Pengaruh Kualitas Produk, Citra Perusahaan, Promosi dan Desain terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus pada Produk Motor Yamaha Mio Soul pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)

(1)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA PERUSAHAAN, PROMOSI DAN DESAIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

SEPEDA MOTOR YAMAHA

(Studi Kasus Pada Produk Motor Yamaha Mio Soul Pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)

Oleh: R o s i m NIM: 206081004236

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

i

PENGARUH KUALITAS PRODUK, CITRA PERUSAHAAN, PROMOSI DAN DESAIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh: R o s i m NIM: 206081004236

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja, MM. H. Amir Syarifuddin, SH, MM. NIP. 19490602 197803 1 001 NIP. 150 178 900

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 05 September 2011 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. N a m a : R o s i m 2. N I M : 206081004236 3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Kualitas Produk, Citra Perusahaan, Promosi dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 05 September 2011

1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni ( _____________________ ) NIP. 19690203 200112 1 003 Ketua

2. Suhendra, S.Ag, MM. ( _____________________ ) NIP. 19711206 200312 1 001 Sekretaris

3. Leis Suzanawati, SE, M.Si. ( _____________________ ) NIP. 19720809 200501 2 004 Penguji Ahli


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 25 Juli 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa: 1. N a m a : R o s i m

2. N I M : 206081004236

3. Jurusan : Manajemen Pemasaran

4. Judul Skripsi : Pengaruh Kualitas Produk, Citra Perusahaan, Promosi dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 25 Juli 2013

1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS ( _____________________ ) NIP. 19570617 198503 1 002 Ketua

2. Dr. H. Ahmad Dumyathi Bashori, MA ( _____________________ ) NIP. 1970010 6200312 1 001 Sekretaris

3. Ade Suherlan, SE., MBA ( _____________________ ) NIP. 19800525 200912 1 001 Penguji Ahli

4. Dr. Yahya Hamja, MM. ( _____________________ ) NIP. 19490602 197803 1 001 Pembimbing I

5. H. Amir Syarifuddin, SH, MM. ( _____________________ )


(5)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Nama Mahasiswa : Rosim

NIM : 206081004236

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen Pemasaran

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, Desember 2011


(6)

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : R o s i m

2. Tempat / Tgl. Lahir : Majalengka, 03 Oktober 1985

3. Alamat : Dusun Sukamanah RT. 001 / 02 Desa Buniwangi Kec. Palasah Majalengka – Jawa Barat

4. Telepon : 081210222737

II. PENDIDIKAN

1. SDN Buniwangi 01 Tahun 1993 - 1999 2. SLTP N 02 Leuwimunding Tahun 1999 - 2002 3. SMK Al - Hidayah Lestari, Jak-Sel Tahun 2002 - 2005 4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2006 - 2011 III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Rukman

2. Ibu : Asikem (Almh)

3. Alamat : Dusun Sukamanah RT. 001 / 02 Desa Buniwangi Kec. Palasah Majalengka – Jawa Barat


(7)

vi

ABSTRACT

his study aimed to analyze the effect of product quality, company image, promotion, design toward buying decision partially on Yamaha Mio Soul motorcycle on student Syarif Hidayatullah State Islamic University in Jakarta, to analyze the effect of product quality, company image, promotion and design simultaneously toward buying decision Yamaha Mio Soul motorcycle on student Syarif Hidayatullah State Islamic University in Jakarta, to analyze the independent variables which have a dominant influence toward buying decision Yamaha Mio Soul motorcycle on student Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. Data were collected from 60 respondents were determined by convenience sampling technique. The data collection was done by distributing questionnaires to the respondents in accordance with the research objectives. Respondents in this study is that consumers who use Yamaha motorcycles mio soul. The data is then processed using SPSS. The results of this study indicate that the effect of a positive and significant effect between product quality, corporate image, promotions and design on purchasing decisions. And the quality of the product has the most influence and significant influence toward buying decision seen from the standardized beta coeficients greatest is 0.422.

Keywords: Product Quality, Promotion, Design, Corporate Image, buying decision


(8)

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, citra perusahaan, promosi, dan desain secara parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, citra perusahaan, promosi dan desain secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk menganalisis variabel bebas mana yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Data dikumpulkan dari 60 responden yang ditentukan dengan teknik convenience sampling. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para responden tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan sepeda motor Yamaha mio soul. Data kemudian diolah dengan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk, citra perusahaan, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian. Dan kualitas produk memiliki pengaruh yang paling mempengaruhi dan signifikan terhadap keputusan pembelian dilihat dari nilai standardized coeficients beta yang paling besar yaitu 0,422.

Kata Kunci: Kualitas Produk, Citra Perusahaan, Promosi, Desain, Keputusan Pembelian.


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Kualitas Produk, Citra Perusahaan, Promosi dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1.Ibunda tercinta yang tak pernah berhenti melimpahkan perhatian dan mencurahkan kasih sayang yang tak dapat dibalas dengan apapun. Ayah yang banyak memberikan dukungan, perhatian dan materi, semoga karya kecil ini dapat memberikan kebahagiaan kepada kedua orang tuaku penulis.

2.Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

4.Bapak H. Amir Syarifuddin, SH, MM. selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

5.Ibu Leis Suzanawati, SE., M.Si, selaku Pudek Akademik I Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6.Zairona istriku yang tercinta yang telah memberikan semangat kepada penulis. 7.Taryono selaku adik dari penulis yang telah memberikan semangat dan doa


(10)

ix

8.Mas Sudar, Ramlan dan teman - teman DPRD yang telah memberikan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.

9.Keluarga Besar Bapak H. Moerdiman, SH, M.Si. terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan baik berupa materi maupun non materi untuk mensekolahkan saya mulai dari SMK sampai dengan saya dikuliahkan oleh keluarga beliau, atas segala jasa besar nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah S1.

10.Anwar Riyadih, yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

11.Sahabat-sahabatku dan temen-teman angkatan 2006 Universitas Islam Negeri Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selalu menemani penulis baik keadaan suka maupun duka.

12.Muhamad Bukhori Muslim, terima kasih banyak yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk mengajarkan skripsi serta cara mengolah data dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

13.Rekan-rekan akuntansi angkatan 2006 yang telah memberikan dukungannya selama ini kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, Juli 2013


(11)

x

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ... i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ... iii

Lembar Pernyataan Karya Ilmiah ... iv

Daftar Riwayat Hidup ... vi

Abstract ... vii

Abstrak ... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A.Kualitas Produk ... 8

1. Pengertian Kualitas ... 8

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas ... 8

3. Pengertian Produk ... 12

4. Dimensi Kualitas Produk ... 14

B. Citra Perusahaan ... 15

1. Pengertian Citra Perusahaan ... 15

2. Proses Terbentuknya Citra Perusahaan ... 18


(12)

xi

1. Pengertian Promosi ... 20

2. Tujuan Promosi ... 21

3. Bauran Promosi (Promotion Mix) ... 22

D.Desain ... 26

1. Pengertian Desain ... 26

2. Dimensi Desain ... 28

E. Keputusan Pembelian ... 29

1. Pengertian Keputusan Pembelian ... 29

2. Tahap-tahap Keputusan Pembelian ... 29

F. Penelitian Terdahulu ... 34

G.Kerangka Pemikiran ... 38

H.Hipotesis ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A.Ruang Lingkup Penelitian ... 41

