Pembangunan aplikasi learning management system pada SMA Darul Hikam Bandung

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

YAYU PUSPITASARI FURU

10108525

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(6)

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

ini dengan mengambil judul “PEMBANGUNAN LEARNING MANAGEMENT

SYSTEM PADA SMA DARUL HIKAM BANDUNG”. Adapun tujuan dari

penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang studi stara satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Dengan selesainya penyusunan tugas akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, terima kasih atas doa yang tidak pernah putus, dukungan yang tidak pernah berhenti, baik secara moril dan materil.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

3. Bapak Dr. Ir. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Irawan Afrianto, S.T, M.T., selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Utami Dewi W, S.Kom. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing dan menasihati dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

6. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T. dan Pak Eko Budi Setiawan, S. Kom.

Selaku penguji 1 dan penguji 3 yang memberi banyak masukan pada penulisan skripsi ini.

7. Ibu Rani Susanto, S.Kom. selaku dosen wali IF 11 angkatan 2008.

8. Bapak Nandang Kosawara, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Darul

Hikam Bandung.

9. Seluruh Guru, Staf dan Siswa SMA Darul Hikam Bandung yang telah banyak membantu dalam proses penyususnan tugas akhir ini.


(7)

10.Albi Rohsan, terima kasih atas dukungan moril dan materil, karena selalu ada untuk terus mendampingi dan memberi semangat.

11.Teman-teman mahasiswa seperjuangan di jurusan Teknik Informatika

UNIKOM IF-11 angkatan 2008 yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis harapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan dari tugas akhir ini. Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Februari 2013


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

ABSTRACT ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR SIMBOL ...xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...xix

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Perumusan Masalah ...2

1.3 Maksud dan Tujuan ...2

1.3.1 Maksud ...2

1.3.2 Tujuan ...2

1.4Batasan Masalah ...3

1.5Metodologi Penelitian ...4

1.5.1 Metode pengumpulan data... ...5

1.5.2 Metode pengembangan perangkat lunak ...5

1.6Sistematika Penulisan ...6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...7


(9)

2.1.1 Sejarah Instansi ...7

2.1.2 Visi dan Misi ...8

2.1.2.1Visi ...8

2.1.2.2 Misi ...8

2.1.3 Tujuan... ...9

2.1.4 Logo ...9

2.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan ...9

2.1.6 Deskripsi Pekerjaan ...10

2.2 Landasan Teori ...11

2.2.1 E-learning ...11

2.2.1.1Definisi E-learning ...12

2.2.1.2E-learning Content ...14

2.2.1.3Sejarah E-learning ...16

2.2.2 Learning Management Sistem (LMS) ...17

2.2.2.1Penjelasan Seputar LMS ...17

2.2.2.2Berbagai Pengertian ...17

2.2.2.3Karakteristik Learning Management System...18

2.2.2.4Dukungan LMS untuk E-learning ...19

2.2.3 Pengenalan Data...20

2.2.3.1Pengolahan Data ...20

2.2.3.2Pengertian Sistem...21

2.2.3.3Ditinjau dari Aspek Fisik ...21


(10)

2.2.4 Pengertian Informasi ...23

2.2.4.1Pengertian Sistem Informasi ...25

2.2.4.2Konsep Dasar Informasi ...26

2.2.4.3Konsep Dasar Sistem Informasi...28

2.2.5 Definisi Basis Data ...28

2.2.5.1Tujuan Basis Data ...29

2.2.5.2Manfaat Basis Data ...30

2.2.6 Pengenalan PHP ...32

2.2.7 MySQL ...33

2.2.8 JavaScript ...35

2.2.9 Macromeia Dreamweaver ...35

2.2.10 Dashboar Managemen Sistem ...36

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...37

3.1 Analisis Sistem...37

3.1.1 Analisis Masalah ...37

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ...37

3.1.2.1Prosedur KBM Penyampaian Materi saat Guru Hadir ...38

3.1.2.2Prosedur Pemberian Materi Saat Guru Berhalangan Hadir ...40

3.1.2.3Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Hadir ...40

3.1.2.4Prosedur Pengmumpulan Tugas Siswa (PR) ...42

3.1.2.5Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Berhalangan Hadir ...43

3.1.2.6Prosedur Pelaksanaan Ujian . ...55


(11)

3.1.2.8Prosedur Monitoring Guru Terhadap Nilai Ujian Siswa ...47

3.1.2.9Prosedur Diskusi ...47

3.1.3 Aturan Bisnis ...48

3.1.3.1Aturan Bisnis yang Sedang Berjalan ...48

3.1.3.2Aturan Bisnis Pada Aplikasi LMS ...48

3.1.4 Analisis pengkodean ...49

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ...52

3.1.5.1Analisis Kebutuhan Perangkat Keras...53

3.1.5.2Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ...53

3.1.5.3Analisis Pengguna (User) ...53

3.1.6 Analisis Basis Data ...56

3.1.6.1Pemodelan Data ERD ...57

3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ...59

3.1.7.1Diagram Konteks ...59

3.1.7.2Data Flow Diagram (DFD) ...60

3.1.7.2.1 DFD Level 1 ...60

3.1.7.2.2 DFD Level 2 ...61

3.1.7.2.3 DFD Level 3 ...67

3.1.8 Spesifikasi Proses...80

3.1.9 Kamus Data ...105

3.2 Perancangan Sistem ...111

3.2.1 Diagram Relasi...111


(12)

3.2.3 Perancangan Struktur Menu ...123

3.2.4 Perancangan Antar Muka ...125

3.2.5 Peracangan Pesan ...155

3.2.6 Jaringan Semantik ...155

3.2.7 Perancangan Dashboard Management System ...158

3.2.8 Perancangan Prosedural ...160

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ...169

4.1 Implementasi ...169

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ...169

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ...170

4.1.3 Implementasi Basis Data...170

4.1.4 Implementasi Antarmuka ...178

4.2 Pengujian...181

4.2.1 Pengujian Aplha ...182

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian...183

4.2.2.1Pengujian Login ...183

4.2.2.2Pengujian Pengolahan Data Guru ...184

4.2.2.3Pengujian Pengolahan Data Siswa ...185

4.2.2.4Pengujian Data Kepala Sekolah ...185

4.2.2.5Pengujian Pengolahan Tahun Ajar...186

4.2.2.6Pengujian Pengolahan Data Kelas ...187

4.2.2.7Pengujian Pengolahan Data Mata Pelajaran ...187


(13)

4.2.3 Pengujian Beta ...190

4.2.3.1Skenario Pengujian Beta ...190

4.2.3.2Kuisioner Pengguna ...192

4.2.3.3Hasil Kuisioner ...194

4.2.3.4Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ...200

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...201

5.1Kesimpulan ...201

5.2Saran ...201


(14)

Pengembangan Media Pembelajaran. Multimedia Pembelajaran 1, 1-8.

[3] Hafiz, S. (2009), E-laerning Jaringan Komputer Di SMK Prakarya

Internasional Bandung, Tugas Akhir, Unikom.

[4] Hakim, L. (2009), Trik Rahasia Master Php Terbongkar Lagi. Lokomedia.

Yogyakarta.

[5] Kadir, A. (2002), Dasar Pemrograman WEB Dinamis Menggunakan PHP.

Yogyakarta. ANDI.

[6] Wibowo, A.T. (2008) Learning Management System. Definisi Learning

Management System, 1-7.

[7] Wahyu,R.E. Andi, W. Timotius, T.H.W.Bambang. (2008), Membangun

Situs E-Learning, Graha Ilmu, Yogyakarta.

[8] Jogiyanto. HM (1995), Analisis & Disain Sistem Informasi, ANDI, Yogyakarta.

[9] Gordon B. Davis (1999), Sistem Informasi Manajemen, PT. Ikrar Mandiri.

[10] Soen, I. Sauw (1998), Belajar Sendiri Personal Computer, Elek media komputindo, Jakarta.

