Analisis Sistem Informasi Pengguna Asset Barang Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Bandung

(1)

Bandung masih mengggunakan cara manual seperti merekap jumlah proses penginpuan, membuatan laporan bulanan. Sehingga pada pelaksanaannya sangat tidak efektif dan efisien waktu yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang terlibat.

Dalam meneliti permasalahan di atas, metode yang digunakan penulis adalah metode wawancara dan observasi langsung ke lapangan agar mendapat deskripsi langsung mengenai objek penelitian.

Untuk mengatasi permasalahan ketidakefektifan dan ketidakefisienan waktu pada penggunaan asset barang tersebut, maka diperlukan suatu perubahan sistem yang digunakan, yakni dari sistem manual menjadi terkomputerisasi.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang sigifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal tersebut, manusia sebagai pemakai teknologi tanpa lelah terus memperbaiki dan memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu untuk mempermudah aktivitas manusia itu sendiri. Dan hasilnya, kini teknologi telah dapat menembus batas-batas ruang dan waktu.

Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi, menjadi tuntutan setiap organisasi, baik yang bersifat bisnis maupun non-bisnis untuk menggunakan berbagai rekayasa teknologi dari tenaga sumber daya manusia yang menjalankan teknologi tersebut. Salah satu fungsi dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mendukung memperoleh informasi yang akurat dan cepat. Perkembangan teknologi ini tidak akan dapat dirasakan manfaatnya apabila tidak ada sumber daya manusia yang mengelola dan merawatnya dengan baik.

Dalam usaha mancapai tujuanya, tiap organisasi memerlukan manajemen yang tepat dan dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan. Dengan berkembang pesatnya teknologi, alat pengolah data komputer dan teknologi peralatan komunikasi, maka pekerjaan manajemen dan pelayanan masyarakat yang memerlukan dukungan data dan informasi mengalami kemajuan yang pesat pula.


(3)

Akan tetapi dalam kenyataanya penggunaan komputer sebagai alat bantu pada beberapa instansi masih sangat terbatas, seperti halnya sistem penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang masih dilakukan secara manual tanpa ada bantuan komputer sebagai alat bantu teknologi infomasi.

Dari uraian diatas penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut sistem yang sedang berjalan untuk penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung dan menjadikannya sebagai objek penelitian pada kegiatan kerja praktek yang dilaksanakan oleh penulis. Adapun judul yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

“ANALISIS SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN ASSET BARANG DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG”.

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraiakan di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi dalam sistem informasi penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang sedang berjalan, diantaranya yaitu :

1. Sistem yang sedang berjalan masih dilakukan secara manual atau belum terkomputerisasi.

2. Data hasil rekap untuk laporan yang dicatat secara manual akan memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pembuatan laporan.


(4)

3. Kehilangan data sering terjadi pada saat pembuatan laporan. 4. Terjadinya kerusakan pada map pengisian data penggunaan.

5. Tidak singkronnya antara asset barang yang tersedia dengan data yang ada.

b. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari objek penelitian kerja praktek yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang sedang berjalan 2. Bagaimana sistem informasi penggunaan asset barang Dinas

Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang diusulkan.

1.3. Maksud danTujuan

Maksud dilaksanakan kerja praktek adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang selama ini didapat di perkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya di lapangan atau sekaligus mengaplikasikan yang didapat di perkuliahan dengan kenyataan sesungguhnya di lapangan termasuk merancang sistem atau pun mengembangkan sistem yang ada agar bisa lebih efektif dan berguna serta dapat menumbuhkan kesiapan mental penulis untuk memasuki dunia kerja.


(5)

Adapun tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang sedang berjalan 2. Untuk mengembangkan sistem informasi penggunaan asset barang

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung sehingga sesuai dengan kebutuhan organisasi terkini.

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah adalah merupakan batasan pembahasan yang dibuat agar penyusun memiliki arah dan tujuan yang jelas. Oleh karena itu, penyusun membatasi masalah sebagai berikut:

1. Ruang lingkup permasalahan yang dibuat penulis hanya pada kegiatan penggunaan asset barang di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung.

