39)

Prosedur Pelaksanaan Ujian

Siswa Guru

Soal Ujian Soal Ujian

Soal Ujian Yang Telah Dikerjakan

Mengerjakan Ujian

Mengkoreksi dan Memberikan Nilai

Daftar Nilai Ujian Siswa

C2 C3

Lembar Jawaban Soal

Lembar Jawaban Soal

Lembar Jawaban Yang Telah Diisi Soal Ujian Yang

Telah Dikerjakan

C1

Lembar Jawaban Yang Telah Diisi

Lembar Jawaban Yang Telah Diisi dan Diberi

Nilai

Memasukan Nilai

Lembar Jawaban Yang Telah Diisi dan Diberi

Nilai

Lembar Jawaban Yang Telah Diisi dan Diberi

Nilai


(40)

Keterangan:

C1: Arsip soal ujian. C2: Arsip daftar nilai ujian.

C3: Arsip lembar jawaban yang sudah dinilai disimpan siswa.

2.1.II.4. Prosedur Pengolahan Nilai Rapor

Prosedur pengolahan nilai rapor di SMANEGERI 2 BANDUNG, pada prosedur pengolahan nilai rapor, guru diasumsikan sudah memiliki nilai tugas dan nilai ujian, dengan alur sebagai berikut:

a. Guru Menghitung nilai akhir siswa dari daftar nilai tugas dan nilai ujian.

b. Guru menyerahkan nilai akhir kepada wali kelas.

c. Wali kelas mengisikan nilai akhir kedalam rapor dan menandatanginya.

d. Wali kelas menyimpan nilai akhir sebagai arsip.

e. Wali kelas menyerahkan rapor yang telah ditandatangani kepada kepala

sekolah untuk disahkan.

f. Rapor diberikan pengesahan oleh kepala sekolah.

g. Rapor yang telah disahkan dikembalikan kepada wali kelas.

h. Wali kelas memberikan rapor yang telah disahkan kepada siswa.

Gambar aliran dokumen SMANEGERI 2 BANDUNG dalam pengolahan nilai


(41)

Prosedur Pengolahan Nilai Rapor

Wali Kelas Kepala Sekolah Siswa Guru

Lembar Nilai Akhir Kosong

Penghitungan Nilai Akhir

Daftar Nilai Tugas

B2 C2

Daftar Nilai Ujian

Nilai Akhir

Nilai Akhir Rapor Kosong

Pengisian Nilai rapor

Rapor Telah Diisi Nilai Akhir Nilai Akhir

Yang Telah Dimasukan Kedalam Rapor

D1

Tandatangan Rapor

Rapor Telah Ditandatangani

Rapor Telah Ditandatangani

Pengesahan Rapor

Rapor Yang Telah Disahkan

Rapor Yang Telah Disahkan

Rapor Yang Telah Disahkan

D2

Gambar III.4 Prosedur Pengolahan Nilai Rapor

Keterangan:

D1: Arsip nilai akhir.

D2: Rapor yang telah disahkan kepala sekolah disimpan siswa.

III.1.3 Analisis Aturan Bisnis

Analisis aturan bisnis adalah peraturan-peraturan yang berlaku di instansi tempat penelitian (SMANEGERI 2 BANDUNG) dan peraturan-peraturan baru yang akan diterapkan pada sistem yang akan dibangun di SMANEGERI 2

BANDUNG (Learning Management System). Adapun analisis aturan bisnis


(42)

III.1.3.1 Aturan Bisnis yang Sedang Berjalan

1. Pendistribusian materi pelajaran dari guru ke siswa.

a. Penyampaian materi pelajaran didalam ruang kelas menggunakan infokus

(proyektor) dan papan tulis.

2. Pemberian tugas dari guru ke siswa dan laporan hasil tugasnya.

a. Penyampaian tugas dilakukan didalam ruang kelas.

b. Tugas perorangan atau kelompok.

c. Pengumpulan tugas dalam bentuk hardcopy dalam bentuk file excel,

word atau power point.

d. Pengumpulan tugas dalam bentuk softcopy dalam bentuk file excel, word

dan Power Point dikirim melalui email guru.

e. Pengumpulan tugas bisa juga dalam bentuk makalah.

f. Waktu pengumpulan tugas telah ditentukan sebelumnya oleh guru.

3. Pelaksanaan Ujian

a. Ujian dilakukan didalam ruang kelas.

b. Soal ujian bisa pilihan ganda (P.G) atau essay.

c. Waktu ujian telah ditentukan sebelumnya oleh guru.

4. Komunikasi

a. Guru berkomunikasi dengan siswa didalam ruang kelas dengan cara

tanya-jawab berkonsultasi dan diskusi.

5. Prosedur Kegiatan Monitoring

a. Kepala sekolah melakukan monitoring melalui rapor siswa.

III.1.3.2 Aturan Bisnis yang Akan dipakai di LMS

1. Pendistribusian materi pelajaran dari guru ke siswa.

a. Penyampaian materi pelajaran dilakukan dengan cara mengupload materi

pelajaran melalui Learning Management System.

b. Untuk mengupload materi pelajaran, guru harus memilih mata pelajaran,

kelas tujuan dan judul materi pelajaran yang akan diupload ke sistem.

c. Materi pelajaran yang diupload oleh guru akan ada disetiap kelas yang


(43)

d. Kapasitas maksimal upload untuk file materi pelajaran dengan format

pdf, doc, docx,xls, xlsx, ppt, flv adalah 5 MB.

2. Pemberian tugas dari guru ke siswa dan laporan hasil tugasnya.

a. Guru memilih mata pelajaran, kelas tujuan, menentukan batas waktu

pengumpulan tugas, memilih file tugas, memberi judul tugas dan melengkapi deskripsi tugas yang diupload ke sistem.

b. Pengumpulan tugas melalui Learning Management System dengan cara

login terlebih dahulu sebagai siswa, siswa mengupload hasil laporan tugas yang diberikan guru.

