Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa Mandarin Pada Novel The Myth Of Huoyi And Chang E (后羿射日和嫦娥) Karya : Ye Zhaoyan

ANALISIS KALIMAT MAJEMUK KAUSALITAS
BAHASA MANDARIN PADA NOVEL THE MYTH OF
HUOYI AND CHANG E (后羿射日和嫦娥) KARYA YE
ZHAOYAN
在《后羿射日和嫦娥》中的小说因果关系偏正复句分析
Zài (hòu yì shè rì hé cháng'é) zhōng de xiǎoshuō yīnguǒ
guānxì piān zhèng fùjù fēnxī
SKRIPSI
Oleh:
OCTAVIA ALEMINA
110710024

PROGRAM STUDI SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

ANALISIS KALIMAT MAJEMUK KAUSALITAS
BAHASA MANDARIN PADA NOVEL THE MYTH OF
HUOYI AND CHANG E (后羿射日和嫦娥) KARYA : YE

ZHAOYAN
在(后羿射日和嫦娥) 中的小说因果关系偏正复句分析
Zài (hòu yì shè rì hé cháng'é) zhōng de xiǎoshuō yīnguǒ guānxì
piān zhèng fùjù fēnxī
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana
dalam bidang ilmu Sastra Cina.
Oleh:
Octavia Alemina
110710024
Pembimbing I,

Pembimbing II,

Dr. Dwi Widayati, M.Hum

T. Kasa Rullah, S.S MTCSOL

NIP. 196505141988032001


PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Disetujui Oleh:
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Medan

Medan, 07 Agustus 2015
Program Studi S-1 Sastra Cina
Ketua,

Dr. T. ThyrhayaZein, M.A.
NIP. 19630109 198803 2 001

PENGESAHAN

Diterima Oleh :
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk
melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Ilmu Budaya dalam bidang ilmu
Sastra Cina.

Pada:
Hari/ Tanggal : Rabu/ 12 Agustus 2015
Pukul

: 10.00-11.00

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Dekan,

Dr. SyahronLubis, M.A
NIP. 195110103 197603 1 001

Panitia Ujian
No. Nama


TandaTangan

1.

Dr. T. ThyrhayaZein, M.A

(

)

2.

Dra. Nur Cahaya Bangun, MSi

(

)

3.


Dr. Dwi Widayati, M.Hum

(

)

4.

T. Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL

(

)

5.

Vivi Adryani Nasution, S.S.,MTCSOL

(


)

ABSTRACT
The title of this thesis is “Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa
Mandarin Pada Novel Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan”. In this paper, the
writer is trying to analyze the usage of causality compound sentences in Mandarin
in novels Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan . Due the title, there are some
concepts written in this thesis, they are definition of causality compound sentences,
types of causality compound sentences and types of conjunction. The theory used
in this paper is syntax that is used to analyze the structure and position of
conjunctions in causality compound sentences. The methodology used in theis
research is descriptive qualitative . The result of the analysis shows that the
structure of causality compound sentences such as,conjunction S conjunction S, S
referring to clause.The position of conjunction are always placed before and after
subject, before verb and before adverb.
Key Word:Causality Compound Sentences;Mandarin; Novel

ABSTRAK
Judul dari skripsi ini adalah “Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa

Mandarin Pada Novel Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan”. Dalam skripsi ini
penulis mencoba menganalisis penggunaan kalimat majemuk kausalitas bahasa
Mandari dalam novel Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan. Sesuai dengan judul,
ada beberapa konsep yang ditulis dalam skripsi ini, yaitu definisi kalimat
majemuk kausalitas, jenis – jenis kalimat majemuk kausalitas dan jenis – jenis
konjungsi. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori sintaksis yang
digunakan untuk menganalisis struktur dan posisi konjungsi dalam kalimat
majemuk kausalitas. Metode penelitian yang digunakan dalam peneltian ini untuk
mendeskripsikan data adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari analisis
menunjukkan bahwa struktur dari kalimat majemuk kausalitas, yaitu konjungsi S
konjungsi S, S merujuk pada klausa. Posisi dari konjungsi adalah selalu
diletakkan sebelum dan sesudah subjek, sebelum kata kerja dan kata keterangan.
Kata Kunci:Kalimat Majemuk Kausalitas;Mandarin; Novel

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi pribadi yang paling penulis kagumi dan
cintai di atas segalanya yaitu Bapaku, Sahabat Sejatiku, Penebusku Yang Hidup,
Yesus Kristus atas segala karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “ Kalimat Majemuk Kausalitas
bahasa Mandarin pada Novel The Myth Of Huo Yi and Chang E Karya Ye

Zhao Yan ”. Penulis berharap sksripsi ini berguna bagi pembaca, terutama sekali
bagi mahasiswa Sastra Cina yang ingin mengetahui tentang kalimat majemuk
kausalitas bahasa Mandarin.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemui kesulitan maupun
hambatan, baik mengenai literatur sebagai sumber acuan, maupun disebabkan
terbatasnya kemampuan penulis dalam bidang yang sedang dibahas, namun berkat
rahmat dan kemurahan

Tuhan Yesus Kristus serta dukungan moril maupun

materiil yang telah diberikan oleh banyak pihak selama penulisan skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak terdapat kekurangan didalamnya, untuk itu penulis bersedia
menerima kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaaan
skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini. Rasa terima kasih
tersebut penulis sampaikan kepada:

1. Yang terhormat, Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Yang terhormat , Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, selaku Ketua Program Studi
Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Yang terhormat, Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, MSi selaku

sekretaris

Program Sastra Cina Fakultas Ilmu BudayaUniversitas Sumatera Utara.
4. Yang terhormat, Dr. Dwi Widayati, M.Hum, selaku Pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan dan waktunya dengan penuh kesabaran untuk
membimbing dan membantu penulis untuk pengerjaan skripsi ini.
5. Yang terhormat, T. Kasa Rullah Adha, S.S. MTCSOL, selaku Pembimbing II
yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh
kesabaran untuk membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi penulis
khususnya skripsi berbahasa Mandarin.
6. Yang terhormat, seluruh Dosen Jinan University Guangzhou Republik Rakyat
China (RRC) yang mengajar di Program Studi Sastra Cina , yaitu : Chen Shu
Shu, M.A, Wang Tian Tian, M.A, Liu Feng, Ph.D, dan Dosen – dosen dari
Hanban Yang Yang, M.A dan Peng Pai, M.A. yang selama ini telah bersabar
mengajarkan ilmunya kepada penulis.
7. Teristimewa buat yang saya cintai dan sayangi orangtuaku, Ayahanda

Benyamin Surbakti dan Ibunda Siti Aminah Sembiring yang selama ini telah
mengasuh, membesarkan, dan mengasihi dengan penuh rasa cinta,
pengorbanan, kasih dan sayang, doa yang tulus, serta mendukung dalam
segala hal dan situasi.

