31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan berusaha mendeskripsikan informasi yang ada sesuai dengan variabel yang diteliti.
Penelitian deskriptif kuantitatif bukan untuk menguji hipotesis, tetapi untuk mendeskripsikan fenomena yang muncul di lapangan. Penelitian deskriptif
menurut Sukardi 2003:157 adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi obyek sesuai dengan apa adanya.
Penelitian dinyatakan kuantitatif karena unit analisisnya adalah data dalam bentuk angka, maka cara mendeskripsikan data dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik statistika deskriptif Penelitian ini mengenai keterampilan dasar bermain sepaktakraw, artinya
dalam penelitian ini peneliti hanya ingin menggambarkan tingkat keterampilan dasar bermain sepaktakraw pada saat penelitian berlangsung
tanpa pengujian hipotesis. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri yaitu tanpa membuat pertandingan atau
menghubungkan dengan variabel lain.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu tingkat keterampilan
bermain sepaktakraw
siswa putra
yang mengikuti
ekstrakurikuler sepaktakraw di SD Negeri 1 Bejiruyung. Tingkat keterampilan bermain sepaktakraw dalam penelitian ini diartikan sebagai
32
jumlah skor atau angka yangdiperoleh dalam melakukan tes keterampilan
bermain sepaktakraw. C.
PopulasiPenelitan
Populasi penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ektrakurikuler sepaktakraw diSekolah Dasar Negeri 1 Bejiruyung,beralamat di Jl. Kaligandu
no 41, desa Bejiruyung, kecamatan Sempor, kabupaten Kebumen. Jumlah anak yang mengikuti ekstrakurikuler berjumlah 30 siswa
D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data
Instrumen penelitiandigunakan untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di
lapangan Sukardi, 2003:75. Instrumen ini menggunakan instrumen yang digunakan oleh M. Husni Thamrin 1995, dengan adanya kesesuaian yang
dimodifikasi untuk SD. Adapun yang dimodifikasi adalah sebagai berikut: 1. Tinggi net dari 1,55 meter diganti menjadi 1,35 meter
2. Sepaksila, sepakkuda, dan heading di dalam lingkaran lebar jari-jari 2 meter.
Tes keterampilan dasar sepaktakraw terdiri dari beberapa teknik dasar. Teknik-teknik tersebut dapat dijelaskan di bawah ini:
1. Tes Sepakmula, servis untuk memulai permainan Sepak mula dilakukan dalam lingkaran servis dengan berdiri pada salah
satu kaki di dalamgaris lingkaran. Satuan pengukurannya adalah berapa jumlah skor yang diperoleh oleh testi sebanyak 10 kali dalam 3 kali
percobaan dan diambil skor yang terbaik.Waktuistirahattestiadalah saat