Sumber belajar
1.BukuPaket .Sosiologi 1 – suatukajianmasyarakat, Tim sosiologi, Yudhistira,
Jakarta,2006 2. Buku Paket Sosiologi SMAMA Jilid 1
– untuk SMA MA kelas X, Idianto Munin, Erlangga, Jakarta, 2006.
3. Buku Paket Sosiologi SMAMA Jilid 1 – untuk SMA MA kelas X, Kun Maryati, Juju
suryawati, Esis, 2006 4. LKS Sosiologi Sosiologi SMAMA
– kelas X semester gasal, Fitri Wuladari, Kreatif, Klaten, 2013
5. Literaturdariberbagaisumber
Media
1. Ecomedia papan ”Mitos Atau Fakta” lihat lampiran
2. Mind maping 3. Wayang sosiologi terlampir
4. LKS
F. Penilaian
Jenis : Non tes
Bentuk : Penilaian keaktifan atau proses belajar siswa lihat lampiran
Yogyakarta, 12 Agustus 2015 Mengetahui
Guru Pembimbing Mahasiswa Praktikan
AFIRI N.K, S.Pd. NURUL IMANI
NIP.19830418 200903 1 007 12413241031
LAMPIRAN 1
E. MEDIASUMBERALAT PEMBELAJARAN
Nama Media : “Mitos atau Fakta”
Cara penggunaan: 1. Guru memberikan papan kepada masing
– masing siswa yang bertuliskan “Mitos”di sisi depan dan “Fakta” di sisi belakang.
2. Guru membacakan pertanyaan – pertanyaan yang berhubungan dengan materi.
3. Setelah guru selesai membacakan pertanyaan, siswa langsung menjawab dengan menganggkat papan sesuai dengan jawaban mereka sendiri
, yaitu “mitos” atau “fakta”. 4. Saat menganggkat papan siswa dilarang untuk bersuara dan diperbolehkan mengangkat
papan setelah guru selesai membacakan soal. 5. Guru memilih siswa yang paling cepat mengangkat papan dan memberikan alasan memilih
jawaban tersebut. 6. Siswa yang mengangkat papan paling cepat, jawaban benar dan alasannya tepat menjadi
pemenang
Nama Media : “ Wayang sosiologi “
Cara penggunaan: 1. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok secara acak.
2. Perwakilan siswa maju di depan kelas untuk mengambil kertas lipat yang berisi materi skenario yang akan dimainkan oleh kelompok tersebut
3. Siswa diberi waktu beberapa saat untuk menentukan jalan cerita yang akan mereka mainkan secara berkelompok
4. Siswa bebas memilih tokoh , topik dan menentukan jalan cerita sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki siswa. Walaupun siswa bebas memilih jalan cerita, jalan cerita tersebut harus
sesuai dengan materi serta kenyataan dalam masyarakat tidak boleh asal – asalan bercerita.