PENGARUH AKAR PASAK BUMI (Eurycoma Longifolia) TERHADAP PENURUNAN KADAR SERUM GLUTAMIC OXSALOASETIC TRANSAMINASE (SGOT) DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE (SGPT) PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus Strain Wistar) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kerusakan hati dapat meliputi kerusakan struktur maupun
gangguan fungsi hati. Kerusakan hati dapat disebabkan oleh virus, obat
dan bahan kimia (hepatotoksik) , alkohol, ataupun trauma (Underwood,
1996). Hepatotoksisitas dapat disebabkan oleh Amanita phalloides yang
dikenal sebagai jamur, beberapa jenis obat farmakologik yang digunakan
untuk terapi medis dan toksin industri (karbon tetraklorida, trikloretilen,
dan fosfor kuning). Salah satu toksin induksi yang paling banyak adalah
salah

satunya

karbon

tetraklorida.


Hepatoksin

ini

menyebabkan

peningkatan kadar enzim serum glutamic oxsaloasetic transaminase
(SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) (Fauci, 2008).
Tahun 2005 di Amerika tercatat bahwa angka kejadian trauma hati akibat
bahan kimia (termasuk obat, polutan, dan limbah industri) adalah 20 –
40% dari semua kasus gagal hati fulminan, dan lebih dari 50% tercatat
gagal fungsi hati akut (Mehta, 2010). Di Indonesia sendiri penyakit pada
hati mempunyai prevalensi yang cukup tinggi. Penyakit hati yang
disebabkan oleh virus mempunyai persentase 2,5% - 25,61%, sehingga
memiliki endemisitas yang sangat tinggi. Namun demikian angka kejadian
hepatotoksik akibat bahan kimia belum diketahui (Sanityoso, 2006).
Sampai saat ini terapi untuk kerusakan hati belum ada yang
spesifik. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengembangkan

1


2

pengobatan yang dapat melindungi sel hati dari serangan hepatotoksin
yaitu dengan mendapatkan senyawa yang bersifat hepatoprotektor yang
berasal dari tanaman. Salah satu pengobatan yang dikembangkan adalah
dengan pengobatan herbal yang menggunakan tumbuh-tumbuhan obat.
Beragam

jenis

tumbuhan

obat

telah

diteliti

khasiat


hepatoprotektornya, antara lain Silybum marianum (Scott, 1998), Ginkgo
biloba (shenoy, 2001), dan Daucus carota L (Rahayu, 2005). Dari
beberapa tanaman di atas pasak bumi (Eurycoma Longifolia) belum
banyak di kenal sebagai obat tradisional yang bersifat hepatoprotektor.
Pasak bumi telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat tradisional
untuk berbagai penyakit. Akar pasak bumi digunakan sebagai anti malaria,
antipiretik, nyeri tulang, aprodisiaka sekaligus sebagai tonik (Padua et al,
1999). Hasil studi fotokimia menggambarkan bahwa akar pasak bumi
mengandung beragam senyawa termasuk di dalamnya golongan alkaloid,
tirucallane-type

triterpen,

biphenylneolignan,

14,15beta-

dihydroxyklaineanone yang termasuk golongan quassinoid (Goreja, 2004).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ruqiah tahun 2008, ekstrak

akar pasak bumi pada dosis 500mg/kgBB yang diberikan pada tikus
ternyata belum cukup untuk menurunkan kadar enzim hati ke keadaan
normal. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin membuktikan
efek ekstrak akar pasak bumi pada dosis yang lebih besar untuk
menurunkan kadar SGOT dan SGPT pada tikus yang diinduksi karbon
tetraklorida .

3

1.2

Rumusan Masalah Penelitian
Adakah pengaruh pemberian daun akar pasak bumi (Eurycoma Longifolia)
terhadap penurunan kadar SGOT dan SGPT

tikus putih (Rattus

norvegicus Strain Wistars) yang diinduksi karbon tetraklorida ?

