PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID (DISMENORHEA PRIMER) PADA MAHASISWI PSIK FIKES UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Nyeri haid atau dismenorrhea adalah nyeri kejang otot (spasmemodik) di
perut bagian bawah dan menyebar ke sisi dalam paha atau bagian bawah
pinggang yang terjadi menjelang haid atau selama haid akibat kontraksi otot
rahim. Nyeri Haid disebabkan oleh terjadinya kontraksi rahim atau iskemia otot,
lepasnya dinding rahim akibat peningkatan prostaglandin (Harmanto, 2006).
Istilah dismenorhea digunakan bila rasa nyeri dapat menganggu aktivitas sehari-hari
dan membutuhkan pengobatan (Decherney, 2007).
Angka kejadian nyeri menstruasi (dismenorhea) di dunia sangat besar. Ratarata lebih dari 50% perempuan di setiap Negara mengalami dismenorhea. Di
Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan produktif yang tersiksa oleh
dismenorhea. Angka kejadian (prevalensi) dismenorhea berkisar 45-95% di kalangan
wanita usia produktif (Proverawati & Misaroh, 2009). Di Jawa Timur jumlah
remaja putri yang reproduktif yaitu yang berusia 10-24 tahun adalah sebesar
56.598 jiwa dan yang datang ke bagian kebidanan sebesar 11565 jiwa (1,31%)
(BPS Provinsi Jawa Timur, 2010).
Studi yang dilakukan Polat et al (2009) juga melakukan penelitian pada

mahasiswi di Turki mengenai dismenorhea primer mendapatkan hasil yang tak jauh
berbeda yaitu sebesar 88% dan 45,3% mengalami dismenorhea disetiap priode
menstruasi. Studi di Yordania pada remaja putrid juga menunjukkan hal serupa

1

2

yaitu sebanyak 87,4% mengalami dismenorhea primer sebanyak 46% mengalami
dismenorhea tingkat berat (Razzak et al, 2010). Di Negeria, prevalensi kejadian
dismenorhea pada mahasiswi sebesar 64% (Titaliyo, et al, 2009).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti
pada mahasiswi PSIK Universitas Muhammadiyah Malang pada 15 mahasiswi
angkatan 2012 melalui wawancara sederhana menunjukkan bahwa 85%
mahasiswi mengalami dismenorhea sebelum atau selama menstruasi dan 15%
mahasiswi tidak mengalami dismenorhea. Mahasiswi yang mengalami dismenorhea
selama 1 hari sebanyak 37% dan sebanyak 63% mengalami dismenorhea selama >1
hari. Dari semua mahasiswi yang mengalami dismenorhea, belum mengetahui
bahwa madu dapat membantu menurunkan nyeri dismenorhea. Selama mengalami
nyeri dismenorhea sebanyak 24% mahasiswi mengonsusmsi obat atau jamu untuk

meredakan nyeri, dan sisanya mengatasi nyeri dengan membiarkannya. Peneliti
tertarik meneliti mahasiswi PSIK FIKES UMM angkatan 2012 disebabkan
mempunyai faktor-faktor penyebab dismenorhea seperti faktor psikologis yang
akan menghadapi program skripsi dan lebih banyak menerima materi perkuliahan
dibanding angkatan dibawahnya sehingga memiliki stress yang lebih tinggi dan
akan menambah beratnya nyeri dismenorhea.
Dampak yang diakibatkan oleh dismenorhea primer berupa gangguan
aktivitas seperti tingginya tingkat absen dari sekolah maupun kerja, keterbatasan
kehidupan sosial, performa akademik, serta aktivitas olahraganya. Permasalahan
dismenorhea juga berdampak pada penurunan kualitas hidup akibat tidak masuk
sekolah maupun bekerja. Dampak lain yang diakibatkan yaitu kerugian ekonomi