2. Proses yang terjadi dalam sistem informasi penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung hanya terdiri dari pamasukan data pengguna, penggunaan, pengembalian, dan pembuatan laporan.

1.5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Lokasi dilaksanakanya kerja praktek yaitu di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung, Jl. Raya Soreang Km. 17. Adapun jadwal kerja praktek adalah sebagai berikut :


(6)

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

NO AKTIVITAS

WAKTU

Juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan

Kerja Praktek 2 Penerimaan

Kerja Praktek 3 Pelaksanaan

Kerja Praktek 4 Bimbingan


(7)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem

Mempelajari suatu sistem tidak ada salahnya untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai sistem itu sendiri. Adapun beberapa definifi sistem antara lain :

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Jerry FitzGerald, Andra F. FitzGerald an Warren D. Stallings, Jr (1981 : 5)

Sistem prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu satuan tujuan yang telah ditentukan. (James Havery)

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.(L. Ackof)

Berdasarkan definisi diatas, sistem adalah kumpulan dari komponen yang saling berintegrasi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.1. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk suatu sistem, yaitu : a. Tujuan

b. Masukan c. Proses


(8)

d. Keluaran

e. Mekanisme pengendalian f. Umpan balik.

elemen sistem mempunyai susunan dasar diperlihatkan dalam gambar 2.1 dibawah ini :

Gambar 2.1 Elemen Sistem

a. Tujuan

Setiap sistem mempunyai tujuan untuk dapat membuat sistem menjadi terarah dan terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu system dengan system lain berbeda-beda.

Mekanisme Pengendalian

Tujuan


(9)

b. Masukan

Masukan (input) system adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam system dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak tampak.

c. Proses

Proses merupakan elemen dari system yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna. Proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam. Meringkas data, melakukan perhitungan dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.

d. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemprosesan. Keluaran dapat berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu : a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi atau saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen – elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian – bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi terntentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.


(10)

b. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya sistem. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menggantungkan data dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem sehingga harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem

d. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.


(11)

e. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada supra sistem.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.


(12)

Sistem Fisik (physical system)adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya, sistem komputer, sistem kepegawaian dan sebagainya.

b. Sistem Deterministik dan Problalistik

Sistem Deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang dapat operasinya dapat diprediksi secara tepat. Interaksi antar bagian-bagian diketahui dengan pasti. Misalnya, sistem komputer yang secara tepat menjalankan suatu intruksinya.

c. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah suatu sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energy dengan lingkungan. Dengan kata lain, sistem ini tidak beriteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem ini bekerja otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan diperngaruhi oleh lingkungan. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem tata surya.

Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat manusia dengan melibatkan interaksi antara manusia dengan sistem tersebut.


(13)

2.2. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto (2009 : 8) yang dimaksud dengan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima.

Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakai, dan memmpunyai nilai piker yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan. Dalam arti lain informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data. Zulkifli (2005 : 289).

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2003 : 10) sistem informasi adalah mencakup sejumlah komponen (manusia, computer, teknologi informasi dan prodesur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, oaring dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Alter (1992).


(14)

Berdasarkan definisi diatas, sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu proses dan bekerja sama untuk memberikan informasi bagi pengambil keputusan serta untuk mencapai suatu tujuan.

2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan penulis adalah metode analisis dan perancangan terstruktur. Pendekatan sistem yang penulis ambil adalah berorientasi pada data, dimana pada analisis dan perancangan terdapat :

2.4.1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)

Flow Map(Bagan Alir Dokumen)merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan-tembusannya, juga merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

2.4.2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri


(15)

dari sebuah proses tunggal yang digambarkan seluruh sistem, dan menunjukan data flow utama dari terminator.

2.4.3. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram(DFD) atau Diagram Aliran Data adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi khusus untuk menggambarkan arus data atau aliran data yang terjadi di dalam sistem. Data Flow Diagram (DFD) memproses sistem dalam komponen-komponen beserta seluruh penghubung antar komponen. Data Flow Diagram (DFD) ini merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks.