[11] Prof. Dr. Sugiyono (2010), Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

SMA Darul Hikam Bandung merupakan sekolah swasta Islam yang terletak di Jalan Tubagus Ismail Depan No. 78 Bandung. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang sudah menggunakan sistem komputerisasi, dimana metode belajar mengajarnya berhubungan dengan dunia Informasi Teknologi (IT). Hal ini dibuktikan dengan adanya jaringan wireless (hotspot) dilingkungan sekolah yang berfungsi untuk siswa maupun guru jika ingin mencari sumber referensi lewat internet. Sistem pembelajaran pada SMA Darul Hikam Bandung bersifat konvensional, yaitu berupa proses belajar mengajar antara siswa dengan guru yang hanya dapat dilakukan dengan syarat terjadinya pertemuan antara siswa dengan guru di dalam kelas.

Kegiatan belajar mengajar dalam hal ini penyampaian bahan ajar yang hanya mengandalkan tatap muka di kelas secara langsung dianggap kurang optimal karena terbatasnya ruang dan waktu, kesulitan penyampaian bahan ajar jika guru berhalangan hadir, keterbatasan waktu untuk diskusi antara guru dan siswa, kesulitan guru dalam memberikan tugas tambahan di luar kelas dan pengumuman, serta adanya kesulitan guru memonitoring nilai siswa dan kesulitan kepala sekolah untuk memonitoring keaktifan guru dalam memberikan bahan ajar kepada siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan pihak sekolah yang telah dijabarkan di atas, maka SMA Darul Hikam Bandung membutuhkan sebuah media pembelajaran lain yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar selain

di ruang kelas. Learning Management System (LMS)merupakan media yang tepat

untuk menunjang proses pembelajaran tersebut, karena dengan LMS memungkinkan setiap pengguna berkontribusi aktif dalam melakukan proses belajar mengajar.


(16)

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dibangunlah Learning Management System sebagai sarana untuk menunjang

proses belajar mengajar di SMA Darul Hikam Bandung.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diperoleh rumusan masalah

mengenai bagaimana membangun Learning Management System di SMA Darul

Hikam Bandung yang dapat digunakan sebagai pendukung pembelajaran agar semua tujuan yang ingin dicapai terpenuhi.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun Learning Management System di SMA Darul Hikam Bandung.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Memudahkan siswa dalam mendapatkan bahan ajar terutama jika guru

berhalangan hadir.

2. Menyediakan forum sebagai sarana diskusi bagi guru dan siswa.

3. Mempermudah guru dalam penyampaian tugas tambahan dan

pengumuman di luar kelas.

4. Memudahkan guru dalam memonitoring nilai ujian siswa.

5. Memudahkan kepala sekolah dalam memonitoring keaktifan guru


(17)

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah:

1. Data yang diolah dalam sistem yang dibangun adalah data guru, data siswa, data pembelajaran dan data forum.

2. Mata pelajaran yang diambil hanya mata pelajaran yang di-UAN-kan saja

untuk jurusan IPA dan IPS. Diantaranya Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Kimia, Fisika, Biologi untuk jurusan IPA, dan Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Akuntansi, Ekonomi, dan Sosiologi untuk jurusan IPS.

3. Proses pengelolaan yang ada pada aplikasi Learning Management ini adalah proses penyampaian materi, proses pemberian tugas, dan proses pemberian nilai ujian siswa.

4. Keluaran (output) yang dihasilkan aplikasi learning management system ini adalah informasi materi dan tugas pelajaran, informasi ujian online beserta nilai, informasi guru, informasi siswa, informasi monitoring nilai rata-rata siswa dan monitoring kinerja guru melalui grafik.

5. Soal ujian berupa pilihan ganda (multiple choice). 6. Format file yang didukung adalah

· File teks : .pdf, .doc, .docx, .xls, .xlsx, .ppt, .pptx.

· File video : MP4, dan .oog

7. Dashboard dalam bentuk diagram atau grafik.

8. Metode analisis yang akan digunakan dalam pembangunan sistem ini

berdasarkan analisis terstruktur, dimana pemodelan datanya

menggunakan Entity Relational Diagram (ERD) serta untuk

menggambarkan pemodelan fungsionalnya menggunakan Data Flow

Diagram (DFD).


(18)

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu:

1.5.1 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Studi literatur merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mencari pustaka yang menunjang penelitian yang akan dikerjakan. Pustaka tersebut berupa buku, artikel, jurnal dan laporan akhir.

b. Observasi

Merupakan kegiatan pengamatan langsung di tempat penelitian untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

c. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung ke bagian kurikulum SMA Darul Hikam Bandung yang ada kaitannya dengan permasalahan yang ada.

1.5.2 Metode pengembangan perangkat lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:


(19)

System Engineering

Analysis

Desaign

Coding

Testing

Maintenance

Gambar 1.1 Metode Waterfall Ian Soumervile

Waterfall adalah sebuah pengembangan model perangkat lunak yang dilakukan secara berurutan atau sekuensial, adapun model ini dimulai pada tahap :

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Testing


(20)

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat

mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan

permintaan user.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu: tinjauan umum perusahaan dan landasan teori. Tinjauan umum perusahaan berisi tentang sejarah singkat perusahaan, visi, misi, dan struktur organisasi sedangkan landasan teori berisi teori-teori pendukung dalam penelitian.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Menganalisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan antar variabel yang diteliti serta model matematis untuk analisisnya.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Perancangan berisikan proses rancangan program aplikasi yang dibuat dimulai dari analisa kebutuhan sistem kebutuhan sistem yang akan dirancang, dilanjutkan dengan rancangan untuk program yang akan dibangun sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang diterapkan dalam penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir yang berisikan tentang kesimpulan dari pembahasan yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir dan saran untuk perbaiakn sistem untuk masa yang akan datang.


(21)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Penelitian

Tempat yang dipilih untuk penelitian Tugas Akhir ini adalah SMA Darul Hikam Bandung yang beralamat di Jalan Tubagus Ismail Depan 78 Bandung 40134, phone : 022.2532571, Fax: 0778 454193. Adapun prmbahasan mengenai Objek Penelitian dapat dilihat pada penjelasan berikut.

2.1.1 Sejarah Instansi

Cikal bakal Yayasan Darul Hikam dirintis oleh KHE. Hasbullah Hafidzi pada tahun 1942, setelah beliau selesai belajar di pesantren Allanah Cianjur. Kegiatan pertama yang dilaksanakan adalah menyelenggarakan Madrasah Islam di Kampung Cisitu Girang Bandung. Pada Revolusi fisik, Madrasah ini dihentikan karena rakyat harus mengungsi menginggalkan bandung. Sekembalinya dari mengungsi, pada tahun 1949, Madrasah dibuka kembali dan dinaikkan statusnya menjadi Sekolah Dasar Islam dengan nama Sekolah Rakyat Muslimin. Alhamdulillah pada tahun 1951, sekolah sudah memiliki bangunan milik sendiri di atas lahan pinjaman milik Ustadz Abdusalam.

Pada tahun 1953 dibuka SMP dengan waktu belajar siang hari dan tidak lama kemudian SMP ini dipindahkan ke Jalan Puyuh No.5 dengan nama SMP Muslimin. Sementara itu pada tahun 1953 bangunan SD Islam yang berlokasi di Cisitu mendapat musibah yaitu ambruk tertimpa angin. Para murid dipindahkan ke sekolah-sekolah sekitarnya. Setelah bangunan di Cisitu hancur, pada tahun 1964 dibuka Taman Kanak-Kanak Islam bertempat di rumah Hj. Dedeh Ruyati Hasbullah di Jalan. Ir. H. Juanda No. 212 Bandung. Seusai kegagalan Pemberontakan G 30 S/PKI, atas izin Allah Swt dan perjuangan keras KHE Hasbullah Hafidzi disertai dukungan istri dan keluarganya, dibangun Masjid Darul Hikam berukuran 12 X 18 di Jalan. Ir. H. Juanda No. 285 Bandung (lokasi sekarang). Pada tahun 1980, berdirilah SMA Darul Hikam berdasarkan Keputusan


(22)

Menteri Pendidikan tanggal 11 September 1980 Nomor 0222h/0/1980 dan Nomor 0241/0/1980 dengan status “Terdaftar”. Perkembangan yang baik dari tahun ke tahun menjadikan SMA Darul Hikam mendapatkan status “Diakui” pada tahun 1984. Dengan perbaikan mutu yang terus menerus SMA Darul HIkam mendapat status “Disamakan” pada tahun 1994 sampai 2005. Dan akhirnya SMA Darul Hikam berstatus Terakreditasi "A".

