Penentuan Bilangan Iod SNI 1995

tiosulfat 0,1 N. Jika warna kuning larutan hampir hilang, ditambahkan indikator pati 1 . Titrasi dilanjutkan sampai mendapatkan titik akhir warna biru tepat hilang melakukan langkah yang sama untuk 0,5 g arang tak teraktivasi Alfiany et al , 2013.

3.5.3.2 Penentuan Kadar Air SNI 1995

Sebanyak 1 g arang aktif ditempatkan dalam cawan porselin yang telah diketahui bobot keringnya. Cawan yang berisi sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105 °C selama 3 jam sampai bobotnya konstan dan didinginkan di dalam deksikator lalu ditimbang. Pengeringan dan penimbangan diulangi setiap 1 jam sampai diperoleh bobot konstan. Analisis dilakukan duplo, melakukan langkah yang sama untuk 1 g arang tak teraktivasi. Perhitungan kadar air menggunakan persamaan: Kadar air = a = bobot sampel sebelum pemanasan g b = bobot sampel sesudah pemanasan g Suryani, 2009

3.5.3.3 Penentuan Kadar Abu SNI 1995

Sebanyak 1 g arang aktif ditempatkan dalam cawan porselin yang telah dikeringkan dalam oven dan diketahui bobot keringnya. Cawan yang berisi sampel dipanaskan dahulu di atas bunsen sampai tak berasap kemudian dipanaskan dalam furnace pada suhu 750 °C selama 6 jam. Setelah itu, didinginkan di dalam deksikator dan ditimbang. Pengeringan dan penimbangan diulangi setiap 1 jam sampai diperoleh bobot konstan. Melakukan langkah yang sama untuk 1 g arang tak teraktivasi Perhitungan kadar abu menggunakan persamaan: Kadar abu = a = bobot awal sampel g b = bobot sisa sampel g Suryani, 2009

3.5.4 Pembuatan Larutan Baku Cd 1000 mgL

Melarutkan 2,7354 g CdNO 3 2 .4H 2 O dengan larutan pengencer HNO 3 0,01M pH larutan 2 sebanyak 1 Liter.

3.5.5 Penentuan Kondisi Optimum

3.5.5.1 Penentuan pH Optimum

Memasukan larutan ion CdII 100 ppm kedalam lima buah erlenmeyer masing-masing 50 mL. pH diatur sebesar 3,5, 4; 4,5; 5; dan 5,5 dengan menambahkan larutan HNO 3 0,1M atau NaOH 0,1M. Kemudian kedalam larutan dimasukan 1,2 g arang aktif tongkol jagung. Larutan campuran kemudian diaduk dengan orbital shaker selama 60 menit dengan kecepatan 150 rpm. Menyaring larutan dan mengukur absorpsinya dengan AAS. Pengukuran absorpsi untuk ion CdII pada 228,8 nm.

3.5.5.2 Penentuan Massa Optimum

Memasukan larutan ion CdII 100 ppm kedalam lima buah erlenmeyer masing-masing 50 mL. pH diatur sesuai dengan kondisi optimum yang telah diketahui dari langkah sebelumnya. Kemudian memasukan arang aktif tongkol jagung kedalam lima erlenmeyer dengan massa berbeda-beda tiap erlenmeyer