2.4.4. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang datangnya data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengunakan kamus data, pemakai dan analis sistem bisa mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada data flow diagram(DFD).


(16)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umun Perusahaan

3.1.1. Gambaran Secara Umum Perusahaan

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung merupakan salah satu organisasi yang dibentuk berdasarkan Perda Nomor 20 Tahun 2007, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung terletak di Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bandung, Jl. Raya Soreang Km. 17 Soreang 40911.

Gambar 3.1 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung

Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan operasional di bidang pelayanan dan pengembangan peternakan dan perikanan serta melaksanakan ketatausahaan dinas.

Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas dalam pembangunan peternakan dan perikanan yang merupakan bagian dari pembangunan ekonomi


(17)

yang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, taraf hidup, kapasitas dan kemandirian peternak atau petani. Pembangunan yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan dalam artian luas terus mengembangkan dan memajukan tingkat efisiensi agar meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi serta keanekaragaman hasil peternakan dan perikanan melalui diversifikasi, intensifikasi dan rehabilitasi daya dukung lingkungan serta bahan baku industri, sehingga mampu memanfaatkan peluang pasar dalam dan luar negeri, memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja.

3.1.2. Visi dan Misi

Visi Dinas Peternakan dan Pertanian :

“Terwujudnya pemberdayaan masyarakat peternakan dan perikanan melalui akselerasi agribisnis yang berwawasan lingkungan tahun 2010”

Misi Dinas Peternakan dan Pertanian :

Untuk mewujudkan Visi Dinas Peternakan dan Pertanian tersebut, ditetapkan Misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengoptimalkan pertisipasi masyarakat dan propesionalisme apatur dalam rangka melaksanakan pelayanan prima

2. Meningkatkan produksi dan produktivitas yang berdaya saing dengan memanfaatkan sumber daya alan, pengembanagan kawasan usaha, serta mengembangkan informasi dan teknologi


(18)

3. Mendorong peningkatan ketahanan pangan melalui pengendalian penyakit hewan menular dan pengawasan kesmavet serta ketersediaan daya dukung lingungan.

3.1.3. Tujuan dan Sasaran

Adapun tujuan dan sasaran dari program kerja Dinas Peternakan dan Perikanan adalah :

1. Terwujudnya kelembagaan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing

2. Terwujudnya Apatur yang propesional

3. Meningkatkanya populasi, produksi dan konsumsi komoditas peternakan dan perikanan

4. Meningkatnya penerapan teknologi peternakan dan perikanan

5. Terwujudnya kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk peternakan dan perikanan yang sesuai standar

6. Tersedianya hewan yang sehat dan produktif serta pengelolaan lingkungan peternakan dan perikanan.

3.2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tanggal 26 Pebruari 2008, disebutkan bahwa struktur organisasi Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Bandung terdiri dari :


(19)

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris

2.1. Sub Bagian Penyusunan Program 2.2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2.3. Sub Bagian Keuangan

3. Jabatan Fungsional 4. Bidang Peternakan

4.1. Seksi Pembibitan 4.2. Seksi Produksi 4.3. Seksi Pengembagan 5. Bidang Perikanan

5.1. Seksi Pembibitan 5.2. Seksi Produksi

5.3. Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan 6. Bidang Kesehatan Hewan

6.1. Seksi Pengendalian Penyakit Hewan

6.2. Seksi Sarana dan Pelayanan Kesehatan Hewan 6.3. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner

7. Bidang Bina Usaha

7.1 Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan 7.2 Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan 7.3 Seksi Pelayanan Peternakan dan Perikanan 8. UPTD Perbibitan Ternak


(20)

9. UPTD Pembenihan Ikan 10. UPTD Rumah Potong Hewan

11. UPTD Pusat Kesehatan Hewan dan Laboratorium

3.3. Deskripsi Kerja

Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tanggal 26 Pebruari 2008, maka deskripsi kerja struktur organisasi yang ada di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung antara lain :

1. Kepala Dinas :

Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan mempunyai tugas memimpin, mengatur, merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan merumuskan serta mempertanggungjawabkan kebijkan teknis pelaksanaan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kelautan dan perikanan serta sebagian bidang pertanian dan ketahanan pangan.