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi SMA Darul Hikam adalah:

a. Visi Perusahaan

Visi adalah harapan tentang masa depan organisasi yang realistis. Bisa dicapai dan menarik, atau penjabaran tujuan kemana organisasi harus menuju masa depan yang lebih baik.

Visi SMA Darul Hikam adalah : ” Menjadi sekolah Islam terbaik di

Jawa Barat melalui Budaya (Jatidiri, Ciri Khas, dan Keunggulan) Berakhlak Berprestasi”.

b. Misi Perusahaan

Misi SMA Darul Hikam Bandung yaitu:

1. Melaksanakan pendidikan Islam secara utuh, terpadu, dan sempurna untuk membangun akhlak karimah Siswa dan semua civitas akademika.

2. Melaksanakan pendidikan Islam secara utuh, terpadu, dan sempurna untuk meraih prestasi Siswa dan civitas akademika dalam berbagai bidang kependidikan.

3. Membangun citra baik sekolah Islam sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional.

4. Membangun silaturahim dan kerjasama dengan orang tua siswa dalam


(23)

2.1.3 Tujuan

Membangun pribadi yang kokoh, utuh dan seimbang antara aqidah, ibadah dan akhlak atau seimbang potensi intelektual, emosional, spiritual dan sosial siswa sehingga dapat melahirkan kader-kader unggulan siswa shaleh,

BERAKHLAK & BERPRESTASI di antara seluruh siswa Darul Hikam, yang

siap memberikan keteladanan dan manfaat bagi siswa, keluarga dan masyarakat.

2.1.4 Logo

Gambar 2.1 Logo SMA Darul Hikam

2.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan

Adapun struktur organisasi SMA Darul Hikam dapat dilihat pada gambar di berikut ini.


(24)

2.1.6 Deskripsi Tugas

1. Komite Sekolah SMA Darul Hikam berada dibawah naungan Yayasan

Darul Hikam yang memiliki dewan komite sekolah yang bertugas untuk mengawasi dan memantau setiap perkembangan dari lembaga-lembaga pendidikan yang bernaung dibawah Yayasan Darul Hikam.

2. Kepala Sekolah SMA Darul HIkam dipimpin oleh seorang kepala

sekolah yang bertanggung jawab terhadap komite sekolah. Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator serta memastikan kelangsungan SMA Darul Hikam ke sasaran yang telah ditetapkan.

3. Kepala Urusan Tata Usaha betugas untuk menyusun program tata usaha

sekolah, mengurus administrasi ketenagaan dan siswa, membina dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah, menyusun administrasi perlengkapan sekolah, menyusun dan penyajian data

statistik sekolah, mengkoordinasikan dan melaksanakan K6

(Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kenyamanan dan Kekeluargaan), membuat laporan kegiatan tata usaha.

4. Pembantu Kepala Sekolah Bidang Kurikulum bertugas menyusun

program pengajaran, pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, jadwal ulangan dan evaluasi, kriteria kenaikan, ketidaknaikan atau kelulusan, membina lomba akademis, dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).

5. Pembantu Kepala Sekolah Kesiswaan bertugas menyusun program

pembinaan OSIS, melaksanakan pembimbingan dan pengarahan kegiatan OSIS, melaksanakan koordinasi K6, pemilihan siswa teladan atau penerima beasiswa, mutasi siswa, program ekstra kurikuler, dan membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala.

6. Koordinator Sarana Prasarana bertugas menyusun rencana kebutuhan


(25)

prasarana, pengelola pembiayaan alat-alat pengajaran, dan menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

7. Koordinator Humas bertugas mengatur dan menyelenggarakan

hubungan sekolah dengan orang tua atau wali siswa, membina hubungan antar sekolah, komite sekolah, lembaga dan instansi terkait, dan membuat laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara berkala.

8. Koordinator Mata Pelajaran bertugas mengatur dan menyusun mata

pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada, menyusun bahan ajar bagi tiap-tiap mata pelajaran dan mengatur jadwal mata pelajaran yang akan diterapkan.

2.2 Landasan Teori

Kemajuan internet mempengaruhi hampir setiap sendi kegiatan operasional di organisasi. Banyak kegiatan perusahaan mulai dilakukan lewat

internet dan menyebabkan fenomena penggunaan awalan “e” dan “online” di

kamus bisnis. E-commerce, e-mail, online application adalah contoh tren penggunaan internet pada kegiatan yang biasa kita lakukan secara manual. Segala kegiatan mutakhir tersebut menjanjikan efektivitas dan efisiensi yang menakjubkan. Fenomena tersebut menyentuh dunia pendidikan dan pelatihan dengan lahirnya e-learning.

2.2.1 E-learning

Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E- learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.


(26)

2.2.1.1Definisi E-Learning

Sesungguhnya pengertian e-learning sendiri mempunyai makna yang

sangat luas dan masih dipersepsikan secara berbeda-beda. Pengertian e-learning mencakup sebuah garis kontinum dari mulai menambahkan komputer dalam proses belajar sampai dengan pembelajaran berbasis web. Sebuah kelas yang

dilengkapi dengan satu unit komputer untuk memutar sebuah compact disc

pembelajaran interaktif, dalam batasan yang minimal telah dapat disebutkan bahwa kelas tersebut telah menerapkan elearning. e-learning paling tidak harus didukung oleh sejumlah syarat-syarat yang harus dipenuhi, yaitu mencakup; ketersediaan software bahan belajar berbasis TIK, ketersediaan software aplikasi untuk menjalankan pengelolaan proses pembelajaran tersebut, adanya sumber daya manusia (SDM) guru dan tenaga penunjang yang menguasai TIK, adanya infrastruktur TIK, adanya akses internet, adanya dukungan training, riset, dukungan daya listrik, serta dukungan kebijakan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran. Apabila elemen-elemen tersebut telah tersedia, maka program dan pengelolaan e-learning akan dapat dijalankan. [1]

Karena ada bermacam penggunaan e-learning saat ini, maka ada

pembagian atau pembedaan e-learning. Pada dasarnya, e-learning mempunyai dua tipe, yaitu synchronous and asynchronous.

Pada tabel 2.1 diperlihatkan pengelompokan metode penyampaian

e-learning secara synchronous dan asynchronous berdasarkan media penyampaian berupa video, audio dan data.

a. Synchronous Training

Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, synchronous training adalah tipe pelatihan, dimana proses sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut memungkinkannya interaksi langsung antara guru dan murid, baik melalui internet maupun intranet.

Synchronous training mengharuskan guru dan murid mengakses internet bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan presentasi melalui hubungan internet.


(27)

Jadi synchronous training sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya bersifat maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan terhubung melalui internet. Oleh karena itu, synchronous training dinamakan virtual classroom.

b. Asynchronous Training

Asynchronoustraining berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi, seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan.

Pelatihan ini lebih popular di dunia e-learning karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun. Berikut tabel pengelompokan Synchronous dan Asynchronous.

Tabel 2.1Pengelompokan Synchronous dan Asynchronous

Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di komputer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lainnya. Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi, simulasi, permintaan edukatif, maupun latihan atau tes dengan jawabannya.

Akan tetapi, ada pelatihan Asynchronous training yang

terpimpin, dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada tugas atau latihan dan


(28)

peserta mengumpulkan tugas lewat e-mail. Peserta dapat berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board.

2.2.1.2E-learning Content

Pengembangan materi pembelajaran (content E-learning) merupakan

peran sentral, untuk dapat menarik dan memudahkan pengembangan materi pembelajaran, telah banyak perangkat lunak yang dikhususkan dalam

pengembangan halaman web, misalnya Microsoft Front Page, Dreamweaver, dan

lainnya.

