EFEKTIFITAS KOEFISIEN NILAI NUTRISI SEBAGAI UJI STATUS PERAIRAN DENGAN SUMBER PENCEMAR LIMBAH DOMESTIK DI SUNGAI KOTA MOJOKERTO (Dimanfaatkan Sebagai Bahan Ajar Biologi SMA Kelas X)
i
EFEKTIFITAS KOEFISIEN NILAI NUTRISI SEBAGAI UJI STATUS PERAIRAN DENGAN SUMBER PENCEMAR LIMBAH DOMESTIK DI
SUNGAI KOTA MOJOKERTO
(Dimanfaatkan Sebagai Bahan Ajar Biologi SMA Kelas X)
SKRIPSI
DISUSUN OLEH : ANJAR RIZKI AMBARWATI
201110070311058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
(2)
ii
EFEKTIFITAS KOEFISIEN NILAI NUTRISI SEBAGAI UJI STATUS PERAIRAN DENGAN SUMBER PENCEMAR LIMBAH DOMESTIK DI
SUNGAI KOTA MOJOKERTO
(Dimanfaatkan Sebagai Bahan Ajar Biologi SMA Kelas X)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana PendidikanBiologi
Disusun oleh:
ANJAR RIZKI AMBARWATI NIM. 201110070311058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
(3)
(4)
(5)
(6)
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji selalu dipanjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa meridhloi perjuangan kita serta yang tiada pernah henti mencurahkan segala kasih sayangnya. Tidak lupa shalawat kepada Nabi besar Muhammad SAW dan keluarganya. Segala rasa syukur atas ijin rahmat dan hidayah Allah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Efektifitas Koefisien Nilai Nutrisi Sebagai Uji Status Perairan Di Sungai Kota Mojokerto (Dimanfaatkan Sebagai Bahan Ajar Biologi Sma Kelas X)” semoga apa yang tertulis dalam lembaran ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis. Skripsi ini dibuat yaitu untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi tingkat strata 1 (S1) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis berusaha memberikan hasil yang terbaik dalam penulisan skripsi ini, akan tetapi mengingat penulis hanya seorang manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan maka penulis menyadari sepenuhnya dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak sekali melibakan bantuan dari berbagai pihak baik keterlibatan secara langsung maupun yang tidak langsung. Terima kasih penulis kepada:
(7)
vii
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Malang
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M. M, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, beserta jajaran seluruh dosen Jurusan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dra. Roimil Latifah, M.Si., M.M selaku pembimbing II, terimakasih atas waktu, tenaga, kesabaran, motivasi dan masukan-masukan serta bimbingan selama ini sangat membantu dalam proses penyelesaian skripsi.
4. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih telah membantu dan menyemangati khususnya teman Biologi kelas B angkatan 2011 telah menjadi sahabat dan teman yang terbaik untuk saya, terimakasih untuk kebersamaan, keceriaan dan kerja sama selama kuliah semoga kita dipertemukan pada kesempatan yang berbeda. .
Demikian, semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada seluruh pihak yang terkait, karena keterlibatan mereka skripsi dengan judul “Efektifitas Koefisien Nilai Nutrisi Sebagai Uji Status Perairan Di Sungai Kota Mojokerto (Dimanfaatkan Sebagai Bahan Ajar Biologi Sma Kelas X)” dapat terselesaikan.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Malang, 28 Agustus 2015 Penulis
(8)
(9)
(10)
x
DAFTAR ISI
SAMPUL LUAR ... i
SAMPUL DALAM ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
LEMBAR PENGESAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 4
1.3Tujuan Penelitian ... 4
1.4Manfaat Penelitian ... 5
1.5Batasan Masalah... 6
1.6Definisi Istilah ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Lokasi Penelitian ... 8
2.2 Pencemaran Air ... 10
2.3 Koefisien Nilai Nutrisi ... 21
2.4 Kelainan Terkait Nutrisi pada Ikan ... 24
2.5 Hasil Penelitian sebagai Bahan Ajar ... 27
2.6 Kerangka Konsep ... 30
2.7 Hipotesis ... 31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelelitian ... 32
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 33
3.3 Populasi dan Sampel ... 33
3.3.1 Populasi ... 33
3.3.2 Sampel ... 34
3.3.3 Teknik Sampling ... 34
3.3.4 Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel ... 35
3.4 Variabel Penelitian ... 36
3.4.1 Variabel Independen (Variabel Bebas) ... 36
3.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat) ... 36
3.5 Alat dan Bahan Penelitian ... 37
(11)
xi
3.5.2 Bahan yang digunakan ... 37
3.6 Prosedur Penelitian... 38
3.6.1 Tahap Persiapan ... 38
3.6.2 Prosedur pengambilan sampel ... 38
3.6.3 Pengukuran Parameter Perairan ... 40
3.7 Teknik Analisis Data ... 42
3.8 Pengolahan Data... 43
3.9 Penyusunan Bahan Ajar Biologi ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian dan Pengambilan Sampel ... 46
4.2 Hasil Perhitungan Koefisien Nilai Nutrisi Ikan ... 46
4.3 Hasil Pengujian Parameter Fisika dan Kimia perairan ... 50
4.4 Analisis Data ... 52
4.5 Pembahasan ... 53
4.6 Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi ... 59
4.6.1 Kejelasan Potensi ... 59
4.6.2 Kesesuaian dengan Tujuan Belajar ... 60
4.6.3 Ketepatan Sasaran ... 61
4.6.4 Kejelasan Informasi ... 61
4.6.5 Kejelasan Pedoman Eksplorasinya ... 62
4.6.6 Kejelasan Perolehan ... 62
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 71
5.2 Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
(12)
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Panjang dan Berat Ikan ... 48 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Koefisien Nilai Nutrisi ... 49 Tabel 4.3 Hasil Pengujian Parameter Kimia Fisika Air ... 50
(13)
xiii
DAFTAR GRAFIK
(14)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil Pengujian Air Lokasi A ... 51 Gambar 4.2 Hasil Pengujian Air Lokasi B... 51 Gambar 4.3 Morfologi Ikan Sepat ... 53
(15)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan ... 74
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 82
Lampiran 3 Handout Biologi ... 90
Lampiran 4 Format Penilaian ... 100
Lampiran 5 surat Hasil Pengujian Laboratorium Jasa Tirta I Mojokerto ... 102
Lampiran 6 Surat Hasil Pengujian Laboratorium Perikanan UMM ... 118
Lampiran 7 Surat Hasil Penelitian Laboratorium Kimia UMM ... 119
(16)
xvi Daftar Pustaka
Anonymous, 2015. Morfologi, anatomi dan habitat ikan gatul. Online. http://tentang-kehidupan-dunia.blogspot.com/2014/08/ikan-gatul-berasal-dari-mana.html. 10 Agustus 2015
Anonim, 2015. Kota Mojokerto. Online. https://www.google.co.id/maps/place Mojokerto. Diakses 17 April 2015.
Anonim, 2015. Klasisfikasi Ikan sepat Rawa. Online
https://id.wikipedia.org/wiki/Sepat_rawa. Diakses 26 Juni 2015.
Ademe, Arega Shumetie dan Molla Alemayehu, 2014. Source and Determinants of Water Pollution in Ethiopia: Distributed LagModeling Approach.
Afifi, Mohammed. et al. 2014. Histopathological and ultrastractural alterations in skin, gills, liver and muscle of Siganus canaliculatus and Epinephelus morio caught from Jeddah and Yanbu coast as bio-indicators of oil hydrocarbons pollution.
Agrawal, Anju. et al. 2010. Water Pollution with Special Reference to Pesticide Contaminaion in India.
Agustiningsih, Dyah. dkk. 2012. Analisis Kualitas Air Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Alkasabeh, Jaffar Y.M. 2009. Toxicity Testing and the Efect of Landfill Leachate Malaysia on Behavior of Common Carp (Cyprinus carpio L., 1758; Pisces, Cyprinidae.
