ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS Analisis Pengaruh Kompensasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Studi Empiris Pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, Dan Pariwisa

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS
PADA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN, DAN
PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
ANDHIKA TEGAR CAKRAPRATAMA
B 200 100 233

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:
“ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS
PADA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN, DAN

PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS)”

Yang ditulis oleh:

ANDHIKA TEGAR CAKRAPRATAMA
B 200 100 233
Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi
syarat untuk diterima.

Surakarta, 19 November 2015
Pembimbing

(Drs Suyatmin,Msi)

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Triyono, SE, M.Si.)


ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI
TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS
PADA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN, DAN
PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS)
ANDHIKA TEGAR CAKRAPRATAMA
(B200100233)
Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email:
gegeandhika@gmail.com
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan : untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap
kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten Banyumas. Untuk mengetahui
pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah
Banyumas.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada pemerintah
kabupaten Banyumas dan sampel dalam penelitian ini adalah pegawai pemerintah
daerah kabupaten Banyumas sedangkan teknik sampel dalam penelitian ini adalah
dengan pendekatan metode non probability sampling yaitu purposive sampling

dengan kriteria sebagai berikut: pegawai yang telah bekerja minimal satu tahun
dan pegawai yang sudah PNS.
Berdasarkan hasil penelitian kompensasi mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata
kabupaten Banyumas. Budaya organisasi mepunyai pengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten
Banyumas. Dan hasil analisis secara bersama-sama variabel kompensasi dan
budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai dinas pemuda,
olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas.

Kata kunci: Kompensasi, Budaya Organisasi, Dan Kinerja Pemerintah Daerah

AN ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF COMPENSATION AND
ORGANIZATIONAL CULTURE ON THE REGIONAL GOVERNMENT’S
PERFORMANCE (AN EMPIRICAL STUDY IN THE DEPARTMENT
OF YOUTH, SPORT, CULTURE, AND TOURISM
OF BANYUMAS REGENCY)
ANDHIKA TEGAR CAKRAPRATAMA
(B200100233)
Study Program of Accounting, Economic and Business Faculty,

Muhammadiyah University of Surakarta
Email:
gegeandhika@gmail.com

ABSTRACT
This research aimed at knowing the influence of compensation on the
officials’ performance in the regional government of Banyumas regency and to
know the influence of organizational culture on the officials’ performance in the
regional government of Banyumas.
Population in this research was the officials in the government of
Banyumas regency and samples in this research were the officials of the regional
government of Banyumas regency, meanwhile, the sample technique in this
research was through the approach of non probability sampling method that was
purposive sampling with the criteria as follows: the officials who have worked for
minimally one year and the officials who have been the civil servants.
Based on the results of the research, the compensation had a significant
influence on the officials’ performance of the department of youth, sport, culture,
and tourism of Banyumas regency. The organizational culture had a significant
influence on the officials’ performance of the department of youth, sport, culture,
and tourism of Banyumas regency. And from the result of the analysis

collectively, the variables of the compensation and the organizational culture had
an influence on the officials’ performance of the department of youth, sport,
culture, and tourism of Banyumas regency.

Keywords : Compensation, Organizational
Government’s Performance

Culture,

and

The

Regional

PENDAHULUAN
Dalam persaingan global informasi merupakan faktor penting yang akan
membantu dalam persaingan. Informasi disini bisa berupa laporan keuangan
maupun non keuangan yang dapat digunakan oleh perusahaan, investor dan pihak
ketiga untuk menilai kinerja perusahaan tersebut. Sehingga kinerja pegawai

bagian akuntansi sangat penting bagi perusahaan, jika mereka telah melaksanakan
tugas-tugasnya dengan baik dan benar maka hal tersebut akan berpengaruh
terhadap kinerja dari organisasi tersebut. Murty dan Hudiwinarsih (2012).
Menurut Singodimedjo dalam tulisan Edy Sutrisno (2009), kompensasi
adalah semua balas jasa yang diterima seorang karyawan dari perusahaannya
sebagai akibat dari jasa atau tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan
tersebut. Kompensasi menurut Tohardi dalam tulisan Edy Sutrisno (2009), bahwa
kompensasi dihitung berdasarkan evaluasi pekerjaan, perhitungan kompensasi
berdasarkan evaluasi pekerjaan tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan
pemberian kompensasi yang mendekati kelayakan (worth) dan keadilan (equity)
dalam Eka Suryaningsih Wardani Manajemen 2009
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu
organisasi, dimana nilai-nilai tersebut digunakan untukmengarahkan perilaku
anggota-anggota organisasi (Soedjono, 2005) dalam Taurisa dan Intan Ratnawati
2012. Perilaku pegawai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka
bekerja yang dibentuk melalui budaya organisasi, dimana keberadaan budaya
dalam suatu organisasi diharapkan akan meningkatkan kinerja pegawai. Selain
berpengrauh terhadap kinerja karyawan, budaya organisasi juga memiliki
keterkaitan yang erat dengan kepuasan kerja. Kepuasan kerja dapat didefinisikan
sebagai suatu keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan

dimana para karyawan pegawai memandang pekerjaannya (Handoko, 1998 dalam
Widodo, 2006) dalam Taurisa dan Intan Ratnawati 2012. Apabila persepsi
keryawan terhadap budaya dalam suatu organisasi baik maka karyawan akan
merasa puas terhadap pekerjaannya. Sebaliknya, apabila persepsi pegawai
terhadap budaya dalam suatu organisasi tidak baik, maka karyawan cenderung
tidak puas terhadap pekerjaannya (Robbins dan Judge, 2008) dalam Taurisa dan
Intan Ratnawati 2012. Karyawan yang merasa puas terhadap pekerjaannya dan
mengganggap pekerjaannya sebagai suatu yang menyenangkan akan cenderung
memiliki kinerja yang baik (Dalam Taurisa dan Intan Ratnawati, 2012).

TINJAUN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Kompensasi
Menurut Sutrisno (2009) kompensasi merupakan salah satu fungsi yang
penting dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Karena kompensasi
merupakan salah satu aspek yang paling sensitif di dalam hubungan kerja. Kasus
yang terjadi dalam hubungan kerja mengandung masalah kompensasi dan
berbagai segi yang terkait, seperti tunjangan, kenaikan kompensasi, struktur
kompensasi, dan skala kompensasi. Dalam praktiknya masih banyak perusahaan
yang belum memahami secara benar sistem kompensasi. Sistem kompensasi
membantu dalam memberi penguatan terhadap nilai-nilai kunci organisasi serta

memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. Ada sementara yang beranggapan
bahwa dengan melaksanakan kompensasi minimum sudah merasa memenuhi
ketentuan kompensasi yang berlaku, sehingga mereka berharap tidak akan terjadi
masalah yang berlaku, sehingga mereka berharap tidak akan terjadi masalah yang
berkaitan dengan kompensasi pekerjaan. Pemahaman semacam ini perlu
diluruskan dengan mendalami makna dan pengertian kompensasi dan sistem
kompensasi secara keseluruhan. Panggabean (2002) dalam Sutrisno (2009),
mengemukakan kompensasi dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk
penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi
yang mereka berikan kepada organisasi.
Menurut Sutrisno (2009) kompensasi tidak saja dapat diberikan dalam
bentuk uang, tetapi dapat juga berbentuk materiil atau benda. Hal ini dikarenakan
prestasi yang diberikan kadang-kadang sukar dinilai dengan uang, tetapi lebih
mudah bila diberikan dalam wujudmateriil. Contoh : setiap penggarap yang
berhasil menggarap sepetak tanah, akan mendapatkan kompensasi separuh dari
nilai hasil panen sawah tersebut.
Di samping uang dan materiil, kompensasi dapat pula diberikan
perusahaan berupa fasilitas atau kemudahan-kemudahan bagi para karyawannya.
Kompensasi berupa penyediaan fasilitas ini biasanya tidak berbediri sendiri, tetapi
sekaligus sebagai tambahan dari bentuk kompensasi uang atau materiil. Memang

tidak semua perusahaan mampu menyediakan fasilitas untuk para karyawannya
karena penyediaan fasilitas sangat berkaitan dengan kemampuan keuangan
perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya, jenis fasilitas yang sering
disediakan oleh berbagai perusahaan, antara lain fasilitas lingkungan kerja,
kesehatan, antarjemput, makan siang, dan fasilitas perumahan. Dari penjelasan di
atas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima
oleh karyawan sebagai balas jasa untuk aktivitas kerja mereka. Pada dasarnya
kompensasi itu dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu kompensasi langsung yang
diberikan langsung berhubungan dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan.