Secara umum perangkat lunak dibagi menjadi dua kelompok yaitu Server

Side seperti ASP dan PHP, disisi lain Client Side yang akan mengirimkankan dalam bentuk program seperti JavaScript dan Virtual Basic. [2]

Gambar 2.3Tahap Pengembangan E-learning

Gambar 2.4Komponen Pembangun Materi Pembelajaran

Pada gambar 2.4 diperlihatkan komponen pembangun materi


(29)

perlunya model pembelajaran yang mirip dengan kuliah tatap muka yang meliputi penjelasan, tanya jawab dan soal-soal. Untuk itu dalam pengembangan materi pembelajaran harus dapat mencakup hal tersebut, dan dapat dikelompokan menjadi 5 bagian seperti materi dan teori, simulasi dan visualisasi, latihan soal, tanya jawab interaktif dan diskusi, serta quiz dan evaluasi lainnya.

a. Materi dan Teori : bagian ini merupakan inti dari seluruh isi materi

pembelajaran, yang mana dapat diarahkan dalam bentuk e-book yang akan

memudahkan peserta pembelajaran untuk mencari topik-topik yang tidak dimengerti dengan lebih cepat dan mudah. Disamping itu dapat disertakan dalam bagian ini slide-slide yang digunakan ketika proses tatap muka di kelas, sehingga persiapan dari peserta dapat lebih baik.

b. Simulasi dan Visualisasi : salah satu keunggulan dari E-learning adalah memungkinkannya simulasi dan visualisai materi teori dan memberi pengalaman pemahaman yang berbeda dengan penjelasan di kelas. Dengan adanya simulasi dan visualisasi teori atau perumusan materi yang cukup kompleks dapat dijelaskan dengan menarik sehingga dapat lebih terserap oleh peserta didik, dengan model simulasi yang dapat diubah parameter-parameter dasar, maka aplikasi dari teori yang diberikan dapat dijelaskan lengkap. Banyak perangkat lunak pengembang untuk membuat simulasi dan visualisasi tanpa memerlukan pengetahuan program yang mendalam, sebagai contoh adalah perangkat lunak Macromedia Flash, yang banyak digunakan dalam sistem operasi Microsoft Windows.

c. Latihan Soal : mencakup didalamnya soal-soal yang dapat berkembang setiap saat sesuai dengan persiapan dari dosen/ tenaga pengajar, secara perlahan akan terus berkembang dan suatu saat akan dapat menjadi suatu bank soal sesuai dengan cakupan materi yang diberikan.

d. Tanya Jawab Interaktif dan Diskusi : dalam suatu proses pembelajaran tidak dapat dilepaskan untuk adanya diskusi dan interaksi secara langsung ataupun tidak langsung antara peserta dan pengajar, untuk itu suatu forum diskusi yang terbuka untuk seluruh peserta akan dapat membuka dan mengembangkan wawasan dari peserta secara umum. Dikarenakan tidak


(30)

melalui tatap muka secara langsung, maka diharapkan kendala emosional dapat dihindarkan.

e. Kuis dan Evaluasi lainnya : seperti dalam proses pembelajaran pada umumnya, maka evaluasi merupakan suatu keharusan yang diperlukan untuk menentukan kelulusan seseorang, hal ini dapat dilakukan secara online penuh, dengan pengertian pelaksanaan evaluasi secara terbuka dan dapat dilakukan dimana saja selama dapat mengakses internet, dapat juga dilaksanakan secara tertutup dengan pengertian hanya dilakukan di suatu lokasi tertentu untuk menghindari kemungkinan yang mengerjakan adalah orang lain.

2.2.1.3Sejarah E-Learning

E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa ; Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) dalam format mov, mpeg-1, atau avi.

Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan yang lainnya secara standar. Bentuk standar yang

muncul misalnya standar yang dikeluarkan AICC (Airline Industry CBT


(31)

Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web.

Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis web berkembang secara

total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.

2.2.2 Learning Management System (LMS)

2.2.2.1Penjelasan Seputar LMS

Terdapat dua bagian utama dalam e-learning, yaitu e-learning content (materi atau pelajaran) dan Learning Management System. Kedua bagian ini merupakan nyawa dari pelaksanaan pembelajaran terintegrasi teknologi.

LMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah

suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-learning dan materi-materi pelatihan. Dan semua itu dilakukan dengan online.

2.2.2.2Berbagai Pengertian

Learning management system adalah sebuah sistem yang menjalankan

administrasi yang berfungsi sebagai platform e-learning. Pengertian lain

iungkapkan oleh Pandey (2009) yang tertulis dalam Szabo, LMS adalah infrastruktur yang memberikan dan mengelola konten, mengidentifikasi, menilai, melacak kemajuan, mengumpulkan dan menyajikan data untuk mengawasi proses pembelajaran secara keseluruhan.

Menurut Baumgartner dalam Graf (2007), LMS adalah sebuah perangkat lunak yang membantu dalam pengajaran/penyampaian materi pelajaran via internet. Alias dalam Graf (2007), LMS dapat diartikan sebagai aplikasi berbasis web yang digunakan untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan menilai proses pembelajaran dengan spesifik.


(32)

Menurut Ellis (2009) Learning Management System adalah suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-learning dan materi-materi pelatihan. Dan semua itu dilakukan dengan online.

2.2.2.3Karakteristik Learning Management System

Learning Management System (LMS) adalah perangkat lunak yang

digunakan untuk membuat materi perkuliahan on-line berbasiskan web dan

mengelola kegiatan pembelajaran serta hasil-hasilnya. Di dalam LMS juga terdapat fitur-fitur yang dapat memenuhi semua kebutuhan dari pengguna dalam hal pembelajaran. Saat ini ada banyak jenis LMS yang ditawarkan, setiap jenis LMS memiliki fitur-fiturnya masingmasing yang digunakan dapat berbeda fiturnya. Fitur-fitur yang terdapat dalam LMS pada umumnya antara lain :

a. Administrasi, yaitu informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar

 Tujuan dan sasaran

 Silabus

 Metode pengajaran

 Jadwal kuliah

 Tugas

 Jadwal ujian

 Daftar referensi atau bahan bacaan

 Profil dan kontak pengajar

 Pelacakan/tracking dan monitoring

b. Penyampaian materi dan kemudahan akses ke sumber referensi

 Diktat dan catatan kuliah

 Bahan presentasi

 Contoh ujian yang lalu


(33)

 Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas

 Situs-situs bermanfaaat

 Artikel-artikel dalam jurnal online c. Penilaian

d. Ujian online dan pengumpulan feedback

e. Komunikasi

 Forum diskusi online

Mailing list diskusi

Chat

Melalui LMS ini, siswa juga dapat melihat nilai tugas dan tes serta peringkatnya berdasarkan nilai tugas maupun tes yang diperoleh. Selain itu, mahasiswa dapat melihat modul-modul yang ditawarkan, mengambil tugas-tugas dan tes-tes yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, narasumber lain, dan siswa lain. LMS tersedia dalam berbagai macam pilihan. [3]

2.2.2.4Dukungan LMS untuk E-Learning

LMS atau platform e-Learning atau Learning Content Management

System (LCMS) adalah aplikasi yang mengotomasi dan mem-virtualisasi proses belajar mengajar secara elektronik ((http://romisatriawahono.net/, diakses tanggal: 10 Mei 2009)). Untuk mengembangkan e-Learning, saat ini telah tersedia banyak LMS, baik yang komersial ataupun yang bersifat Open Source. Beberapa LMS

yang komersial adalah ANGEL Learning, Apex Learning, Blackboard,

Desire2Learn, eCollege, IntraLearn, Learn.com, Meridian KSI, NetDimensions_EKP, Open Learning Environment (OLE), Saba Software, SAP Enterprise Learning, dan lainnya. Contoh LMS yang bersifat Open Source adalah Atutor, Claroline, Dokeos, dotLRN, eFront, Fle3, Freestyle Learning, ILIAS,

KEWL.nextgen, LON-CAPA, MOODLE, OLAT, OpenACS, OpenUSS, Sakai,


(34)

Secara umum, LMS menyediakan fitur standar untuk e-Learning , diantaranya:

1. Fitur untuk materi pembelajaran, meliputi daftar pelajaran dan

kategorinya, silabus, materi pelajaran (berbasis teks atau multimedia), serta bahan pustaka.

2. Fitur untuk diskusi dan komunikasi, meliputi forum diskusi (mailing list), instant messenger, pengumuman, profil dan kontak instruktur, serta File and Directory Sharing.

