Mengatur Ruangan Belajar Manajemen Kelas di SD Negeri se-Kecamatan Danurejan Yogyakarta

48 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa kelompok skor yang mempunyai frekuensi terbanyak adalah pada interval kelas 53 sampai 55 dengan jumlah 30 dan persentase 26,09. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Diagram Skor Aspek Menciptakan Iklim Belajar yang Tepat

b. Mengatur Ruangan Belajar

Pertanyaan mengenai aspek pengaturan ruangan belajar terdiri dari 7 buti r pertanyaan, masing-masing butir skornya 1 sampai 4 sehingga skor minimalnya adalah 1 x 7 = 7 dan skor maksimalnya adalah 4 x 7 = 28. Berdasarkan hasil perhitungan data hasil penelitian, diperoleh skor maksimal sebesar 24; skor minimal sebesar 9; skor rata-rata sebesar 18,36; standar deviasi sebesar 2,87; serta jumlah skor keseluruhan sebesar 2112. Untuk menentukan tinggi rendahnya aspek pengaturan ruangan belajar digunakan kriteria sebagai berikut. 5 10 15 20 25 30 Interval Kelas 65-67 62-64 59-61 56-58 53-55 50-52 47-49 44-46 41-43 49 Tabel 11. Kategori Aspek Pengaturan Ruangan Belajar Interval Skor Kategori 1 – 1,75 Rendah 1,76 – 2,50 Cukup 2,50 – 3,25 Tinggi 3,26 – 4,00 Sangat Tinggi Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil penelitian dihitung skor rata-ratanya untuk menentukan kategori tentang aspek pengaturan ruangan belajar yang dilaksanakan oleh guru kelas V sekolah dasar negeri se-kecamatan Danurejan Yogyakarta. Hasil perhitungan bisa dilihat pada tabel 12. Tabel 12. Hasil Perhitungan Skor Aspek Pengaturan Ruangan Belajar Aspek Sub Indikator Perolehan Skor Skor Rata-rata Mengatur ruangan belajar 5. Pengaturan tempat duduk peserta didik 838 2,43 6. Pengaturan media pendidikan 662 2,88 7. Pengaturan tanaman dan tumbuh-tumbuhan 612 2,66 Hasil perhitungan skor aspek pengaturan ruangan belajar 2.112 2,65 Dari hasil perhitungan diperoleh skor rata-rata aspek pengaturan ruangan belajar sebesar 2,65. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka kategori aspek pengaturan ruangan belajar yang dilakukan oleh guru kelas V di sekolah dasar negeri se-kecamatan Danurejan Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil perhitungan pada masing-masing sub indikatornya diperoleh bahwa sub indikator pengaturan tempat duduk peserta didik memperoleh rata-rata skor sebesar 2,43; sub indikator pengaturan 50 media pendidikan memperoleh rata-rata skor sebesar 2,88; dan sub indikator pengaturan tanaman dan tumbuh-tumbuhan memperoleh rata-rata skor sebesar 2,66. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, sub indikator pengaturan tempat duduk peserta didik termasuk dalam kategori cukup, sub indikator pengaturan media pendidikan termasuk dalam kategori tinggi, dan sub indikator pengaturan tanaman dan tumbuh-tumbuhan termasuk dalam kategori tinggi. Distribusi frekuensi skor indikator pengaturan ruangan belajar dapat dilihat pada tabel 13. Tabel 13. Distribusi Frekuensi Skor Aspek Pengaturan Ruangan Belajar No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Kumulatif Persentase Persen Kumulatif 1 9-10 2 2 1,74 1,74 2 11-12 1 3 0,87 2,61 3 13-14 9 12 7,83 10,43 4 15-16 13 25 11,30 21,74 5 17-18 26 51 22,61 44,35 6 19-20 38 89 33,04 77,39 7 21-22 21 110 18,26 95,65 8 23-24 5 115 4,35 100 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa kelompok skor yang mempunyai frekuensi terbanyak adalah pada interval kelas 19 sampai 20 dengan jumlah 38 dan persentase 33,04. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3. 