PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA KELAS VB SD NEGERI 064004 BELAWAN.
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA KELAS VB
SD NEGERI 064004 BELAWAN
TESIS
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
MASDALENA SAFITRI HARAHAP NIM : 8136182031
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
(2)
(3)
(4)
(5)
i ABSTRAK
Masdalena Safitri Harahap. Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R (preview, question, read, reflect, recite, review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Minat Belajar Matematika Siswa Pada Kelas VB SD Negeri 064004 Belawan. Siswa Kelas V SD Negeri 064004 Belawan. Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Juni 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa, (2) Meningkatkan minat belajar siswa (3) Mengetahui Efektivitas penerapan strategi pembelajaran PQ4R terhadap pembelajaran matematika siswa, dan (4) Mengetahui respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran PQ4R. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VB SD Negeri 064004 Belawan dengan banyak siswa 26 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari tes kemampuan komunikasi matematis, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, angket respon dan minat belajar, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: (1) penerapan strategi PQ4R dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Untuk klasikal kelas pada siklus I sebesar 42,1% pada pertemuan pertama dan 54,5% pada pertemuan kedua dan pada siklus II menjadi 68,4% pada pertemuan pertama dan 78,3% pada pertemuan kedua (2) penggunaan strategi PQ4R dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa, untuk skor angket minat belajar matematika meningkat dari 1,52% pada siklus I menjadi 2,61% pada siklus II(3) penggunaan strategi PQ4R terhadap proses pembelajaran matematika efektif, ditandai dengan tercapainya (i) ketuntasan klasikal sebesar 78,3% diatas kriteria yang ditetapkan yaitu 75%, (ii) persentase aktivitas siswa kategori baik sebesar 78,9% pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebesar 94,7% pada siklus II, untuk kemampuan guru mengelola pembelajaran sebesar 80% diatas kriteria yang ditetapkan yaitu 75%, (iii) waktu yang efisien, dimana penerapan pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan waktu pada RPP (4) respon siswa terhadap strategi pembelajaran PQ4R baik, siswa menganggap pembelajaran ini merupakan suatu pembelajaran yang baru sehingga siswa berminat mengikuti pembelajaran di kelas. Rekomendasi atas hasil penelitian ini adalah para guru agar melaksanakan strategi pembelajaran PQ4R sebagai salah satu alternatif upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan minat belajar matematika siswa.
Kata kunci: komunikasi matematis, minat belajar matematik, strategi pembelajaran PQ4R.
(6)
ii ABSTRACT
Masdalena Safitri Harahap. Application of Learning Strategies PQ4R (preview, question, read, reflect, Recite, review) To Improve Communication Skills and Interests Mathematical Learning Math Students In Class VB SD Negeri 064004 Belawan. Student Class V SD Negeri 064004 Belawan. Thesis. Terrain: Graduate Program, State University of Medan, in June 2015.
This study aims to: (1) Improving students 'mathematical communication skills, (2) Increase student interest (3) Knowing the effectiveness of the application of learning strategies PQ4R towards learning mathematics student, and (4) Knowing the students' response to the application PQ4R learning strategies. This research is a class act done in class VB 064004 Belawan Elementary School the number of students as many as 26 people. The instrument used to collect the data consists of mathematical communication ability test, activity observation sheet of students and teachers, questionnaire responses and interest in learning, and interviews. The results showed: (1) the application of PQ4R strategy can improve students' mathematical communication. For classical class on the first cycle by 42.1% in the first meeting and 54.5% in the second meeting and the second cycle to 68.4% in the first meeting and 78.3% in the second meeting (2) use PQ4R strategy can improve students' interest in learning math, to learn math interest questionnaire scores increased from 1,52% in the first cycle to 2,61% in the second cycle (3) the use PQ4R strategy towards effective mathematics learning process, marked by the achievement of (i) the classical completeness by 78,3% above the defined criteria, namely 75%, (ii) the percentage of student activity both categories at 78.9% in the first meeting and the second meeting of 94.7% in the second cycle, for the ability of teachers to manage learning by 80% above criteria set is 75%, (iii) time-efficient, where the application of learning has been implemented in accordance with the time the RPP (4) The students' response to PQ4R good learning strategy, students consider learning is a new learning so that students interested in participating in classroom learning. Recommendations on the results of this study are teachers to implement learning strategies PQ4R as an alternative mathematical effort to improve communication skills and interest in mathematics learning.
Keywords: mathematical communication, interest in learning mathematics, learning strategies PQ4R.
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, penulis ucapkan syukur atas kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Minat Belajar Matematika Siswa Pada Kelas VB SD Negeri 064004 Belawan”.
Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd, selaku dosen pembimbing I dan Dr. Evi Eviyanti, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran memberikan pengarahan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.
2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, Ibu Dr.Anita Yus. M.Pd, selaku Sekretaris Program studi Pendidikan Dasar yang telah memberikan motivasi, serta membekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
3. Bapak Prof. Dr. Mun’in Sibuea, M.Pd selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.
4. Bapak dan Ibu Dosen yang menagajar di Prodi Pendidikan Dasar PPs Unimed yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sehingga bermanfaat dalam menyusun tesis ini.
(8)
iv
5. Kepala Sekolah, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, serta Ibu dan Bapak guru SD Negeri 064004 Belawan yang memberikan waktu dan pemikiran sebagai pengamat.
6. Khususnya kepada orang tua saya tercinta Abdul Rivai Harahap dan Nurhayati Sormin, S.Pd, adik-adik dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan kepada saya baik secara moril maupun materil. 7. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah
Pascasarjana Universitas Negeri Medan terutama teman-teman di kelas B-2 yang telah banyak memberikan motivasi dalam upaya menyelesaikan tesis saya ini.
8. Hizrah Syahputra sebagai Pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Unimed yang telah membantu segala urusan yang berkaitan dengan administrasi dalam perkuliahan dan penyusunan proposal tesis ini.
9. Semua pihak yang telah membantu yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaanya. Terlepas dari kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan. Amin.
