MIKROALGA BIOFIKSASI CO2 OLEH MIKROALGA Chlamydomonas sp UNTUK PEMURNIAN BIOGAS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

LAPORAN TESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA PROGRAM MAGISTER TEKNIK KIMIA 12 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Sedangkan kerugian dari reaktor ini adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah karena konstruksi tetapnya. 2. Reaktor terapung floating drum Reaktor jenis terapung pertama kali dikembangkan di India pada tahun 1937 sehingga dinamakan dengan reaktor India. Memiliki bagian digester yang sama dengan reaktor kubah, perbedaannya terletak pada bagian penampung gas menggunakan peralatan bergerak menggunakan drum. Drum ini dapat bergerak naik turun yang berfungsi untuk menyimpan gas hasil fermentasi dalam digester. Pergerakan drum mengapung pada cairan dan tergantung dari jumlah gas yang dihasilkan. Keuntungan dari reaktor ini adalah dapat melihat secara langsung volume gas yang tersimpan pada drum karena pergerakannya. Karena tempat penyimpanan yang terapung sehingga tekanan gas konstan. Sedangkan kerugiannya adalah biaya material konstruksi dari drum lebih mahal, faktor korosi pada drum juga menjadi masalah sehingga bagian pengumpul gas pada reaktor ini memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan menggunakan tipe kubah tetap. 3. Reaktor balon Reaktor balon merupakan jenis reaktor yang banyak digunakan pada skala rumah tangga yang menggunakan bahan plastik sehingga lebih efisien dalam penanganan dan perubahan tempat biogas. Reaktor ini terdiri dari satu bagian yang berfungsi sebagai digester dan penyimpan gas masing masing bercampur dalam satu ruangan tanpa sekat. Material organik terletak dibagian bawah karena memiliki berat yang lebih besar dibandingkan gas yang akan mengisi pada rongga atas.

2.4 MIKROALGA

Mikroalga merupakan mikroorganisme ukuran 1- 50 μm yang menggunakan energi cahaya dan air untuk memetabolisasi CO 2 menjadi senyawa anorganik CH 2 O yang dengan proses lanjut dapat diubah menjadi biodisel reaksi berikut : CO 2 +H 2 O+ cahaya matahari  CH 2 O+O 2 1 LAPORAN TESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA PROGRAM MAGISTER TEKNIK KIMIA 13 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Reaksi tersebut disebut proses fotosintetik dimana oksigen juga di hasilkan sebagai hasil samping. Intensitas cahaya matahari UV light yang sampai ke permukaan bumi sekitar 1500-2500 Wm 2 . Ugwu, et al., 2007 Gambar 2.4 Sel mikroalga Mikroalga mengandung banyak senyawa yang sangat potensial untuk dijadikan produk. Misalnya untuk pharamasi produk Eicosapentaenoic acid EPA berguna untuk status vascular tubuh manusia, docosahexaenoic acid DHA untuk jaringan saraf otak, β-carotene sebagai pro-vitamin A dan astaxanthin sebagai anti oksidan. Dua produk terakhir telah dikomersialkan dalam skala besar Borowitzka, 1992, Olaizola, 2000. Karena mikroalga juga merupakan sarana fotosintetik yang baik, maka mikroalga juga kaya akan pigment dikarenakan mempunyai sifat fluoresecent nya Apt and Behrens, 1999. Mikroalga akhir-akhir ini dieksplorasi untuk penggunaannya dalam bidang bioenergi dikarenakan mikroalga juga mempunyai kandungan karbon yang tinggi. Beberapa jenis mikroalga berpotensi sebagai sumber minyak Tabel 2.4. Kandungan minyak mikroalga bervariasi tergantung jenis mikroalganya. LAPORAN TESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA PROGRAM MAGISTER TEKNIK KIMIA 14 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Tabel 2.4 Kandungan minyak dari beberapa jenis mikroalga Mikroalga Kandungan Minyak Botrycoccus braunii 25-75 Chlorella sp. 28-32 Crypthecodinium cohnii 20 Cylindrotheca sp. 16 –37 Dunaliella primolecta 23 Isochrysis sp. 25 –33 Monallanthus salina 20 Nannochloris sp. 20 –35 Nannochloropsis sp. 31 –68 Neochloris oleoabundans 35 –54 Nitzschia sp. 45 –47 Phaeodactylum tricornutum 20 –30 Schizochytrium sp. 50 –77 Tetraselmis sueica 15 –23 Ugwu, et al., 2007

2.5 KLASIFIKASI MIKROALGA