3. Fitur untuk ujian dan tugas, meliputi ujian (exam), tugas (assignment), dan penilaian.

2.2.3 Pengenalan Data

Menurut Gordon B. Davis menyebutkan bahwa :

“Data, bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang, tidak acak yang menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal- hal, dan sebagainya. Data-data dibentuk dari lambang grafis, lambang grafis ini dapat berupa alphabettis, numerik atau berupa lambang-lambang khusus seperti *,$, dan ~. Data-data disusun untuk mengolah tujuan-tujuan menjadi susunan data atau landasan data”.

2.2.3.1Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan segala macam pengolahan terhadap data atau kombinasi dari berbagai macam pengolahan data untuk menghasilkan sebuah informasi yang diharapkan.

Pengolahan data jika ditinjau dari aplikasinya merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain yang terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), pemakai atau tenaga pelaksana (brainware). Data merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu pengolahan data untuk dijadikan sebuah informasi yang berguna.

Sebelum data diolah menjadi sebuah informasi, maka harus melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:


(35)

Gambar 2.5 Aliran Pemrosesan Data menjadi Informasi

2.2.3.2Pengertian Sistem

Sistem merupakan sebuah objek yang dikaji/dipelajari, dimana memiliki karakteristik tertentu atau spesifikasi tersendiri, diantaranya secara umum objek dibangun atas :

1. elemen (unsur pembentuk)

2. interface (penghubung antar elemen) 3. boundary (batasan aktivitas atau lingkup) 4. environment (pengaruh lingkungan)

5. activity (aktivitas pada setiap elemen atau pada obyek itu sendiri) 6. goal (tujuan yang ingin dicapai)

Pendefinisian sistem dapat dilakukan dalam dua pendekatan, yaitu pendekatan atas fisik dan pendekatan atas fungsi. [4]

1. Secara fisik, sistem adalah sekumpulan dari unsur/elemen yang

berinteraksi dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, sebagai contoh: sistem tatasurya, sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem komputerisasi, sistem informasi.

2. Secara fungsi, sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu, contoh: sistem peminjaman buku, sistem penjualan, sistem marketing, sistem belajar.

2.2.3.3Ditinjau dari aspek fisik

Murdick dan Ross mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainya untuk suatu tujuan bersama (Pressman, Roger S. (2002), Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Buku 5, Andi


(36)

Offset, Yogyakarta). Menurut Kamus Webster’s Unbrigedsistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi. [5]

Scott mengatakan sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output), dan ciri pokok sistem menurutGapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama. [5]

2.2.3.4Dinjau dari aspek fungsi

Jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan dan dikembangkan sesuai dengan skematis yang terintegrasi dalam melaksanakan suatu aktivitas utama didalam bisnis. Sementara prosedur diartikan suatu urut– urutan operasi klerikal (tulis–menulis), yang melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, dan diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi–transaksi bisnis yang terjadi.

Jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan dan berkumpul bersama–sama dalam melakukan aktivitas atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Dalam memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut ini karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya. [6]

1. Komponen (component): Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu

sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.

2. Penghubung (interface): Tempat dimana komponen atau sistem dan

lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

3. Batasan (boundary): Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang diluar sistem.

4. Lingkungan (environment): Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.


(37)

Untuk lebih mudah memahami pengertian sistem dan sistem informasi lebih jauh maka perlu diingat beberapa konsep yang penting dalam pengembangan sistem yaitu:

1. Decomposition, Proses pembagian sistem ke dalam komponen komponen yang lebih kecil sehingga memungkinkan sistem analis untuk menguraikan sistem kedalam bagian-bagian (subsistem) yang lebih kecil agar dapat dimanage dengan baik, artinya fokus pada 1 area pada 1 waktu dan bisa membangun komponen-komponen secara parallel.

2. Modularity, Proses membagi sistem menjadi modul-modul yang relatif sama ukurannya untuk menyederhanakan desain sistem.

3. Coupling, Subsistem yang saling bergantung 1 sama lain didipasangkan. 4. Cohesion, diperluas ke sub-sub sistem yang berdiri sendiri.

2.2.4 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut, sedangkan sumber informasi adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kegiatan-kegiatan dan kesatuan nyata (Abdul Kadir. (2002). Dasar Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP. Andi Offset : Yogyakarta). Kegiatan-kegiatan (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

1. Kualitas Informasi

a. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa menyesatkan yang berarti juga informasi harus mencerminkan maksudnya dengan jelas.

b. Tepat waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi yang telah usang tidak akan mempunyai arti lagi.


(38)

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi tiap-tiap orang berbeda-beda.

d. Nilai Informasi

Informasi tidak dapat diukur dengan uang, karena informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan informasi tidak hanya dibutuhkan oleh satu orang saja dalam suatu instansi.

3. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi,dan penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh Jhon Burch disebut dengan siklus informasi (information cycles). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). Informasi yang baik mempunyai ciri–ciri sebagai berikut :

a. Benar atau salah

Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.

b. Baru

Informasi benar–benar baru bagi penerima dan merupakan informasi yang bermanfaat.

c. Tambahan

Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.


(39)

Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.

e. Penegas

Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

2.2.4.1Pengertian Sistem Informasi

Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Adapun elemen-elemen sistem, yaitu :

a. Tujuan

Tujuan merupakan sasaran atau tujuan akhir dari pengolahan sistem.

b. Batasan

Batasan merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya sehingga memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan dalam sebuah ruang lingkup.

c. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lainnya yang memungkinkan sumber daya mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lain.

d. Kontrol

Kontrol merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem.

e. Input

Input merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan.

f. Proses

Proses merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi keluaran berupa informasi yang sesuai dengan keinginan penerima.


(40)

g. Output

Output merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem.

h. Umpan Balik

Umpan balik merupakan suatu reaksi yang dilakukan apabila mendapat suatu masukan.

Keterkaitan elemen–elemen yang terdapat pada sistem [4]. Dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2.6Keterkaitan Elemen–Elemen Sistem

Sistem Informasi adalah sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu. [6]

Sistem informasi berbasis web adalah sebuah rangkaian data yang dikumpulkan dan diolah menjadi informasi yang terdapat di internet yang dapat dipakai oleh seluruh pengguna internet. [7]

2.2.4.2 Konsep Dasar Informasi

Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Gordon B. Davis menyebutkan :

“ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat


(41)

dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan yang akan datang ” . [8]

Sedangkan menurut Joyanto H.M dalam bukunya Pengenalan Komputer berpendapat bahwa :

”Informasi yaitu hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (events) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengabilan keputusan. [8]

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar, dsb.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali melalui suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus informasi dapat dilihat pada gambar 2.6 :


(42)

Gambar 2.7Siklus Informasi [8]

2.2.4.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan bagi pihak luar tertentu berupa laporan-laporan yang diperlukan”. [8]

Dalam perkembangannya, sistem informasi sangat erat hubungannya dengan teknologi komputer. Penggunaan teknologi komputer sangat diperlukan untuk membantu pengolahan data yang bersifat rutin dan membutuhkan ketelitian yang tinggi.

2.2.5 Definisi Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol). [9]

Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasikan

sedemikian rupa sehingga nanti dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.


(43)

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.

3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.2.5.1 Tujuan Basis Data

Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. [9] Untuk mencapai tujuan, syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut:

1. Tujuan adanya redundansi dan inkonsistensi data

Redudansi terjadi jika suatu informasi disimpan di beberapa tempat. Misalnya, ada data mahasiswa yang memuat NIM, nama, alamat, dan atribut lainnya, sementara punya data lain tentang data KHS mahasiswa yang isinya yang terdapat NIM, nama, mata kuliah, dan nilai.

2) Kesulitan Pengaksesan Data

Basis data memiliki fasilitas untuk melakuakan pencarian informasi dengan menggunakan Query ataupun dari tool untik melihat tabelnya. Dengan fasilitas ini. Bisa secara langsung melihat data dari software DBMS-nya. Selain itu, basis data bisa dihubungkan dengan program aplikasi sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses informasi. Misalnya program aplikasi untuk kasir yang terhubung dengan basis data. Pengguna cukup mengguna fasilitas pencarian ataupun laporan. Yang tersedia pada program aplikasi untuk mendapatkan informasi stok, laporan penjualan, dan lain-lain. Dalam basis data, informasi yang diperolah dari kumpulan data bisa berupa keseluruhan data, sebagai data, data dengan filter tertentu, data yang terurut, ataupun data summary.


(44)

2.2.5.2 Manfaat Basis Data

Banyak manfaat yang dapat kira peroleh dengan menggunakan basis data. [9]

Manfaat/kelebihan basis data diantaranya sebagai berikut :

1) Kecepatan dan kemudahan (speed)

Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokan, mengurutkan bahkan perhitungan dengan metematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

2) Kebersamaan pemakai

Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak orang/bagian. Tidak perlu dilakukan pencatatan dimasing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama. Misalnya data mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik, bagian keuangan, bagian kemahasiswaan, dan perpustakaan. Tidak harus semua bagian ini memiliki catatan dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya.

3) Pemusatan kontrol data

Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakuan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu meng-update semua data dimasing-masing bagian tetapi cukup hanya disatu basis data.

4) Efesiensi ruang penyimpanan (space)

Dengan pemakaian bersama, tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan data yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, kita akan menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan.


(45)

5) Keakuratan (Accuracy)

Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antara data, dan lain-lain, dapat menekan keakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.

6) Ketersediaan (availability)

Dengan basis data, dapat mem-backup data, memilah-milah data mana yang

masih diperlukan dan data mana yang perlu disimpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpanan yang semakin besar.

7) Keamanan (Security)

Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan pengguna dan posisinya. Basis data bisa diberikan passwordnya untuk membatasi orang yang mengaksesnya.

8) Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru

Pengguna basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuatan aplikasi tidak perlu

mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk

pengguna.

9) Pemakaian secara langsung

Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke table ataupun menggunakan query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator.

10) Kebebasan data (Data Independence)

Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasi.


(46)

11) User view

Basis data penyediaan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak dibidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan, dan pembelian.

2.2.6 Pengenalan PHP (Personal Home Page)

PHP (Personal Home Page) merupakan script untuk pemrograman web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat

dengan menggunakan teks editor atau editor HTML. Dengan menggunakan PHP,

maintanance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat

dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script

PHP. PHP/FI merupakan nama awal dari PHP, dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP awalnya merupakan program CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web. Software ini disebarkan dan dilisensikan sebagai perangkat lunak Open Source.

Adapun keunggulan yang dimiliki oleh PHP adalah:

1. Life Cycle yang sangat singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti perkembangan teknologi internet.

2. Cross Platform, yakni PHP dapat dipakai di hampir semua webserver yang ada di pasaran (terutama Apache dan Microsoft IIS) dan dijalankan pada berbagai sistem operasi (Linux, Windows, FreeBSD).

3. PHP mendukung koneksi ke banyak database baik yang gratis maupun

komersil, seperti MySQL, mSQL, Oracle, Microsoft SQL Server, Interbase, dan banyak lagi.

4. PHP bersifat open source dan gratis. Kemudahan dalam mendapatkan

dokumentasi. di Internet, kita tidak akan sulit untuk mencari baik itu referensi, kode-kode PHP yang sudah jadi dan juga mengajukan pertanyaan pada grup-grup diskusi yang di dalamnya banyak sekali para master PHP.


(47)

2.2.7 MySQL

MySQL merupakan sebuah software yang berguna sebagai suatu database

server yang cukup terkenal. Kepopulerannya seiring dengan useran script PHP untuk web programming. Database server itu sendiri merupakan suatu software yang bertugas untuk melayani permintaan (request) query dari client.

MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan,

salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat

mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan transaksi-transaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatu software yang Open Source.

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.


(48)

3. Multiuse. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti

signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh

yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level

subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data

dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien

menggunakan protocol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes

(NT).

10.Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan

menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11.Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai

aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12.Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basisdata, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.


(49)

13.Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam

menangani ALTER TABLE, dibandingkan basisdata lainnya semacam

PostgreSQL ataupun Oracle.

2.2.8 JavaScript

JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape Inc. pada tanggal 4 Desember 1995. JavaScript ini merupakan pengembangan dari LiveScript yang dibuat oleh seorang staf Netscape Inc. bernama Brendan Eich pada bulan

September 1995. Netscape memperkenalkan JavaScript sebagai bahasa

pemrograman yang mengijinkan halaman web menjadi lebih interaktif. Bahasa ini awalnya hanya dapat digunakan pada aplikasi browser buatan Netscape yaitu Netscape 2.0.

JavaScript dibangun dengan tujuan untuk memberikan sebuah bahasa pemrograman yang kecil (dalam hal ukuran yang dihasilkan) serta dinamis.Sejak tahun 1996, Netscape menyerahkan pembuatan standardisasi JavaScript pada

sebuah lembaga independen European Computer Manufacturers Association

(ECMA). Beberapa karakteristik JavaScript antara lain:

1. Diterjemahkan oleh klien namun tidak dikompilasi.

2. Berbasis obyek, memanfaatkan obyek-obyek standar namun tidak

diperbolehkan membuat kelas atau turunan (inheritance) objek tersebut.

3. Kodenya terintegrasi bahkan dapat disisipkan bersama dengan kode

HTML.

4. Tipe data dari variabel tidak dideklarasikan 5. Pengikatan secara dinamis.

6. Referensi obyek hanya akan diperiksa ketika dijalankan. 7. Tidak dapat menuliskan ke dalam harddisk secara otomatis.

2.2.9 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah tools HTML editor professional, untuk mendesain, melakukan coding, dan pengembangan dari website, web page, dan web application. Tools ini memiliki fitur visual editing yang memungkinkan user


(50)

membuat halaman web tanpa harus menulis barisan kode HTML. Dreamweaver

membantu membangun dynamic database-backed web applications dengan

menggunakan bahasa server seperti ASP, ASP.NET, ColdFusion Markup

Language(CFML), JSP dan PHP. [Rickyanto, 2002]

2.2.10 Dashboard Manajemen Sistem

Dashboard Manajemen System adalah alat yang dapat memberikan tampilan antar muka secara visual, yang mengkonsolidasikan dan menyajikan informasi penting untuk mencapai tujuan tertentu, secara sekilas. Tampilan visual Dashboard Manajemen System yang mampu mengkomunikasikan informasi secara jelas, cepat, dan memberikan persepsi yang benar merupakan kunci dari

keberhasilan Dashboard Manajemen System. Komponen Dashboard Manajemen

System harus mengutamakan estetika, ergonomis, dan efektifitas penyampaian

informasi untuk mempermudah pengguna dalam melihat, memonitoring dan

membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat secara real time.

Melalui Dashboard Manajemen System, users dapat melihat kinerja

sekolah secara otomatis dan real time. Penerapan Dashboard Manajemen System

ini memiliki arti strategis setidaknya karena tiga alasan penting yaitu :

1. Dokumentasi dan Reporting. Sering perusahaan mendokumentasikan data sedemikian rupa, namun proses pemantauannya kurang terawasi karena tidak didukung oleh sistem pelaporan yang baik dan sistematis. Dengan adanya Dashboard Manajemen System ini dapat membantu dalam proses monitoring data-data pencapaian kinerja perusahaan.

2. Efisiensi Proses Kerja Tidak jarang proses pengelolaan manajemen kinerja

perusahaan memerlukan proses administratif yang rumit dan memerlukan banyak kertas ketika harus memantau dan mengelola kinerja bulanan di

perusahaan. Otomatisasi melalui tampilan Dashboard Manajemen System

akan membuat proses kerja menjadi jauh lebih mudah dan efisien.

3. Pengambilan Keputusan Adanya Dashboard Manajemen Sistem ini akan

sangat membantu users dalam proses pengambilan keputusan secara cepat dan akurat.


(51)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis sistem yang sedang berjalan dan perancangan sistem yang akan dibangun di SMA Darul Hikam Bandung yang berfungsi untuk mempermudah, memahami dan menyusun perancangan pada bab selanjutnya. Selain itu juga berfungsi untuk memberikan gambaran dan solusi pada pembuatan aplikasi ini.

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Adapun tahapan-tahapan analisisnya meliputi Analisis masalah, Analisis sistem yang sedang berjalan, Analisis aturan bisnis, Analisis pengkodean, dan Analisis spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.

3.1.1 Analisis Masalah

Beberapa permasalahan yang terjadi dan mendasari dibangunnya sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Kesulitan penyampaian bahan ajar terutama jika guru berhalangan

hadir.