Medan, 6 Januari 2015 Penulis
Masdalena Safitri Harahap
(9)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 10
1.3 Batasan Masalah ... 11
1.4 Rumusan Masalah ... 12
1.5 Tujuan Penelitian ... 12
1.6 Manfaat Penelitian ... 13
BAB II KAJIAN TEORI ... 15
2.1. Hakikat Belajar... 15
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 18
2.1.3 Hakikat Matematika ... 22
2.1.4 Kemampuan Komunikasi Matematis ... 24
2.1.5 Minat Belajar ... 28
2.1.6 Strategi-strategi Belajar (Learning Strategis) ... 30
2.1.7 Strategi Pembelajaran PQ4R ... 35
2.1.8 Teori yang Mendasari Strategi PQ4R ... 42
2.1.9 Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 45
(10)
vi
2.2 Penelitian yang Relevan ... 48
2.3 Kerangka Konseptual ... 49
2.3.1 Peningkatan Komunikasi Matematis Melalui Pembelajaran PQ4R 2.3.2 Peningkatan Minat Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Strategi PQ4R ... 50
2.3.3 Efektivitas Penerapan Strategi PQ4R Terhadap Pembelajaran Matematika ... 51
2.3.4 Respon Siswa Terhadap Strategi Pembelajaran PQ4R ... 53
2.4 Hipotesis Tindakan ... 54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 55
3.1 Jenis Penelitian ... 55
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 55
3.2.1 Lokasi Penelitian ... 55
3.2.2 Waktu Penelitian ... 55
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 55
3.3.1 Subjek Penelitian ... 55
3.3.2 Objek Penelitian ... 56
3.4 Desain Penelitian ... 56
3.5 Indikator Keberhasilan Tindakan ... 59
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 60
3.7 Instrumen Penelitian ... 61
3.8 Teknik Analisis Data ... 62
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... 68
4.1 Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ... 68
4.1.1 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus I... 73
4.1.2 Hasil Angket Respon Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siklus I ... 77 4.1.3 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran
(11)
vii
Matematika Siklus I ... 79
4.1.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 80
4.1.5 Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Pada Siklus I ... 82
4.1.6 Hasil Refleksi Siklus I ... 83
4.1.6.2 Respon dan Minat Belajar Matematika... 83
4.1.6 .3 Aktivitas Siswa ... 85
4.1.6.4 Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ... 86
4.2 Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ... 87
4.2.1 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus II ... 91
4.2.2 Hasil Angket Respon Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Siklus II ... 97
4.2.3 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siklus II ... 100
4.2.4 Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 102
4.2.5 Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Siklus II ... 104
4.2.6 Hasil Refleksi Siklus II ... 105
4.2.6.2 Respon dan Minat Belajar Matematika... 106
4.2.6 .3 Aktivitas Siswa ... 106
4.2.6.4 Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ... 107
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 107
4.3.1 Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran PQ4R ... 108
4.3.2 Peningkatan Respon Siswa Melalui Penerapan Strategi pembelajaran PQ4R ... 109
4.3.3 Peningkatan Minat Siswa Melalui Penerapan Strategi pembelajaran PQ4R ... 110
4.3.4 Efektivitas Penerapan Strategi PQ4R terhadap Pembelajaran Matematika ... 110
4.5 Keterbatasan Penelitian ... 112
(12)
viii BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan ... 115 5.2 Rekomendasi ... 116 DAFTAR PUSTAKA 119
(13)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai rata-rata Ulangan Harian Matematika Siswa Kelas VB ... 7 Tabel 3.1 Langkah-langkah Pemodelan Pembelajaran Dengan Penerapan
Strategi Belajar PQ4R ... 40 Tabel 3.2 Langkah-langkah Penerapan Strategi PQ4R ... 44 Tabel 3.3 Penskoran Angket Minat Belajar... 64 Tabel 4.1Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus I Pertemuan
Pertama ... 73 Tabel 4.2 Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus I Pertemuan
Kedua... 74 Tabel 4.3 Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Rata-Rata, dan Persentase
Ketuntasan Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus I ... 76 Tabel 4.4 Hasil Angket Respon Belajar Matematia Siswa pada Siklus I ... 77 Tabel 4.5 Hasil Angket Minat Belajar Matematika Siswa Pada Siklus I ... 79 Tabel 4.6 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa
Pada Siklus I ... 81 Tabel 4.7 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru
Pada Siklus I ... 82 Tabel 4.8 Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus II Pertemuan
Pertama ... 91 Tabel 4.9 Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus II Pertemuan
Kedua... 92 Tabel 4.10 Nilai Terendah, Nilai Tertinggi, Rata-Rata, dan Persentase
Ketuntasan Kemampuan Komunikasi Matematis Siklus II ... 95 Tabel 4.11 Hasil Angket Respon Belajar Matematia Siswa pada Siklus II ... 97 Tabel 4.12 Hasil Angket Minat Belajar Matematika Siswa Pada Siklus II ... 100 Tabel 4.13 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Pada
Siklus II ... 102 Tabel 4.14 Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Pada
(14)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jawaban Siswa Dari Tes Awal ... 7
Gambar 1.2 Kegiatan Pembelajaran SD Negeri 064004 Belawan ... 9
Gambar 3.1 Siklus Dalam Prosedur PTK ... 57
Gambar 4.1 Lembar Jawaban Siswa Siklus I ... 75
Gambar 4.2 Lembar Jawaban Siswa Siklus II ... 94
Gambar 4.4 Nilai Rata-rata, Persentase,Ketuntasan Kelas dan Persentase Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Setiap Pertemuan ... 96
Gambar 4.5 Perolehan Angka Respon Siswa per Siklus ... 99
Gambar 4.6 Perolehan Angka Minat Siswa per Siklus ... 101 Gambar 4.7 Persentase Skor Aktivitas Siswa 103
(15)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) ... 122
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) ... 126
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 3) ... 130
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 4) ... 134
Lampiran 2 Lembar Aktivitas Siswa (LAS-1) ... 138
Lembar Aktivitas Siswa (LAS-2) ... 141
Lembar Aktivitas Siswa (LAS-3) ... 144
Lembar Aktivitas Siswa (LAS-4) ... 147
Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 150
Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 152
Lampiran 4 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Pertama Siklus I ... 154
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Kedua Siklus I ... 155
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Pertama Siklus II ... 156
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Kedua Siklus II ... 157
Lampiran 5 Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Pertama Siklus I ... 158
Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Kedua Siklus I ... 162
Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Pertama Siklus II ... 166
Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Pertemuan Kedua Siklus II ... 170
(16)
xii
Lampiran 6 Angket Respon Siswa ... 174
Lampiran 7 Angket Minat Belajar Matematika Siswa ... 176
Lampiran 8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ... 178
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ... 179
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ... 180
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 181
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I ... 182
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II ... 183
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ... 184
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II... 185
Lampiran 9 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Siswa Siklus I Pertemuan I ... 186
Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Siswa Siklus I Pertemuan II ... 187
Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Siswa Siklus II Pertemuan I ... 188
Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Siswa Siklus II Pertemuan II ... 189
Lampiran 10 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Siklus I ... 190
Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Siklus II ... 191
Lampiran 11 Hasil Angket Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Siklus I ... 192
Hasil Angket Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika Siklus II ... 193
Lampiran 12 Nama-nama Subjek Penelitian ... 194
(17)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan ketrampilan sesuai tuntutan pembangunan bangsa, dimana kualitas suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Dalam mewujudkan masyarakat berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan dalam menampilkan keunggulan dirinya yang kreatif, mandiri dan profesional pada bidang masing-masing. Upaya peningkatan kualitas pendidikan dapat tercapai apabila dilakukan pengembangan dan perbaikan terhadap komponen pendidikan itu sendiri. Seperti halnya penggunaan strategi serta model pembelajaran yang tepat serta menarik dan lengkapnya sarana dan prasana untuk pendidikan.
