GAYA TARIK PULL DAN PENGUKURANNYA

3 multigunanya rendah karena ukurannya besar dan berat. Berat traktor bersama alat pengolah tanah rotari adalah 300-400 kgf. 5. Tipe Thai 8-12 PS Ini adalah mesin dengan struktur sederhana yang dibuat secara lokal menggunakan motor diesel dengan pendinginan air, batang kendalinya lebih panjang, dan lebih berat dari traktor roda 2 tipe traksi yang biasa. Berat mesin dengan roda sangkar adalah 350-450 kg gaya, yang kuat untuk membajak dan menarik trailer, akan tetapi kemampuan multigunanya sangat terbatas. Traktor roda 2 dan peralatannya dapat dimiliki petani karena harganya murah dan dapat dioperasikan oleh semua anggota keluarga karena sederhana dan mudah dikendalikan. Petani juga dapat diyakinkan bahwa hampir semua pekerjaan yang dapat dilakukan dengan tenaga ternak, dapat juga dikerjakan oleh traktor roda 2, sementara pengetahuan teknis dari usaha tani konvensional masih terus dapat mereka gunakan Sakai et al., 1998.

B. GAYA TARIK PULL DAN PENGUKURANNYA

Suastawa et al. 2000 menyatakan bahwa drawbar pull merupakan gaya tarik pull bersih yang diperlukan agar sebuah traktor dapat bergerak di atas suatu permukaan bidang gerak. Drawbar pull yang dihasilkan tergantung pada jenis mesin yang digunakan dan kondisi tanah dimana traktor digunakan serta distribusi berat pada roda traksi. Menurut Crossley dan Kilgour 1983 traktor konvensional berukuran sedang beroperasi dengan 20 slip akan menarik sekitar 75 berat traktor tersebut dalam kondisi yang bagus. Traktor dengan ukuran yang lebih kecil memiliki karakteristik yang sama, tetapi akan beroperasi dengan slip yang lebih besar karena diameter roda yang lebih kecil. Artinya traktor dengan berat 750 kgf akan menarik sekitar 5.5 kN dalam kondisi traksi yang baik dan sekitar 3 kN dalam kondisi traksi yang sangat buruk gaya tarik traktor roda 2 mungkin akan bernilai rendah dan mesin yang digunakan mungkin akan bekerja dalam keadaan dimana dibutuhkan tenaga yang lebih besar. 4 Gaya tarik optimum pull traktor roda 2 dengan roda besi bersirip pada saat mengolah lahan di sawah yang bertekstur debu-berpasir-liat menurut Triratanasirichai 1991 sebesar 400 N. Roda besi bersirip yang digunakan adalah roda besi bersirip kaku dengan jarak antar sirip yang berbeda-beda, yaitu : 12.33 cm, 16.44 cm, 24.66 cm, 32.88 cm dan sudut sirip yang berbeda juga, yaitu : 15 ˚, 30˚, 45˚, 60˚, dan 75˚. Kisaran gaya tarik traktor roda 2 disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Kisaran nilai gaya traktor roda 2 dengan jarak antar sirip 12.33 cm Triratanasirichai, 1999 Jenis tanah Efesiensi traksi Slip Drawbar power watt Tenaga Pada poros roda watt Gaya tarik pull N Berpasir 35-66 20-40 50-96 143-145 133-256 Tanah sawah 45-68 20-40 90-150 200-221 240-400 Dari tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa gaya tarik traktor roda 2 pada tanah sawah berkisar 240 N- 400 N. Sedangkan pada tanah berpasir gaya tarik traktor roda 2 berkisar antara 133.3 N-256 N. Gambar 1. Pengukuran gaya tarik traktor 2 roda menggunakan beban traktor roda 4 Triratanasirichai, 1999 5 Metode pengukuran gaya tarik traktor roda 2 yang digunakan Triratanasirichai 1999 dilakukan dengan memberi beban yang ditarik oleh traktor roda 2, yaitu sebuah traktor roda 4. Cara ini dapat mengukur gaya tarik yang dapat dihasilkan oleh traktor roda 2. Untuk mengukur gaya tariknya digunakan sebuah sensor loadcell yang dipasang diantara kawat penarik dan traktor roda 4 pemberi bebantraktor beban seperti yang disajikan pada gambar 1. Dengan metode yang hampir mirip Crossley dan Kilgour 1983 menggunakan beban tarik berupa traktor pengereman sebagai beban atau trailer yang diisi dengan beban. Instrumen yang digunakan adalah sebuah dynamometer yang terdiri dari batang hubung sederhana dan pegas gambar 2. Gaya tarik yang terjadi dapat dicari dengan menggunakan rumus: a b R P b R a P × = ∴ × = × .............................................................................. 1 di mana : P = gaya tarik pull a = jarak dari pivot ke rantai b = panjang cantilever dari pivot R = dynamometer Gambar 2. Dynanometer sederhana untuk mengukur gaya tarik traktor Crossley dan Kilgour, 1983 Traktor beban Rantai dihubungkan ke traktor uji 6 Dalam skala laboratorium, Sudianto 2000 telah melakukan pengukuran kemampuan traksi roda besi bersirip pada tanah basah dalam bak tanah. Pada bak tanah ini terdapat sebuah roda besi bersirip yang digerakkan oleh motor listrik. Roda besi yang digerakkan akan menarik kawat yang dihubungkan dengan pemberat yang menahan laju dari roda. Diantara rangka penarik dan bebannya dipasang sebuah transducer gaya tipe cincin untuk mengukur gaya tarik atau beban tariknya. Beban tarik dapat diatur sesuai keinginan dengan menambah atau mengurangi jumlah beban mati pada sistem pembebanannya seperti dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 3. Perlengkapan pengukuran kemampuan traksi roda bersirip gerak dengan sirip berpegas dan sirip karet pada tanah basah Sudianto, 2000 Rangkuti 2002 telah merancang instrumen pemberi beban tarik pada traktor roda 2 untuk mengukur besarnya gaya tarik pull traktor roda 2, pada saat dioperasikan pada lahan sawah. Unit pemberi beban tarik yang dibuat terdiri dari unit pengereman ban sepeda, drum penggulung kawat sling dan pengatur ketinggian kawat gambar 4. 7 Gambar 4. Instrumen pemberi beban tarik Rangkuti,. 2002

C. KECEPATAN MAJU TRAKTOR DAN PENGUKURANNYA