Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio profitabilitas Pada PT. Putra Darma Propertindo Di Bekasi Tahun 2010-2014

(1)

12 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 pengertian kinerja

Menurut Jaya (1993 : 15) menyatakan bahwa kinerja memiliki banyak aspek, namun para ekonom biasanya hanya memusatkan pada 3 aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi, dan keseimbangan dalam distribusi. Dan secara sederhana perhitungan efisiensi adalah menghasilkan suatu niiai yang maksimum dengan jumlah input tertentu, baik secara kuantitatif fisik maupun nilai ekonomis (harga). Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa sejumlah input yang bersifat bonus dihindari sehingga tidak ada sumber daya yang tidak digunakan dan dibuang.

2.1.1.1Pengertian kinerja keuangan

Menurut Fahmi (2011) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Untuk melihat kondisi kinerja perusahaan ada tiga rasio keuangan yang paling dominan yang dijadikan rujukan bagi investor yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan, terdapat dua metode yang digunakan dalam perbandingan hasil dari perhitungan pada laporan keuangan,yaitu :


(2)

13

1. Time series analysis

Yaitu membandingkan secara antar waktu atau antar periode, dengan tujaun itu nantinya akan terlihat secara grafik.

2. Cross Sectinal Approach

Yaitu melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan rasio- rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya dalam runag lingkup yang sejenis yang dilakukan secara bersamaan

Menurut Permita (2012), kinerja keuangan adalah gambaran tentang setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan laba secara efektif dan efisien, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan.

1. pengertian laporan keuangan

Menurut Kamaludin (2011:34), laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatuproses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut Permita (2012) laporan.keuangan adalah catatan formal dari kegiatan keuangan seseorang, bisnis, atau badan lainnya.

Laporan keuangan dibuat oleh bagian manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan selama satu periode. Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan. Disamping itu laporan keuangan


(3)

dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan yang meliputi para kreditur, para investor dan pemerintah dimana perusahaan tersebut berdomisili, serta masyarakat sekitarnya.

Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari: a. Neraca

Imam Santoso (2006 : 9-10) mengemukakan bahwa Neraca adalah suatu laporan yang menginformasikan mengenal aktiva, kewajiban dan kepemilikan (ekuitas) suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sejalan dengan pendapat tersebut Kuswadi (2006: 15) berpendapat bahwa neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi atau kondisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu dan merupakan salah satu hasil akhir dan proses akuntansi.

b. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi memberikan sebuah ukuran berhasilnya suatu perusahaan pada suatu periode waktu. Laporan laba rugi menunjukkan sumber utama dan penghasilan yang dihasilkan dan biaya-biaya sehubungan dengan penghasilan tersebut. Perbedaan antara penghasilan dan biaya-biaya adalah laba bersih atau rugi bersih. Keuntungan dan kerugian menunjuk kepada uang yang dihasilkan atau kerugian pada kegiatan diluar aktivitas normal perusahaan. Laporan laba rugi perusahaan harus memuat laba per saham. Baik neraca maupun laporan laba rugi selalu dibuat dengan dasar komparatif. Suatu laporan saldo laba atau ekuitas pemegang saham sering kali disajikan oleh perusahaan dalam laporan tahunan kepada pemegang saham.


(4)

15

Berikut ini pengertian yang dikemukakan oleh Zaki Baridwan (1992 : 30) Suatu laporan yang menunjukkan dan suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. 2. Fungsi Laporan Keuangan

Pada awalnya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji dan pekerjaan pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagal alat penguji tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilal posisi keuangan perusahaan, dimana dengan hash analisa lapran keuangan, pihak-pihak yang berkepentingan mengambil suatu keputusan.

Laporan keuangan suatu perusahaan dapat memberikan suatu informasi yang bermanfaat bagi pemakainya, jika memenui persyaratan

yang ditetapkan (Prinsip Akuntansi Indonesia) adalah sebagai berikut : 1. Relevan

Pengukuran relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan penggunaannya. OIeh karena dalam mempertimbangkan relevansi suatu informasi hendaknya perhatian difokuskan pada kebutuhan umum pemakai dan bukan kebutuhan khusus pihak tertentu.

2. Dapat dimengerti

Bentuk laporan keuangan dan istilah yang dipakai hendaknya disesuaikan dengan batas pengertian pemakai informasi juga diharapkan mempunyai dasar pengertian mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi dan istilah yang digunakan dalam laporan keuangan.


(5)

Laporan keuangan harus disusun seobyek mungkin, dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independent dan menggunakan metode pengukuran yang sama.

4. Netral

Laporan keuangan hendaknya disusun untuk kebutuhan umum pemakai dan bukan kebutuhan pihak tertentu saja.

5. Tepat Waktu

Laporan keuangan harus disampaikan secara sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu pengambilan

2.1.2 Rasio keuangan

Rasio keuangan adalah salah satu alat ukur untuk menilai kinerja atau prestasi sebuah perusahaan. Analisis ini sangat penting dilakukan untuk melihat bagaimana sebuah perusahaan bekerja serta sebagai bahan evaluasi untuk menentukan arah kebijakan perusahaan kedepan untuk meningkatkan laba atau pendapatan perusahaan dalam periode tertentu. Tentunya hal ini akan sangat berdampak positif dan sangat berguna terhadap perusahaan di masa yang akan datang.

Fahmi (2012 : 44) menyatakan rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Jenis – jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen beragam. Penggunaan masing-masing rasio tergantung kebutuhan perusahaan, artinya terkadang tidak semua rasio digunakan. Jenis – jenis rasio keuangan, yaitu (Kasmir, 2010 : 110) :


(6)

17

1. Rasio Likuditas

Kasmir (2011 : 110) menyatakan rasio likuiditas atau rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Rasio likuiditas terdiri dari rasio lancar, rasio sangat lancar, rasio kas, rasio perputaran kas, dan Inventory to Net Working Capital.

2. Rasio Solvabilitas

Kasmir (2011 :113) menyatakan leverage ratio (rasio solvabilitas) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Rasio solvabilitas terdiri dari Debt to assets ratio (debt ratio), debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, times interest earned, dan fixed charge coverage.

3. Rasio Aktivitas

Kasmir (2011 : 114) menyatakan rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan ( penjualan, sediaan, penagihan utang, dan lainnya) atau untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari – hari. Rasio aktivitas terdiri dari perputaran piutang, hari rata penagihan piutang, perputaran sediaan, hari rata-rata penagihan sediaan, perputaran modal kerja, perputaran aktiva tetap, dan perputaran aktiva.

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2011 : 114).


(7)

Rasio profitabilitas terdiri dari profit margin ( profit margin on sales), return on investment, return on equity, dan laba per lembar saham.

5. Rasio Pertumbuhan

Rasio pertumbuhan (Growth Ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya (Kasmir, 2011 : 114).

6. Rasio Penilaian

Rasio penilaian (Evaluation Ratio) yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar usahaanya di atas biaya investasi seperti rasio harga saham terhadap pendapatan dan rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku (Kasmir, 2011 : 115).

Menurut Kamaludin dan Rini Indriani (2011, h50), kekurangan dari informasi analisa rasio ini adalah sebagai berikut :

1. Rasio keuangan didasarkan pada informasi akuntansi yang dihasilkan melalui prinsip-prinsip akuntansi yang dianut perusahaan, sedangkan data tersebut dapat ditafsir dengan berbagai macam cara dan bahkan bisa dimanipulasi.

2. Rasio keuangan dapat mencerminkan suatu kondisi yang luar biasa dimasa lampau, sebagai contoh penjualan meningkat 200%. Apabila tidak diselidiki lebih lanjut dengan data pendukung, maka hasilnya bias karena bisa saja penjualan meningkat bukan disebabkan unit terjualnya yang meningkat tetapi harga barang tersebut sudah naik 200% sehingga menimbulkan penarikan kesimpulan yang salah.


(8)

19

3. Sulit untuk ditemukan ukuran rasio standar yang memberikan arti tidak kabur sebagai dasar perbandingan.

2.1.2.1 Rasio profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Pengertian yang sama disampaikan oleh Husnan (2001) bahwa Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Sedangkan Menurut Michelle & Megawati (2005) Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan.

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan peurusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut.

Setiap kegiatan yang dialukan oleh sebuah perusahaan pada dasarnya adalah untuk mendaptkan laba dari kegiatan operasional perusahaan tersebut. Perusahaan yang baik tentu memiliki sebuah inerja keuangan yang bauk pula lewat efisiensi dan efektivitas. Berbahai faktor baik dari dalam maupun luar perusahaan tersebut dapat mempengaruhi laba ataupun pendapatan perusahaan tersebut. Salah satu alat analisis keuangan yang sering digunakan oleh para pakar


(9)

ataupun para penentu kebijakan suatu perusahaan tersebut untuk menilai inerja keuangan nya adalah dengan menggunakan rasio profitabilitas.

Menurut Sutrisno (2002 : 20) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja di dalamnya. Sejalan dengan pengertian tersebut, menurut Atmajaya (2004:415) bahwa : Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Dan menurut Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu (Kuswadi, 2006:45) 2.1.2.1.1 Net Profit Margin

Salah satu rasio profitabilias yang sering digunakan untuk mengukur kinerja sebuah perusahan adalah dengan menggunakan net profit margin. Net profit margin adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham umum terhadap penjualan.“ Net profit Margin (NPM) atau Margin Laba Bersih merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukkan perbandingan laba bersih setelah pajak ( EAT ) dengan penjualan.” ( Martono dan Harjito, 2005 : 59 ).