Hal itu sangat berhubungan dengan sistem pendidikan nasional pada pasal 3 dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, yaitu “Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Tujuan Pendidikan Nasional dapat tercapai dengan adanya pendidikan dan pembelajaran baik bersifat formal maupun nonformal yang efektif dan efisien.
(18)
2
Pendidikan dan pembelajaran bisa dilakukan di sekolah yang dimulai dari SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA dengan upaya meningkatkan mutu pendidikan dengan cara melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan kualitas tenaga pengajar, serta penyempurnaan kurikulum yang menekankan pada pengembangan aspek-aspek yang bertujuan untuk peningkatan dan pengembangan pembelajaran peserta didik seperti pendekatan, metode, strategi dan model pembelajaran yang tepat. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap tujuan pendidikan nasional serta tujuan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas.
Kenyataan yang tergambar di SD Negeri 064004 Belawan adalah siswa kurang berhasil dalam belajar, terutama dalam belajar matematika hal itu dikarenakan siswa tidak mengerti tentang pemahaman konsep serta komunikasi secara matematis. Peserta didik belum bisa menerapkan penggunaan atau dampak dari hasil belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya : sebagian siswa belum bisa merubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran begitu juga sebaliknya. Padahal itu sangat berhubungan dalam kehidupan sehari-harinya. Mereka cenderung menganggap matematika itu adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami. Sehingga mengakibatkan kurangnya minat mereka dalam pelajaran matematika. Guru cenderung lebih aktif dibandingkan siswa, hal itu dikarenakan strategi pembelajaran yang digunakan oleh gurunya adalah masih menggunakan strategi yang kurang menarik dan jadwal pembelajaran matematika dilaksanakan pada saat anak didik mulai merasa jenuh dengan belajar (jam terakhir). Sehingga siswa tidak akan bisa menerima materi pelajaran yang dijelaskan oleh gurunya, dan hal itu dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru, semakin kreatif serta innovatif strategi yang digunakan oleh guru, maka hal itu
(19)
3
akan meningkatkan minat belajar siswa serta mengakibatkan hasil belajar meningkat, terutama hasil belajar matematika siswa menjadi ada peningkatan. Oleh karena itu, guru harus bisa mengkondisikan jam pelajaran, harus bisa memilih strategi pembelajaran apa yang cocok untuk siswa.
Hal itu tergambar pada kelas VB SD Negeri 064004 dimana guru masih menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat kontekstual dengan cara pemberian materi dan mengerjakan soal. Hal itu berdampak pada minat belajar matematika siswa yang tidak mengalami peningkatan serta berdampak pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penulis melakukan inovasi pada strategi pengajaran di kelas VB tersebut yaitu dengan menerapkan strategi PQ4R. Penerapan strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep serta komunikasi secara matematis, minat belajar matematika yang akan meningkat dan hal itu akan berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat pula. Karena strategi PQ4R
memiliki langkah-langkah dalam penerapannya yaitu preview, question, read,
reflect, recite, review dimana langkah-langkah tersebut menuntut siswa agar aktif dalam belajar diharapkan bukan hanya gurunya saja yang aktif. Dalam strategi tersebut ada teknik mengingat kembali materi pelajaran yang telah dipelajari. Selain itu, strategi ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi matematis serta minat belajar matematika siswa.
Menurut Pratiwi dalam Trianto (2011:150) Strategi PQ4R merupakan salah satu bagian strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku
(20)
4
pelajaran. Oleh karena itu, keterampilan pokok pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh siswa adalah membaca buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya. Dengan membaca siswa dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan. Membaca dapat dipandang sebagai sebuah proses interaktif antara bahasa dan pikiran. Sebagai proses interaktif, maka keberhasilan membaca akan dipengaruhi oleh faktor pengetahuan yang melatarbelakangi dan strategi membaca. Karena konsep pembelajaran matematika pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan dan interaksinya dapat dilatihkan dengan cara membaca buku teks maka peneliti mencoba menerapkan strategi PQ4R untuk memudahkan siswa memahami konsep pembelajaran tersebut.
Sullivian dalam Ansari (2012:4) mengatakan bahwa peran dan tugas guru sekarang adalah memberi kesempatan belajar maksimal pada siswa dengan jalan melibatkan secara aktif dalam eksplorasi matematika, mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalaman yang telah ada pada mereka, mendorong agar mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai strategi, mendorong agar berani mengambil resiko dalam menyelesaikan soal, memberi kebebasan berkomunikasi untuk menjelaskan idenya dan mendengar ide temannya. Masih berkaitan dengan peran dan tugas guru, Silver dan Smith dalam Ansari (2012:4) mengutarakan pula bahwa tugas guru adalah melibatkan siswa dalam setiap tugas matematika, mengatur aktivitas intelektual siswa dalam kelas seperti diskusi dan komunikasi, membantu siswa memahami ide matematika dan memonitor pemahaman mereka.
