SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 2
Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan
psikomotor. Dalam proses pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik dapat diminta untuk
menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan
kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk
membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu obyek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta
untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi psikomotorik,
peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar
berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan
teknik ini dalam penilaian di kelas antara lain sebagai berikut: a. dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena
mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
b. peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya,
karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
c. dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan obyektif dalam melakukan penilaian.
3. Penilaian Sikap
Contoh Format Penilaian Sikap
Mata Pelajaran: _________ Semester: _________
Kelompok : _________ Kelas : _________
No Nama
Siswa
Skor Nilai
Komitm en
Tugas Kerja
Sama Keteli
tian Min
at Jumla
h Skor
1 2
3 4
5 ..
..
PRAKARYA – SMP
| 161
SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 2
4. Format Penilaian Kinerja Contoh Format Penilaian Kinerja
Nama Siswa: ……………… Tanggal: ………………
Kelas: ……………… N
O Aspek
Yang Dinilai
Tingkat Kemampuan 1
2 3
4 1.
2. 3.
Jumlah
Kriteria Penskoran Kriteria Penilaian
1. Baik Sekali 4
10 – 12 A
2. Baik
3 7 – 9 B
3. Cukup
2 4 – 6
C 4.
Kurang 1
≤ 3 D A: Pengelompokan yang dilakukan siswa sangat baik, uraian yang
dijabarkan rinci dan diperoleh dengan menggunakan seluruh indra disertai dengan
gambar-gambar atau diagram B: Pengelompokan yang dilakukan siswa baik, uraian yang dijabarkan
kurang rinci dan diperoleh dengan menggunakan sebagian besar indra dengan
gambar-gambar atau diagram
C: Pengelompokan yang dilakukan siswa cukup baik, uraian yang
dijabarkan tidak rinci dan diperoleh dengan menggunakan sebagian kecil indra dengan gambar-gambar atau diagram
D: Pengelompokan yang dilakukan siswa kurang baik, uraian yang dijabarkan kurang sesuai dan diperoleh dengan menggunakan
sebagian besar indra dengan gambar-gambar atau diagram
PRAKARYA – SMP
| 162
SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 2
5.Penilaian Hasil Kerja Siswa
Nama Siswa: ……………… Tanggal: ………………
Kelas: ………………
Input Prose
s Out
PutHa sil
Nilai
2 Daftar Pustaka
1. Dahar, RW., 1991. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
PRAKARYA – SMP
| 163
SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 2
2. Holiwarni, B., dkk., 2008. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing pada Mata
Pelajaran Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 016 Pekanbaru Kota Laporan Penelitian. Lemlit UNRI, Pekanbaru.
3. http:darussholahjember.blogspot.com201105aplikasi-metode-
discovery-learning.html 23
Mei 2013.
4.
http:ebookbrowse.compengertian-model-pembelajaran-discovery- learning-menurut-para-ahli-pdf-d368189396 23
Mei 2013.
5. http:prismabekasi.blogspot.com201210definisi-belajar-menurut-
para-ahli.html
23 Mei 2013
6. Jurnal Geliga Sains 3 2, 8-13, 2009 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau
ISSN 1978-502X. 7.
Rizqi, 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pembelajaran Penemuan Terbimbing Guide-Discovery Learning yang Mengintegrasikan
Kegiatan Laboratorium untuk Fisika SLTP Bahan Kajian Pengukuran. Tesis, UNESA tidak dipublikasikan.
8. Syamsudini , 2012. Aplikasi Metode Discovery Learning Dalam Meningkatkan
Kemampuan Memecahkan Masalah, Motivasi Belajar Dan Daya Ingat Siswa. 9.
Syah, M., 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM BASED LEARNING
PRAKARYA – SMP
| 164
SMP
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 2
Problem Based Learning PBL adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut peserta
didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki
kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi
tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
A. KonsepDefinisi