2. Sekretaris :

Sekretaris mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan, dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan. 2.1. Sub Bagian Penyusunan Program

Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melaporkan


(21)

pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program.

2.2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian.

2.3. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan tugas pelayanan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dinas.

3. Jabatan Fungsional

Pengaturan tugas dan fungsi jabatan fungsional diatur lebih lanjut setelah dibentuk dan ditetapkan jenis dan jenjangnya oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

4. Bidang Peternakan

Bidang Peternakan mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan peternakan yang meliputi perbibitan, produksi dan pengembangan


(22)

Seksi Perbibitan mempunyai tugas merancanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan tugas pelayan pembibitan peternakan.

4.2. Seksi Produksi

Seksi Produksi mempunyai tugas merancanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan tugas pelayan produksi peternakan.

4.3. Seksi Pengembangan

Seksi Pengembangan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan tugas pelayanan pengembangan peternakan.

5. Bidang Perikanan

Bidang Perikanan mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan perikana yang meliputi pembenihan, produksi serta kesehatan ikan dan lingkungan. 5.1. Seksi Pembenihan

Seksi Pembenihan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pembenihan perikanan.

5.2. Seksi Produksi

Seksi Produksi mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan produksi perikanan.


(23)

5.3. Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan

Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan ikan dan lingkungan. 6. Bidang Kesehatan Hewan

Bidang Kesehatan Hewan mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan perikana yang meliputi pengendalian penyakit hewan, sarana dan pelayanan kesehatan hewan serta kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet).

6.1. Seksi Pengendalian Penyakit Hewan

Seksi Pengendalian Penyakit Hewan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengamatan, penyelidikan pencegahan, pemberantasan dan mengendalikan penyakit hewan.

6.2. Seksi Sarana dan Pelayanan Kesahatan Hewan

Seksi Sarana dan Pelayanan Kesahatan Hewan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan sarana pelayanan kesehatan hewan.


(24)

6.3. Seksi Kesehatan Masnyarakat Ventriner

Seksi Kesehatan Masnyarakat Ventriner mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kesmavet dan kesejahteraan hewan.

7. Bidang Bina Usaha

Bidang Bina Usaha mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan yang meliputi pengolahan dan pemasaran hasil peternakan, pengelolaan dan pemasaran hasil peternakan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta peternakan dan perikanan.

7.1. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan

Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan.

7.2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.


(25)

7.3. Seksi Pelayanan Peternakan dan Perikanan

Seksi Pelayanan Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan peternakan dan perikanan

8. UPTD Perbibitan Ternak

UPTD Perbibitan Ternak mempunyai tugas memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan sebagian fungsi dinas di bidang pelayanan dan pengembangan pembibitan ternak.

9. UPTD Pembenihan Ikan

UPTD Pembenihan Ikan mempunyai tugas memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan sebagian fungsi dinas di bidang pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan.

10. UPTD Rumah Potong Hewan

UPTD Rumah Potong Hewan mempunyai tugas memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan sebagian fungsi dinas di bidang pelayanan dan pengendaliann rumah potong hewan (HPH) dan rumah potong unggas (RPU).

11. UPTD Pusat Kesehatan dan Laboratorium

UPTD Pusat Kesehatan dan Laboratorium mempunyai tugas memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan sebagian fungsi dinas di bidang pelayanan dan pengenbangan pusat kesehatan hewan di laboratorium.


(26)

(27)

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Anaslisis Sistem

Menurut jogiyanto (2009 : 129) analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapakan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikanya.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan, antara lain :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan analisis.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen ini akan menganalisis beberapa dokumen yang digunakan dalam proses penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung. Tujuan dari analisis dokumen adalah untuk mengetahui dokumen apa saja yang terkait dalam sistem serta hal-hal yang berkaitan dengan dokumen tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan informasi sehingga masukan pada pengembangan sistem yang diusulkan.