Asdak, Chay. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Universitas Gadjah Mada Press.
Azwir, 2006. Analisa Pencemaran Air Sungai Tapung Kiri Oleh Limbah Industri Kelapa Sawit Pt. Peputra Masterindo Di Kabupaten Kampar.
Badriyah, Lailatul. 2010. Pengaruh Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Smp Bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta Selatan.
Belawati, Tian, dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Dhaness, Kotila Veetil, et al. 2012. Nutritional Evaluation of Commercially Important Fish Species of Lakshadweep Archipelago, India.
(17)
xvii
Duruibe, J. O. et al. 2007. Heavy Metal Pollution And Human Biotoxic Effects.
Fachrul, Melati Ferianita. 2012. Metode sampling Bioekologi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Fadaeifard, Ferooz, et al. 2012. Evaluation of physicochemical parameters of waste water from rainbow trout fish farms and their impacts on water
quality of Koohrang stream–Iran.
Fadil, Muhammad syukri. 2011. Kajian Beberapa Aspek Parameter Fisika Kimia Air dan Aspek Fisiologis Ikan Yang Ditemukan Pada Aliran Buangan Pabrik Karet Di Sungai Batang Arau.
Fonge, B. A. et al. 2011. Fish (Arius heudelotii Valenciennes, 1840) as bioindicator of heavy metals in Douala Estuary of Cameroon.
Gambhir, Ramandeep Singh.et al. 2012. Water Pollution: Impact of Pollutants and New Promising Techniques in Purification Process
Harijanto, Mohammad. 2007. Pengembangan Bahan Ajar Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Program Pendidikan Pembelajar Sekolah Dasar.
Hendrata, Sugianto. 2004. Pemanfaatan Ikan Nila (Oreochormis niloticus) Sebagai Bioindikator Untuk Menilai Efektifitas Kinerja IPAL Rumah Sakit Pupuk Kaltim, Bontang.
Herlambang, Arie. 2006. Pencemaran Air dan Strategi Penanggulanganya.
Hermawan, Asep Herry. Dkk. 2014. Pengembangan Bahan Ajar.
Irianto, Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Jogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Kshiragar, Ayodhya D. 2013. Use of Algae as Bioindicators to Determine Quality of River Mula from Pune City, Maharasta (India).
Kusumaningrum, Galuh Ajeng, dkk. 2014. Uji Kadar Albumin Dan Pertumbuhan Ikan Gabus (Channa Striata) Dengan Kadar Protein Pakankomersialyang Berbeda.
Lestari dan Edward, 2004. Dampak Pencemaran Logam Berat Terhadap Kualitas Air Laut Dan Sumberdaya Perikanan (Studi Kasus Kematian Massal Ikan-Ikan Di Teluk Jakarta).
Li, li. et al. 2010. Biomonitoring and Bioindicators Used for River Ccosystem: Definitions, Approaches and Trends.
(18)
xviii
Majhi, Sulip Kumar dan Sanjay Kumar Das, 2013. Thermal Tolerance, Oxygen Consumption and Stress Response in Danio dangila and Brachydanio rerio (Hamilton, 1822) Acclimated to Four Temperatures.
Mallya, Yovita John. 2007. The Effects Of Dissolved Oxygen On Fish Growth In Aquaculture.
Marganof, 2007. Model Pengendalian Pencemaran Perairan Di Danau Maninjau
Sumatra Barat. IPB Bogor.
Moertinah, Sri. 2010. Kajian Proses Anaerobik Sebagai Alternatif Teknologi Pengolahan Air Limbah Industri Organik Tinggi.
Mohmmad, Nur. 2010. Pengembangan Bahan Ajar.
Mulfizar, dkk. Hubungan Panjang Berat dan Faktor Kondisi Tiga Jenis Ikan yang Tertangkap di Perairan Kuala Gigieng, Aceh Besar, Provinsi Aceh.
Mulyasa. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas.