“ Laba bersih dibagi dengan penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan.” (Darsono dan Ashari, 2004 : 56).

Alexandri (2008:200) menyatakan bahwa Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan


(10)

21

keuntungan bersih setelah dipotong pajak Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Net Profit Margin ="EBIT" /"Penjualan Bersih" x 100%. Harahap (2007:304) mengatakan bahwa: “Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.” Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Net Profit Margin adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan sejumlah laba dari setiap tingkat penjualan tertentu yang dinyatakan dalam presentasi:

NPM=

100% (Kasmir 2012:196)

Unsur–Unsur Net Profit Margin

Suwardjono (2008:464) mendefinisikan laba sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya total yang melekat kegiatan produksi dan penyerahan barang / jasa). Laba adalah salah satu hal yang paling penting dalam sebuah perusahaan, Laba terdiri atas beberapa jenis, yaitu :

1. Laba kotor Laba kotor merupakan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Oleh karena itu laba kotor merupakan nilai lebih yang diperoleh perusahaan atas hasil penjualan yang diterima dari harga pokok barang yang


(11)

dijual.dengan meningkatkan penjualan ataupun menurunnya biaya produksi,maka pencapaian laba kotor akan maksimal.

2. Laba operasi Laba operasi atau laba usaha merupakan selisih antara laba bruto dan biaya usaha atau selisih antara hasil penjualan bersih dengan harga pokok penjualan dan biaya operasi.Jadi, laba operasi merupakan pendapatan bersih dari operasi yang dilakukan.

3. Laba bersih Laba bersih (net income) adalah selisih lebih semua pendapatan dan keuntungan terhadap semua biaya dan kerugian.Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap semua biaya dan kerugian.Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal.

4. Laba ditahan Laba ditahan merupakan jumlah akumulatif laba bersih dari sebuah perseroan terbatas dikurangi distribusi laba (income distribution) yang dilakukan.

2.1.2.1.2 Return on Assets (ROA)

Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih atas total aset yang dimiliki bank dan mengindikasikan perusahaan menggunakan seluruh aset yang tersedia dengan baik. ROA digunakan untuk mengevaluasi aktivitas keseluruhan perusahaan.semakin tinggi ROA maka kinerja keuangan perusahaan semakin baik karena kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari setiap aktiva yang dimilikinya semakin besar dan efektif. Hal ini mengindikasikkan keberhasilan sebuah perusahaan dalam mengoptimalkan seluruh asset yang ada untuk memperoleh keuntungan.


(12)

23

Dengan mengetahui rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan (Munawir, 2002). Rumus mengukur nilai ROA adalah :

ROA =

100%

2.1.2.1.3 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola ekuitas yang ada untuk mendapatkan laba bersih. ROE menunjukkan efektivitas dan efisiensi pemakaian modal untuk menghasilkan laba. ROE berhubungan langsung dengan kekayaan pemegang saham. Semakin tinggi ROE suatu perusahaan, maka semakin baik perusahaan dalam mengelola manajemennya (Keown et al., 2001).dengan demikian, rasio ini menggambarkan kemampuan dari modal para pemegang saham untuk menghasilan laba atau keuntungan dan Semakkin besar rasio ini maka return yang didapatkan semakin baik yang selanjutnya akan dinikmati oleh para pemegang saham perusahaan tersebut. Adapun rumus untuk menghitung rasio ini adalah:

ROE=

100%

2.1.3 Keterkaitan Antar Variabel

2.1.3.1 Keterkaitan antara rasio profitabilitas dengan kinerja keuangan Fahmi (2012:80) menyatakan rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik


(13)

rasio rentabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Kasmir (2012:196) mengemukakan rasio rentabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan

Kinerja keuangan (Fahmi, 2011) mencakup profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas. Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen dalam menjalankan perusahaan. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin tinggi perusahaan memperoleh laba

Mulyadi (2007:419), penilaian kinerja adalah penentuan secara periodic efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standard dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Sugiarsono (2009:32), kondisi baik buruknya suatu entitas ekonomi didasarkan pada pertumbuhan laba usahamya. Semakin besar laba perusahaan maka semakin baik kinerja perusahaan tersebut

2.1.4 Studi Empiris Penelitian Terdahulu

1. Nilasari (2008) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Penilaian Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Unilever Indonesia Tbk. Periode 2002-2007 (Studi pada Pojok Bursa Efek Indonesia UMM)”. Secara umum hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan PT. Unilever Indonesia Tbk. Berfluktuasi


(14)

25

2.Anwar (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan pada PT. Mega Indah Sari Makassar”. Berdasarkan hasil perhitungan kinerja keuangan secara umum yaitu rasio aktivitas dan profitabilitas, kedua rasio tersebut setelah dianalisis mengalami peningkatan

3.Wijaya (2004) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Net Profit Margin terhadap Return On Investment (ROI) pada PT Pupuk Kujang Cikampek Karawang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi NPM pada PT. Pupuk Kujang (periode 1999-2003) dan untuk mengetahui tingkat ROI pada PT. Pupuk Kujang pada (periode 1999-2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan harus lebih meningkatkan perolehan laba net profit margin sebagai salah satu tolok ukur dalam menilai tingkat kesuksesan suatu perusahaan

4. Savitri (2012) melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER terhadap return saham. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tentang bagaimana pengaruh kinerja keuangan perusahaan yang difokuskan pada Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages periode 2007-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa net profit margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan industri manufaktur. Jenis penelitian ini adalah analisis regresi berganda


(15)

5. Sakbani (2009) dalam penelitiannya tentang analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio likuiditas dan solvabilitas sebagai alat pengambilan keputusan (studi kasus koperasi smp n sukoharjo), mengemukakan bahwa penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris dalam rangka mengetahui kinerja keuangan dari koperasi untuk kepentingan pengambilan keputusan tentang pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). Dalam penelitian tersebut yang dijadikan parameter pengambilan keputusan adalah dari sisi rasio keuangan yaitu Rasio Likuiditas dan Rasio Solvabilitas. Hasil penelitian koperasi dalam tahap yang likuiditasnya kurang memuaskan dan masih bergantung kepada dana pinjaman atau hutang. Perbedaan dalam penelitian ini adalah tidak menggunakan rasio aktivitas dan profitabilitas

6. Marsel (2013) berjudul: Analisis Laporan Keuangan Untuk menilai Kinerja Keuangan PT Bumi Resources Tbk, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan perbandingan (komparasi) kinerja perusahaan PT. Bumi Resources Tbk dari tahun 2009-2011 dengan menggunakan analisis rasio keuangan diantaranya rasio rentabilitas, solvabilitas dan likuiditas”. Metode yang digunakan adalah metode Komparatif. Hasil penelitian menunjukan Tingkat kinerja PT Bumi Resources Tbk ditinjau dari Rasio Likuiditas pada tahun 2009-2011 dalam kondisi baik atau liquid, sedangkan Rasio Solvabilitas tahun 2009-2011 dalam kondisi solvable atau dalam kedaan cukup dan berdasarkan rasio Profitabilitas dari tahun 2009-2011 dalam posisi yang baik


(16)

27

7. Hamidatul Imamah 2005 meneliti kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 2003-2004 dengan menggunakan rasio-rasio keuangan dan EVA serta mencari pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap Economic Value Added (EVA). Rasio-rasio keuangan yang digunakan terdiri dari Net Profit Margin (NPM), Net Interest Margin (NIM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Asset Utilization Ratio (AUR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dari tahun 2003-2004 pada umumnya menjadi lebih baik

8. Evi Sari Priantini 2004 meneliti kinerja keuangan dan lingkungan strategik PT. Bank Mandiri Tbk dengan menggunakan metode EVA dan rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan terdiri dari Return on Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM) dan Non Performing Loan (NPL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Bank Mandiri Tbk dari tahun 2000-2002 menjadi lebih baik

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu n

o

peneliti judul hasil persamaan perbedaan

1 Nilasari (2008)

Analisis Rasio Keuangan Sebagai Alat Penilaian Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Unilever

kondisi keuangan

PT. Unilever

Indonesia Tbk. Berfluktuasi

Sama sama

meneliti analisis kinerja dan rasio keuangan

Peneliti menggunan net profit margin


(17)

Indonesia Tbk 2 Anwar

(2011)

Analisis Kinerja Keuangan pada

PT. Mega

Indah Sari

Makassar

kinerja keuangan secara umum yaitu rasio aktivitas dan profitabilitas,

kedua rasio

tersebut setelah dianalisis

mengalami peningkatan

Sama sama

meneliti kinerja keuangan dan rasio

profitabilitas

Anwar(2011) menggunaan variabel rasio profitabilitas

dan rasio

aktivitas

3 Wijaya (2004)

Pengaruh Net Profit Margin terhadap

Return On

Investment (ROI) pada PT Pupuk Kujang Cikampek Karawang

perusahaan harus lebih

meningkatkan perolehan laba net profit margin sebagai salah satu tolok ukur dalam menilai tingkat kesuksesan suatu perusahaan