(28)

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menguraikan dokumen yang dipakai dalam sistem adalah nama yang digunakan, fungsi-fungsi dan penjelasan dari dokumen tersebut. Penggunaan dokumen secara lengkap dilakukan untuk mengetahui jalur distribusi, fungsi dan frekuensi kedatangan dari dokumen yang terlibat di dalam sistem penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung. Berikut adalah dokumen yang digunakan dalam sistem:

Tabel 4.1. Analisis Dokumen

NO NAMA

DOKUMEN DESKRIPSI FUNGSI ELEMEN

1. Map form

Data

Penggunaan Asset Barang

Pengguna mengisi data pada form yang ada

pada Sub Bagian

Umum dan

Kepegawaian

Sebagai sumber untuk pengentry data pengguna

No, nama

pengguna,

nama asset

barang, jumlah, tanggal penggunaan, tanggal pengembalian, paraf 2. Laporan Bulanan

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian merekap data dari map form data penggunaan asset

barang untuk

diserahkan kepada

Kepala Sub Bagian

Umum dan

Kepegawaian

Sebagai laporan jumlah penggunaan

asset barang

bulanan.

No, tanggal,

jumlah pengguna, jumlah asset

barang yang

digunakan, paraf.

4.1.2. Analisis Prosedure yang Sedang Berjalan

Prosedure penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten bandung adalah sebagai berikut :


(29)

1. Pengguna datang langsung ke Sub Bagian Umum dan Kepegawaian kemudian mengisi map berisikan form untuk pengunaan asset dan barang.

2. Petugas di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memeriksa ketersediaan dan kondisi asset barang yang akan digunakan, kemudian memberikan kepada pengguna.

3. Setelah digunakan, pengguna akan mengembalikan asset barang yang telah digunakan kepada petugas di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

4. Setiap satu bulan petugas di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian akan merekap jumlah pengguna untuk membuat laporan penggunaan asset barang bulanan.

5. Petugas menyerahkan laporan tersebut kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian untuk di paraf dan menjadi arsip, yang kemudian akan diberikan kepada Kepala Dinas.


(30)

4.1.2.1. Flow Map

Dari prosedur di atas dapat digambarkan flow map sebagai berikut:

Keterangan :

A : Arsip

Gambar 4.1


(31)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut.

Gambar 4.2

Diagram Konteks Sistem yang Berjalan

4.1.2.3. DFD (Data Flow Diagram)

Data flow diagram (DFD) menggambarkan hubungan antar proses yang

terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagram yang sedang berjalan

saat ini adalah :

- Data Flow Diagram(DFD) Level 0 :

Gambar 4.3


(32)

- Data Flow Diagram(DFD) Level 1 untuk proses 1.0 (Penggunaan Asset Barang):

Gambar 4.4

DFD Level 1 Untuk Proses 1.0 (Penggunaan Asset Barang) Sistem yang Berjalan - Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Untuk proses 2.0 (Laporan

Bulanan):

Gambar 4.5

DFD Level 1 Untuk Proses 2.0 (Laporan Bulanan) Sistem yang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan

Dari deskripsi sistem yang sedang berjalan di atas terlihat semua kegiatan pada sistem masih dijalankan secara manual sehingga sangat berpengaruh terhadap efektifitas dan efisiensi kerja pihak-pihak yang terlibat pada sistem tersebut. Proses yang dilakukan secara manual antara lain adalah : memasukan data, perekapan data, dan pembuatan laporan bulanan.


(33)

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Berdasarkan hasil evaluasi sistem yang berjalan, di mana sistem pengolahan data masih dikerjakan secara manual, maka penulis membuat usulan sistem yang dilakukan secara terkomputerisasi.

Dengan diterapkannya sistem terkomputerisasi diharapkan efektifitas dan efisiensi kerja organisasi, dalam hal ini sistem penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung bisa lebih ditingkatkan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dimana perancangan sistem yang baru adalah diantaranya untuk : 1. Proses-proses yang dilakukan dalam sistem menjadi efektif dan efisien. 2. Menjadikan sistem ini lebih berdaya guna dan sesuai dengan

kebutuhan organisasi terkini.

