ANALISIS HASIL PENELITIAN Pengaruh Harga, Promosi, Dan Desain Produk Terhadap Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Area di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta).
38
A. Gambaran Umum Responden
Gambaran umum responden digunakan untuk mengetahui karakteristik dari responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang jelas mengenai data dari responden dan tujuan dari penelitian tersebut.
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin responden dapat ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki – laki 64 64%
Perempuan 36 36%
Total 100 orang 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan pada tabel 4.1 karakteristik jenis kelamin responden tersebut, terlihat bahwa responden laki-laki sebesar 64% dan responden perempuan yaitu sebesar 36%. Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 64%. Hal tersebut menunjukkan konsumen potensial adalah konsumen laki-laki, karena laki-laki lebih memilih sepeda motor yang modelnya lain dari yang lain, unik, dan tangguh.
(2)
2. Berdasarkan Umur
Karakteristik responden berdasarkan umur atau usia responden dapat ditunjukkan pada tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Persentase
20 – 29 tahun 41 41%
30 – 39 tahun 35 35%
40 – 49 tahun 13 13%
Lebih dari 50 tahun 11 11%
Total 100 orang 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan pada tabel 4.2 karakteristik umur responden tersebut, menunjukkan bahwa responden yang berumur antara 20 – 29 tahun sebesar 41%, responden yang berumur antara 30 – 39 tahun sebesar 35%, responden yang berumur antara sebesar 40 – 49 tahun 13% dan responden yang berumur lebih dari 50 tahun sebesar 11%. Berdasarkan karakteristik umur responden sebagian besar responden berumur antara 40 – 49 tahun yaitu sebesar 43%. Hal tersebut dikarenakan studi kasus pada penelitian ini adalah di sekitar area UMS sehingga di lihat berdasarkan umur sebagian besar umur responden yaitu antara 20 – 29 tahun.
3. Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan responden dapat ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut ini:
(3)
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase
Pelajar / Mahasiswa 54 54%
Karyawan Swasta 21 21%
PNS 13 13%
Wiraswasta dan lain – lain 12 12%
Total 100 orang 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan pada tabel 4.3 karakteristik pekerjaan responden di atas tersebut menunjukkan bahwa responden dengan pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa sebesar 54%, karyawan swasta sebesar 21%, pegawai negeri sipil (PNS) sebesar 13%, wiraswasta dan lain-lain sebesar 12%. Berdasarkan karakteristik pekerjaan responden sebagian besar responden adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebesar 54%. Hal tersebut dikarenakan lokasi yang menjadi studi kasus adalah di sekitar area UMS, sehingga sebagian besar responden adalah masih sebagai pelajar/mahasiswa.
4. Berdasarkan Penghasilan per Bulan
Keragaman responden berdasarkan penghasilan atau pendapatan responden per bulan dapat ditunjukkan pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Penghasilan
Penghasilan per Bulan Jumlah Persentase
Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 62 62%
Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000 27 27%
Lebih dari Rp 2.500.000 11 11%
Total 100 orang 100%
(4)
Berdasarkan pada tabel 4.4 karakteristik penghasilan responden tersebut menunjukkan bahwa, karakteristik responden dengan penghasilan per bulan antara Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 sebesar 62%, responden dengan penghasilan per bulan antara Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000 sebesar 27%, dan lebih dari Rp 2.500.000 sebesar 11%. Sebagian besar responden berpenghasilan antara Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 sebesar 62%, karena lokasi yang menjadi studi kasus di sekitar UMS, sehingga responden sebagian besar pelajar/mahasiswa yang berpenghasilan atau mendapat uang saku per bulan antara Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000.