8. Yang saya kasihi dan hormati Bapak Tengah Antoni Tetap Surbakti beserta
keluarga besar di Melbourne, Australia atas dukungan doa dan semangatnya
yang diberikan selama ini dalam pengerjaan skripsi
9. Yang saya cintai dan sayangi saudara-saudaraku Anggereni Alemina Surbakti
dan Shelly Alemina Surbakti atas dukungan doa dan semangat yang diberikan
selama ini.
10. Yang selalu memberi warna bagi hari-hariku dalam perkuliahan yaitu sahabat
– sahabat karib yang kusayangi : Yulia Nora, Juli Veronika Sitompul, July
Dianita,

Lusi

wisudawati,

Mentary


Tarigan,

Eva

Maria,

Frisca

Aprillia,Yolanda Tarigan dan Srikandy Bangun.
11. Rekan-rekan mahasiswa/i Sastra Cina (2011) dan adik-adik stambuk 2012 dan
2014 yang tak dapat disebutkan satu persatu, yang telah menjalin tali
silaturahmi yang baik selama masa perkuliahan.
Atas semuanya ini penulis tidak dapat membalas segala jasa dan kebaikan
yang telah diberikan kepada penulis. Penulis hanya bisa mendoakan dan
memohon kepada Tuhan semoga diberikan balasan yang jauh melebihi dari
bantuan yang telah diberikan. Amin.
Medan, 6 Agustus 2015
Penulis

Octavia Alemina

ABSTRACT
The title of this thesis is “Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa
Mandarin Pada Novel Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan”. In this paper, the
writer is trying to analyze the usage of causality compound sentences in Mandarin
in novels Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan . Due the title, there are some
concepts written in this thesis, they are definition of causality compound sentences,
types of causality compound sentences and types of conjunction. The theory used
in this paper is syntax that is used to analyze the structure and position of
conjunctions in causality compound sentences. The methodology used in theis
research is descriptive qualitative . The result of the analysis shows that the
structure of causality compound sentences such as,conjunction S conjunction S, S
referring to clause.The position of conjunction are always placed before and after
subject, before verb and before adverb.
Key Word:Causality Compound Sentences;Mandarin; Novel

ABSTRAK
Judul dari skripsi ini adalah “Analisis Kalimat Majemuk Kausalitas Bahasa
Mandarin Pada Novel Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan”. Dalam skripsi ini
penulis mencoba menganalisis penggunaan kalimat majemuk kausalitas bahasa
Mandari dalam novel Myth of Huo Yi Karya Ye Zhao Yan. Sesuai dengan judul,
ada beberapa konsep yang ditulis dalam skripsi ini, yaitu definisi kalimat
majemuk kausalitas, jenis – jenis kalimat majemuk kausalitas dan jenis – jenis
konjungsi. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori sintaksis yang
digunakan untuk menganalisis struktur dan posisi konjungsi dalam kalimat
majemuk kausalitas. Metode penelitian yang digunakan dalam peneltian ini untuk
mendeskripsikan data adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari analisis
menunjukkan bahwa struktur dari kalimat majemuk kausalitas, yaitu konjungsi S
konjungsi S, S merujuk pada klausa. Posisi dari konjungsi adalah selalu
diletakkan sebelum dan sesudah subjek, sebelum kata kerja dan kata keterangan.
Kata Kunci:Kalimat Majemuk Kausalitas;Mandarin; Novel

BAB II
KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini penulis memaparkan tentang tinjauan pustaka, konsep dan
landasan teori. Tinjauan pustaka merupakan bahan referensi penulis dalam
penelitian ini, konsep merupakan gagasan atau ide yang ingin disampaikan
penulis dan juga merupakan kata kunci dalam penelitian ini sedangkan landasan
teori merupakan dasar penulis dalam menganalisis data - data yang diperoleh
2.1 Konsep
Penggunaan konsep dalam sebuah penenlitian sangat diperlukan. Konsep
dapat dijadikan batasan penelitian yang akan dilakukan. Pengertian konsep dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:558) adalah gambaran mental dari suatu
objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi
untuk memahami hal-hal lain. Sesuai dengan judul yang diambil dalam
penenlitian ini, maka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :
2.1.1

Kalimat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2005: 105) pengertian

kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan
perasaan. Sementara Lado (1968:27) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan
terkecil dari ekspresi lengkap. Sedangkan menurut Keraf (1978:156) menyatakan
bahwa kalimat adalah satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh
kesenyapan, sedangkan intonasinya menujukkan bahwa bagian ujaran itu sudah
lengkap. Parera juga (1982:41) mengemukakan bahwa kalimat adalah sebuah

bentuk ketatabahasaan yang maksimal yang tidak merupakan bagian dari bentuk
ketatabahasaan lain yang lebih besar dan mempunyai ciri kesenyapan final yang
menunjukkan bentuk itu berakhir. Sedangkan menurut Bloomfied (1993:170)
mengemukakan bahwa kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak
termasuk ke dalam suatu bentu yang lebih besar karena merupakan suatu
konstruksi gramtikal. Maka kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari klausa.
Menurut Suparto (2003:23) menyatakan kalimat adalah kesatuan ujar yang
mengungkapkan satu konsep pikiran dan perasaan dengan satuan bahasa yang
secara relative berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual
pun potensial terdiri dari klausa. Dalam penggunaanya, kalimat merupakan bagian
terkecil dari bahasa.
Menurut Alek A. & H. Achmad H.P (2010:244) mendefinisikan kalimat
adalah satuan pikiran atau perasaan yang dinyatakan dengan subjek dan predikat
yang dirakit secara logis.Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari klausa.
Oleh karena itu, kalimat adalah suatu bagian ujaran yang berintonasi selesai dan
menunjukkan informasi yang didukung oleh pikiran yang utuh dan memiliki unsur
subjek dan unsur predikat.
2.1.2

Kalimat Majemuk
Menurut Yongxin Zhao (2005:108) menjelaskan kalimat majemuk adalah

kalimat yang tersusun dari dua atau lebih kalimat tunggal yang secara makna
berhubungan erat. Menurut Dejian Li (2010:583) menjelaskan Kalimat majemuk
adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk
terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan

induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Setiap kalimat majemuk
mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat
diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakanya.
2.1.2.1

Jenis-jenis Kalimat Majemuk
Dalam bahasa Mandarin, kalimat majemuk dapat dibagi menjadi 2 bagian

besar yaitu kalimat majemuk koordinatif dan kalimat majemuk subordinatif.
(Yongxin Zhao 2005: 108-116)
1.

Kalimat Majemuk Koordinatif adalah hubungan antarklausa adalah sejajar,
tidak ada makna yang lebih utama. Berdasarkan hubungan makna antar
klausa, kalimat majemuk koordinatif dapat dibagi menjadi beberapa
macam, yaitu :
1. Kalimat Majemuk Setara : Setiap klausa menerangkan atau
mendeskripsikan beberapa hal/keadaan atau beberapa aspek dari suatu
benda. Biasanya klausa tidak digunakan kata sambung (kata sambung
dan kata keterangan yang berfungsi sebagai penghubung).

