Oratorio Klasik Periode Klasik 1750 - 1820

27 intermezzo atau adegan-adegan jenaka yang disajikan di antara babak- babak dari opera atau teater. Cerita opera buffa ini diambil dari kisah kehidupann sehari-hari yang bersifat jenaka, menggunakan bahasa sehari- hari dan sentimentil. Jika pada opera seria umumnya ditulis untuk 6 pemain dengan suara tinggi, opera buffa umumnya ditulis untuk 7 atau 6 pemain namun tanpa suara tinggi suara dengan register suara tidak terlalu luas. Ciri khas opera buffa bukan pada resitatif atau aria solo, tetapi pada gabungan para solis dalam ansambel berupa duet, terzetto 31 , quartet 32 , quintet 33 , sekstet 34 pada akhir babak. 35

2. Oratorio Klasik

Oratorio Klasik merupakan lanjutan dari oratorio Barok Italiasekolah Napoli. a. Oratorio Italia Oratorio Napoli adalah karya yang dibuat untuk solis. Dalam oratorio ini koor hampir tidak memiliki peranan. Syairnya diambil dari Kitab Suci. Sama halnya seperti dalam opera, dan disisipi aria da capo sebagai renungan. Oratorio dipentaskan selama masa adven yaitu menjelang Natal dan 31 Komposisi musik tiga suara Pono Banoe. Kamus Musik. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Anggota IKAPI 2003, 411. 32 Empat sekawan, kelompok ansambel yang terdiri dari empat orang pemain; paduan suara empat orang, Pono Banoe. Kamus Musik. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Anggota IKAPI 2003, 348. 33 Lima sekawan, kelompok ansambel yang terdiri dari lima orang pemain. Paduan suara dengan lima orang Pono Banoe. Kamus Musik. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Anggota IKAPI 2003, 349. 34 Kelompok enam pemain, sextet, komposisi musik bagi enam suara Pono Banoe, Kamus Musik . Yogyakarta: Penerbit Kanisius Anggota IKAPI 2003, 376. 35 Karl-Edmund Prier sj. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1993. Hal.83 28 puasa menjelang Paskah. Selama masa-masa ini opera tidak diperbolehkan untuk pentas. Selama Pekan Suci yaitu pekan terakhir sebelum hari raya paskah dipentaskan oratorio yang mengkisahkan sengsara dan wafat Yesus yang juga disebut passion. 36 b. Oratorio Jerman Oratorio pada pertengahan abad 18 menunjukkan adanya suatu perubahan atau jaman baru. Kritik terhadap gaya Barok yang kaku, suatu keinginan untuk membuat musik yang lebih sederhana, lebih sensitif, dan lebih alamiah adalah merupakan ungkapan dari semangat baru. Pada saat mengarang libretto, mereka mulai mengesampingkan teks Kitab Suci dan makin mengungkapkan gagasan dan perasaan mereka sendiri. Generasi penyair baru terpengaruh oleh aliran pencerahan Aufklarung yang memiliki cara tafsiran baru terhadap pokok-pokok iman maupun pandangan baru terhadap dunia. Selain berisi tema tentang Natal, Pekan suci dan Paskah, juga terdapat tema-tema lain seperti lukisan alam, hari kiamat, kisah penciptaan langit dan bumi. Oratorio Jerman sebagian menjauh dari tujuan rohani dan menjadi konser umum yang dipentaskan di gedung pertunjukkan. 37 36 Karl-Edmund Priersj. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi,1993.Hal.90. 37 Karl-Edmun Prier sj. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1993. Hal.90 29

3. Biografi Christoph Willbald Gluck 1717 - 1787