B. Statistik Deskriptif
1. Harga
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual. Tanggapan responden mengenai harga ditunjukkan pada tabel 4.5 sebagai berikut :
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Harga
No PERNYATAAN SS S KS TS STS JML
1 Harga produk sepeda motor yamaha lebih murah dibandingkan sepeda motor honda.
11 49 32 8 0 100
2 Harga produk sepeda motor yamaha sebanding dengan kualitas produk yang bandel, irit, dan nyaman dikendarai.
5 46 17 30 0 100
3 Terdapat Cash back setiap pembelian sepeda motor yamaha secara tunai.
7 42 43 8 0 100
(5)
Berdasarkan pada tabel 4.5 tanggapan responden mengenai harga tersebut, dapat diketahui bahwa sebesar 11 responden sangat setuju, 49 responden setuju, 32 responden kurang setuju, dan 8 responden tidak setuju mengenai harga produk sepeda motor yamaha lebih murah dibandingkan sepeda motor honda. Sebesar 5 responden sangat setuju, 46 responden setuju, 17 responden kurang setuju, dan 30 responden tidak setuju mengenai harga produk sepeda motor yamaha sebanding dengan kualitas produk yang bandel, irit, dan nyaman dikendarai. Sebesar 7 responden sangat setuju, 42 responden setuju, 43 responden kurang setuju, dan 8 responden tidak setuju mengenai terdapat Cash back setiap pembelian sepeda motor yamaha secara tunai.
2. Promosi
Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. Tanggapan responden mengenai promosi ditunjukkan pada tabel 4.6 sebagai berikut :
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Promosi
No PERNYATAAN SS S KS TS STS JML
1 Frekuensi promosi yang tepat melalui baliho dan pamflet serta media promosi lain seperti SPG, koran, dan radio.
20 47 25 8 0 100
2 Cara promosi sangat tepat seperti mendirikan stand penjualan, mengadakan
(6)
pameran, dan menjadi sponsor acara di masyarakat.
3 Menyediakan door price bagi konsumen yang hadir untuk melakukan service dan pembelian sepada motor yamaha.
20 42 26 12 0 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan pada tabel 4.6 tanggapan responden mengenai promosi tersebut, dapat diketahui bahwa sebesar 20 responden sangat setuju, 47 responden setuju, 25 responden kurang setuju, dan 8 responden tidak setuju mengenai frekuensi promosi yang tepat melalui baliho dan pamflet serta media promosi lain seperti SPG, koran, dan radio. Sebesar 21 responden sangat setuju, 39 responden setuju, 30 responden kurang setuju, dan 10 responden tidak setuju mengenai cara promosi sangat tepat seperti mendirikan stand penjualan, mengadakan pameran, dan menjadi sponsor di masyarakat, dan sebesar 20 responden sangat setuju, 42 responden setuju, 26 responden kurang setuju, dan 12 responden tidak setuju mengenai terdapat door price bagi konsumen yang hadir untuk melakukan service dan pembelian sepada motor yamaha.
3. Desain Produk
Desain adalah pemberian penampilan atau sentuhan yang berbeda pada suatu produk. Apabila produk tersebut dapat memuaskan keinginan konsumen maka konsumen akan memberikan penilaian positif terhadap produk tersebut. Tanggapan responden mengenai desain produk ditunjukkan pada tabel 4.7 sebagai berikut :
(7)
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Desain Produk
No PERNYATAAN SS S KS TS STS JML
1 Sepeda motor yamaha menawarkan ciri dari desain produk paling baru, bermutu dan unik.
22 57 18 3 0 100
2 Desain produk sepada motor yamaha sangat kreatif dan inovatif yang sebelumnya belum pernah ada desain produk yang serupa.