Contoh :
(4) 我今年三十二岁,他今年二十三岁。

今年
三十二


今年
二十三

jīnnián
sānshí'èr suì

jīnnián
èrshísān
saya tahun ini
32
usia dia
tahun ini 23
Saya tahun ini berusia 32 tahun, dia tahun ini berusia 23 tahun


suì
usia

2. Kalimat Majemuk Suksesif : Setiap klausanya secara berurutan
menyatakan beberapa hal atau tindakan yang terjadi berturut-turut,

urutan klausa-klausa tersebut sudah pasti tidak bisa ditukar.
Antarklausanya dapat tidak menggunakan kata sambung.
Contoh :
(5) 他听完音乐,就开始翻译。



音乐


ting
wán
yīnyuè
Jiù
lia
mendengar
selesai
lagu
lalu
Dia selesai mendengar lagu, lalu mulai menerjemahkan

开始
kāishǐ
memulai

翻译
fānyì
menerjemahkan

3. Kalimat Majemuk Progresif : Klausa kedua menyatakan kelanjutan dari
sesuatu yang dinyatakan dalam klausa pertama.
Contoh :
(6) 他不但会说英语,而且说得很流利。



不但
bùdàn


huì


shuō

英语
yīngyǔ

而且
érqiě

说得
shuō dé

dia
tidak hanya
bisa berbicara bahasa inggris
tetapi juga
bicaranya
Dia tidak hanya bisa berbicara bahasa Inggris, tetapi juga bicaranya sangat lancar

4.


hěn

流利
liúlì

sangat

lancar

Kalimat Majemuk Piihan : Klausa yang menyatakan beberapa
keadaan, yang biasa dipilih salah satu.

Contoh :
(7) 明天你们去长城,还是去颐和园 ?
明天
你们

长城
还是
míngtiān
nǐmen

chángchéng
háishì
besok
kalian
pergi
tembok besar
atau
Besok kalian pergi ke Tembok Besar atau pergi ke Taman bermain



pergi

颐和园
yíhéyuán
taman bermain

2. Kalimat Majemuk Subordinatif adalah Kalimat yang terdiri dari dua buah
klausa. Satu Klausa utama menyatakan makna utama kalimat. Satu klausa
subordinat yang menerangkan atau membatasi makna klausa utama.

Kalimat majemuk subordinatif dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
sebagai berikut :
1. Kalimat Majemuk Transisi : Klausa subordinatnya menyatakan suatu
maknsa atau fakta, klausa utamanya menyatakan suatu keadaan
sebaliknya dari klausa subordinat.
Contoh :
(8) 你的病虽然好了,但是你还要多休息。




de


bìng

虽然
suīrán


hǎo


le

但是
dànshì





hái

kamu partikel
sakit
walaupun
baik
sudah
tetapi
kamu
masih
Penyakit kamu walaupun sudah membaik, tetapi kamu masih harus banyak istirahat


yào


duō

休息
xiūxí

harus

banyak

istirahat

2. Kalimat Majemuk Kausalitas : Klausa subordinat menyatakan sebab,
klausa utama menyatakan akibat/hasil. Dalam kalimat majemuk sebabakibat, dalam kedua klauanaya bisa digunakan kata sambung, juga bisa
hanya digunakan kata sambung pada salah satu klausanya.
Contoh :
(9) 由于他太高兴了,没注意外边发生的情况。
由于
yóuyú
karena



dia


tài
terlalu

高兴
gāoxìng
senang



注意
外边
发生
le
méi
zhùyì
wàibiān
fāshēng
par
tidak memper
diluar
terjadi
tikel
hatikan
Karena dia terlalu senang, sehingga tidak memperhatikan diluar terjadi sesuatu


de
par
tikel

情况
qíng kuàng
sesuatu

3. Kalimat Majemuk Bersyarat : Klausa utama menyatakan akibat/hasil,
klausa subordinat menyatakan syarat.

Contoh :
(10) 我已感冒,就发烧。






感冒
gǎnmào

saya sudah flu
Saya sudah flu sehingga demam


jiù

发烧
fāshāo

sehingga

demam

4. Kalimat Majemuk Pengandaian : Klausa subordinat menyatakan pengandaian,
klausa utama menerangkan hasilnya.
Contoh :
(11) 如果明天不下雨,我们就去公园。
如果
rúguǒ

明天
míngtiān




下雨
xià yǔ

我们
wǒmen

jika
Besok
tidak
hujan
kita
Jika besok tidak hujan maka kita pergi ke Taman

5.


jiù




公园
gōngyuán

maka

pergi

taman

Kalimat Majemuk Bertujuan : Klausa subordinatif menyatakan suatu tujuan,
klausa utama menyatakan cara mencapai tujuan tersebut.

Contoh :
(12) 为了学习汉语,我买了一本汉语大词典。
为了
wèile

学习
Xuéxí

demi

Belajar

汉语
hànyǔ





Mǎi


Le





běn

汉语
hànyǔ

bahasa
saya membeli
sudah
sebuah k.bantu
bahasa
mandarin
bilangan
mandarin
Demi belajar bahasa Mandarin saya sudah membeli sebuah kamus besar bahasa Mandarin

6.

Kalimat Majemuk Preferensi : Klausa menyatakan dua hal yang berbeda,
pembicara menentukan pilihan salah satu diantaranya.




词典
cídiǎn

besar

kamus

Contoh :
(13) 我宁可在家呆着,也不去参加朋友聚会。



宁可
nìngkě


zài


jiā

呆着
dāizhe










参加
cānjiā

saya walaupun
di rumah
tinggal juga tidak pergi menghadiri
Walaupun saya tinggal di rumah, juga tidak pergi menghadiri pesta teman

2.1.3

朋友
péngyǒu

聚会
jùhuì

teman

pesta

Jenis-jenis Konjungsi
Dalam bahasa Mandarin ada juga para ahli yang mengemukakan

pendapat tentang konjungsi. Dalam bukunya berjudul 副词、介词、连词(1957),
Guo yiwu memberikan pengertian konjungsi sebagai berikut : 用来联结两个词或
者此大的单位义表行他们中间的互相关系的词叫作连词 yòng lái liánjié liǎng
gè cí huòzhě cǐ dà de dānwèi yì biǎo xíng tāmen zhōngjiān de hùxiāng guānxì de
cí jiào zuò liáncí (1957:58).
Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk mengubungkan dua kata atau unit
yang lebih besar lagi guna menunjukkan hubungan di antaranya.
Jenis-jenis Konjungsi dalam bahasa Mandarin ada berbagai macam.
Dalam hal ini penulis hanya memaparkan dua pendapat ahli tentang penjenisan
konjungsi dalam bahasaa Mandarin.
Pertama menurut Guo zhenhua ada tiga kelompok konjungsi (1999:55), yaitu:
1.

Kelompok yang menghubungkan kata-kata atau frase, contoh :和 (hé)
(dan), 跟 (gēn) (dengan), 同 (tóng) (sama), 及 (jí) (dan), 或者 (huòzhě)
(atau)

2.