3. Pelaksanaan Ujian

a. Membuat soal ujian, guru harus login ke sistem sebagai guru.

b. Untuk membuat soal guru harus mengisi mata pelajaran terlebih dahulu,

kemudian membuat soal, menentukan kelas tujuan, mengisi judul ujian, menentukan tanggal ujian dan lamanya waktu ujian.

c. Untuk soal dan jawaban berbentuk gambar, maksimal kapasitas 5 Mb.

d. Bobot nilai yang berlaku di ujian online adalah 0-100.

e. Lamanya waktu ujian ditentukan oleh guru yang bersangkutan.

f. Ujian dilaksanakan dilingkungan SMAN 2 Bandung.

4. Komunikasi.

a. Guru dan siswa berkomunikasi melalui forum di Learning Management

System.

b. Guru dan siswa bisa membuat topik di forum untuk berkonuikasi dengan

siswa, berkonsultasi dan diskusi.

5. Prosedur Kegiatan Monitoring.

a. Kepala sekolah memonitoring nilai siswa per kelas ditampilkan dalam

bentuk dashboard.

b. Indikator nilai siswa yang memenuhi syarat KKM adalah warna hijau

dan nilai yang kurang dari syarat KKM adalah warna merah.

c. Aktifitas monitoring oleh kepala sekolah di Learning Management

System meliputi materi, tugas yang masuk ke sistem, ujian yang telah dilaksanakan dan nilai akademik siswa.


(44)

III.1.4 Analisis Pengkodean

Analisis pengkodean bertujuan membahas pengkodean di SMANEGERI 2 BANDUNG, pengkodean dibagi menjadi tiga pengkodean, yaitu pengkodean NIP (nomor induk pegawai), NIS (nomor induk siswa) dan pengkodean kelas.

1. Pengkodean NIP (nomor induk pegawai).

9999 99 99 9999 99 9 999

Nomor urut PNS Kode Jenis Kelamin Bulan Kerja Tahun Kerja

Tahun Lahir Bulan Lahir Tanggal Lahir

Contoh: 198808082013061001

Guru lahir pada tanggal 08 Agustus 1988, diangkat menjadi pegawai negeri sipil pada bulan Juni tahun 2013, berjenis kelamin perempuan dan terdaftar dengan nomor urut 001.

Keterangan:

Tabel III.1 Keterangan Pengkodean NIP Kode Keterangan

1 Perempuan 2 Laki-laki

2. Pengkodean NIS (nomor induk siswa).

9999 99 999

No. Urut Tahun Masuk Tahun Ajaran Masuk

Contoh: 121410001


(45)

3. Pengkodean Kelas.

Pengkodean kelas yang saat ini digunakan di SMA NEGERI 2

BANDUNG adalah kelas X, XI dan XII dimana kelas XI dan XII dibagi menjadi tiga jurusan yaitu IPA, IPS dan Bahasa.

Berikut adalah contoh pengkodean kelas di SMANEGERI 2 BANDUNG, dapat dilihat pada tabel Tabel III.2 dibawah ini.

Tabel III.2 Pengkodean Kelas

Kelas Tingkat Jurusan No.urut Kelas

X X (Sepuluh) - X-A, X-B, X-C dst.

XI IPA XI IPS XI BAHASA

XI (Sebelas) IPA IPS BAHASA

XI IPA 1, XI IPA 2. XI IPS 1, XI IPS 2, XI BAHASA 1, XI BAHASA 2 dst.

XII IPA XII IPS XII BAHASA

XII (Dua belas) IPA IPS BAHASA

XII IPA 1, XII IPA 2. XII IPS 1, XII IPS 2, XII BAHASA 1, XII BAHASA 2 dst.

a. Pengkodean kelas X (sepuluh)

Tingkat Kelas X - A


(46)

b. Pengkodean kelas XI (Sebelas)

No. Urut Kelas

Tingkat Kelas Jurusan XI IPA 1

XI IPS 1

Tingkat Kelas Jurusan

No. Urut Kelas

Tingkat Kelas Jurusan

No. Urut Kelas XI BAHASA 1

c. Pengkodean kelas XII (dua belas)

XII IPA 1

Jurusan

Tingkat Kelas No. Urut Kelas

Tingkat Kelas Jurusan

No. Urut Kelas XII IPS 1

No. Urut Kelas

Jurusan

Tingkat Kelas XII BAHASA 1


(47)

III.1.5 Analisis Monitoring

Analisis Monitoring adalah bentuk tahapan analisis oleh kepala sekolah

SMA Negeri 2 Bandung untuk mengukur apakah Learning Management System

yang dibangun sudah sesuai dengan yang diharapkan, untuk memenuhi kebutuhan monitoring untuk kepala sekolah ada beberapa indikator diantaranya, materi pelajaran, tugas dan ujian yang dilakukan dari setiap mata pelajaran.

Analisis monitoring di SMA Negeri 2 Bandung ditargetkan untuk melihat kemampuan siswa memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru pada kurikulum yang berlaku di SMA Negeri 2 Bandung dengan menampilkan nilai

dalam bentuk dashboard dan aktifitas meliputi materi pelajaran, tugas yang

masuk kedalam sistem dan ujian yang telah dilaksanakan didalam sistem, terdapat perhitungan-perhitungan yang dilakukan dan juga yang ditampilkan meliputi:

1. Kunci sukses yang diambil adalah ketika semua mata pelajaran yang

ditargetkan lulus secara keseluruhan dengan nilai diatas kriteria kelulusan minimum (KKM), kriteria kelulusan minimum .setiap mata pelajaran adalah 65.