1.3


Tujuan penelitian
1.3.1

Tujuan Secara Umum
Untuk mengetahui apakah efek dari akar pasak bumi (Eurycoma
Longifolia) dapat menurunkan enzim SGOT dan SGPT pada tikus
(Rattus novergicus Strain Wistar)

yang diinduksi karbon

tetraklorida.
1.3.2

Tujuan Secara Khusus
Untuk mengetahui dosis ekstrak akar pasak bumi yang paling
efektif dalam menurunkan kadar SGOT dan SGPT pada tikus
(Rattus novergicus strain wistar) yang diinduksi diinduksi karbon
tetraklorida (CCl4).


1.4

Manfaat Penelitian
1.4.1 Akademis
Menambah ilmu pengetahuan tentang manfaat tanaman obat
tradisional dalam hal ini akar pasak bumi yang ada di Indonesia bagi
kesehatan.

4

1.4.2 Klinis
Memberikan pengetahuan tentang manfaat dan dosis efektif akar
pasak bumi dalam kegunaannya untuk menurunkan SGOT dan
SGPT .
1.4.3

Masyarakat
Memberikan pengetahuan tentang khasiat akar pasak bumi dalam
kegunaannya untuk menurunkan SGOT dan SGPT.


KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH AKAR PASAK BUMI (Eurycoma Longifolia) TERHADAP
PENURUNAN KADAR SERUM GLUTAMIC OXSALOASETIC
TRANSAMINASE (SGOT) DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC
TRANSAMINASE (SGPT) PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus Strain
Wistar) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

Oleh :
DIAN SHIYAMITA
07020017

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH AKAR PASAK BUMI (Eurycoma Longifolia) TERHADAP
PENURUNAN KADAR SERUM GLUTAMIC OXSALOASETIC
TRANSAMINASE (SGOT) DAN SERUM GLUTAMIC PYRUVIC
TRANSAMINASE(SGPT) PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus Strain

Wistar) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA

Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh :
DIAN SHIYAMITA
07020017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011

i

LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS AKHIR


Telah disetujui sebagai Karya Tulis Akhir
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal 3Maret 2011:

Pembimbing 1

dr. Diah Hermayanti, Sp.PK

Pembimbing II

dr. Desy Andari

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati M.Kes


ii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Dian Shiyamita ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 3Maret 2011

Tim Penguji

dr. Diah Hermayanti Sp.PK.

Ketua

dr. Desy Andari

Anggota

dr. Thontowi Djauhari NS M.Kes


Anggota

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatauh
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul
” Pengaruh Akar Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia) Terhadap Penurunan Kadar
Serum Glutamic Oxsaloasetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic
Pyruvic Transaminase (SGPT) pada Tikus Putih (Rattus novergicus Strain Wistar)
yang Diinduksi Karbon Tetraklorida”.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada:
1. dr.Irma Suswati M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Diah Hermayanti Sp.PK selaku Pembimbing I, yang telah memberikan
inspirasi, bimbingan, semangat, petunjuk dan waktunya dalam menyelesaikan
karya tulis akhir ini dengan baik dan sabar.
3. dr. Desy Andari selaku Pembimbing II, yang telah memberikan inspirasi,
bimbingan, semangat, petunjuk dan waktunya dalam menyelesaikan karya
tulis akhir ini dengan baik dan sabar.
4. dr. Thontowi Djauhari NS M.Kes, yang telah memberikan saran dan penilaian
terhadap hasil penelitian karya tulis akhir ini.
5. Para Dosen Pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan
pengetahuan.

iv

6. Para staf laboratorium dan TU FK UMM yang telah memberikan kemudahan
dalam proses belajar di perkuliahan selama ini.
7. Seluruh keluarga besar angkatan 2007, keluarga besar FK UMM dan semua
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu dalam
penulisan karya tulis akhir ini.
Jazakumullah

khairon

katsira,

semoga

Allah

SWT

senantiasa

melimpahkan rahmat-Nya dan hanya Allah dapat membalas semua kebaikankebaikannya. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca sekalian.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Malang,

Penulis

v

UCAPAN TERIMA KASIH
SPECIAL THANKS

Allah SWT, dzat Yang Maha Segalanya, rasa
syukur tiada terkira kepada Mu ya Allah, hamba
diberikan ketabahan, kemudahan,kelancaran
dan keberuntungan yang tak terbatas. Semoga
hamba bisa menjalankan amanah ini dengan
baik.

