salah satu
link down,
dalam beberapa detik, semua
traffic
yang melewati jalur tersebut akan dipindahkan ke jalur lain.
Dalam penelitian sebelumnya, hanya dilakukan dalam jaringan
wireless mesh
dan masalah
interfensi
dengan jaringan
wireless
yang lain di abaikan. Selain itu juga diabaikan mengenai jarak antara titik
mesh
yang satu dengan yang lainnya. Tidak dipaparkan pula mengenai penghalang sinyal
obstacle
antara titik
node
yang satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian sebelumnya, implementasi di lakukan di
environment indoor
. Untuk melengkapi penelitian sebelumnya, maka dalam penelitian ini diterapkan
teknologi
full duplex dual OSPF
dengan menggunakan topologi jaringan
wireless poit-to-point
dan diterapkan dalam suatu
environment outdoor
yang memungkinkan terjadinya
interfensi
dengan sinyal yang lain atau degan penghalang dan dengan jarak sekitar 200 meter dengan ketinggian ±50 meter.
1.2 Wireless lan
WLAN merupakan suatu LAN yang pentransmisian datanya dilakukan dengan menggunakan frekuensi radio RF dan sinar infra
merah IR, yang berbeda dengan
wired
LAN yang pentransmisian datanya menggunakan kabel tradisional. Dalam WLAN ada suatu
standar supaya perangkat lunak dapat difungsikan dalam perangkat keras meskipun berbeda merk. WLAN mempunyai dua organisasi.
Organisasi yang menghasilkan dua kumpulan standar untuk WLAN, yaitu :
1.
Institute of Electrical and Electronics Engineers
IEEE, yang menghasilkan standar 802.11.
2.
European Telecommunications
Standards Institute
ETSI, yang menghasilkan standar
High Performance
LAN HIPERLAN. IEEE merupakan sebuah organisasi independen yang
mengatur beberapa standar dalam jaringan local. Standar jaringan WLAN dibentuk oleh komite standarisasi IEEE 802 pada tahun
1990, dimana standar ini menjadi standar global semua peralatan radio dan jaringan yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz.
Tahun 1997 IEEE memperkenalkan standar WLAN diawali dengan standar IEEE 802.11 yang merupakan standar dasar untuk
produk-produk WLAN yang dikenal oleh pengguna jaringan pada umumnya. Standar ini dapat digunakan untuk melakukan transmisi
data hingga 2 Mbps Gesit Singgih Febyatmoko, Taufiq Hidayat, Mukhammad Andri S, 2006 .
1.3 Arsitekture WLAN 802.11
Dalam perancangan sebuah jaringan WLAN dibutuhkan sebuah arsitekture yang tepat supaya memperoleh stabilitas dan
kinerja yang terbaik dari jaringan WLAN tersebut. Secara umum arsitekture jaringan WLAN 802.11 sangat mirip aksitekture seluler
dimana sistem ini dibagi menjadi beberapa sel dan tiap sel dikontrol oleh
base station.
1.3.1 Topologi Jaringan WLAN
Jaringan WLAN mempunyai 2 topologi standar, yaitu topologi infrastructure dan
add hoc.
a. Topologi
Infrasructure.
Topologi
infrasucture
merupakan teknologi jaringan WLAN yang di dalamnya terdapat satu
base station
atau lebih untuk memberikan
service
dan control pada client yang berada
pada
coverage areanya.
Dalam topologi
infrastructure
setiap
base station
dihubungkan dengan menggunakan media kabel
wired
sebagai
backbone
, selain itu juga bisa menggunakan media
wireless
. b.
Topologi
Ad-hoc
Dalam topologi
ad-hoc
tidak dibutuhkan suatu
base station,
yang artinya setiap
node
berkomunikasi langsung
peer-to-peer
melalui perangkat
wireless
yang tersedia dalam
device
tersebut seperti computer, laptop atau perangkat komunikasi lainnya Sayril, 2007.
1.4
Frekuensi dan Channel
Wireless
LAN 802.11 b menggunakan pita frekuensi ISM, yaitu pada rentang
frekuensi
2400-2483.5 MHz yang merupakan spectrum RF yang bebas
license unlicenced
sehingga bebas untuk digunakan. Namun dengan belum adanya belum adanya peraturan
tentang penggunaan frekuensi ini menyebabkan kemungkinan terjadinya
interferensi
. Untuk menghindari
interferensi
di dalam suatu jaringan Wi-Fi yang menggunakan beberapa kanal, diperlukan
jarak minimal frekuensi tengah setiap kanal sebesar 25 MHz.
Gambar 2.1 Spectrum Analysis Wi-Fi 2.4 GHz dan 5 GHz
1.5 Protokol Wlan 802.11