3

pada wanita usia subur, serta berdampak pada kerugian ekonomi nasional karena
terjadinya penurunan kualitas hidup. Dismenorhea primer juga dapat menyebabkan
infertilitas dan gangguan fungsi seksual jika tidak ditangani, depresi, dan alterasi
aktivitas autonomik kardiak (Silvana, 2012).
Penanganan nyeri menstruasi terbagi dua kategori yaitu pendekatan
farmakologi dan non farmakologi. Penanganan nyeri secara farmakologis nyeri

menstruasi dapat ditangani dengan terapi analgesik yang merupakan metode
paling umum digunakan untuk menghilangkan nyeri. Obat analgesik dapat
menghilangkan nyeri dengan efektif namun penggunaan analgesik akan
berdampak ketagihan dan akan memberikan efek samping obat yang berbahaya
bagi penggunanya (Potter dan Perry, 2006). Obat non-steroid untuk mengobati
nyeri menstruasi dapat menyebabkan efek samping seperti diare, mual, muntah,
asma akut, anoreksia, dysuria, acne, pendarahan gastrointestinal. (Mirbagher &
Aghajani, 2013).
Penanganan nyeri secara non farmakologik antara lain kompres hangat,
teknik relaksasi serta napas dalam dan yoga (Potter dan Perry, 2006), serta
menggunakan bahan herbal yang berkhasiat mengurangi rasa sakit akibat
gangguan menstruasi (Harmanto, 2006). Madu merupakan salah satu bahan
herbal dan nutrisi alami yang efek sampingnya minimal, rasa yang enak dan harga
yang relatif terjangkau (Susanto, 2007). Madu megandung anti microba dan anti
inflamasi dan karena madu memiliki enzim, mineral, yang efektif menurunkan
nyeri seperti nyeri haid, nyeri punggung, sakit kepala, dan lain-lain. Pengobatan
herbal seperti madu juga dapat meredakan kontraksi otot halus uterine

4


disebabkan oleh oxytocin dan E2 prostaglandins (Mirbagher & Aghajani, 2013).
Sifat antibakteri madu membantu mengatasi infeksi pada luka, sedangkan aksi
inflamasinya dapat mengatasi nyeri serta meningkatkan sirkulasi (Rostita, 2007).
Madu memiliki kandungan mineral dan vitamin yang bervariasi. Secara
umum kandungan mineral dalam madu sekitar 1,03 gram/100gram madu. Madu
memiliki elemen mineral yang lengkap yaitu Potassium, Magnesium, Kalsium,
Besi, Zinc, Mangan, Cuprum, Alumunium, Barium, Boron, Bromide, Cadmium,
Chlorine, Cobalt, Flouride, Iodine, Lithium, Molybdenum, Nikel, Rubidium, Silicum,
Stontium, Sulfur, Vanadium, dan Zinkronium. Kandungan vitamin dalam madu juga
cukup lengkap . Vitamin yang terkandung pada madu adalah Vitamin A, Vitamin
B (B1, B2, B6, Niasin serta Asam Pantotenat), Vitamin D, Vitamin E, Vitamin
K, dan beberapa provitamin (Purbaya, 2007).
Kandungan vitamin E pada madu dapat mengurangi nyeri haid, melalui
hambatan terhadap biosintesis prostaglandin di mana vitamin E akan menekan
aktivitas ensim fosfolipase A dan siklooksigenase melalui penghambatan aktivasi
post

translasi

siklooksigenase


sehingga

akan

menghambat

produksi

prostaglandin. Vitamin E juga meningkatkan produksi prostasiklin dan PGE2
yang berfungsi sebagai vasodilator yang bisa merelaksasi otot polos uterus
(Dawood, 2006). Pemberian Vitamin B1, Magnesium, Vitamin E, yang terdapat
pada madu juga menunjukkan efek yang dapat mengurangi nyeri haid (Dawood,
2006).
Dean (2010, dalam Matanari, 2012) mengatakan magnesium pada madu
berfungsi memperbesar pembuluh darah sehingga mencegah kekejangan otot