Thanks to my Family :
1. Mama dan Papa yang selalu memberikan
semangat dan doa buat ananda selama
mengerjakan skripsi.
2. My sister yang selalu memberikan
keceriaan buatku.

Thanks to my Best Friend:
1. Kusuma

Hati,

makasih

say

selalu

menemaniku

kemanapun dan memberikan petuah-petuahmu serta tak
pernah bosan mendengarkan keluh kesahku.
2. Rista Rahayu Rara Sati, makasih say telah mengajariku
banyak hal dah sudah menjadi tetangga terbaikku. You’re
the best teacher untuk hal-hal tertentu.
3. Gabrielinda layuk, makasih say untuk semuanya...disaat
dah tak ingin maju kau selalu mendorongQ maju untuk
jangan sampai menyerah.

vi

Thanks to ANAKONDAS:
Rieke : thanks untuk beberapa bulan ini, meskipun baru deket tapi sudah
mau menemaniku kemanapun, mendengarkan celotehanku di malam
hari...serta keceriaanmu membuatku bisa tersenyum lagi.
My sister (Kiki dan Resti) : makasih untuk spirit kalian buat aku
sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.
Adek2 Kosku:
Ewi : terima kasih untuk keceriaan dan kebahagiaan dari awal
kita di kos sampai saat ini. Selalu membantuku...dan dengan
sabar mendengarkan celotehanku....makasih sayang....
Nuuna dan indrut: adek2 kosku yang selalu membangunkanku
setiap

pagi

dengan

teriakan-teriakannya...kalian

selalu

memberikan keceriaan dengan celotehan kalian...
Bat (Dian dan Hehex) : makasih buat kebersamaan kita meskipun
sebentar.
...Love you All...

vii

ABSTRAK
Shiyamita, dian. 2011.Kerusakan hati dapat meliputi kerusakan struktur maupun
gangguan fungsi hati, salah satunya dapat disebabkan oleh
hepatoksin yaitu CCl4. CCl4 dapat menyebabkan peningkatan
kadar SGOT dan SGPT pada hati. Sampai saat ini belum ada
terapi spesifik untuk mengobati kerusakan hati yang disebabkan
oleh CCl4. Salah satu tumbuhan obat yang dapat berperan
sebagai hepatoprotektor adalah pasak bumi (Eurycoma
Longifolia).

Latar Belakang : Kerusakan hati dapat meliputi kerusakan struktur maupun
gangguan fungsi hati. Kerusakan hati salah satunya dapat disebabkan oleh
hepatoksin yaitu CCl4. Hepatoksin ini dapat menyebabkan peningkatan kadar
SGOT dan SGPT pada hati. Akar pasak bumi (Eurycoma Longifolia)
mengandung
senyawa
golonganalkaloid,
tirucallane-type
triterpen,
biphenylneolignan, 14,15beta-dihydroxyklaineanone yang termasuk golongan
quassinoid. Senyawa inidapat berperan dalam memperbaiki peroksidasi lipid
sehingga mencegah nekrosis dari sel.
Tujuan: Untuk membuktikan adanya pengaruh ekstrak akar pasak bumi terhadap
penurunan kadar SGOT dan SGPT pada tikus putih yang diinduksi CCl4.
Metode :Jenis penelitian eksperimental, populasi tikus putihjantan dengan sampel
25 ekor yang terbagi menjadi5 kelompok perlakuan.CCl4 diberikan dengan injeksi
sub kutan dengan dosis 1,3 mg/kg BB. Ekstrak akar pasak bumidiberikan dengan
750 mg/Kg, 1000 mg/kg, dan 1250 mg/kg.
Hasil : Hasil uji One Way Anova menunjukan penurunan kadar SGOT dan SGPT
tikus putih secara sangat bermakna (p< 0,01) dengan pemberian ekstrak akar
pasak bumi. Koefisien korelasimenunjukan korelasi SGOT = -0,959 dan SGPT =0,927 yang menunjukkan terjadinya korelasi berbanding terbalik, yakni kenaikan
dosis ekstrak akar pasak bumi menyebabkan penurunan kadar SGOT dan SGPT
tikus putih.Dari hasil uji regresi menunjukkan koefisien determinanSGOT = 0,
919 dan SGPT = 0,860. Penurunan kadar SGOT dan SGPT telah mencapai kadar
normal dengan dosis 1250 mg/kg BB.
Kesimpulan : Pemberian ekstrak akar pasak bumi dapat menurunkan kadar
SGOT dan SGPT tikus putih yang diinduksi CCl4.
Kata kunci : Akar Pasak Bumi, SGOT dan SGPT