Murjani, Akhmad. 2009. Budidaya Ikan Sepat Rawa (Trichogaster Trichopterus) dengan Pemberian Pakan Komersil.
Nurhayati, 2008. Studi Perbandingan Metode Sampling Antara Simple Random Dengan Stratified Random.
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalan Pencemaran Air.
Pratiwi, Yuli. 2010. Penentuan Tingkat Pencemaran Limbah Industri Tekstil Berdasarkan Nutrition Value Coeficient Bioindikator.
Prastowo, Andi. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Jogyakarta: Diva Press.
Pujiastuti, Peni. 2003. Dampak Budidaya Ikan Dalam Karamba Jaring Apung
Terhadap Perkembangan Biota Air Lokal di WGM. Prosiding Seminar
Nasional Unika Soegijopranoto Semarang.
Rahman, Aditya dan Lisa Watun Khairoh. 2012. Penentuan Tingkat Pencemaran Sungai Desa Awang Bangkal Berdasarkan Nutrition Value Coeficient dengan Menggunakan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus Linn.) sebagai Bioindikator.
Salmin, 2005. Oksigen Terlarut (Do) Dan Kebutuhan Oksigen Biologi (Bod) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan.
Sasongko, Lutfi Aris, 2006. Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk Di Sekitar Sungai Tuk Terhadap Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya
(19)
xix
Penanganannya (Studi Kasus Kelurahan Sampangan Dan Bendan Ngisor Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang).
Scannell, Phyllis K. Weber dan Lawrence K. Duffy. 2007. Effects of Total Dissolved Solids on Aquatic Organisms: A Review of Literature and Recommendation for Salmonid Species.
Sihaloho, Wira Susi. 2009. Analisa Kandungan Amonia Dari Limbah Cair Inlet dan Outlet Dari Beberapa Industri Kelapa Sawit.
Simanjuntak, Maronjahan. 2007. Kadar Fosfat, Nitrat, dan Silikat di Teluk
Jakarta.
Simbolon, Domu. dkk. 2010. Kandungan Merkuri dan Sianida pada Ikan yang Tertangkap dari Teluk Kao, Halmahera Utara.
Sinaga, Tiorinse. 2009. Keanekaragaman Makrozoobentos sebagai Indikaor Kualitas Perairan Danau Toba Balige Kabupaten Toba Samosir.
Sopiah, R. Nida. 2014. Pengelolaan Limbah Deterjen Sebagai Upaya Minimalisir Polutan di Badan air Dalam rangka Pembangunan Berkelanjutan.
Situmorang, Toberni S, dkk. 2013. Studi Komparasi Jenis Makanan Ikan Keperas (Puntius Binotatus) Di Sungai Aek Pahu Tombak, Aek Pahu Hutamosu dan Sungai Parbotikan Kecamatan Batang Toru Tapanuli Selatan.
Suharto, 2011. Limbah Kimia dalam Pencemaran Air dan Udara. Yogyakarta:Andi.
Sukmadinata, Nana Syaodih, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Supradata, 2005. Pengolahan Limbah Domestik Menggunakan Tanaman Hias Cyperus Alternifolius,L. Dalam Sistem Lahan Basah Buatan Aliran Bawah Permukaan (Ssf-Wetlands).
Tarigan, M. S Dan Edward. 2003. Kandungan Total Zat Padat Tersuspensi(Total Suspended Solid) Di Perairan Raha, Sulawesi Tenggara
Tatangindatu, Frits. dkk. 2013. Studi Parameter Fisika Kimia Air pada Areal Budidaya Ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten Minahasa.
Yudo, Satmoko. 2010. Kondisi Kualitas Sungai ciliwung Di Wilayah DKI Jakarta Ditunjau Dari Parameter Organik, amoniak, Fosfat, Deterjen dan Bakteri Coli.
Yandes, Zulfa. dkk. Pengaruh Pemberian Selulosa Dalam Pakan Terhadap Kondisi Biologis Benih Ikan Gurami (Osphronemus Gouramilac).