(21)
5
Berbagai pandangan di atas, memberitahukan bahwa kemampuan komunikasi matematis perlu ditumbuhkembangkan dikalangan siswa. Baroody dalam Ansari (2012:4) menyebutkan sedikitnya ada dua alasan penting, mengapa komunikasi dalam matematika perlu ditumbuhkembangkan di kalangan siswa.
Pertama, mathematics as language, artinya matematika tidak hanya sekedar alat
bantu berpikir (a tool to aid thinking), alat untuk menemukan pola, menyelesaikan masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi matematika juga sebagai suatu alat yang berharga untuk mengkomunikasikan berbagai ide secara jelas, tepat dan
cermat. Kedua, mathematics learning as social activity artinya sebagai aktivitas
sosial dalam pembelajaran matematika, matematika juga sebagai sarana interaksi antar siswa, dan juga komunikasi antara guru dan siswa. Hal ini merupakan bagian terpenting untuk mempercepat pemahaman matematis siswa.
Komunikasi matematis baik sebagai aktivitas sosial (talking) maupun sebagai alat bantu berpikir (writing) adalah kemampuan yang mendapat rekomendasi para pakar agar terus ditumbuh kembangkan dikalangan siswa. Komunikasi matematika merupakan bentuk khusus dari komunikasi, yakni segala bentuk komunikasi yang dilakukan dalam rangka mengungkapkan ide-ide matematika.
Pendapat tentang pentingnya komunikasi dalam pembelajaran matematika juga diusulkan NCTM (National Council Of Teachers Of Mathematics) dalam Sbrrhapsody (2012:1) yang menyatakan bahwa program pembelajaran matematika sekolah harus memberi kesempatan kepada siswa untuk:
a. Menyusun dan mengaitkan pemikiran matematika mereka melalui
(22)
6
b. Mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka secara logis dan jelas
kepada teman-temannya, guru, dan orang lain.
c. Menganalisis dan menilai pemikiran matematika dan strategi yang dipakai
orang lain.
Menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara benar.
NCTM dalam Ansari (2012:5) dalam proses pembelajaran komunikasi matematis belum sepenuhnya dikembangkan secara tegas, padahal sebagaimana yang diungkapkan oleh para matematikawan bahwa komunikasi matematis merupakan salah satu kompetensi yang perlu diupayakan peningkatannya sebagaimana kompetensi lainnya, seperti bernalar dan pemecahan masalah. Cara untuk mengungkapkan kemampuan komunikasi matematis dikalangan siswa pada semua tingkat sekolah adalah dengan representasi yang relevan. Representasi adalah bentuk baru sebagai hasil translasi dari suatu masalah, ide atau translasi suatu diagram atau model fisik ke dalam simbol atau kata-kata. Beberapa contoh representasi matematis seperti memberikan sebuah sajian materi pembelajaran matematika dalam bentuk tabel, gambar, grafik dan menulis dengan bahasa sendiri baik formal maupun informal. Untuk mengembangkan kemampuan representasi diperlukan pemahaman matematis (mathematical knowledge), yaitu pemahaman terhadap konsep dan strategi penyelesaian.
Beberapa masalah belajar dapat terlihat ketika guru memberikan ulangan harian pada siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan ditemukan sebagian dari siswa masih ada yang salah dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Akibatnya lebih dari 65 % siswa belum tuntas belajar dan rata-rata nilai ulangan
(23)
7
harian kurang dari batas ketuntasan belajar minimal adalah 65. Banyak siswa yang tidak paham dalam menyelesaikan soal. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil rata-rata nilai ulangan harian siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan sebagaimana diperlihatkan pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1
Nilai rata-rata Ulangan Harian Matematika Siswa Kelas VB Nilai rata-rata Ulangan Harian (UH)
UH 1 UH 2
52,34 57,25
Salah satu dokumentasi mengenai cara siswa mengerjakan soal pecahan : Siswa I
Siswa II
Gambar 1.1 Jawaban Siswa Dari Tes Awal
(Sumber : SD Negeri 064004 Belawan, Kelas VB) Terlihat jelas pemahaman siswa masih kurang dalam pembejaran pecahan.
Siswa ini, juga memiliki masalah yang sama, kurang memahami konsep pengerjaan pecahan.
(24)
8
Dari data observasi di atas dapat dijelaskan bahwa siswa kurang memahami konsep, kurangnya minat untuk belajar matematika serta kemampuan komunikasi matematis siswa yang masih rendah. Faktor yang menyebabkan rendahnya minat serta kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas VB SD Negeri 064004 adalah dikarenakan siswa tidak dapat mengorganisasikan data, penalaran serta komunikasi siswa masih kurang dalam menyelesaikan soal. Dalam pembelajaran siswa tidak dapat mengkomunikasikan ide dalam pemikirannya, kurangnya berkomunikasi dengan siswa lain agar siswa dapat mendengar ide dari pemikiran temannya. Sehingga hal itu dapat mengakibatkan siswa tidak dapat menganalisa serta mengevaluasi penalaran pemikiran matematikanya. Hal itu dapat menimbulkan nilai keterampilan siswa, pemahaman komunikasi matematis serta penalaran siswa dalam menyelesaikan soal matematika menjadi rendah.
Dalam proses pembelajaran respon serta minat siswa terhadap pembelajaran juga harus diperhatikan. Hal itu dikarenakan pembelajaran adalah proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam maupun di luar kelas dengan menggunakan berbagai sumber media pembelajaran sebagai bahan kajian dari sebuah pembelajaran. Interaksi antara guru dan siswa akan lebih efektif apabila terjadi dengan dua arah. Disini guru diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat memunculkan respon serta minat siswa dalam proses belajar terutama dalam pembelajaran matematika. Respon serta minat belajar siswa dapat terlihat dari partisipasi serta hasil belajar siswa yang baik dalam proses belajar berlangsung.