Kelompok yang menghubungkan klausa dan kalimat, contoh : 不 但
(bùdàn) (tetapi), 不 管 (bùguǎn) (hanya), 既 然 (jìrán) (karena), 因 为
(yīnwèi) (karena),,只要 (zhǐyào) (hanya), 所以 (suǒyǐ) (sehingga), 否则,
因此 ( karena itu)但是

3.

Kelompok yang mengubungkan kata,frase dan klausa. Contoh :并且
(bìngqiě) (tetapi), 而且(érqiě) (tetapi), 除非 (chúfēi) (kecuali), 以及 (yǐjí)
(dan)

Kedua menurut Suparto ada tujuh jenis konjungsi (2005:171), yaitu:
1.

Kelompok yang menyatakan kesetaraan, contoh: 和 (hé) (dan), 同 (tóng)
(sama),跟 (gēn) (dengan), 与 (yu) (dengan), 及 (jí) (dan), 并 (bìng) (dan),
而 (ér) (dan)

2.

Kelompok yang menyatakan kausalitas, contoh: 因为(yīnwèi) (karena), 所
以(suǒyǐ) (sehingga), 既然 (jìrán) (karena), 由于(yóuyú) (karena), 因此
(yīncǐ) (karena itu)

3.

Kelompok yang menyatakan seandainya, contoh : 如果(rúguǒ) (jika), 要是
(yàoshi) (jika), 假如 (jiǎrú) (seandainya)

4.

Kelompok yang menyatakan pilihan, contoh : 或(huò) (atau), 或者(huòzhě)
(atau), 还是 (háishì) (atau)

5.

Kelompok yang menyatakan penguatan, contoh : 不但(bùdàn) (tetapi), 至
于(shènzhì) (sebagai), 至于 (zhìyú) (sebagai), 而且 (érqiě) (tetapi)

6.

Kelompok yang menyatakan persyaratan, contoh :只要 (zhǐyào) (hanya),不
管(bùguǎn) (hanya)
Kelompok yang menyatakan pertentangan, contoh : 虽 然

7.

(suīrán)

(walaupun), 可是(kěshì) (tetapi), 不过(bùguò) (tetapi)
Dari penjenisan kata konjungsi di atas dapat dilihat bahwa dalam kalimat
majemuk yang menyatakan kausalitas dalam bahasa Mandarin menggunakan
beberapa konjungsi, yaitu 因为(yīnwèi) (karena),所以(suǒyǐ) (sehingga),由于
(yóuyú) (karena),因此(yīncǐ) (karena itu),既然(jìrán) (walaupun). Berikut ini
beberapa contoh konjungsi yang digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas
(Dejian Li 2010:622) adalah sebagai berikut :
1.

因为 (yīnwèi) dan 所以 (suǒyǐ)
Konjungsi 因为(yīnwèi) dan 所以(suǒyǐ) sering digunakan dalam kalimat

majemuk kausalitas pola sebab-akibat.
(14) 因为节目快到了,所以很多人都忙着买礼物。
因为
yīnwèi

很多

hěn
rén
duō
karena acara cepat tiba
sehingga
sangat
orang
banyak
Karena acara telah tiba sehingga semua orang sibuk membeli hadiah

2.

节目
jiémù


kuài

到了
dàole

所以
suǒyǐ


dōu
semua

忙着
máng
zhe
sibuk


mǎi

礼物
lǐwù.

membeli

hadiah

由于(yóuyú)
Konjungsi 由于(yóuyú) sering digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas

klausa sebab.
(15) 由于我们没经验,这次试验失败了。

由于

我们



经验

这次

试验

失败了

yóuyú

women

Méi

jīngyàn

zhè cì

shìyàn

shībàile

karena kita
tidak
berpengalaman ini
pengujian
Karena kita tidak berpengalaman maka pengujian ini gagal

3.

gagal

因此 (yīncǐ)
Konjungsi 因此 (yīncǐ) selalu digunakan dalam kalimat majemuk kausalitas

klausa akibat.
(16) 大家都知道这件事,因此不需要重夏了。
大家



知道

这件



因此



需要

重夏了

dàjiā

dōu

Zhīdào

zhè jiàn

shì

yīncǐ



xūyào

chóngxīnle

perlu

diulangi

orang semua Tahu
ini
masalah sehingga tidak
Karena Semua orang tahu masalah ini sehingga tidak perlu diulangi

4.

既然 (jìrán) dan 就 (jiu)
Konjungsi 既 然 (jìrán) dan 就 (jiu) sering digunakan dalam kalimat

majemuk kausalitas pola sebab-akibat.
(17) 你既然一定要走,我就不留你了。


既然

一定









不留







jìrán

Yīdìng

yào

zǒu



jiù


liú



le

kamu

partikel

kamu karena Harus mau pergi saya maka meninggalkan
Karena kamu harus mau pergi maka saya meninggalkan kamu

2.1.4

Bahasa Mandarin
Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan di Negara China.

Bahasa Mandarin mempunyai ciri tertentu dari intonasi dan aksaranya. Menurut
Zhao

Yongxin pada bukunya yang berjudul “Intisari Tata Bahasa Mandarin”

bahwa satuan – satuan tata bahasa Mandarin meliputi morfem, kata, frasa, dan

kalimat.Satuan terkecil tata bahasa adalah morfem. Morfem membentuk kata, kata
membentuk frasa, dan frasa membentuk kalimat (2005:3).
2.2

Landasan Teori
Teori

digunakan

sebagai

landasan

berpikir

untuk

memahami,

menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai
pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Subroto
(1992:32) memandang teori sebagai landasan untuk menentukan metode dan
teknik penelitian.
Berbicara mengenai kalimat majemuk kausalitas, berarti bicara
mengenai tatabahasa dan struktur kalimat majemuk, serta letak konjungsi dalam
kalimat majemuk. Berarti dalam penelitian ini penulis membicarakan teori
tatabahasa itu sendiri dan teori sintaksis dalam menganalisis kalimat. Tetapi
dalam penelitian ini penulis lebih menekankan pada teori sintaksis dalam
menganalisis kalimat untuk mengetahui struktur kalimat majemuk

dan letak

konjungsi.
2.2.1

Teori Sintaksis
Dalam menganalis kalimat teori tatabahasa juga sangat penting, karena

dengan adanya tatabahasa maka suatu pesan atau informasi yang ingin
disampaikan melalui bahasa tulisan dapat tersampaikan dengan baik dengan
adanya tatabahasa tersebut. Langacker mengatakan pendiskripsian sebuah bahasa
disebut tatabahasa. Tatabahasa dapat menjadi sebuah teori untuk struktur dari
susunan suatu bahasa. Observasi sebuah data berdasarkan tatabahasa yang
mempunyai ketentuan terbatas, seperti tatabahasa itu sendiri, namun aturan dari

