9
D. TENAGA TARIK DRAWBAR POWER
Drawbar power dari traktor adalah tenaga yang dihasilkan pada titik gandeng
drawbar dan dapat dimanfaatkan untuk pekerjaan tarik. Besarnya drawbar power dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:
V DbP
Db ×
= ................................................................................................. 3
di mana : Db = drawbar power watt
Dbp = drawbar pull rata-rataN
V = kecepatan maju rata-rata ms
Traktor dengan tenaga yang sama belum tentu memiliki gaya tarik maupun kecepatan maju yang sama. Traktor dengan tenaga 10 kw akan
memiliki gaya tarik yang besar dan kecepatan maju yang rendah jika traktor ini digunakan untuk pengolahan tanah atau kegiatan-kegiatan lainnya yang
memerlukan gaya tarik yang besar. Sedangkan, untuk kegiatan transportasi yang lebih memerlukan kecepatan dibandingkan gaya tarik akan memiliki
kecepatan yang tinggi dengan gaya tarik yang kecil .
Gambar 6. Grafik hubungan tenaga maksimum yang tersedia untuk sebuah traktor Crossley dan Kilgour, 1983.
Kecepatan maju ms
Tenaga maksimum diasumsikan 10 kw
Draw bar pull
kN
10 Hubungan antara tenaga tarik
drawbar power, gaya tarik pull dan kecepatan maju dapat dilihat pada gambar 6. Pada titik A dengan gaya tarik
sebesar 1 kN dan kecepatan 10 ms umumnya digunakan untuk transportasi, karena dengan gaya tarik
pull yang kecil traktor tidak akan dapat menarik implemen untuk mengolah tanah. Pada titik B dengan gaya tarik
pull sebesar 10 kN dan kecepatan 1 ms dapat digunakan untuk mengolah tanah
atau menarik implemen karena dengan gaya tarik pull yang maksimum
traktor dapat digunakan untuk menarik implemen dalam pengolahan tanah seperti bajak bahkan pada kondisi tanah yang keras sekalipun.
E. SLIP RODA
Slip roda merupakan perbandingan antara selisih jarak tempuh aktual dan jarak tempuh teoritis. Slip roda traksi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus: 100
× ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
= Jtt
Jb Jtt
S .................................................................................... 4
Dalam hal ini : S
: slip roda traksi Jtt
: jarak tempuh teoritis tanpa beban dalam 10 putaran roda m Jb
: jarak tempuh aktual dalam 10 putaran roda traksi dengan beban m Putaran roda teoritis dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
g g
r r
Jtt ×
= ×
= π
π 20
2 10
............................................................................ 5 Dalam hal ini :
Jtt : jarak tempuh teoritis tanpa beban dalam 10 putaran roda m
r
g
: jari-jari gelinding roda traksi m Hubungan slip dengan gaya tarik drawbar pull ditunjukan pada
gambar 7. Berdasarkan grafik pada gambar 7, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi drawbar pull gaya tarik pada titik gandeng traktor maka slip
akan menjadi semakin besar. Slip dikatakan tidak ekonomis jika slip yang terjadi berada diatas 15, dimana gaya tarik yang meningkat akan
mengakibatkan kecepatan maju berkurang dan mulai mengurangi tenaga tarik
traktor sampai kondisi dimana traktor akan mengalami spin out 100 slip
Crossley dan Kilgour, 1983.
11 Gambar 7.Grafik hubungan antara slip roda dengan gaya tarik drawbar pull
traktor Crossley dan Kilgour, 1983.
F. MATERIAL KONSTRUKSI RANGKA