(25)
9
Menurut hasil observasi terhadap proses pembelajaran siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan bahwa minat siswa masih kurang dalam pembelajaran matematika khususnya. Hal tersebut dapat dilihat dari prilaku siswa pada saat pembelajaran matematika berlangsung, sekitar 15% kurang memperhatikan pembelajaran, 10% siswa sibuk dengan kegiatannya sendiri dan 10% mengganggu temannya yang lain. Keterlibatan serta minat siswa dalam pembelajaran matematika masih sangat kurang, hal ini dikarenakan kegiatan serta strategi dalam mengajar masih belum tepat. Terlihat guru saja yang aktif sedangkan siswa bersifat pasif dalam belajar. Hal di atas dapat dilihat dari gambar kondisi belajar matematika dibawah ini.
Gambar 1.2 Kegiatan Pembelajaran SD Negeri 064004 Belawan (Sumber : SD Negeri 064004 Belawan, Kelas VB)
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan belajar di atas, telah direncanakan dengan menyusun pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) yang akan diterapkan pada semester genap tahun pelajaran 2014-2015. Strategi Pembelajaran PQ4R ini mengajak siswa untuk belajar dengan aktif yang berarti terlibat langsung dalam pembelajaran, kreatif, mandiri serta menguatkan daya ingat. Sratategi pembelajaran matematika yang menggunakan strategi belajar
(26)
10
PQ4R diharapkan dapat memunculkan minat belajar matematika serta dalam menumbuhkan penalaran komunikasi matematis siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan mengakaji masalah ini melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan minat belajar matematika siswa yang pada akhirnya akan memperbaiki hasil belajar matematika siswa kelas VB SD Negeri
064004 Belawan. Adapun judul peneltitian ini adalah “Penerapan Strategi
Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas VB SD Negeri 064004 Belawan Tahun Ajaran 2014/2015.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi masalah-maslah yang terjadi adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran masih didominasi oleh guru. Dimana guru lebih aktif
sedangkan siswa bersifat pasif.
2. Dalam proses belajar guru tidak memberikan peluang kepada siswa untuk
terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Sehingga ide siswa dalam pembelajaran matematika tidak tertuang dalam proses belajar.
3. Strategi pembelajaran kurang menarik. Sehingga minat belajar matematika
siswa juga berkurang.
4. Kemampuan komunikasi matematis siswa masih kurang, dalam
(27)
11
pengerjaan serta kemampuan komunikasi matematis yang belum relevan dan terarah.
5. Kurangnya respon serta minat belajar matematika siswa, sehingga siswa
kurang aktif dalam belajar. Kesannya siswa sibuk dengan kegiatannya sendiri.
6. Rendahnya pemahaman komunikasi matematis siswa, guru belum
mengembangkan secara baik pemahaman tersebut dalam pembelajaran matematika.
1.3 Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas maka masalah penelitian ini dibatasi pada :
1. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VB SD
Negeri 064004 Belawan terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review).
2. Peningkatan minat belajar siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan
terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review).
3. Efektivitas penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan.
4. Respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan.
(28)
12
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, diajukan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas
VB SD Negeri 064004 Belawan terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan Tahun Ajaran 2014/2015?
2. Bagaimana Peningkatan minat belajar siswa kelas VB SD Negeri 064004
Belawan terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan Tahun Ajaran 2014/2015?
3. Bagaimana Efektivitas penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan?
4. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan Tahun Ajaran 2014/2015?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VB SD
Negeri 064004 Belawan terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada materi operasi penjumlahan dan
(29)
13
pengurangan dalam bentuk pecahan Tahun Ajaran 2014/2015.
2. Meningkatkan minat belajar siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan
terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan Tahun Ajaran 2014/2015.
3. Mengetahui Efektivitas penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan.
4. Mengetahui respon siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan Tahun Ajaran 2014/2015.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa, penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) ini diharapkan dapat membuat siswa aktif dengan cara siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Menginformasikan apa yang telah mereka baca serta pahami, mencari jawaban dari pertanyaan guru dan mengingat kembali jawaban dari pertanyaan itu. Penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) ini merupakan salah satu strategi pembelajaran alternatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis, minat belajar matematika siswa menumbuhkan keaktifan siswa dan daya ingat siswa dalam belajar juga dapat meningkat.
(30)
14
2. Guru, penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengatasi berbagai masalah pembelajaran, terutama pada mata pelajaran matematika dengan materi pecahan. Penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) ini merupakan salah satu strategi pembelajaran alternatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis serta minat belajar matematika siswa.
3. Sekolah, penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) diharapkan dapat meningkatkan prestasi sekolah yang berujung pada hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara baik.
4. Peneliti, penerapan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika siswa serta dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Mendapatkan berbagai pengalaman serta pengetahuan dalam melakukan penelitian dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan khususnya tentang sebuah konsep matematika yang abstrak dalam bentuk konkret terutama pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan.
(31)
115
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dikemukakan beberapa kesimpulan berikut.
1. Penggunaan strategi pembelajarn PQ4R dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan pada kompetensi menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan dari pecahan baik itu pecahan biasa maupun campuran dengan pengerjaan menggunakan gambar, benda, skema dan mengidentifikasi soal cerita. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 24,9%, dimana persentase pada siklus I sebesar 61,4% dan pada siklus II sebesar 85,9%. Sedangkan untuk nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar 19,9 dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 65,3 dan pada siklus II sebesar 85,2.
2. Penggunaan strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan respon belajar matematika siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan pada kompetensi menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan dari pecahan baik itu pecahan biasa maupun campuran dengan pengerjaan menggunakan gambar, benda, skema dan mengidentifikasi soal cerita. Hal itu mengalami peningkatan sebesar 1,09% dari siklus I ke siklus II, dimana rata-rata respon belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 1,51% dan pada siklus II meningkat menjadi 2,60%.
3. Penggunaan strategi pembelajarn PQ4R dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan pada kompetensi
(32)
116
menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan dari pecahan baik itu pecahan biasa maupun campuran dengan pengerjaan menggunakan gambar, benda, skema dan mengidentifikasi soal cerita. Hal itu mengalami peningkatan sebesar 1,09% dari siklus I ke siklus II, dimana nilai rata-rata minat belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 1,52% dan pada siklus II meningkat menjadi 2,61%.