2. Keterbatasan waktu untuk diskusi atantara guru dan siswa.

3. Kesulitan guru dalam memberikan tugas tambahan di luar kelas dan pengumuuman.

4. Kesulitan guru memonitoring nilai siswa dan kesulitan kepala sekolah untuk memonitoring kinerja guru.

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya


(52)

dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.1.2.1Prosedur KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Penyampaian Materi

saat Guru Hadir

Pada prosedur ini kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Materi pembelajaran berupa file dan juga video

2. Setiap guru mempunyai silabus mata pelajaran yang sesuai dengan

kurikulum

3. Guru melihat jadwal penyampaian materi pada silabus

4. Materi pembelajaran berupa buku cetak yang digunakan sesuai kurikulum

di SMA Darul Hikam Bandung dan juga berupa hand out yang berasal dari

fererensi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang akan dibuat.

5. Guru membuat hand out materi pembelajaran dengan mengetik di

komputer dan kemudian dicetak.

6. Materi pembelajaran yang sudah dibuat oleh guru kemudian diperiksa apakah materi yang akan disampaikan sudah sesuai dengan jadwal pada silabus mata pelajaran atau belum.

7. Jika materi yang akan diberikan sudah sesuai jadwal pemberian materi di

silabus, maka materi tersebut akan diberikan kepada siswa, jika tidak maka materi tersebut disimpan oleh guru untuk jadwal pemberian materi berikutnya.

8. Setiap siswa di SMA Darul Hikam Bandung, mempunyai buku cetak

pelajaran dan materi pembelajaran yang di sediakan oleh guru

9. Materi pembelajaran yang diberikan oleh siswa kemudian akan dipelajari dan dicatat yang nantinya akan menjadi arsip siswa.


(53)

Guru Mata Pelajaran Siswa

Materi Pembelajaran

Pencatatan Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran

A2

A1 : Arsip materi pembelajaran yang ada pada guru A2 : Arsip catatan materi pembelajaran siswa

Prosedur KBM Penyampaian Materi Sesuai Silabus Pada Saat Guru Hadir

Materi Pembelajaran Buku Pelajaran Sesuai Kurikulum

Ya Proses Pembuatan

Materi Pembelajaran

Referensi Bahan Ajar

Cetak

Hand Out Materi Pembelajaran.doc

Buku Pelajaran Sesuai Kurikulum

Buku Pelajaran Sesuai Kurikulum

Catatan Materi Pembelajaran Silabus Mata

Pelajaran

Melihat Jadwal Penyampaian Materi pada Silabus

Periksa apakah penyampaian materi sesuai dengan jadwal

silabus

Materi Pembelajaran

Tidak

A1


(54)

3.1.2.2Prosedur Penyampaian Materi Saat Guru Berhalangan Hadir Pada prosedur ini kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Guru menitipkan materi pelajaran kepada petugas piket.

2. Petugas piket lalu memberikannya kepada siswa untuk dipelajari.

3. Siswa menerima materi pelajaran dan mencatat atau mempelajari materi yang diberikan.

4. Materi pembelajaran yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran untuk siswa diserahkan kembali ke bagian petugas piket.

5. Materi pembelajaran yang telah diberikan oleh siswa kepada petugas piket

dikembalikan lagi kepada guru mata pelajaran untuk kemudian disimpan sebagai arsip guru, yang nantinya bisa digunakan untuk bahan dalam membuat soal ujian ataupun latihan, dan catatan yang ada pada siswa disimpan sebagai arsip catatan materi pembelajaran siswa.

Buku Mata Pelajaran

Ringkasan Materi

Pencatatan Ringkasan

Materi Prosedur Penyampaian Materi Guru Berhalangan Hadir

Ringkasan Materi Disiapkan

Guru Petugas Piket Siswa

Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran

Pencatatan Materi Pembelajaran

Materi Pembelajaran Materi

Pembelajaran Materi

Pembelajaran

A1

A1 : Arsip Materi Pembelajaran Guru A2 : Arsip Catatan Materi Pembelajaran Siswa

Materi Pembelajaran

Catatan Materi Pembelajaran

A2

Gambar 3.2 Flowmap KBM Penyampaian Materi Saat Guru Berhalangan

Hadir

3.1.2.3Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Hadir

Prosedur ini dapat dilihat pada gambar 3.3 Prosedur yang ada pada saat pemberian tugas pelajaran ini melibatkan dua pengguna yaitu guru dan siswa. Tetapi dengan syarat guru mata pelajaran telah memberikan materi yang di


(55)

tugaskan sebelumnya sebagai bahan evaluasi pembelajaran siswanya. Prosedur ini dapat dijelaskan pada poin-poin berikut ini :

1. Soal tugas dibuat berdasarkan materi pembelajaran yang telah diajarkan oleh guru sebelumnya.

2. Tugas ditulis pada selembar kertas atau guru hanya menunjukan tugas yang ada pada buku pelajaran untuk dikerjakan siswa.

3. Soal tugas yang sudah dibuat akan diberikan kepada siswa untuk

dikerjakan.

4. Siswa menerima soal mengerjakan tugas pada lembar jawaban tugas.

5. Soal dan jawaban tugas yang telah selesai dikerjakan kemudian

dikembalikan kepada guru untuk kemudian diperiksa.

6. Jawaban tugas siswa kemudian diperiksa oleh guru dan guru akan

memberikan nilai pada lembar jawaban siswa dan guru menyimpan data nilai siswa sebagai arsip nilai tugas siswa.

7. Lembar jawaban yang telah diperiksa dan diberi nilai oleh guru kemudian

dikembalikan kepada siswa untuk kemudian dipelajari lagi dan menjadi arsip nilai siswa


(56)

Siswa Materi

Pembelajaran

Pembuatan Soal Tugas

Soal Tugas

Soal Tugas

Pengerjaan Tugas

Soal Tugas

Jawaban Tugas

Jawaban Tugas Soal

Tugas A3

Prosedur Pemberian Tugas (di dalam kelas) saat guru hadir

A3 : Arsip soal tugas

A4 : Arsip Nilai Tugas Siswa yang ada pada Guru A5 : Arsip Nilai Tugas yanga ada pada Siswa

Guru

Memeriksa Tugas

Jawaban Tugas Yang Sudah

Dinilai A4

Jawaban Tugas Yang Sudah

Dinilai A5

Gambar 3.3 Flowmap Pemberian Tugas (di dalam kelas) Saat Guru Hadir

3.1.2.4Prosedur Pengumpulan Tugas Siswa (PR)

Prosedur ini dapat dilihat pada gambar 3.4 Prosedur yang ada pada saat guru memberikan tugas berupa pekerjaan rumah. Tugas yang diberikan bisa berupa tulisan tangan atau berupa file yang diketik di komputer dan dicetak, kemudian dikumpulkan kepada guru. Tugas yang diberikan berupa tugas dari materi pelajaran telah diberikan sebelumnya. Prosedur ini dapat dijelaskan pada poin-poin berikut ini :

1. Soal tugas dibuat berdasarkan materi pembelajaran yang telah diajarkan oleh guru sebelumnya.

2. Soal tugas diberikan kepada siswa untuk kemudian dikerjakan

3. Soal tugas yang ada pada siswa kemudian dibawa pulang oleh siswa dalam


(57)

4. Pengerjaan tugas (PR) dapat berupa tulisan tangan, atau file yang diketik dan dicetak.

5. Jawaban tugas siswa yang telah selesai dikerjakan, kemudian dikumpulkan

sesuai dengan jadwal pengumpulan tugas yang telah diberitahukan oleh guru sebelumnya.

6. Jika pengumpulan tugas tepat pada waktu pengumpulan maka guru akan menerima jawaban tugas siswa.

7. Jika siswa mengumpulkan tugas lebih dari waktu yang ditentukan guru, maka jawaban tugas siswa tidak akan diterima oleh guru.

8. Jawaban tugas siswa yang dikumpulkan kepada guru kemudian diperiksa,

dan guru akan menilai tugas siswa.

9. Nilai siswa yang diperoleh guru akan dimasukan ke dalam daftar nilai tugas siswa yang akan menjai arsip nilai tugas siswa pada guru.