Sama sama

meneliti tentang

net profit

margin Penulis meneliti analisis kinerja keuangan menggunakan rasio profitabilitas( NPM)

4 Savitri (2012)

Analisis Pengaruh

ROA, NPM,

EPS, dan PER terhadap return saham

net profit margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan industri

manufaktur

Sama sama

meneliti tentang

net profit

margin Penulis meneliti analisis kinerja keuangan menggunakan rasio profitabilitas( NPM 5 Sakbani

(2009)

analisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio likuiditas dan solvabilitas sebagai alat pengambilan keputusan (studi kasus koperasi smp n sukoharjo)

koperasi dalam

tahap yang

likuiditasnya kurang memuaskan

dan masih

bergantung kepada dana pinjaman atau hutang

Sama sama

meneliti kinerja keuangan menggunakan laporan keuangan

Peneliti tidak menggunakan rasio aktivitas

6 Marsel (2013)

Analisis Laporan Keuangan Untuk menilai Kinerja Keuangan PT Bumi

Resources Tbk

Tingkat kinerja PT Bumi Resources Tbk ditinjau dari Rasio Likuiditas pada tahun 2009-2011 dalam kondisi baik atau liquid, sedangkan Rasio Solvabilitas tahun 2009-2011 dalam kondisi solvable atau dalam kedaan

Sama sama

meneliti tentang rasio

profitabilitas

Peneliti tidak menggunkan rasio solvabilitas

dan rasio


(18)

29

cukup dan

berdasarkan rasio Profitabilitas dari tahun 2009-2011 dalam posisi yang baik

7 Hamidatul Imamah 2005

kinerja

keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk 2003-2004 dengan menggunakan rasio-rasio keuangan dan

EVA serta

mencari pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap Economic Value Added (EVA).

kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dari tahun 2003-2004

pada umumnya

menjadi lebih baik

Sama sama

menliti tentang kinerja

keuangan

Peneliti tidak menggunakan/ tidak meneliti tentang economic value added(EVA)

8 Evi Sari Priantini 2004

kinerja

keuangan dan lingkungan strategik PT. Bank Mandiri

Tbk dengan

menggunakan

metode EVA

dan rasio-rasio keuangan

kinerja keuangan PT. Bank Mandiri Tbk dari tahun 2000-2002 menjadi lebih baik

Sama sama

meneliti tentang kinerja

keuangan

Peneliti tidak menggunakan/ tidak meneliti tentang economic value added(EVA)

2.2 Kerangka Pemikiran

Banyak cara untuk melihat,menilai dan menganalisis kinerja keuangan sebuah

perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik bisa dilihat dengan

beberapa parameter dan indikator salah satu nya adalah dengan melihat pendapatan atau

laba bersih dari tahun ke tahun. Perusahaan yang baik akan mengalami kenaikan atau

peningkatan pendapatan atau laba bersih dan sebaliknya perusahaan yang memiliki

kinerja keuangan yang buruk akan mengalami penurunan pendapatan atau laba bersih dari


(19)

Rasio keuangan merupakan salah satu tolak ukur atau analisis untu mengukur kinerja keuangan sebuah perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan menggambarkan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua kemampuan, sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebaginya. Efektivitas dan dan efisiensi perusahaan yang berhubungan langsung dengan kinerja sebuah perusahaan dapat tercermin lewat rasio ini. Semakin tinggi profitabilitas,maka semakin baik pula perolehan keuntungan yang didapatan perusahaan yang menggambarkan kinerja keuangan yang meningkat.

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

LAPORAN KEUANGAN

NERACA Laporan Laba

Rugi

RASIO PROFITABILITAS 1.Net Profit Margin 2.Return On Assets (ROA) 3.Return On Equity (ROE)


(20)

29 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek Penelitian Husein Umar (2004:303), mengatakan bahwa objek penelitian adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Berdasarkan penjelasan diatas maka objek penelitian dalam penelitian ini adalah analisis kinerja keuangan menggunakan rasio profitabilitas Pada Pt. Putra Darma Propertindo.

3.2 Metode Penelitian

Pengertian dari Metode penelitan menurut Sugiyono (2012:2) adalah Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Dari pengertian diatas disimpulkan bahwa metode penelitian adalah sebuah metode ilmiah untuk memperoleh sebuah data yang faktual,relevan dan akurat untuk dijadikan sebuah informasi yang sangat penting untuk melakukan sebuah peneliti an.

Di dalam sebuah metode penelitian terdapat dua metode yang digunakan yaitu metode deskriftif dan metode verivikatif. Menurut Sugiyono (2005:21)


(21)

berpendapat bahwa penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data.

Data kuantitatif adalah data penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.. Data inilah yang nantinya dihitung, dianalisi dan dijabarkan dengan menggunakan metode deskriptif sehingga dapat ditarik kesimpulan yang akan menjawab rumusan masalah. Maka dari uraian dan penjelasan diatas, penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan pendekatan data kuantitatif yaitu dengan menganalisa tentang data angka seperti laporan keuangan untuk menjawab dan menguji lebih jauh mengenai analisis kinerja keuangan dengan menggunakan rasio profitabilitas pada Pt. Putra Darma Propertindo.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Menurut Umi Narimawati (2010:30) desain penelitian adalah :

“Semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai penggumpulan dan analisis data saja.” Dari pengertian ini maka desain penelitian ini adalah dengan melakukan observasi kemudian mencari fenomena apa yang terjadi dan selanjutnya menganalisa lebih jauh mengenai laporan keuangan perusahaan tersebut yang dimasudkan untuk menganalisa kinerja keuangan


(22)

31

dengan menggunakan rasio profitabilitas dan selanjutnya melakukan pembahasan terhadap masalah dan fenomena yang terjadi.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Penjelasan variabel penelitian menurut Sugiyono (2009:38): “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Operasional variable ini diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variable-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dapat dilakukan sesuai dengan judul penelitian mengenai analisis kinerja keuangan menggunakan rasio profitabilitas. Indikator variabel, skala pengukuran dan konsep variabel yang digunakan baik untuk variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.2 Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Pengukuran Skala Sumber Data

x Menurut Sutrisno

(2002 : 20)

Profitabilitas adalah kemampuan

Perusahaan menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang bekerja di dalamnya.

Sejalan dengan

pengertian tersebut, menurut Atmajaya (2004:415) bahwa : Rasio Profitabilitas adalah rasio yang

digunakan untuk

mengukur kemampuan

perusahaan dalam

1.Net profit margin=

-laba bersih setelah pajak -penjualan bersih

Laba bersih setelah pajak x100% Penjualan bersih

2.return on assets (ROA)=

- laba bersih setelah pajak - total assets

Laba bersih setelah pajak x100% Total Assets

3.return on equity(ROE)=

-laba bersih

Rasio Rasio

Rasio Rasio Neraca dan laporan laba rugi PT Putra Darma Propertindo Tahun 2010-2014


(23)

menghasilkan laba. -modal sendiri LabaBersih x100% Modal Sendiri

3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Menurut Sugiyono (2012:137) mengungkapkan bahwa :“Sumber sekunder adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.”

Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang sudah jadi berupa publikasi (J. Supranto, 2001:5). Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu informasi berupa laporan keuangan yang merupakan data yang telah diolah oleh pihak lain dalam hal ini adalah laporan keuangan dari PT Putra Darma Propertindo yang kemudian akan diteliti dan dianalisis.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data a. Populasi

Teknik penentuan data dalam penelitian ini akan menggunaan dua teknik yaitu populasi dan sampel. Menurut (Sugiyono 2005:55) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan


(24)

33

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Maka dari itu, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah seluruh objek atau subjek yang akan dipelajari dan diteliti kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Populasi yang akan digunakan oleh penulis adalah PT Putra Darma Propertindo Tahun 2010-2014

b. Sampel

Menurut Umi Narimawati (2008) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010:38) menerangkan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian. Penarikan sampel dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik penarikan statified random sampling. Menurut Vincent Gaspersz (2000:63) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini dan Linna Ismawati (2010:38) menerangkan bahwa statified random sampling adalah metode penarikan sampel dengan terlebih dahulu mengelompokkan populasi ke dalam strata – strata berdasarkan kriteria tertentu kemudian memilih secara acak sederhana setiap stratum. Sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa neraca dan laporan laba rugi dari PT Putra Darma Propertindo Tahun 2010-2014.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperlukan sebagai bahan acuan dan referensi juga informasi dalam melakukan sebuah penelitian.Dalam penelitian ini, penulis memperoleh informasi dari beberapa sumber dan juga referensi sebagai acuan


(25)

atau bahan penelitian untuk penelitian ini yang diperlukan untuk semakin menguatkan dalam melakukan penelitian.

Adapun Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Teknik study kepustakaan (library research) adalah metode pengumpulan data dengan mencari sumber-sumber kepustakaan mengenai teori-teori dan konsep yang relevan dalam penelitian ini.

2. Teknik dokumentasi, yaitu dengan meminta dan menganalisis bahan-bahan hasil dokumentasi kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.dalam hal ini bahan bahan yang diperoleh berupa laporan keuangan PT Putra Darma Propertindo dalam periode tertentu.