4. Penggunaan strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan aktivitas belajar
matematika siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan pada kompetensi menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan dari pecahan baik itu pecahan biasa maupun campuran dengan pengerjaan menggunakan gambar, benda, skema dan mengidentifikasi soal cerita. Hal itu mengalami peningkatan sebesar 9,4% dari siklus I ke siklus II, dimana nilai rata-rata aktivitas belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 62,4% dan pada siklus II meningkat menjadi 71,8%.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, dikemukakan beberapa rekomendasi berikut.
1. Strategi pembelajaran PQ4R merupakan pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan komunikasi matematis siswa melalui penyajian masalah berbentuk gambar, skema dan soal cerita dalam masalah penyelesaian penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan. Oleh karena itu guru menerapkan strategi pembelajaran PQ4R untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan minat belajar matematika, siswa adalah salah satu alternatif pembelajaran yang inovatif.
(33)
117
2. Salah satu kelebihan strategi pembelajaran PQ4R adalah terletak pada permasalahn yang disajikan. Oleh karena itu, jika guru ingin menerapkan strategi pembelajaran PQ4R, maka guru harus mampu merancang permasalahan yang berupa materi pecahan dalam bentuk gambar agar siswa memahami suatu materi pembelajaran dalam bentuk gambar.
3. Strategi pembelajaran PQ4R akan berhasil apabila siswa aktif di dalam kelas, membaca soal serta buku teks yang diberikan oleh guru. Kemudian memberi tahu kepada teman yang lain hal apa saja yang dibaca olehnya. Kemudian pembelajaran itu akan berhasil apabila siswa aktif dalam mencari tahu bagaimana langkah pengerjaan soal dalam matematika, membuat jawaban sementara, berani mengutarakan jawabannya di depan kelas dan meminta pendapat dari teman yang lain. Kemudian mereka menyamakan jawaban dan yang lain mencatat jawaban pengerjaan soal tersebut. Dan langkah akhir adalah guru menanyakan apa saja yang mereka dapat hari ini, dengan cara menggunakan bahasa pemahaman sendiri.
4. Bagi guru yang ingin menerapkan strategi pembelajaran PQ4R di kelas, haruslah melakukan persiapan yang matang agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik diantaranya merancang rencana pembelajaran dengan pengelolaan waktu yang efektif pada setiap pertemuan dan mempersiapkan segala kebutuhan baik itu media pembelajaran maupun pendukung lainnya untuk mendukung suksesnya pembelajaran.
5. Bagi siswa, dengan penerapan strategi PQ4R dalam kelas dapat mengakibatkan siswa menjadi aktif, memiliki minat serta respon belajar matematika. Karena penerapan PQ4R akan menjadi berhasil apabila siswa
(34)
118
aktif didalam kelas, berani bertanya, berani memberikan pendapat, menjawab soal dengan mandiri kemudian menjawabnya di depan kelas. Dan hal itu akan membantu temannya yang lain.
6. Bagi kepala sekolah, hal ini merupakan fasilitas untuk mendorong guru-guru yang ada di SD Negeri 064004 untuk selalu memilih metode yang inovatif serta menarik dalam proses belajar. Agar siswa menjadi aktif, memiliki minat serta respon belajar yang baik terutama dalam belajar matematika.
(35)
119
DAFTAR PUSTAKA
Ali,M.2009.ModelPembelajaranPQ4R.Disajikandihttp://muhammadalitomacoa.blogspot/feeds/post/default?arderby=updated. diakses tanggal 05/10/2014
Alexandro.2013. Pengertian minat belajar menurut beberapa ahli. Disajikan di http://catatanalexandro.blogspot.com/2013/07/pengertian-minat-belajar-menurut.html Diakses tanggal 05/10/2014
Ansari, B. I. 2012.Komunikasi Matematik Dan Politik. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh Divisi Penerbitan.
Arifin, Zainal.2011.Evaluasi Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arifin.2010.Hakikat Matematika dan Pembelajaran Matematika Di SD.Disajikan
di
http://www.scribd.com/doc/53601045/Hakikat-Matematika-Dan-Pembelajaran-Matematika-Di. Diakses tanggal 04/11/2014.
Arikunto, Suharsimi.2005.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Zainal, dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Karya
Bahri, Syamsul.2012.Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Di Kelas VI MIN PALUH NIPAH Tanjung Pura.Tesis.Medan: Pascasarjana Unimed. Dalyono.2013. Pengertian minat belajar menurut beberapa ahli. Disajikan
dihttp://catatanalexandro.blogspot.com/2013/07/pengertian-minat-belajar-menurut.html Diakses tanggal 05/10/2014.
Hartutik.2006.Efektivitas Pembelajaran Biologi SMA dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) berdasar Analisis SWOT dalam kemasan CD Interaktif. Tesis: Program Pascasarjana Prodi Pend.IPA Unnes.
Haryanto.2012.Cara meningkatkan motivasi belajar anak. Disajikan
dihttp://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/ Diakses tanggal 05/10/2014.
Haryanto.2010.PengertianMinatBelajar.Disajikandi
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/.Diakses tanggal 05/10/2014 Hamzah, Mohamad Nurdin.2014.Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM.Jakarta:
(36)
120
Hasanah.2009.TeoriBelajarkognitif.Disajikandi
http://hasanahworld.wordpress.com/2009/03/01/teoribelajarkognitif/. Diakses tanggal 02/11/2014
Iskandar. 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta: Tim GP Press. Khairani.2013.Psikologi Belajar.Yogyakarta:Aswaja Pressindo.
Khodijah,Nyayu.2014.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Rajawali Pers.
Lamoiko.2012.Faktorfaktoryangmempengaruhi.disajikandihttp://lamoiko.blogspo t.com/2012/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html. diakses tanggal 02/11/2014
Munawaroh.2012.Panduan Memahami Metodologi Penelitian.Malang: Intimedia. Mahayukti,Ayu.2003.Disajikan di
https://www.scribd.com/doc/84644734/an-Model-Pembelajaran-Generatif-
Dengan-Metode-Pq4r-Dalam-Upaya-Meningkatkan-Kualitas- Pembelajaran-Matematika-Siswa-Kelas-II-b-Sltp-Laboratorium-Ikip-N.Jurnal.Diakses tanggal 05/10/2014.