(20)
xx
Yuwono, Edi dan Purnama Suwardi, 2001. Fisiologi Hewan Air. Jakarta: Sagung Seto.
(21)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Permasalahan utama masyarakat perkotaan adalah kekurangan pasokan air bersih yang diakibatkan meluasnya industri sehingga mengurangi sumber air alami (Kshiragar, 2013). Ketidakseimbangan antara sumber air alami dengan populasi masyarakat yang terus mengalami pertumbuhan akan mempengaruhi status dan kuantitas air sehingga menyebabkan pencemaran air. Perairan yang tercemar mengandung zat atau bahan tambahan yang merubah struktur alami air. Dampak pencemaran air menyebabkan timbulnya penyakit pada tumbuhan dan hewan perairan.
Air berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia mulai dari minum, masak, mandi, mencuci, irigasi, transportasi, rekreasi, olah raga sampai dengan kebutuhan teknologi dan industri. Seiring dengan berkembangnya jaman dan tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi, hal tersebut dapat menurunkan status dan kuantitas air. Penggunaan air sebagai pemenuh kebutuhan hidup yang berkelanjutan jangka panjang mengakibatkan perubahan yang sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan (Li, et al. 2010). Sumber air alami berasal dari laut, danau dan sungai.
Sungai sebagai salah satu komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan manusia. Seiring berkembangnya jaman, sungai mengalami pergeseran fungsi yang digunakan masyarakat sebagai media pembuangan sehingga terjadi masukan bahan pencemar. Bahan pencemar baik berupa
(22)
2
padat, cair maupun gas mengandung bahan berbahaya (Lestari dan Edward, 2004). Masukan bahan pencemar berakibat secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kerusakan lingkungan termasuk pencemaran sungai.
Materi pencemar air sungai berasal dari limbah non domestik maupun domestik. Limbah non domestik seperti limbah yang dihasilkan dari industri, pertanian, peternakan, dan transportasi. Limbah domestik seperti limbah dari rumah tangga, perkantoran, pertokoan, pasar, jalan, terminal, dan rumah sakit (Yudo, 2010). Waktu optimum masyarakat melakukan kegiatan sehari-hari yang menghasilkan limbah domestik pada pukul 06.00 – 08.00 (Data penelitian, 2006 dalam Sasongko, 2006). Pencemaran dapat diketahui menggunakan indikator diantaranya fisika, kimia dan biologi yang dapat disimpulkan sebagai status perairan. Kelompok organisme yang dapat digunakan sebagai indikator diantaranya bakteri, jamur, protozoa, alga, tumbuhan tingkat tinggi, makro invertebrata dan ikan (Kshirsagar, 2013).
Ikan sebagai bioindikator status lingkungan perairan dikarenakan ikan sebagai rantai makanan terakhir pada komunitas perairan. Biota air baik tumbuhan dan hewan sebagai bahan makanan ikan, menerima dan menyimpan bahan pencemar. Berdasarkan sumber makanan tersebut, ikan yang hidup diperairan tercemar akan menerima residu bahan pencemar dan berakibat mengalami beberapa gangguan biologik yang berupa kematian atau paling tidak kelainan struktural maupun fungsional ke arah abnormal (Alkassabeh,et al. 2009).
(23)
3
Menurut Pratiwi (2010) kelainan struktural dan fungsional pada ikan dapat diukur dengan menghitung koefisien nilai nutrisi. Koefisien nilai nutrisi merupakan nilai penentu indeks nutrisi pada organisme untuk menentukan nilai kecukupan asupan gizi yang telah dikonsumsi. Beberapa kriteria status perairan ditinjau dari nilai koefisien nutrisi diantaranya, ≥ 1,70 adalah tidak tercemar, 1,30 – 1,69 adalah tercemar, 0,90 – 1,29 adalah tercemar ringan, 0,50 – 0,89 adalah tercemar sedang, dan ≤ 0,49 adalah tercemar berat (Tandjung (1982) dalam Sunarto (2007) dalam Rahman dan Lisa Watun Khairoh, 2012). Kesesuaian hasil kriteria pengukuran koefisien nilai nutrisi yang didukung menggunakan parameter kimia fisika perairan sebagai efektifitas penggunaan bioindikator koefisien nilai nutrisi.