3.2.5 Rancangan Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah analsis deskriftif kualitatif dimana analisis ini menjelaskan hasil penelitian yang berupa data-data laporan keuangan yang berhubungan terhadap kinerja perusahaan tersebut. Data berupa informasi kinerja keuangan yang digunakan oleh pihak manajemen perusahaan berupa laporan keuangan tersebut digunakan sebagai informasi dan juga acuan yang selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang relevan dengan penelitian ini dan diperlukan untuk dapat menunjukan informasi mengenai rasio profitabilitas.

Menurut Sugiyono (2005:21) berpendapat bahwa penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Adapun


(26)

35

analisis deskriftif dalam penelitian ini digunakan oleh penulis untuk menjelaskan,menjabarkan dan menjawab tentang rumusan masalah mengenai analisis kinerja keuangan menggunakan rasio profitabilitas pada PT Putra Darma Propertindo.

Dalam studi kasus ini, penulis menggunakan tiga indikator rasio keuangan yang dikelompokan dalam rasio profitabilitas. Ketiga rasio ini adalah net profit margin (NPM) ,Return On Assets (ROA) dan return on equity. Net profit margin(NPM) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham umum terhadap penjualan. Semakin besar rasio ini maka kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih akan semakin besar pula. Hal ini mencerminkan bahwa kinerja keuangan perusahaan tersebut juga semakin baik.

Return on assets (ROA) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih terhadap total aset. Semakin besar rasio, maka semakin baik pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.sedangkan Return on Equity adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:305), mengatakan bahwa Return On Equity adalah rasio profitabilitas yang menunjukan berapa persen perolehan laba bersih bila di ukur dari modal pemilik.

Adapun rumus untuk menghitung ketiga rasio tersebut adalah:

1. Net Profit Margin :


(27)

2. Return on assets (ROA) :

100%

3. Return on Equity (ROE) :


(28)

37 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Putra Darma Propertindo merupakan suatu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang properti dan jasa. PT. Putra Darma Propertindo adalah anak perusahaan dari PT. Duta Pratama Propertindo Group. Perusahaan ini sudah berusia kurang lebih 10 tahun dan sudah membangun beberapa proyek perumahan atau kawasan hunian keluarga sejahtera bersubsidi dan kawasan hunian real estate dengan system cluster untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menengah ke atas. Sebagai perusahaan berpengalaman di bidang properti, PT. Duta Pratama Propertindo Group berupaya turut serta juga dalam mendukung program pemerintah dalam penyediaan dan pengembangan objek wisata khususnya di kabupaten garut yang bertujuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan kondisi sumber daya alam yang ada.

Pendiriannya berawal dari perusahaan perorangan yang kemudian mengalami kemajuan dan berkembang menjadi sebuah komanditer. PT. Putra Darma Propertindo didirikan oleh Bapak Nanan Diana pada tanggal 12 Desember 2004 berdasarkan akte notaris oleh Fariana, SH., Mkn dengan akte Nomor 19 di Bekasi yang kemudian disahkan oleh Departemen Kehakiman No. 1980 tertanggal 16 Desember 2004.


(29)

4.1.2 Struktur Organisasi

Mengingat kemampuan seseorang terbatas maka PT. Putra Darma Propertindo mengadakan pembagian tugas dan tanggung jawab dengan adanya pendelegasian wewenang. Pembagian ini diharapkan untuk memperlancar dalam menjalankan menjalankan fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.

PT. Putra Darma Propertindo dalam pengorganisasianya menerapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui garis wewenang.

2. Pimpinan dengan karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja

3. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh disamping mengerjakan tugas-tugas tambahan.

4. Pucuk pimpinan adalah pemilik perusahaan.

5. Tingkat spesialisasi cukup tinggi dan alat-alat yang digunakan sudah cukup beraneka ragam.


(30)

39

Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah struktur organisasi pada PT. Putra Darma Propertindo.

Gambar 4.1.2

Struktur Organisasi PT. Putra Darma Propertindo

Sumber : PT. Putra Darma Propertindo

PT. Putra Darma Propertindo

Struktur Organisasi PDP

BOP PDP Manager Teknik General Manager Accounting Manager Purchasing Manager Marketing Manager R&DI Manager Office Supervisor Teknik Supervisor Gudang Pengawas Sales divisi X Agency Kasir Purchasing Staff Store Man Adm/ Legal Estimati mator/ Drafter


(31)

4.1.3 Deskripsi Jabatan 1. General Manager

Seorang General Manager disini berperan sebagai pemilik perusahaan dan bertanggung jawab atas implementasi kebijakan perusahaan dan memastikan berjalannya peraturan perusahaan serta kesesuaiannya dengan objektif dan strategi

perusahaan sesuai target bisnis perusahaan secara menyeluruhyang mempunyai

tugas :

a. Menentukan tujuan pelaksanaan kerja yang realistis dan menjelaskan tujuan yang telah ditentukan organisasi.

b. Menjelaskan alat-alat dan cara-cara untuk menggapai tujuan tersebut. c. Bertanggung jawab dalam pembagian tugas koordinasi.

d. Menentukan objektif dan standard produk. e. Pemimpin menyelenggarakan perusahaan. 2. Manager

Pada prinsipnya bagian ini mempunyai tugas yang berbeda, tetapi dalam perusahaan tugas ini ditangani oleh satu orang karena dianggap bukan pekerjaan yang rutin.

A. Bagian Marketing mempunyai tugas :

1. Merencanakan, mengontrol dan mengkoordinir proses penjualan dan pemasaran untuk mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien.


(32)

41

B. Bagian Purchasing mempunyai tugas :

1. Melakukan konsumenan bahan baku, jasa dan sub-assemblies untuk keperluan perusahaan atas dasar nilai, waktu dan jumlah mutu yang tepat. Menjaga hubungan baik dengan suplier bahan baku.

2. Melaksanakan kontrak dengan perusahaan lain. Menguraikan surat perintah proyek (SPP) yang berasal dari bayer atau konsumen. Menangani mengenai kebutuhan-kebutuhan berdasarkan SPP tersebut. Melaksanakan Purchases Order atas persetujuan Direktur.

C. Bagian Teknik mempunyai tugas:

1. Menentukan strategi dan kebijakan kondisi kerja yang maksimal, menciptakan dan mempertahankan moral kerja dan kondisi kerja yang efektif. Melakukan pemeliharaan dan perawatan alat-alat teknik. D. Bagian Office mempunyai tugas :

1. Menyeleksi, menempatkan, melatih dan mengevaluasi karyawan dalam hal administrasi perusahaan.

E. Bagian R&DI mempunyai tugas :

1. Melakukan penelitian, eksperimen dan mencari berbagai kemungkinan baru dalam mengembangkan produk yang inovatif dan banyak di minati pasar.

3. Supervisor

Pada umumnya supervisor menemban tugas untuk memberikan instruksi kerja dan monitoring pekerjaan karyawan. Tugas supervisor sendiri di PT. Putra Darma Propertindo di bagi menjadi dua, yaitu:


(33)

A. Supervisor Teknik, tugasnya adalah :

1. Melakukan pembinaan yang kontinyu atas pengembangan kemampuan profesional personil, perbaikan situasi dan efekitifitas kerja. Menjembatani komunikasi dan informasi perusahaan dari atasan kepada karyawan lapangan.

B. Supervisor Gudang

1. Melakukan control terhadap proses penerimaan barang dari supplier. 2. Mengecheck barang yang masuk dari supplier.

3. Memberikan instruksi kerja kepada operator gudang.

4. Melaporkan perbedaan barang yang masuk dengan document kepada manager gudang dan purchasing.

5. Mengawasi pendistribusian bahan dari gudang.

4. Accounting

Tugas bagian ini dalam hal pembukuan keuangan perusahaan secara lengkap dalam tugasnya dibantu tiga sub-bagian yaitu :

A. Sie Bidang Stock Biaya. B. Sie. Bidang Pajak.

C. Sie. Bidang Hutang Piutang dan Bank. 5. Kasir/ Purchasing Staff

Tugas dari bagian ini adalah :


(34)

43

b. Menangani dokumen-dokumen yang berkenaan dengan keperluan pemenuhan syarat konsumenan.

c. Kasir atas konsumenan barang perusahaan. 6. Sales

Tugas bagian ini adalah :

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pada bagian pemasaran. Mengarahkan dan meneliti kegiatan pada bagian pemasaran. Merencanakan dan mengatur kegiatan pemasaran perusahaan agar dapat target perusahaan. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pemasaran.

7. Pengawas

Tugas dari bagian ini adalah :

a. Sebagai tenaga teknis dalam kegiatan proyek perusahaan mengawasi dan bertanggung jawab atas proses proyek mengenai produk-produk yang di hasilkan harus sesuai dengan perencanaan produk yang telah di canangkan sebelumnya.

8. Store Man

Tugasnya meliputi :

a. Mengelola aset bahan baku yang ada di perusahaan secara efektif dan efisien untuk mencapai target yang telah di tetapkan sebelumnya. b. Melakukan pengecekan dan perawatan stock barang.