Adapun kompensasi tidak langsung, maksudnya yaitu pemberian kompensasi
tidak dikaitkan dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan. Kompensasi
tidak langsung ini disebut juga kompensasi pelengkap. Dikatakan pelengkap
karena kompensasi tidak langsung ini diberikan kepada karyawan hanya untuk
melengkapi kompensasi yang telah diberikan oleh perusahaan. Dengan alasan,
misalnya, biaya hidup semakin besar, menurut banyak sumber pendapatan bagi
karyawan. Untuk itu perlu diberikan kompensasi pelengkap, seperti fasilitas
kesehatan, tunjangan, transportasi, dan lain-lain (Sutrisno, 2009).
Tujuan kompensasi
Suatu kegiatan yang dilakukan biasanya ada tujuan yang ingin dicapai,

atau minimal kegiatan tersebut diusahakan mengarah/mendekati hal yang ingin
dicapai. Demikian pula hal pemberian kompensasi kepada para karyawan menurut
Singodimedjo (2000) dalam Sutrisno (2009), juga mempunyai tujuan, antara lain
menjamin sumber nafkah karyawan beserta keluarganya, meningkatkan prestasi
kerja, meningkatkan harga diri para karyawan, mempererat hubungan kerja
antarkaryawan, mencegah karyawan meninggalkan perusahaan, meningkatkan
disiplin kerja, efisiensi tenaga kerja yang potensial, perusahaan dapat bersaing
dengan tenaga kerja di pasar, mempermudah perusahaan mencapai tujuan,
melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan perusahaan dapat
memberikan teknologi baru. Menurut Notoadmodjo (1992) dalam Sutrisno
(2009).
Budaya Organisasi
Robbins dan Judge (2008) dalam Taurisa dan Intan Ratnawati 2012
mengartikan budaya organisasi sebagai sebuah sistem makna bersama yang dianut
oleh paraanggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi
lainnya. Menurut Robbins dan Judge (2008) dalam Taurisa dan Intan Ratnawati
2012 budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota
organisasi. Oleh karena itu, diharapkan bahwa individu-individu yang memiliki
latar belakang berbeda atau berada pada tingkatan yang tidak sama dalam
organisasi dapat memahami budaya organisasi dengan pengertian yang serupa.

Unsur-unsur kebudayaan
Beberapa unsur utama yang harus dimiliki budaya organisasi adalah sebagai
berikut:
a. Asumsi dasar adalah suatu pandangan dan persepsi tentang sesuatu,
orang dan organisasi secara keseluruhan yang dilihat sebagai suatu
kebenaran, tetapi belum dibuktikan. Asumsi ini akan memberikan
panduan kepada individu yang terlibat mengenai bagaimana sesuatu
isu atau permasalahan itu wajar dilihat, difikir dan ditangani.

b. Nilai merupakan apa yang sepatutnya ada dan diamalkan oleh semua
individu dalam sebuah organisasi. Nilai-nilai yang ada akan memberi
tahu kita apa yang penting didalam organisasi dan apakah hal yang
perlu diberikan perhatian.
c. Norma memberikan panduan kepada individu yang terlibat tentang
bagaiman seseorang pekerja harus bertindak terhadap suatu keadaan.
Norma juga meliputi segala peraturan tingkah laku tak tertulis dalam
sebuah organisasi.
d. Artifak merupakan hasil manifestasi dari pada unsur-unsur budaya
lain. Artifak mengandung tingkah laku dan perlakuan individu,
struktur, system, prosedur, peraturan dan aspek fisik yang ada didalam
sebuah organisasi.Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa empat unsur utama dari budaya organisasi adalah asumsi dasar
yang merupakan suatu persepsi karyawan terhadap organisasi, nilainilai yang sepatutnya ada dalam organisasi, norma atau aturan yang
menjadi pedoman dalam setiap melakukan tindakan, serta artifak atau
hasil dari unsur-unsur yang telah diterapkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Budaya Organisasi
Menurut Anggun (2012) Ada enam faktor penting yang mempengaruhi budaya
organisasi, yaitu:
i. Observed behavioral regularities (Pengamatan terhadap tingkah laku)
yakni keberaturan cara bertindak dari para anggota yang tampak
teramati. Ketika anggota organisasi berinteraksi dengan anggota
lainnya, mereka munkin menggunakan bahasa umum, istilah, atau
ritual tertentu.
ii. Norms (Norma) yakni berbagai standar perilaku yang ada, termasuk di
dalamnya tentang pedoman sejauh mana suatu pekerjaan harus
dilakukan.
iii. Dominant values (Nilai-nilai yang dominan) yakni adanya nilai-nilai
inti yang dianut bersama oleh seluruh anggota organisasi, misalnya
tentang kualitas produk yang tinggi, absensi yang rendah atau efisiensi
yang tinggi.
iv. Philosophy (Filsafat) yakni adanya kebijakan-kebijakan yang
berkenaan dengan keyakinan organisasi dalam memperlakukan
pelanggan dan karyawan.
v. Rules (Peraturan) yaitu adanya pedoman yang kuat, dikaitkan dengan
kemajuan organisasi.
vi. Organization climate (Iklim Organisasi) merupakan perasaan
keseluruhan (anoverall “feeling”) yang tergambarkan dan

