Desain Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

34 4. Tes heading, memainkan bola dengan menggunakan kepala Heading dilakukan pada lapangan sepaktakraw, posisi testi ada di dalam lingkaran posisi tengah lapangan. Headingdihitungsetelahpantulanbolapertamapantulanpertama tidak dihitung, jikabolajatuhdanwaktumasihada,testibolehmelakukanheading lagi dan hitungan dilanjutkan lagi setelah pantulanpertama. Satuan pengukurannya adalah banyaknya testi melakukan selama 1 menit dalam 3 kali percobaan, dan diambil skor terbaik.Skoryangdicatatadalahjumlahfrekuensiheadingselama1menit padatiap percobaan 5. Tessmash,menyerang lawan Smash dilakukan di depan netdan Bola dilemparkan sendirioleh testi. Smash di arahkan kelapanganyangtelah ditandai dengan angka nilai dan Saat melakukansmash keduakaki harus lepas dari lantai.satuan pengukurannya adalah banyaknya testi melakukan testi 10 kali dalam 3 kali percobaan. Instrumen yang telah dibuat dilanjutkan untuk di ujicobakan. Dari hasil yang di ujicobakan oleh 10 siswa yang mengikuti kegiatan ektrakurikuler sepaktakraw di SD N 1 Kenteng, Kecamatan Sempor, Kebumen. Pengujian tersebut diperoleh hasil validitas sepakmula 0,890; sepaksila 0,889; sepakkuda 0,906; heading0,930; dan smash 0,923 dan angka realibilitas intrumen 0.932 lihat lampiran 3 halaman 60.

E. Teknik Analisis Data

35 Suharsimi Arikunto 1990:208 menyatakan bahwa: penelitian deskripitf dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif. Kategori tingkat keterampilan yang akan dihitung meliputi tes sepakmula, sepaksila, sepakkuda, heading, dan smash.Hasil kasar masing-masing item tersebut dirubah dalam T-score. Berikut ini rumus untuk mencari T-score: ̅ Keterangan: X = Skor yang diperoleh ̅ = Mean rata-rata = Standar Deviasi Penghitungan T-scoredari kelima item tersebut dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah item tes yang ada, hasil dari pembagian tersebut dijadikan dasar menentukan tingkan keterampilan dasar bermain sepaktakraw. Tingkat katerampilan tersebut harus dibuatkan kategori penilaian, yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, kurang, sangat kurang menggunakan rumus sebagai berikut: Tabel 1. Interval dan Skor Kategori Pada Permainan Sepaktakraw No Interval Skor Kategori 1 X ≥ M + 1,5 SD Sangat Tinggi 2 M + 0,5 SD ≤ X M + 1,5 SD Tinggi 3 M – 0,5 SD ≤ X M + 0,5 SD Sedang 4 M – 1,5 SD ≤ M - 0,5 SD Kurang 5 X M – 1,5 SD Kurang Sekali Keterangan: X = Skor yang diperoleh SD = Standar deviasi M = Mean rata-rata