2. Target yang ingin dicapai dalam monitoring adalah memantau perkembangan

nilai akademik siswa dalam bentuk nilai siswa perkelas dan aktifitas pendistribusian materi pelajaran, pemberian tugas dan ujian yang

dilaksanakan pada Learning Management System.

3. Aktor yang terlibat dalam analisis monitoring adalah guru dan siswa.

4. Monitoring yang ada didalam Learning Management System ditampilkan

dalam bentuk grafik batang sederhana dengan pewarnaan balok sebagai berikut:

a. Pewarnaan hijau untuk nilai siswa yang telah sama atau melebihi nilai

kriteria kelulusan minimum (KKM) yang telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran, yaitu antara 65-100.

b. Untuk pewarnaan merah adalah nilai siswa yang kurang dari kriteria

kelulusan minimum (KKM), antara 0-64.


(48)

NA = Tugas (70%) + Ujian (30%)

2

Keterangan:

Nilai Akhir bukan nilai yang akan dimasukkan ke rapor, nilai akhir hanya berlaku

untuk mata pelajaran yang pengolahan datanya didalam Learning Management

System.

III.1.6 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Analisis spesifikasi kebutuhan perangkat lunak merupakan gambaran proses yang akan diterapkan pada sistem dan mejelaskan kebutuhan sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dibagi menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional.

III.1.6.1 Kebutuhan Fungsional

Adalah layanan sistem (fungsional sistem) yang harus disediakan, dimana sistem harus bereaksi terhadap input tertentu dan bagaimana sistem harus berprilaku dalam kondisi tertentu. Kebutuhan fungsional sistem mendeskripsikan fungsional yang diharapkan akan diberikan oleh sistem. Kebutuhan fungsional dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. User Requirement (Kebutuhan User). 2. System Requirement (Kebutuhan Sistem).

3. Spesification Requirement (Kebutuhan Spesifikasi).

Dalam Tabel III.3dijelaskan tentang spesifikasi kebutuhan fungsional (user requirement).

Tabel III.3 Kebutuhan Fungsional User Requirement

SKPL Id Keterangan

SKPL-F-01 admin, guru, siswa dan kepala sekolah harus login terlebih dahulu untuk masuk ke dalam sistem.

SKPL-F-02 Sistem dapat membantu guru mendistribusikan materi pelajaran kepada siswa.

SKPL-F-03 Sistem dapat membantu guru untuk merekap nilai tugas dan ujian. SKPL-F-04 Sistem menyediakan fasilitas ujian online.


(49)

SKPL-F-05 Sistem ini menyediakan fasilitas download dan upload. SKPL-F-06 Sistem dapat membantu guru dan siswa berkomunikasi diluar

lingkungan sekolah.

SKPL-F-07 Sistem dapat membantu kepala sekolah memonitoring perkembangan siswa.

Tabel III.4 Kebutuhan Fungsional System Requirement

SKPL Id Keterangan

SKPL-F-01 Data yang digunakan untuk login kedalam sistem adalah username dan password.

SKPL-F-02 1. Sistem dapat membantu siswa mendapatkan materi pelajaran dari guru.

2. Sistem dapat membantu melakukan pencarian data materi pelajaran yang dibutuhkan oleh siswa.

SKPL-F-03 1. Sistem dapat membantu guru merekap nilai tugas dan ujian siswa.

2. Sistem dapat membantu guru mencari hasil rekapan data nilai siswa.

3. Sistem dapat melakukan penghitungan nilai tugas dan ujian lebih efektif karena data yang diolah sudah beruapa data digital sehingga data tidak mudah hilang.

SKPL-F-04 III.2.3 Sistem mendukung format file materi dan tugas siswa dalam bentuk pdf, doc, docx, xls, xlsx, ppt dan pptx.

IV.2.3 Sistem menyediakan download dan upload tugas siswa. SKPL-F-05 Sistem dapat melakukan ujian online disekolah maupun ketika siswa

berada diluar sekolah.

SKPL-F-06 1. Sistem dapat membantu guru dan siswa berkomunikasi diluar lingkungan sekolah melalui forum.

2. Sistem dapat membantu guru pada saat ingin menyampaikan pengumuman kepada siswa melalui forum.

3. Sistem dapat membantu berkomunikasi antar siswa pada saat ada materi pelajaran yang belum bisa dimengerti.


(50)

perkembangan belajar siswa.

2. Sistem dapat menampilakan perkembangan kegiatan akademik siswa dalam bentuk grafik batang (dashboard) yang berisi nilai.

III.1.6.2 Kebutuhan Non-Fungsional

Kebutuhan non fungsional adalah batasan-batasan layanan dan fungsi sebuah sistem yang, meliputi batasan pengguna, waktu dan pengembangan proses. Terdapat tiga kebutuhan penting yang terdapat pada kebutuhan non fungsional yaitu:

1. Product Requirement (Kebutuhan Produk)

2. Organization Requirement (Kebutuhan Organisasi) 3. External Requirement (Kebutuhan eksternal/luar)

Penjelasan dari kebutuhan non fungsional meliputi Product Requirement (Kebutuhan Product), Organization Requirement (Kebutuhan Organisasi dan External Requirement (Kebutuhan eksternal/luar) dapat dilihat pada Tabel III.5 dibawah ini.

Tabel III.5 Kebutuhan Non Fungsional Product Requirement

SKPL Id NFR Parameter Keterangan

SKPL-NF-01 Availability () Ketersediaan aplikasi dapat diakses 7x24 jam, perhari, perminggu, perbulan dan pertahuna, kecuali (pada saat perbaikan sistem).