disampaikan melalui kondisi tata ruang, cara berinteraksi para anggota
organisasi, dan cara anggota organisasi memperlakukan dirinya dan
pelanggan atau orang lain.
KERANGKA PEMIKIRAN
Kompensasi
H1

Budaya
Organisasi

H2

Kinerja pegawai Dinas
pemuda, Olahraga,
Kebudayaan, dan
Pariwisata Kabupaten
Banyumas

METODE PENELITIAN
Dilihat dari karakteristik masalahnya, penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif, yaitu penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini
dari suatu populasi. Tujuannya adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti.
(Indriantoro dan Supomo, 2002: 26-29)
Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada Dinas Pemuda,0lah
raga,Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas. Sampel dalam penelitian
ini adalah pegawai pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas. Teknik sampel
dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan metode non probability sampling
yaitu purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:
1)
Pegawai yang telah bekerja minimal 1 tahun
2)
Pegawai yang sudah PNS
3)
Pegawai yang berpendidikan minimal SMA dan maksimal S2
Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari jawaban
responden atas pertanyaan yang berhubungan dengan kompensasi, budaya
organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten
Banyumas. Data Penelitian ini dikumpulkan dengan cara mengirim kuesioner ke
responden secara langsung.
Definisi operasional dan pengukuran variabel

1. Kompensasi yaitu segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas
jasa untuk kerja mereka. Variabel dari kompensasi yaitu :
Kompensasi finansial yang terdiri dari dimensi :
1. Gaji.
2. Bonus.
3. Program-program proteksi dengan indikator yaitu asuransi tenaga kerja,
asuransi kesehatan, tunjangan pensiun (pesangon).
Kompensasi nonfinansial yang terdiri dari dimensi :
1. Pekerjaan, dengan indikator yaitu tugas-tugas yang menarik,
tantangan-tantangan, tanggung jawab, pengakuan dan rasa pencapaian.
2. Lingkungan pekerjaan, dengan indikator kebijakan-kebijakan yang
sehat, supervisi yang kompeten, kerabat kerja yang menyenangkan dan
lingkungan kerja yang menyenangkan.
Pengukuran variabel kompensasi finansial dan nonfinansial menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh Rahayu (2007) dan Polnaya (2007),
tetapi dilakukan sedikit perubahan untuk menyesuaikan dengan keadaan
responden.
2. Budaya Organisasi
Organisasi harus memiliki nilai-nilai yang telah diyakini, dijunjung tinggi,
dan menjadi motor penggerak oleh kebanyakan anggota organisasi sebagai
aturan main yang sah untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, membuat
nilai-nilai itu menjadi budaya organisasi. Terdapat tujuh karakteristik yang
membentuk budaya kerja organisasi:
(1) inovasi dan pengambilan resiko
(2) perhatian terhadap detil
(3) berorientasi pada hasil
(4) berorientasi pada manusia
(5) berorientasi pada tim
(6) agresivitas
(7) stabilitas (Robbins, 1998 : 248).
Menurut konsep Balanced Scorecard yang dikaitkan dengan visi dan
strategi organisasi terdapat empat perspektif yang membentuk kinerja
organisasi yaitu:
(1) perspektif finansial
(2) perspektif pelanggan
(3) perspektif bisnis internal
(4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan (Kaplan dan
Norton, 1992 : 73).

