PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA NEGERI 1 KALASAN
Bogem Tamanmartani Kalasan Sleman Yogyakarta 55571 telp 0274 496040 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
KONSELING INDIVIDUAL
A. Gejala masalah Tidak nyaman dengan kondisi keluarganya
B. Bidang bimbingan Pribadi
C. Jenis layanan Konseling Individual
D. Fungsi layanan Pengentasan Masalah Kuratif
E. Tujuan layanan Konseli dapat menyelesaikan permasalahannya
F. Subjek layanan 1516XIIS114
G. Tempat pelayanan Lobby Sekolah
H. Waktu Selasa, 1 September 2015
I. Penyelenggara
layanan Praktikan
J. Kegiatan layanan :
1. Penerimaan terhadap konseli dan pembinaan
hubungan baik 2.
Mempersilakan konseli menyampaikan permasalahannya
3. Pembahasan dan penyelesaian permasalahan
4. Penutup dan ucapan terimakasih
K. Penilaian 1.
Penilaian segera : keterbukaan dan sikap konseli selama proses konseling
2. Penilaian jangka pendek :
kemampuan konseli dalam menentukan alternatif penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
konseli 3.
Penilaian jangka panjang : memantau perubahan konseli
L. Tindak Lanjut Layanan kolaborasi
Kalasan, 12 September 2015
Mengetahui Guru Pembimbing
Praktikan
Dra Suryati Jodi Setiobudi
NIP. 19630604 199702 2 001 NIM 12104244010
LAPORAN HASIL KONSELING INDIVIDUAL BIMBINGAN DAN KONSELING
SMA NEGERI 1 KALASAN 20152016
H. Identitas konseli
Nama : 1516XIIIPS114
Kelas : XII
I.
Pelaksanaan
HariTanggal : Selasa, 1 September 2015
Tempat : Lobby Sekolah
J. Deskripsi kasus
:
Konseli mendatangi praktikan karena ada sesuatu yang ingin diceritakan. Konseli bercerita bahwa sedang ada masalah dikeluarganya.
Konseli tidak menyukai sikap Ayah tirinya yang tidak seperti yang diharapkan. Konseli ingin berbicara kepada ayahnya tersebuut tetapi takut
susasana dikeluarganya tidak kondusif karena semenjak ibunya menikah lagi dengan ayah tirinya tersebut muncul masalah didalam keluarganya
yang membuat konseli stress hingga tidak semangat menjali hidup. Banyak sikap dan perilku dari ayah konseli yang kurang disukai.
Konseli sudah pernah berkomunikasi dengan ayahnya tetapi selalu dimarahi dan disalahkan oleh ayahnya. Setiap konseli mencoba menjalin
hubungan baik denga ayah tirinya tersebut seperti tidak dianggap. Konseli pernah ingin pergi dari rumah karena tidak betah dengan suasana dirumah
tetapi kasihan kepada ibunya dan sekarang sudah kelas XII tidak mau melakukan hal-hal yang kurang berdampak positif pa dirinya.
Suatu ketika ayah tiri konseli melakukan perbuatan yang tidak disukai oleh konseli. Konseli bingung apa yang harus dikakukanya, ingin
menegur takut membuat suasana dikeluarganya menjadi tidak nyaman. Konseli ingin menghubungi ayah aslinya tetapi tidak berani untuk
mengatakan apa yang konseli alami karena konseli takut jika suasana keluarganya semakin tidak konduif dan tidk nyaman tetapi menurut
konseli dengan bercerita dengan ayah aslinya akan membuat lega perasaan
hati konseli dan berharap ada perubahan setelah konseli bercerita dengan ayahnya karena ayahnya tidak akan tinggal diam kalau anaknya
mempunyai masalah
K. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil wawancara antara praktikan dengan konseli, maka praktikan dapat menganalisis permasalahan yang dialami konseli yaitu
konseli merasa tidak nyaman dengan kondisi keluarganyaterutama dengan
sikap ayah tirinya. L.
Proses Konseling :
a. Tahap Penghantaran
Dalam memulai hubungan awal antara praktikan dan konseli berupaya menghantarkan konseli untuk bisa memiliki rasa aman dan nyaman,
dalam hubungan awal ini praktikan dan konseli mempunyai pemahaman dan persepsi yang sama dalam pencapaian tujuan
pelaksanaan proses konseling antara praktikan dengan konseli dalam rangka nantinya konseli dapat mengentaskan masalah yang
dihadapinya secara mandiri. b.
Tahap Penjajagan Setelah berhasil pada tahap pengantaran ini dan terbinanya hubungan
awal antara praktikan dengan konseli dalam pelaksanaan konseling yang ditandai konseli telah memiliki persepsi yang sama dengan
praktikan dalam melaksanakan konseling. Selanjutnya praktikan menjelajahi permasalahan yang dialami konseli. Dari penjajagan
terhadap permasalahan yang dialami konseli informasi yang diperoleh praktikan adalah konseli merasa tidak nyaman karena siakap dan
perilaku dari ayahnya yang tidak sesaui dengan yang diharpkan dan konseli tidak menyukainya. Konseli ingin memberitahu ayah
kandungnya tetapi tidak berani untuk menyampaikannya karena takut ayahnya marah besar kepada keluarga yang sekarang bersamanya dan
keluargnya menjadi tidak nyaman. c.
Tahap Penafsiran
Dari hasil penjelajahan terhadap masalah yang dialami oleh konseli maka praktikan dapat menafsirkan bahwa :
- Konseli merasa tidak nyaman dengan sikap ayah tirinya yang
tidak sesuai dengan harapan dan koseli tidak menyukainya -
Konseli merasa tidak nyaman dengn apa yang dialaminya -
Konseli ingin memberitahu ayah kandungnya tentang masalah ini tetapi takut
d. Tahap Pembinaan
Setelah berhasil dalam tahap penjajagan ini dan diperoleh informasi maka tahap selanjutnya dilaksanankan tahap pembinaan. Dalam tahap
pembinaan ini usaha yang dilakukan praktikan dalam membantu konseli mengambil keputusan untuk mengentaskan permasalahan yang
dialaminya adalah praktikan memberi bantuan kepada konseli agar konseli berani untuk menghubungi ayahnya dan bercerita apa yang
dialami oleh konseli dengan ayah tirinya tersebut. Praktikan menggunkan pendekatan Gestakt dengan teknik kursi kosong. Konseli
diminta untuk berani mengungkkan apa yang ingin diceritakan di depan kursi kosong dan menganggap kursi kosong tersebut ada
ayahnya. Apa yang ingin dikatakan oleh konseli coba dikatakan di depan kursi tersebut seolah-olah kursi tersebut ada ayahnya. Dengan
teknik ini konseli yang tadinya tidak berani untuk mengungkapkan apa yang dirasakan kepada ayahnya dibantu untuk berani..Selain dengan
pendekatan gestalt, praktikan juga memberikan pengertian kepada konseli agar menjalin hubunggan yang baik dengan orang tuanya.
Konseli juga diminta untuk lebih dewasa dan sabar dalam menghadapi suatu masalah serta memikirkan baik buruknya ketika mengambil
keputusan. Konseli ingin memberitahu ayah kandungnya agar merasa lebih tenang dan ayahnya tahu apa yang dialaminya. Konseli mulai
mempumyai keberanian untuk memberitahu ayahnya agar masalah yang dialaminya segera dapat diselesaikan
e. Tahap Penilaian