B. Metode Penentuan Sampel ... 41

C.Metode Pengumpulan Data ... 42

1. Data Primer ... 42

2. Data Sekunder ... 42

D.Metode Analisis Data ... 43

1. Statistik Deskriptif ... 44

2. Uji Kualitas Data ... 44

3. Analisa Koefisien Korelasi ... 46

4. Uji Asumsi Klasik ... 46

5. Uji Analisis Regresi Linear Berganda ... 51

6. Uji Hipotesis ... 53

E. Operasional Variabel Penelitian ... 55

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 61

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 61


(13)

xii

1. Deskriptif Demografi Responden ... 65

2. Uji Kualitas Data ... 66

3. Uji Korelasi ... 103

4. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 104

a. Hasil Uji Normalitas Data ... 104

b. Hasil Uji Multikolinearitas ... 108

c. Hasil Uji Autokorelasi ... 108

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 109

5. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 110

a. Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda ... 110

b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 112

6. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 113

a. Hasil Uji Statistik t (Parsial) ... 113

b. Hasil Uji Statistik F (Simultan) ... 118

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 120

A.Kesimpulan ... 120

B. Implikasi ... 121

C.Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 123


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi ... 46

3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Uji Durbin Watson ... 48

3.3 Operasional Variabel Penelitian ... 56

4.1 Jenis Kelamin Responden ... 63

4.2 Usia Responden ... 64

4.3 Tahun Angkatan ... 64

4.4 Hasil Try Out Item Kualitas Produk ... 66

4.5 Hasil Try Out Item Citra Perusahaan... 67

4.6 Hasil Try Out Item Promosi ... 67

4.7 Hasil Try Out Item Desain ... 68

4.8 Hasil Try Out Item Keputusan Pembelian ... 69

4.9 - 4.54 Tabel Frekuensi ... 70 - 95 4.55 Hasil Uji Korelasi ... 98

4.56 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel ... 99

4.57 Hasil Uji Autokorelasi ... 100

4.58 Uji Durbin Watson ... 100

4.59 Uji Multikolinearitas... 102

4.60 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 102

4.61 Hasil Regresi Linear Berganda ... 103

4.62 Hasil Uji t ... 106


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Grafik Proses Terbentuknya Citra ... 18

2.2 Model Proses Pembelian Lima Tahap ... 31

2.3 Tahapan Antara Evaluasi Alternatif Dan Keputusan Pembelian ... 32

2.4 Skema Kerangka Pemikiran ... 39

4.1 Hasil Uji Normalitas ... 96

4.2 Hasil Uji Histogram ... 97


(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 117

2 Matriks Tabulasi Data ... 122

3 Tabel Frekuensi ... 132

4 Hasil Uji Kualitas Data ... 144

5 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 146


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain, memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Untuk menghadapi persaingan tersebut produk Yamaha selalu menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaikan dengan perkembangan jaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku.Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Disamping itu kemudahan untuk mendapatkan alat transportasi jenis sepeda motor saat ini sangat mudah karena program pemberian kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prosesatau keputusan pembelian telah banyak dilakukan. Melalui riset ini akandianalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keputusanpembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul. Ketertarikan pemilihan merek tersebutkarena produk sepeda motor Yamaha Mio Soul semakin diminati tidak hanyadikalangan wanita Indonesia tetapi juga seluruh kalangan anak muda. Gayahidup modern merupakan salah satu faktor individu yang dapatmempengaruhi perilaku pembelian seseorang, sepeda motor Yamaha Mioadalah salah satu sepeda motor skutermatik yangdulunya di rancang khusus


(18)

2 untuk wanita, tetapi sekarang diminati oleh semuakalangan anak muda.Sepeda motor model Skutermatik semakin melaju.Kontribusinyahampir setara dengan penjualan sepeda motor model Bebek 125cc ke atasyang merupakan produk andalan. Dapat dilihat tercatat penjualan motor semester pertama tahun 2009 (www. Dunia Otomotif.com).

Berdasarkan data terbaru yang dirilis AISI, pada Juni tahun 2009, Yamaha menempati posisi pertama di pasar motor nasional dengan menjual sebanyak 218.614 unit atau menguasai pangsa pasar 45%. Merek Honda berada di peringkat kedua dengan volume penjualan 216.876 unit (44,6%), sedangkan Suzuki di posisi ketiga dengan mengantongi angka 42.425 unit (8,7%). Pada bulan tersebut, Yamaha masih mengukuhkan dominasinya di segmen skutik dengan menguasai 56,9% pangsa pasar skutik dengan volumenya sebanyak 100.192, sedangkan Honda 57.983 unit (32,9%) dan Suzuki sebanyak 17.832 unit (10,1%).Dengan hasil tersebut, Penjualan sepeda motor nasional sepanjang semester I tahun 2009 hanya mencapai 2,542,351 juta unit, atau anjlok 16,79% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama 2008 yang mencapai 3,055,182 unit. Padahal Honda untuk tahun 2009 ini telah mengeluar dua type terbarunya yakni Absolute Revo dan Blade.Saingan terberat Honda, Yamaha, hanya mengalami penurunan 4.12% dibandingkan penjualan semester pertama tahun lalu.Suzuki yang penjualan telah mengalami penurunan yang cukup drastis yakni turun 51.12% dibandingkan penjualan semester I 2008 patut untuk diwaspadai mengingat penjualan mereka yang cenderung mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir ini (Dunia Otomotif.com).


(19)

3 Kehidupan masyarakat modern saat ini turut mempengaruhi pola perilaku masyarakat dalam pembelian. Kehidupan modern seringkali di identikkan dengan gaya hidup yang selalu mengikuti trend atau perkembangan jaman. Dalam kondisi seperti ini, keputusan memilih merek turut berperan dalam gaya hidup modern, sehingga keinginan untuk membeli produk yang bermerek turut mewarnai pola konsumsi seseorang.

Menurut Muafi (2003:56) megatakan bahwa, “kehidupan masyarakat modern memiliki implikasi pada peran merek, artinya konsumen tidak sekedar menginginkan produk, tetapi juga merek”.Merek yang telah mapan biasanya dijadikan simbol sebagai suatu produk yang sukses, sehingga ekuitas merek turut berpengaruh terhadap kondisi emosional konsumen. Meskipun di pasar banyak beredar produk-produk yang sejenis terutama produk pesaing, semuanya itu akan tergantung dari ekuitas konsumen terhadap merek. Artinya jika konsumen telah memahami benar tentang merek yang diyakininya, maka kepribadian merek dibenak konsumen akan semakin kuat. Ekuitas merek merupakan persepsi total konsumen terhadap merek yang dapat dibentuk melalui informasi baik dari, pendapat teman atau pengalaman sendiri.

Jika konsumen memiliki persepsi yang baik terhadap merek akan mempengaruhi terbentuknya pilihan produk yang akan dibeli, selanjutnya akan membentuk sikap positif yang pada gilirannya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini sejalan dengan pendapat Sodik (2004:23), bahwa informasi yang diperoleh dan diproses konsumen akan membentuk preferensi seseorang terhadap suatu obyek. Preferensi akan membentuk sikap konsumen terhadap


(20)

4 suatu obyek yang pada gilirannya sikap ini seringkali secara langsung akan mempengaruhi apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak.