3. Kinerja Pegawai
kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku
untuk pekerjaan yang bersangkutan. Menurut As’ad (2003 : 48)
indikatornya antara lain:
a) Qualitas (Kualitas)
b) Quantity (Kuantitas)
c) Timeliness (Ketepatan Waktu)
d) Cost Effectiveness (Penggunaan Sumber Daya)
e) Need For Supervision (Melakukan Pekerjaan Tanpa Diawasi)
f) Interpersonal Impact (Kepribadian Diri)
Tahap-tahap dalam menganalisis data adalah data dari responden dibuat tabulasi
profil dan jawban responden melakukan, setelah itu melakukan uji kualitas data,
uji asumsi klasik dan menguji hipotesis dengan analisis regresi berganda.
pengaruh variabel independen dan variabel dependen dengan rumus sebagai
berikut:
KP = + 1 KOM + 2 BO + e
Keterangan :
KP
= Kinerja Pegawai
KOM
= Kompensasi
BO
= Budaya Organisasi

= Konstanta
1-2
= Koefisien Regresi
e
= Error
HASIL PENELITIAN
Tabel IV.13
Hasil Regresi Linear Berganda
Variabel

B

Std.
Error

thitung

Sig

Constanta

3,119

8,253

0,378

0,707

Kompensasi

0,291

0,120

2,425

0,020

Budaya
Organisasi

0,723

0,176

4,110

0,000

R2

= 0,393

Fhitung = 8,622

Adjusted R2

= 0,347

Sig

= 0,000

Sumber : Data primer diolah, 2015

KP = 3,119 + 0,291 KOM + 0,349 BO + e
Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:
1) Konstanta sebesar 3,119 dengan parameter positif menunjukkan
bahwa kompensasi, budaya organisasi dan perencanaan strategis
maka kinerja pegawai akan meningkat.
2) Koefisien regresi kompensasi menunjukkan koefisien yang positif
sebesar 0,291 dengan demikian dapat diketahui bahwa kompensasi
dapat meningkatkan kinerja pegawai.
3) Koefisien regresi budaya organisasi menunjukkan koefisien yang
positif sebesar 0,349 dengan demikian dapat diketahui bahwa
budaya organisasi dapat meningkatkan kinerja pegawai.
KESIMPULAN,KETERBATASAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka
kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Variabel kompensasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Banyumas.
Variabel kompensasi diketahui nilai thitung (2,425) lebih besar daripada ttabel
(2,000) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,020 <  = 0,05. Oleh karena itu,
H1 diterima, artinya secara kompensasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kinerja pegawai Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Banyumas.
2. Variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai Dinas Pemuda, Olahrga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten
Banyumas. Variabel budaya organisasi diketahui nilai thitung (2,162) lebih besar
daripada ttabel (2,000) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,037 <  = 0,05.
Oleh karena itu, H2 diterima, artinya secara budaya kerja organisasi mempunyai
pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Banyumas
3. Hasil uji F diketahui Fhitung > Ftabel yaitu 8,662 > 3,23 dan nilai signifikansi =
0,000 <  = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga variabel kompensasi, dan
budaya kerja organisasi mempunyai pengaruh secara bersama-sama dan signifikan
terhadap kinerja pegawai Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata
Kabupaten Banyumas.

Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini tentunya terdapat keterbatasan yang
dialami oleh peneliti, namun diharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi
manfaat yang ingin dicapai. Keterbatasan tersebut antara lain :
4.
Penelitian ini terbatas pada jumlah sampel yang digunakan yaitu
hanya 45 responden
5.
Keterbatasan metode survei menggunakan kuesioner yaitu bahwa
peneliti tidak dapat mengontrol jawaban responden, maka bisa saja terjadi
pengisian kuesioner bukan oleh responden yang bersangkutan.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis akan memberikan saran yang bermanfaat
sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya memungkinkan untuk mengidentifikasi elemenelemen pekerjaan kemudian menanyakan bagaimana perasaan
responden terhadap elemen-elemen tersebut.
2. Peneliti selanjutnya hendaknya memperluas obyek penelitian tidak
hanya pada Dinas Pemuda,0lah raga,Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Banyumas saja, sehingga dapat diketahui dengan jelas
bagaimana perbedaan pelaksanaan kompensasi, budaya organisasi
dan supaya bisa memperbanyak jumlah sampel agar hasil yang
didapatkan akan lebih baik lagi.
3. Sebagai bahan masukan untuk Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan
dan Pariwisata untuk meningkatkan kompensasi pegawai dengan
membuat suatu regulasi
4. Sebagai bahan masukan supaya budaya kerja di Dinas Pemuda,0lah
raga,Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas khususnya
Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata perlu
ditingkatkan melalui pertemuan yang dilakuka terus menerus dan
berkala antara pimpinan dan bawahannya.