9. Adm/ Legal


(35)

a. Mengelola administrasi yang berhubungan dengan perizinan, dokumen, haki, ketenaga kerjaan dan masalah hukum di perusahaan. 10. Estimator/ Drafter

Tugasnya meliputi :

a. Merencanakan proyek (shop drawing & metode kerja) yang efisien dalam hal mutu dan waktu. Dokumen yang diperlukan seperti: Gambar kontrak, Spesifikasi teknis, Bill of Quantity serta hasil rapat koordinasi dengan pihak luar.

b. Membuat perhitungan rencana anggaran belanja proyek, yang meliputi : membuat daftar pekerjaan lengkap, menganalisa perhitungan item pekerjaan dan melakukan rekapitulasi rencana anggaran belanja. c. Membuat perhitungan upah kerja karyawan.

d. Membuat time schedule, menyusun berkas penawaran borongan dan memberikan data informasi kepada bagian purchasing.

e. Melakukan kontrol terhadap pemakaian bahan baku. 4.1.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

PT. Putra Darma Propertindo senantiasa berkomitment untuk mengimplementasikan kegiatan perusahaan dengan baik. Kegiaan perusahaan ini berdasar pada visi perusahaan yaitu mengembangkan sebuah grup bisnis properti dengan inovasi dan kreatifitas yang tinggi dalam menciptakan ruang kehidupan dan kesejahteraan yang lebih baik lagi bagi masyarakat. Visi ini membentuk misi penting perusahaan yaitu menjadi pengembang yang terbaik dan terdepan di bisnis properti dengan mengembangkan pusat hunian, komunitas dan gaya hidup yang


(36)

45

unggul dan profesional sehingga menjadi pilihan utama bagi para konsumen. Aspek kegiatan perusahaan PT. Putra Darma Propertindo meliputi :

1. Konsultasi hukum

2. Pemilihan tempat/lahan bangunan 3. Rencana bentuk bangunan

4. Pembelian material 5. Pemilihan karyawan 6. Pola arus kerja

7. Pemeriksaan, standarisasi dan pengendalian kualitas 8. Perencanaan strategi pemasaran

9. Pencatatan dan Akutansi 10. Grafik

11. Periklanan

12. Persiapan acara pembukaan

Pada saat ini PT. Putra Darma Propertindo hanya menghasilkan produk berupa rumah hunian, real estate dan resort. Dalam melakukan proyeknya PT. Putra Darma Propertindo hanya didasarkan pada permintaan dan minat pasar. Karena hal tersebut, maka PT. Putra Darma Propertindo tidak mempunyai jadwal proyek yang tetap. Selain dari pada itu PT. Putra Darma Propertindo menjual barang-barangnya langsung ke konsumen (pemakai).

Secara garis besar system penjualan PT. Putra Darma Propertindo pada saat ini dilakukan dengan tiga cara yaitu :


(37)

Penjualan tunai merupakan penjualan secara langsung kepada konsumen dimana pembayarannya di lakukan secara tunai dan produk menjadi hak kepemilikan konsumen.

2. Kredit

Penjualan kredit merupakan penjualan yang pembayarannya di lakukan secara bertahap. Umumnya konsumen melakukan pembayaran down payment untuk properti yang akan di beli, kemudian setalah itu konsumen tinggal membayar sisa angsuran tiap bulannya sesuai jumlah yang telah di tetapkan perusahaan. Walaupun dilakukan secara kredit, konsumen memilki hak penuh kepemilikan atas produk tersebut.

3. Jasa Sewa

Jasa sewa merupakan sebuah aktifitas ekonomi yang di tawarkan oleh PT. Putra Darma Propertindo, dimana konsumen tidak memiliki hak kepemilikan atas produk yang di tawarkan.

4.2 Hasil Pembahasan Penelitian

4.2.1 Hasil Perhitungan Net Profit Margin (NPM) periode 2010-2014 PT. Putra Darma Propertindo

Berikut ini merupakan hasil perhitungan NPM (Net Profit Margin) pada perusahaan PT. Putra Darma Propertindo periode 2010-2014. Adapun untuk menghitung net profit margin, digunakanlah rumus sebagai berikut:


(38)

47

1. Tahun 2010 =

100%

=

100%

=

1,71 %

2. Tahun 2011=

100%

=

100%

=

2,99 %

3. Tahun 2012=

100%

=

100%

Net Profit Margin=


(39)

=

11,30 %

4. Tahun 2013 =

100%

=

100%

=

12,36%

5. Tahun 2014 =

100%

=

100%

=

10,97 %

Berikut ini tabel perhitungan (NPM) Net Profit Margin pada PT. Putra Darma Propertindo yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.2.

Perhitungan NPM (Net Profit Margin) Pada PT. Putra Darma Propertindo

Periode 2010-2014

Tahun Laba Bersih Penjualan NPM (%) 2010 134.209.000 7.841.575.000 1,71 2011 173.230.642 5.784.157.500 2,99 2012 5.377.122.751 47.379.697.875 11,30


(40)

49

2013 12.377.299.551 100.087.564.000 12,36 2014 10.220.883.510 93.150.833.950 10,97

Sumber: laporan keuangan PT. Putra Darma Propertindo periode 2010-2014,data yang diolah

Pada tabel 4.2 berdasarkan perhitungan NPM (Net Profit Margin) PT. Putra Darma Propertindo periode 2010-2014, laba bersih dan penjualan nya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010, PT. Putra Darma Propertindo mencatat laba bersih sebesar 134.209.000 dan penjualannya/penghasilannya mencapai 7.841.575.000. kemudian di tahun berikutnya meningkat kembali menjadi Rp 173.230.642 untuk laba bersih dan Rp. 5.784.157.500 untuk penghasilan penjualannya. pada tahun 2013, perusahaan ini mampu menghasilkan penjualan/penghasilan yang sangat besar. Tercatat pada tahun 2013 penghasilannya mencapai Rp 12.377.299.551 yang diiringi dengan kenaikan laba bersih yang tinggi pula sebesar Rp 100.087.564.00. angka ini menjadi yang terbesar selama lima tahun tersebut. Walaupun sempat mengalami penurunan laba bersih dan pendapatan penjualan pada tahun 2014 dimana laba bersih nya 10.220.883.510 kemudian untuk penghasilan penjualannya menjadi 93.150.833.950, namun secara keseluruhan kinerjanya cukup baik

Berikut tabel untuk mengetahui perkembangan (NPM) Net Profit Margin pada PT. Putra Darma Propertindo periode 2010-2014 :


(41)

Tabel 4.3

Perkembangan (NPM) Net Profit Margin Pada PT. Putra Darma Propertindo

Periode 2010-2014

Periode Net Profit Margin Perkembangan Turun/Naik

2010 1,71 - -

2011 2,99 1,28 Naik

2012 11,30 8,31 Naik

2013 12,36 1,06 Naik

2014 10,97 - 1,39 Turun

Sumber: laporan keuangan PT. Putra Darma Propertindo periode 2010-2014,data yang diolah

Berdasarkan Tabel perkembangan 4.3 mengenai Net Profit Margin pada PT. Putra Darma Propertindo periode 2010-2014 mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2010 net profit margin pada PT. Putra Darma Propertindo sebesar 0,04 %. Kemudian pada periode berikutnya terjadi peningkatan yang cukup signifikan dimana pada tahun 2012 dan 2013, NPM nya meningkat berturut turut sebesar 11,30 dan 12,36 %. Hal ini menggambarkan kinerja keuangan dari PT. Putra Darma Propertindo meningkat dari tahun ke tahun yang artinya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau pendapatan juga semakin baik.walaupun sempat terjadi penurunan pada tahun 2014 menjadi 10,97 %, namun secara keseluruhan kinerja nya cukup baik. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah Perkembangan Return On Asset PT Putra Darma Propertindo dalam bentuk grafik:


(42)

51

Gambar 4.3

Perkembangan Net Profit Margin PT.Putra Darma Propertindo Periode 2010-2014

4.2.2 Hasil Perhitungan Return On Asset (ROA) periode 2010-2014 PT. Putra Darma Propertindo

Berikut ini merupakan hasil perhitungan Return On Asset (ROA) pada perusahaan PT. Putra Darma Propertindo periode 2010-2014. Adapun untuk menghitung Return On Asset, digunakanlah rumus sebagai berikut:

1. Tahun 2010=

100

=

100%

=

0,35%

1,71

2,99

11,3 12,36 10,97

1,28 8,31 1,06 -1,39 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14

2010 2011 2012 2013 2014

Perkembangan Net Profit Margin PT.Putra Darma Propertindo

Periode 2010-2014

npm

perkembangan

Return On Asset =


(43)

2. Tahun 2011=

100%

=

100%

=

0,45 %

3. Tahun 2012 =

100%

=

100%

=

10,66 %

4. Tahun 2013=

100%

=

100%


(44)

53

5. Tahun 2014=

100%

=

100%

=

17,86 %

Berikut ini tabel perhitungan Return On Asset (ROA) pada PT. Putra Darma Propertindo yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.4.