Persepsi konsumen terhadap kualitas produk akan membentuk preferensi dan sikap yang pada gilirannya akan mempengaruhi keputusan untuk membeli atau tidak. Hal ini sejalan dengan pendapat Aaker (1997) dalam Sodik (2004:34) bahwa kesan kualitas memberikan nilai dalam beberapa bentuk diantaranya adalah alasan untuk membeli.Niat untuk melakukan pembelian dapat terbentuk dari sikap konsumen terhadap bauran pemasaran diantaranya melalui promosi. Kegiatan promosi sepeda motor Yamaha mio soul diantaranya dapat dilakukan melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan personal selling. Sejalan dengan hal diatas keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor Yamaha mio soul dapat dipengaruhi oleh stimuli atau rangsangan pemasaran seperti kualitas produk, promosi melalui iklan yang menarik, kepribadian merek dibenak konsumen akan semakin kuat. Ekuitas merek merupakan persepsi total konsumen terhadap merek yang dapat dibentuk melalui informasi baik dari, pendapat teman atau pengalaman sendiri. Jika konsumen memiliki persepsi yang baik terhadap merek akan mempengaruhi terbentuknya pilihan produk yang akan dibeli, selanjutnya akan membentuk sikap positif yang pada gilirannya akan mempengaruhi keputusan pembelian.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sodik (2004:45) bahwa informasi yang diperoleh dan diproses konsumen akan membentuk preferensi seseorang terhadap suatu obyek. Preferensi akan membentuk sikap konsumen terhadap


(21)

5 suatu obyek yang pada gilirannya sikap ini seringkali secara langsung akan mempengaruhi apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak.

Sejalan dengan hal di atas keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor Yamaha mio soul dapat dipengaruhi oleh stimuli atau rangsangan pemasaran seperti kualitas produk, promosi melalui iklan yang menarik, diskon, hadiah. Selain itu desain turut mempengaruhi keputusan pembelian. Umumnya konsumen menginginkan desain yang inovatif dari waktu ke waktu.Berdasarkan uraian diatas yang menjadi pokok permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk menyajikan skripsi dengan judul: “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Citra Perusahaan, Promosi, Dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha” (Studi Kasus Pada Produk Motor Yamaha Mio Soul Di Wilayah Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah variabel kualitas produk, citra perusahaan, promosi, dan desain secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ?


(22)

6 2. Apakah variabel kualitas produk, citra perusahaan, promosi, desain secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta?

3. Dari keempat variabel bebas tersebut, variabel bebas manakah yang sangat dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Yamaha Mio Soul pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

a. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, citra perusahaan, promosi, dan desain secara parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soulpada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, citra perusahaan, promosi, dan desainsecara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Untuk menganalisis variabel bebas mana yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta


(23)

7 2. Manfaat Penelitian

Tujuan lain dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan manfaat terhadap:

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak perusahaan sebagai informasi dan bahan masukan untuk pengambilan keputusan dan penentu strategi-strategi selanjutnya yang lebih efektif untuk memenangkan persaingan di pasar.

b. Bagi Penulis

Sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dan penerapan teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan.

c. Bagi Akademis

Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dan bahan penyusunan penelitian serupa dan lebih mendalam.

d. Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa khususnya jurusan manajemen pemasaran untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.


(24)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kualitas Produk

1. Pengertian Kualitas

Kualitas merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan produk dan jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001:4). Kualitas merupakan totalitas bentuk dan karakteristik barang / jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memutuskan kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi (Render, 2001:92) dalam Bukhari (2010:2).

Kualitas merupakan seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat (Kotler, 2007:49). Jadi dapat disimpulkan kualitas adalah totalitas bentuk, karakteristik dan atribut sebagaimana dideskripsikan di dalam produk (barang /jasa), proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan / kebutuhan konsumen. 2. Faktor-Faktor Mendasar Yang Mempengaruhi Kualitas

Kualitas produk secara langsung dipengaruhi oleh 9 bidang dasar. Pada masa sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlah besar kondisi yang membebani produksi melalui suatu cara yang tidak pernah dialami dalam periode sebelumnya (Feigenbaum, 1992; 54-56) dalam bukhari (2010:10).


(25)

9 a. Market

Jumlah produk baru dan baik yang ditawarkan di pasar terus bertumbuh pada laju yang eksplosif. Konsumen diarahkan untuk mempercayai bahwa ada sebuah produk yang dapat memenuhi hamper setiap kebutuhan. Pada masa sekarang konsumen meminta dan memperoleh produk yang lebih baik memenuhi ini.Pasar menjadi lebih besar ruang lingkupnya dan secara fungsional lebih terspesialisasi di dalam barang yang ditawarkan.Dengan bertambahnya perusahaan, pasar menjadi bersifat internasional dan mendunia.Akhirnya bisnis harus lebih fleksibel dan mampu berubah arah dengan cepat.

b. Money

Meningkatnya persaingan dalam banyak bidang bersamaan dengan fluktuasi ekonomi dunia telah menurunkan batas (marjin) laba. Pada waktu yang bersamaan, kebutuhan akan otomasi dan pemekanisan mendorong pengeluaran mendorong pengeluaran biaya yang besar untuk proses dan perlengkapan yang baru. Penambahan investasi pabrik, harus dibayar melalui naiknya produktivitas, menimbulkan kerugian yang besar dalam memproduksi disebabkan oleh barang afrikan dan pengulangkerjaan yang sangat serius.Kenyataan ini memfokuskan perhatian pada manajer pada bidang biaya kualitas sebagai salah satu dari “titik lunak” tempat biaya operasi dan kerugian dapat diturunkan untuk memperbaiki laba.


(26)

10 c. Management

Tanggung jawab kualitas telah didistribusikan antara beberapa kelompok khusus.Sekarang bagian pemasaran melalui fungsi perencanaan produknya, harus membuat persyaratan produk. Bagian perancangan bertanggung jawab merancang produk yang akan memenuhi persyaratan itu. Bagian produksi mengembangkan dan memperbaiki kembali proses untuk memberikan kemampuan yang cukup dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi rancangan. Bagian pengendalian kualitas merencanakan pengukuran kualitas pada seluruh aliran proses yang menjamin bahwa hasil akhir memenuhi persyaratan kualitas dan kualitas pelayanan, setelah produk sampai pada konsumen menjadi bagian yang penting dari paket produk total. Hal ini telah menambah beban manajemen puncak, khususnya bertambahnya kesulitan dalam mengalokasikan tanggung jawab yang tepat untuk mengoreksi penyimpangan dari standar kualitas.

d. Man

Pertumbuhan yang cepat dalam pengetahuan teknis dan penciptaan seluruh bidang baru seperti elektronika komputer menciptakan suatu permintaan yang besar akan pekerja dengan pengetahuan khusus. Pada waktu yang sama situasi ini menciptakan permintaan akan ahli teknik sistem yang akan mengajak semua bidang spesialisasi untuk bersama merencanakan, menciptakan dan mengoperasikan berbagai sistem yang akan menjamin suatu hasil yang diinginkan.