51 Gambar 3. Diagram Skor Aspek Pengaturan Ruangan Belajar c. Mengelola Interaksi Kegiatan Belajar Mengajar Pertanyaan mengenai pengelolaan interaksi kegiatan belajar mengajar terdiri dari 14 butir pertanyaan, masing-masing butir skornya 1 sampai 4 sehingga skor minimalnya adalah 1 x 14 = 14 dan skor maksimalnya adalah 4 x 14 = 56. Berdasarkan hasil perhitungan data hasil penelitian, diperoleh skor maksimal sebesar 49; skor minimal sebesar 29; skor rata-rata sebesar 40,14; standar deviasi sebesar 4,22; serta jumlah skor keseluruhan sebesar 4616. Untuk menentukan tinggi rendahnya aspek pengelolaan interaksi kegiatan belajar mengajar digunakan kriteria sebagai berikut. Tabel 14. Kategori Aspek Pengelolaan Interaksi Kegiatan Belajar Mengajar Interval Skor Kategori 1 – 1,75 Rendah 1,76 – 2,50 Cukup 2,50 – 3,25 Tinggi 3,26 – 4,00 Sangat Tinggi 5 10 15 20 25 30 35 40 Interval Skor 9-10 11-12 13-14 15-16 17-18 19-20 21-22 23-24 52 Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil penelitian dihitung skor rata-ratanya untuk menentukan kategori tentang aspek pengelolaan interaksi kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru kelas V sekolah dasar negeri se-kecamatan Danurejan Yogyakarta. Hasil perhitungan bisa dilihat pada tabel 15. Tabel 15. Hasil Perhitungan Skor Aspek Mengelola Interaksi Kegiatan Belajar Mengajar Aspek Sub Indikator Perolehan Skor Skor Rata-rata Mengelola interaksi kegiatan belajar mengajar Mempraktekkan keterampilan bertanya 355 3,09 Mempraktekkan keterampilan memberi penguatan 308 2,68 Mempraktekkan mengadakan variasi 573 2,49 Mempraktekkan keterampilan menjelaskan 1.040 3,01 Mempraktekkan keterampilan membuka dan menutup pelajaran 1.670 2,90 Keterampilan membimbing diskusi 331 2,88 Membangun komunikasi yang baik di kelas 339 2,95 Hasil perhitungan skor aspek mengelola interaksi kegiatan belajar mengajar 4.616 2,85 Dari hasil perhitungan diperoleh skor rata-rata aspek pengelolaan interaksi kegiatan belajar mengajar sebesar 2,85. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka kategori aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kelas V di sekolah dasar negeri se-kecamatan Danurejan Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil perhitungan pada masing-masing sub 53 indikatornya diperoleh bahwa sub indikator mempraktekkan keterampilan bertanya memperoleh rata-rata skor sebesar 3,09; sub indikator mempraktekkan keterampilan memberi penguatan memperoleh rata-rata skor sebesar 2,68; sub indikator mempraktekkan mengadakan variasi memperoleh rata-rata skor 2,49; sub indikator mempraktekkan keterampilan menjelaskan memperoleh rata-rata skor sebesar 3,01; sub indikator mempraktekkan keterampilan membuka dan menutup pelajaran memperoleh skor sebesar 2,9; sub indikator keterampilan membimbing diskusi memperoleh rata-rata skor sebesar 2,88; dan sub indikator membangun komunikasi yang baik di kelas memperoleh rata-rata skor sebesar 2,95. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, 6 sub indikator pada aspek mengelola interaksi kegiatan belajar mengajar termasuk dalam kategori tinggi, dan 1 sub indikator termasuk dalam kategori cukup yaitu sub indikator mempraktekkan mengadakan variasi. Distribusi frekuensi skor aspek pengelolaan interaksi kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada tabel 16. Tabel 16. Distribusi Frekuensi Skor Aspek Pengelolaan Interaksi Kegiatan Belajar Mengajar No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Kumulatif Persentase Persen Kumulatif 1 29-31 3 3 2,61 2,61 2 32-34 5 8 4,35 6,96 3 35-37 24 32 20,87 27,83 4 38-40 31 63 26,96 54,78 5 41-43 24 87 20,87 75,65 6 44-46 20 107 17,39 93,04 7 47-49 8 115 6,96 100 54 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa kelompok skor yang mempunyai frekuensi terbanyak adalah pada interval kelas 38 sampai 40 dengan jumlah 31 dan persentase 26,96. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4. Diagram Skor Aspek Pengelolaan Interaksi Kegiatan Belajar Mengajar

C. Pembahasan