viii

ABSTRACT
Shiyamita, dian

2010. The Influence of Eurycoma Longifolia toward the
Decreasing of Glutamic Oxsaloasetic Transaminase
(SGOT) and Serum Glutamic Pyruvic Transaminase
(SGPT) content in White Rat (Rattus novergicus Strain
Wistar) which is inducted by Carbon Tetrachloride. Final
Project, Medical Faculty of Muhammadiyah University.
Advisors: (1) Diah Hermayanti, (2) Desy Andari

Background: The damage of liver consist of both structural damage and liver
disfunction. One of hepatoksin which can causes liver damage is CCl4. CCl4
increases the content of SGOT and SGPT in the liver. Until this periods, there is
no specific teraphy for treat liver damage which caused of CCl4. One of the herbal
medicine which have an important role as hepatoprotector is Eurycoma
Longifolia.
Objectives : This research aims to prove the influence of Eurycoma Longifolia
toward the decreasing of SGOT and SGPT content in the white rat which inducted
by CCl4.
Research Method: Research design was an experimental research. The
population of this research were white rats. The samples were used 25 white male
rats and they divided into 5 groups. CCl4 was given via subcutan injection in
dosage of 1,3 mg/kg of body’s weight. The extract of Eurycoma Longifolia were
given in dosage of 750 mg/Kg, 1000 mg/kg and 1250 mg/kg.
Result: The result of the One Way Anova test showed there was decreased of
SGOT and SGPT contents in the white rats and very significant (p < 0,01) when
they were given by the extract of Eurycoma Longifolia. The correlation
coefficient of SGOT = -0,959 and SGPT = -0, 927 showed the overturn
comparable, the increased of Eurycoma Longifolia’s dosage caused the decrease
of SGOT and SGPT content in the white rats. The regression test showed the
determinant coefficient of SGOT = 0,919 and SGPT = 0,860. The decrease of
SGOT and SGPT content have achieved the normal level with dosage of 1250
mg/kg BB.
Conclusion: Supplying of Eurycoma Liongifolia’s extract can decreasing the
SGOT and SGPT content in white rat which inducted by CCl4.
Key words: Eurycoma Liongifolia, SGOT, SGPT

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ ii
LEMBAR PENGUJI.......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
UCAPAN TERIMA KASIH...............................................................................vi
ABSTRAK.......................................................................................................... viii
ABSTRACT........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL....................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN...........................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................

xvii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2

Rumusan Masalah .................................................................... 3

1.3

Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

1.4

Manfaat Penelitian .................................................................. 3

TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Hati
2.1.1

Anatomi Hati ............................................................. 5

2.1.2

Mikroskopik Hati ...................................................... 6

x

2.1.2
2.2

fisiologi Hati.............................................................. 6

Kerusakan Hati
2.2.1

Penyebab Kerusakan Hati.........................................8

2.2.2

Macam-Macam Kerusakan Hati........................... .... 9

2.3

Hepatotoksin............................................................. ............... 11