Perhitungan Return On Asset (ROA) Pada PT. Putra Darma Propertindo

Periode 2010-2014

Tahun Laba Bersih (Rp) Total Asset (Rp) ROA (%) 2010 134.209.000 37.950.938.394 0,35 2011 173.230.642 38.123.828.827 0,45 2012 5.377.122.751 50.431.462.157 10,66 2013 12.377.299.551 56.327.587.304 21,97 2014 10.220.883.510 57.227.715.466 17,86

Sumber: laporan keuangan PT. Putra Darma Propertindo periode 2010-2014,data yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 mengenai perhitungan return on asset Pada PT. Putra Darma Propertindo dapat dilihat dan diketahui bahwa pada tahun 2010 total asset perusahaan tersebut mencapai Rp 37.950.938.394 dimana laba bersihnya


(45)

sebesar Rp 134.209.000 dengan ROA sebesar 0,35 %. di tahun berikutnya tepat nya tahun 2011 ROA nya meningkat menjadi 0,45 % dan laba bersihnya mencapai Rp 173.230.642, meningkat pesat dari tahun sebelumnya. Kemudian pada tahun 2013 dengan aset yang mencapai Rp 56.327.587.304, dan ROA menjadi 21,97, perusahaan ini berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp 12.377.299.551, tertinggi dalam lima tahun kinerja perusahaan ini selama 2010-2012 yang artinya kemampuan perusahaan menghasilan laba dari setiap aktiva yang dimilikinya semakin baik.

Hal ini mencerminkan Pada PT. Putra Darma Propertindo berhasil mengoptimalkan setiap aktiva nya untuk memperoleh laba yang artinya kinerja keuangan nya semakin baik dari setiap tahun ke tahun berikutnya. Walaupun sempat menurun pada tahun 2014 dimana laba bersihnya sebesar Rp 10.220.883.510 dengan asset mencapai Rp 57.227.715.466, namun secara keseluruhan kinerja nya tergolong baik. Hal ini memperlihatkan bahwa apabila kinerja keungan nya meningkat yang diukur menggunakan laporan keuangan dalam hal ini mengacu pada laba bersih, maka ROA nya pun akan meningkat begitu juga sebaliknya.


(46)

55

Tabel 4.5

Perkembangan Return On Asset (ROA) Pada PT. Putra Darma Propertindo

Periode 2010-2014

Periode ROA % Perkembangan % Turun/Naik

2010 0.35 - -

2011 0,45 0,10 Naik

2012 10,66 10,21 Naik

2013 21,97 11,31 Naik

2014 17,86 - 4,11 Turun

Berdasarkan tabel 4.4 mengenai perkembangan return on asset Pada PT. Putra Darma Propertindo, dapat dilihat dan diketahui perkembangannya meningkat dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Di tahun 2010 ROA nya sebesar 0.35 % lalu kemudian meningkat menjadi 0,45 % di tahun 2011, 10,66 % di tahun 2012 dan 21,97 di tahun 2013 yang menjadi peningkatan tertinggi ROA PT. Putra Darma Propertindo. Hal ini mengindikasikan perusahaan tersebut mengelola aktiva nya dengan baik untuk mendapatkan laba. Efektivitas dan efisiensi menjadi sangat penting bagi perusahaan karena dua hal ini membuat suatu perusahaan memiki kinerja keuangan yang baik. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah Perkembangan Return On Asset PT Putra Darma Propertindo dalam bentuk grafik:


(47)

Gambar 4.5

Perkembangan Return On Asset PT.Putra Darma Propertindo Periode 2010-2014

4.2.3 Hasil Perhitungan Return On Equity (ROE) periode 2010-2014 PT. Putra Darma Propertindo

Berikut ini merupakan hasil perhitungan Return On Equity (ROE) pada perusahaan PT. Putra Darma Propertindo periode 2010-2014. Adapun untuk menghitung Return On Asset, digunakanlah rumus sebagai berikut:

1. Tahun 2010 =

100%

0,35 0,45

10,66

21,97

17,86

0 0,1

10,21

11,31

-4,11

0 5 10 15 20 25 30 35

2010 2011 2012 2013 2014

Perkembangan Return On Asset PT.Putra Darma Propertindo

Periode 2010-204

perkembangan roa

Return On Equity =


(48)

57

=

100%

=

5,59 %

2. Tahun 2011=

100%

=

100%

=

6,73 %

3. Tahun 2012 =

100%

=

100%

=

60,07 %

4. Tahun 2013 =


(49)

=

100%

=

58,03 %

5. Tahun 2014 =

100%

=

100%

=

32,39 %

Berikut ini tabel perhitungan Return On Asset (ROE) pada PT. Putra Darma Propertindo yaitu sebagai berikut :


(50)

59

Tabel 4.6

Perhitungan Return On Asset (ROE) Pada PT. Putra Darma Propertindo

Periode 2010-2014

Tahun Laba Bersih (Rp) Modal Sendiri (Rp) ROE (%) 2010 134.209.000 2.400.340.209 5,59 2011 173.230.642 2.573.570.851 6,73 2012 5.377.122.751 8.950.693.603 60,07 2013 12.377.299.551 21.327.993.153 58,03 2014 10.220.883.510 31.548.876.663 32,39

Sumber: laporan keuangan PT. Putra Darma Propertindo periode 2010-2014,data yang diolah

Pada tabel 4.6 berdasarkan perhitungan Return On Asset (ROE) PT. Putra Darma Propertindo periode 2010-2014, ROE perusahaan tersebut mengalami naik turun atau berfluktuasi. Pada tahun 2010, ROE nya sebesar 5,59 % lalu meningkat menjadi 6,73 % di tahun 2011 dan 60,07 % di tahun 2012. Namun di tahun berikutnya yaitu di tahun 2013, ROE nya menurun menjadi 58,03 % dan diikuti penurunan kembali di tahun 2014 dimana penurunannya cukup tajam menjadi hanya 32,39 %. Hal ini disebabkan karena dalam periode tersebut terjadi inefisiensi pemanfaatan modal untuk mencetak laba dari PT. Putra Darma Propertindo.


(51)

Di tahun 2013 modal PT. Putra Darma Propertindo tercatat sebesar Rp 21.327.993.153 dan laba bersih nya sebesar 12.377.299.551. walaupun laba bersihnya meningkat dari periode sebelumnya, tetapi dengan modal yang lebih besar yaitu Rp 21.327.993.153, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 8.950.693.603 seharusnya PT. Putra Darma Propertindo mampu membukukan laba yang lebih besar. Begitu juga di tahun 2014 yang kembali menurun bahkan cukup besar, dimana modal nya meningkat menjadi Rp 31.548.876.553, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya di tahun 2014 yang hanya Rp 21.327.993.153 namun karena terjadi inefisiensi atau kurangnya pengoptimalan modal untuk mencetak laba bersih, laba bersihnya justru menurun menjadi Rp 10.220.883.510 dari tahun 2013 sebesar Rp 12.377.299.551 yang mengakibatkan penurunan ROE di tahun 2013 dan 2014.

Tabel 4.7

Perkembangan Return On Asset (ROE) PT. Putra Darma Propertindo

Periode 2010-2014

Periode Return On Equity %

Perkembangan % Turun/Naik

2010 5,59 - -

2011 6,73 1,14 Naik

2012 60,07 53,34 Naik

2013 58,03 -2,04 Turun

2014 32,39 - 25,64 Turun


(52)

61

periode 2010-2014,data yang diolah

Berdasarkan tabel perkembangan 4.7, Perkembangan Return On Asset (ROE) pada .PT Putra Darma Propertindo di tahun 2010 tercatat sebesar 5,59 %. Lalu di periode berikutnya tepatnya tahun 2011 meningkat menjadi 6,73 % dan kembali meningkat, kali ini sangat besar menjadi 60,07 %. Namun di periode berikutnya yaitu pada tahun 2013 dan 2014 menurun menjadi 58,03 % dan kembali menurun cukup jauh menjadi hanya 32,39 %. Hal ini dikarenakan kurang optimalnya pemanfaatan dalam memaksimalkan modal yang dimiliki perusahaan untuk mencetak laba bersih. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah Perkembangan Return On Asset PT Putra Darma Propertindo dalam bentuk grafik:

Gambar 4.7

Perkembangan Return On Equity PT.Putra Darma Propertindo Periode 2010-2014

5,59 6,73

60,07 58,03

32,39

1,14

53,34

-2,04

-25,64 -40

-20 0 20 40 60 80

2010 2011 2012 2013 2014

Perkembangan Return On Equity PT.Putra Darma Propertindo

Periode 2010-2014

roe


(53)

62

Berdasarkan analisa dan pembahasan mengenai analsis kinerja keuangan menggunakan Rasio profitabilitas pada PT.Putra Darma Propertindo periode 2010-2014, maka dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:

1. Perkembangan kinerja keuangan menggunakan rasio Net Profit Margin pada PT.Putra Darma Propertindo periode 2010-2014 terlihat cukup baik. Walaupun dalam lima tahun tersebut mengalami kenaikan dan penurunan namun secara keseluruhan kinerja nya baik. Terlihat dari laba bersih dan penjualannya yang meningkat dari tahun ke tahun yang juga dibarengi dengan kenaikan Net Profit margin, Walaupun sempat mengalami penurunan yang tidak signifikan pada tahun 2014.

2. Perkembangan kinerja keuangan menggunakan rasio Return On Asset pada PT.Putra Darma Propertindo periode 2010-2014 terlihat cukup baik. Dari analisa yang dilakukan terlihat laba bersih dan total asset nya meningkat dari waktu ke waktu lalu diikuti pula oleh kenaikan Return On asset yang drastis. Tahun 2013 perusahaan ini tercatat memiliki laba bersih dan total asset tebesar dari lima tahun yang diteliti oleh penulis.