5

dan dinding pembuluh darah. Oleh sebab itu, magnesium berfungsi untuk

mengurangi rasa sakit saat menstruasi. Menurut Yuliarti (2009), peran kalsium
dalam madu untuk mengurangi dismenorhea, yakni sebagai zat yang diperlukan
untuk kontraksi otot. Pada waktu otot berkontraksi, kalsium berperan dalam
interaksi protein di dalam otot, yaitu aktin dan miosin. Bila otot kekurangan
kalsium, maka otot tidak dapat mengendur setelah kontraksi, sehingga dapat
mengakibatkan otot menjadi kram.
Flavonoid

pada

madu

bekerja

dengan

menghambat

enzim


siklooksigenase yang menurunkan sintesis prostaglandin sehingga mengurangi
terjadinya vasodilatasi pembuluh darah dan aliran darah lokal sehingga migrasi sel
radang pada area radang akan menurun (Reynertson, 2007). Kandungan Zink
pada madu sebagai salah satu terapi untuk nyeri haid karena efeknya dapat
mengurangi sintesis prostaglandin melalui kemampuannya sebagai antiinflamasi
dan katalisator antioksidan endogen yang dapat meningkatkan sirkulasi
pembuluh darah mikro (Eby, 2006). Karbohidrat memicu lepasnya hormon
insulin ke dalam darah dari asam amino kecuali tripofan yang merupakan cikal
bakal serotonin. Serotonin merupakan merupakan neuro transmiter yang mampu
mengurangi nyeri, mengendalikan nafsu makan, dan memberi rasa tenang
(Kompas, 2006).
Melihat pentingnya kandungan dan manfaat madu untuk menurunkan
nyeri dismenorhea, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh
Pemberian Madu terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenorhea Primer) pada
mahasiswi PSIK FIKES UMM”.

6

1.2


Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan
masalah penelitian yaitu adakah pengaruh pemberian madu terhadap penurunan
nyeri haid (dismenorhea primer) pada mahasiswi PSIK FIKES UMM?

1.3

Tujuan

1.3.1

Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian madu
terhadap penurunan nyeri haid (dismenorhea primer) pada Mahasiswi PSIK FIKES
UMM

1.3.2

Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tingkat nyeri haid (dismenorhea primer) sebelum diberikan

madu pada mahasiswi PSIK FIKES UMM.
b. Mengidentifikasi tingkat nyeri haid (dismenorhea primer) setelah diberikan
madu pada mahasiswi PSIK FIKES UMM.
c. Menganalisa pengaruh pemberian madu terhadap penurunan nyeri haid
(dismenorhea primer) pada mahasiswi PSIK FIKES UMM.

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1

Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dalam melakukan
penelitian mengenai salah satu manfaat dari madu dan untuk mengaplikasikan
care giver dalam memanajemen nyeri dismenorhea.

7

1.4.2


Bagi Mahasiswi
Para mahasiswi dapat mengetahui cara mencegah nyeri haid (dismenorhea
primer) dengan pemberian bahan herbal seperti madu yang tanpa efek samping,
harga terjangkau, dan rasanya digemari banyak orang.

1.4.3

Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian berikutnya dan dapat
menambah pengetahuan dibidang ilmu keperawatan tentang pengaruh pemberian
madu terhadap penurunan nyeri haid (dismenorhea primer). Serta sebagai
sumbangan referensi dan kepustakaan jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan UMM untuk menilai efektifitas dari sistem
pembelajaran.

1.5

Keaslian Penelitian
Fauziah (2013) pernah melakukan penelitian dengan judul Efektivitas

Teknik Effleurage Dan Kompres Hangat Terhadap Penurunan Tingkat
Disminore Pada Siswi SMAN 1 Gresik, didapatkan hasil penelitian bahwa dari 47
responden dengan teknik effleurage didapatkan hampir setengahnya mengalami
penurunan 3 tingkat yaitu sebanyak 18 orang (38,3%) dan sebagian kecil tidak
mengalami penurunan yaitu sebanyak 12 orang (25,5%). 47 responden lainnya
dengan kompres hangat didapatkan sebgaian besar mengalami penurunan 3
tingkat yaitu sebanyak 28 orang (59,6%) dan sebagian kecil tidak mengalami
penurunan yaitu sebanyak 1 orang (2,1%).