(27)

11 e. Motivation

Penelitian tentang motivasi manusia menunjukkan bahwa sebagai hadiah tambahan uang, para pekerja masa kini memerlukan sesuatu yang memperkuat rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan bahwa mereka secara pribadi memerlukan sumbangan atas tercapainya sumbangan atas tercapainya tujuan perusahaan.Hal ini membimbing kearah kebutuhan yang tidak ada sebelumnya yaitu pendidikan kualitas dan komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran kualitas.

f. Material

Disebabkan oleh biaya produksi dan persyaratan kualitas, para ahli teknik memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat dari pada sebelumnya.Akibatnya spesifikasi bahan menjadi lebih ketat dan keanekaragaman bahan menjadi lebih besar.

g. Machine and Mecanization

Permintaan perusahaan untuk mencapai penurunan biaya dan volume produksi untuk memuaskan pelanggan telah terdorong penggunaan perlengkapan pabrik yang menjadi lebih rumit dan tergantung pada kualitas bahan yang dimasukkan ke dalam mesin tersebut.Kualitas yang baik menjadi faktor yang kritis dalam memelihara waktu kerja mesin agar fasilitasnya dapat digunakan sepenuhnya.

h. Modern Information Metode

Evolusi teknologi komputer membuka kemungkinan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil kembali, memanipulasi


(28)

12 informasi pada skala yang tidak terbayangkan sebelumnya. Teknologi informasi yang baru ini menyediakan cara untuk mengendalikan mesin dan proses selama proses produksi dan mengendalikan produk bahkan setelah produk sampai ke konsumen. Metode pemprosesan data yang baru dan konstan memberikan kemampuan untuk memanajemeni informasi yang bermanfaat, akurat, tepat waktu dan bersifat ramalan mendasari keputusan yang membimbing masa depan bisnis

i. Mounting Product Requirement

Kemajuan yang pesat dalam perancangan produk, memerlukan pengendalian yang lebih ketat pada seluruh proses pembuatan produk. Meningkatnya persyaratan prestasi yang lebih tinggi bagi produk menekankan pentingnya keamanan dan keterandalan produk.

3. Pengertian Produk

Menurut Dharmmesta dan Irawan (2001:165) produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, prestise perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa produk diperlukan untuk mempertemukan hasil perusahaan dengan permintaan yang ada agar produk yang diperlukan oleh konsumen memberikan kepuasan pada konsumen dan sekaligus menguntungkan perusahaan.


(29)

13 Produk itu tidak hanya terdiri dari barang yang berwujud.Tetapi definisi produk yang lebih luas meliputi objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tampat, organisasi, ide ataupun campuran dari hal-hal tersebut.Istilah produk juga dapat di definisikan sebagai, “Serangkaian atribut tangible dan

intangible manfaat atau utilitas fungsional, sosial, psikologis” (Tjiptono, 2005:88).

Masih menurut Tjiptono, produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.

Dalam merencanakan produk, terdapat lima tingkatan level produk (Kotler, 2007:4), yaitu:

a. Produk utama/inti (core benefit), yang menawarkan atau manfaat kegunaan utama yang dibutuhkan pelanggan.

b. Produk generik yang mencerminkan versi dasar (fungsional) dari suatu produk.

c. Produk yang diharapkan (expected product), yaitu sekumpulan atribut dan kondisi yang biasanya yang diharapkan pelanggan pada saat membelinya.

d. Produk tambahan (augmentproduct), meliputi pelayanan dan manfaat yang membedakan penawaran perusahaan dengan penawaran perusahaan pesaingannya.

e. Produk potensial, yaitu segala tambahan dan tranformasi terhadap produk yang mungkin dilakukan yang akan datang.


(30)

14 4. Dimensi Kualitas Produk

Menurut Tjiptono dan Gregorious Chandra (2007:110-111) kualitas adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Sedangkan delapan dimensi kualitas menurut Garvin (1987) dalam Fandy Tjiptono (2008:25 - 26) adalah sebagai berikut :

1. Kinerja (performance), karakteristik operasi suatu produk utama, seperti kecepatan, konsumsi bahan bakar, kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi.

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature), yaitu karakterirtik sekunder atau pelengkap misalkan kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, AC, sound system, lock system, power sterring dan lain sebagainya.

3. Keandalan (reliability), kemungkinan akan mengalami kerusakan atau gagal pemakaian, misalkan mobil tidak sering ngadat / macet / rewel atau rusak.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakterisik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditentukan, misalkan keamanan, dan emisi terpenuhi.

5. Daya Tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis dan umur ekonomis.


(31)

15 6. Kemampuan melayani (serviceability), meliputi kecepatan, kemudahan

direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan.

7. Estetika (estethic), yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalkan bentuk fisik, model / desain yang artistik, warna dan sebagainya.

8. Ketepatan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

B. Citra Perusahaan

1. Pengertian Citra Perusahaan

Menurut Sutisna (2003:83) citra sebagai total persepsi terhadap suatu objek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Menurut Buchori Alma (2002:317) citra didefinisikan sebagai kesan yang diperoleh sesuai dengan pengatahuan dan pengalaman sesorang tentang sesuatu. Demikian juga menurut Rhenald Kasali (2003:28) citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan.

Menurut Kotler (2009:299) citra adalah kekuatan, artinya citra mempunyai kemampuan di luar perusahaan yang dapat menambah kekuatan bagi produk barang yang dihasilkan oleh perusahaan dan citra merupakan efek tunda bagi perusahaan, artinya citra dibentuk oleh perusahaan tidak berpengaruh secara langsung terhadap perusahaan akan tetapi membutuhkan waktu yang relatif lama.


(32)

16 Menurtu Zaithaml dan Bitner (dalam Kartawan dkk, 2003:105) mendifinisikan citra sebagai kesan terhadap suatu produk atau merek dari suatu perusahaan yang disimpan dalam ingatan seseorang atau kelompok yang dihasilkan melalui pengalaman di masa yang lampau. Dengan demikian apabila pengalaman dari layanan yang diterima oleh konsumen itu baik, akan membentuk citra yang baik dari perusahaan tersebut. Sebaliknya apabila layanan yang diterima itu jelek, maka akan membentuk citra yang jelek pula.

Pengertian citra perusahaan menurut Dowling (dalam Nha Nguyen, 2006:63) “corporate image is the consumer’s response to the total offering

and is defined as a sum the belief, ideas, and impressions that a public has an organization.“Artinya citra perusahaan adalah respon konsumen pada keseluruhan penawaran yang diberikan perusahaan dan didefinisikan sebagai sejumlah kepercayaan, ide-ide, dan kesan masyarakat pada suatu organisasi.

Menurut Davies et al (dalam Nha Nguyen, 2006:63) “Corporate image is described as overall impression made on the minds of the public about organization. It is related to business name, architecture, variety of product/services, tradition, ideology, and to the impression of quality commuicated by each employee interacting with the organization’s

clients“.Artinya citra perusahaan merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk di benak masyarakat tentang perusahaan. Di mana citra tersebut berhubungan dengan nama bisnis, arsitektur, variasi dari produk, tradisi,


(33)

17 ideologi dan kesan pada kualitas komunikasi yang dilakukan oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan klien organisasi.

Hal ini mengindikasikan bahwa citra perusahaan tidak hanya menunjukkan kesan-kesan atribut individual, namun lebih kepada keseluruhan peran dan fungsi dari perusahaan. Dengan kata lain, citra perusahaan dapat dipersepsikan sebagai gambaran mental secara selektif. Karena keseluruhan kesan tentang karakteristik suatu perusahaan lah yang nantinya akan membentuk citra perusahaan di benak masyarakat.

Sedangkan menurut Lawrence (dalam Sutojo 2004:1), citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi banyak orang dalam mengambil berbagai keputusan penting.Setiap perusahaan mempunyai citranya tersendiri di masyarakat.Citra itu sendiri dapat berperingkat baik, sedang, ataupun buruk.