3. Perkembangan kinerja keuangan menggunakan rasio Return On Equity pada PT.Putra Darma Propertindo periode 2010-2014 mengalami fluktuasi atau naik turun. Periode 2010-2012 laba bersih dan juga modal para pemegang sahamnya meningkat yang menjadi indikator perusahaan ini


(54)

63

mampu memanfaatkan setiap modal yang mereka miliki untuk mendapatkan keuntungan. Namun tahun 2013 dan 2014 terjadi inefisiensi atau kurangnya pengoptimalan untuk mencetak laba dari setiap modal yang dimiliki untuk mendapatkan laba, yang berakibat turunnya return on equity pada tahun tersebut.

5.2 Saran

Berdasarkan analisa dan penelitian yang penulis lakukan, maka dalam hal ini penulis coba untuk memberikan saran dan masukan yang mudah mudahan dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi perusahaan: 1. Kiranya perusahaan PT.Putra Darma Propertindo untuk terus

meningkatkan kinerja keuangan dengan cara mengoptimalkan dan memaksimalkan komponen komponen keuangan yang ada seperti aktiva tetap juga modal. Pengelolaan komponen keuangan yang baik seperti aktiva dan modal dapat mendorong perusahaan mencetak laba dan profitabilitas yang diharapan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal di masa yang akan datang.

2. Perusahaan diharapkan untuk terus mengedepankan efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan operasional perusahaan juga dalam mengelola komponen keuangan yang ada sebagai bagian dari budaya perusahaan untuk selalu menjadi perusahaan terdepan.


(55)

PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR ...

ii iii iv v vi viii xii

DAFTAR TABEL ... xiii BAB I PENDAHULUAN Halaman 1.1 Latar Belakang Penelitian ...

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 1.2.2 Rumusan Masalah ... 1.3 Maksud dan Tujuan penelitian ... 1.3.1 Maksud Penelitian ... 1.3.2 Tujuan Penelitian ... 1.11.4 Kegunaan Penelitian ... 1.4.1 Kegunaan Praktis... 1.4.2 Kegunaan Akademis... 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 1.5.1 Lokasi Penelitian... 1.5.2 Waktu Penelitian...

01 08 08 08 09 09 09 10 10 10 11 11 11


(56)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.12.1 Kajian Pustaka ... 2.1.1 2.1.1 Pengertian kinerja ... 2.1.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan ... 2.1.2 Rasio Keuangan ... 2.1.2.1 Rasio Profitabilitas... 2.1.2.1.1 Net Profit Margin... 2.1.2.1.2 Return On Asset... 2.1.2.1.3 Return On Equity...

2.1.3 Keterkaitan Antar Variabel ... 2.1.3.1 Keterkaitan antara Rasio Profitabilitas dengan kinerja keuangan 2.1.4 Studi empiris Penelitian Terdahulu... 2.2 KerangkaPemikiran ..………... BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian... 3.2 Metode Penelitian... 3.2.1 Desain Penelitian... 3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 3.2.3 Sumber data dan Teknik penentuan data... 3.2.3.1 Sumber data... 3.2.3.2 Teknik penentuan data... 3.2.4 Teknik pengumpulan data...

12 12 12 16 19 20 22 23 23 24 27 29 29 30 31 32 32 33 34


(57)

4.1.1 Gambaran umum perusahaan... 4.1.2 Struktur organisasi... 4.1.3 Deskripsi jabatan... 4.1.4 Aspek kegiatan perusahaan... 4.2 Hasil Pembahasan penelitian... 4.2.1 Hasil Perhitungan Net Profit Margin (NPM) periode 2010-2014 PT. Putra Darma Propertindo... 4.2.2 Hasil Perhitungan Return On Asset (ROA) PT Putra Darma

Propertindo periode 2010-2014... 4.2.3 Hasil Perhitungan Return On Equity (ROE) periode 2010-2014 PT. Putra Darma Propertindo... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan... 5.2 Saran...

LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP

37 37 38 40 44 46

46

51

62 63


(58)

(59)

Syariah Mandiri). Vol. 3 No.2 Agustus - Desember 2008

Handayani Dessie. Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Profitabilitas Pada Pt Bhimex Di Samarinda

Hilman Rodif, Nangoy Catharina Sientje, Tumbel Lenny Altje. Kinerja Keuangan Menggunakan Analisis Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas Dan Profitabilitas Untuk Pengambilan Keputusan Pada Pt. Pln Area Manado. Jurnal Emba 283 Vol.2 No.1 Maret 2014, Hal. 283-294. Issn:2303-1174 Istanti,Enny. Analisis Net Profit Margin, Return On Asset Dan Return On Equity

Dalam Mengevaluasi Kinerja Keuangan Pada Pt. Indospring Tbk Periode 2007-2011. Jurnal Manajemen Branchmarck Vol.1 No.2 Juli 2015 E-Issn:2407-8239.

Izati Chaerunisa, Margaretha Farah. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Basic Industry And Chemicals Di Indonesia. E-Journal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Volume. 1 Nomor. 2 September 2014 Hal. 21-43. Issn : 2339-0824

Kaunang A.S. Cendy. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Rasio Profitabilitas Dan Economic Value Added Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Lq 45. Jurnal Emba Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 648-657. Issn:2303-1174

Lahonda Yulieth Finolitha, Ilat Ventje, Tirayoh Z. Victorina. Analisis Kinerja Keuangan Pada Pt. Pln (Persero) Wilayah Suluttenggo Area Manado. Jurnal Emba 627 Vol.2 No.1 Maret 2014, Hal. 627-637.Issn:2303-1174 Lestari Eva,Supadmini Sri. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,

Solvabilitas, Kualitas Auditor Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Basic Industry And Chemicals Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Issn1411 – 3880 Margaretha Farah,Zai Pingkan Marsheilly.Faktor Faktor Yabf Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan Indonesia.Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Vol.15,No.2,Desember 2013,Hal.133-141.Issn:1410-9875

Mokodaser Jolanda Monica, Sabijono Harijanto, Elim Inggriani . Analisis Rasio Likuditas, Leverage, Dan Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan


(60)

Pada Perum Pegadaian Jakarta. Jurnal Emba 136 Vol.3 No.1 Maret 2015, Hal. 136-144. Issn:2303-1174

Narimawati, Umi. 2007. Analisis Multifariat Untuk Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: Penerbitgrahailmu

Rolos Mada Olivia, Murni Sri, Saerang S. Ivonne. Modal Kerja Pengaruhnya Terhadap Net Profit Margin Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Emba Vol.2 No.2 Juni 2014, Hal. 890-901. Issn:2303-1174

Rosada, Nurhidayati. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius) Vol. 3 No. 1 Jan 2013.

Sangkala Azis Abd. H. Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Profitabilitas Pada Perusahaan Pabrik Rotitony Bakery Pare-Pare. Jurnal Ekonomi Balance Fekon Unismuh Makassar

Sigarlaki Priska, Karamoy Herman, Elim Inggriani. Analisis Net Profit Margin Pada Perusahaan Depot Air Minum Di Lingkungan Kampus Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Emba 1617 Vol.2 No.2 Juni 2014, Hal. 1617-1625. Issn:2303-1174

Sugiyono. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Tompodung, Osin. Analisis Net Profit Margin Pada Usaha Laundry Di Kota Manado. Jurnal Emba Vol.2 No.2 Juni 2014, Hal. 1682-1690. Issn:2303-1174.


(61)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT pencipta alam atas segala karunia, rahmat, hidayah dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan tugas akhir ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarganya, para sahabat nya, dan semua penganut ajarannya. Ungkap hati penuh syukur kehadirat Illahi Robbi atas izin dan kehendak-Nyalah sehingga tugas akhir ini yang berjudul ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT. PUTRA DARMA PROPERTINDO DI BEKASI TAHUN 2010-2014dapat terselesaikan dengan baik pada waktu yang telah ditentukan walaupun masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pendidikan Diploma Tiga Jurusan Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia ( UNIKOM ). Dalam proses penyusunan tugas akhir ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan baik dari segi penelitian lapangan, segi pengetahuan, maupun segi penyajiannya.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak yang sangat besar artinya bagi penulis.


(62)

Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Lita Wulantika, SE.,M.Si., selaku DosenWali KP-1.

4. Ibu Linna Ismawati, SE., M. Si., selaku Pembimbing dalam penyusunan Tugas Akhir, Terimaksih telah sabar membimbing dalam peyusunan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Nanan Diana, SE., selaku Direktur Utama PT. Putra Darma Propertindo Grand Wisata Bekasi yang telah memberi kesempatan kepada penulis melakukan kerja praktek untuk menyelesaikan laporan kerja praktek.

6. Bapak Iday Dasuki, selaku Direktur yang telah membimbing penulis di Perusahaan selama penulis melakukan KerjaPraktek.

7. Ibu Anjarwati (Administrasi Pembiayaan), seluruh Karyawan dan Karyawati serta Para Staf lainnya yang telah membantu dan bersedia menerima penulis selama penelitian serta telah membantu dengan ikhlas dalam memberikan data yang penulis perlukan untuk penyusunan penelitian ini.

8. Ibu dan Ayah yang tanpa hentinya dengan ikhlas memberikan do’a, motivasi, dukungan, kasih sayang, dan harapan di setiap saat.