8

Ekowati, dkk (2008) telah melakukan penelitian dengan judul Efek
Teknik Masase Efflurage pada Abdomen terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
pada Dismenore Primer Mahasiswi Psik Fkub Malang, dari penelitian
eksperimental ini subyek penelitiannya adalah mahasiswi PSIK FKUB, 13 sebagai
kelompok perlakuan dan 13 sebagai kelompok kontrol. Hasil penelitian
didapatkan sebagian subyek penelitian mengalami penurunan intensitas nyeri.
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa teknik masase effleurage pada
abdomen secara signifikan dapat menurunkan intensitas nyeri pada dismenore
primer mahasiswi PSIK FKUB (t-test independen, t-hitung= 8,124 dan t-tabel=
2,787). Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah masase teknik
effleurage pada abdomen memiliki efek penurunan intensitas nyeri pada
dismenore primer mahasiswi PSIK FKUB.
Indriastuti (2008) telah melakukan penelitian dengan judul Hubungan
antara terapi minum air putih dengan penurunan nyeri Dismenorhea pada remaja
putri di Panti Asuhan Nurul Huda Az-Zuhdi Kelurahan Meteseh Kecamatan
Tembalang dengan hasil penelitian responden terbanyak sejumlah 54.54%. Nyeri
sedang memiliki jumlah responden terbesar sebanyak 45.45 % sebelum diberikan
terapi minum air putih. Setelah diberikan terapi minum air putih, karakteristik
tidak nyeri adalah jumlah terbanyak sebesar 59.1 % dengan Analisa Run-Test
membuktikan bahwa terapi minum air putih berhubungan dengan penurunan
skala nyeri Dismenorhea dengan p value 0, 05 dan nilai z kritis 0, 0885.

9

Perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan
dilakukan adalah pada variable yang digunakan, tempat, dan waktu penelitian.
Variabel pada penelitian ini adalah pemberian madu sebagai variable independen
dan dismenorhea primer sebagai variable dependen. Subyek yang dipilih adalah
mahasiswi PSIK FIKES UMM.

฀ENGARUH ฀EMBERIAN MADU฀TERHADA฀ ฀ENURUNAN NYERI

HAID ( DISMENORHEA ฀RIMER) ฀ADA MAHASISWI ฀SIK FIKES
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRI฀SI

Disusun Oleh :
FAHRIZA ERANITA SANDIATI
NIM. 201110420311179

฀ROGRAM STUDY ILMU KE฀ERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

฀ENGARUH ฀EMBERIAN MADU฀TERHADA฀ ฀ENURUNAN NYERI

HAID ( DISMENORHEA ฀RIMER) ฀ADA MAHASISWI ฀SIK FIKES
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRI฀SI

฀ntuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
฀niversitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh :
FAHRIZA ERANITA SANDIATI
NIM. 201110420311179

฀ROGRAM STUDY ILMU KE฀ERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA ฀ENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan judul “Pengaruh
Pemberian Madu terhadap Penurunan Nyeri Haid (฀ismenorhea Primer) Pada Mahasiswi Psik
Fikes ฀MM”. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini bukan semata-mata hasil kerja
peneliti sendiri, melainkan berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk
itu perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
฀niversitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan ฀niversitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Henny Dwi Susanti, M.Kep, Sp. Mat sebagai pembimbing 1 yang telah banyak
membantu untuk membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.
4. Ibu Erma Wahyu M, S.Kep, Ns, M. Si sebagai pembimbing 2 yang telah banyak
membantu untuk membimbing dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Muh. Muslih, S.Kep.Ns. sebagai wali kelas PSIK D angkatan 2011 untuk selalu
memberi dukungan dan nasehat.
6. Segenap dosen dan staf ฀niversitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu selama
proses penyusunan proposal.
7. Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan kesabarannya dan
dukungan moril dan materiil serta doa yang tak terhenti hingga saat ini.

8. Rekan-rekan PSIK S1 Keperawatan angkatan 2011 yang telah memberikan bantuan dan
motivasi dalam penyusunan proposal skripsi ini khususnya PSIK D 2011.
9. PSIK S1 Keperawatan angkatan 2012 selaku responden yang berperan aktif dan
meluangkan waktu untuk penelitian saya sehingga penelitian dapat berjalan sesuai yang
diharapkan.
10. Dekan FIKES ฀MM, yang telah memberikan ijin atas penelitian yang saya lakukan.
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan dukungannya.
Dalam penulisan proposal skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kekurangannya dan
masih jauh dari kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan adanya saran dan masukkan
dalam rangka penyempurnaan proposal skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak
khususnya di bidang kesehatan.