Lawrence mengatakan bahwa bagi perusahaan (dalam Sutojo, 2004:10), ”Citra juga dapat diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan, seseorang terhadap perusahaan didasari atas apa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang perusahaan yang bersangkutan”. Oleh karena itu citra sebuah perusahaan yang sama dapat berbeda dimata dua orang yang berlainan. Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi banyak orang dalam mengambil keputusan, sehingga persepsi yang ada harus bersifat positif sehinga dapat lahir citra yang baik.


(34)

18 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa citra merupakan hasil evaluasi dalam diri seseorang berdasarkan pengertian, pemahaman terhadap suatu rangsangan yang telah diolah dan disimpan dalam benaknya dan merupakan suatu persepsi seseorang terhadap suatu objek dengan berbagai karakter, aktivitas serta bentuk fisik objek tersebut dalam mengambil keputusan.

2. Proses Terbentuknya Citra Perusahaan

Menurut Sutisna (2003:83) dikutip dari www.e-iman.uni.cc, terbentuknya citra perusahaan pada benak konsumen ketika seseorang konsumen memperhatikan informasi mengenai perusahaan atau korporasi dan bagaimana pengalamannya atas penggunaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Ketika konsuemen mempunyai pengalaman yang baik atas penggunaan berbagai merek produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan, maka konsumen akan mempunyai citra positif atas perusahaan tersebut dan pada saat itulah terbentuk apa yang disebut sebagai citra perusahaan atau citra korporasi. Masih dikutip dari www.e-iman.uni.cc,

adapun proses terbentuknya citra menurut hawkins et al, ditunjukan oleh gambar berikut:

Gambar 2.1

Grafik Proses Terbentuknya Citra

Sumber: Hawkins et all (2000) Consumer Behavior: Building Market Strategy image

attention

behavior ekposure


(35)

19 Berdasarkan gambar proses terbentuknya citra perusahaan berlangsung pada beberapa tahap:

1. Obyek mengetahui (melihat atau mendengar) upaya yang dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan.

2. Memperhatikan upaya perusahaan tersebut.

3. Setalah adanya perhatian obyek mencoba memahami semua yang ada pada upaya perusahaan.

4. Terbentuknya citra perusahaan pada obyek yang kemudian.

5. Citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku obyek sasaran dalam hubungannya dengan perusahaan.

Rhenald Kasali (2003:28) mengemukakan, “pemahaman yang berasal dari suatu informasi yang tidak lengkap menghasilkan citra yang tidak sempurna”. Dia jugamengemukakan, informasi yang lengkap mengenai citra perusahaan meliputi empat elemen sebagai berikut:

1. Personality, keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik saaran seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial.

2. Reputation. Hal yang dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain, seperti kinerja keamanan transaksi sebuah bank, pelayanan yang memuaskan.


(36)

20 3. Value. Nilai-nilai yang dimiliki perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan pelanggan.

4. Corporat identity. Adalah Komponen-komponen yang mempermudah mengenal publik sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna dan slogan.

C. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi menurut Simamora (2000:753) merupakan fungsi dari pemberitahuan, pembujukan dan pengimbasan keputusan pembelian konsumen. Promosi menurut Swastha (2005:349) merupakan variabel dalam kerangka marketig mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran dan memperkenalkan produk atau jasa kepada konsumen. Promosi (promotion) yang bagus agar menarik minat beli konsumen dilakukan melalui bauran promosi (promotion mix) yaitu penjualan perorangan, periklanan, promosi penjualan, kehumasan, mulut ke mulut serta pemasaran langsung (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006: 120).

Menurut Swastha (2005:349) promosi pada hakekatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan mendorong permintaan, yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar


(37)

21 sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Umar (2002:35) promosi adalah pengkomunikasian informasi antara penjual dan pembeli atau pihak-pihak lainya agar produk tersebut dikenal dan akhirnya dibeli.Lupiayoadi (2006:120) mengatakan bahwa kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Dari teori-teori tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah usaha untuk memberikan informasi kepada orang-orang tentang produk dan mempersuasikan pembeli atau target pasar dan publik untuk mendorong permintaan.

2. Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah modifikasi tingkah laku konsumen, menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan konsumen sasaran tentang perusahaan dan produk atau jasa yang dijualnya (Swatha & Irawan, 2005:353). Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Menginformasikan

Kegiatan promosi ditujukan untuk memberitahukan pasar yang dituju tentang penawaran dari perusahaan.


(38)

22 b. Membujuk Pelanggan Sasaran

Promosi yang bersifat membujuk umumnya kurang disenangi masyarakat namun demikian promosi ini diarahkan untuk mendorong pembelian.

c. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merk produk dalam masa kedewasaan produk.

d. Modifikasi Tingkah Laku Konsumen

Promosi diarahkan untuk merubah kebiasan pembelian konsumen, misal iklan pemakaian pasta gigi Pepsodent yang menginformasikan kalau pemakaian pasta gigi diletakkan penuh di bulu sikat.

3. Bauran Promosi (Promotion Mix)

Promotion mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain, yang kesemuannya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Swastha & Irawan, 2005:349). Lupiyoadi (2006:120), mengatakan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara pemberi jasa dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian, hal ini juga di ungkapkan oleh Simamora (2000:754).


(39)

23 Dalam bauran promosi terdapat enam komponen, secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan,menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang ditawarkan serta membedakan diri perusahaan dengan para kompetitornya.

Keuntungan dari periklanan adalah media yang bervariasi (surat kabar, majalah, tv, radio dan sebagainya), adanya kemampuan mengendalikan tiap pemunculan iklan (control of Exposure), daya tarik dari pesan periklanan dapat disesuaikan bila tujuan komunikasi berubah. Kerugian periklanan adalah tidak terjadinya interaksi secara langsung dengan pembeli dan mungkin saja tidak berhasil menarik perhatian pemirsa.

b. Penjualan Personal (Personal Selling)

Penjualan personal merupakan suatu bentuk interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan dari pembeli maupun calon pembeli.Penjualan personal mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena memiliki kekuatan unik yaitu wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tentang konsumen dan mendapatkan umpan balik (feedback) dari konsumen. Namun penjualan personal


(40)

24 membutuhkan biaya yang lebih besar dari pada periklanan, kemungkinan dua kali lipat besarnya walaupun kegunaanya hampir sama dengan periklanan yang meliputi pembentukan kesadaran terhadap produk, penyampaian informasi, dan melakukan persuasi agar orang melakukan pembelian.

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Menurut Basu & Irawan (2005:353) promosi penjualan adalah kegiatan promosi selain periklanan, penjualan perorangan maupun publisitas, yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan untuk mendorong penjulan, serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan.Husein Umar (2002:36) promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dimana pembelian diharapkan dilakukan saat itu juga, kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan seperti pemberian kupon serta obral.

Dapat disimpulkan dari teori tersebut promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek dalam aktifitas promosi untuk merangsang pembelian suatu produk dengan cara yang bervariasi, seperti pameran dagang, insentif penjualan dan sebagainya.

d. Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity And Public Relation)

Publisitas dan hubungan masyarakat merupakan stimulasi non-personal terhadap permintaan barang, jasa, ide, dan sebagainya dengan


(41)

25 berita komersial yang berarti dalam media masa dan tidak dibayar untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

Menurut Rambat Lupiyoadi (2006:122) kehumasan dapat dilakukan dengan program: publikasi, acara-acara penting, hubungan dengan Investor, pameran serta mensponsori beberapa acara. Menurut Lupiyoadi publisitas juga harus punya tugas pemasaran yaitu:

1) Publisitas harus menciptakan berita bukan mencari berita. 2) Publisitas harus menciptakan kejadian.