2.4

Enzim Transminase............................ ...................................... 12

2.5

Karbon Tetraklorida (Carbon Tetrachloride/CCl4) ................. 13

2.6

2.5.1

Definisi CCl4.................................................... ......... 13

2.5.2

Mekanisme Toksisitas CCl4 Terhadap Hati........... ... 14

Radikal Bebas........................................................................... 15
2.6.1

Mekanisme Pembentukan Radikal Bebas............. .... 16

2.6.2

Pengaruh Radikal Terhadap Hepatosit ...................... 18

2.6.3

Pengaruh Radikal Bebas Terhadap Tubuh ................ 19

2.7Antioksidan

2.8

2.7.1

Definisi Antioksidan................................................ 21

2.7.2

Jenis-Jenis Abtioksidan............................................. 21

Akar Pasak Bumi
2.8.1

Akar Pasak Bumi......................................................23

2.8.2

Taksonomi Akar Pasak Bumi...................................23

2.8.3

Efek Farmakologis dan Khasiat Akar Pasak Bumi
(Eurycoma Longifolia)............................... ............... 24

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA
3.1

Kerangka Konsep ..................................................................... 27

3.2

Hipotesa ................................................................................... 29

xi

BAB IV

METODE PENELITIAN
4.1

Rancangan Penelitian ............................................................... 30

4.2

Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 30

4.3

Populasi dan Sampel

4.4

4.5

4.3.1

Populasi ........................................................................ 30

4.3.2

Sampel ......................................................................... 30

4.3.3

Estimasi besar sampel .................................................. 30

4.3.4

Karakteristik Sampel Penelitian............................. ...... 31

Instrumen Penelitian
4.4.1

Alat-alat yang diperlukan...................................... ....... 32

4.4.2

Bahan yang diperlukan........................................... ...... 34

Variabel Penelitian
4.5.1

Variabel bebas .............................................................. 34

4.5.2

Variabel tergantung ..................................................... 35

4.5.3

Variabel Kontrol........................................................... 35

4.6

Definisi Operasional................................................................. 35

4.7

Prosedur Kerja Penelitian.........................................................
4.7.1

Proses adaptasi ............................................................. 36

4.7.2

Pembuatan Ekstrak Akar Pasak Bumi.......................... 36

4.7.3

Pembuatan Larutan CCl4 .............................................. 38

4.7.4

Perlakuan pada Tikus ................................................... 39

4.7.5

Pemeriksaan Kadar SGOT dan SGPT.......................... 40

4.7.6

Pengukuran Kadar SGOT dengan Metode
Spektrofometri.............................................................. 41

xii

4.7.7

Pengukuran Kadar SGPT dengan Metode
Spektrofometri.............................................................. 42

BAB V

4.8

Alur Penelitian ......................................................................... 43

4.9

Analisa Data ............................................................................. 44

HASIL DAN ANALISA DATA
5.1

Hasil Penelitian....................................................................... 45

5.1

Analisa Statistika......................................................................47

5.2.1 Uji Normalitas .......................................................................... 47
5.2.2 Uji Homogenitas ...................................................................... 47
5.2.3 Uji One Way ANOVA ............................................................. 47
5.2.4 Hasil Uji Tukey 1% .................................................................. 48
5.2.5 Uji Korelasi .............................................................................. 49
5.2.6 Uji Regresi ............................................................................... 49
BAB VI

PEMBAHASAN ............................................................................... 52

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1

Kesimpulan .............................................................................. 55

7.2

Saran ...................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL
Tabel5.1

Hasil pengukuran kadar SGOT (IU/l) tikus putih........................ 45

Tabel5.2

Hasil pengukuran kadar SGPT (IU/l) tikus putih........................ 46

Tabel5.3

Hasil uji tukey 1% SGOT.............................................................. 48