Malang, Februari 2015

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………
Halaman Lembar Persetujuan ……………………………………...
Halaman Pengesahan ……………………………………………….
Keaslian Penelitian …………………………………………………
Halaman Motto …………………………………………………….
Halaman Persembahan ……………………………………………..
Kata pengantar …………………………………………………….
Abstrak Bahasa Inggris……………………………………………..
Abstrak Bahasa Indonesia …………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………
Daftar Tabel ………………………………………………….…..
Daftar Gambar………………………………………………………
Daftar Lampiran……………………………………………………..

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
xi
xiii
xiv
xv

BAB I ฀ENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang……………………………………………….
1.2
Rumusan Masalah……………………………………………
1.3
Tujuan Penulisan…………………………………………….
1.4
Manfaat Penelitian…………………………………………...
1.5
Keaslian Penelitian………………………………………….. .

1
6
6
6
7

BAB II TINJAUAN ฀USTAKA
2.1
Konsep Nyeri
2.1.1 Definisi Nyeri………………………………………..
2.1.2 Klasifikasi Nyeri……………………………………..
2.1.3 Sifat-Sifat Nyeri……………………………………..
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri……………
2.1.5 Mekanisme Nyeri……………………………………
2.1.6 Pengkajian Nyeri…………………………………….
2.1.7 Respon Manusia terhadap Nyeri……………………..
2.2
Konsep ฀ismenorhea฀
2.2.1 Definisi ฀ismenorhea………………………………….
2.2.2 Klasifikasi ฀ismenorhea………………………………
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi ฀ismenorhea………
2.2.4 Derajat ฀ismenorhea………………………………….
2.2.5 Manajemen ฀ismenorhea……………………………...
2.3
Konsep Madu
2.3.1 Definisi Madu………………………………………...
2.3.2 Karakteristik Madu………………………………….. .
2.3.3 Kandungan Madu…………………………………….
2.3.4 Manfaat Madu………………………………………. .
2.3.5 Efek samping Madu…………………………………..
2.3.6 Penatalaksaan Penurunan ฀ismenorhea dengan Madu…..
2.4
Pengaruh Madu terhadap Penurunan Nyeri ฀ismenorhea………..

9
9
10
10
15
16
18
19
20
23
26
26
27
28
29
32
34
35
36

BAB III KERANGKA KONSE฀ DAN HI฀OTESIS ฀ENELITIAN… 38

BAB IV METODE ฀ENELITIAN
4.1
Desain Penelitian………………………………………………
4.2
Kerangka kerja …………………………………………………
4.3
Populasi, Teknik Sampling, Sample…………………………….
4.4
Variabel Penelitian ……………………………………………..
4.5
Definisi Operasional …………………………………………..
4.6
Tempat Penelitian……………………………….……………...
4.7
Waktu Penelitian……………………………………………….
4.8
Instrumen Penelitian …………………………………………..
4.9
Prosedur Pengumpulan Data …………………………………..
4.10 Analisa Data……………………………………………………
4.11 Etika Penelitian…………………………………………………
BAB V HASIL ฀ENELITIAN DAN ANALISA DATA
5.1
Karakteristik Sampel …………………………………………..
5.2
Distribusi Sampel saat Pretest dan Postest berdasarkan skala
Nyeri dan Pemeriksaan TTV……………………………………
5.3
Analisa Data …………………………………………………....
BAB VI ฀EMBAHASAN
6.1
Tingkat Nyeri Haid pada ฀ismenorhea Primer Sebelum Diberikan
Madu ……………………………………………………………
6.2
Tingkat Nyeri Haid pada ฀ismenorhea Primer Sesudah Diberikan
Madu ……………………………………………………………
6.3
Pengaruh Pemberian Madu terhadap Penurunan Nyeri Haid pada
฀ismenorhea Primer ……………………………………………...
6.4
Keterbatasan Penelitian…………………………………………
6.5
Implikasi untuk Keperawatan……………………………………

42
43
44
45
46
46
46
46
46
47
49
51
54
55

56
59
60
63
64

BAB VII ฀ENUTU฀
7.1
Kesimpulan………………………………………………………
7.2
Saran……………………………………………………………...