13 59 26 2 0 100
3 Desain produk sepada motor yamaha lain dari produk yang lain sehingga tidak ada unsur meniru produk sepeda motor lain.
26 56 15 3 0 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan pada tabel 4.7 tanggapan responden mengenai desain produk tersebut, dapat diketahui bahwa sebesar 22 responden sangat setuju, 57 responden setuju, 18 responden kurang setuju, dan 3 responden tidak setuju mengenai sepeda motor yamaha menawarkan ciri dari desain produk paling baru, bermutu dan unik. Sebesar 13 responden sangat setuju, 59 responden setuju, 26 responden kurang setuju, dan 2 responden tidak setuju mengenai desain produk sepada motor yamaha sangat kreatif dan inovatif yang sebelumnya belum pernah ada desain produk yang serupa. Sebesar 26 responden sangat setuju, 56 responden setuju, 15 responden kurang setuju, dan 3 responden tidak setuju mengenai desain produk sepada motor yamaha lain dari produk yang lain sehingga tidak ada unsur meniru sepeda motor lain.
(8)
4. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Tanggapan responden mengenai keputusan pembelian ditunjukkan pada tabel 4.8 sebagai berikut :
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian
No PERNYATAAN SS S KS TS STS JML
1 Saya membeli sepeda motor yamaha karena harganya yang murah, sepeda motor yamaha berkualitas, dan berbeda dengan sepeda motor merek lain.
18 34 43 5 0 100
2 Saya membeli produk sepeda motor yamaha karena prosesnya yang cepat baik secara cash maupun kredit.
14 66 17 3 0 100
3 Saya yakin terhadap sepeda motor yamaha yang dijual masih dalam keadaan baru dan produk tidak cacat.
20 60 17 3 0 100
Sumber: Data Primer
Berdasarkan pada tabel 4.8 tanggapan responden mengenai keputusan pembelian tersebut, diketahui sebesar 18 responden sangat setuju, 34 responden setuju, 43 responden kurang setuju, dan 5 responden tidak setuju mengenai konsumen membeli sepeda motor yamaha karena harganya yang murah, berkualitas, dan desain berbeda sepeda motor merek lain. Sebesar 14 responden sangat setuju, 66 responden setuju, 17 responden kurang setuju, dan 3 responden tidak setuju mengenai konsumen membeli sepeda motor yamaha karena prosesnya cepat baik
(9)
cash maupun kredit. Sebesar 20 responden sangat setuju, 60 responden setuju, 17 responden kurang setuju, dan 3 responden tidak setuju mengenai konsumen yakin terhadap sepeda motor yamaha yang dijual masih dalam keadaan baru dan produk tidak cacat.
C. Metode Analisis Data
1. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah menguji apakah hasil kuesioner tersebut dapat dipercaya atau tidak. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan analisis yang dikembangkan oleh Alpha Cronbach. Pada uji ini, reliabel jika alpha hitung lebih besar dari 0,60 di mana kriteria pengambilan keputusan uji reliabilitas yaitu apabila ∝ ≥ 0,60 artinya instrumen reliabel, apabila ∝ < 0,60 artinya instrumen tidak reliabel. Hasil pengujian reliabilitas ditunjukkan pada tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Koefisien Alpha Status
Harga 0,845 0,60 Reliabel
Kualitas Produk 0,831 0,60 Reliabel
Promosi 0,841 0,60 Reliabel
Keputusan Pembelian 0,838 0,60 Reliabel
Sumber: Data di Olah
Berdasarkan pada tabel 4.9 hasil dari uji reliabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α), menunjukan bahwa semua variabel yang digunakan yaitu variabel harga (X1), promosi (X2), desain produk (X3), dan keputusan pembelian (Y) mempunyai nilai
(10)
Cronbach Alpha > 0,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa indikator yang digunakan adalah reliabel atau konsisten.
2. Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan suatu ukuran tingkat kevalitan atau ketepatan suatu instrumen. Kriteria penilaian uji validitas adalah dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Kriteria pengambilan keputusan uji validitas yaitu apabila nilai dari r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut dapat dikatakan valid. Jika nilai dari r hitung < r tabel, maka dikatakan item kuesioner tidak valid. Hasil pengujian validitas ditunjukkan pada tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas
No. Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan
1 Harga
item_1 0,604 0,195 Valid
item_2 0,547 0,195 Valid
item_3 0,530 0,195 Valid
2 Promosi
item_4 0,747 0,195 Valid
item_5 0,699 0,195 Valid
item_6 0,685 0,195 Valid
3 Desain Produk
item_7 0,553 0,195 Valid
item_8 0,523 0,195 Valid
item_9 0,658 0,195 Valid
4 Keputusan Pembelian
item_10 0,567 0,195 Valid
item_11 0,547 0,195 Valid
item_12 0,752 0,195 Valid
Sumber: Data di Olah
Berdasarkan pada tabel 4.10 dalam penelitian ini menggunakan 100 responden dengan alpha 0,05 maka diperoleh r tabel sebesar 0,195. Hasil uji validitas memperlihatkan bahwa nilai r hitung setiap indikator lebih besar dibandingkan dengan nilai dari r tabel. Hal tersebut
(11)
menunjukkan indikator dari variabel harga (X1), promosi (X2), desain produk (X3), dan keputusan pembelian (Y) dinyatakan valid sebagai alat ukur variabel penelitian.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika nilai signifikansi pada uji Kolmogrov Smirnov (KS test) menunjukkan lebih besar dari 0,05 maka dalam model regresi tersebut berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas ditunjukkan tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.35281138
Most Extreme Differences Absolute .093
Positive .045
Negative -.093
Kolmogorov-Smirnov Z .933
Asymp. Sig. (2-tailed) .349
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan pada tabel 4.11 hasil uji normalitas tersebut dengan menggunakan metode Kolmogorov Smirnov Test (KS test), dari hasil pengujian diketahui bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,349. Karena tingkat signifikansi 0,349 > 0,05. Maka model regresi yang digunakan pada penelitian tersebut berdistribusi normal.
(12)
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Kriteria pengambilan keputusan yaitu dengan melihat Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi gejala multikolonieritas. Hasil pengujian multikolonieritas ditunjukkan pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.694 1.061 3.480 .001
Harga .252 .082 .279 3.076 .003 .771 1.297
Promosi .196 .067 .271 2.944 .004 .751 1.332
Desain Produk .257 .092 .253 2.789 .006 .773 1.294
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Berdasarkan pada tabel 4.12 hasil uji multikolinearitas di atas memperlihatkan bahwa nilai tolerance dari variabel harga, promosi, dan desain produk semua menunjukkan lebih dari 0,10. Sementara nilai VIF variabel harga, promosi, dan desain produk menunjukkan kurang dari 10. Dengan demikian diantara variabel harga, promosi, dan desain produk tidak terjadi multikolinearitas karena nilai dari tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10.
(13)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini digunakan uji glejser sebagai dasar pengambilan keputusan yaitu jika variabel independen signifikan lebih kecil dari 0,05 maka terjadi heterokedastisitas. Apabila signifikan lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi. Hasil pengujian hetroskedastisitas ditunjukkan pada tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .324 .689 .470 .639
Harga .058 .053 .126 1.091 .278
Promosi -.010 .043 -.027 -.233 .816
Desain Produk .017 .060 .034 .292 .771
a. Dependent Variable: RES_2
Berdasarkan pada tabel 4.13 hasil uji heteroskedastisitas di atas yaitu dengan menggunakan uji Glejser dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari variabel harga (0,278 > 0,05), promosi (0,816 > 0,05), dan desain produk (0,771 > 0,05) semua menunjukkan nilai signifikan lebih dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa di dalam model regresi yang digunakan pada penelitian tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.