Hasil penelitian akan dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi SMA kelas X semester I dalam materi perubahan lingkungan atau iklim dan daur ulang sampah melalui analisis SK-KD, dengan mengaitkan hasil penelitian ini pada materi kerusakan lingkungan dan jenis-jenis limbah. Bahan ajar yang dipilih peneliti berupa media cetak dalam bentuk handout.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui status perairan dengan parameter koefisien nilai nutrisi ikan yang ditinjau menggunakan parameter fisika (suhu, Total Suspended Solid (TSS), dan Total Disolved Solid (TDS)) dan kimia(pH, oksigen biologis (BOD), CO2 terlarut (COD)). Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul “Efektifitas Koefisien Nilai Nutrisi Sebagai Uji Status Perairan Di Sungai Kota Mojokerto
(24)
4
1.2 Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian 1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah efektifitas koefisien nilai nutrisi ikan sebagai bioindikator status perairan di sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto?
2. Bagaimanakah hasil pengujian parameter kimia (pH, BOD, COD) dan fisika (suhu, TSS, dan TDS) sebagai daya dukung penentu status perairan di sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto menggunakan koefisien nilai nutrisi?
3. Bagaimanakah perbedaan rata-rata koefisien nilai nutrisi ikan yang diambil di perairan sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto? 4. Bentuk bahan ajar apakah yang dapat dihasilkan dari penelitian ini? 1.2.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka didapatkan tujuan penelitian sebagai berikut.
1. Untuk mengidentifikasi status perairan di perairan sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto menggunakan koefisien nilai nutrisi ikan sebagai bioindikator.
2. Untuk mengidentifikasi hasil pengujian parameter kimia (pH, BOD, COD)
(25)
5
perairan di sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto menggunakan koefisien nilai nutrisi.
3. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata koefisien nilai nutrisi ikan yang diambil di perairan sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto
4. Untuk menentukan jenis bahan ajar yang dapat dihasilkan dari penelitian tersebut.
1.3Manfaat Penelitian
Diharapka hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan semua pihak yang terkait sebagai berikut.
1. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui status perairan dan tingkat pencemaran sungai di Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto menggunakan koefisien nilai nutrisi ikan dan didukung menggunakan parameter BOD, COD, pH, suhu, TSS, TDS perairan.
2. Manfaat Bagi Masyarakat
a. Masyarakat umum
Dapat memberikan status perairan sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari di kota Mojokerto.
b. Manfaat Bagi Pemerintah Kota Mojokerto
a) dapat dijadikan bahan pertimbangan menetapkan
(26)
6
b) dapat dijadikan bahan pertimbangan pembenahan infrastruktur daerah untuk perbaikan dalam jangka panjang pada berbagai dampak pencemaran air sungai di kota Mojokerto
3. Bagi pendidikan
Sebagai sumber belajar didalam perencanaan pembelajaran biologi SMA kelas X dalam bentuk cetak (handout).
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pengukuran koefisien nilai nutrisi dengan menggunakan perhitungan
Koefisien Nilai Nutrisi:
2. Data penunjang status perairan berupa parameter kimia (pH, BOD, COD)
dan fisika (suhu, TSS, TDS).
3. Pengukuran parameter COD, BOD dan TSS dialakukan pengujian di Jasa
Tirta I Kota Mojokerto.
4. Pengukuran parameter pH dan TDS dilaksanakan di Laboratoratorium Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Pengukuran parameter suhu dilaksanakan secara insitu dibadan air lokasi penelitian
6. Pengukuran indeks nutrisi ikan dilaksanakan di Laboratoratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Pengambilan sampel air dilaksanakan pada pagi hari mulai pukul 06.00 – 08.00 pada masing – masing lokasi terdapat empat titik pantau (Firdaus, Muhammad. 2013).