65
65

Daftar pustaka ………………………………………………………….
Lampiran ……………………………………………………………….

67
72

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 4.1
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tabel 5.4
Tabel 5.5

Komposisi Madu…………………………………………
Kandungan mineral dan vitamin dalam madu…………….
Definisi operasional………………………………………
Distribusi Sampel berdasarkan ฀sia (Rata-rata) pada
Mahasiswi PSIK ฀MM 2011 Tahun 2015………………..
Distribusi Sampel berdasarkan ฀sia Menarche pada
Mahasiswi PSIK ฀MM 2011 Tahun 2015………………..
Distribusi Sampel berdasarkan Lokasi Nyeri, Sifat Nyeri,
Waktu dimulainya Nyeri, Lama Menstruasi pada Mahasiswi
PSIK ฀MM 2011 Tahun 2015……………………………
Rata-rata Distribusi Sampel saat Pretest dan Posttest
berdasarkan pemeriksaan TTV pada Mahasiswi PSIK
฀MM 2011 Tahun 2015………………………………….
Perhitungan ฀ji T Dependen ………………………………

30
31
45
51
51
52
53
56

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 5.1

Skala Nyeri Bourbonais……………………………….......
Madu…………………………………………………….
Kerangka konsep ……………………………………….
Kerangka kerja penelitian ………………………………
Distribusi Sampel saat Pretest dan Postest berdasarkan
Skala Nyeri Bourbanais pada Mahasiswi PSIK ฀MM 2011
tahun 2015………………………………………………

16
28
38
43
54

DAFTAR LAM฀IRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiram 12

Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian ……………..
Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian ………….
Lembar Konsultasi ………………………………………
Standart Operasional Prosedure (SOP) Pemberian Madu ...
Lembar Pernyataan Persetujuan sebagai Subjek Penelitian..
Lembar Wawancara………………………………………
Lembar Observasi ……………………………………….
Hasil Data ……………………………………………….
฀ji Normalitas ……………………………………………
฀ji T Berpasangan ………………………………………..
Tabel T …………………………………………………...
Dokumentasi ……………………………………………..

72
73
74
76
78
79
80
83
88
89
90
91

DAFTAR ฀USTAKA

Abd Azis, Che Badariah. et al. (2013). The effect of Tualang honey intake during prenatal stress
on pain responses in the rat offsprings. European Journal of Integrative Medicine.
Anjelina, N. (2013). Perbedaan Efektifitas Teknik Yoga (Cat Strech Exercise) dengan Senam
Dismenore terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenorhea Primer). Skripsi. Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan ฀niversitas Muhammadiyah Malang.
Malang.
Arikunto. S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi 5. Jakarta: Rineka Cipta.
Arulkumaran, S. (2006). Essentials of Gynecology. Jaypee Brothers Medical Publishers. New Delhi.
Asmadi. (2008). Konsep ฀asar Keperawatan. Jakarta : EGC.
BPS (Badan Pusat Statistika) Provinsi Jawa Timur. (2010). Surabaya.
Cakir, Mural. et al. (2007). Menstrual Pattern an Common Menstrual Disorders among
฀niversity Students in Turkey. PediatricsInternational 49
Corwin, J, E. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.
Dawood, M. Yusuf. (2006). Primary Dysmenorrhea. American Collage of Obstetricians and
Gynecologists, 108(2).
Decherney, A. H. (2007). Current ฀iagnosis and Treatment Obstretics and Gynecology. Mc Graw-Hill.
New York.
Eby, George. (2006). Zink Treatment Prevents Dysmenorrhea. Medical Hypotheses; 69: 297-301.
Elsevier.
Fajar, G. (2009). Gema Suara Lebah. CV Wacana Prima.
French, Linda. (2005). Dysmenorrhea. American Academy for Family Phisicians.
Hacker dan Moore. (2001). Essensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi Dua. Jakarta: Hipokrates.
Harmanto, N. (2006). Ibu Sehat dan Cantik Bersama Herbal. Jakarta: PT Elex Media.
Hendrik. (2006). Problema Haid. Solo: Tiga Serangkai.
Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa ฀ata. Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Pengantar Konsep ฀asar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Hudson, Tori. (2007). ฀sing Nutrition o Relieve Primary Dysmenorrhea Alternative &
Complemantary Therapies. Mary Ann Liebert, Inc, 125-128.