SKPL-NF-02 Reliability (Product Requirement)

Memberikan batasan perilaku pada saat sistem beroperasi (ketersediaan sistem memberikan layanan dan seberapa besar sistem tidak dapat memberikan layanan yang diharapkan pengguna).

SKPL-NF-03 Ergonomy (Product Requirement)

Sistem harus sudah user friendly,

kenyamanan pakai bagi pengguna sistem. SKPL-NF-04 Portability (Product

Requirement)

Kemudahan sistem dioperasikan di sistem operasi yang berbeda-beda.


(51)

SKPL-NF-05 Requirement) memori yang digunakan SKPL-NF-06 Response Time

(Product Requirement)

Batasan waktu harus sudah terpenuhi, karena sistem berjalan secara waktu nyata (real time).

SKPL-NF-07 Performance (Profuct Requirement)

Memberikan batasan kecepatan operasional sistem (kebutuhan akan respon, output dari yang diinputkan dan kebutuhan akan waktu/timing).

SKPL-NF-08 Security (Product Requirement)

Kebutuhan keamanan memastikan sistem sudah diberi keamanan untuk mengatisipasi yang tidak mempunyai otoritas tidak dimungkinkan mengakses sistem. SKPL-NF-09 Usability (Product

Requirement)

Interaksi manusia dan komputer, anatar muka yang konsisten, user manual yang tersetruktur. Menapilkan pesan error yang dapat membantu pengguna sistem dengan baik.

SKPL-NF-10 Safety (Eksternal Requirement)

Kemanan yang berkaitan dengan kebutuahan melindungi sistem dari kerusakan sistem dan dalam penggunaan sistem

SKPL-NF-11 Operasional (Organizational Requirement)

Pada saat terjadi error pada sistem, sistem menampilkan pesan error kepada pengguna sistem.

III.1.7 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional adalah analisis untuk menentukan spesifikasi kebutuhan pendukung dari sistem yang sedang berjalan, analisis kebutuhan fungsional meliputi analisis pengkodean, analisis kebutuhan perangkat keras, analisis kebutuhan perangkat lunak dan analisis kebutuhan perangkat pikir dari pengguna sistem yang sedang berjalan.


(52)

III.1.7.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Analisa kebutuhan perangkat keras dilakukan guna memenuhi kebutuhan pendukung sistem yang akan dibangun, agar sistem yang dibangun bisa dioperasikan dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan, spesifikasi perangkat keras yang ada di SMAN 2 Bandung dapat dilihat pada Tabel III.6 dibawah ini.

Tabel III.6 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Dual Core 2.3 Ghz

2 RAM 1 Gb

3 HDD 120-320 Gb

4 Optikal drive DVD RW

5 Monitor CRT Flat 14 Inc

6 VGA Card 128 Mb/64 bit

7 LAN Card 10 – 100 Mbps

8 Koneksi Internet 384 Kbps

Sedangkan kebutuhan perangkat keras minimum yang diperlukan agar

Learning Management System dapat berjalan dengan baik dapat dilihat padaTabel III.7 dibawah ini.

Tabel III.7 Kebutuhan Perangkat Keras Minimum No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Pentium IV

2 RAM 1 Gb

3 HDD 40 Gb

4 Optikal Drive DVD Room

5 Monitor CRT 14 Inc

6 VGA Card On Board

7 LAN Card 10 – 100 Mbps

8 Koneksi Internet Minimum 128 Kbps

Dapat disimpulkan bahwa hasil perbandingan antara spesifikasi perangkat keras yang terdapat di SMAN 2 Bandung dan kebutuhan yang diperlukan sebagai


(53)

spesifikasi kebutuhan minimum perangkat keras mengoperasikan Learning Management System sudah memenuhi syarat minimum yang diperlukan.

III.1.7.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Analisa kebutuhan perangkat lunak dilakukan guna memenuhi kebutuhan

pembangunan Learning Management System di SMAN 2 Bandung. Berikut ini

adalah hasil pengamatan perlangkat lunak yang digunakan di SMAN 2 Bandung, dapat dilihat padaTabel III.8 dibawah ini.

Tabel III.8 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) No Perangkat Lunak Nama

1 Sistem Operasi Window XP2 dan Windows 7 2 Browser Internet Explorer, Google Chrome

dan Mozilla Firefox

3 Plugin Flash Player

Sedangkan kebutuhan perangkat lunak minimum yang diperlukan agar

Learning Management System dapat berjalan dengan baik dapat dilihat padaTabel III.9 dibawah ini.

Tabel III.9 Kebutuhan Perangkat Lunak Minimum

No Perangkat Lunak Nama

1 Sistem Operasi Windows XP 2

2 Browser Internet Explorer, Google Chrome dan Mozilla Firefox

3 Plugin Flash Player

Dapat disimpulkan bahwa hasil perbandingan antara spesifikasi perangkat lunak yang terdapat di SMAN 2 Bandung dan kebutuhan yang diperlukan sebagai

spesifikasi kebutuhan minimum perangkat lunak untuk mengoperasikan Learning


(54)

III.1.7.3 Analisis Kebutuhan Pengguna (User)

Analisis kebutuhan perangkat pikir dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja yang akan menggunakan sistem yang dibangun sehingga dapat mengoptimalkan dalam pengimplementasinya, adapun kebutuhan perangkat pikir

yang terlibat dalam pembangunan Learning Management System adalah analisis

pengguna sistem di SMA NEGERI 2 BANDUNG dan analisis pengguna dari

Learning Management System SMA NEGERI 2 BANDUNG.

Analisis pengguna sistem di SMA NEGERI 2 BANDUNG dapat dilihat padaTabel III.10 dibawah ini.