bahasa untuk sejumlah kalimat tentu tidak terbatas. Oleh karena itu tatabahasa
sangat menentukan sebuah kalimat yang benar dan baik secara tatabahasa
Dalam menganalisis pola sintaksis kalimat majemuk kausalitas dalam
bahasa Mandarin, Langacker (1972:25) menjabarkan pola kalimat majemuk
dalam Bahasa Mandarin sebagai kontruksi kalimat yang terdiri atas paling tidak
dua klausa dengan ditandai oleh konjungsi dan dirumuskan sebagai conjuction S
conjuction S. Conjunction merujuk pada konjungsi, sedangkan S merujuk pada
klausa. Sesuai dengan teori sintaksis yang diungkapkan oleh Langacker tersebut
paling tidak akan muncul dua klausa, dimana masing-masing klausa
menggunakan sebuah konjungsi. Tetapi terkadang salah satu konjungsi dapat
dihilangkan dalam penggunaannya di kalimat majemuk kausalitas. Analisis
dilakukan terhadap data yang telah diklasifikasi untuk membuktikan apakah
struktur conjuction S conjuction S merupakan struktur kalimat majemuk kausalitas
pola sebab-akibat dan pola akibat-sebab.
Contoh :
(18) 因为天气不好所以我们没去长城
因为

天气





所以

我们





长城

yīnwèi

tiānqì



hǎo

suǒyi

wǒmen

méi



chángchéng

pergi ke

tembok besar

cuaca
tidak
baik
kami
tidak
karena
maka
Karena cuaca tidak baik, maka kami tidak pergi ke Tembok Besar

Pada kalimat di atas jelas terlihat bahwa struktur kalimat majemuk
tersebut adalah conjuction S. Pada kalimat tersebut ada 2 konjungsi yang
digunakan yaitu “因为” “yīnwèi” yang berarti “karena” dan “所以” “suǒyi“ yang
berarti “maka” . Serta ada 2 klausa yang terdapat dalam kalimat tersebut yaitu “因

为天气不好” “yīnwèi tiānqì bùhǎo’’ “karena cuaca tidak baik” dan klausa “所以
我们没去长城” “suǒyǐ wǒmen méi qù Chángchéng’’ “maka kami tidak pergi ke
Tembok besar”. Klausa pertama menyatakan alasan atau sebab atas hasil atau
akibat yang terjadi pada klausa dua , yaitu karena cuaca tidak baik, maka mereka
tidak jadi pergi. Oleh karena itu, dapat disimpukan kalimat tersebut menggunakan
pola atau struktur conjuction S conjuction S dan merupakan kalimat majemuk
kausalitas sebab – akibat.
2.3

Tinjauan Pustaka
Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat sesudah menyelidiki

atau mempelajari (KBBI, 2003:1998). Jadi, tinjauan pustaka yaitu hasil meninjau,
pandangan, pendapat terhadap buku-buku maupun jurnal-jurnal yang

sudah

diselidiki atau dipelajari sebelumnya.
Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya :
崔晓玲 Cui Xiaoling (2014) dalam thesisnya yang berjudul “英语因果合
句与汉语因果句的对比研” “yīngyǔ yīnguǒ hé jù yǔ hànyǔ yīnguǒ jù de duìbǐ
yánjiū” menjelaskan tentang perbedaan kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa
Inggris dan bahasa Mandarin. Sedangkan penulis hanya memaparkan mengenai
struktur dan letak konjungsi pada kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa
Mandarin. Penelitian ini membantu penulis untuk mengetahui struktur kalimat dan
letak konjungsi dalam kalimat majemuk kausalitas, sehingga memudahkan
penulis untuk mengetahui letak konjungsi dan struktur dalam bahasa Mandarin.
曾常年 Zeng cangnian (2010) dalam jurnalnya yang berjudul “因果句群
的 询承成分” “yīnguǒ jù qún de xún chéng chéngfèn”, memaparkan tentang

menganalisis kalimat pertanyaan dalam kalimat majemuk kausalitas. Sedangkan
penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat
majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis
untuk mengenal dan mengetahui jenis – jenis kalimat majemuk kausalitas.
王利众 Wang Lizhong (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “饿汉语夏
合句界定对比研究” “È hànyǔ xià hé jù j ièdìng duìbǐ yánjiū ”, menjelaskan
tentang analisis konstratif kalimat majemuk dalam bahasa Rusia dan bahasa
Mandarin. Sedangkan penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak
konjungsi pada kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian
ini membantu penulis untuk mengetahui yang termasuk kedalam kalimat
majemuk.
荣丽华 Rong Lihua (2011) dalam jurnalnya yang berjudul “汉语因果夏
句研究综述” “hànyǔ yīnguǒ yánjiūzongshu”,menjelaskan tentang hubungan
relasi antara sebab dan akibat dalam kalimat majemuk kausalitas. Sedangkan
penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat
majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis
utnuk mengetahui relasi antara sebab dan akibat yang menggunakan konjungsi
dalam kalimat majemuk kausalitas.
郑郁汀 Zheng Yu Ting (2012) dalam thesisnya yang berjudul “现代汉语
因果夏句焦点研” “xiàndài hànyǔ yīnguǒ xià jù jiāodiǎn yánjiū” memaparkan
tentang tata bahasa dalam kalimat majemuk kausalitas secara khusus. Sedangkan
penulis hanya memaparkan mengenai struktur dan letak konjungsi pada kalimat
majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Penelitian ini membantu penulis

untuk mengetahui bagaimanakah struktur kalimat majemuk kausalitas yang baik
dan benar secara tatabahasa dalam bahasa Mandarin.

BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis memaparkan tentang metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan
sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yang merupakan dasar – dasar
peneliti berpijak untuk meneliti.
3.1

Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif.

Penelitian deskriptif artinya suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataaupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki (Nazir, 2009:54). Ba’dulu dan Herman mengatakan bahwa (2005: 62),
“Penelitian bersifat deskriptif apabila di dalam analisis bahasa bertujuan
untukmemerikan cara orang sesungguhnya menggunakan (dan menuliskan)
bahasanya, bukan untuk menetapkan bagaimana seharusnya berbicara dan
menulis.”
Penelitian ini adalah

penelitian kepustakaan. Pembahasaan dalam

penelitian ini merupakan pemaparan dari hasil analisis terhadap data. Penelitian
kepustakaan dilakukan dengan cara membaca dan memahami data – data tentang
hubungan antarklausa dalam kalimat majemuk kausalitas dan menetapkan data
yang mana yang akan dijadikan landasan dalam menganalisis data.