4.2.2. Perancangan Prosedure yang Diusulkan

Pada dasarnya prosedure yang diusulkan tidak jauh beda dengan prosedure yang sedang berjalan, hanya perubahan dari secara manuak ke dalam suatu proses yang terkomputerisasi.

Adapun prosedure penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :

1. Pengguna datang langsung ke Sub Bagian Umum dan Kepegawaian kemudian mengisi map berisikan form untuk pengunaan asset dan barang.


(34)

2. Petugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian memasukan data kedalam komputer sebagai data penggunaan asset barang, kemudian mengecek ketersediaan asset barang yang akan digunakan oleh pengguna

3. Petugas di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mencetak bukti penggunaan kepada pengguna dan memberikanya bukti seta asset barang yang akan digunakan.

4. Setelah digunakan, pengguna akan mengembalikan asset barang yang telah digunakan kepada petugas di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian beserta bukti penggunaan, yang kemudian akan dimasukan kedalam data penggembalian

5. Setiap satu minggu petugas di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian akan merekap jumlah pengguna untuk membuat laporan penggunaan asset barang mingguan kemudian akan diserahkan kepada Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian untuk dijadikan arsip

6. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian merekap laporan mingguan untuk dibuat laporan bulanan yang akan diserahkan kepada Kepala Dinas.


(35)

4.2.2.1. Flow Map

Dari procedure yang diusulkan dapat digambarkan Flow Map sebagai

berikut :

PENGGUNA PETUGAS KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN KEPALA DINAS Data

Pengguna

Data Pengguna Data

Asset Barang Asset BarangData

Memasukan Data Penggunaan D B_ Pe ng gu n aa n Mencetak Bukti Penggunaan Bukti Penggunaan Bukti Penggunaan

Bukti Penggunaan Bukti Penggunaan

Memasukan Data Pengembalian Membuat Laporan Mingguan Laporan Mingguan A Laporan Mingguan Laporan Bulanan A Laporan Bulanan Rekap Penggunaan Keterangan : A : Arsip

Gambar 4.6


(36)

4.2.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu system secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut.

Gambar 4.7

Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan

4.2.2.3. Data Flow Diagram(DFD)

Data flow diagram (DFD) menggambarkan hubungan antar proses yang

terjadi di dalam suatu sistem. Adapun data flow diagramyang diusulkan adalah :

- Data Flow Diagram(DFD) Level 0 :

Gambar 4.8


(37)

- Data Flow Diagram(DFD) Level 1 untuk Proses 1.0 (Penggunaan):

Gambar 4.9

Data Flow Diagram (DFD) Level 1 untuk Proses 1.0 (Penggunaan)

4.2.2.4. Kamus Data

1. Nama Arus Data : dt_pengguna

Alias :

-Aliran : pengguna – proses 1, file pengguna - proses 1, proses 1 –

file pengguna

Atribut : id_pengguna, nama_pengguna, alamat, jabatan

2. Nama Arus Data : dt_assetbarang

Alias :

Aliran : pengguna – proses 1, file assetbarang – proses 1, proses1


(38)

Atribut : id_assetbarang, nama_assetbarang, konsidi, jumlah, Keterangan

3. Nama Arus Data : dt_penggunaan

Alias :

-Aliran : proses 1 – file pengggunaan, file penggunaan – proses 2,

File penggunaan – proses 2

Atribut : no_penggunaan, id_pengguna, id_assetbarang,

tanggal_penggunaan, tanggal_kembali

4. Nama Atribut : bukti_penggunaan

Alias :

-Aliran : proses 1 – pengguna, pengguna – proses 2

Atribut : tanggal_penggunaan, id_pengguna, nama_pengguna,

id_assetbarang, nama_barang

5. Nama Arus Data : dt_pengembalian

Alias :

Aliran : proses 2 – file pengembalian, file pengembalian – proses 3

Atribut : no_pengembalian, no_penggunaan, id_pengguna,

id_assetbarang

6. Nama Arus Data : lap_mingguan

Alias :

-Aliran : proses 3 – proses 4

Atribut : id_lap_mingguan, no_penggunaan, id_assetbarang,


(39)

7. Nama Arus Data : lap_bulanan

Alias :

-Aliran : proses 4 – Kepala Dinas

Atribut : id_lap_bulanan, no_penggunaan, id_assetbarang,

nama_assetbarang, jumlah, keterangan

4.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem yang Diusulkan / dirancang

Dari sistem yang diusulkan di atas dapat terlihat bahwa seluruh proses pengolahan data dilakukan terkomputerisasi, sehingga diharapkan bisa meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja pada sistem penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung.