Tabel III.10 Kebutuhan Pengguna (User)

Pengguna Tanggung Jawab Tingkat Pendidikan Keterampilan

TU a. Mengelola data guru.

b. Mengelola data siswa.

c. Mengelola data. pelajaran. d. Mengelola data

kelas.

Minimal S1 Memahami pengoperasian Windows XP dan Window 7 dan MS Office dan mengetahui penggunaan website. Guru a. Menyiapkan

Materi. b. Memberikan

Tugas, Ujian dan nilai kepada siswa.

Minimal S1 Memahami pengoperasian Windows XP dan Window 7 dan MS Office dan mengetahui penggunaan website. Siswa a. Mengikuti

kegiatan belajar mengajar. b. Melakukan ujian. c. Melaksanakan

tugas.

SMP/Sederajat Memahami pengoperasian Windows XP dan Window 7 dan MS Office dan mengetahui penggunaan website.


(55)

Kepala Sekolah

Memonitoring guru dan siswa.

Minimal S2 Memahami pengoperasian Windows XP dan Window 7 dan MS Office dan mengetahui penggunaan website.

Untuk mengoptimalkan penggunaan sistem yang akan dibangun, pengguna dibagi menjadi empat kategori yaitu admin, guru, siswa dan kepala sekolah. Penjelasannya dapat dilihat padaTabel III.11 dibawah ini.

Tabel III.11 Analisis Pengguna Learning Management System Pengguna Hak Akses Tingkat

Pendidikan

Keteramilan Yang Dimiliki

Admin a. Mengelola data user dan data

pelajaran. b. Berhak

melakukan

insert, update,

delete data guru, siswa, mata

pelajaran dan tahun ajaran.

Minimal S1 Cara mengakses dan mengolah data yang ada di

Learning Management System.

Guru a. Bertanggung jawab terhadap materi yang di upload. b. Upload

Materi, upload tugas, download tugas siswa, membuat soal ujian dan mengelola

Minimal S1 Cara mengelola materi, tugas, ujian, pengumuman dan formu yang ada di

Learning Management System.


(56)

forum. Siswa a. Dapat

mendownload materi, download dan upload tugas. b. Data

mengkases data nilai dan data ujian c. Mengolah

forum diskusi

SMP/Sederajat Cara mengakses materi, tugas, ujian dan forum pada

Learning Management System.

Kepala Sekolah

a. Memonitor perkembanga n Learning Management System di sekolah. b. Melihat

laporan nilai akhir siswa dalam bentuk dashboard.

Minimal S2 Cara membaca grafik nilai siswa pada Learning Management System.

Hasil analisa perbandingan perangkat pikir yang ada di SMANEGERI 2 BANDUNG dengan perangkat pikir yang dibutuhkan untuk menjalankan

Learning Management System SMANEGERI 2 BANDUNG, dapat disimpulkan bahwa para penggunaakan bisa menjalankan aplikasi yang akan dibangun dengan mengadakan pelatihan dan dibutuhkan seorang admin yang bisa mengelola sistem

pada saat terjadi error atau terjadi kerusakan atau masalah pada Learning

Management System.

III.1.7.4 Analisis Kebutuhan Jaringan (Network)

SMANEGERI 2 BANDUNG memiliki jaringan internet menggunakan

LAN (Local Area Network) dan intranet yang bisa dimanfaatkan oleh perangkat

sekolah guru, siswa, kepala sekolah dan divisi ICT. Jaringan internet tersedia dilingkungan sekolah seperti ruang laboratorium komputer, ruang kepala sekolah, ruang WAKASEK, ruang guru, ruang divisi ICT, ruang TU (Tata Usaha) dan Wireless Area SMAN 2 Bandung.

Analisis jaringan di SMAN 2 Bandung dapat dilihat padaGambar III.5 dibawah ini.


(57)

Gambar III.5 Ilustrasi Jaringan Internet

III.1.7.5 Analsis Basis Data (Database)

Database merupakan kumpulan data yang saling berkaitan satu dengan

lainnya yang direalisasikan dengan relation key yang digambarkan dalam Entity

RelationshipDiagram. Dalam memodelkan data dan menggambarkan hubungan antara data yang ada pada sistem yang sedang berjalan, digunakan alat bantu yaitu

Entity Relationship Diagram (ERD).

III.1.7.6 Entity Relational Diagram (ERD)

Entity Relational Diagram adalah satu dari beberapa cara mengelola

databases, sehingga hubungan antar datadapat diketahui. Entity Relational

Diagram digunakan agar tidak terjadi pengulangan data yang sama (redudansi).


(58)

Gambar III.6 Entity Relational Diagram (ERD) LMS SMAN 2 Bandung GURU PELAJARAN MENGAJAR N N NIP KODE_MP KODE_MP NIP SISWA KELAS DETAIL_SISWA N N NIS ID_KELAS ID_KELAS NIS DETAIL_MENGAJAR N N ID_KELAS KODE_MP NIP ADMIN MENGELOLA 1 N ID_ADMIN MENGELOLA N 1 ID_ADMIN ID_ADMIN ID_ADMIN MENGELOLA 1 N PENGUMUMAN MENGELOLA N 1 NIP ID_PENGUMUMAN UJIAN DETAIL_UJIAN N N NIS ID_UJIAN ID_UJIAN ID_ADMIN TUGAS DETAIL_TUGAS NIS ID_TUGAS ID_TUGAS N N HISTORI_SOAL SOAL N N ID_HS ID_UJIAN ID_HS MATERI MEMILIKI N 1 ID_MATERI ID_MATERI MEMILIKI 1 N ID_MATERI TAHUN_AJARAN MEMILIKI 1 N ID_TA ID_TA MEMILIKI 1 N FILE MEMILIKI 1 N ID_MATERI ID_FILE ID_TA MENGELOLA N 1 ID_DETAIL MENGAJAR IS A PENGGUNA FORUM ID_PENGGUNA ID_PENGGUNA ID_FORUM MENGELOLA 1 N ID_DETAIL MENGAJAR MEMILIKI N 1 MENGELOLA N 1 MENGELOLA 1 N ID_ADMIN


(59)

Entity Relational Diagram (ERD)Learning Management System SMA

Negeri 2 Bandungpada Error! Reference source not found. mempunyai atribut

seperti padaTabel III.12 dibawah ini.