Langkah berikutnya adalah mengumpulkan dan mengklasifikasi data.
Data diklasifikasi berdasarkan posisi klausa sebab dan klausa akibat serta
kehadiran konjungsi. Selanjutnya, data dianalisis berdasarkan teori yang diacu.
Berdasarkan hasil analisis, penulis pun menarik kesimpulan untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian ini.
3.2

Data dan Sumber Data
Data

merupakan

bahan

keterangan

tentang

sesutau

objek

penenlitian.Definisi data sebenarnya memiliki kemiripan dengan definisi
informasi, hanya informasi lebih ditonjolkan dari segi servis, sedangkan data lebih
ditonjolkan aspek materi. Selain itu juga data mememiliki pengertian lain yang
punya kemiripam dengannya adalah fakta.
Yang menjadi data dalam skripsi ini adalah kalimat majemuk kausalitas
dalam bahasa Mandarin. Data-data tersebut diperoleh dari buku-buku yang
dipaparkan berikut ini, yang menjadi sumber data dalam skripsi ini. Sumber data
dapat diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, kamus, koran, novel, artikel surat
kabar dan sumber publikasi elektronik yang berkaitan dengan topik bahasan.
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah data primer dan
data sekunder. Menurut Sudaryanto menjelaskan data primer adalah data yang
berupa pemakaian bahasa oleh penutur bahasa lisan maupun tulisan, sedangkan
yang disebut data sekunder adalah data yang berupa data kebahasaan yang pernah
dipergunakan oleh linguis lain dalam pembahasannya (1993: 10).

Sumber-sumber data primer diambil penulis secara substantif. Substantif
adalah bahan mentah data yang dalam bentuk konkret tampak sebagai segenap
tuturan apa pun yang dipilih oleh peneliti karena dipandang cukup mewakili.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kalimat majemuk kausalitas
dalam Novel 后羿射日和嫦娥 The Myth Of Huo Yi and Chang E .
Judul Buku

: 后羿射日和嫦娥 (Hòu yì shè rì hé cháng'é) The Myth Of Huo Yi
and

Chang E

Pengarang

: 叶兆言 Yèzhàoyán

Penerbit

:奇文云海工作室 Qí wén yúnhǎi gōngzuò shì

Tahun Terbit : 2007
Tebal Buku

: 213 halaman

Detil cover

: warna dasar cokelat muda bergambarkan seorang puteri dengan
pakaian tradisional berada di atas matahari

Selain sumber data primer tersebut di atas, juga diambil dari buku-buku
beberapa tatabahasawan yang membahas topik yang serupa, yang menjadi data
sekunder atau data pendukung. Data sekunder adalah sebagai berikut:
1. Buku 汉语语法既要 Inti Sari Tata Bahasa Mandarin karya Zhao
Yongxin( 赵永新),2005.
2. Skripsi dan Tesis bahasa Mandarin
3. Jurnal-jurnal bahasa Mandarin
4. Bahasa Mandarin itu Mudah karya Suparto, 2003.
5. Dui Wai Hanyu Jiao Xue karya Peng Shou Ji, 2009.

6. Buku 外 国 人 实 用 汉 语 语 法 A Practical Chinese Grammar For
Foreigners.
3.3

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti memperoleh dan

mengumpulkan data. Karena sumber data pada penelitian ini adalah sumber data
tertulis, yaitu bersumber dari buku – buku, surat kabar atau jurnal yang topiknya
terkait dengan permasalahan dalam skripsi ini, teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah :
1. Tahap Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data ialah metode pustaka
dan teknik catat sebagai teknik lanjutannya. Dalam metode pustaka, digunakan
sumber-sumber tertulis, seperti: surat kabar, buku bacaan yang berbahasa
Mandarin, jurnal dan sebagainya (Subroto, 1992: 41-43). Penulis pertama sekali
mencari novel yang menarik untuk dibaca dan dianalisis. Kemudian penulis
memilih novel yang menggunakan kalimat majemuk paling banyak. Kemudian
memilih satu novel untuk dijadikan sebagai sumber data. Lalu mencari buku –
buku pendukung lainnya yang berhubungan dengan kalimat majemuk, khususnya
kalimat majemuk kausalitas.
2. Tahap Klasifikasi Data
Dari sumber data, data dikumpulkan dengan mencari kalimat yang
mengandung kalimat majemuk kausalitas. Selanjutnya, kalimat-kalimat data
tersebut dicatat ke dalam kartu data, disaring, kemudian diklasifikasikan

(dikelompok-kelompokkan). Proses penyaringan dimaksudkan untuk menyaring
data yang benar-benar mengandung kalimat majemuk kausalitas pola sebab-akibat
dan pola akibat-sebab. Setelah itu menentukan kalimat majemuk kausalitas yang
mana saja yang digunakan untuk analisis lebih lanjut.
3.4

Teknik Analisis Data
Teknik Analisis data dalam peneitian menggunakan analisis deskriptif

yakni usaha untuk mengumpulkan dan menyususn data tersebut kemudian
dianalisis. Analisis deskriptif yakni data yang dikumpulkan adalah berupa katakata dan bukan angka-angka dan berisikan kutipan-kutipan dari data dan peneltian
sebelumya.
Adapun teknik yang digunakan dalam analisi data adalah sebagai berikut:
1.

Mengumpulkan semua data-data yang terkait dengan kalimat majemuk
kausalitas bahasa Mandarin dari data yang dipeoleh.

2.

Membaca dan menggaris bawahi yang termasuk kalimat majemuk
kausalitas pada novel tersebut.

3.

Menterjemahkan kalimat majemuk kausalitas ke dalam bahasa Indonesia.

4.

Menganalisis struktur kalimat majemuk yang menggunakan kausalitas
pola

sebab-akibat

dan

akibat-sebab

dengan

menggunakan

teori

Wanglacker.
5.

Menentukan konjungsinya dari kalimat majemuk kausalitas.

6.

Menganalis letak konjungsi dalam kalimat majemuk kausalitas dengan
menggunakan teori Wanglacker.

7.

Setelah semua data dan kalimat dianalisis, maka dilakukan penarikan
kesimpulan dan saran.

BAB IV
PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis memaparkan dan menganalisis struktur kalimat
majemuk kausalitas yang ditemukan dalam novel dan letak konjungsi - konjungsi
dalam kalimat majemuk kausalitas. Sehingga pada awal subbab penulis akan
mengklasifikasi data terlebih dahulu yaitu kalimat majemuk kausalitas yang
menggunakan pola sebab – akibat dan akibat – sebab. Oleh karena itu, dalam bab
ini data yang telah penulis diperoleh akan diklasifikasikan dan dianalisis pola
kalimat dan strukturnya serta letak konjungsi.
4.1

Paparan Data
Data yang akan dianalisis dalam bab ini merupakan kalimat – kalimat

majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Data kalimat majemuk kausalitas
dalam bahasa Mandarin diperoleh dengan membaca novel 后羿射日和嫦娥 The
Myth Of Huo Yi and Chang E. Kemudian penulis mencatat dan mengelompokkan
kalimat – kalimat majemuk kausalitas. Setelah dikumpulkan, maka data tersebut
diklasifikasi berdasarkan posisi klausa sebab dan klausa akibat.
Hasil klasifikasi data tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini

Pola Sebab - Akibat (72)
Data (95)
Pola Akibat - Sebab (23)