Ismail, G. (2009). Sehat tanpa Obat dengan Tusuk Jarum ala Indonesia. Jakarta: PT Grasindo.
Jayanti, F. R. (2010). Efektifitas Pemberian Yogurt terhadap Penurunan Nyeri Haid
(Dismenorhea) pada Wanita ฀sia 18-22 Tahun di Wilayah Sumbersari. Skripsi. Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan ฀niversitas Muhammadiyah Malang.
Malang.
Je-Reui Liu. et al (2013). Effect of floral sources on antioxidant, antimicrobial, and antiinflamatory activities of honeys in Taiwan. Journal of Food Chimistry. Elsevier.
Kilic, Iike. et al. (2008). Role of Leukotriens in the Pathogenesis of Dysmenorrhea in Adolescent
Girls. The Turkish Journal of Pediatrics.
Kozier, B. dan Erb, G. (2009). Buku Ajar Praktek Keperawatan Klinis. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Letchumanan, P. et al. (2012). Posttonsillectomy pain relief and epithelialization with honey.
Turkish Journal of Medical Sciences.
Lotto, Olabisi M. et al. (2008). Prevalence and Corelates of Dysmenorrhea among Nigerian.
Australian and New Zealand Journal of Obstetrics and Gynaecology, 48, 442-444.
Makan Sehat Hidup Sehat. (2006) Kompas. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Mander, Rosemary. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.
Manuaba, I. G. B. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Genekologi dan KB. Arcan.
Jakarta: EGC.
Matanari, Y. (2012). Hubungan Antara Pola Makan Dengan Dismenore Pada Siswi Kelas X
MAN 2 Model Jl. Willem Iskandar Medan Tahun 2011. Skripsi.฀ Fakultas Kesehatan
Masyarakat ฀niversitas Sumatera ฀tara. Medan.
Mirbagher, N. dan Aghajani, M. (2013). Comparing the effect of pure and impure honey on
severity of pain, amount of bleeding, and duration and interval of menstrual cycles in
female students with primary dysmenorrheal. Life Science Journal.
Morgan, G. dan Hamilton, S. (2009). Obstetri dan Gynecologi: Panduan Praktik. Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Mubarak, W. dan Chayatin. (2007). Kebutuhan ฀asar Manusia. Jakarta: EGC.
Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba
Medika.
Novia, Ika dan Nunik Puspitasari. (2008). Faktor Resiko yang Mempengaruhi Kejadian
Dismenorea. The Indonesian Journal of Public Health.
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu dan Keperawatan. Jakarta: Salemba
Empat.
Patel, V. et al .(2006). The Burden and Determinants of Dysmenorrhoea: a Population Based
Survey of 2262 Women in Goa, India. International Journal of Obstetrics and Gynaecology.