(14)
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier adalah pengembangan analisis regresi sederhana terhadap aplikasi yang terdiri dari dua atau lebih variabel independen untuk menduga nilai dari variabel dependen. Analisis regresi linier dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas yaitu harga (X1), promosi (X2), dan desain produk (X3) terhadap keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y). Hasil analisis regresi linear berganda di tunjukkan pada tabel 4.14 berikut ini :
Tabel 4.14 Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.694 1.061 3.480 .001
Harga .252 .082 .279 3.076 .003
Promosi .196 .067 .271 2.944 .004
Desain Produk .257 .092 .253 2.789 .006
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Berdasarkan pada tabel 4.14 hasil regresi linear berganda tersebut, maka dapat ditarik persamaan regresi linear penelitian sebagai berikut :
Y = 3,694 + 0,252X1 + 0,196X2 + 0,257X3
Keterangan:
Y : Keputusan pembelian X1 : Harga
X2 : Promosi X3 : Desain Produk
(15)
Berdasarkan persamaan regresi linear diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Koefisien regresi keputusan pembelian (Y) adalah 3,694 yang artinya apabila nilai dari variabel lainnya tetap (konstan), maka keputusan pembelian adalah sebesar 3,694 satuan.
b. Koefisien regresi harga (X1) adalah 0,252 yang artinya setiap kenaikan ataupun penurunan harga sebesar 1 satuan dan nilai dari variabel lainnya tetap, maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan ataupun penurunan 0,252 satuan.
c. Koefisien regresi promosi (X2) adalah 0,196 yang artinya setiap kenaikan ataupun penurunan promosi sebesar 1 satuan dan nilai dari variabel lainnya tetap, maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan ataupun penurunan 0,196 satuan.
d. Koefisien regresi desain produk (X3) adalah 0,257 yang artinya setiap kenaikan ataupun penurunan desain produk sebesar 1 satuan dan nilai dari variabel lainnya tetap, maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan ataupun penurunan 0,257 satuan.
5. Uji Hipotesis a. Uji Statistik t
Uji Statistik t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara individu (parsial) terhadap variabel dependen. Apakah variabel harga, promosi, dan desain produk benar-benar berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian secara
(16)
parsial. Kriteria dasar pengambilan uji statistik t yaitu apabila nilai t hitung > t tabel dan signifikansi < 0,05 maka secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila nilai t hitung < t tabel dan signifikansi > 0,05 maka secara parsial variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen. Hasil pengujian t ditunjukkan pada tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.694 1.061 3.480 .001
Harga .252 .082 .279 3.076 .003
Promosi .196 .067 .271 2.944 .004
Desain Produk .257 .092 .253 2.789 .006
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Berdasarkan pada tabel 4.15 hasil uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh harga (X1), promosi (X2), dan desain produk (X3) secara individual (parsial) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha (Y) yaitu sebagai berikut :
1) Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan oleh nilai t hitung harga (X1) sebesar 3,076 dengan tingkat signifikansi 0,003 dikatakan signifikan jika tingkat signifikan kurang dari 0,05. Karena tingkat
(17)
signifikansi 0,003 < 0,05. maka dengan demikian Ha diterima, bahwa secara individu (parsial) harga (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha (Y). Hasil penelitian ini sesuai penelitian Wibowo (2011) dan Setiyowati (2012) bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 2) Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan oleh nilai t hitung promosi (X2) sebesar 2,944 dengan tingkat signifikansi 0,004 dikatakan signifikan jika tingkat signifikan kurang dari 0,05. Karena tingkat signifikansi 0,004 < 0,05 dengan demikian Ha diterima, secara individu (parsial) promosi (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha (Y). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Wibowo (2011) dan Setiyowati (2012) bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
3) Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan oleh nilai t hitung desain produk (X3) sebesar 2,789 dengan tingkat signifikansi 0,006 dikatakan signifikan jika tingkat signifikan kurang dari 0,05. Karena tingkat signifikansi 0,006 < 0,05. maka dengan demikian Ha diterima, bahwa secara individu (parsial) desain produk (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wibowo (2011) dan
(18)
Setiyowati (2012) bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
b. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar variasi perubahan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Jika koefisien determinasi mendekati nilai 1 (satu), maka variabel dependen dapat dikatakan hampir semua dapat dijelaskan variabel independen. Hasil dari pengujian koefisien determinasi (R2) ditunjukkan pada tabel 4.17 sebagai berikut:
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .624a .390 .371 1.374
a. Predictors: (Constant), Desain Produk, Harga, Promosi
Berdasarkan tabel 4.17 hasil uji koefisien determinasi (R2) yang ditunjukkan dengan Adjusted R Square yaitu sebesar 0,371 artinya adalah 37,1% variable keputusan pembelian sepeda motor Yamaha (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel harga (X1), promosi (X2), dan desain produk (X3). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 62.9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
(19)
D. PEMBAHASAN
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Pada produk yang umum, penurunan harga dapat menaikkan penjualan, sedangkan pada produk yang membawa citra yang bergengsi kenaikkan harga akan menaikkan penjualan karena produk dengan harga tinggi akan menunjukkan prestasi seseorang. Harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Sehingga harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wibowo (2011), Setiyowati (2012), dan Sari (2011), bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Suatu perusahaan dalam
(20)
memasarkan produknya perlu melakukan promosi, karena betapa bagusnya suatu produk bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin terhadap produk tersebut, maka calon konsumen tidak akan melakukan pembelian. Sehingga promosi sangat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian produk. Apabila promosi ditingkatkan, perilaku konsumen untuk melakukan pembelian juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wibowo (2011), Setiyowati (2012), dan Sari (2011), bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Desain adalah pemberian penampilan atau sentuhan yang berbeda pada suatu produk, desain juga merupakan bagian dari teknis pengembangan suatu produk. Hasil pengalaman konsumen dalam melihat orang lain menggunakan suatu produk akan menghasilkan penilaian konsumen terhadap produk teknologi tersebut. Apabila produk tersebut dapat memuaskan keinginan konsumen maka konsumen akan memberikan penilaian positif terhadap produk tersebut. Dengan penilaian tersebut maka konsumen akan mempertimbangkan spesifikasi produk seperti desain sebagai pertukaran pengorbanan uang yang digunakan konsumen untuk membeli sebuah produk. Untuk mencapai desain produk yang diinginkan konsumen maka diperlukan suatu kreativitas yang berkualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan mempunyai desain yang unik dan lain dari yang lain sehingga konsumen akan tertarik terhadap produk yang bersangkutan. Desain produk mempunyai arti sangat penting dalam keputusan pembelian
(21)
konsumen. Apabila desain produk yang dihasilkan baik maka konsumen cenderung melakukan pembelian ulang sedangkan bila desain produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka konsumen akan mengalihkan pembeliannya pada produk sejenis lainnya yang mempunyai desain yang menarik, unik, dan lain dari yang lain. Sehingga desain produk sangat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Apabila desain produk semakin baik, perilaku konsumen untuk melakukan pembelian juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wibowo (2011), Setiyowati (2012), dan Sari (2011) bahwa desain produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
(1)
parsial. Kriteria dasar pengambilan uji statistik t yaitu apabila nilai t hitung > t tabel dan signifikansi < 0,05 maka secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Apabila nilai t hitung < t tabel dan signifikansi > 0,05 maka secara parsial variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen. Hasil pengujian t ditunjukkan pada tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.694 1.061 3.480 .001
Harga .252 .082 .279 3.076 .003
Promosi .196 .067 .271 2.944 .004
Desain Produk .257 .092 .253 2.789 .006
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Berdasarkan pada tabel 4.15 hasil uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh harga (X1), promosi (X2), dan desain produk (X3) secara individual (parsial) terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha (Y) yaitu sebagai berikut :
1) Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan oleh nilai t hitung harga (X1) sebesar 3,076 dengan tingkat signifikansi 0,003 dikatakan signifikan jika tingkat signifikan kurang dari 0,05. Karena tingkat
(2)