Tabel III.12 Atribut ERD LMS SMAN 2 Bandung

No

Nama Entitas Atribut

Administrator id_admin, nama, username, password, email, foto, status

Guru nip, nama, username, password, jk, tempat_lahir, tanggal_lahir, agama, jabatan, alamat, telepon, email, foto, id_admin, id_pengguna

Pengumuman id_pengumuman, judul, isi,

tanggal_posting, untuk_kelas, status, nip

Mengajar id_mengajar, nip, kode_mp, id_ta,

id_admin

Detail_Mengajar id_detail_mengajar, id_mengajar, id_kelas Pelajaran kode_mp, mata_pelajaran, kategori_kelas,

id_admin

Siswa nis, nama, username, password, jk, tempat_lahir, tanggal_lahir, agama, alamat, telepon, email, foto, status, id_admin, id_pengguna

Tugas id_tugas, judul, file_tugas, ukuran, deskripsi, batas_waktu, id_kelas, id_materi Detail_Tugas id_detail_tugas, file_tugas, ukuran,

tanggal_posting, nilai, keterlambatan, keterangan, id_tugas, nis

Kelas id_kelas, kelas, jurusan, sub_kelas, id_admin

Detail_Siswa id_detail_siswa, id_kelas, nis, id_ta, status


(60)

jam_aktif, durasi, status, id_kelas, id_detail_mengajar

Detail_Ujian id_detail_ujian, nilai, keterangan, temporary_soal, status, nis, id_ujian

Soal id_soal, id_hs, id_ujian

Histori_soal id_hs, tgl_buat, gambar, pertanyaan, tipe_jawab, pil_a, pil_b, pil_c, pil_d, pil_e, jawaban, id_materi

Tahun_Ajaran id_ta, ta_awal, ta_akhir, semester, status

Materi id_materi, judul, untuk_kelas, id_detail_mengajar

File id_file, nama_file, ukuran,

tanggal_upload, deskripsi, id_materi Forum id_forum, topik, isi, tgl_postng,

id_pengguna

Pengguna id_pengguna, jenis_pengguna

III.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional dilakukan guna memberikan gambaran proses yang akan diterapkan dalam sistem dan menjelaskan kebutuhan yang

diperlukan dalam pembangunan Learning Management System SMANEGERI 2

BANDUNG. Analisis kebutuhan fungsional dimodelkan dengan menggunakan

diagram konteks, DFD (data flow diagram) dan spesifikasi proses.

III.1.8.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks Menggambarkan representasi model tunggal dengan seluruh elemen sistem sebagai gambaran tunggal dengan data input dan output data, diarahkan dengan anak panah masuk kedalam sistem tunggal dan keluaran dari sistem tunggal secara berurutan. Berdasarkan hasil analisa, sistem yang akan dibangun memiliki diagram konteks seperti pada Gambar III.7 dibawah ini.


(61)

Data_File

Learning Management System SMAN 2 Bandung Administrator -Info_Login_Admin -Info_Profil_Admin -Info_Guru -Info_Siswa -Info_Mata_Pelajaran -Info_Mengajar -Info_Kelas -Info_Tahun_Ajaran -Data_Login_Admin -Data_Profil_Admin -Data_Guru -Data_Siswa -Data_Mata_Pelajaran -Data_Mengajar -Data_Kelas -Data_Tahun_Ajaran Kepala_Sekolah -Data_Login_Kepala_Sekolah -Data_Profil_Kepala_Sekolah -Data_Dashboard_Nilai -Info_Login_Kepala_Sekolah -Info_Profil_Kepala_Sekolah -Info_Dashboard_Nilai Guru -Data_Login -Data_Profil_Guru -Data_Materi_Pelajaran -Data_Tugas -Data_Ujian -Data_Soal -Data_Nilai -Data_Forum -Data_Pengumuman -Info_Login -Info_Profil_Guru -Info_Materi_Pelajaran -Info_Tugas -Info_Ujian -Info_Soal -Info_Nilai -Info_Forum -Info_Pengumuman Siswa -Data_Login_Siswa -Data_Profil_Siswa -Data_Materi_Pelajaran -Data_Tugas -Data_Ujian -Data_Nilai_Akhir -Data_Forum -Data_Pengumuman -Info_Login_Siswa -Info_Profil_Siswa -Info_Materi_Pelajaran -Info_Tugas -Info_Ujian -Info_Nilai_Akhir -Info_Forum -Info_Pengumuman Email Info_Lupa_Password Data

Gambar III.7 Diagram Konteks LMS SMAN 2 Bandung

III.1.8.2 Data Flow Diagran (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan hasil breakdown dari diagram konteks, menguraikan proses-proses yang terjadi sampai proses yang lebih detail.

Diagram Konteks Learning Management System SMANEGERI 2 BANDUNG

seperti pada Gambar III.8diturunkan menjadi beberapa DFD dibawah ini.