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada pada sistem penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung dan mencoba memberikan solusi dengan memakai sistem informasi yang baru, penulis mendapat beberapa kesimpulan dan saran dalam perbaikan prosedur sistem.

5.1 Kesimpulan

Sistem penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang berjalan masih menggunakan sistem yang manual. Sistem yang masih manual itu antara lain: proses penginpuan, membuatan laporan bulanan. Adanya proses yang dilakukan secara manual tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap efektifitas dan efisiensi kerja pihak-pihak yang terlibat di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan kurang efektif dan efisiennya sistem yang berjalan tersebut di atas, kemudian penulis merancang sistem usulan, yaitu sistem yang berbasis komputer atau dengan kata lain sistem yang terkomputerisasi. 5.2 Saran

Agar penggunaan asset barang Dinas Peternakan dan Perikanan Dinas Kabupaten Bandung lebih efektif dan efisien, maka alangkah lebih baiknya jika diterapkan sistem informasi yang terkomputerisasi.


(41)

Karena dengan menerapkan sistem informasi yang terkomputerisasi diharapkan bisa meningkatkan kinerja para karyawan yang terlibat, sehingga pada akhirnya berimbas pada kualitas organisasi yang lebih baik.


(42)

KABUPATEN BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Matakuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Raden Muhamad Riyadi NIM 10507147

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(43)

(44)

Lembar Judul……… i

Lembar Pengesahan……….. ii

Abstrak……….. iii

Kata Pengantar……… iv

Daftar Isi……….. vi

Daftar Tabel………. x

Daftar Gambar………... xi

Daftar Simbol……….….………… xii

Daftar Lampiran………...…………. xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek………. 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan masalah……….. 2

1.3. Maksud dan Tujuan………. 3

1.4. Batasan Masalah……….. 4


(45)

2.1.1. Elemen Sistem………... 6

2.1.2. Karakteristik Sistem………... 8

2.1.3. Klasifikasi Sistem ...………... 10

2.2. Pengertian Informasi……….. 12

2.3. Pengertian Sistem Informasi……….. 12

2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur……….. 13

2.4.1. Flow Map……….13

2.4.2. Diagram Konteks………... 13

2.4.3. Data Flow Diagram(DFD)………. 14

2.5. Kamus Data……… 14

BAB III. PROFIL INSTANSI 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan………...……….……... 15

3.1.1. Gambaran Secara Umum Perusahaan………...15

3.1.2. Visi dan Misi……….16


(46)

BAB IV. ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1. Analisis Sistem………... 25

4.1.1. Analisis Dokumen………..………...25

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan……….. 26

4.1.2.1. Flow Map………...28

4.1.2.2. Diagram Konteks………. 29

4.1.2.3. Data Flow Diagram ……….….. 29

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan………... 30

4.2. Usulan Perancangan Sistem………..…. 31

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem………... 31

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan………... 31

4.2.2.1. Flow Map……….... 33

4.2.2.2. Diagram Konteks……….... 34

4.2.2.3. Data Flow Diagram(DFD)……….... 34

4.2.2.4. Kamus Data………... 35


(47)

5.2. Saran………... 38 Daftar Pustaka


(48)

Jogiyanto, H.M, 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta

Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi 2, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Abduk Kadir. 2009. Pengenalan Sistem Informasi, Andi. Yogyakarta.