signifikansi 0,003 < 0,05. maka dengan demikian Ha diterima, bahwa secara individu (parsial) harga (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha (Y). Hasil penelitian ini sesuai penelitian Wibowo (2011) dan Setiyowati (2012) bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 2) Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan oleh nilai t hitung promosi (X2) sebesar 2,944 dengan tingkat signifikansi 0,004 dikatakan signifikan jika tingkat signifikan kurang dari 0,05. Karena tingkat signifikansi 0,004 < 0,05 dengan demikian Ha diterima, secara individu (parsial) promosi (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha (Y). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Wibowo (2011) dan Setiyowati (2012) bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
3) Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis regresi ditunjukkan oleh nilai t hitung desain produk (X3) sebesar 2,789 dengan tingkat signifikansi 0,006 dikatakan signifikan jika tingkat signifikan kurang dari 0,05. Karena tingkat signifikansi 0,006 < 0,05. maka dengan demikian Ha diterima, bahwa secara individu (parsial) desain produk (X3) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wibowo (2011) dan
(3)
Setiyowati (2012) bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
b. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar variasi perubahan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Jika koefisien determinasi mendekati nilai 1 (satu), maka variabel dependen dapat dikatakan hampir semua dapat dijelaskan variabel independen. Hasil dari pengujian koefisien determinasi (R2) ditunjukkan pada tabel 4.17 sebagai berikut:
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .624a .390 .371 1.374
a. Predictors: (Constant), Desain Produk, Harga, Promosi
Berdasarkan tabel 4.17 hasil uji koefisien determinasi (R2) yang ditunjukkan dengan Adjusted R Square yaitu sebesar 0,371 artinya adalah 37,1% variable keputusan pembelian sepeda motor Yamaha (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel harga (X1), promosi (X2), dan desain produk (X3). Sedangkan sisanya yaitu sebesar 62.9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
(4)
D. PEMBAHASAN
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Pada produk yang umum, penurunan harga dapat menaikkan penjualan, sedangkan pada produk yang membawa citra yang bergengsi kenaikkan harga akan menaikkan penjualan karena produk dengan harga tinggi akan menunjukkan prestasi seseorang. Harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Sehingga harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wibowo (2011), Setiyowati (2012), dan Sari (2011), bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk memengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Suatu perusahaan dalam
(5)
memasarkan produknya perlu melakukan promosi, karena betapa bagusnya suatu produk bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin terhadap produk tersebut, maka calon konsumen tidak akan melakukan pembelian. Sehingga promosi sangat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian produk. Apabila promosi ditingkatkan, perilaku konsumen untuk melakukan pembelian juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wibowo (2011), Setiyowati (2012), dan Sari (2011), bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Desain adalah pemberian penampilan atau sentuhan yang berbeda pada suatu produk, desain juga merupakan bagian dari teknis pengembangan suatu produk. Hasil pengalaman konsumen dalam melihat orang lain menggunakan suatu produk akan menghasilkan penilaian konsumen terhadap produk teknologi tersebut. Apabila produk tersebut dapat memuaskan keinginan konsumen maka konsumen akan memberikan penilaian positif terhadap produk tersebut. Dengan penilaian tersebut maka konsumen akan mempertimbangkan spesifikasi produk seperti desain sebagai pertukaran pengorbanan uang yang digunakan konsumen untuk membeli sebuah produk. Untuk mencapai desain produk yang diinginkan konsumen maka diperlukan suatu kreativitas yang berkualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan mempunyai desain yang unik dan lain dari yang lain sehingga konsumen akan tertarik terhadap produk yang bersangkutan. Desain produk mempunyai arti sangat penting dalam keputusan pembelian
(6)
konsumen. Apabila desain produk yang dihasilkan baik maka konsumen cenderung melakukan pembelian ulang sedangkan bila desain produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka konsumen akan mengalihkan pembeliannya pada produk sejenis lainnya yang mempunyai desain yang menarik, unik, dan lain dari yang lain. Sehingga desain produk sangat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Apabila desain produk semakin baik, perilaku konsumen untuk melakukan pembelian juga akan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wibowo (2011), Setiyowati (2012), dan Sari (2011) bahwa desain produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.