(27)
7
8. Penangkapan ikan sebagai biondikator diambil langsung dari perairan di sungai dengan ukuran minimal ± 3 cm (Pratiwi, 2010).
(Lucky, 1977 dalam Pratiwi, 2010).
9. Hasil penelitian akan dimanfaatkan sebagai sumber belajar cetak dalam bentuk handout.
1.5Definisi Istilah
Untuk mengetahui adanya perbedaan pengertian dalam penelitian ini maka perlu diberikan penjelasan tentang beberapa istilah yang perlu diberikan penjelasan adalah sebagai berikut.
1. Pencemaran: merupakan penambahan unsur atau organisme kedalam
suatu lingkungan sehingga terjadi perubahan susunan dan bentuk serta mengubah peruntukanya.
2. Parameter: alat pengukur yang telah ditentukan batas standart bakunya 3. Bioindikator: spesies makhluk hidup yang digunakan sebagai parameter
pengukuran suatu lingkungan untuk menentukan status.
4. Koefisien Nilai Nutrisi: merupakan nilai penentu indeks nutrisi pada inividu atau spesies untuk menentukan nilai kecukupan asupan gizi yang telah dikonsumsi.
5. Status perairan merupakan pengukuran kualitas air sungai menggunakan
parameter biologi (bioindikator), kima dan fisika.
6. Efektivitas adalah bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
(28)
8
7. Handout: Sumber belajar berupa hard file yang berisi materi dan beberapa petunjuk mengenai langkah pembelajaran sehingga memudahkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
(1)
Menurut Pratiwi (2010) kelainan struktural dan fungsional pada ikan dapat diukur dengan menghitung koefisien nilai nutrisi. Koefisien nilai nutrisi merupakan nilai penentu indeks nutrisi pada organisme untuk menentukan nilai kecukupan asupan gizi yang telah dikonsumsi. Beberapa kriteria status perairan ditinjau dari nilai koefisien nutrisi diantaranya, ≥ 1,70 adalah tidak tercemar, 1,30 – 1,69 adalah tercemar, 0,90 – 1,29 adalah tercemar ringan, 0,50 – 0,89 adalah tercemar sedang, dan ≤ 0,49 adalah tercemar berat (Tandjung (1982) dalam Sunarto (2007) dalam Rahman dan Lisa Watun Khairoh, 2012). Kesesuaian hasil kriteria pengukuran koefisien nilai nutrisi yang didukung menggunakan parameter kimia fisika perairan sebagai efektifitas penggunaan bioindikator koefisien nilai nutrisi.
Hasil penelitian akan dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi SMA kelas X semester I dalam materi perubahan lingkungan atau iklim dan daur ulang sampah melalui analisis SK-KD, dengan mengaitkan hasil penelitian ini pada materi kerusakan lingkungan dan jenis-jenis limbah. Bahan ajar yang dipilih peneliti berupa media cetak dalam bentuk handout.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui status perairan dengan parameter koefisien nilai nutrisi ikan yang ditinjau menggunakan parameter fisika (suhu, Total Suspended Solid (TSS), dan Total Disolved Solid (TDS)) dan kimia(pH, oksigen biologis (BOD), CO2 terlarut (COD)). Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul “Efektifitas Koefisien Nilai Nutrisi Sebagai Uji Status Perairan Di Sungai Kota Mojokerto (Dimanfaatkan Sebagai Bahan Ajar Biologi Sma Kelas X)”.
(2)
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah efektifitas koefisien nilai nutrisi ikan sebagai bioindikator status perairan di sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto?
2. Bagaimanakah hasil pengujian parameter kimia (pH, BOD, COD) dan fisika (suhu, TSS, dan TDS) sebagai daya dukung penentu status perairan di sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto menggunakan koefisien nilai nutrisi?
3. Bagaimanakah perbedaan rata-rata koefisien nilai nutrisi ikan yang diambil di perairan sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto? 4. Bentuk bahan ajar apakah yang dapat dihasilkan dari penelitian ini? 1.2.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka didapatkan tujuan penelitian sebagai berikut.