Tabel5.4

Hasil uji tukey 1% SGPT.............................................................. 49

xiv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Anatomi Hati...............................................................................5

Gambar2.2

Patofisiologi Nekrosis.................................................................19

Gambar2.3

Tanaman Akar Pasak Bumi..................................................... 23

Gambar 2.4

Senyawa 14,15beta-dihydroxyklaineanone................................25

Gambar 5.1

Grafik Regresi SGOT..................................................................51

Gambar 5.2

Grafik Regresi SGPT...................................................................52

xv

DAFTAR SINGKATAN
ANOVA

: Analysis of Variance

ATP

: Adenosin Trifosfat

DNA

: Deoxy Nucleid Acid

SGOT

: Serum Glutamic Oxsaloasetic Transaminase

SGPT

: Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

Ca

:Calcium

CCl4

: Carbon Tetrachloride

CCl3

:Chemokine

CCl3O2

:Trichloromethylperoxy radical

CO

:Carbon dioxide

Fe

:Ferrum

H2O2

: Hydrogen peroxide

HOCl

:Hypochlorous acid

NADPH

: Nicotinamide Adenine dinucleotide Phospate

NaCl

:Natrium chloride

RES

: Retikulum Endoplasma Polos

SOD

: S Dismutase

(C-C motif) Ligand 3

xvi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Uji Normalitas............................................................................. 59

Lampiran 2

Uji Homogenitas....................................................................... 59

Lampiran 3

Uji ANOVA SGOT dan SGPT..........................................

Lampiran 4

Uji Tukey 1% SGOT dan SGPT................................................ 60

Lampiran 5

Uji Korelasi SGOT dan SGPT.................................................. 62

Lampiran 6

Uji Regresi SGOT dan SGPT.................................................... 62

xvii

.. 60

DAFTAR PUSTAKA
Amirudin, Rifai. 2006. Fisiologi dan Biokimia Hati in Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta : EGC
Cotran, Ramzi S, dkk. 1999. Pathologic Basic of Disease. W.B Saunders
Company,Inc. United States of America.
Dalimartha, Setiawan. 2005. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Hepatitis.
Jakarta : Penebar Swadaya
Fauci, anthony S, Kasper Dennis L, Longo Dan L, et. Al. 2009. Harrison Manual
Kedokteran Jilid Satu. Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group.
Garsperz V, 1990. Perancangan Percobaan. Bandung : Armico
Gordon, M.H. 1990. The Mekanism of Antioxidan Action in Vitro Di dalam B.J.F.
Hudson, ed. Food Antioxidan. London : Elvisier Applied Science
Guyton, A.C and Hall, J.E. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Guyton, A.C and Hall, J.E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EG
Goreja, W.G. 2004. Tongkat Ali: The Tree That Cures A Hundred Diseases.
United States of America : TNC International Inc
Halliwel B, Gutterodge JMT. 2000. Free Radicals in Biology and Medicine 3th
Ed. New York: Oxford University Press
Noer, S. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI
Mehta,

Niels.

2010.

Drug

Induced

Http://www.emedicine.com/med/topic3718.htm

(diakses

Hepatotoxicity.
tanggal

20

november 2010)
de Padua, L. S. , Bunyapraphatsara, N. and Lemmens, R. H. M. S. 1999. Plant
Resources of South East Asia No 12 Medical and Poisonous Plants 1.
Leiden, the Netherlands, Backhuys Publishers
Papas, A.M., 1997. Determinant of Antioxidant Status in Human. USA : CRC
Press
Pokorny, J., Yanishlieva, N. and Gordon, M. 2001. Antioxidants in Food.
England: Wood Publishing Limited Cambridge
xviii

Price, Sylvia A and Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit Edisi 6 Jilid I. Jakarta: EGC
Rahayu. 2005. Uji Sari Umbi wortel (Daucus Carota. L) Terhadap Kadar SGOT
dan SGPY pada Mencit Jantan (Mus Musculus) yang Diinduksi dengan
CCl4. Malang: Jurusan Biologi, FKIP, UMM
Rashid Mohd, et al (2009). ‘Medicinal Uses of Eurycoma Longifolia : A Review’,
The Pharma Research, 70–78.