McLeod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen, Prentice Hall Inc., Jakarta,

Sutejo, Budi. 2002. Perancangan Pembangunan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta,


(49)

ANALISIS SISTEM INFORMASI

PENGGUNAAN ASSET BARANG

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhu Syarat Matakuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Raden Muhamad Riyadi NIM 10507147

Bandung, Oktober 2010

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Rina Kurniawati, S.Si.,MT Drs Tartar Sutarman NIP. 4127. 70. 26. 004 NIP. 19550715 198608 1 002

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S.E, M.Si. NIP. 4127. 70. 26. 019


(50)

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan kehendak-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

Tujuan dari penyusunan laporan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Kerja Praktek program studi S1 Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung.

Dengan mengambil objek penelitian di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung, penulis mengangkat judul : “ANALISIS SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN ASSET BARANG DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG”.

Dengan terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini, penulis ungkapkan rasa syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Dan tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(51)

5. Seluruh staf pengajar di jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

6. Drs Tartar Sutarman selaku pembimbing lapangan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung.

7. Seluruh staf pegawai di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung.

8. Kedua Orang tua penulis, Drs. Dodi Rustiadi dan Rochaeni yang penulis hormati dan sayangi sepenuh hati.

9. Adik penulis, Rd.Febi Rustia Nur’andini dan seluruh kelurga penulis, yang sangat penulis sayangi.

10. Rekan-rekan di kelas MI-4 angkatan 2007.

11. Pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis catat satu persatu.

Bandung, Oktober 2010


(1)

3.2. Struktur Organisasi………. 17

3.3. Deskripsi Kerja……….. 19

BAB IV. ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1. Analisis Sistem………... 25

4.1.1. Analisis Dokumen………..………...25

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan……….. 26

4.1.2.1. Flow Map………...28

4.1.2.2. Diagram Konteks………. 29

4.1.2.3. Data Flow Diagram ……….….. 29

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan………... 30

4.2. Usulan Perancangan Sistem………..…. 31

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem………... 31

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan………... 31

4.2.2.1. Flow Map……….... 33

4.2.2.2. Diagram Konteks……….... 34

4.2.2.3. Data Flow Diagram(DFD)……….... 34

4.2.2.4. Kamus Data………... 35


(2)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan……….... 38 5.2. Saran………... 38 Daftar Pustaka


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Buku Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Tahun 2009

Jogiyanto, H.M, 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta

Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi 2, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Abduk Kadir. 2009. Pengenalan Sistem Informasi, Andi. Yogyakarta.

McLeod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen, Prentice Hall Inc., Jakarta,

Sutejo, Budi. 2002. Perancangan Pembangunan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta,


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS SISTEM INFORMASI

PENGGUNAAN ASSET BARANG

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

KABUPATEN BANDUNG

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhu Syarat Matakuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Raden Muhamad Riyadi NIM 10507147

Bandung, Oktober 2010

Pembimbing Jurusan, Pembimbing Lapangan,

Rina Kurniawati, S.Si.,MT Drs Tartar Sutarman NIP. 4127. 70. 26. 004 NIP. 19550715 198608 1 002

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar, S.E, M.Si. NIP. 4127. 70. 26. 019


(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan kehendak-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.

Tujuan dari penyusunan laporan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Kerja Praktek program studi S1 Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung.

Dengan mengambil objek penelitian di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung, penulis mengangkat judul : “ANALISIS SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN ASSET BARANG DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG”.

Dengan terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini, penulis ungkapkan rasa syukur yang tiada terhingga kepada Allah SWT. Dan tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(6)

4. Rina Kurniawati, S.Kom.,MTselaku Dosen Wali kelas MI-4, serta sebagai Dosen Pembimbing.

5. Seluruh staf pengajar di jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

6. Drs Tartar Sutarman selaku pembimbing lapangan di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung.

7. Seluruh staf pegawai di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung.

8. Kedua Orang tua penulis, Drs. Dodi Rustiadi dan Rochaeni yang penulis hormati dan sayangi sepenuh hati.

9. Adik penulis, Rd.Febi Rustia Nur’andini dan seluruh kelurga penulis, yang sangat penulis sayangi.

10. Rekan-rekan di kelas MI-4 angkatan 2007.

11. Pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis catat satu persatu.

Bandung, Oktober 2010