Noviyanti,Tri.dkk.Disajikan
di.http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/viewFile/194 1/1426 Jurnal.Diakses tanggal 05/10/2014.
Nurgana. 1985. Efektivitas Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.Disajikandi
http://agungprudent.wordpress.com/2009/06/18/efektivitaspembelajaran/. Diakses tanggal 07/11/2014.
Purnama,Dina.2014.Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan
Disposisi Matematis Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Di Kelas VIII-I SMP Swasta Al-Washliyah 26 Medan.Tesis.Medan: Pascasarjana Unimed.
Purwanto,Eko.2010.HakekatMatematika.Disajikandi
http://www.scribd.com/doc/53601045/Hakikat-Matematika-Dan-Pembelajaran-Matematika-Di.Diakses tanggal 04/11/2014
Ramdiah, Siti. Disajikan di file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/3140-6980-1-SM.pdf .Jurnal.Diakses tanggal 05/10/2014.
Sardiman.2013.Pengertian minat belajar menurut beberapa ahli. Disajikan dihttp://catatanalexandro.blogspot.com/2013/07/pengertian-minat-belajar-menurut.html Diakses tanggal 05/10/2014
Sidik.2013.Prinsip-prinsip Pembelajaran. Disajikan
dihttp://arassh.wordpress.com/2013/03/22/prinsip-prinsip-pembelajaran-2/ Diakses tanggal 05/10/2014.
(37)
121
Slameto.2013.Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi.Jakarta: Rineka Cipta
Sbrrhapsody.2012. Kemampuan komunikasi matematika. Disajikan
dihttp://sbrrhapsody.blogspot.com/2012/07/kemampuan-komunikasi-matematis.html diakses tanggal 31/10/2014.
Suprihatiningrum,Jamil.2013.Strategi Pembelajaran Teori-
dan Aplikasinya.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.Slameto.2013.Belajar Dan Faktor-faktor yang mempengaruhi.Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarman.Disajikandifile:///C:/Users/USER/Downloads/vol-4-no-2-sudarman.pdf Jurnal.Diakses tanggal 05/10/2014.
Sudiran.2012.Penelitian Tindakan Kelas.Bandung:Citapustaka Media Perintis Sudjana, Nana.1995. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Trianto.2011.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Jakarta: Prenada Media Group.
Trisniawati.2013.HakikatMatematika.Disajikan
dihttp://trisniawati87.blogspot.com/2013/01/hakikat-matematika.html Diakses tanggal 02/11/2014.
...2012.Hakikat Matematika Dan Pembelajaran Matematika.Disajikan
dihttp://fileedu/Direktori/DUAL-MODES/MODEL_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/HAKIKAT_MA TEMATIKA.pdf.Diakses tanggal 05/10/2014.
(1)
menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan dari pecahan baik itu pecahan biasa maupun campuran dengan pengerjaan menggunakan gambar, benda, skema dan mengidentifikasi soal cerita. Hal itu mengalami peningkatan sebesar 1,09% dari siklus I ke siklus II, dimana nilai rata-rata minat belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 1,52% dan pada siklus II meningkat menjadi 2,61%.
4. Penggunaan strategi pembelajaran PQ4R dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas VB SD Negeri 064004 Belawan pada kompetensi menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan dari pecahan baik itu pecahan biasa maupun campuran dengan pengerjaan menggunakan gambar, benda, skema dan mengidentifikasi soal cerita. Hal itu mengalami peningkatan sebesar 9,4% dari siklus I ke siklus II, dimana nilai rata-rata aktivitas belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 62,4% dan pada siklus II meningkat menjadi 71,8%.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, dikemukakan beberapa rekomendasi berikut.
1. Strategi pembelajaran PQ4R merupakan pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan komunikasi matematis siswa melalui penyajian masalah berbentuk gambar, skema dan soal cerita dalam masalah penyelesaian penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk pecahan. Oleh karena itu guru menerapkan strategi pembelajaran PQ4R untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan minat belajar matematika, siswa adalah salah satu alternatif pembelajaran yang inovatif.
(2)
2. Salah satu kelebihan strategi pembelajaran PQ4R adalah terletak pada permasalahn yang disajikan. Oleh karena itu, jika guru ingin menerapkan strategi pembelajaran PQ4R, maka guru harus mampu merancang permasalahan yang berupa materi pecahan dalam bentuk gambar agar siswa memahami suatu materi pembelajaran dalam bentuk gambar.
3. Strategi pembelajaran PQ4R akan berhasil apabila siswa aktif di dalam kelas, membaca soal serta buku teks yang diberikan oleh guru. Kemudian memberi tahu kepada teman yang lain hal apa saja yang dibaca olehnya. Kemudian pembelajaran itu akan berhasil apabila siswa aktif dalam mencari tahu bagaimana langkah pengerjaan soal dalam matematika, membuat jawaban sementara, berani mengutarakan jawabannya di depan kelas dan meminta pendapat dari teman yang lain. Kemudian mereka menyamakan jawaban dan yang lain mencatat jawaban pengerjaan soal tersebut. Dan langkah akhir adalah guru menanyakan apa saja yang mereka dapat hari ini, dengan cara menggunakan bahasa pemahaman sendiri.
4. Bagi guru yang ingin menerapkan strategi pembelajaran PQ4R di kelas, haruslah melakukan persiapan yang matang agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik diantaranya merancang rencana pembelajaran dengan pengelolaan waktu yang efektif pada setiap pertemuan dan mempersiapkan segala kebutuhan baik itu media pembelajaran maupun pendukung lainnya untuk mendukung suksesnya pembelajaran.
5. Bagi siswa, dengan penerapan strategi PQ4R dalam kelas dapat mengakibatkan siswa menjadi aktif, memiliki minat serta respon belajar matematika. Karena penerapan PQ4R akan menjadi berhasil apabila siswa
(3)
aktif didalam kelas, berani bertanya, berani memberikan pendapat, menjawab soal dengan mandiri kemudian menjawabnya di depan kelas. Dan hal itu akan membantu temannya yang lain.