10.Nilai tugas siswa kemudian diberikan kembali kepada siswa sebagai arsip


(58)

Siswa

Soal Tugas Soal Tugas

Prosedur Pengumpulan Tugas Siswa (PR)

A3 : Arsip soal tugas

A4 : Arsip Nilai Tugas Siswa yang ada pada Guru A5 : Arsip Nilai Tugas yanga ada pada Siswa

Guru

Memeriksa Tugas

Nilai Tugas Siswa A4

Tugas Siswa Mengerjakan

Tugas

Tugas siswa.doc

Periksa apakah waktu pengumpulan tugas tepat

waktu ? cetak

A5 Ya

Tugas Siswa

Nilai Tugas Siswa

Tugas Siswa Tidak A3

Gambar 3.4 Flowmap Prosedur Pengumpulan Tugas Siswa (PR)

3.1.2.5Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Berhalangan Hadir

Pada prosedur ini kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Guru menitipkan soal tugas kepada petugas piket.

2. Petugas piket lalu memberikan soal tugas yang dititipkan guru kepada siswa untuk dikerjakan.


(59)

3. Siswa menerima soal tugas dan mengerjakannya.

4. Soal tugas dan jawaban tugas yang telah dikerjakan oleh siswa

diserahkan kembali ke bagian petugas piket.

5. Petugas piket meyerahkan soal tugas dan jawaban tugas siswa ke guru yang bersangkutan.

6. Guru menerima soal tugas dan jawaban tugas yang kemudian diperiksa oleh guru.

7. Soal tugas yang dikembalikan kepada guru kemudian disimpan sebagai arsip guru dan jawaban tugas siswa diperiksa dan disimpan sebagai arsip nilai tugas siswa.

Guru Petugas Piket Siswa

A4 A3

Soal Tugas

Soal Tugas

Soal Tugas

Soal Tugas Soal

Tugas Soal

Tugas

Pengerjaan Tugas

Jawaban Tugas Jawaban

Tugas Jawaban

Tugas

A3 : arsip soal tugas A4 : arsip jawaban tugas siswa

Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Berhalangan Hadir

Gambar 3.5 Flowmap Pemberian Tugas Saat Guru Berhalangan Hadir

3.1.2.6Prosedur Pelaksanaan Ujian

Berikut adalah prosedur pelaksanaan ujian:

1. Guru membuat soal ujian dari materi-materi pelajaran yang sudah pernah disampaikan. Lalu membuat print out-nya.

2. Soal ujian diberikan pada pengawas ujian. Pengawas ujian


(60)

3. Siswa mulai mengerjakan soal tersebut dalam lembar jawaban dengan kurun waktu yang telah ditentukan.

4. Setelah waktu pengerjaan soal habis, maka siswa mengumpulkan soal

dan lembar jawaban kepada pengawas.

5. Pengawas ujian kemudian memberikan lembar jawaban yang telah

terkumpul kepada masing guru mata pelajaran.

6. Lembar jawaban siswa siap diperiksa dan diolah penilaiannya oleh guru mata pelajaran.

7. Setelah penilaian hasil ujian selesai, maka guru memasukkan nilai siswa dalam daftar nilai siswa.

8. Kemudian guru tersebut membagikan hasil ujian kepada para siswa yang kemudian akan disimpan sebagai arsip jawaban ujian siswa.

Prosedur Pelaksanaan Ujian (Ulangan)

Siswa Guru

Materi Pelajaran

Pembuatan soal ujian

Print out Soal ujian Mengerjakan soal Soal ujian yang telah dikerjakan Lembar jawaban yang sudah diisi

Soal ujian yang telah dikerjakan

Memeriksa Ujian

Daftar nilai

siswa Lembar jawaban yang telah dinilai

Lembar jawaban yang telah dinilai

A1 : Arsip materi pelajaran dan silabus yang ada di guru A6 : Arsip soal ujian yang telah dikerjakan yang disimpan guru A8 : Arsip daftar nilai ujian yang disimpan guru

A9 : Arsip lembar jawaban yang telah dinilai dan disimpan oleh siswa

Print out Soal ujian Lembar jawaban

Lembar jawaban yang sudah diisi

A6

A8 A9

A1

Cetak Soal ujian

Soal Ujian.doc


(61)

3.1.2.7Prosedur Monitoring Kepala Sekolah Terhadap Guru Berikut adalah prosedur monitoring kepala sekolah kepada guru:

1. Kepala sekolah melakukan rapat pada waktu-waktu tertentu

2. Pada rapat terdapat agenda bagi kepala sekolah untuk menerima laporan dari kegiatan belajar mengajar

3. Pada salah satu laporan rapat mengenai sistem belajar mengajar, terdapat penilaian kepala sekolah terhadap guru

4. Salah satu penilaian diambil dari keaktifan guru dalam memberikan bahan

ajar

5. Guru yang kurang dalam penyampaian bahan ajar baik melalui materi hand out maupun pengajaran di dalam kelas akan mendapat teguran dari kepala sekolah

3.1.2.8Prosedur Monitoring Guru Terhadap Nilai Ujian Siswa

Berikut adalah prosedur monitoring guru terhadap nilai ujian siswa:

1. Guru memberikan ujian sesuai dengan tingkatan dan jurusan siswa

2. Hasil ujian kemudian diperiksa

3. Guru melihat rata-rata nilai pada setiap kelas yang diajar

4. Pada pertemuan selanjutnya guru akan menjelaskan mengenai materi apa saja yang di ujian kan

5. Dari pembahasan bersama, maka ditemukanlah kelemahan dan kelebihan siswa dalam menjawab pertanyaan ujian

6. Dari pembahasan jawaban ujian yang guru berikan, maka siswa dapat lebih banyak belajar dan memahami materi pelajaran yang disampaikan.

3.1.2.9Prosedur Diskusi

Berikut adalah prosedur diskusi mengenai mata pelajaran tertentu di dalam kelas:

1. Guru mata pelajaran mengajarkan materi pelajaran


(1)

Pengujian (1)

Berikut adalah hasil pengujian tahap beta, dilakukukan dengan menyebar kuisioner kepada calon pengguna dari sistem dengan mengajukan beberapa pertanyaan seputar fungsionalitas dari sistem. Kesimpulan yang dapat diperoleh pada tahapan ini diantaranya:


(2)

Pengujiaan (2)

• Apakah aplikasi ini mudah dipelajari ? • Apakah tampilan aplikasi ini menarik ?

• Apakah aplikasi ini menampilkan informasi yang dibutuhkan ?

• Apakah aplikasi ini memjudahkan untuk mendapat materi tambahan ?

• Apakah aplikasi ini membantu proses pembelajaran ?

• Apakah aplikasi ini membantu komunikasi antar guru dan siswa ?


(3)

Pengujian (3)

Skala jawaban kuisioner : SS : Sangat Setuju S : Setuju

CS : Biasa Saja

KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju

Berdasarkan data yang dihasilkan dari kuisioner, maka dapat disimpulkan berdasarkan persentase masing-masing jawaban dengan menggunakan rumus :

Y = P/Q * 100% Keterangan :

Y = Nilai persentase

X = Banyaknya jawaban responden dari tiap soal Z = Jumlah responden


(4)

Kesimpulan

1. Aplikasi LMS ini mudah untuk dipelajari.

2. Aplikasi LMS ini memiliki tampilan yang menarik. 3. Aplikasi LMS ini menampilkan informasi yang

dibutuhkan.

4. Aplikasi LMS ini mempermudah untuk mendapatkan materi tambahan.

5. Aplikasi LMS ini membantu proses pembelajaran.

6. Layanan aplikasi LMS ini membantu komunikasi antar guru dan siswa.


(5)

Saran

1. Melengkapi dan selalu menambahkan informasi terbaru yang dibutuhkan oleh pengguna.

2. Melengkapi penambahan materi terbaru yang diberikan guru kepada siswanya secara berkala sesuai dengan

silabus kurikulum yang digunakan oleh pihak sekolah. 3. Melengkapi fasilitas yang berhubungan dengan kegiatan

belajar mengajar pada umumnya.

4. Menambahkan fasilitas ujian berkala per semester

maupun per beberapa bulan tergantung kebutuhan dan kesepakatan sekolah.


(6)