Latar Belakang Masalah PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TROUBLESHOOTING SISTEM BAHAN BAKAR DENGAN ALAT PERAGA PROGRAMMED FUEL INJECTION (PGM FI) PADA SISWA SMK
2 Pada pembelajaran Kompetensi Kejuruan Otomotif Sepeda Motor, alat
peraga yang bersumber dari sepeda motor belum terlalu banyak dijumpai. Begitu pula dengan alat peraga Programmed Fuel Injection PGM FI belum
dijumpai di laboratorium SMK Muhammadiyah Kudus. Sedangkan sepeda motor PGM FI salah satu teknologi baru di dunia otomotif karena sepeda motor
sudah memakai teknologi injeksi yang selama ini hanya dikenal di kelas kendaraan beroda empat.
Pembelajaran yang dilakukan selama ini untuk kompetensi melakukan perbaikan sistem bahan bakar bensin berdasarkan observasi awal yang telah
dilakukan peneliti adalah menggunakan metode konvensional yaitu dengan bantuan whiteboard, spidol dan lain
–lain. Penggunaan media konvensional yang dipakai saat ini belum efektif. Dari pengamatan pembelajaran yang
dilakukan yaitu 4 kali tata pmuka dengan penyampaian materi pembelajaran sebagai berikut fungsi sistem bahan bakar pada kendaraan mesin bensin,
prinsip dasar kerja sistem bahan bakar pada kendaraan bensin, teori dasar sistem bahan bakar bensin, prosedurservis komponen sistem bahan bakar
bensin. Kemudian diadakan mid semester didapat rata-rata nilai kelas 60 dengan pembelajaran konvensional. Hal tersebut belum memenuhi indikator
keberhasilan dengan ketentuan rata-rata 75. Jika pada pembahasan selanjutnya pada pertemuan 5 sampai dengan pertemuan 15, melakukan pembelajaran yang
sama atau dengan metode konvensional maka kemungkinan prestasi belajar siswa juga sama atau tidak ada peningkatan yang signifikan. Oleh karena itu
diberikan tindakan dengan alat peraga PGM FI.
3 Prestasi belajar siswa sangat penting dan perlumen dapatkan perhatian
baik dari pendidik atau pihak yang berkepentingan terhadap pendidikan, sebab hasil belajar memberikan gambaran sejauh mana keberhasilan dari proses
pendidikan yang telah berlangsung, sehingga hal –hal yang berkaitan dengan
hasil belajar siswa perlu diteliti untuk diambil manfaatnya demi kelangsungan dan perkembangan dunia pendidikan khususnya para siswa yang menempuh
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan.