Periode 1950-1959 UUDS 1950 Masa Orda Lama

Indonesia pada masa ini sedikit banyak mewarnai pelaksanaan dari UUD 1945 tetapi tidak mengalami perubahan secara tekstual, diantaranya: Dalam sidang KNIP tanggal 16 Oktober 1945 di Malang, Drs. Moh Hatta mengeluarkan maklumat no. X yang berisikan wewenang kepada KNIP untuk turut membuat Undang-Undang dan menetapkan GBHN. Denagn kata lain seperti memegang sebagian kekuasaan MPR, disamping kekuasaan DPA dan DPR Shoepiyadi,2004:51 Keluarnya maklumat pemerintah tanggal 3 november 1945 tentang keinginan untuk membentuk partai-partai politik dan tanggal 14 November 1945 tentang pembentikan cabinet parlementer pertama dibawah pampinan Perdana Menteri Sutan Syahrir dan menteri-menteri bertanggung jawab pada KNIP sebagai pengganti DPRMPR. Dalam perkembangan ketatanegaraan selanjutnya sejak tanggal 27 Desember 1949, berdasarkan hasil konferensi meja bundar di Den Haag Belanda, Indonesia berubah menjadi Negara bagian Indonesia Serikat yaitu negara konfederasi Belanda dibawah pimpinan Raru Belanda. Kerajaan Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Indonesia dengan konstitusi RIS. Kemudian memecah-mecah di wilayah Indonesia yang berpusat di Yogyakarta.

2. Periode 1950-1959 UUDS 1950

Sejak terbentuknya Negara Republik Indonesia Serikat dibawah konstitusi RIS 1949 pada tanggal 27 Desember 1949, maka semakin kuatlah perjuangan bangsa Indonesia menentang susunan negara yang dianggap sebagai bentukan Belanda dan semakin kuat pula tuntutan untuk kembali kepada bentuk yang unitaristis, maka pada tanggal 17 Agustus 1950 negara KRIS sepenuhnya kembali menjadi negara RI dengan UUDS sebagai konstitusinya. Dalam rang memenuhi tugas yang diamanatkan oleh UUDS 1950, maka diselenggarakanlah pemilu untuk memilih anggota Majelis Pembentuk UUD Negara Republik Indonesia yang kemudian disebut Konstituante yang dilantik pada 10 november 1956 Purastuti,2002:41. Konstituante bersidang di Bandung pada Februari 1959 telah menghasilkan butir-butir materi yang disusun menjadi materi UUD Negara namun pada akhirnya gagal mencapai kata mufakat. Dengan berdasar pada kegagalan Konstituante itulah melatarbelakangi aksi Presiden Soekarno dengan mengelurkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang didalamnya berisikan : 1. Pembubaran Kontituante 2. Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali mulai saat tanggal dekrit dan menyatakan UUDS 1950 tidak diberlakukan 3. Pembentukan MPRS

3. Masa Orda Lama

Negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 dimulai sejak adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Masa ini yang di sebut masa Orde Lama. Dalam masa ini dikenal sebagai periode pemerintahan yang ditandai dengan berbagai penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945. Berbagai penyimpangan-penyimpangan UUD 1945 itu yang paling menonjol antara lain :  Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPRDPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi menteri negara.  MPRS menetapkan Soekarno sebagai Presiden seumur hidup.  Presiden mengeluarkan produk hokum yang setingkat Undang- Undang tanpa persetujuan DPR.  Ikut campur Presiden dalam system pemerintahan yang cenderung otoriter.  Besarnya pengaruh PKI yang mengakibatkan Ideologi Nasakom yang mencoba menggantikan Ideologi Pancasila. Masa Orde Lama berakhir dengan ditandai dengan adanya pemberontakan G30 S PKI yang kemudian melahirkan Tritura yang berisikan tiga tuntutan rakyat yaitu bubarkan PKI, bersihkan kabinet dari unsur PKI, dan turunkan harga. Akibat dari kekacauan yang melanda negeri, maka Presiden Soekarno akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret SUPERSEMAR kepada Letjen Soeharto yang kemudian Letjen Soeharto mengeluarkan Keppres No I31966 tanggal 12 Maret 1966 yang mengatur tentang pembubaran PKI.

4. Masa Orde Baru