Ciri Khas Musik Periode Romantik

41

1. Ciri Khas Musik Periode Romantik

Karakteristik utama dari musik Romantik adalah kebebasan dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imajinasi dari komponis. Hasil karya dari para komponis juga menjadi semakin kaya akan variasi mulai dari lagu hingga karya pendek untuk piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain musik di era ini juga mempunyai level sangat tinggi terutama dalam alat musik piano dan biola. 46 Hal yang mendasari musik Romantik adalah suatu keinginan untuk menciptakan musik yang orisinil asli dan terbebas dari masa lalu, keinginan untuk berkembang dan bereksperimen dalam memproduksi harmoni dan warna suara baru. a. Harmoni. Harmoni klasik dikembangkan dalam harmoni Romantik dengan ditambah nada kromatisalterasi, dengan enharmonik 47 sampai batas tonalitas. Hal ini dirintis oleh Wagner dan akor tersebut disebut akor Tristan. Akor Tristan cukup kompleks karena di dalamnya diungkapkan rasa cinta dan derita, kerinduan dan kepenuhan, maut, dan kebebasan. Dalam musik Klasik, tinggi kadens berfungsi untuk menunjukkan suatu akhir bagian lagu, sedangkan dalam musik Romantik terdapat banyak modulasi sementara. Hal ini untuk mengungkapkan suatu perubahan suasana secara mendetil. 46 http:zat-adibtif.blogspot.com201202pengertian-musik-zaman-romantik.html. 47 Istilah bagi nada yang berbeda namanya tetapi memiliki keselarasan nada yang sama. Misal nada Cis dengan nada Des pada alat musik piano dibunyikan pada posisi yang sama Pono Banoe. Kamus Musik. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Anggota IKAPI 2003, 133. 42 Dalam perkembangannya lebih lanjut terdapat interval disonan yang tidak diselesaikan; ditambah interval berkurang diminished, dan berlebihan augmented. 48 b. Melodi. Dalam musik Romantik umumnya untuk suara atas melodi menguasai seluruh musik. Melodi dianggap sebagai wadah dari ungkapan. Oleh karena itu sebuah motif dapat mengungkapkan suatu makna, misalnya dalam simfoni no. 7 ciptaan Schubert. Interval kecil dari melodi b-ais, c-b, d-cis, g- fis, mengungkapkan bahaya: didukung juga dengan tremolo dari alat gesek. 49 c. Ritmik Selama periode Klasik ritmik dikembangkan dan ditangani dengan sangat teliti. Hal ini dikarenakan ritmik digunakan sebagai sarana ungkapan dalam sebuah lagu. Selama periode Romantik ritmik dipakai secara rutin, misalnya Schubert menulis bagian finale yang panjang dari awal sampai akhir dengan birama 68. Adanya kebebasan dalam memainkan tempo, artinya tidak terikat dengan angka M.M Metronom Malzel yang dicantumkan oleh komponis pada 48 Karl-Edmund Prier sj. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1993. Hal. 127 49 Karl-Edmund Prier sj. Sejarah Musik Jilid 2. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi, 1993. Hal. 128 43 karya musiknya. Kebebasan untuk dirigen dan pembawa musik menjadi sangat luas. 50 d. Warna suara. Di era Romantik musik mengalami musik sebagai jiwa kosmos dan suara alam. Tidak mengherankan bahwa yang diutamakan ialah instrumen alamiah seperti KornoWaldhorn, Flute konteks gembala, Klarinet. Para komponis Romantik senang dengan bunyi-bunyian yang menggelegarbunyi raksasa. Hal ini disebabkan karena mendapat pengaruh dari matialisme abad 19, sehingga orkes dan paduan suarapun menjadi besar dan bombastis. Alat tiup diutamakan untuk menciptakan suasana sakral dan khidmat seperti tuba dan trombon. 51

2. Biografi Robert Schumann 1810 - 1856