47
normal. Karena data yang diperoleh berdistribusi normal, maka untuk pengujian hipotesis penelitian dapat digunakan uji t.
c. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas data dalam penelitian menggunakan uji F. Data dikatakan homogen jika nilai F
hitung
memiliki signifikansi lebih besar dari taraf kesalahan 5 atau 0,05. Apabila data hasil penelitian homogen, maka
untuk perhitungan selanjutnya dapat digunakan rumus t pada sedangkan jika tidak homogen dapat digunakan rumus t’. Hasil uji homogenitas data
hasil belajar kompetensi dasar mengidentifikasi system AC dan komponennya baik
pre-test
maupun
post-test
dapat disajikan pada berikut. Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas Data
Sumber Data F
hitung
F
tabel
Kriteria Post-test
Eksperimen 1.01
1.94 Homogen
Kontrol Sumber : Data hasil penelitian tahun 2012
Berdasarkan hasil uji homogenitas data menggunakan uji kesamaan dua varians atau uji F pada tabel di atas menunjukkan bahwa untuk data
pre-test dan post-test memperoleh nilai F
hitung
F
tabel
= 1,94 pada α = 5 dengan dk = 36:36 atas demikian maka Ho diterima. Dengan demikian
dapat dijelaskan bahwa data hasil
pre-test
dan
post-test
homogen sehingga untuk keperluan pengujian selanjutnya baik untuk data hasil pre-test
maupun data hasil post-test dapat digunakan t pada
equal variances assumed
.
48
d. Uji Data Post-Test
Hasil uji data
post-test
hasil belajar kompetensi dasar mengidentifikasi system AC dan komponennya kelompok eskperimen dan
kelompok kontrol pada siswa kelas XI TKR di SMK Muhammadiyah Kudus dapat disajikan pada tabel berikut.
Tabel 10. Hasil Uji Perbedaan Hasil Belajar pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok Rata-rata
t
hitung
T
tabel
Kriteria Eksperimen
80.22 4.384
1.99 Signifikan
Kontrol 74.03
Sumber : Data hasil penelitian tahun 2012 Berdasarkan hasil uji t terhadap data hasil belajar kompetensi dasar
mengidentifikasi sistem AC dan komponennya siswa kelas XI TKR di SMK
Muhammadiyah Kudus
setelah dilakukan
pembelajaran menggunakan media panel peraga pada kelompok eksperimen dan
pembelajaran ceramah pada kelompok kontrol diperoleh nilai t
hitung
= 4,384 t
tabel
= 1,99 pada 1-½ dengan dk = 72. Dengan demikian dapat diputuskan bahwa hipotesis yang menyatakan: “Ada peningkatan antara
nilai hasil belajar siswa pada kompetensi dasar mengidentifikasi sistem AC dan komponennya yang diberi pelajaran dengan penggunaan media
panel peraga dengan nilai hasil belajar siswa yang diberi pelajaran dengan
metode ceramah biasa”, diterima.
Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar pada tes
pre-test
mencapai 47,05 dan setelah diberikan media ceramah biasa meningkat menjadi 74,03, sehingga pada
49
kelas kontrol setelah diberikan metode ceramah biasa mengalami peningkatan rata-rata mencapai 26,98 dan pada kelas eksperimen rata-rata
hasil belajar pada tes
pre-test
mencapai 47,51 dan setelah diberikan media ceramah disertai panel peraga meningkat menjadi 80,22, sehingga pada
kelas eksperimen setelah diberikan metode ceramah disertai panel peraga mengalami peningkatan rata-rata mencapai 32,71 lebih besar dari pada
kelas kontrol yang hanya mencapai 26,98. Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa penggunaan media panel peraga efektif untuk pembelajaran
memperbaiki
service
AC pada siswa kelas XI TKR karena dengan
menggunakan media panel peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa juga dapat mengantarkan siswa mencapai ketuntasan belajar.
e. Perhitungan Persentase Tes Akhir Hasil Belajar