DAFTAR PUSTAKA

Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno, 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada
PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan. Vol 10 No. 2, September : 124-135.
Darlis, Edfan. 2002. Analisis pengaruh Komitmen Organisasional dan
Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi
Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia
Vol. 5 No. 1.
Prasetyono dan Nurul Kompyurini, 2008, dengan judul Analisis Kinerja Rumah
Sakit Daerah Berdasarkan Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan
Akuntanbilitas Publik (Survei Pada Rumah Sakit Daerah di Jawa Timur).
Simposium Nasional Akuntansi 11. IAI. Pontianak.
Ermayanti Dwi, Thoyib Armanu, 2001. Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap
Prestasi Kerja Karyawan Pada Kantor Perum Perhutani Unit II Surabaya,
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Edisi 2. BPFE. Yogyakarta.
Kurniawan, Muhammad Rizki Nur dan Andri Prastiwi. 2008. Pengaruh
Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Organisasi Publik (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten
Demak).
Mangkunegara, Anwar, Prabu, 2001. Perilaku dan Budaya Organisasi, Cetakan
Pertama, PT. Refika Aditama, Bandung.
Murty, Windy Aprilia dan Gunasti Hudiwinarsih. 2012. Pengaruh Kompensasi,
Motivasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan bagian
Akuntansi (Studi Kasus Pada Perusahaan manufaktur di Surabaya). The
Indonesian Accounting Review. Volume 2, No. 2, Juli. Pages 215-228.
Rapina dan Hana Friska, 2011. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Tindakan
Supervisi Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Junior Survei pada Kantor
Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi
Nomor 06 Tahun ke-2 September-Desember.

Rivai, Harif A. 2005, Pengaruh Kompensasi, Komitmen Organisasional, dan
Kompetensi Terhadap Kinerja Individual. Kajian Bisnis, Vol. 3,
September – Desember 2005, 272-286.
Ishak, Asep dan Hendri Simamora. 2003. Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2,
Jakarta, Penerbit YKPN.
Suprihanto John, Harsiwi Th. Agung M., Hadi Prakosa, 2003. Perilaku
Organisasional, Cetakan Pertama, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi, Yogyakarta.
Sutrisno, Edi., 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana, Prenada
Media Group. Jakarta.
Titisari, Purnamie. 2012. Budaya dan Dampaknya Terhadap Kinerja Tenaga
Pemerintah Melalui Kepuasan Kerja. Journal of Economics, Business, and
Accountancy Ventura Acreditation No. 110/DIKTI/Kep/2009. Volume 15,
No. 2 August, Pages 219-230.
Crissida, Hery. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja Fisik, dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Summit Oto Finance
cabang Jember
Amalia, Dewi dan Desiandi Syanful Anwar. 2010. Pengaruh Tindakan Supervisi,
Budaya Organisasi, Kepribadian, dan Pelatihan terhadap Kelengkapan
Laporan Keuangan Studi pada Kabupaten Karanganyar. Jurnal Akuntansi
& Auditing Volume 7/No. 1/November 2010 : 17 - 32
Asmarani, Dinda Estika. 2006. Analisis Pengaruh Perencanaan Strategi terhadap
Kinerja Perusahaan Dalam Upaya Menciptaan Keunggulan Bersaing
(Studi Empirik pada Industri Kecil Menengah Tenun Ikat di Troso, Jepara)
Soedjono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan
Kepuasan Kerja Karyawanpada Terminal Penumpang Umum di Surabaya.
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No 1, maret 2005: 22- 47
Putra, Septian Adistyana. 2011. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan PT. Borwita Citra Prima di Sidoarjo

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada Pt Asam Jawa

3 116 109

Analisis Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Mopoli Raya Medan

6 115 159

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

4 38 143

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PT. MATAHARI DEPARTEMENT STORE (Persero) Tbk. PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN SISTEM KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA BUDAYA ORGANISASI DAN SISTEM KERJA DAN KINERJA PT. MATAHARI DEPARTEM

3 40 18

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

0 6 20

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI PENERAPAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso)

1 31 18

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ( Studi kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak )

8 37 18

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP KETERANDALAN DAN KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran)

1 17 126

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja

0 1 15