7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Material Semikonduktor
Material atau bahan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori berdasarkan konduktivitas bahan tersebut, 1 konduktor, dengan resistivitas
10
-4
Ωm, 2 insulator, yang resistivitasnya adalah 10
12
Ωm dan 3 semikonduktor, dengan resistivitas diantara konduktor dan isolator. Material semikonduktor
merupakan material yang paling banyak dimanfaatkan bagi pengembangan teknologi modern seperti devais elektronik, optoelektronik, dan sensor.
Material semikonduktor dapat digolongkan menjadi 2 tipe yaitu tipe-p dan tipe-n berdasarkan mayoritas pembawa muatannya. Karakteristik yang paling
penting dari material semikonduktor adalah sifat konduktivitasnya yang dapat dimodifikasi sesuai dengan apa yang diinginkan dengan cara menambahkan
pengotor ketidak murnian yang disebut dopan. Bila ketidak murnian valensi lima didopkan ke dalam semikonduktor, arus listrik mengalir karena elektron-
elektron yang mempunyai muatan negatif. Semikonduktor ini disebut semikonduktor tipe-n. Bila ketidak murnian dengan valensi tiga ditambahkan ke
dalam semikonduktor, hampir semua diionisasikan negatif dalam temperatur kamar, dan menghasilkan jumlah hole dengan jumlah yang sama. Ketidak
murnian ini dapat membentuk hole dan menerima elektron maka disebut aseptor. Semikonduktor yang didop dengan aseptor menjadi tipe-p, karena muatan positif
hole sebagai pembawa muatan Rio, 1982. Sebagai contoh, penambahan satu
unsur dari golongan III kedalam silikon akan membuat pembawa muatan mayoritasnya adalah hole sehingga menjadi silikon tipe-p. Penambahan unsur
golongan V ke dalam silikon akan membuat pembawa muatan mayoritasnya adalah elektron sehingga menjadi silikon tipe-n. Semikonduktor yang mempunyai
jumlah elektron dan hole yang sama dan tidak mengandung ketidak murnian disebut semikonduktor intrinsik, dan yang mengandung ketidak murnian donor
atau aseptor disebut semikonduktor ekstrinsik.
2.2 Sifat Listrik Material