(63)

mendapat ridho dan balasan dari Allah SWT. Amien. Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan laporan ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca dan bagi mereka yang menggunakannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Januari 2016


(64)

(65)

(66)

(67)

bernama Deni Achmad Ramly dan ibu bernama Nurnawati.

Penulis merupakan anak Bungsu dari dua bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri No.05 Soreang pada tahun 1998 dan lulus pada tahun 2004.

Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri No. 1 Soreang dan lulus pada tahun 2007. Setelah lulus, Penulis melanjutkan pendidikannya di SMU Soreang Putra dan lulus pada tahun 2010. Setelah tamat SMU, penulis

melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta, Universitas Komputer Indonesia, DIII jurusan Keuangan dan Perbankan.


(68)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang sangat signifikan pada tahun-tahun terakhir. Indikator ini terlihat dari banyaknya permintaan pasar atas ketersediaan bangunan berupa rumah hunian, apartment maupun resort. Pesatnya bisnis properti ini di dorong oleh kebutuhan pokok terhadap papan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan utama yang harus terpenuhi bagi setiap individu selain kebutuhan sandang dan pangan. Dalam perkembangannya, bisnis properti mendapat dukungan positif dari pemerintah berupa kemudahan dalam sistem pembelian atau yang lebih di kenal dengan KPR serta percepatan pembangungan infrastuktur secara serentak. Salah satu sektor yang akan mendapatkan manfaat dari berkualitasnya insfrastruktur adalah usaha di bidang properti terutama pada perumahan, apartemen dan resort. Insfrastruktur yang baik akan merangsang investor untuk berinvestasi di bidang ini, sehingga baik itu pengembang, investor, maupun masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Namun di pihak lain perkembangan infrasuktur yang cepat tentunya membutuhkan dana yang besar, hal ini berimbas pada kenaikan bahan bakar minyak yang di belakukan sejak tanggal 17 November 2014 kemarin sebesar 28,7 %, keputusan ini akan berakibat langsung terhadap biaya kontruksi, harga lahan dan harga jual properti itu sendiri.


(69)

Seiring dengan perumbuhan jumlah penduduk indonesia yang semakin besar dan juga dibarengi oleh meningkatnya permintaan dari para konsumen akan properti , semakin membuat bisnis properti merupakan salah satu bisnis yang paling menjanjikan di indonesia dan memiliki daya tarik tersendiri bagi para onsumen yang mengiginkan hunian yang aman dan nyaman ,baik untuk saat ini dan juga di masa depan. Hal ini juga dibarengi oleh kenyataan bahwa properti menjadi sebuah tren tersendiri juga merupakan bagian dari gaya hidup dan juga tentunya sebagai hunian yang nyaman dan aman. Bahkan pada tahun 2013, indonesia memimpin pertumbuhan properti hunian tertinggi di Asia Tenggara (ASEAN) dalam daftar negara dengan pertumbuhan sepanjang 2013. Dalam daftar Global House Price Index keluaran Knight Frank, Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan harga rumah tahunan dua digit, yakni sebesar 11,5 persen pada kuartal keempat 2013 dari periode yang sama tahun sebelumnya. Posisi Indonesia jauh di atas Malaysia (10,1%), dan Singapura (1,9%). Sementara secara global, dari 56 negara yang disurvei, Indonesia berada di posisi ketujuh. Diikuti Kolombia, Amerika Serikat, dan Polandia dalam sepuluh besar dengan catatan pertumbuhan harga masing-masing 11,5%, 11,3%, dan 10,2%. Di posisi puncak, terdapat Dubai dengan pertumbuhan 34,8%. China, Taiwan, Estonia, Turki, dan Brasil mengikuti di belakang dengan pencapaian 14,5%, 13,8%, dan 12,7%. (tribunjabar.com).

Pertumbuhan properti yang besar juga melanda hampir semua kota kota besar di indonesia contohnya seperti yang terjadi di kota bandung. Berdasaran data yang diperoleh urbanindo, pertumbuhan properti di kota ini cukup signifikan.


(1)

yaitu modal para investor yang dikelola, juga efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal yang kurang baik sehingga tentunya berdampak pada menurunnya keuntungan yang dinikmati oleh para investor.

Dari semua teori teori dan juga kajian yang ada juga didukung oleh fenomena fenomena yang terjadi, Maka penulis dalam hal ini tertarik untuk

melakuan penelitian dengan judul penelitian “Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio Profitabilitas Pada Pt. Putra Darma Propertindo”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikkasi masalah

Tahun 2013 dan 2014, terjadi penurunan return on equity (ROE) dari 60,07 pada tahun 2012 menjadi 58,03 dan 32,39 pada tahun 2013 dan 2014. Hal ini disebabkan adanya penurunan kinerja keuangan PT Putra Darma Propertindo yang mungkin disebabkan oleh kurang optimalnya penggunaan modal yaitu modal para investor yang dikelola dan juga efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal yang kurang baik

1.2.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini terbatas pada :

1. Bagaimana kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas dengan menggunakan Net Profit margin (NPM) Pada PT. Putra Darma Propertindo


(2)

2. Bagaimana kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas dengan menggunakan Return On Assets Pada (ROA) Pada PT. Putra Darma Propertindo

3. Bagaimana kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas dengan menggunakan Return On Equity pada (ROE) Pada PT. Putra Darma Propertindo

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penulis melakukan kegiatan penelitian ini untuk mendapatkan data dan informasi yang relevan mengenai Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio Profitabilitas Pada Pt. Putra Darma Propertindo untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya, yang merupakan salah satu tugas perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas dengan menggunakan Net Profit margin (NPM) Pada PT. Putra Darma Propertindo

2. Untuk mengetahui kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas dengan menggunakan Return On Assets Pada (ROA) Pada PT. Putra Darma Propertindo

3. Untuk mengetahui kinerja keuangan berdasarkan rasio profitabilitas dengan menggunakan Return On Equity pada (ROE) Pada PT. Putra Darma Propertindo


(3)

1.4 Kegunaan Penelitian

Penulis berharap agar penulisan skripsi ini dapat memberikan kontribusi bagi berbagai pihak, antara lain :

1. Kegunaan Praktis : a. Bagi Penulis

Untuk memperoleh pengalaman bagi penulis dalam mengembangkan daya fikir kreatif dan inovatif dalam mencermati dunia kerja khususnya dalam bidang properti.

b. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat memberikan sumbangan wawasan bagi mahasiswa jurusan manajemen keuangan dan perbankan yang akan memasuki dunia kerja.

c. Bagi PT. Putra Darma Propertindo

Diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi yang bermanfaat ,terutama mengenai kinerja keuangan, untuk senantiasa meningatkan efisiensi dan efektivitas kinerja keuangan perusahaan tersebut.

2. Kegunaan Teoritis a. Bagi Institusi

Semoga Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan juga menambah wawasan khususnya mengenai kinerja keuangan dan rasio keuangan suatu perusahaan dengan segala problematikanya.


(4)

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.5.2 Lokasi Penelitian

Dalam rangka melakukan penelitian penulis telah memperoleh data yang diperlukan sebagai dasar untuk melakukan penelitian, dan penulis mengadakan penelitian di PT. Putra Darma Propertindo yang berlokasi di Sunrise Paradise Boulevard Blok AA 10/71 Grand Wisata-Bekasi Jawa Barat Indonesia

1.5.3 Waktu Penelitian

Tabel 1.2

No

BULAN OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI

Kegitan/

Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan a.Penyusunan UP

b.Pengumpulan UP

2 Tahap

Pelaksanaan Pengumpulan Data

3 Tahap

Pelaporan a.Bimbingan Laporan Tugas Akhir b.Pengumpulan Laporan Tugas Akhir

4 Tahap

Pengujian a. Sidang b. Revisi Laporan Tugas Akhir


(5)

(6)

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir GunaMemperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Keuangan Dan Perbankan

Oleh : Widia Pujiawati

21512011

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Menggunakan Regresi Logistik

2 45 137

Peranan Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kesehatan Perusahaan Tekstil Dan Alas Kaki Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

2 36 86

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Di Jakarta Tahun 2010-2012.

0 1 14

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Profitabilitas Pada Perusahaan UD. Dinar Surakarta.

0 1 14

Analisis Kinerja Keuangan PT Kalbe Farma Tbk Dan PT Kimia Farma Tbk Berdasarkan Rasio Likuiditas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Solvabilitas Pada Laporan Keuangan Periode 2010-2014.

0 0 6

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) BERDASARKAN RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO SOLVABILITAS PADA TAHUN 2012-2014.

0 0 14

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO PASAR PADA PT. ADARO ENERGY Tbk. DAN PT. BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk. PADA TAHUN 2011 - 2014.

0 1 15

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS,RASIO PROFITABILITAS,RASIO SOLVABILITAS DAN RASIO AKTIVITAS PT BUKIT ASAM TBK DENGAN PT ADARO ENERGY TBK SEBELUM DAN SESUDAH LARANGAN EKSPORPERIODE TAHUN 2010-2014.

0 0 15

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA PT HUTAMA KARYA BERDASARKAN RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO SOLVABILITAS TAHUN 2012-2014.

0 0 14

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, AKTIVITAS,PROFITABILITAS, DAN SOLVABILITAS PT MATAHARI PUTRA PRIMA SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PASCA DIVESTASI TAHUN 2010 - UNS Institutional Repository

0 0 13