6. Bagi kepala sekolah, hal ini merupakan fasilitas untuk mendorong guru-guru yang ada di SD Negeri 064004 untuk selalu memilih metode yang inovatif serta menarik dalam proses belajar. Agar siswa menjadi aktif, memiliki minat serta respon belajar yang baik terutama dalam belajar matematika.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Ali,M.2009.ModelPembelajaranPQ4R.Disajikandi
http://muhammadalitomacoa.blogspot/feeds/post/default?arderby=updated. diakses tanggal 05/10/2014
Alexandro.2013. Pengertian minat belajar menurut beberapa ahli. Disajikan di http://catatanalexandro.blogspot.com/2013/07/pengertian-minat-belajar-menurut.html Diakses tanggal 05/10/2014
Ansari, B. I. 2012.Komunikasi Matematik Dan Politik. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh Divisi Penerbitan.
Arifin, Zainal.2011.Evaluasi Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arifin.2010.Hakikat Matematika dan Pembelajaran Matematika Di SD.Disajikan
di
http://www.scribd.com/doc/53601045/Hakikat-Matematika-Dan-Pembelajaran-Matematika-Di. Diakses tanggal 04/11/2014.
Arikunto, Suharsimi.2005.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Zainal, dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Karya
Bahri, Syamsul.2012.Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika
Siswa Melalui Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Di Kelas VI MIN PALUH NIPAH Tanjung Pura.Tesis.Medan: Pascasarjana Unimed.
Dalyono.2013. Pengertian minat belajar menurut beberapa ahli. Disajikan dihttp://catatanalexandro.blogspot.com/2013/07/pengertian-minat-belajar-menurut.html Diakses tanggal 05/10/2014.
Hartutik.2006.Efektivitas Pembelajaran Biologi SMA dengan Pendekatan Jelajah
Alam Sekitar (JAS) berdasar Analisis SWOT dalam kemasan CD Interaktif. Tesis: Program Pascasarjana Prodi Pend.IPA Unnes.
Haryanto.2012.Cara meningkatkan motivasi belajar anak. Disajikan
dihttp://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/ Diakses tanggal 05/10/2014.
Haryanto.2010.PengertianMinatBelajar.Disajikandi
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/.Diakses tanggal 05/10/2014
Hamzah, Mohamad Nurdin.2014.Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM.Jakarta: Bumi Aksara
(5)
Hasanah.2009.TeoriBelajarkognitif.Disajikandi
http://hasanahworld.wordpress.com/2009/03/01/teoribelajarkognitif/. Diakses tanggal 02/11/2014
Iskandar. 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif.Jakarta: Tim GP Press. Khairani.2013.Psikologi Belajar.Yogyakarta:Aswaja Pressindo.
Khodijah,Nyayu.2014.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Rajawali Pers.
Lamoiko.2012.Faktorfaktoryangmempengaruhi.disajikandihttp://lamoiko.blogspo t.com/2012/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html. diakses tanggal 02/11/2014
Munawaroh.2012.Panduan Memahami Metodologi Penelitian.Malang: Intimedia. Mahayukti,Ayu.2003.Disajikan di
https://www.scribd.com/doc/84644734/an-Model-Pembelajaran-Generatif-
Dengan-Metode-Pq4r-Dalam-Upaya-Meningkatkan-Kualitas- Pembelajaran-Matematika-Siswa-Kelas-II-b-Sltp-Laboratorium-Ikip-N.Jurnal.Diakses tanggal 05/10/2014.
Noviyanti,Tri.dkk.Disajikan
di.http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/viewFile/194 1/1426 Jurnal.Diakses tanggal 05/10/2014.
Nurgana. 1985. Efektivitas Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.Disajikandi
http://agungprudent.wordpress.com/2009/06/18/efektivitaspembelajaran/. Diakses tanggal 07/11/2014.
Purnama,Dina.2014.Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Di Kelas VIII-I SMP Swasta Al-Washliyah 26 Medan.Tesis.Medan: Pascasarjana Unimed.
Purwanto,Eko.2010.HakekatMatematika.Disajikandi
http://www.scribd.com/doc/53601045/Hakikat-Matematika-Dan-Pembelajaran-Matematika-Di.Diakses tanggal 04/11/2014
Ramdiah, Siti. Disajikan di file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/3140-6980-1-SM.pdf .Jurnal.Diakses tanggal 05/10/2014.
Sardiman.2013.Pengertian minat belajar menurut beberapa ahli. Disajikan dihttp://catatanalexandro.blogspot.com/2013/07/pengertian-minat-belajar-menurut.html Diakses tanggal 05/10/2014
Sidik.2013.Prinsip-prinsip Pembelajaran. Disajikan
dihttp://arassh.wordpress.com/2013/03/22/prinsip-prinsip-pembelajaran-2/ Diakses tanggal 05/10/2014.
(6)
Slameto.2013.Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi.Jakarta: Rineka Cipta
Sbrrhapsody.2012. Kemampuan komunikasi matematika. Disajikan
dihttp://sbrrhapsody.blogspot.com/2012/07/kemampuan-komunikasi-matematis.html diakses tanggal 31/10/2014.
Suprihatiningrum,Jamil.2013.Strategi Pembelajaran Teori-
dan Aplikasinya.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.Slameto.2013.Belajar Dan Faktor-faktor yang mempengaruhi.Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarman.Disajikandifile:///C:/Users/USER/Downloads/vol-4-no-2-sudarman.pdf Jurnal.Diakses tanggal 05/10/2014.
Sudiran.2012.Penelitian Tindakan Kelas.Bandung:Citapustaka Media Perintis Sudjana, Nana.1995. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Trianto.2011.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.Jakarta: Prenada Media Group.
Trisniawati.2013.HakikatMatematika.Disajikan
dihttp://trisniawati87.blogspot.com/2013/01/hakikat-matematika.html Diakses tanggal 02/11/2014.
...2012.Hakikat Matematika Dan Pembelajaran Matematika.Disajikan
dihttp://fileedu/Direktori/DUAL-MODES/MODEL_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/HAKIKAT_MA TEMATIKA.pdf.Diakses tanggal 05/10/2014.