Dari hasil klasifikasi data dapat dilihat bahwa kalimat majemuk kausalitas
yang dominan muncul adalah pola sebab - akibat dengan jumlah 72 kalimat,
sedangkan pola akibat – sebab hanya muncul 23 kalimat.
4.2. Pembahasan

No
1

Data Sebab – Akibat
Data
既然毛氏表明他的拒绝态度,吴刚便让嫦娥搬到猪圈里去

Sumber
18

往。Jìrán máo shì biǎomíng tā de jùjué tàidù, wúgāng biàn ràng
cháng'é bān dào zhū quān lǐ qù wǎng
2

由于他怀中还抱着那个葫芦,吴刚感到非常别扭。Yóuyú tā

23

huái zhōng hái bàozhe nàgè húlu, wúgāng gǎndào fēicháng
bièniu.
4

嫦娥不知道说什么好,既然吴刚赞不绝口,她也就用不着再

41

说什么了。Cháng'é bù zhīdào shuō shénme hǎo, jìrán wúgāng
zàn bù juékǒu, tā yě jiù yòng bùzháo zàishuō shénmeliǎo
5

因为嫦娥的拒绝,造父没有得寸进尺。Yīnwèi cháng'é de

42

jùjué, zào fù méiyǒu décùnjìnchǐ.
6

既然很多人都有这个兴趣,羿也很乐满意足大家的好寄心。

55

Jìrán hěnduō rén dōu yǒu zhège xìngqù, yì yě hěn lè mǎnyì zú
dàjiā de hǎo jì xīn
7

布此次末与大军出征,因此一直没交手的机会

74

Bù cǐ cì mò yǔ dàjūn chūzhēng, yīncǐ yīzhí méi jiāoshǒu de jīhuì
8

这时候,由于有十个太阳一起天上发威,人类正经历着前所

92

末有的困境。Zhè shíhòu, yóuyú yǒu shí gè tàiyáng yīqǐ
tiānshàng fāwēi, rénlèi zhèng jīnglìzhe qián suǒ mò yǒu de
kùnjìng.
9

既然他都已经是神了,就不能这么成天蒙头睡觉。
Jìrán tā dōu yǐjīng shì shénle, jiù bùnéng zhème chéngtiān méng
tóu shuìjiào.

94

10

她已经习惯了嫦娥的捉弄,因此她此时更愿意相信嫦娥又在

139

玩什么新的花样。Tā yǐjīng xíguànle cháng'é de zhuōnòng,
yīncǐ tā cǐ shí gèng yuànyì xiāngxìn cháng'é yòu zài wán shénme
xīn de huāyàng.
11

因为逢蒙当时人还弱小,弓和箭的制作都非常精细。Yīnwèi

157

féng méng dāngshí rén hái ruòxiǎo, gōng hé jiàn de zhìzuò dōu
fēicháng jīngxì.

No
1

Data Akibat – Sebab
Data
当时不肯回家的主要是女丑,因此不应该把过错都推到

Sumber
18

无辜的嫦娥身上。Dāngshí bù kěn huí jiā de zhǔyào shi nǚ
chǒu, yīncǐ bù yìng gāi bǎ guòcuò dōu tuī dào wúgū de
cháng'é shēnshang

2

嫦娥并不明白为什么要这么做,既然吴刚这么要求,他

21

也就只能这么做。Cháng'é bìng bù míngbái wèishéme yào
zhème zuò, jìrán wúgāng zhème yāoqiú, tā yě jiù zhǐ néng
zhème zuò.

3

手术是在后山一个深深的冰窟进行,在这里,由于温度

28

低,被害了睾丸的男孩子更容易存活下来。Shǒushù shì
zài hòu shān yīgè shēn shēn de bīng kū jìnxíng, zài zhèlǐ,
yóuyú wēndù dī, bèihàile gāowán de nán hái zǐ gēng róngyì
cúnhuó xiàlái.
4

我不知道你为什么会这么想,因为你看到我肚子里有了

43

孩子。Wǒ bù zhīdào nǐ wèishéme huì zhème xiǎng, yīnwèi
nǐ kàn dào wǒ dùzi li yǒule háizi
5

吴刚和武丁对这一判决都不满意,既然是力牧长志做出

56

的判决。也只能接受。Wúgāng hé wǔdīng duì zhè yī
pànjué dōu bù mǎnyì, jìrán shì lì mù zhǎng zhìzuò chū de
pànjué. Yě zhǐ néng jiēshòu
6

流眼泪,是因为你不开心。Liú yǎnlèi, shì yīnwèi nǐ bù

67

kāixīn
7

嫦娥不知道他们在说什么,因为她什么也没有看见,只

70

是隐隐觉得对面山坡上有材枝在晃动。Cháng'é bù
zhīdào tāmen zài shuō shénme, yīnwèi tā shénme yě méiyǒu
kànjiàn, zhǐshì yǐnyǐn juédé duìmiàn shānpō shàng yǒu cái
zhī zài huàngdòng
8

告父当众检验了后羿的家伙,他恳请后羿背对大众,由

127

他来宣布自己看到的结果。Gào fù dāngzhòng jiǎnyànle
hòu yì de jiāhuo, tā kěnqǐng hòu yì bèi duì dàzhòng, yóu tā
lái xuānbù zìjǐ kàn dào de jiéguǒ.

4.2.1. Struktur Kalimat Majemuk Kausalitas
Pada subbab ini penulis menganalis struktur kalimat majemuk kausalitas
yang menggunakan pola sebab - akibat dan akibat - sebab. Pada subbab ini akan
terlihat hasil analisis setiap kalimat dengan struktur atau pola yang digunakan
dalam kalimat majemuk kausalitas dalam bahasa Mandarin. Subbab kemudian
dibagi menjadi dua bagian, yaitu kalimat majemuk kausalitas pola sebab-akibat
dan kalimat majemuk kausalitas akibat-sebab. Pertama sekali penulis akan
menganalis kalimat majemuk kausalitas sebab-akibat kemudian diikuti dengan
menganalisis kalimat majemuk kausalitas akibat-sebab.
4.2.2. Kalimat Majemuk Kausalitas Pola Sebab – Akibat
Analisis Sintaksis terhadap data didasarkan pada teori Wanglacker yang
merumuskan struktur kalimat majemuk bahasa Mandarin sebagai conjunction S

conjunction S ; conjunction merujuk pada konjungsi, sedangkan S merujuk pada
klausa. Dalam rumus yang diberikan terdapat paling tidak dua klausa yang masing
– masing diawali oleh sebuah pemarkah yaitu konjungsi berada di depan klausa
yang ditandai konjungsi tersebut.
(19). 既然毛氏表明他的拒绝态度,吴刚便让嫦娥搬到猪圈里去往。Hal 18



rán
ka
rena



máo
shì
mao
shi











biǎo

de

tài

míng
jué

gāng
me
dia par
pe
ting wu
nyata
tikel nola kah
gang
kan
kan
laku
Karena Mao menyatakan tingkah laku penolakannya, maka
babi untuk tinggal