Keuntungan publisitas dan hubungan masyarakat terletak pada efisiensi biaya karena perusahaan tidak membayar media masa sebagai sarana promosi tersebut.Namun publisitas yang bersifat negatif dapat menimbulkan dampak buruk bagi perusahaan.

e. Informasi Dari Mulut Ke Mulut (Word Of Mouth)

Dalam hal promosi jasa, peranan orang sangat penting.Pelanggan dekat dengan penyampaian pesan. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut.

f. Pemasaran Langsung (direct marketing)

Pemasaran ini merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi promosi ada enam area pemasaran langsung direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing, digital marketing


(42)

26 D. Desain

1. Pengertian Desain

Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya timpengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini penampilan dan fungsi suatu produk dalam mengambil keputusan kebutuhan pelanggan (Angipora, 2002:175).

Dalam pasar yang cepat berubah mengikuti jaman, harga dan teknologi tidaklah cukup. Rancangan merupakan faktor yang akan sering menjadi keunggulan perusahaan. Menurut Kotler (2001:353) definisi desain adalah “Totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu menurut yang diisyaratkan oleh pelanggan.”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa desain sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya.Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang


(43)

27 sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah “perancangan proses”. Salah satu contoh dari perancangan proses adalah perancangan proses dalam industri kimia.

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin.Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan.Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).

Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (proportion) dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.

Rancangan sangat penting dalam membuat dan memasarkan jasa eceran (retail services), pakaian, barang-barang kemasan, dan peralatan tahan lama. Perancang harus memikirkan berapa besar yang perlu diinvestasikan dalam gaya, daya tahan, keandalan dan kemudahan perbaikan.


(44)

28 2. Dimensi Desain

Adapun parameter rancangan yang didefinisikan menurut Phillip Kotler (2001:353) adalah sebagai berikut:

a. Gaya (style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli.

b. Daya Tahan (durability), ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi normal/atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu.

c. Kehandalan (reliability), ukuran probabilitas bahwa body tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu, kegunaan atau manfaat produk.

d. Mudah Diperbaiki (reparability), ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika produk itu rusak atau gagal.

Desain merupakan sebuah konsep yang lebih luas dari gaya. Gaya hanya mendeskripsikan penampilan sebuah produk.Gaya dapat merupakan daya tarik yang mengagumkan.Desain yang baik menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk dan juga coraknya.Desain yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan performa produk, dan memberikan keunggulan kompetitif yang kuat pada produkdalam pasar sasaran.Desain adalah salah satu pertimbangan oleh konsumen yang meliputi bentuk, model, dan warna.Desain yang semakin menarik akan semakin membuat konsumen tertarik pada produk tersebut.


(45)

29 Bagi perusahaan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang akan dengan mudah diproduksi dan didistribusikan. Bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki, serta dibuang.

E. Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2005:202), keputusan pembelian adalah “Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian”.

Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawalidan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian.

2. Tahap - Tahap Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya eratkaitannya dengan perilaku konsumen. Menurut Ali Hasan (2008:129), agar dapat sukses dalam persaingan maka perusahaan harus berusaha menciptakan dan mempertahankan pelanggan dengan cara menghasilkan dan menyampaikan produk yang diinginkan konsumen


(46)

30 dengan harga yang layak (reasonable). Oleh karena itu setiap manajemen pemasaran harus berupaya memahami perilaku konsumen.

Menurut Kotler (2009:235) yang dimaksud dengankeputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri darimenganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi,penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusanpembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Dari pengertian keputusan pembelian di atas dapat disimpulkan bahwakeputusan pembelian adalah perilaku pembelian seseorang dalam menentukan suatupilihan produk untuk mencapai kepuasan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumenyang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian.

Menurut Kotler (2009:235), prosespengambilan keputusan pembelian suatu produk dapat digambarkan dalam bentukproses kegiatan pembelian dengan tahapan sebagai berikut:

Gambar 2.2

Model Proses Pembelian Lima Tahap

Sumber : Kotler (2009:268)

Proses pengambilan keputusan pembelian menurut Kotler (2009: 268) melalui lima tahap yaitu:


(47)

31 a. Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini ditujukan untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi dan terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi (Kotler, 2009:235).

b. Pencarian Informasi (Information Search)

Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangjauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Konsumen dapat meperoleh informasi dari beberapa sumber antara lain (2009:235-236):

1) Sumber Pribadi: Keluarga, teman, tetangga. kenalan.

2) Sumber Komersil: Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan. 3) Sumber Publik: media massa, organisasi penilai konsumen.

4) Sumber Pengalaman: Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk c. Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternatives)

Tahap dari keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari pengaruh


(48)

32 sumber-sumber yang dimiliki (waktu, uang, informasi) maupun resiko keliru dalam pemilihan.Kotler (2009:238) Evaluasi sering mencerminkan keyakinan dan sikap.Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu.Keyakinan orang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka.Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap.Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu.

Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan.Konsumen tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.Namun dua faktor yang berikut yang digambarkan pada gambar 2.3 dapat berada di antara pembelian dan keputusan pembelian.

Gambar 2.3

Tahapan Antara Evaluasi Alternatif Dan Keputusan Pembelian

Sumber: Kotler, 2005:228) Evaluasi

alternatif

Niat pembelian

Sikap orang lain

Faktor situasi yang tidak terantisipasi

Keputusan pembelian


(49)

33 Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal:

1) Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen.

2) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar sikap negative orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian. d. Keputusan Membeli (Purchase)

Dalam tahap evaluasi para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian konsumen dapat mengambil lima sub-keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu dan metode pembayaran. Dalam pembelian produk sehari-hari keputusannya lebih kecil dan kebebasannya juga lebih kecil (Kotler, 2009:240).

Kotler (2009:240) konsumen dapat mengambil keputusan untuk tidak secara formal mengevaluasi setiap merek.Dalam kasus lain, faktor-faktor yang mengintervensi bisa mempengaruhi keputusan final.


(50)

34 e. Tingkah Laku Pasca Pembelian (Post Purchase Behavior)

Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidak-sesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang dijadikan acuan dalam melakukan penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan berasal dari jurnal dan skripsi dengan melihat hasil penelitianya dan akan dibandingkan dengan penelitian selanjutnya dengan menaganalisa berdasarkan keadaan dan waktu yang berbeda, adapun ringkasan penelitian terdahulu akan dijabarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Judul

Penelitian

Peneliti Dan Tahun Model Peneliti Dan

Sampel

Hasil Penelitian 1 Pengaruh Desain

Produk Terhadap Proses Keputusan Pembelian Kosumen Sepeda Motor Honda Supra x (survei terhadap anggota Honda Astrea Supra Team Bandung)

Permadi, Agung (2007)

Regresi Linier Berganda

hasil penelitian, data hasil penelitian menunjukan bahwa desain produk berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian, yaitu sebesar 83,2%, sisanya sekitar 12,8% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Pengaruh terbesar dari dimensi desain produk terhadap proses keputusan pembelian yaitu berasal dari daya tahan produk, kemudian fitur, gaya, mudah diperbaiki, serta bentuk.


(51)

35 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Judul

Penelitian

Peneliti Dan Tahun Model Peneliti Dan

Sampel

Hasil Penelitian 2 Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Merek Honda Di Kota Medan

Lubis (2007) Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor harga, cara pembayaran, layanan purna jual, merek, kualitas, promosi dan nilai jual kembali

berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek Honda di kota Medan. Sedangkan secara parsial faktor harga, layanan purna jual, merek, kualitas, promosi dan nilai jual kembali berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor merek Honda di kota Medan.