1. Untuk mengidentifikasi status perairan di perairan sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto menggunakan koefisien nilai nutrisi ikan sebagai bioindikator.
2. Untuk mengidentifikasi hasil pengujian parameter kimia (pH, BOD, COD) dan fisika (suhu, TSS, dan TDS) sebagai daya dukung penentu status
(3)
perairan di sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto menggunakan koefisien nilai nutrisi.
3. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata koefisien nilai nutrisi ikan yang diambil di perairan sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto
4. Untuk menentukan jenis bahan ajar yang dapat dihasilkan dari penelitian tersebut.
1.3Manfaat Penelitian
Diharapka hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan semua pihak yang terkait sebagai berikut.
1. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui status perairan dan tingkat pencemaran sungai di Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari Kota Mojokerto menggunakan koefisien nilai nutrisi ikan dan didukung menggunakan parameter BOD, COD, pH, suhu, TSS, TDS perairan.
2. Manfaat Bagi Masyarakat a. Masyarakat umum
Dapat memberikan status perairan sungai Jalan Kuwung dan Jalan Kedungsari di kota Mojokerto.
b. Manfaat Bagi Pemerintah Kota Mojokerto
a) dapat dijadikan bahan pertimbangan menetapkan perundang-undangan untuk ditaati setiap masyarakat dan lembaga daerah
(4)
daerah untuk perbaikan dalam jangka panjang pada berbagai dampak pencemaran air sungai di kota Mojokerto
3. Bagi pendidikan
Sebagai sumber belajar didalam perencanaan pembelajaran biologi SMA kelas X dalam bentuk cetak (handout).
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pengukuran koefisien nilai nutrisi dengan menggunakan perhitungan
Koefisien Nilai Nutrisi:
2. Data penunjang status perairan berupa parameter kimia (pH, BOD, COD) dan fisika (suhu, TSS, TDS).
3. Pengukuran parameter COD, BOD dan TSS dialakukan pengujian di Jasa Tirta I Kota Mojokerto.
4. Pengukuran parameter pH dan TDS dilaksanakan di Laboratoratorium Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Pengukuran parameter suhu dilaksanakan secara insitu dibadan air lokasi penelitian
6. Pengukuran indeks nutrisi ikan dilaksanakan di Laboratoratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Pengambilan sampel air dilaksanakan pada pagi hari mulai pukul 06.00 – 08.00 pada masing – masing lokasi terdapat empat titik pantau (Firdaus, Muhammad. 2013).
(5)
8. Penangkapan ikan sebagai biondikator diambil langsung dari perairan di sungai dengan ukuran minimal ± 3 cm (Pratiwi, 2010).
(Lucky, 1977 dalam Pratiwi, 2010).
9. Hasil penelitian akan dimanfaatkan sebagai sumber belajar cetak dalam bentuk handout.
1.5Definisi Istilah
Untuk mengetahui adanya perbedaan pengertian dalam penelitian ini maka perlu diberikan penjelasan tentang beberapa istilah yang perlu diberikan penjelasan adalah sebagai berikut.
1. Pencemaran: merupakan penambahan unsur atau organisme kedalam suatu lingkungan sehingga terjadi perubahan susunan dan bentuk serta mengubah peruntukanya.
2. Parameter: alat pengukur yang telah ditentukan batas standart bakunya 3. Bioindikator: spesies makhluk hidup yang digunakan sebagai parameter
pengukuran suatu lingkungan untuk menentukan status.
4. Koefisien Nilai Nutrisi: merupakan nilai penentu indeks nutrisi pada inividu atau spesies untuk menentukan nilai kecukupan asupan gizi yang telah dikonsumsi.
5. Status perairan merupakan pengukuran kualitas air sungai menggunakan parameter biologi (bioindikator), kima dan fisika.
6. Efektivitas adalah bila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
(6)
beberapa petunjuk mengenai langkah pembelajaran sehingga memudahkan siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.