Penolakan Mao



便





biàn
cháng
bān
rang é
dào
mem
chang
me
biar
e
mindah
kan
kan
Wu Gang membiarkan Chang





zhū


quān
kan
di
untuk
dang
da
babi
lam
E memindahkannya ke

dipindahkan ke kandang babi

Sebab

Akibat

Pada kalimat (19) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan
salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada kalimat (19) hanya terdapat satu
konjungsi, yaitu “既然” “jìrán” “karena” dan dua klausa, yaitu “毛氏表明他的
拒绝态度” “jìrán máo shì biǎomíng tā de jùjué tàidù” “Mao menyatakan tingkah
laku penolakannya” dan klausa “吴刚便让嫦娥搬到猪圈里去往” “wúgāng biàn
ràng cháng'é bān dào zhū quān l ǐ qù wǎng” “Wu Gang membiarkan Chang E
memindahkan ke dalam kandang babi untuk tinggal”.
Klausa pertama menyatakan alasan mengapa Mao dipindahkan ke dalam
kandang babi, yaitu karena Mao menunjukkan penolakkannya terhadap Wu Gang.
Dengan demikian kalimat (19) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola
sebab – akibat. Sesuai dengan pernyataan Wangalacker, di depan klausa kedua


zhu
tinggal

kandang

dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa
pertama memiliki makna sebab.
(20). 既然很多人都有这兴趣,羿也很乐满意足大家的好寄心。 Hal 55
既然





这个
hěn
duō
rén
dōu
yǒu
zhège
jìrán
banyak
orang
semua
ada
ini
karena sangat
Karena sangat banyak orang semuanya mempunyai ketertarikan

兴趣
xìngqù
tertarik

羿 也


满意

大家

yì yě
hěn

mǎnyì zú
dàjiā
de
yi juga sangat bahagia puas
cukup semua orang partikel
Karena sangat banyak orang semuanya mempunyai ketertarikan, maka Yi
bahagia cukup puas dengan kebaikan semua orang

Banyak orang tertarik
Sebab



好 寄心
hǎo ji xin
kebaikan
juga sangat

Yi sangat bahagia dan puas
akibat

Kalimat (20) juga memiliki struktur yang sama pada kalimat (19) yaitu
conjunction S conjunction S dengan salah satu pemarkah yang dilesapkan. Pada
kalimat (20) hanya terdapat satu konjungsi yaitu “既然” “jìrán” “karena” dan
dua klausa, yaitu klausa “很多人都有这个兴趣” “hěnduō rén dōu ǒu
y zhège
xìngqù” “karena sangat banyak orang semuanya mempunyai ketertarikan” dan
klausa “羿也很乐满意足大家的好寄心” “yì yě hěn lè mǎnyì zú dàjiā de hǎo jì
xīn” “Yi juga sangat bahagia cukup puas dengan kebaikan semua orang”.
Pada kalimat (20) klausa pertama menyatakan alasan mengapa Yi merasa
sangat bahagia dan cukup puas dengan semua orang, yaitu karena sangat banyak
orang mempunyai ketertarikan. Dengan demikian kalimat (20) adalah kalimat
majemuk kausalitas dengan pola sebab - akibat. Sesuai dengan pernyataan
Wangalacker yang menyatakan bahwa di depan bagian klausa kedua dapat

ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa pertama
memiliki makna sebab.
Pada kalimat (21) sama juga dengan kalimat (19) dan kalimat (20) yang
memiliki pola sebab - akibat dengan salah satu pemarkah yang dilesapkan.
(21). 由于他坏中还抱着那个葫芦,吴刚感到非常别扭。Hal 23
由于

怀


抱着

huài zhōng
hái
bàozhe
yóuyú
dada tengah masih
mengendong
karena dia
Karena dia masih memegang labu itu di bagian dada

吴刚
感到
非常
wú gang
gǎndào
fēicháng
wu gang
merasakan
sangat
Wu Gang merasa sangat tidak nyaman

那个
nàgè
itu

葫芦
húlu
labu

别扭
bièniu
tidak nyaman

Memegang labu di bagian dada → merasa tidak nyaman
Sebab

Akibat

Pada kalimat (21) terlihat struktur conjunction S conjunction S dengan
salah satu pemarkah dilesapkan. Pada kalimat (21) hanya terdapat satu konjungsi
yaitu “由于” “yóuyú” “karena” dan dua klausa , yaitu klausa “他怀中还抱着那
个葫芦” “tā huái zhōng hái bàozhe nàgè húlu ” “karena dia masih memegang
labu itu di bagian dada” dan klausa “吴刚感到非常别扭” “Wu Gang merasa
sangat tidak nyaman”.
Klausa pertama menyatakan alasan mengapa Wu Gang merasa sangat
tidak nyaman, yaitu karena Dia masih memegang labu di bagian dadanya.
Dengan demikian kalimat (21) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola
sebab - akibat. Sesuai dengan pernyataan Wangalacker, di bagian depan klausa

dapat ditambahkan sebuah konjungsi yang bermakna akibat karena klausa
pertama memiliki makna sebab.
(22). 这时候,由于十个太阳一起天上发威,人类正经历着前所有困境。
Hal 92
这时候
由于


太阳
一起
zhè shíhòu yóuyú
shí

tàiyáng yīqǐ
pada waktu karena sepuluh
buah matahari bersama-sama
Pada waktu, karena sepuluh matahari bersama – sama marah
人类

经历着

rénlèi
zhèng
jīnglìzhe
qián
umat manusia
sedang
mengalami
didepan
maka semua umat manusia sedang mengalami kesulitan

Matahari marah
Sebab



所有
suǒyǒu
semua

发威
fāwēi
marah
困境
kùnjìng
kesulitan

umat manusia kesulitan
Akibat

Pada kalimat (22) frasa “ 这 时 候 ” “zhèshíhòu” “pada waktu” muncul
sebagai keterangn waktu dalam kalimat majemuk dan tidak mempengaruhi pola
dari kalimat majemuk kausalitas yaitu pola sebab – akibat . Pada kalimat (22)
yang mempunyai struktur frase + conjunction + klausa + klausa dengan salah
satu pemarkah atau konjungsi yang dilesapkan. Pada kalimat ini hanya terdapat
satu konjungsi yaitu “由于” “yóuyú” “karena” dan dua klausa, yaitu klausa “十
个太阳一起天上发威” “shí gè tàiyáng īyqǐ tiānshàng fāwēi ” “karena sepuluh
matahari bersama-sama marah” “人类正经历着前所有困境” “rénlèi zhèng
jīnglìzhe qián su
ǒ mò yǒu de kùnjìng ” “semua umat manusia mengalami
kesulitan”.

Klausa pertama menyatakan alasan mengapa semua umat manusia
mengalami kesulitan, yaitu karena matahari bersama-sama sedang

marah.

Dengan demikian, kalimat (22) adalah kalimat majemuk kausalitas dengan pola
sebab-akibat. Sesuai dengan pernyataan Wangalacker