Polat, Aytac. et al. (2009). Prevalence of Primary Dysmenorrhea in Young Adult Female
฀niversity Students. Archives of Ginecology & Obstetrics, 279.
Potter, A. dan Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Jakarta: Salemba Medika.
Potter, A. dan Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Edisi 4. Volume 2. Jakarta: EGC.
Potter, A. dan Perry, A. G. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: Salemba
Medika.
Priyatna, A. (2009). Be A Smart Teenager (for Boy and Girls). Jakarta: Gramedia.
Proverawati, A. dan Misaroh, S. (2009). Menarche (Menstruasi Pertama Penuh Makna). Yogyakarta:
Muha Medika.
Purbaya, J. Rio. (2007). Mengenal Madu Alami. Bandung: Pionir Jaya.
Razzak, Khalid K. Abdul. et al. (2010). Influence of Dietary Intake of Diary Products on
Dysmenorrhea. Journal of Obstetrics and Gynaecology, 36.
Reynertson, K.A., (2007). Phytochemial Analysis of Bioactive Constituens from Edible
Myrtaceae Fruit. ฀issertation, The City ฀niversity of New York, New York.
Rostita. (2007). Berkat Madu: Sehat, Cantik, dan Penuh Vitalitas. Bandung: PT Mizan Pustaka.
Sarwono. (2001). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus. Jakarta.
Schwartz. Et al. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.
Silvana, P. D. (2012). Hubungan antara Karakteristik Individu, Aktivitas Fisik, dan Konsumsi
Produk Susu dengan Dysmenorrhea Primer pada Mahasiswi FIK dan FKM ฀I Depok
Tahun 2012. Skripsi. Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat ฀niversitas
Indonesia. Depok.
Singh, M P. et al (2012). Honey as complementary medicine. International Journal of Pharma and Bio
Sciences.
Smeltzer, C. S. dan Bare, G. B. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 8. Volume 2.
Jakarta: EGC.
Stoelting-Gettelfinger. (2010). A Case Study and Comprehensive Defferential Diagnosis and
Care Plan for the Three DS of Women’s Health: Primary Dysmenorrhea, Secondary
Dysmenorrhea, and Dyspareunia. Journal of the American Academy of Nurse Practitioners.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Susanto, A. (2007). Terapi Madu. Jakarta : Penebar Swadaya.

Titalayo, A. et al (2009). Menstrual Discomfort and Its Influence on Daily Academic Activities
and Psychosocial Relationship among ฀ndergraduate Female Students in Nigeria.
Tanzania Journal of Health Research, 11(4).
Wiknjosastro, Hanifa. (2007). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo.
Yatim, F. (2001). Haid Tidak Wajar dan Menopause. Pustaka Populer Obor. Jakarta.
Yuliarti, Nurheti (2009). The Vegetarian Ways. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Xiaoshu Zhu. et al. (2010). Are There any Cros-Etnic Differences in Menstrual Profiles? A Pilot
Comparative Study on Australian and Chinese Women With Primary Dysmenorrhea. The
Journal of Gynaecology Research.
Zukri, Shamsunaarnie Mohd. Et al. (2009). Primary Dysmenorrhea among Medical and Dental
฀niversity Student in Kelantan: Prevalence anda Associated Factors. International Medical
Journal, 16(2), 93-99.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TEKNIK YOGA (CAT STRECH EXERCISE) DENGAN SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID (DISMENORHEA PRIMER) PADA MAHASISWA PSIK MUHAMMADIYAH MALANG

24 138 28

Pengaruh Pemberian Coklat Hitam terhadap Penurunan Nyeri Haid pada Dismenorhea Primer Mahasiswi PSIK Muhammadiyah Malang

72 317 30

EFEKTIVITAS KONSUMSI PISANG RAJA TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PADA DISMENORHEA PRIMER SISWI SMA MUHAMMADIYAH 01 MALANG

43 130 24

PENGARUH DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP NYERI HAID PRIMER PADA MAHASISWI S1 FISIOTERAPI UNIVERSITAS Pengaruh Deep Breathing Exercise Terhadap Nyeri Haid Primer Pada Mahasiswi S1 Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

7 22 13

PENGARUH DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP NYERI HAID PRIMER PADA MAHASISWI S1 FISIOTERAPI UNIVERSITAS Pengaruh Deep Breathing Exercise Terhadap Nyeri Haid Primer Pada Mahasiswi S1 Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Deep Breathing Exercise Terhadap Nyeri Haid Primer Pada Mahasiswi S1 Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 6

PENGARUH PEMBERIAN CURETAPE TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI PADA WANITA DENGAN DISMENORE PRIMER PENGARUH PEMBERIAN CURETAPE TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI PADA WANITA DENGAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI UMS.

1 4 15

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN

0 4 7

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI HAID (DISMENORE) PADA MAHASISWI DI ASRAMA SANGGAU LANDUNGSARI MALANG

0 0 13

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA MAHASISWI PRODI KEPERAWATAN S1 DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 18