3 Pengaruh Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor

NewHonda Tiger Revolution Cruiser (Sensus pada Anggota Paguyuban Tiger

Rider Club Cimahi)

Pagie Addensyah (2009)

Regresi Linier Berganda

hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa desain produk memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan

pembelian.Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.


(52)

36 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Judul

Penelitian

Peneliti Dan Tahun Model Peneliti Dan

Sampel

Hasil Penelitian 3 Pengaruh Citra

Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen” (Studi Pada Toko Buku Diskon Toga Mas Malang)

Marjuki, Julaika (2009)

Regresi Linier Berganda

Hasil dari penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh antara variabel citra

perusahaan yang terdiri dari

merchandise (X1), harga (X2), pelayanan (X3), personel(X4) dan suasana toko (X5) secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Toko Buku Diskon Toga Mas Malang. (2) Terdapat

pengaruh antara variabel perusahaan yang terdiri dari

merchandise (X1), harga (X2), pelayanan (X3), personel (X4) dan suasana toko (X5) secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen pada Toko Buku Diskon Toga Mas Malang dan (3) Variabel harga merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Toko Buku Diskon Toga Mas Malang. 4 Pengaruh Kualitas

Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Jamu Tradisional Di Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta

Setyawati (2009) Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas produk dengan keputusan pembelian dan terdapat hubungan posotif antara harga dengan keputusan pembelian Koefisien Determinasi sebesar 0,324 atau 32,4 % pengaruh keputusan pembelian dalam membeli jamu tradisional sidomuncul.


(53)

37 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Judul

Penelitian

Peneliti Dan Tahun Model Peneliti Dan

Sampel

Hasil Penelitian 5 Pengaruh Kualitas

Produk, Promosi Dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Yamaha Mio Di Banjarbaru

Kalimantan Selatan

Rr. Siti Munawaroh (2011)

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara kualitas produk, promosi dan desain baik secara parsial maupun secara simultan.

6 Analisis Pengaruh Harga, Promosi Dan Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Non Matic (Studi Kasus pada Astra Honda Ungaran)

Krismanti (2012) Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara harga, promosi dan desain produk baik secara parsial maupun secara simultan.

7 Pengaruh Kualitas Produk,Citra Merk Dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Penambah Energy Cair M150

Stiyono Arie tri (2007)

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel kualitas produk, Citra merek dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 8 Analisis Pengaruh

Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Motor Yamaha Mio (Studi Kasus Pada

Mahasiswa di

Universitas Semarang)

Purborini Ayu (2012) Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, Dan Persepsi Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian


(54)

38 Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Judul

Penelitian

Peneliti Dan Tahun Model Peneliti Dan

Sampel

Hasil Penelitian 9 Pengaruh Harga Dan

Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Matic Beat (Studi Kasus Pada PT. Nusantara Solar Sakti)

Purwati (2012) Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga dan kualitas produk dengan keputusan pembelian Motor Honda Matic Beat.

G. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran terjadi pada dasarnya merupakan review atau tinjauan pustaka yang dituangkan dalam bentuk skema serta mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti. Kualitas produk merupakan variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, dengan kualitas produk konsumen dapat mengetahui baik atau tidaknya suatu produk seperti yang diungkapkan oleh Kotler (2007:49) yang menjelaskan pengertian dari kualitas adalahseluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas produk yang baik akan meningkatkan citra perusahaan yang baik sehingga akan meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli karena citra akan terbentuk dengan kualitas dari produk yang baik pula seperti yang diungkapkan oleh kotler (2009:299) yang menyatkan bahwa citra adalah kekuatan, artinya citra mempunyai kemampuan di luar perusahaan


(55)

39 yang dapat menambah kekuatan bagi produk barang yang dihasilkan oleh perusahaan dan citra merupakan efek tunda bagi perusahaan, artinya citra dibentuk oleh perusahaan tidak berpengaruh secara langsung terhadap perusahaan akan tetapi membutuhkan waktu yang relatif lama. Citra suatu perusahaan tidak akan terbentuk jika tanpa adanya pengenalan akan produk, maka perlu adanya suatu strategi. Salah satu strategi dalam meningkatkan citra perusahaan adalah dengan melakukan promosi, karena dengan promosi akan memperkenalkan produk dan perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh Basu Swastha dan Irawan (2005:349) promosi pada hakekatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan mendorong permintaan, yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi yang baik akan meningkatkan penjualan dengan memperkenalkan spesifikasi bentuk dan desain dari suatu produk. Saat ini konsumen melihat suatu produk dari segi bentuk, desain yang menarik karena desain adalah penentu dari konsumen dalam memutuskan membeli produk, seperti yang diungkapkan oleh Kotler (2001:353) definisi desain adalah “Totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu menurut yang diisyaratkan oleh pelanggan.Sehingga berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:


(56)

40 Gambar 2.4

Skema Kerangka Pemikiran

Uji Reliabilitas dan Validitas

Uji Asumsi Klasik Kualitas Produk

Keputusan Pembelian

1. Uji Normalitas Data 2. Multikolineritas 3. Autokolerasi 4. Heterokedastisitas

Kesimpulan dan Implikasi Uji Regresi Linear Berganda

1. Koefisien Determinasi 2. Uji t (Parsial)

3. Uji F (Simultan)


(57)

41 H. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas produk secara parsial terhadap keputusan pembelian.

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas produk secara parsial terhadap keputusan pembelian.

2. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel citra perusahaan secara parsial terhadap keputusan pembelian.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel citra perusahaan secara parsial terhadap keputusan pembelian.

3. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel promosi secara parsial terhadap keputusan pembelian.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel promosi secara parsial terhadap keputusan pembelian.

4. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel desain secara parsial terhadap keputusan pembelian.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel desain secara parsial terhadap keputusan pembelian.

5. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas produk, citra perusahaan, promosi, desain secara parsial terhadap keputusan pembelian.

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kualitas produk, citra perusahaan, promosi, desain secara parsial terhadap keputusan pembelian.


(58)

42 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penulisan skripsi ini yang dijadikan responden dalam penelitian adalah para konsumen sepeda motor yamaha mio soul, yang memutuskan untuk pembelian sepeda motor yamaha mio soul, yaitu dengan cara memberikan kuesioner kepada yang bersangkutan. Adapun yang akan dibahas terbatas hanya pada seberapa besar kualitas produk, citra perusahaan, promosi, dan desain terhadap keputusan pembelian sepeda motor yamaha mio soul.

Sebagai variabel independen pada penelitian ini adalah yang diberi lambang kualitas produk (X1), citra perusahaan (X2), promosi (X3) dan desain (X4). Sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah keputusan pembelian yang diberi lambang (Y).

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara convenience sampling, yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden.

Convenience sampling berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif.Sedangkan untuk ukuran sampel penelitian menurut Roscoe dalam buku research methods for business (Sugiono, 2010:52) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah anatara 30 sampai 500. Begitu juga menurut Gay dan Diehl (dalam Gustia, 2009:24) yang menyatakan bahwa besarnya sampel


(59)

43 minimum untuk sebuah penelitian adalah 30 responden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jumlah sampel sebanyak 60 responden.