III.1.8.3 Data Flow Diagram (DFD) Level 1

DFD Level 1 menjelaskan bahwa pengguna Learning Management System

dapat melakukan akses kedalam sistem dengan memilih menu yang ada didalam

Learning Management System, pengguna dapat masuk kedalam sistem sebagai administrator, kepala sekolah, guru, siswa dengan hak akses yang dibedakan


(62)

Info_Guru Info_Materi_Pelajaran Info_Tugas Info_Ujian Info_Soal Info_File Info_Pengumuman Data_Detail_Ujian Data_Siswa Data_Siswa Data_Guru Data_Siswa Data_Siswa Data_GuruData_Guru Data_Siswa Data_Siswa Data_Pengumuman Data_Guru Data_Materi_Pelajaran Data_Tugas Data_Ujian Data_Soal Data_File Data_Kelas Data_Histori_Soal Data_Soal 1. Login

Siswa Guru Administrator

Data_Login_Siswa Data_Login_Siswa Data_Login_Admin Data_Login_Admin Admin Guru Kepala_Sekolah Siswa Data_Login_Admin Info_Login_Admin Data_Login_Guru Info_Login_Guru Data_Login_Kepala_Sekolah Info_Login_Kepala_Sekolah Data_Login_Siswa Info_Login_Siswa Email Data_lupa_password Info_lupa_password 2. Pengolahan Profil Data_Profil_Siswa Data_Profil_Siswa Data_Profil_Guru Data_Profil_Guru Data_Profil_Kepala_Sekolah Data_Profil_Kepala_Sekolah Data_Profil_Admin Data_Profil_Admin 3. Pengolahan Data Master Mata_Pelajaran Tahun_Ajaran Data_Mata_Pelajaran Data_Mata_Pelajaran Data_Mengajar Data_Mengajar Data_Tahun_AjaranData_Tahun_Ajaran Data_Guru Data_Siswa Data_Mata_Pelajaran Data_Mengajar Data_Kelas Data_Tahun_Ajaran Info_Guru Info_Siswa Info_Mata_Pelajaran Info_Mengajar Info_Kelas Info_Tahun_Ajaran 4. Pengolahan Data Pembelajaran

Materi_Pelajaran File Tugas Detail_Tugas Ujian Detail_Ujian Soal Histori_Soal Detail_Mengajar

Kelas Detail_Kelas Data_Materi_Pelajaran Data_Materi_Pelajaran Data_File Data_File Data_Tugas Data_Tugas Data_Detail_Tugas Data_Detail_Tugas Data_Ujian Data_Ujian Data_Detail_Ujian Data_Soal Data_Histori_Soal Data_Detail_Mengajar Data_Detail_Mengajar Data_Kelas Data_Detail_Kelas Data_Detail_Kelas Data_Mata_Pelajaran Data_Mata_Pelajaran Data_Mengajar Data_Mengajar Data_Tahun_Ajaran Data_Tahun_Ajaran Info_Siswa Info_Materi_Pelajaran Info_Tugas Info_Ujian Info_History_Nilai 5. Pengolahan Pengumuman 6. Pengolahan Forum Pengumuman Forum Data_Forum Data_Forum Data_Pengumuman Data_Pengumuman Info_Pengumuman Data_Login_Guru Data_Login_Guru Data_Login_Kepala_Sekolah Data_Login_Kepala_Sekolah Info_Profil_Siswa Data_Profil Siswa Info_Profil_Kepala_Sekolah Data__profil_Kepala_Sekolah Info_Profil_Guru Data_profil_Guru Info_Profil_Admin Data_Profil_Admin Data_Guru Data_Guru Mengajar Data_Siswa Data_Materi_Pelajaran Data_Tugas Data_Ujian Data_History_Nilai Data_guru Data_guru Data_Guru Data_Forum Info_Forum Data_Forum Info_Forum File Data_File

Gambar III.8 DFD Level 1

III.1.8.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 2

DFD Level 2 merupakan hasil dari turunan DFD level 1, berikut adalah hasil turunan dari DFD level 1.


(63)

1. DFD Level 2 Proses 1 Login

Proses login terdapat dua proses didalamnya, yaitu proses verifikasi login dan lupa password. Pengguna yang terlibat dalam proses ini adalah admin, guru,

kepala sekolah dan siwa. Alur proses login dapat dilihat pada Gambar III.9 dibawah

ini. 1.1 Verifikasi LOGIN Admin Guru Kepala Sekolah Siswa Data_Admin Info_Admin Data_Guru Info_Guru Data_Kepala_Sekolah Info_Kepala_Sekolah Data_Siswa Info_Siswa Admin Guru Siswa Data_Admin Data_Admin Data_Guru Data_Guru Data_Kepala_Sekolah Data_Kepala_Sekolah Data_Siswa Data_Siswa 1.2 Lupa Password Data_Siswa Data_Siswa Data_Guru Data_Guru Data_Admin Data_Admin Data_Siswa Info_Siswa Data_Kepala Sekolah Info_Kepala Sekolah Data_Guru Info_Guru Data_Admin Info_Admin Email Data_Lupa_Password Data_Kepala Sekolah Data_Kepala Sekolah

Gambar III.9 DFD Level 2 Proses 1 Login

2. DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Profil

Proses pengolahan profil terdapat dua proses didalamnya yaitu ubah data diri dan ubah password. Pengguna yang terlibat dalam proses ini adalah admin, guru, kepala sekolah dan siwa. Alur proses pengolahan profil dapat dilihat pada


(64)

2.1 Ubah Data Diri Admin Guru Kepala Sekolah Siswa Data_Admin Info_Admin Data_Guru Info_Guru Data_Kepala_Sekolah Info_Kepala_Sekolah Data_Siswa Info_Siswa Admin Guru Siswa Data_Admin Data_Admin Data_Guru Data_Guru Data_Kepala_Sekolah Data_Kepala_Sekolah Data_Siswa Data_Siswa 2.2 Ubah Password Data_Siswa Data_Siswa Data_Guru Data_Guru Data_Admin Data_Admin Data_Siswa Info_Siswa Data_Kepala Sekolah Info_Kepala Sekolah Data_Guru Info_Guru Data_Admin Info_Admin Data_Kepala Sekolah Data_Kepala Sekolah

