Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Observasi

1.2. Rumusan Masalah

Manajemen dalam proses mutasi pendeta sanggat diperlukan untuk mengatur proses penempatan pendeta. Sebelum manajemen mutasi pendeta dilaksanakan, maka tim mutasi pendeta perlu mengetahui apa yang menjadi latar belakang proses mutasi pendeta di GKPB. Hal inilah yang akan menjadi salah satu penelitian dari penulis untuk dapat membuat suatu manajemen yang baik dalam proses pemutasian pendeta di lingkungan GKPB. Adapun yang menjadi rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana proses pelaksanaan mutasi pendeta di lingkungan GKPB? 2. Apa tinjauan manajemen gereja terhadap pelaksanaan mutasi pendeta GKPB? 3. Apa yang menajdi latar belakang dari mutasi pendeta di lingkungan GKPB?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian akan sejalan dan konsisten dengan rumusan masalah penelitian, sehingga apa yang dinyatakan dalam rumusan masalah juga terkait dengan tujuan penelitian, sebab tujuan penelitian merupakan pernyataan mengenai apa yang hendak di capai. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan peraturan-peraturan gereja mengenai proses mutasi pendeta dilingkungan GKPB dan supaya GKPB maupun pendeta dapat memahani bagaimana manajemen yang baik dalam pemutasian pendeta ke depannya nanti. 2. Untuk melakukan tinjauan terhadap pelaksanaan proses mutasi pendeta di lingkungan GKPB. 3. Untuk mendeskripsikan latar belakang GKPB mengenai landasan dasar dari mutasi pendeta. 1.4. Metode Penelitian 1.4.1. Pendekatan Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif- deskriptif. Metode kualitatif bertujuan untuk mengkaji nuansa hidup dan perilaku yang samar-samar serta proses sosial. Penelitian ini mengembangkan teori dari fakta, kejadian, amatan, pengalaman untuk mencari makna secara holistik sehingga variabel penelitian yang dipakai adalah pembahasan secara holistik, sistematik, dan pengungkapan makna dibalik fakta empiri sensual. Objek penelitianya ialah manusia atau segala sesuatu yang dipengaruhi manusia termasuk tindakan dan perkataan manusia secara alamiah. Penelitian yang bersifat deskriptif artinya peneliti harus memperoleh data langsung dari sumber data bukan hasil test dan angket. Data yang dideskriptifkan harus dijelaskan maknanya, agar terlihat hubunganya dengan masalah. Pengecekan kebenaran data triangulasi yaitu hubungan antara metode wawancara, observasi, dan dokumentasi sebaiknya dicek pada sumber yang lain, agar data tentang suatu keadaan atau aspek tertentu yang sama dapat dibandingkan. 8 Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan semua fenomena yang terdapat dalam masalah yang diteliti, yang meliputi pengumpulan dan penyusunan data serta interpretasi dan analisa tentang arti data itu. 9

1.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian yaitu:

a. Observasi

Observasi berarti pengamatan atau peninjauan secara cermat. Sedangkan Satori dan Komariah mengungkapkan bahwa, observasi adalah 8 Usman dan Setiady, 1995, Metode Penelitian Sosial Teologi Kristen, Salatiga: Widya Sari Press, 2005, 20-21. 9 Nawawi, 1983, Seminar Dasar, Salatiga: Fakultas Teologi UKSW, 2009, 54. dasar semua ilmu pengetahuan. 10 Jadi observasi dalam penelitian kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian. Di sini penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap pendeta yang sudah dimutasikan, dengan demikian penulis dapat mengetahui situasi dan konteks yang terjadi. Adapun kelebihan dari metode observasi yaitu: peneliti mengetahui kejadian sebenarnya sehingga informanya diperoleh langsung dan hasilnya akurat, peneliti dapat mencatat kebenaran yang sedang terjadi, peneliti dapat memahami substansi sehingga ia dapat belajar dari pengalaman yang sulit untuk dilupakan. Kekurangan dari metode penelitian observasi, yaitu: memakan waktu yang lama, tergantung pada kepiawaian pengamat, observasi apalagi yang dikenal dan disegani bisa mempengaruhi perilaku partisipan sehingga situasinya bisa menjadi dibuat-buat dan kaku, dan observer yang berperanserta kurang memiliki waktu untuk membuat catatan hasil pengamatan. 11

b. Wawancara

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Penyesuaian Diri pada Pendeta Baru Ditinjau dari Jenis Kelamin

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Penyesuaian Diri pada Pendeta Baru Ditinjau dari Jenis Kelamin

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Pendeta-Pendeta di GKPB Ditinjau dari Manajemen Gerejawi

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Pendeta-Pendeta di GKPB Ditinjau dari Manajemen Gerejawi T1 712007015 BAB II

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Pendeta-Pendeta di GKPB Ditinjau dari Manajemen Gerejawi T1 712007015 BAB IV

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Pendeta-Pendeta di GKPB Ditinjau dari Manajemen Gerejawi T1 712007015 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Tenaga Pendeta: Suatu Analisis tentang Mutasi Tenaga Pendeta di GPM

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Tenaga Pendeta: Suatu Analisis tentang Mutasi Tenaga Pendeta di GPM

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Tenaga Pendeta: Suatu Analisis tentang Mutasi Tenaga Pendeta di GPM T2 912013020 BAB V

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mutasi Tenaga Pendeta: Suatu Analisis tentang Mutasi Tenaga Pendeta di GPM T2 912013020 BAB I

0 0 9