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dan data primer yaitu berupa:

1. Data Primer (Primary Data)

Untuk mendukung penelitian ini dan memperoleh data yang dibutuhkan, maka jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dengan melakukan penelitian lapangan terhadap responden yang dituju. Data primer yang dikumpulkan melalui metode survei dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh penulis.

Dalam hal ini responden diminta mengisi sendiri kuesioner tanpa melibatkan pandangan subjektif interviewer. Namun, pada saat pengisian kuesioner ini, responden tetap didampingi oleh interviewer untuk menghindari kesalahan yang terjadi dalam pengisian kuesioner. Kuesioner ini diperoleh dari beberapa referensi, yang kemudian akan dimodifikasikan dalam bentuk pertanyaan.

2. Data Sekunder (Secondary Data)

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Penulis menggunakan riset kepustakaan dimana melakukan dengan cara mengumpulkan, membaca dan memahami buku, literatur, artikel, jurnal, dan data dari internet.


(60)

44 D. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis statistik deskriptif, yaitu dengan menyebarkan 60 kuesioner yang diisi oleh para pengguna kendaraan sepeda motor Yamaha Mio.

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai suatu data. Dalam hal ini, statistik deskriptif menjelaskan mengenai karakteristik responden dan variabel yang digunakan. Gambaran umum mengenai karakteristik responden dijelaskan dengan tabel stastistik responden yang diukur dengan skala nominal.Kuesioner menggunakan Skala Likert dengan rumusan sebagai berikut:

SS = Sangat Setuju diberi skor 5

S = Setuju diberi skor 4

R = Ragu Ragu diberi skor 3

TS = Tidak Setuju diberi skor 2 STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

Untuk menjaga validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan yang ada pada kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu dengan melakukan try out terhadap beberapa responden.

2. Uji Kualitas Data

Dalam suatu penelitian diperoleh instrumen yang valid dan reliabel. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat mengukur


(1)

148

Promosi

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.931 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 3.90 .788 20

P2 4.15 .745 20

P3 4.10 .718 20

P4 3.90 .788 20

P5 3.95 .759 20

P6 4.10 .718 20

P7 4.15 .671 20

P8 4.10 .718 20

P9 3.90 .788 20

P10 4.05 .759 20

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item -Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

P1 36.40 26.884 .835 .918

P2 36.15 28.029 .728 .924

P3 36.20 28.484 .695 .925

P4 36.40 26.884 .835 .918

P5 36.35 28.661 .626 .929

P6 36.20 28.274 .725 .924

P7 36.15 28.976 .678 .926

P8 36.20 28.063 .755 .922

P9 36.40 26.884 .835 .918

P10 36.25 29.039 .576 .932

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(2)

149

Desain

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.832 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

DS1 4.00 .725 20

DS2 4.05 .759 20

DS3 4.10 .788 20

DS4 4.00 .795 20

DS5 3.90 .718 20

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

DS1 16.05 5.629 .703 .778

DS2 16.00 5.579 .675 .785

DS3 15.95 5.839 .556 .820

DS4 16.05 5.629 .614 .803

DS5 16.15 5.924 .611 .803

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(3)

150

Keputusan Pembelian

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.954 15

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KPM1 4.15 .671 20

KPM2 3.95 .759 20

KPM3 4.10 .788 20

KPM4 4.10 .718 20

KPM5 4.10 .788 20

KPM6 4.10 .641 20

KPM7 4.15 .745 20

KPM8 4.00 .725 20

KPM9 3.90 .788 20

KPM10 4.15 .671 20

KPM11 4.10 .718 20

KPM12 4.15 .671 20

KPM13 4.05 .759 20

KPM14 4.10 .788 20

KPM15 3.95 .759 20

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item -Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

KPM1 56.90 65.042 .752 .950

KPM2 57.10 63.568 .783 .950

KPM3 56.95 65.945 .552 .955

KPM4 56.95 64.050 .788 .950

KPM5 56.95 63.734 .737 .951

KPM6 56.95 65.313 .763 .950

KPM7 56.90 63.884 .771 .950

KPM8 57.05 64.682 .722 .951

KPM9 57.15 63.924 .721 .951

KPM10 56.90 64.621 .793 .950

KPM11 56.95 63.524 .838 .949

KPM12 56.90 64.726 .783 .950

KPM13 57.00 63.895 .755 .950

KPM14 56.95 64.787 .648 .953

KPM15 57.10 63.568 .783 .950

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(4)

151

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

KPM 4.0322 .39532 60

KP 4.0512 .44929 60

CP 4.0417 .49362 60

P 3.9933 .40999 60

DS 4.0567 .44811 60

Correlations

KPM KP CP P DS

Pearson Correlation

KPM 1.000 .748 .726 .697 .749

KP .748 1.000 .442 .470 .557

CP .726 .442 1.000 .614 .663

P .697 .470 .614 1.000 .670

DS .749 .557 .663 .670 1.000

Sig. (1-tailed)

KPM . .000 .000 .000 .000

KP .000 . .000 .000 .000

CP .000 .000 . .000 .000

P .000 .000 .000 . .000

DS .000 .000 .000 .000 .

N

KPM 60 60 60 60 60

KP 60 60 60 60 60

CP 60 60 60 60 60

P 60 60 60 60 60

DS 60 60 60 60 60

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .898a .806 .791 .18052 2.298

a. Predictors: (Constant), DS, KP, CP, P b. Dependent Variable: KPM

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 7.428 4 1.857 56.990 .000b

Residual 1.792 55 .033

Total 9.221 59

a. Dependent Variable: KPM

b. Predictors: (Constant), DS, KP, CP, P

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .158 .263 .601 .551

KP .371 .064 .422 5.805 .000 .669 1.495

CP .238 .067 .297 3.550 .001 .506 1.977

P .181 .082 .188 2.215 .031 .491 2.035

DS .169 .082 .192 2.055 .045 .406 2.465


(5)

(6)

153

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KP CP P DS KPM

N 60 60 60 60 60

Normal Parametersa,b Mean 4.0512 4.0417 3.9933 4.0567 4.0322

Std. Deviation .44929 .49362 .40999 .44811 .39532

Most Extreme Differences

Absolute .092 .120 .077 .128 .108

Positive .092 .089 .077 .117 .078

Negative -.070 -.120 -.077 -.128 -.108

Kolmogorov-Smirnov Z .715 .930 .599 .993 .834

Asymp. Sig. (2-tailed) .685 .352 .866 .277 .489

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Popularitas Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha V-Ixion Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara

2 131 157

Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Kepercayaan Merek, dan Kepuasan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul (Studi pada pengguna Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat

1 10 152

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO DI BANDAR LAMPUNG

2 19 75

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN DESAIN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA Pengaruh Harga, Promosi, Dan Desain Produk Terhadap Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Area di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 6 16

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN DESAIN PRODUK TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA Pengaruh Harga, Promosi, Dan Desain Produk Terhadap Pembelian Sepeda Motor Yamaha (Studi Kasus Area di Sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 3 16

PENGARUH HARGA, KUALITAS, DAN DESAIN PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP KEPUASAN Pengaruh Harga, Kualitas, Dan Desain Produk Sepeda Motor Yamaha Mio Terhadap Kepuasan Konsumen Di Kecamatan Banyudono.

0 1 15

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 1 22

PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA MIO.

1 2 105

PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI, FAKTOR SOSIAL DAN FAKTOR PSIKOLOGI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC YAMAHA MIO (STUDI PADA YAMAHA AGUNG MOTOR SEMARANG)

0 0 9

PENGARUH CITRA MERK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO

4 40 13