Robbin, S.L, Cotran, R.S, dan Kumar, V. 1995. Dasar Patologik Penyakit Jilid I.
Jakarta: Penerbit Bimarupa Aksara
Ruqiah, Ganda. 2008. Pengujian Aktivitas Hepatoprotektor Eurycoma Longifolia
Jack. Bogor : IPB
Sanityoso, Andri. 2006. Hepatitis Viral Akut in Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta : EGC
Scott, Luper ND. 1998. Phytotherapy: a quick reference to herbal medicine.
Germany : Springer-Verlag Berlin Heidelberg
Sherlock, Sheila. 1991. Penyakit Hati dan Sistem Saluran Empedu. Jakarta:
Widya Medika
Silbernagl, Stefan and Lang, Florian. 2007. Teks & Atlas Bewarna Patofisiologi.
Jakarta : EGC
Sengottuvellu, Singravel et al. 2008. Hepatoprotective Activity of Camellia
sinensis and its Possible Mechanism of Action. Iranian Jorunal Of
Pharmacology & Therapeutics
Suryohudoyo, Ali. 1997. Kapita Selekta Ilmu Kedokteran Molekuler. Jakarta :
Indomedika
Suyatna, F.B., 2000. Peranan Radikal Bebas Dalam Proses Penuaan Kulit.
Majalah farmakologi dan Terapi Indonesia Vol. 13 no. 3.
Underwood J.C.E. 1996. General and Systemathic Pathology. United States of
America: churchill Livingstone Inc
Yamamoto Y, Nagata Y, Katsurada, et al. Changer In Rat Plasma Free Fatty Acid
Composition Underoxidative Stress Induced By Carbon Tetracloride :
Decrease of polyunsaturated Fatty Acid And Increase Of Palmitoleic Acid

xix

In Redox Report Communication In Free Radical Researc. 1995. Japan.
Churchil Living Tone Tok

xx

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava Linn) TERHADAP PENCEGAHAN PENINGKATAN KADAR Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase (SGOT) & Serum Glutamic Pyruvic Transminase (SGPT) TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Novergicus Strain Wistar) YANG DII

0 6 18

KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE (SGOT) PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIPAPAR STRESOR RASA SAKIT ELECTRICAL FOOT SHOCK SELAMA 28 HARI

0 30 17

KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSAMINASE (SGOT) PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIPAPAR STRESOR RASA SAKIT ELECTRICAL FOOT SHOCK SELAMA 28 HARI

0 15 43

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA DAUN KEMUNING (Murraya Paniculata (L.) Jack) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) DAN SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) PADA PASIEN OBESITAS

1 22 68

EFEK TOKSIK EKSTRAK ETANOL 96% BIJI JENGKOL (Pithecollobium lobatum benth) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR dan KADAR SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Transaminase) serta SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JAN

1 12 59

Efek Samping Jus Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Kadar SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) Tikus Jantan Galur Wistar.

0 0 31

Uji toksisitas subakut infusa biji alpukat (persea americana mill. ) terhadap kadar serum Glutamic Pyruvic Transaminase dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase darah pada tikus Sprague Dawley.

1 5 131

Pengaruh metotreksat terhadap kadar serum glutamic pyruvic transaminase dan serum glutamic oxaloacetic transaminase pada anak dengan leukemia limfoblastik akut risiko tinggi fase konsolidasi.

0 6 49

The Turmeric Decoction Effect on the Concentration of Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT), Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), and Total Bilirubin of Serum

0 0 8

Efektivitas penambahan serbuk kunyit dan asam jawa (Curcuma Domestica Val - Tamarindus Indica l.) dalam pakan komersial terhadap perubahan kadar serum glutamic piruvic transaminase (sgpt) dan serum glutamic oxaloacetic transaminase (sgot) burung puyuh jan

0 0 15