Gambar III.10 DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Profil

3. DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Master

Proses pengolahan data master terdapat enam proses didalamnya yaitu pengolahan data siswa, data guru, data mata pelajaran, data mengajar, data kelas dan data tahun ajaran. Pengguna yang terlibat dalam proses ini adalah admin. Alur


(1)

Tabel IV.70 Pertanyaan No 3 Kuesioner Siswa

Pertanyaan No Keterangan Responden Skor Persentase (%)

3)

1. Sangat Setuju 2 10

(41/50)*100=82%

2. Setuju 7 28

3. Cukup Setuju 1 3

4. Kurang Setuju 0 0

5. Tidak Setuju 0 0

Jumlah 10 41

Dari tabel di atas diperoleh skor 41 dari skor maksimal 50. Dengan Nilai skor 41 dihitung prosentase sebagai berikut (41/50) x 100% = 82%. Berdasarkan hasil prosentase, dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan soal nomor 3), responden menilai sangat setuju.

4) Apakah sistem ini membantu siswa berkomunikasi secara tidak langsung dengan guru melalui forum diskusi?

Tabel IV.71 Pertanyaan No 4 Kuesioner Siswa

Pertanyaan No Keterangan Responden Skor Persentase (%)

4)

1. Sangat Setuju 3 15

(39/50)*100=78%

2. Setuju 7 24

3. Cukup Setuju 0 0

4. Kurang Setuju 0 0

5. Tidak Setuju 0 0

Jumlah 10 39

Dari tabel di atas diperoleh skor 39 dari skor maksimal 50. Dengan Nilai skor 39 dihitung prosentase sebagai berikut (39/50) x 100% = 78%. Berdasarkan hasil prosentase, dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan soal nomor 4), responden menilai setuju.


(2)

180

5) Apakah fungsional sistem ini mudah dimengerti?

Tabel IV.72 Pertanyaan No 5 Kuesioner Siswa

Pertanyaan No Keterangan Responden Skor Persentase (%)

5)

1. Sangat Setuju 4 20

(43/50)*100=86%

2. Setuju 5 20

3. Cukup Setuju 1 3

4. Kurang Setuju 0 0

5. Tidak Setuju 0 0

Jumlah 10 43

Dari tabel di atas diperoleh skor 43 dari skor maksimal 50. Dengan Nilai skor 43 dihitung prosentase sebagai berikut (43/50) x 100% = 86%. Berdasarkan hasil prosentase, dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan soal nomor 5), responden menilai sangat setuju.

6) Apakah antarmuka sistem ini menarik/tidak membosankan? Tabel IV.73 Pertanyaan No 6 Kuesioner Siswa

Pertanyaan No Keterangan Responden Skor Persentase (%)

6)

1. Sangat Setuju 4 20

(42/50)*100=84%

2. Setuju 4 18

3. Cukup Setuju 2 6

4. Kurang Setuju 0 0

5. Tidak Setuju 0 0

Jumlah 10 42

Dari tabel di atas diperoleh skor 42 dari skor maksimal 50. Dengan Nilai skor 42 dihitung prosentase sebagai berikut (42/50) x 100% = 84%. Berdasarkan hasil prosentase, dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan soal nomor 6), responden menilai sangat setuju.

VI.2.5 Kesimpulan Pengujian Beta

Berdasarkan hasil pengujian black box dan pengujian beta yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Aplikasi Learning Management System ini sangat setuju untuk membantu guru dalam mendistribusikan materi pelajaran kepada siswa secara tidak


(3)

langsung dan sangat setuju mempermudah siswa dalam mendapatkan pelajaran.

2. Aplikasi Learning Management System sangat setuju dalam membantu guru mengolah data tugas secara digital sebagai alternatif penyampaian tugas dan sangat setuju mempermudah siswa dalam pengumpulan tugas sebagai alternatif pengumpulan

3. Aplikasi Learning Management System ini setuju untuk membantu guru dalam pelaksanaan ujian secara online dan hasilnya dijadikan salah satu informasi tolak ukur siswa dalam kesiapan dalam menghadapi ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

4. Aplikasi Learning Management System ini sangat setuju membantu guru berkomunikasi secara tidak langsung dengan siswa melalui forum diskusi. 5. Aplikasi Learning Management System ini sangat setuju untuk membantu

guru dan kepala sekolah memonitor perkembangan kemampuan belajar siswa dan nilai akademis siswa.

6. Antarmuka sistem yang dibangun menarik dalam pembelajaran siswa.


(4)

(5)

183

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berikut ini adalah kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengujian terhadap perangkat lunak Learning Management System (LMS) di SMA Negeri 2 Bandung:

1. Mempermudah guru dalam memberikan meteri pelajaranan melalui konten yang sudah dibangun didalam Learning Management System (LMS).

2. Mempermudah guru dalam mengolah data tugas untuk kepentingan pembelajaran.

3. Mempermudah guru untuk mendapatkan informasi terhadap tolak ukur kemampuan siswa dalam kesiapan menghadapi ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

4. Mempermudah diskusi antara guru dan siswa diluar jam sekolah.

5. Mempermudah kepala sekolah dalam mengontrol berbagai aktifitas guru maupun perkembangan siswa melalui konten Learning Management System

(LMS).

V.2 Saran

Berikut ini adalah saran yang dapat digunakan dalam pembangunan Learning Management System (LMS) di SMA Negeri 2 Bandung.

1. Learning Management System (LMS) yang dibangun harus lebih kompleks lagi, agar kedepannya menjadi lebih baik.

2. Konten yang diberikan masih belum user friendly.


(6)